Makalah Hukum Dagang

download Makalah Hukum Dagang

of 19

description

asian agri

Transcript of Makalah Hukum Dagang

  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    1/19

    BAB IPENDAHULUAN

    A.Latar Belakang Masalah

    Pajak merupakan sumber penerimaan Negara disamping penerimaan darisumber migas dan non migas. Dengan posisi yang sedemikian penting itu pajakmerupakan penerimaan strategis yang harus dikelola dengan baik oleh negara.Dalam struktur keuangan Negara tugas dan fungsi penerimaan pajak dijalankan olehDirektorat Jenderal Pajak dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia.Daritahun ke tahun telah banyak dilakukan berbagai kebijakan untuk meningkatkanpenerimaan pajak sebagai sumber penerimaan Negara. Kebijakan tersebut dapatdilakukan melalui penyempurnaan undang-undang, penerbitan peraturanperundang-undangan baru dibidang perpajakan, guna meningkatkan kepatuhan

    wajib pajak maupun menggali sumber hukum pajak lainnya Berbagai upaya yangdilakukan belum menunjukkan perubahan yang signifikan bagi penerimaan Negara.Bahkan kondisi ini makin diperparah pada tahun 1997 dengan terjadinya krisisekonomi bahkan krisis multi dimensi yang sampai sekarang ini belum terselesaikandi Indonesia.

    Pada umumnya dinegara berkembang, penerimaan pajaknya yang terbesarberasal dari pajak tidak langsung, Hal ini disebabkan Negara berkembang golonganberpenghasilan tinggi lebih rendah persentasenya.namun dalam hal ini masih sajabanyak terjadi pengusaha yang menghindarkan diri dari pajak atau dalam artilainnya melakukan penyelewengan pajak dimana penghindaran diri dari pajak inibisa saja di sebut dengan pelanggaran undang undang dan resikonya dapat

    merugikan negara selain itu juga masih banyak terjadi kasus penggelapan pajakyang masih bisa lolos dari jerat hukum dan mengambang kasusnya dikarenakanaparat penegak hukum kita tidak tegas dan sungguh-sungguh dalam menegakkankeadilan malah berusaha menyiasati hukum dengan segala cara tidak lain tidakbukan tujuannya adalah untuk melindungi tersangka mafia pajak. Dalam hal ini sayaakan membahas mengenai salah kasus penggelapan pajak yang dilakukan oleh PTAsian Agri Group yang telah terungkap namun belum jelas mengenai tuntutanhukum dan proses peradilan bagi tersangkanya.

    RUMUSAN MASALAH

    1.Siapakah Pemilik dari PT.Asian Agri Group ?2.Berapakah Kerugian Negara yang di Derita Akibat dari Penggelapan Pajak yang

    dilakukan Oleh PT Asian Agri Group ?3.Bagaimana Awal Mula Kasus Penggelapan Pajak yang dilakukan Oleh PT

    Asian Agri Group hingga Bisa Terbongkar dan Diketahui Oleh Negara ?4.Bagaimana Penyelesaian dalam kasus ini ?

  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    2/19

    BAB IIPEMBAHASAN MASALAH

    PT Asian Agri Group (AAG) adalah salah satu induk usaha terbesar kedua diGrup Raja Garuda Mas, perusahaan milik Sukanto Tanoto. Menurut majalah Forbes,

    pada tahun 2006 Tanoto adalah keluarga paling kaya di Indonesia, dengankekayaan mencapai US$ 2,8 miliar (sekitar Rp 25,5 triliun). Selain PT AAG, terdapatperusahaan lain yang berada di bawah naungan Grup Raja Garuda Mas, diantaranya:Asia Pacific Resources International Holdings Limited (APRIL),Indorayon, PEC-Tech, Sateri International, dan Pacific Oil & Gas.Secara khusus, PTAAG memiliki 200 ribu hektar lahan sawit, karet, kakao di Indonesia, Filipina,Malaysia, dan Thailand. Di Asia, PT AAG merupakan salah satu penghasil minyaksawit mentah terbesar, yaitu memiliki 19 pabrik yang menghasilkan 1 juta ton minyaksawit mentahselain tiga pabrik minyak goreng.

