MAKALAH Infus

20
TUGAS MAKALAH TENTANG SUPPOSITORIA, COLLYRIUM DAN INFUS Disusun Oleh : DIAH TRIWULANDARI 16130957B D3 FARMASI

description

Farmasi : oleh Diah

Transcript of MAKALAH Infus

Page 1: MAKALAH Infus

TUGAS

MAKALAH TENTANG

SUPPOSITORIA, COLLYRIUM DAN INFUS

Disusun Oleh :

DIAH TRIWULANDARI

16130957B

D3 FARMASI

FAKULTAS SETIA BUDI

SURAKARTA

2013

Page 2: MAKALAH Infus

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Makalah

1.4 Manfaat Makalah

BAB II TEORI DASAR

BAB III PEMBAHASAN

BAB IV PENUTUP

DAFTAR ISI

Page 3: MAKALAH Infus

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Menurut FI edisi III hal 32 Suppositoria adalah sediaan padat yang digunakan

melalui dubur, umumnya berbentuk torpedo, dapat melarut, melunak atau meleleh pada suhu

tubuh.

Infus intravenous adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen

dan sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah, disuntikkan langsung ke dalam vena

dalam volume relatif banyak.

Infus termasuk sediaan parenteral volume besar. Sediaan parenteral volume besar : sediaan

cair steril mengandung obat yg dikemas dlm wadah 100 ml atau lebih dan ditujukan untuk

manusia.

Collyrium adalah sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas zarah asing, isotonis

digunakan untuk membersihkan mata. Dapat ditambahkan zat dapar dan zat pengawet.

Page 4: MAKALAH Infus

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berbagai masalah yang kami rumuskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

Apa pengertian Suppositoria, Infus dan Collyrium ?

Bentuk-bentuk Suppositoria ?

Cara pemasangan infus ?

1.3 TUJUAN MAKALAH

Tujuan dari larutan ini adalah untuk memahami pengertian dan penjelasan Suppositoria,

Infus dan Collyrium .

1.4 MANFAAT MAKALAH

Manfaat pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.:

- Bagi Dosen Pembimbing

- Menambah referensi bagi dosen pembimbing dalam mengajar ilmu yang berkaitan/

berhubungan dengan Suppositoria, Infus dan Collyrium

Bagi Mahasiswa Penyusun :

- Menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa penyusun makalah dalam

melakukan studi pustaka tentang Suppositoria, Infus dan Collyrium

Bagi Pembaca :

- Menambah wawasan bagi pembaca tentang, ilmuan, kemajuan, dan kendala-kendala

tentang larutan Suppositoria, Infus dan Collyrium

Page 5: MAKALAH Infus

BAB II

TEORI DASAR PENGERTIAN

SUPPOSITORIA, COLLYRIUM DAN INFUS

Menurut FI edisi III hal 32

Suppositoria adalah sediaan padat yang digunakan melalui dubur, umumnya berbentuk

torpedo, dapat melarut, melunak atau meleleh pada suhu tubuh.

b.      Menurut FI edisi IV hal 16

Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot bentuk, yang diberikan melalui

rektal, vagina atau uretra. Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh.

c.      Menurut RPS 18 th hal 1609

Suppositoria adalah bentuk sediaan padat yang memiliki berat dan bentuk yang bervariasi,

biasanya penggobatan dilakukan dengan dimasukan dalam rektum, vagina dan uretra. Setelah

pemasukan suppositoria akan menjadi lembut atau lunak, melebur dalam cairan pencernaan.

d.      Menurut Parrot hal 382

Suppositoria adalah suatu bentuk unit sediaan yang dimaksudkan untuk dimasukan kedalam

rektum, vagina dan uretra. Suppositoria melebur, melunak, dan melarut dalam suhu tubuh.

e.      Menurut R.Voight hal 281

Suppositoria adalah sediaan bentuk silindris atau kerucut berdosis dan berbentuk mantap

yang ditetapkan untuk dimasukan kedalam rektum, sediaan ini melebur pada suhu tubuh atau

larut dalam lingkungan berair.

f.       Menurut FN hal 333

Suppositorium adalah sediaan padat, melunak, melumer dan larut pada suhu tubuh,

digunakan dengan cara menyisipkan kedalam rektum, berbentuk sesuai dengan maksud

penggunaan, umumnya berbentuk terpedo.

g.      Menurut Ilmu Meracik Obat hal 158

Suppositoria adalah sediaan padat yang digunakan melalui dubur berbentuk terpedo, dapat

melunak, melarut, atau meleleh pada suhu tubuh.

