Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat

12
BAB I PENDAHULUAN Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang di hadapi oleh masyarakat kita saat ini yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Semakin maju teknologi di bidang kedokteran sekarang ini ,semakin banyak pula macam penyakit yang menyerang masyarakat. Hal ini tentu saja di pengaruhi oleh faktor tingkah laku manusia itu sendiri. Namun, tidak hanya faktor tingkah laku saja yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Masih ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Sejak manusia berada di bumi ini, sebenarnya mereka sudah seringkali menghadapi masalah-masalah kesehatan serta bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup yang ada di sekeliling mereka seperti benda mati, mahkluk hidup, adat istiadat, kebiasaan dan lain-lain. Namun oleh karena keterbatasan ilmu pengetahuan mereka pada saat itu, maka setiap kejadian yang luar biasa dalam kehidupan mereka selalu diasosiasikan dengan hal-hal yang bersifat mistik, seperti wabah penyakit sampar yang berjangkit di suatu tempat dianggap sebagai kutukan dan kemarahan dewata.

description

Public Health

Transcript of Makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang di hadapi oleh

masyarakat kita saat ini yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Semakin maju

teknologi di bidang kedokteran sekarang ini ,semakin banyak pula macam penyakit yang

menyerang masyarakat. Hal ini tentu saja di pengaruhi oleh faktor tingkah laku manusia

itu sendiri. Namun, tidak hanya faktor tingkah laku saja yang mempengaruhi derajat

kesehatan masyarakat. Masih ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi derajat

kesehatan masyarakat.

Sejak manusia berada di bumi ini, sebenarnya mereka sudah seringkali

menghadapi masalah-masalah kesehatan serta bahaya kematian yang disebabkan oleh

faktor-faktor lingkungan hidup yang ada di sekeliling mereka seperti benda mati,

mahkluk hidup, adat istiadat, kebiasaan dan lain-lain. Namun oleh karena keterbatasan

ilmu pengetahuan mereka pada saat itu, maka setiap kejadian yang luar biasa dalam

kehidupan mereka selalu diasosiasikan dengan hal-hal yang bersifat mistik, seperti wabah

penyakit sampar yang berjangkit di suatu tempat dianggap sebagai kutukan dan

kemarahan dewata.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Ilmu Kesehatan Masyarakat

Membicarakan kesehatan masyarakat, terdapat 2 tokoh mitologi Yunani terkait,

yakni Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita mitos Yunani tersebut Asclepius

disebutkan sebagai seorang dokter pertama, diceritakan bahwa ia telah dapat mengobati

penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu (surgical

procedure) dengan baik.

Higeia, seorang asistennya, yang kemudian diceritakan sebagai istrinya juga telah

melakukan upaya-upaya kesehatan. Beda antara Asclepius dengan Higeia dalam

pendekatan / penanganan masalah kesehatan adalah, Asclepius melakukan pendekatan

(pengobatan penyakit), setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang. Sedangkan

Higeia mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah kesehatan melalui

“hidup seimbang”, menghindari makanan / minuman beracun, makan makanan yang

bergizi (baik), cukup istirahat dan melakukan olahraga.

Apabila orang yang sudah jatuh sakit Higeia lebih menganjurkan melakukan

upaya-upaya secara alamiah untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut, antara lain lebih

baik dengan memperkuat tubuhnya dengan makanan yang baik daripada dengan

pengobatan / pembedahan.

Dari cerita mitos Yunani, Asclepius dan Higeia tersebut, akhirnya muncul 2 aliran

atau pendekatan dalam menangani masalah-masalah kesehatan. Kelompok atau aliran

pertama cenderung menunggu terjadinya penyakit (setelah sakit), yang selanjutnya

disebut pendekatan kuratif (pengobatan). Kelompok ini pada umumnya terdiri dari

dokter, dokter gigi, psikiater dan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan

penyakit baik fisik, psikis, mental maupun sosial. Sedangkan kelompok kedua, seperti

halnya pendekatan Higeia, cenderung melakukan upaya-upaya pencegahan penyakit dan

meningkatkan kesehatan (promosi) sebelum terjadinya penyakit.

