makalah ikatan

22
TEORI ATOM BOHR I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh. Pada tahun 1913 Neils Bohr pertama kali mengajukan teori kuantum untuk atom hydrogen. Model ini merupakan transisi antara model mekanika klasik dan mekanika gelombang. Karena pada prinsip fisika klasik tidak sesuai dengan kemantapan hidrogen atom yang teramati. Model atom Bohr memperbaiki kelemahan model atom Rutherford. Untuk menutupi kelemahan model atom Rutherford, Bohr mengeluarkan empat postulat. Gagasan Bohr menyatakan bahwa elektron harus mengorbit di sekeliling inti. Namun demikian, teori atom yang dikemukakan oleh Neils Bohr juga memiliki banyak kelemahan. Model Bohr hanyalah bermanfaat untuk atom-atom yang mengandung satu elektron tetapi tidak untuk atom yang berelektron banyak. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja kelemahan dari teori atom Ernest Rutherford? 2. Bagaimanakah model atom Bohr memperbaiki kelemahan model atom Rutherford? 3. Bagaimanakah spektrum atom hidrogen dapat menjelaskan model atom Bohr? 4. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari teoriatom Bohr? C. Tujuan Penulisan 1. Mendiskripsian kelemahan dari teori atom Ernest Rutherford. 1

Transcript of makalah ikatan

TEORI ATOM BOHR

I. PENDAHULUANA. Latar BelakangAtom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh. Pada tahun 1913 Neils Bohr pertama kali mengajukan teori kuantum untuk atom hydrogen. Model ini merupakan transisi antara model mekanika klasik dan mekanika gelombang. Karena pada prinsip fisika klasik tidak sesuai dengan kemantapan hidrogen atom yang teramati. Model atom Bohr memperbaiki kelemahan model atom Rutherford. Untuk menutupi kelemahan model atom Rutherford, Bohr mengeluarkan empat postulat. Gagasan Bohr menyatakan bahwa elektron harus mengorbit di sekeliling inti. Namun demikian, teori atom yang dikemukakan oleh Neils Bohr juga memiliki banyak kelemahan. Model Bohr hanyalah bermanfaat untuk atom-atom yang mengandung satu elektron tetapi tidak untuk atom yang berelektron banyak.

B. Rumusan Masalah1. Apa saja kelemahan dari teori atom Ernest Rutherford?2. Bagaimanakah model atom Bohr memperbaiki kelemahan model atom Rutherford?3. Bagaimanakah spektrum atom hidrogen dapat menjelaskan model atom Bohr?4. Apa saja kelebihan dan kelemahan dari teoriatom Bohr?

C. Tujuan Penulisan1. Mendiskripsian kelemahan dari teori atom Ernest Rutherford.2. Mendiskripsikan bagaimana model atom Bohr dapat memperbaiki kelemahan model atom Rutherford 3. Menjelaskan model atom Bohr dengan spektrum atom hidrogen.4. Mencari tahu kelebihan dan kelemahan teori atom bohr.

