Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

26
INTEGRASI IMAN, IPTEKS DAN AKAL Disusun Oleh : 1. Khoirul Muna (11104241061) 2.Dedi Novin Saslanto (11104241074) 3.M. Iqbal Tri Utomo (11104244057) Prodi Bimbingan dan Konseling

Transcript of Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

Page 1: Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

INTEGRASI IMAN, IPTEKS DAN

AKAL

Disusun Oleh :

1. Khoirul Muna (11104241061)

2. Dedi Novin Saslanto (11104241074)

3. M. Iqbal Tri Utomo (11104244057)

Prodi Bimbingan dan Konseling

Universitas Negeri Yogyakarta

2012

Yogyakarta

Page 2: Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya kepada kami semua sehingga pembuatan serta penyusunan materi persentasi

agama Islam tentang “Integrasi Iman, Ipteks dan Akal” ini dapat berjalan dengan

baik dan lancar sehingga dapat selesai tepat waktu.

Di dalam makalah ini kami ingin menyampaikan sedikit tentang

bagaimana menyelaraskan perkembangan ipteks jaman sekarang dengan iman dan

akal dalam pandangan Islam. Sehingga hidup kita yang serba modern ini tidak

melampaui batas dalam Islam dalam penggunaannya.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada :

Allah SWT yang telah meridhoi pembuatan makalah ini,

dosen Pendidikan Agama Islam

orang tua yang membantu kami secara materiil maupun non

materiil,

semua pihak yang telah mambantu terselesaikannya makalah ini.

Kami selaku penyusun menyadari masih banyak terdapat kekurangan

dalam makalah ini. Kritik dan saran kami terima dengan lapang dada guna

meningkatkan mutu dan isi dari makalah ini. Terima kasih.

2

Page 3: Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

A. Pendahuluan

Jika hanya mempunyai iman dan takwa tetapi tertinggal dari Ilmu

pengetahuan dan teknologi maka umat  islam akan tergantung kepada bangsa lain.

Islam akan terpinggirkan dari percaturan global.Sebaliknya bila hanya unggul

secara Ipteks tapi kering Iman dan takwa maka umat Islam hanya akan menjadi

bangsa yang arogan. Suatu peradaban yang hanya mengejar kesenangan dunia dan

hidup  secara hedonistik.

Selainkarena adanya problem dikotomi antara apa yang dinamakan ilmu-

ilmu umum (sains) dan ilmu-ilmu agama (Islam), juga disebabkan oleh adanya

kenyataan bahwa pengembangan ipteks dalam sistem pendidikan kita tampaknya

berjalan sendiri, tanpa dukungan asas iman dan  taqwa yang kuat, sehingga

dikhawatirkan pengembangan dan kemajuan ipteks tidak memiliki nilai tambah

dan tidak memberikan manfaat yang cukup berarti bagi kemajuan dan

kemaslahatan umat dan bangsa dalam arti yang seluas-luasnya.

Kekhwatiran ini, cukup beralasan, karena sejauh ini sistem pendidikan kita

tidak cukup mampu menghasilkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa

kepada Allah SWT sebagaimana yang diharapkan. Berbagai masalah sosial dan

tindak kejahatan sering terjadi dan banyak dilakukan justru oleh orang-orang yang

secara akademik sangat terpelajar, bahkan mumpuni seperti narkoba, banyaknya

tawuran antar pelajar, pornografi, pornoaksi dan lain-lain, yang kesemuanya itu

berpotensi untuk menimbulkan kerawanan sosial berupa degradasi moral dan

hanyutnya etika-etika ketimuran atau lebih khusus lagi merosotnya akhlakul

karimah. Ini berarti, aspek pendidikan turut menyumbang dan memberikan saham

bagi kebangkrutan bangsa yang kita rasakan sekarang. Kenyataan ini menjadi

salah satu catatan mengenai raport merah pendidikan nasional kita.

3

Page 4: Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

B. Pembahasan

1. Pengertian

a. Integrasi

Kata “integrasi” berasal dari bahasa latin integer, yang berarti utuh atau

menyeluruh. Berdasarkan arti etimologisnya itu, integrasi dapat diartikan sebagai

pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.

b. Iman

Iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah,

pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan

diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai

mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur

keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan

Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan,

maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna.

Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan

tidak dapat dipisahkan.

c. Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni)

Ilmu adalah pengetahuan yang sudah diklasifikasi, diorganisasi,

disistimatisasi, dan diinterpretasi, menghasilkan kebenaran obyektif, sudah diuji

kebenarannya, dan dapat diuji ulang secara ilmiah.

Secara etimologis, kata ilmu berarti kejelasan, karena itu segala yang

terbrntuk dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan. Kata ilmu dengan berbagai

bentuknya berulang 854 kali dalam Al-Qur’an. Dari sudut pandang fisafat, ilmu

lebih khusus dibandingkan dengan pengetahuan.

Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut

pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil

penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga

memiliki karakteristik obyektif dan netral. Dalam situasi tertentu teknologi tidak

4

Page 5: Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

netral lagi karena memiliki potensi untuk merusak dan potensi kekuasaan. Di

sinilah letak perbedaan ilmu pengetahuan dengan teknologi.

Adapun seni termasuk bagian dari budaya, berbagai hasil ungkapan akal

budi manusia dengan segala prosesnya. Seni merupakan hasil ekspresi jiwa yang

berkembang menjadi bagian dari budaya manusia.

Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan

kesejahteraan bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif

berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya

yang berakibat kehancuran alam semesta. Netralitas teknologi dapat digunakan

untuk kemanfaatan sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia dan atau digunakan

untuk kehancuran manusia itu sendiri.

d. Akal

Dari segi bahasa, akal yang telah di-Indonesiakan berasal dari kata

al-‘aql. Dengan kekuatan akal orang mendapatkan ilmu dan ilmu yang digunakan

serta dimiliki oleh manusia bergantung pada kekuatan akalnya. Selain itu, akal

adalah al-hijr, menawan atau mengikat. Kata tersebut dari segi bahasa pada

mulanya berarti: tali pengikat, penghalang. Al-Qur’an menggunakannya bagi

sesuatu yang mengikat atau menghalangi seseorang terjerumus dalam kesalahan

atau dosa. Orang yang berakal adalah orang yang mampu mengikat atau

mengendalikan hawa nafsunya.

Selanjutnya akal mengandung arti kebijaksanaan, pemahaman. Ada pula

yang mengartikan akal dengan pembatasan dan pencagahan, perlindungan atau

kemampuan seseorang untuk menemukan dirinya sendiri. Di sini diartikan orang

berakal adalah orang yang mampu membatasi dan mencegah hawa nafsunya serta

memberikan perlindungan sampai batas-batas yang diperlukan. Dengan demikian

akal akan mampu melihat kebenaran.

2. PandanganIslam terhadap Ipteks

Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, saat ini pada

umumnya adalah negara-negara berkembang atau negara terkebelakang, yang

5

Page 6: Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

lemah secara ekonomi dan juga lemah atau tidak menguasai perkembangan ilmu

pengetahuan dan sains-teknologi. Karena nyatanya saudara-saudara Muslim kita

itu banyak yang masih bodoh dan lemah, maka mereka kehilangan harga diri dan

kepercayaan dirinya. Beberapa di antara mereka kemudian menjadi hamba budaya

dan pengikut buta kepentingan negara-negara Barat. Mereka menyerap begitu saja

nilai-nilai, ideologi dan budaya materialis (’matre’) dan sekular (anti Tuhan) yang

dicekokkan melalui kemajuan teknologi informasi dan media komunikasi Barat.

Akibatnya krisis-krisis sosial-moral dan kejiwaan pun menular kepada sebagian

besar bangsa-bangsa Muslim.

Kenyataan memprihatikan ini sangat ironis. Umat Islam yang mewarisi

ajaran suci Ilahiah dan peradaban dan Ipteks Islam yang jaya di masa lalu, justru

kini terpuruk di negerinya sendiri, yang sebenarnya kaya sumber daya alamnya,

namun miskin kualitas sumberdaya manusianya (pendidikan dan Ipteknya).

Ketidakadilan global ini terlihat dari fakta bahwa 80% kekayaan dunia hanya

dikuasai oleh 20 % penduduk kaya di negara-negara maju. Sementara 80%

penduduk dunia di negara-negara miskin hanya memperebutkan sisa makanan

pesta pora bangsa-bangsa negara maju.

Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt

Sumber segala Kebaikan, Keindahan dan Kemuliaan. Keimanan dan ketaqwaan

kepada Allah SWT hanya akan muncul bila diawali dengan pemahaman ilmu

pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah SWT dan terhadap alam

semesta sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat KeMahaMuliaan, Kekuasaan dan

Keagungan-Nya.

Islam, sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan,

sangat mendorong dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati,

memahami dan merenungkan segala kejadian di alam semesta. Dengan kata lain

Islam sangat mementingkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan

Ipteknya hanya untuk kepentingan duniawi yang ’matre’ dan sekular, maka Islam

mementingkan pengembangan dan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana

6

Page 7: Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

ibadah-pengabdian Muslim kepada Allah swt dan mengembang amanat

Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada

kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil

’Alamin).Sepertidalamayatberikutini:

�اب� �ب �ياألل و�ل� �أل� �ات �ه�ار�آلي �و�الن �ل �ي �ف�الل �ال ت ض�و�اخ� ر�

� �و�األ م�او�ات �ق�الس� ل خ� �ف�ي �ن إ

�ف�ي ون �ر� �ف�ك �ت �ه�م�و�ي �وب ن �ج� �ى و�ق�ع�ود+او�ع�ل �ام+ا 0ه�ق�ي �الل ون �ر� �ذ�ك �ي �ذ�ين ال

�ار� �الن �اع�ذ�اب �ف�ق�ن �ك ان �ح� ب +س� �اط�ال ب �ه�ذا �ق�ت ل �ام�اخ� �ن ب ض�ر� ر�� �و�األ م�او�ات �ق�الس� ل خ�

Artinya :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya

malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang

berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau

dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan

bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-

sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imron

[3] : 190-191)

Bila ada pemahaman atau tafsiran ajaran agama Islam yang menentang

fakta-fakta ilmiah, maka kemungkinan yang salah adalah pemahaman dan tafsiran

terhadap ajaran agama tersebut. Bila ada ’ilmu pengetahuan’ yang menentang

prinsip-prinsip pokok ajaran agama Islam maka yang salah adalah tafsiran

filosofis atau paradigma materialisme-sekular yang berada di balik wajah ilmu

pengetahuan modern tersebut.

Islam sangat memotivasi umatnya untuk memfungsikan akal dan rasa

secara seimbang. Sesungguhnya tidak ada dikotomi iman dan ilmu pengetahuan

dalam Islam karena keduanya merupakan dua materi yang saling mendukung satu

sama lain. Menuntut dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam Islam

merupakan kewajiban bagi setiap muslim, dan muslim yang beriman akan

7

Page 8: Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

menjalankan kewajiban yang diperintahkan Allah SWT dengan sebaik-baiknya.

Oleh karena itulah antara iman dan ilmu tidak dapat dipisahkan dalam

Islam.Bahkan perintah Allah SWT yang pertama kepada umat Islam melalui

rasul-Nya adalah perintah untuk menuntut ilmu. Firman-Nya dalam Al-Quran

�ق� ل �ذ�ي •خ� �ك� ال ب � ر� م �اس� ب� أ ان�اق�ر� �نس==� ق� اإل� خ�ل==�

م�م�ن� ع�ل�ق� ر� �ك==� ك� األ� C==ب � و�ر� أ ر� ذ�ي ع�ل�م�••اق==� ال==�

� �م �ق�ل �ال �م�ب �ع�ل �م� ي ان� م�ا ل �نس� �م� اإل� •ع�ل

Artinya:

“(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, (2) Dia

telahmenciptakan manusia dari segumpal darah. (3)Bacalah, dan Tuhanmulah

Yang Maha Pemurah, (4)Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

(5)Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q. S. Al-Alaq: 1-

5)

Ada beberapa kemungkinan hubungan antara agama dan iptek:

(a) berseberangan atau bertentangan,

(b) bertentangan tapi dapat hidup berdampingan secara damai,

(c) tidak bertentangan satu sama lain,

(d) saling mendukung satu sama lain, agama mendasari pengembangan iptek atau

iptek mendasari penghayatan agama.