B. Kesehatan masyarakat

Sebelum mengetahui pengertian kesehatan masyarakat, terlebih dahulu

mengetahui pengertian kesehatan dan sehat. Ada beberapa definisi kesehatan, yaitu :

- Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948

menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik,

mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau

kelemahan”

- Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan,

mengatakan bahwa pengertian kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan

sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan

sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.

- Berdasarkan UU No. 23 tahun 1992, kesehatan adalah kondisi sejahtera dari jiwa,

tubuh dan sosial yang berpotensi mewujudkan hidup yang produktif bagi

seseorang baik secara sosial maupun ekonomi.

Adapun beberapa definisi sehat, yaitu :

- Makna sehat berdasarkan UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960 Bab I Pasal 2

merupakan kondisi yang mencakup kesehatan jasmani, rohani, dan sosial,

sehingga tidak terbatas pada kondisi bebas dari cacat, kelemahan, dan penyakit.

- Menurut Haber (1994), sehat adalah suatu kondisi yang tak hanya bebas dari

penyakit namun juga mencakup seluruh bagian dalam kehidupan manusia yang

mencakup emosi, fisik, sosial, dan spiritual.

- Definisi dari WHO (1947), sehat adalah kondisi yang sempurna secara fisik,

mental, dan sosial, serta tak hanya lepas dari penyakit atau kelemahan

Menurut WHO (1946), Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu yang

mempelajari kombinasi teori dan praktek yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat melalui pencegahan, promosi, pendidikan keseatan, pengendalian penyakit

menular dan non-communicable, dan pemantauan lingkungan dari bahaya. Menurut

Hendrik L. Blum, ada empat faktor yang memengaruhi status kesehatan yaitu pelayanan

kesehatan, perilaku, keturunan, dan lingkungan.

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat

1. Faktor Genetik

Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan atau

masyarakat dibandingkan dengan faktor yang lain. Pengaruhnya pada status

kesehatan perorangan terjadi secara evolutif dan paling sukar di deteksi. Untuk itu

perlu dilakukan konseling genetik. Untuk kepentingan kesehatan masyarakat atau

keluarga, faktor genetik perlu mendapat perhatian dibidang pencegahan penyakit.

Misalnya seorang anak yang lahir dari orangtua penderita diabetas melitus akan

mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan anak yang lahir dari orang tua bukan

penderita DM. Untuk upaya pencegahan, anak yang lahir dari penderita DM harus

diberi tahu dan selalu mewaspadai faktor genetik yang diwariskan

orangtuanya .Olehkarenanya, ia harus mengatur dietnya, teratur berolahraga dan

upaya pencegahan lainnya sehingga tidak ada peluang faktor genetiknya

berkembang menjadi faktor resiko terjadinya DM pada dirinya. Jadi dapat di

umpamakan, genetik adalah peluru (bullet) tubuh manusia adalah pistol (senjata),

dan lingkungan/prilakun manusia adalah pelatuknya (trigger).

Semakin besar penduduk yang memiliki resiko penyakit bawaan akan

semakin sulit upaya meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu perlu

adanya konseling perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit bawaan

yang sebenarnya dapat dicegah munculnya. Akhir-akhir ini teknologi kesehatan

dan kedokteran semakin maju. Teknologi dan kemampuan tenaga ahli harus

diarahkan untuk meningkatkan upaya mewujudkan derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya.

2. Faktor Pelayanan Kesehatan

Ketersediaan pelayanan kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang

berkualitas akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat.

Pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan yang diimbangi dengan

kelengkapan sarana/prasarana, dan dana akan menjamin kualitas pelayanan

kesehatan. Pelayanan seperti ini akan mampu mengurangi atau mengatasi masalah

kesehatan yang berkembang di suatu wilayah atau kelompok masyarakat.

