Makalah Inspeksi Las

12
MAKALAH INSPEKSI LAS PENETRANT TEST Disusun oleh : TRI PUTRA LUMBAN TOBING 21090113120006 ACHMAD KURNIAWAN ZAKARIA 21090113120017 MARIA LISTYO YULIANTI 21090113130072 PROGAM STUDI S1 TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 2015

description

NDT penetrant test

Transcript of Makalah Inspeksi Las

Page 1: Makalah Inspeksi Las

MAKALAH INSPEKSI LAS

PENETRANT TEST

Disusun oleh :

TRI PUTRA LUMBAN TOBING 21090113120006

ACHMAD KURNIAWAN ZAKARIA 21090113120017

MARIA LISTYO YULIANTI 21090113130072

PROGAM STUDI S1 TEKNIK PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2015

Page 2: Makalah Inspeksi Las

KATA PENGANTAR

Dengan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang senantiasa melimpahkan

rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Penetrant Test ini yang

sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga penulis sampaikan berterima kasih

pada Bapak Ari Wibawa BS, ST, MSi selaku Dosen Mata kuliah Inspeksi Las yang memberikan

tugas kepada kami semua.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan

serta pengetahuan kita mengenai apa itu Penetrant test, prinsip – prinsip, cara kerja, Dll. Penulis

menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu

penulis mengharapkan saran dan kritik untuk kesempurnaan penulisan makalah ini.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi siapapun yang

membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri

maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis memohon maaf dan apabila terdapat

kesalahan kata – kata yang kurang berkenan dan penulis mengucapkankan terima kasih.

Semarang, 4 April 2015

Penulis

Page 3: Makalah Inspeksi Las

DAFTAR ISI

PENGANTAR…………………………………….………………………………………2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...3

BAB I: PENDAHULUAN ..................................................................................................

1.1 Latar belakang masalah ……………………..………………………………..4

1.2 Rumusan masalah ……………………...……………….……………….……4

1.3 Tujuan penulisan………………….……………………….……………….…4

BAB II: PEMBAHASAN …………………………………………….………………….5

2.1 Pengertian ………………..…………………………………………...……..5

2.2 Langkah Kerja ………….…………………………………………………...6

2.3 Pemeriksaaan Hasil .……………..……………………………………...….7

2.4 Kriteria Penerimaan…………………………………………………………9

BAB III: PENUTUP ……………………………………………………………………12

3.1 Kesimpulan ………………………….…………………………….……….12

3.2 Daftar Pustaka …………………………………………………..………….12

Page 4: Makalah Inspeksi Las

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Uji tanpa merusak atau lazim disebut NON DESTRACTIVE TEST (N.D.T),

adalah sarana penunjang yang sangat diandalkan oleh kegiatan pengendalian dan

pemastian mutu ( quality control and quality assurance ), sebagai sarana untuk

mendapatkan data dari ukuran / dimensi objek inspeksi maupun jenis, bentuk, dan

data lain yang dibutuhkan yang terdapat pada objek inspeksi tersebut. Karena banyak

data yang diketahui dan tingkat kesulitan dalam pelaksanaan yang tinggi,maka di

perlukan seseorang yang sangat ahli dalam pelaksanaan NDT (NDT inspector).

Dengan berkembangnya penguasaan teknologi manusia, berkembang pula jenis

pengujian objek tanpa merusak dan cakupan penggunaan serta tingkat kemampuan

dan keakuratan pendeteksian yang semakin beragam. Adapun jenis – jenis uji tanpa

rusak (N.D.T) dan pada makalah ini akan dijelaskan alat uji tanpa merusak yaitu:

Penetrant Test. Pengujian penetran ini dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan

atau kecacatan yang terbuka pada permukaan objek yang diuji. Penggunaan uji

penetran sangat luas, selain untuk memeriksa sambungan las dan surface pada benda

kerja , metode uji penetran ini juga bisa untuk mendeteksi kerusakan retakan yang

terjadi pada komponen mesin seperti crank shaft, roda gigi, dll

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka di susun beberapa

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa itu Penetrant Test?

2. Bagaimakah langkah kerja dari penetrant test?

3. Bagaimanakah pemeriksaaan hasil dari Penetrant test?

4. Apakah kriteria penerimaan Penetrant test?

Page 5: Makalah Inspeksi Las

1.3 TUJUAN PENULISAN

Dari rumusan masalah yang telat disusun, maka ada beberapa tujuan penulisan

dari makalah ini, seperti :

1. Mengetahui apa itu Penetrant Test.

2. Mengetahui langkah kerja dalam Penetrant Test

3. Mengetahui cara pemeriksaan hasil dari Penetrant Test

4. Mengetahui kriteria penerimaan hasil penetrant Test

Page 6: Makalah Inspeksi Las

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Non destructive test merupakan metode pengujian untuk memeriksa ada atau tidaknya

cacat pada sebuah benda kerja. Oleh karena itu, pengujian tersebut tidak boleh

meimbulkan kerusakan.