h.     Menurut Ansel hal 576

Page 6: MAKALAH Infus

Suppositoria adalah suatu bentuk sediaan padat yang pemakaianya dengaan cara

memasukkan kedalam lubang atau celah dalam tubuh dimana ia akan melebur, melunak atau

larut dan memberikan efek lokal atau sistemik.

i.       Menurut Lachman hal 1147

Suppositoria adalah suatu bentuk sediaan padat yang umumnya dimaksudkan untuk

dimasukan kedalam rektum, vagina, dan jarang digunakan untuk uretra. Suppositoria rektal

dan urektal biasanya menggunakan pembawa yang meleleh, atau melunak pada temperatur

tubuh, sedangkan suppositoria vaginal kadang-kadang disebut pessaries, juga dibuat dengan

tablet kompressi yang hancur dalam cairan tubuh.

j.        Menurut Dom Hoover hal 163

Suppositoria adalah sediaan obat padat dengan berbagai ukuran dan bentuk yang

penggunaanya dengan diselipkan kedalam bagian tubuh biasanya melalui rektum, vagina atau

uretra.

k.      Menurut Dom Marthin hal 834

Suppositoria adalah sediaan padat yang diberikan melalui bagian tubuh yakni vagina, rektum,

atau uretra.

Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah

cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik)

untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.

Collyrium adalah obat sakit mata dan tidak termasuk dalam obat tetesan, tetapi

cara kerja dan komposisi serta cara pembuatannya tidak berbeda dengan Guttae ophthalmic

(cairan pembawanya berair, harus jernih, bebas benda asing, serat dan benang (harus

disaring), serta tidak boleh digunakan setelah tutup dibuka > 1 bulan dan konsentrasi

sublimatnya tidak boleh > 1:4000) hanya jumlahnya lebih banyak. Collyrium digunakan

untuk membersihkan mata. Dalam pembuatannya harus isotonus dan dapat ditambahkan zat

dapar atau zat pengawet.

            Adapun sediaan Collyrium di pasaran antara lain :

1)      Collyrium Fresh Eyes Eye Wash 4 OZ

2)      Medi – Wash Eye Irrigation Solution

3)      Optraex yang berisi larutan steril acidum boricum (asam borat) yang hipe

Page 7: MAKALAH Infus

BAB III

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SUPPOSITORIA

Suppositoria adalah salah satu bentuk  sediaan farmasi yang digunakan untuk obat

luar, dalam hal ini melalui rectal/ anal, vaginal atau uretral.  yang ditujukan untuk mencapai

efek lokal maupun sistemik. Menurut Farmakope Indonesia edisi IV yang dimaksud dengan

sediaan suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang diberikan

melalui rektal, vagina, atau uretra. Umumnya meleleh, melunak, atau melarut pada suhu

tubuh. Suppositoria dapat bertindak sebagai pelindung jaringan setempat, sebagai pembawa

zat terapeutik yang bersifat lokal atau sistemik. Bahan dasar suppositoria umumnya lemak

coklat , gelatin trigliserinasi, minyak nabati terhidrogenasi, campuran polietilen glikol 

berbagai bobot molekul dan ester asam lemak polietilen glikol.

B. BENTUK-BENTUK SUPPOSITORIA DAN UKURANNYA

a.    Menurut RPS 18 th hal 1609

1.    Suppositoria rektal

USP membuat Suppositoria rektal untuk dewasa, runcing pada salah satu atau kedua

ujungnya, biasanya berbobot 2 gram. Untuk anak ½ dari suppositoria dewasa. Obat ini

memberikan efek sistemik seperti sedatif, penenang dan analgesia dilakukan secara

suppositoria rektal. Bagaimanapun penggunaanya secara tungggal mungkin sebagai

penggobatan pada sembelit. Dibagi dalam beberapa tahap berat 2 gram dibuat suppositoria

rektal biasanya digunakan basis Oleum Cacao ketika basis yang lainya digunakan berat

mungkin besar atau lebih 2 gram.

2.    Suppositoria vaginal

USP membuat Suppositoria vaginal biasanya bentuk bundar atau oval dengan berat ± 5 gram.

Obat untuk vaginal tersedia dalam berbagai bentuk psikis. Misalnya krim cair yang berasal

dari konsep dasar Suppositoria.