II. PEMBAHASANDi awal abad ke-20, percobaan oleh Ernest Rutherford telah dapat menunjukkan bahwa atom terdiri dari sebentuk awan difus elektron bermuatan negatif mengelilingi inti yang kecil, padat, dan bermuatan positif. Berdasarkan data percobaan ini, sangat wajar jika fisikawan kemudian membayangkan sebuah model sistem keplanetan yang diterapkan pada atom, model Rutherford tahun 1911, dengan elektron-elektron mengorbit inti seperti layaknya planet mengorbit matahari. Namun demikian, model sistem keplanetan untuk atom menemui beberapa kesulitan. Sebagai contoh, hukum mekanika klasik (Newtonian) memprediksi bahwa elektron akan melepas radiasi elektromagnetik ketika sedang mengorbit inti. Karena dalam pelepasan tersebut elektron kehilangan energi, maka lama-kelamaan akan jatuh secara spiral menuju ke inti. Ketika ini terjadi, frekuensi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan akan berubah. Namun percobaan pada akhir abad 19 menunjukkan bahwa loncatan bunga api listrik yang dilalukan dalam suatu gas bertekanan rendah di dalam sebuah tabung hampa akan membuat atom atom gas memancarkan cahaya (yang berarti radiasi elektromagnetik) dalam frekuensi-frekuensi tetap yang diskret.Pada tahun 1913, Niels Bohr, fisikawan berkebangsaan Swedia, mengikuti jejak Einstein menerapkan teori kuantum untuk menerangkan hasil studinya mengenai spektrum atom hidrogen. Bohr mengemukakan teori baru mengenai struktur dan sifat-sifat atom. Teori atom Bohr ini pada prinsipnya menggabungkan teori kuantum Planck dan teori atom dari Ernest Rutherford yang dikemukakan pada tahun 1911. Bohr mengemukakan bahwa apabila elektron dalam orbit atom menyerap suatu kuantum energi, elektron akan meloncat keluar menuju orbit yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika elektron itu memancarkan suatu kuantum energi, elektron akan jatuh ke orbit yang lebih dekat dengan inti atom.

Gagasan Kunci Model atom BohrDua gagasan kunci adalah:1. Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki momentum yang terkuantisasi, dan dengan demikian energi yang terkuantisasi ini berarti tidak setiap orbit, melainkan hanya beberapa orbit spesifik yang dimungkinkan ada yang berada pada jarak yang spesifik dari inti. 2. Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan sebagaimana mereka bergerak di dalam orbit, melainkan akan tetap stabil di dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.

Model atom Rutherford yang didukung hasil eksperimen, memberi gambaran bahwa; Atom terdiri dari sebuah inti bermuatan positif dan masih dikelilingi sejumlah elektron pada jarak yang relatif jauh dari inti, sehingga atau secara keseluruhan bermuatan netral.Tinjauan dinamika klasik atom hidrogen berelektron tunggal (atom paling sederhana). Menurut model Rutherford, yaitu model planet (planetary model) dalam susunan tatasurya, seperti dalam gambar 29 dibawah. Andaikan bahwa lintas edar elektron (orbit) elektron berbentuk lingkaran dengan inti atom sebagai pusatnya. Maka gaya sentrifetal yang diperlukan elektron untuk mengelilingi pusat itu diberikan oleh gaya Coulomb antara elektron dan inti, dimana gaya sentrifetal.

Dari gaya Coulomb antara elektron dengan inti (proton) Kedua persamaan ini memberikan

energi kinetik elektron

dan energi potensial

maka, energi total elektron (nonreletivistik),

Energi total elektron berharga negatif, ini berarti bahwa elektron tidak akan mengikuti orbit tertutup di sekeliling inti.Pembahasan di atas menampilkan penerapan mekenika klasik (mekanika newton) pada model atom hidrogen, dimana elektron diandaikan melakukan gerak mengelilingi atom laksana planet mengelilingi matahari. Dalam geraknya itu elektron mengalami percepatan sentripetal.Apakah keadaan ini dapat stabil?Menurut teori klasik elektrodinamika, juga gambaran Newtonian ini tidak memberikan gambaran stabil. Karena mengalami percepatan maka elektron akan memancarkan energi elektromagnetik. Energi pancaran ini akan mengurangi energi total elektron, sehingga elektron mengitari inti dengan radius lintasan yang makin kecil. Lintasan tidak lagi merupakan lingkaran dengan jari jari yang sama, tetapi merupakan putaran berpilin (spiral around), seperti terlihat pada gambar 30. Jadi, elektron mengelilingi inti dengan memancarkan energi elektromagnetik ; dan dalam prosesnya itu pada akhirnya akan jatuh (menyatu) dengan inti atom. Karena itu, gambaran elektron dan inti seperti planet mengelilingi matahari tidak merupakan situasi (menurut fisika klasik).