Pola hubungan pertama adalah bertolakbelakang antara iptek dan agama.

Pada pola ini, apa yang dianggap benar oleh agama bertentangan dengan iptek,

begitupun sebaliknya. Pola hubungan ini seperti yang terjadi pada masa Galileo

Galilei. Ketika ia berpendapat bahwa bumi mengitari matahari, gereja meyakini

8

Page 9: Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

bahwa mataharilah yang mengitari bumi, dan hal ini menyebabkan Galileo

mendapat hukuman berat karena dianggap menyesatkan. Akan tetapi Islam tidak

demikian halnya. Tertulis dalam Al-Quran teori yang telah dikemukakan oleh

Galileo, dan tidak bertentangan sama sekali.

Pola hubungan kedua adalah bertentangan tetapi tidak saling menghakimi

dan dapat berdampingan. Pola ini merupakan pengembangan dari pola pertama.

Biasa terjadi pada masyarakat sekuler yang memisahkan antara agama dan iptek.

Menurut mereka, doktrin agama tidak ada sangkut pautnya dengan iptek.

Sementara dalam Islam, dasar dari iptek adalah iman yang berkaitan langsung

dengan doktrin agama. Agama sangat mendukung pengembangan iptek.

Pada pola hubungan ketiga adalah pola hubungan netral. Agama tidak

menentang iptek juga tidak mendukung pengembangannya. Agama berada di

wilayah dan jalurnya tersendiri, begitu pula dengan iptek.

3. Peran Ipteks dalam Berbagai Sektor Kehidupan

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam

kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan

ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif

bagi kehidupan manusia, memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru

dalam melakukan aktivitas manusia.

Khusus dalam bidang teknologi, masyarakat sudah menikmati banyak

manfaat yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini.Contoh termudah adalah

dampak positif dari berkembangnya iptek di bidang teknologi komunikasi dan

informasi.

Perkembangan teknologi akhir-akhir ini, menjadikan dunia yang amat luas

di era globalisasi ini menjadi sempit, mengecil, dan terbatas. Perubahan ini tentu

saja berdampak positif dan negatif bagi kelangsungan hidup seorang muslim.

9

Page 10: Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

Dampak negatif dari perubahan dan pergeseran zaman mampu mengguncang,

menggeser, dan mengikis habis nilai-nilai moral dan iman. Bahkan, lebih jauh dari

itu dapat menghancurkan masa depan dan peradaban manusia.

Oleh karena itu, seorang muslim harus membentengi diri dengan keimanan

dan keislaman yang kuat. Tanpa iman yang kokoh kehidupan seorang muslim

akan terombang-ambing dan bisa berujung pada kehancuran. Iman adalah pelita,

yang menjadi penerang dan petunjuk pada jalan yang lurus.

4. Menyelaraskan Ipteks, Iman, dan Akal

Para sarjana muslim berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak

hanya terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja, melainkan

ilmu oleh Allah dirumuskan dalam lauhil mahfudz yang disampaikan kepada kita

melalui Alquran dan As-Sunnah. Ilmu Allah itu melingkupi ilmu manusia tentang

alam semesta dan manusia sendiri. Jadi bila diikuti jalan pikiran ini, maka

dapatlah kita pahami, bahwa Alquran itu merupakan sumber pengetahuan dan

ilmu pengetahuan manusia (knowledge and science).

Seandainya penggunaan satu hasil teknologi telah melalaikan seseorang

dari zikir dan tafakur serta mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai

kemanusiaan maka ketika itu bukan hasil teknologinya yang mesti ditolak,

melainkan kita harus memperingatkan dan mengarahkan manusia yang

menggunakan teknologi itu. Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat

mengalihkan manusia dari jati diri dan tujuan penciptaan sejak dini pula

kehadirannya ditolak oleh islam. Karena itu menjadi suatu persoalan besar bagi

martabat manusia mengenai cara memadukan kemampuan mekanik demi

penciptaan teknologi dengan pemeliharaan nilai-nilai fitrahnya.