Tujuan dilakukannya NDT adalah untuk meyakinkan atau menjamin bahwa suatu

benda dapat bekerja dengan sempurna sesuai dengan rancangan. . Pada dasarnya, tes ini

dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita gunakan masih aman dan belum

melewati damage tolerance. Material pesawat diusahakan semaksimal mungkin tidak

mengalami kegagalan (failure) selama masa penggunaannya.

Penetrant Test atau uji penetran adalah salah satu NDT yang cukup banyak

digunakan. Metode ini digunakan untuk menemukan cacat di permukaan terbuka dari

komponen solid, baik logam maupun non logam, seperti keramik dan plastik fiber.

Melalui metode ini, cacat pada material akan terlihat lebih jelas.

Berdasarkan sejarah, metode liquid penetrant pada awalnya digunakan untuk

merawat/menginspeksi rel kereta api di akhir tahun 1800-an. Teknik yang digunakan

cukup sederhana, yaitu dengan cara mencelupkan part ke dalam oli bekas, kemudian

diangkat dan oli yang masih menempel di permukaan part dibersihkan

2. 2 LANGKAH KERJA

Sebelum kita melihat langkah – langkah kerja Liquid Penetrant Test. Adapun tujuh

langkah dalam proses inspeksi dengan menggunakan penetrant test yaitu:

1. Pembersihan (cleaning) permukaan test past yang akan diinspeksi.

2. Pengeringan.

3. Pemberian penetrant (penetrant application).

4. Pembersihan penetrant (penetrant removal).

5. Pemberian developer (developer application).

6. Eveluasi subjek yang diinspeksi.

Page 7: Makalah Inspeksi Las

7. Pembersihan akhir dari subjek yang diinspeksi.

Untuk menggunakan metode ini, langkah yang perlu diperhatikan adalah ;

1. Bersihkan permukaan material

Permukaan yang akan diuji dibersihkan terlebih dahulu agar kotoran, cat,

minyak, sisa sisa oli, debu atau kotoran lainnya sehingga tidak menimbulkan

indikasi yang tidak relevan atau palsu. Metode pembersihan dapat menggunakan

cairan pembersihnya (Cleaner/Remover) agar hasil menjadi lebih baik. Tujuan

akhir dari langkah ini adalah permukaan yang bersih di mana setiap cacat terlihat

dan terbentuk ke permukaan, kering, dan bebas dari kontaminasi. Apabila

permukaan yang akan diuji dilapisi cat maka cat dapat dihilangkan terlebih

dahulu.

2. Semprotkan Cairan Penetrant ke daerah yang akan diuji

Cairan penetran dapat disemprotkan, dikuas atau benda yang akan diuju dapat

dicelup di cairan penetrant. Penetran sebaiknya diberikan "waktu tunggu" untuk

meresap ke dalam setiap kemungkinan-kemungkinan cacat yang ada (biasanya 5

sampai 30 menit). Waktu tunggu terutama tergantung pada penetran yang

digunakan, bahan yang diuji dan ukuran kekurangan dicari. Seperti yang

diharapkan, kekurangan kecil membutuhkan waktu lebih lama dalam

penetrasinya. Karena sifat yang tidak kompatibel mereka harus berhati-hati untuk

tidak menerapkan pelarut berbasis penetran ke permukaan yang akan diperiksa

dengan penetran yang telah dicuci.

3. Bersihkan cairan penetrant berlebih yang menempel pada benda uji.

Cara pembersihan tergantung dari jenis penetrant yang digunakan. Untuk

penetrant yang waterwashable dapat langsung dibersihkan dengan air bertekanan,

sedangkan untuk post – emulsifiable harus menggunakan emulsifier dan air

bertekanan. Yang perlu diperhatikan adalah cara penyemprotan air tidak tegak

lurus pada permukaan benda yang akan diperiksa karena akan menghilangkan

penetran yang terdapat dalam celah retak. Untuk menjaga agar penetrant yang

Page 8: Makalah Inspeksi Las

masuk ke dalam crack tidak ikut terbawa cleaner maka perlu kehati-hatian saat

membersihkan sisa penetrant. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan adalah

menguras benda kerja dengan cleaner untuk membersihkan sisa penetrant.

Tunggu sampai kering untuk kemudian dilakukan penyemprotan developer.

4. Tambahkan Developer

Setelah penetran berlebih telah dihapus pengembang putih diterapkan pada

sampel. Jenis pengembang tersedia beberapa, termasuk: non-berair pengembang

basah , bubuk kering, air suspendable, dan larut dalam air. Pilihan pengembang

diatur oleh kompatibilitas penetran (satu tidak dapat menggunakan pengembang

yang larut dalam air atau suspendable dengan air-dicuci penetran), dan oleh

kondisi inspeksi. Bila menggunakan non-berair pengembang basah atau bubuk

kering, sampel harus dikeringkan sebelum aplikasi, sedangkan pengembang larut

dan suspendable diterapkan dengan bagian masih basah dari langkah sebelumnya.

tersedia secara komersial dalam kaleng semprot aerosol, dan dapat

menggunakan aseton , alkohol isopropil , atau propelan yang merupakan

kombinasi dari dua. Pengembang harus membentuk semi-transparan, bahkan

lapisan pada permukaan.