Misalnya, jadwal imunisasi yang teratur dan penyediaan vaksin yang cukup sesuai

dengan kebutuhan, serta informasi tentang pelayanan imunisasi yang memadai

kepada masyarakat akan meningkatkan cakupan imunisasi. Cakupan imunisasi

yang tinggi akan menekan angka kesakitan akibat penyakit yang bisa dicegah

dengan imunisasi. Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3 aspek yang

sangat terkait dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi

ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu,

Bidan Desa, Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga

ditingkatkan dengan munculnya rumah sakit-rumah sakit baru di setiap Kab/Kota.

3. Faktor Perilaku Masyarakat

Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya

terhadap munculnya gangguan kesehatan atau masalah kesehatan

masyarakat .Tersedianya jasa pelayanan kesehatan (health service) tanpa disertai

perubahan tingkah laku (peran serta) masyarakat akan mengakibatkan masalah

kesehatan tetap potensial berkembang di masyarakat. Misalnya, Penyediaan

fasilitas dan imunisasi tidak akan banyak manfaatnya apabila ibu-ibu tidak datang

ke pos-pos imunisasi. Perilaku ibu-ibu yang tidak memanfaatkan pelayanan

kesehatan yang sudah tersedia adalah akibat kurangnya pengetahuan ibu-ibu

tentang manfaat imunisasi dan efek sampingnya. Pengetahuan ibu-ibu akan

meningkat karena adanya penyuluhan kesehatan tentang imunisasi yang di

berikan oleh petugas kesehatan. Perilaku individu atau kelompok masyarakat

yang kurang sehat juga akan berpengaruh pada faktor lingkungan yang

memudahkan timbulnya suatu penyakit.

Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan, hal

ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup.

Kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan diri kita dari banyak

penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah tinggi, stroke, kegemukan, diabetes

mellitus dan lain-lain. Perilaku/kebiasaan memcuci tangan sebelum makan juga

dapat menghindarkan kita dari penyakit saluran cerna seperti diare dan lainnya.

4. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam kehidupan disekitar kita

dapat kita rasakan, daerah yang kumuh dan tidak dirawat biasanya banyak

penduduknya yang mengidap penyakit sperti gatal-gatal, infeksi saluran saluran

pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan. Penyakit Demam Berdarah juga

dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan tidak bersih, banyaknya tempat

penampungan air yang tidak pernah dibersihkan menyebabkan perkembangkan

nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah meningkat. Hal ini

menyebabkan penduduk di sekitar memiliki risiko tergigit nyamuk dan tertular

demam berdarah.

D. Upaya Kesehatan

Pelaksanaan Program Kesehatan, diujudkan dalam bentuk upaya kesehatan.

Dalam SKN ada dua upaya kesehatan :

1. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT adalah setiap kegiatan yang

dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. UKM

mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan,

pemberantasan penyakit menular, kesehatan jiwa, pengendalian

penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan

sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi

dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif (bahan

tambahan makanan) dalam makanan dan minuman, pengamanan

narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta

penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

2. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN adalah setiap kegiatan yang

dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan.

UKP mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan

penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan

dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Dalam

UKP juga termasuk pengobatan tradisional dan alternatif serta

pelayanan kebugaran fisik dan kosmetika.

Program Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)1. Dokter Keluarga pelaku utama pel. Medik dan penata rujukan strata 1.2. Dokter Keluarga sebagai UKP Utama Kuratif dan Rehabilitatif3. Puskesmas sebagai UKM strata 1 Promotif dan Preventif.

Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah Organisasi

fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,

terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran

serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan

masyarakat.

Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada

pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang optimal,

tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Puskesmas merupakan

unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota.

Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan preventif, promotif,

kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan

(UKP) atau upaya kesehatan masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan

pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh

puskesmas dan dinas kesehatan yang bersangkutan. Dalam memberikan

pelayanan di masyarakat, puskesmas biasanya memilinki subunit pelayanan

seperti puskesmas pembantu, puskesmas keliling, posyandu, pos kesehatan desa

maupun pos bersalin desa (polindes).