Kesenian Islam tidak harus berbicara tentang islam. Ia tidak harus berupa

nasihat langsung, atau anjuran berbuat kebajikan,bukan juga penampilan abstrak

tentang akidah. Seni yang islami adalah seni yang dapat menggambarkan wujud

ini dengan bahasa yang indah serta sesuai dengan cetusan fitrah. Seni islam adalah

10

Page 11: Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan islam tentang alam, hidup,

dan manusia yang mengantar menuju pertemuan sempurna antara kebenaran dan

keindahan.

Ada 4 hal pandangan Islam dalam etos kerja yaitu: Niat (komitmen)

sebagai dasar nilai kerja, Konsep ihsan dalam bekerja, Bekerja sebagai bentuk

keberadaan manusia, dan Orang mukmin yang kuat lebih disukai.

Secara lebih spesifik, integrasi pendidikan iptek dan imtaq ini diperlukan

karena empat alasan:

Pertama, iptek akan memberikan berkah dan manfaat yang sangat besar

bagi kesejahteraan hidup umat manusia bila iptek disertai oleh asas iman dan

taqwa kepada Allah SWT. Sebaliknya, tanpa asas imtaq, iptek bisa

disalahgunakan pada tujuan-tujuan yang bersifat destruktif. Iptek dapat

mengancam nilai-nilai kemanusiaan. Jika demikian, iptek hanya absah secara

metodologis, tetapi batil dan miskin secara maknawi.

Kedua, pada kenyataannya, iptek yang menjadi dasar modernisme, telah

menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang bersifat sekularistik, materialistik,

dan hedonistik, yang sangat berlawanan dengan nilai-nilai budaya dan agama

yang dianut oleh bangsa kita.

Ketiga, dalam hidupnya, manusia tidak hanya memerlukan kebutuhan

jasmani, tetapi juga membutuhkan imtaq dan nilai-nilai sorgawi (kebutuhan

spiritual). Oleh karena itu, penekanan pada salah satunya, hanya akan

menyebabkan kehidupan menjadi pincang dan berat sebelah, dan menyalahi

hikmat kebijaksanaan Tuhan yang telah menciptakan manusia dalam kesatuan

jiwa raga, lahir dan bathin, dunia dan akhirat.

Keempat, imtaq menjadi landasan dan dasar paling kuat yang akan

mengantar manusia menggapai kebahagiaan hidup. Tanpa dasar imtaq, segala

atribut duniawi, seperti harta, pangkat, iptek, dan keturunan, tidak akan mampu

alias gagal mengantar manusia meraih kebahagiaan. Kemajuan dalam semua itu,

tanpa iman dan upaya mencari ridha Allah SWT, hanya akan menghasilkan

11

Page 12: Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

fatamorgana yang tidak menjanjikan apa-apa selain bayangan palsu. Hal ini sesuai

dengan firman Allah SWT dalam al-Qur’an Surat An-Nur : 39 yang artinya:“Dan

orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah

yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila

didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya

(ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-

amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya”.

Dengan demikian integrasi iptek dan imtaq harus diupayakan dalam

format yang tepat sehingga keduanya berjalan seimbang dan dapat mengantar kita

meraih kebaikan dunia dan kebaikan akhirat seperti do’a yang setiap saat kita

panjatkan kepada Allah.

ر� ��ا ن ال ن نا ن� ن�ا ر� ن ة� ن� ن� ن� ر� ن� ر� آ� ل� ا ر�ي ن ة� ن� ن� ن� ن�ا �ل �د� ال ر�ي ن�ا ر� آا ن�ا � ن ن� د! د#و ن$ ل% ن& ل' د) ل� ر& ن

Artinya :

Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan

peliharalah kami dari siksa neraka (Q.S. Al-Baqarah : 201).

Sehubungan dengan alasan yang disebutkan di atas, maka perlu

dikembangkan usaha perbaikan yang lebih mendasar terhadap pendekatan dan

metode pembelajaran misalnya usaha-usaha yang berhubungan dengan psikologi

belajar, mengintensifkan program imtaq di sekolah-sekolah salah satunya dapat

dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai agama (imtaq) ke dalam setiap

mata pelajaran. Dengan kata lain model pembelajaran harus memadukan antara

Iptek dengan imtaq.