3.    Suppositoria uretra

Biasanya dibuat bagian tidak didefenisikan dengan jelas, baik tentang bobot, ukuran, nilai

tradisional berasal dari lemak coklat sebagai basis, bentuk silindrisnya sebagai berikut

diameter 55mm, panjang untuk wanita 50 mm, berat 2 gram untuk wanita dan pria 4 gram.

Page 8: MAKALAH Infus

b.    Ansel hal 576-577

1.    Suppositoria rektal

Berbentuk silindris dan kedua ujungnya tajam, peluru, torpedo atau jari-jari kecil. Ukuran

panjangnya ± 32 mm (1,5 inchi). Amerika menetapkan beratnya 2 gram untuk orang dewasa

bila oleum cacao yang digunakan sebagai vasis. Sedangkan untuk bayi dan anak-anak ukuran

dan beratnya ½ dari ukuran dan berat orang dewasa, bentuknya kira-kira seperti pensil.

2.    Suppositoria vagina

Biasanya berbentuk bola lonjong atau seperti kerucut sesuai dengan kompendik resmi,

beratnya 5 gram, apabila basisnya oleum cacao, sebab lagi tergantung pada macam basis dan

masing-masing pabrik yang membuatnya.

3.    Suppositoria uretra (Bougie)

Bentuk ramping seperti pensil, gunanya untuk dimasukan kedalam lambung urine/saluran

urine pria atau wanita 1 garis tengah 3-6 mm dengan panjang ± 140 mm. Walaupun ukuran

ini masih bervariasi antar yang satu dengan yang lain apabila basisnya dari oleum cacao,

maka beratnya ± 4 gram untuk wanita panjang dan beratnya ½ dari ukuran untuk pria.

Panjang kurang lebih 78 mm dan beratnya 2 gram inipun bila oleum cacao sebagai basisnya.

c.    Dom Hoover hal 163

1.    Suppositoria rektal

Biasanya berbentuk silinder, bulat atau terpedo, bentuk silinder berdiameter ¼ dari jarak

dasar dan biasanya mengecil pada ujungnya dan bentuk ini meruncing setelah dimasukan

kedalam rektum, memiliki ukuran yang bervariasi untuk dewasa berat normalnya 2 gram,

sedangkan untuk anak-anak kurang dari 2 gram.

2.    Suppositoria vagina

Bentuk oval biasanya beratnya berkisar 5 gram, tetapi tergantung dari produksinya. Obat ini

dimetabolisme didalam vagina dimaksudkan untuk efek lokal dan efek sistemik.

3.    Suppositoria uretra

Memiliki tiga rute dalam kerjanya, rute ini menghsilkan aksi lokal, biasanya denga anti

injeksi, suppositoria ini panjang dan bulat, panjangnya sekitar 60 mm dan diameternya 4,5

mm.

d.    Parrot hal 382

1.    Suppositoria rektal

Page 9: MAKALAH Infus

Bentunya kerucut atau silindris dan lonjong, rektal suppo beratnya 1,2 gram, panjang ± 30

mm, berdiameter 10 mm.

2.    Suppositoria vagina

Berbentuk bundar atau oval, beratnya bervariasi dari 3 – 9 gram.

e.    Dom Martin hal 844 – 845

1.    Vagina Suppositoria

Berbentuk globular dan ukuran berat sekitar 5 gram contoh komersil adalah besarnya

bervariasi sesuai dengan bentuk dan ukurannya. Penggunaan dari Suppositoria vaginal adalah

biasanya dimaksudkan untuk memperoleh efek lokal. Zat aktif yang mana merupakan

kebiasaan dalam cara memasukan pada keadaan infeksi. Walaupun rute ini hampir setiap

digunakan untuk absorbsi sistemik dari obat ini menjaga pikiran bahwa absorbsi sistemik

dapat terjadi.

2.    Uretra Suppositoria

Seperti rute dari suppositoria dalam United states adalah lewat uretra. Sebagai mana dengan

suppositoria vagina, rute dibatasi untuk obat aksi lokal biasanya untuk obat anti infeksi pada

keadaan ini, basis untuk Suppositoria uretra adalah PEG dan cairan gliserin dan gelatin.

Suppositoria ini adalah runcing, berbentuk batang, ukuran tubuh 5 mm dengan panjang

diameter dan panjang 60 mm.

f.     Menurut FI edisi IV hal 16 – 17

1.    Suppositoria rektal

Untuk dewasa berbentuk lonjong pada satu atau kedua ujungnya dan biasanya berbobot ± 2

gram.