Selanjutnya, apabila memang atom berperilaku sebagai yang diberikan dalam gambaran Newton di atas, maka panjang gelombang elektromagnetik yang dipancarkan merupakan spektrum kontinu. Padahal faktanya tidak demikian ; pengukurandengan spectrometer, bahwa spectrum atom hydrogen adalah diskrit (diskontinu) atau spektrum garis (line spectra).Hal hal di atas merupakan kelemahan atau keberatan terhadap model atom Rutherford. Dan kemudian dijelaskan Bohr dengan mengajukan seperangkat postulat.C.Spektrum Atom HidrogenPeralatan untuk mengukur spektrum cahaya sudah berkembang sejak akhir abad ke 19. Studi tentang spektrum dinamakan spektroskopi (kualitatif) dan spektrometri (kuantatif). Pengamatan menunjukkan bahwa gas yang bersuhu tinggi memancarkan dengan cahaya berspektrum garis yang memiliki keteraturan sendiri. Spektrum gas juga dapat diperoleh dengan menempatkan gas itu di dalam suatu tabung Geisler yang diberi beda potensial tinggi. Di bawah ini diterangkan spektrum yang dipancarkan gas hidrogen, helium, dan air raksa (mercury). Spektrum emisi ini menunjukkan pola diskrit.

Dalam pembahasan selanjutnya dibatasi pada spektrum atom hidrogen, karena hal itu akan menyumbang pengertian tentang postulat postulat Bohr. Hasil penyelidikan dengan spektrometer menunjukkan bahwa spektrum atom hydrogen terdiri dari deretan deretan garis. Tiap garis menampilkan panjang gelombang tertentu seperti tampak dalam gambar 31. Deretan deratan ini akhirnya dikenal dengan derat ; Lyman, Balmer, Paschen, Brackket, dan Pfund.Atom hidrogen merupakan atom yang paling sederhana, hanya tersusun oleh satu proton dan satu elektron. Karena spektrum atom bersifat khas bagi atom yang bersangkutan, adalah beralasan jika muncul dugaan adanya hubungan yang mendasar antara spektrum atom dengan distribusi elektron di sekeliling inti atom hidrogen yang merupakan suatu langkah awal yang paling fundamental dalam usaha elusidasi struktur elektronik sautu atom. Spektrum emisi atom hidrogen bebas dalam keadaan tereksitasi terdiri atas garis-garis spektrum yaitu satu set dalam daerah uv (ultra violet), satu set dalam daerah tampak (visible, artinya tampak oleh mata manusia) dan beberapa set dalam inframerah (IR, infrared) dari spektrum elektromagnetik seperti ditunjukkan oleh gambar berikut. Spektrum ini diperoleh jika cahaya pucat kebiruan dari gas hidrogen yang dipijarkan (artinya teratomisasi) dilewatkan pada sebuah prisma gelas.

Bertahun-tahun para ilmuwan berusaha mendapatkan suatu pola formula yang melukiskan hubungan antar panjang gelombang garis-garis spektrum atom hidrogen, dan akhirnya pada tahun 1885 J. Balmer (Swiss) berhasil menemukan suatu rumus empirik sederhana dapat menyatakan panjang gelombang garis spektrum hidrogen yang terletak di daerah spektrum tampak (visible spectrum). Rumus empirik yang ditemukan Balmer tersebut adalah

dengan n = 3,4,5,..