    Terungkapnya dugaan penggelapan pajak oleh PT AAG, bermula dari aksiVincentius Amin Sutanto (Vincent) membobol brankas PT AAG di Bank Fortis

    Singapura senilai US$ 3,1 juta pada tanggal 13 November 2006. Vincent saat itumenjabat sebagai group financial controller di PT AAG yang mengetahui seluk-beluk keuangannya. Perbuatan Vincent ini terendus oleh perusahaan dan dilaporkanke Polda Metro Jaya. Vincent diburu bahkan diancam akan dibunuh. Vincent kaburke Singapura sambil membawa sejumlah dokumen penting perusahaan tersebut.Dalam pelariannya inilah terjadi jalinan komunikasi antara Vincent danwartawan Tempo.

    Pelarian VAS berakhir setelah pada tanggal 11 Desember 2006 iamenyerahkan diri ke Polda Metro Jawa. Namun, sebelum itu, pada tanggal 1Desember 2006 VAS sengaja datang ke KPK untuk membeberkan permasalahankeuangan PT AAG yang dilengkapi dengan sejumlah dokumen keuangan dan datadigital.Salah satu dokumen tersebut adalah dokumen yang berjudul AAA-CrossBorder Tax Planning (Under Pricing of Export Sales), disusun pada sekitar 2002.Dokumen ini memuat semua persiapan transfer pricingPT AAG secara terperinci.Modusnya dilakukan dengan cara menjual produk minyak sawit mentah (Crude PalmOil)keluaran PT AAG ke perusahaan afiliasi di luar negeri dengan harga di bawahharga pasar untuk kemudian dijual kembali ke pembeli riil dengan harga tinggi.Dengan begitu, beban pajak di dalam negeri bisa ditekan. Selain itu, rupanyaperusahaan-perusahaan luar negeri yang menjadi rekanan PT AA sebagian adalahperusahaan fiktif.

    Pembeberan Vincent ini kemudian ditindaklanjuti oleh KPK dengan

    menyerahkan permasalahan tersebut ke Direktorat Pajak karena memangpermasalahan PT AAG tersebut terkait erat dengan perpajakan.Menindaklanjuti haltersebut, Direktur Jendral Pajak, Darmin Nasution, kemudian membentuk tim khususyang terdiri atas pemeriksa, penyidik dan intelijen. Tim ini bekerja sama denganPusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Kejaksaan Agung.Tim khusus tersebut melakukan serangkaian penyelidikan termasukpenggeladahan terhadap kantor PT AAG, baik yang di Jakarta maupun di Medan.

    Berdasarkan hasil penyelidikan tersebut (14 perusahaan diperiksa),ditemukan Terjadinya penggelapan pajak yang berupa penggelapan pajakpenghasilan (PPh) dan pajak pertambahan nilai (PPN).selain itu juga "bahwa dalamtahun pajak 2002-2005, terdapat Rp 2,62 triliun penyimpangan pencatatan transaksi.

    Yang berupa menggelembungkan biaya perusahaan hingga Rp 1,5 triliun.mendongkrak kerugian transaksi ekspor Rp 232 miliar. mengecilkan hasil penjualan

  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    3/19

    Rp 889 miliar. Lewat modus ini, Asian Agri diduga telah menggelapkan pajakpenghasilan untuk badan usaha senilai total Rp 2,6 triliun. Perhitungan SPT AsianAgri yang digelapkan berasal dari SPT periode 2002-2005. Hitungan terakhirmenyebutkan penggelapan pajak itu diduga berpotensi merugikan keuangan negarahingga Rp 1,3 triliun.

    Dari rangkaian investigasi dan penyelidikan, pada bulan Desember 2007 telahditetapkan 8 orang tersangka, yang masing-masing berinisial ST, WT, LA, TBK, AN,EL, LBH, dan SL.