2.    Suppositoria vaginal

Umumnya berbentuk bulat atau bulat telur dan berbobot ± 5 gram.

g.    Menurut Lachman hal. 564

Suppositoria rektal untuk dewasa berbobot sekitar 2 gram dan biasanya diruncingkan bentuk

torpedo. Suppositoria anak-anak berbobot sekitar 1 gram dan menyerupai bentuk torpedo.

Suppositoria anak-anak berbobot sekitar 1 gram dan mempunyai ukuran kecil.

Suppositoria vaginal berbobot sekitar 3 sampai 5 gram dan biasanya dicetak globular atau

bentuk oval atau dikempa sebagai tablet menjadi bentuk kerucut atau adifikasi.

Page 10: MAKALAH Infus

Suppositoria uretra kadang disebut bougies, berbentuk pensil dan dituliskan untuk maksud

tertentu. Suppositoria uretra untuk pria berbobot sekitar 4 gram tiapnya dan panjangnya 100-

150 mm, untuk wanita 2 gram tiapnya dan biasanya 60-75 mm.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

a.    Menurut Ansel hal 579

1.    Faktor Fisiologi

Rectum manusia panjangnya ± 15 – 30 cm. Pada waktu kosong, rectum hanya berisi 2 – 3 ml

cairan mukosa yang inert. Dalam keaadan istirahat, rectum tidak ada gerakan vili dan

microvili pada mukosa rectum. Akan tetapi terdapat vaskularisasi adsorbsi obat dan rectum

adalah kandungan kolon, jalur sirkulasi dan pH serta tidak adanya kemampuan mendapat

cairan rectum.

a)    Kandungan Kolon

Apabila diinginkan efek sistemik dari suppositoria yang mengandung obat absorbsi yang

lebih besar, lebih banyak terjadi pada rectum yang kosong dan rectum yang dikembungkan

oleh fases ternyata obat lebih mengabsorbsi dimana tidak ada fases.

b)    Jalur Sirkulasi

Obat yang diabsorbsi melalui rectum tidak seperti obat yang diabsorbsi setelah pemberian

secara oral. Tidak melalui sirkulasi porta, sewaktu didalam perjalanan sirkulasi yang lazim.

Dalam hal ini obat dimungkinkan dihancurkan didalam hati.

c)    pH

Tidak adanya kemampuan mendapat dari cairan rektum karena cairan rectum pada dasarnya

pada pH 7 – 8 dan kemampuan mendapat tidak ada, maka bentuk obat yang digunakan

lazimnya secara kimia tidak berubah oleh lingkungan rectum.

D. INFUS

Infus intravenous adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen

dan sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah, disuntikkan langsung ke dalam vena

dalam volume relatif banyak. Emulsi dibuat dengan air sebagai fase m. kecuali

dinyatakanluar. Diameter fase dalam tidak lebih dari 5 lain, infus intravenous tidak

diperbolehkan mengandung bakterisida dan zat dapar. Larutan untuk infus intravenous harus

jernih dan praktis bebas partikel. Emulsi untuk infus intravenous setelah dikocok harus

Page 11: MAKALAH Infus

homogen dan tidak menunjukkan pemisahan fase. Larutan intravena volume besar adalah

injeksi dosis tunggal untuk intravena dan dikemas dalam wadah bertanda volume lebih dari

100 ml. Infus termasuk sediaan parenteral volume besar. Sediaan parenteral volume besar :

sediaan cair steril mengandung obat yg dikemas dlm wadah 100 ml atau lebih dan ditujukan

untuk manusia. Parenteral volume besar meliputi infus intravena, larutan irigasi, larutan

dialisis peritonal & blood collecting units with antikoagulant (Lachman Parenteral)

Berdasarkan cara pemberiannya, sediaan parenteral volume besar terbagi menjadi 2 macam,

yaitu:

1) Secara intravena: = infus intravena = venoclysis

2) Non intravena:

(a) Larutan dialysis

(b) Larutan irigasi

Rute pemakaian secara intravena digunakan untuk keadaan :

1) Obat tidak dapat diabsorpsi secara oral

2) Obat menjadi tidak aktif dalam saluran pencernaan

3) Perlunya respon yang cepat

4) Pasien tidak dapat mentoleransi obat atau cairan secara oral.