R = konstanta Rydberg 10.967.800 m-1, c kecepatan cahaya 2,997925 x 108 m det-1 hasil kali R dan C diberikan diatasRumus yang lebih umum untuk persamaan Balmer

Pada gambar 32 di atas terlihat spektrum garis garis deret Balmer, yaitu:Garis : H (merah), bersesuaian dengan n = 3 ; = 6563H (biru), bersesuaian dengan n = 4 ; = 4861H (ungu), bersesuaian dengan n = 5 ; = 4340H (ungu), bersesuaian dengan n =6 ; = 4162 H~ (ungu), bersesuaian dengan n = ~ ; = 3464 (series limit)Tabung sinar hidrogen adalah suatu tabung tipis yang berisi gas hidrogen pada tekanan rendah dengan elektroda pada tiap-tiap ujungnya. Jika didalam tabung dialirkan tegangan tinggi (seperti 5000 volt), tabung akan menghasilkan sinar berwarna merah muda yang terang. Jika sinar tersebut dilewatkan pada prisma atau kisi difraksi, sinar akan terpecah menjadi beberapa warna. Warna yang dapat dilihat merupakan sebagian kecil dari spektrum emisi hidrogen. Sebagian besar spektrum tak terlihat oleh mata karena berada pada daerah infra-merah atau ultra-violet.Ada lebih banyak lagi spektrum hidrogen selain tiga garis yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Hal ini memungkinan untuk mendeteksi pola garis-garis pada daerah ultra-violet dan infra-merah spektrum dengan baik. Hal ini memunculkan sejumlah "deret" garis yang dinamakan dengan nama penemunya.Deret Lyman merupakan deret garis pada daerah ultra-violet.Akhirnya, garis-garis makin rapat dan tidak mungkin diamati satu per satu, terlihat seperti spektrum kontinu. Hal itu terlihat sedikit gelap pada ujung kanan tiap spektrum. Kemudian pada titik tertentu, disebut sebagai deret limit (limit series), deret terhenti. Jika dilihat deret Balmer atau Paschen, membentuk pola yang sama tetapi deretnya menjadi makin dekat.Dari persamaan 142) di atas, frekuensi spektrum yang dipancarkan atom hidrogen menjadi143)

kemudian tahun 1908, Paschen menemukan suatu seri lain garis spektrum hidrogen. Seri ini berada di daerah inframerah. Seri tersebut memiliki keteraturan yang mengikuti hubungan seperti dalam persamaan 143), juga merupakan hasil empiris,144)

dengan n : bilangan bulat yang lebih besar dari 3.Dari kedua rumus empiris di atas (persamaan 143) dan 144), mengikuti bentuk

Dalam ungkapan tersebut deret balmer diperoleh dengan mengambil n2 = 2 dan n1 > 2. Sedangkan deret paschen apabila n2 = 3 dan n1 > 3.Ternyata, selain kedua deret di atas masih ditemukan deret deret lain untuk spektrum atom hidrogen. Menurut nama penemunya, maka deret deret itu dinamakan deret Lyman, Brackett, dan Pfund. Deret Lyman berada di daerah ultraungu, sedangkan deret Brackett dan Pfund di daerah inframerah. Kesemua deret deret ini memenuhi hubungan persamaan 145), yang secara rinci diberikan dalam table di bawah ini.

Tabel 2. Spectral Series For HydrogenSERIESSPECTRALREGIONSERIES EQUATIONSERIES LIMIT(N = )

LymanUltravioletn = 2,3,4,911,27

BalmerVisiblen = 3,4,5,..3645,1

Paschen

BracketInfrared

Infraredn = 4,5,6,

n = 5,6,7,8201,4

14,580

PfundInfraredn = 6,7,8,33,782

Selanjutnya Rydberg tahun 1890, menemukan cara yang lebih mudah untuk menangani rumus Balmer tersebut. Dengan mendefinisikan suatu besaran baru yang dinamakan resiprok panjang gelombang (reciprocal wavelength).

Dengan definisi baru ini, maka dari rumus dalam persamaan 142) diperoleh

Tetapannya dinamakan tetapan Rydberg, yaitu :

Harga tetapan Rydberg merupakan salah satu besaran fisika yang telah ditentukan dengan ketelitian yang sangat tinggi.Berbagai model telah dicoba untuk menerangkan rumus empirik tentang garis garis spektrum, tetapibelum berhasil ketika itu. Panjang gelombang yang berhubungan dalam spektrum atom hidrogen sangat berbeda dengan hubungan panjang gelombang nada dasar dan nada harmoniknya pada suatu dawai yang dijepit pada kedua ujungnya. Hal ini yang membingungkan para ilmuan ketika itu.Akhirnya, Niels Bohr didasarkan pada model atom Rutherford dengan mengemukakan seperangkat postulat, dapat menjelaskan spektrum garis atom hidrogen.