Pengembang menarik penetran dari cacat keluar ke permukaan untuk

membentuk indikasi yang terlihat, umumnya dikenal sebagai berdarah-out. Setiap

daerah yang berdarah-out dapat menunjukkan lokasi, orientasi dan jenis

kemungkinan cacat pada permukaan. Menafsirkan hasil dan karakterisasi cacat

dari indikasi yang ditemukan mungkin memerlukan beberapa pelatihan dan / atau

pengalaman [ukuran indikasi bukanlah ukuran sebenarnya dari cacat]. Setelah sisa

penetrant bersih dan kering kemudian dilakukan penyemprotan developer dari

jarak 25-30 cm. Hal ini dimaksudkan agar indikasi crack tetap bisa terbaca, jika

terlalu dekat kemungkinan indikasi crack bisa tertutupi oleh warna dari developer.

Jangan melakukan evaluasi saat developer masih basah karena indikasi crack

masih kurang jelas, tunggulah sampai developer kering baru kemudian melakukan

evaluasi.

Page 9: Makalah Inspeksi Las

5. Inspeksi

Setelah kering, permukaan benda yang akan dites disemprotkan cairan

developer agar cairan penetrant dalam retak dapat tertarik keluar. Untuk penetrant

jenis fluorescence, dapat dilihat dengan alat bantu ultraviolet sehingga penetrant

yang ditarik oleh developer akan tertarik dengan jelas. untuk memastikan bahwa

penetrant yang terlihat adalah berasal dari retak maka penetrant yang keluar harus

dibersihkan dengan cleaner dan pada permukaan tersebut disemprotkan lagi

cairan developer. Bila terlihat masih ada cairan penetrant yang keluar dari

permukaan tersebut, maka dapat di pastikan bahwa terdapat retak pada permukaan

bendatersebut.

2.3 PEMERIKSAAN HASIL

Dari langkah-langkah kerja yang telah dilakukan, maka Penetrant Test ini akan

menunjukkan hasil yang memberikan informasi ada tidaknya cacat las atau

keretakan yang terjadi pada spesimen material yang diuji. Jika pada developer

yang telah dioleskan di oleskan pada specimen memperlihatkan ada warna

penetrant yang menembus keluar, maka dapat di duga pada bagian itu terdapat

cacat las. Seorang welding inspector harus mengerti bahwa gejala yang timbul

adalah cacat las yang sesungguhnya, bukan tipuan cacat las oleh karena itu

welding inspector harus jeli memeriksa hasil penetrant test ini.

2.4 KRITERIA PENERIMAAN

Evaluasi indikasi menurut standart ASME :

1. Linear indikasi jika kerusakan memiliki panjang lebih besar dari

tiga kali lebarnya.

Page 10: Makalah Inspeksi Las

2. Rounded indikasi jika bentuk keretakan melingkar atau

menyerupai elips dan memiliki panjang kurang dari atau sama

dengan tiga kali lebarnya.

3. Indikasi-indikasi lain yang masih diragukan dipertanyakan akan

diuji kembali untuk menentukan apakah diterima atau tidak

Kriteria penerimaan pengujian menurut standart ASME :

Pengujian harus terbebas dari hal – hal berikut :

1. Linear indikasi yang relevan.

2. Rounded indikasi memiliki panjang lebih besar dari 5mm

3. Memiliki empat atau lebih lubang dengan jarak 1,5mm

Page 11: Makalah Inspeksi Las

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Data keterangan dia yang telah diketahui maka dapat disimpulkan bahwa

Penetrant test dapat mendeteksi cacat pada permukaan berdasarkan kapilaritas

yang dimana material akan di uji tidak berpori. Berikut ini dapat diuraikan

beberapa hal yang bisa dilakukan dalam penetrant test, yaitu:

1 Prinsip yang di gunakannya adalah sifat kapilaritas.

2. Material yang dapat terdeteksi material yang tidak berpori.

3. Dapat menemukan cacat dengan cepat.

Jadi Liquid penetrant test ini tidak dapat dilakukan pada material yang berpori –

pori.

Keuntungan dari Liquid penetrant test adalah:

1. mudah di aplikasikan.

2. Murah

3. Tidak dipengaruhi oleh sifat kemagnetan material dan komposisi kimianya.

4. Jangkauan pemeriksaan yang cukup luas.

Kekurangan dari Liquid penetrant test adalah:

Tidak dapat dilakukan pada benda berpori atau material produk powder

metallurgy. Hal tersebut akan menyebabkan terserapnya cairan penetrant secara

berlebihan sehingga dapat mengindikasi cacat palsu.

Page 12: Makalah Inspeksi Las

LAMPIRAN