5) Rute pemberian secara intramuskular atau subkutan tidak praktis

6) Obat harus terencerkan secara baik atau diperlukannya cairan pembawa

7) Obat mempunyai waktu paruh yang sangat pendek dan harus diinfus terus menerus

8) Diperlukan perbaikan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

9) Obat hanya bersifat aktif oleh pemberian secara intravena

Keuntungan

1) Dapat digunakan untuk pemberian obat agar bekerja cepat, pada keadaan gawat.

2) untuk penderita yang tidak dapat diajak bekerja sama dengan baik, tidak sadar, tidak dapat

atau tidak tahan menerima pengobatan melalui oral.

3) Penyerapan dan absorbsi dapat diatur.

Kerugian :

1) Terdapat kemungkinan terjadinya komplikasi seperti : Emboli udara, Inkompatibilitas

obat, Hipersensitivitas, Infiltrasi atau ekstravasasi, Sepsis, Thrombosis atau phlebitis

(terbentuknya trombus akibat rangsang tusukan jarum pada dinding vena,)

Page 12: MAKALAH Infus

2) Pemakaian sediaan lebih sulit dan lebih tidak disukai oleh pasien.

3) Obat yang telah diberikan secara intravena tidak dapat ditarik lagi.

4) Lebih mahal daripada bentuk sediaan non sterilnya karena lebih ketatnya persyaratan yang

harus dipenuhi (steril, bebas pirogen, jernih, praktis bebas partikel). Karena diberikan dalam

volume besar, maka tidak ditambahkan bakteriostatik untuk mencegah keracunan yang dapat

dihasilkan dari jumlah total bakteriostatik yang dikandung. Infus merupakan larutan dalam

jumlah besar (terhitung mulai 50 ml) yang diberikan melalui intravena tetes demi tetes

dengan bantuan peralatan yang cocok. Harus steril dan bebas pirogen, sebaiknya isotonis dan

isohidris, tetapi larutan dengan pH 4,0-7,5 masih bisa diterima. Injeksi volume besar yang

ditujukan untuk pemberian melalui infus intravena , biasa disebut cairan intravena dan

termasuk golongan produk steril parenteral volume besar yang merupakan injeksi dosis

tunggal dengan volume 100 ml atau lebih dan tidak mengandung zat tambahan cairan

intravena, dikemas dalam wadah dengan kapasitas antara 150-1000 ml.

E. COLLYRIUM

Collyrium adalah sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas zarah asing, isotonis

digunakan untuk membersihkan mata. Dapat ditambahkan zat dapar dan zat pengawet.

Collyrium juga dapat di defenisikan obat sakit mata dan tidak termasuk dalam obat tetesan,

tetapi cara kerja dan komposisi serta cara pembuatannya tidak berbeda dengan Guttae

ophthalmic (cairan pembawanya berair, harus jernih, bebas benda asing, serat dan benang

(harus disaring), serta tidak boleh digunakan setelah tutup dibuka > 1 bulan dan konsentrasi

sublimatnya tidak boleh > 1:4000) hanya jumlahnya lebih banyak. Collyrium digunakan

untuk membersihkan mata. Dalam pembuatannya harus isotonus dan dapat ditambahkan zat

dapar atau zat pengawet.

            Adapun sediaan Collyrium di pasaran antara lain :

1)      Collyrium Fresh Eyes Eye Wash 4 OZ

2)      Medi – Wash Eye Irrigation Solution

3)      Optraex yang berisi larutan steril acidum boricum (asam borat) yang hipertonis.

Page 13: MAKALAH Infus

BAB I V

PENUTUP

KESIMPULAN

Suppositoria adalah sediaan padat yang digunakan melalui dubur, umumnya

berbentuk torpedo, dapat melarut, melunak atau meleleh pada suhu tubuh.

Infus intravenous adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen

dan sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah, disuntikkan langsung ke dalam vena

dalam volume relatif banyak.

Collyrium adalah sediaan berupa larutan steril, jernih, bebas zarah asing, isotonis

digunakan untuk membersihkan mata. Dapat ditambahkan zat dapar dan zat pengawet.

Page 14: MAKALAH Infus

DAFTAR PUSTAKA

http://www.FAKULTAS-FARMASI-UIT.com

http://wilbinaul.blogspot.com/2013/10/belajar-memahami-infus-bagi-

awam.html#.Uq2dnyfnLBA

http://dokteryudabedah.com/infus-cairan-intravena-macam-macam-cairan-infus/

http://bacalahdengannamatuhanmu.wordpress.com/2011/01/14/final-pr-farmasetika-ii-

collyrium/