D.Model Atom BohrNiels Bohr seorang ahli fisika lulusan Universitas Kopenhagen muncul ditahun 1911 di Cavendish Laboratory Cambridge University. Tidak lama Bohr berada di Cavendish Laboratory, terutama karena gagasan gagasannya tidak sejalan dengan J.J Thomson, Direktur Laboratorium itu.Bohr berpendapat bahwa karena cahaya tidak perlu dipandang sebagai gelombang pada sistem atom dan subatom, maka juga sistem atom dari mana cahaya itu berasal harus pula terkuantisasi. Oleh karena itu mekanika Newton harus ditinggalkan dan tidak dapat digunakan sebagai landasan untuk sistem sistem atomik.Akhirnya Bohr muncul di Manchester University dan bekerja dengan Rutherford. Ketika itu Rutherford sedang sibuk mempelajari hamburan partikel alfa oleh lapisan lapisan tipis Au dan Ag. Sesudah rutherford merumuskan model atom yang didasarkan pada hasil percobaannya tentang hamburan partikel alfa, timbul pertanyaan sejauh mana model ini dapat diperluas untuk dapat menerangkan spektrum garis yang dipancarkan oleh atom gas tereksitasi.Bohr memikirkan : Bagaimana mengkuantisasi sistem atom yang pada dasarnya merupakan sistem mekanis. Jalan pikiran yang ditempuh Bohr kira kira sebagai berikut: Karena radiasi yang dipancarkan atom itu terkuantisasi, maka seharusnya sistem atom yang menjadi sumber pancaran radiasi itu harus terkuantisasi pula. Apabila atom memancarkan dalam kuantum , tentunya sistem atom akan kehilangan energi sebanyuak itu pula. Berkenaan dengan itu, maka beda antara energi energi beragai tingkat energi yang dimiliki sistem atom mempumyai harga harga tertentu.Oleh karena itu mekanika modern yang dicari berbeda dengan mekanika klasik, khususnya tentang atom. Bahwa mekanika modern ini memungkinkan adanya beberapa keadaan stabil dalam atom ; yaitu : Bahwa dalam keadaan keadaan tertentu elektron dalam atom tidak memancarkan radiasi elektromagnit meskipun elektron itu melakukan gerak melingkar (atau eliptik) mengelilingi inti atom. Hal ini tidak sejalan dengan teori elektromagnit (teori klasik). Tahun 1913, Niels Bohr mengajukan postulat postulatnya tentang atom hidrogen sebagai berikut :Postulat I : atom hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang dalam suatu orbit berbentuk lingkaran mengelilingi inti atom, gerak elektron tersebut dibawah pengaruh gaya tarik Coloumb sesuai dengan kaidah mekanika klasik.Postilat II : lintasan orbit elektron dalam atom hidrogen yang mantap, hanyalah yang mempunyai harga momentum anguler L yang merupakan kelipatan bilangan bulat dari tetapan Planck dibagi dengan 2..

n = 1, 2, 3, ...bilangan kuantum = h/2 , h : tetapan PlanckPostulat III : dalam orbit yang mantap, elektron yang mengelilingi inti atom tidak memancarkan energi elektromagnet. Dalam hal ini energi totalnya E, tidak berubah.Postulat IV : energi elektromagnet dipancarkan sistem atom hidrogen, apabila suatu elektron yang melintasi orbit mantap dengan energi Ei, pindah ke suatu orbit mantap lainnya berenergi Ef, pancaran energi elektromagnetnya memiliki frekuensi yang besarnya sama dengan :

Gambar. Suatu atom saat melakukan transisi.