12

Page 13: Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

5. Tanggung Jawab Ilmuwan Terhadap Alam dan

Lingkungan

Ada dua fungsi utama manusia di dunia yaitu sebagai abdun (hamba

Allah) dan sebagai khalifah Allah di bumi. Esensi dari abdun adalah ketaatan,

ketundukan dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan Allah, sedangkan

esensi khalifah adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri dan alam

lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam.

Dalam konteks 'abdun, manusia menempati posisi sebagai ciptaan Allah.

Posisi ini memiliki konsekuensi adanya keharusan manusia untuk taat dan patuh

kepada penciptanya. Manusia diciptakan Allah dengan dua kecenderungan yaitu

kecenderungan kepada ketakwaan dan kecenderungan kepada perbuatan fasik

(QS. Asy-Syams/91:8). Dengan kedua kecenderungan tersebut, Allah memberikan

petunjuk berupa agama sebagai alat bagi manusia untuk mengarahkan potensinya

kepada keimanan dan ketakwaan bukan pada kejahatan yang selalu didorong oleh

nafsu amarah.

Fungsi yang kedua sebagai khalifah atau wakil Allah di muka bumi.

Manusia diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi, menggali sumber-sumber

daya serta memanfaatkannya dengan sebesar-besarnya untuk kehidupan umat

manusia dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Untuk

menggali potensi alam dan memanfaatkannya diperlukan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang memadai. Tanpa menguasai ipteks, fungsi hidup manusia sebagai

khalifah akan menjadi kurang dan kehidupan manusia akan tetap terbelakang.

Manusia mendapat amanah dari Allah untuk memelihara alam, agar terjaga

kelestariannya dan keseimbangannya. Kalau terjadi kerusakan alam dan

lingkungan ini lebih banyak disebabkan karena ulah manusia sendiri. Mereka

tidak menjaga amanat Allah sebagai khalifah (QS. Ar-Rum/30:41).

13

Page 14: Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

6. KeutamaanOrang Beriman dan Berilmu

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

Kesempurnaannya karena dibekali potensi. Potensi yang paling utama adalah akal.

Akal berfungsi untuk berpikir, dan hasil pemikirannya itu adalah ilmu

pengetahuan dan teknologi. Ilmu yang dikembangkan atas dasar keimanan dan

ketakwaan kepada Allah swt. Akan memberikan jaminan kemashalatan bagi

kehidupan umat manusia termasuk lingkungan.

Berkenaan dengan keutamaan orang-orang berilmu, Al-Ghazali

mengatakan, “Barang siapa berilmu, membimbing manusia dan memanfaatkan

ilmunya bagi orang lain, bagaikan matahari, selain menerangi dirinya, juga

menerangi orang lain. Dia bagaikan minyak kesturi yang harum dan menyebarkan

keharumannya kepada orang yang berpapasan dengannya.”

Dari pernyataan diatas tampak bahwa Al-Ghazali sangat menghargai

orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya dengan ikhlas. Salah satu

pengamalannya adalah mengajarkan kepada orang lain.

14

Page 15: Makalah Integrasi Iman Iptek Dan Akal

C. Kesimpulan

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam

kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan

ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap

inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia.

Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan

aktifitas manusia.

Islam merupakan ajaran agama yang sempurna. Kesempurnaannya dapat

tergambar dalam keutuhan inti ajarannya. Iman, ilmu, dan amal merupakan satu

kesatuan yang utuh, tidak dapat dipisahkan. Iman diidentikkan dengan akar dari

sebuah pohon yang menopang tegaknya agama Islam. Ilmu bagaikan batang dan

dahan pohon itu yang mengeluarkan cabang-cabang ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon. Ipteks yang dikembangkan

diatas nilai-nilai iman dan takwa akan menghasilkan amal sholeh bukan kerusakan

Islam.

Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal sholeh apabila

perbuatan tersebut tidak dibangun diatas nilai-nilai iman dan takwa. Sama halnya

pembanguna ipteks yang lepas dari keimanan dan ketakwaan, tidak akan bernilai

ibadah serta tidak akan meghasilkan kemashalatan bagi umat manusia dan alam

lingkungannya apabila tidak dikembangkan atas dasar nilai-nilai iman dan takwa.

15