Penjelasan tentang postulat diatas adalah :Postulat I : memberikan susunan atom hidrogen, dan gaya yang bekerja antara inti atom dengan elektron.Postulat II : memberikan kuantisasi sistem atom, yang dikuantisasikan adalah momentum anguler L ( kuantisasi ini juga mngkuantisasikan orbit)Postulat III : menyatakan bahwa dalam orbit yang stabil elektron tidak memancarkan gelombang elektromagnet.Postulat IV : menyatakan bahwa transisi dari suatu orbit stabil ke orbit stabil lainnya, elektron memancarkan energi elektromagnet (foton) dengan beda energi atom pada dua keadaan stabil diatas.Perilaku atom hidrogen menurut Bohr diuraikan sebagaiberikut:Gaya elektromagnit bekerja antara inti (muatan +Ze) dan elektron (muatan e), gaya elektrostatik tersebut adalah gaya sentripetal, diperoleh

Dengan r : jejari orbit elektron, v : kecepatan elektron pada jejari r itu, dan m massa elektron (massa inti M, dianggap sangat besar dibanding massa elektron m; M >> m).Dari postulat II, memberikan

Sehingga diperoleh rumus kuantisasi jejari orbit, yaitu

Jika dihitung, dengan memasukkan semua konstanta, diperoleh

Untuk n = 1; r1 = ao = 0,53 ao dinamakan radius (jejari) Bohrsehingga jejari orbit berbanding sebagai kuadrat bilangan kuantum utama

Dengan mengetahui jejari orbit elektron, dapat ditentukan energi elektron yang juga terkuantisasi. Dari persamaan 141) dan 153) mengungkapkan

Demikian halnya jika dimasukkan harga harga konstanta, diperoleh

n, disebut bilangan kuantum utama.Dengan demikian, tingkat energi terendah untuk atom hidrogen (n = 1) adalah -13.6 eV. Tingkat energi berikutnya (n = 2) adalah -3.4 eV. Tingkat energi ketiga (n = 3) adalah -1.51 eV, dan seterusnya. Harga-harga energi ini adalah negatif, yang menyatakan bahwa elektron berada dalam keadaan terikat dengan proton. Harga energi yang positif berhubungan dengan atom yang berada dalam keadaan terionisasi yaitu ketika elektron tidak lagi terikat, tetapi dalam keadaan tersebar.Lintasan orbit terkecil diperoleh dengan n = 1, untuk lintasan orbit tersebut energi ikatan elektron dalam atom adalah terkuat. Apabila n = ~, elektron tidak lagi mengitari inti atom, energi ikatannya sama dengan nol, dalam keadaan seperti ini atom tersebut terionisasi.

Selanjutnya, tinjau tentang spektrum atom hidrogen. Bila elektron berpindah lintasan (transisi), misalkan dari lintasan A (nA) kelintasasan B (nB) seperti terlihat dalam gambar 33, maka energi foton yang dipancarkan. Dari persamaan 150) dan 156) menghasilkan

Ternyata cocok dengan rumus empirik (hasil eksperimen) Balmer, lihat persamaan 142). Dengan

Jika dimasukkan harga harga tetapan diperoleh : R= 1,0894 x 107 m-1adalah sesuai dengan harga tetapan Rydberg seperti dalam persamaan 148)Jika garis garis spektrum deret ; Lyman misalnya, terbentuk bila elektron berpindah ke lintasan terdalam dengan bilangan kuantum n = 1. Dalam hal ini nB = 1 dan nA = 2, 3, 4 ...Dengan penalaran yang sama untuk deret ; Balmer, Paschen, Brackett, dan Pfund. Di bawah ini tampak diagram tingkat energi untuk atom Hidrogen.

Dengan teori kuantum, Bohr juga menemukan rumus matematika yang dapat dipergunakan untuk menghitung panjang gelombang dari semua garis yang muncul dalam spektrum atom hidrogen. Nilai hasil perhitungan ternyata sangat cocok dengan yang diperoleh dari percobaan langsung. Namun untuk unsur yang lebih rumit dari hidrogen, teori Bohr ini ternyata tidak cocok dalam meramalkan panjang gelombang garis spektrum. Meskipun demikian, teori ini diakui sebagai langkah maju dalam menjelaskan fenomena-fenomena fisika yang terjadi dalam tingkatan atomik. Teori kuantum dari Planck diakui kebenarannya karena dapat dipakai untuk menjelaskan berbagai fenomena fisika yang saat itu tidak bisa diterangkan dengan teori klasik. ATOM- ATOM LAINUntuk sistem satu elekktron lain, seperti ion He+ dan Li2+, model atom Bohr tersebut sangat tepat sehingga kita menyimpulkan pengaruh dari perubahan muatan inti Z, dengan cara : Dimana dan merupakan gambaran-gambaran yang telah dinyatakan untuk atom hidrogen. Untuk inti yang bermuatan lebih besar energi stabilisasi elektronnya lebih besar dan orbitnya lebih mendekati inti.

Kelebihan dan Kelemahan Teori Bohr Keberhasilan teori Bohr terletak pada kemampuannya untuk meeramalkan garis-garis dalam spektrum atom hidrogen Salah satu penemuan adalah sekumpulan garis halus, terutama jika atom-atom yang dieksitasikan diletakkan pada medan magnet

Kelemahan Struktur garis halus ini dijelaskan melalui modifikasi teori Bohr tetapi teori ini tidak pernah berhasil memerikan spektrum selain atom hydrogen Belum mampu menjelaskan adanya stuktur halus(fine structure) pada spectrum, yaitu 2 atau lebih garis yang sangat berdekatan Belum dapat menerangkan spektrum atom kompleks Itensitas relatif dari tiap garis spektrum emisi. Efek Zeeman, yaitu terpecahnya garis spektrum bila atom berada dalam medan magnet.

III. KESIMPULAN Kelemahan dari teori atom Rutherford Mekanik : Hukum Newton Listrik : Hukum Coulomb Elektromagnetik : partikel bermuatan yang sedang bergerak akan meradiasikan energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik Energi berkurang, sambil berputar elektron bergerak menuju proton Kenyataannya atom selalu stabil Fisika klasik gagal karena menggunakan pendekatan partikel murni dan gelombang murni Bohr memperbaiki kelemahan model atom Rutherford. Untuk menutupi kelemahan model atom Rutherford, Bohr mengeluarkan empat postulat. Gagasan Bohr menyatakan bahwa elektron harus mengorbit di sekeliling inti. Dengan menggunakan spektrum atom hidrogen Bohr menjelaskan teori atomnya Model Bohr disambut sebagai langkah maju yang penting karena dengan cara memberi jarak pada orbit elektron,dapat menjelaskan spektrum cahaya dari sebuah atom. Elektron dapat berpindah dari satu orbit ke orbit lain dengan cara lompatan kuantum, dan lompatannya selalu melibatkan emisi atau absorpsi kuantum utuh dengan jumlah energi ekuivalen dengan hf atau kelipatannya,tapi tidak pernah ada nilai diantaranya. Bohr masih memakai hukum newton disamping beberapa postulat lain, nilai teori bohr tidaklah pada prediksi yang dapat dihasilkan tetapi pada pengertian dan hukum yang baru di ungkapkan.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Arthur. 1999. Konsep Fisika Modern. Jakarta : ErlanggaGribbin, John. 2003. Fisika Kuantum. Jakarta : Erlangga------. 2005. Bengkel Ilmu : Fisika Modern. Jakarta : ErlanggaKrane, Kenneth. 1988. Fisika Modern. Jakarta : UI Presshttp://id.wikipedia.org/wiki/Model_BohrElektro Indonesia no. 31/VI (Mei 2000)

14