    Terungkapnya kasus penggelapan pajak oleh PT AAG tidak terlepas daripemberitaan investigatif Tempo baik koran maupun majalah dan pengungkapandari Vincent. Dalam konteks pengungkapan suatu perkara, apalagi perkara tersebuttergolong perkara kakap, mustinya dua pihak ini mendapat perlindungansebagai whistle blower. Kenyataannya, dua pihak ini di-blaming.Alih-alihmemberikan perlindungan, aparat penegak hukum malah mencoba mempidanakantindakan para whistle blowerini. Vincent didakwa dengan pasal-pasal tentangpencucian uang karena memang dia, bersama rekannya, sempat mencoba

    mencairkan uang PT AAG. Bahkan Vincent telah divonis dan dihukum 11 tahunpenjara. Sementara itu, pesan pendek (SMS) Metta Dharmasaputra wartawan Tempo disadap aparat penegak hukum,print-out-nya beredar dikalangan pers. Pemberitaan investigatif Metta Dharmasaputra dan komunikasinyadengan Vincent sempat menjadi urusan Dewan Pers, bahkan nyaris diproses secarapidana.Selain itu, pemberitaan Tempojuga di-blamingmelalui riset di bidangkomunikasi publik oleh dosen Fisipol UGM atas pesanan PT AAG yangmenyatakan bahwa pemberitaan-pemberitaan seputar kasus penggelapan pajaktersebut tidak mencari solusi yang komprehensif. Sedangkan P3-ISIP UI yangmelakukan riset serupa atas pesanan PT AAG menyimpulkan bahwa pers(pemberitaan Tempo) cenderung melakukan bias dan keberpihakan yang secaraetis patut direnungi. Bisa jadi hasil-hasil riset tersebut sebagai legitimasi untukmemperkarakan Tempo.Apa yang dialami Vincent dan Tempo tersebut sebenarnyamerupakan cermin buram bagi perlindungan saksi di Indonesia selama ini. Kejadianini bukanlah yang pertama dialami para pengungkap fakta. Tetapi kejadian berulangyang tujuannya tidak lain adalah untuk menutupi kejahatan yang sesungguhnya.Para pengungkap fakta semacam ini sering mengalami berbagai bentuk kekerasanintimidasi dan teror, bahkan diperkarakan secara hukum baik perdata maupunpidana. Lihat saja misalnya Kasus Udin, kasus Endin Wahyudi, Kasus Ny MariaLeonita, Kasus Romo Frans Amanue, dan banyak lagi.Jangan sampai apa yangdialami Vincent dan Tempo tersebut menjadi alat untuk membungkam

    pengungkapan kasus yang sesungguhnya, dalam hal ini dugaan penggelapan pajakoleh PT AAG.

  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    4/19

    BAB IIIPROSES PENYELESAIAN KASUS

    Majelis kasasi menghukum Manajer Perpajakan PT Asian Agri, Suwir Laut denganhukuman penjara selama dua tahun dengan masa percobaan tiga tahun. Dalam

    putusannya, majelis kasasi juga mencantumkan syarat khusus yakni dalam jangkawaktu satu tahun, 14 perusahaan yang tergabung dalam Asian Agri Groupdiharuskan membayar 2 kali pajak terhutang Rp1.259.977.695.652, sehinggatotalnya sekitar Rp2,519 triliun.

    Putusan itu sekaligus membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Jakarta yangmenguatkan putusan PN Jakarta Pusat, tutur Kepala Biro Hukum dan Humas MA,Ridwan Mansyur di Gedung MA, Jumat (28/12).

    Putusan kasasi bernomor 2239 K/PID.SUS/2012 ini diputus oleh majelis hakim yangdiketuai Djoko Sarwoko dengan anggota masing-masing Prof Komariah E

    Sapardjaja dan Sri Murwahyuni.

    Ridwan mengatakan Suwir Laut alias Lie Che Sui terbukti secara sah melakukantindak pidana menyampaikan surat pemberitahuan dan/atau keterangan yang isinyatidak benar atau tidak lengkap secara berlanjut. Perbuatan itu mengakibatkannegara rugi sekitar Rp1,259 triliun.

    Perbuatan terdakwa memasukkan data yang tidak sebenarnya (palsu) melanggarprinsip pemungutan pajak (self assesment system), wajib pajak menghitung ataumenyetor dan melaporkan hutang pajaknya sendiri, jelas Ridwan.

    Menurut Ridwan, putusan ini cukup menarik karena walaupun penggelapan pajakbiasanya dianggap sebagai administration penal (pidana administratif). Namun,majelis kasasi langsung menjatuhkan sanksi pidana yang seharusnya sifatnyaultimum remedium (upaya terakhir).

    Bisa dikatakan perkara kejahatan pajak yang dilakukan eks manager pajak PTAsian Agri itu merupakan terobosan baru dalam hukum, kata Ridwan.

    Awalnya, Suwir didakwa telah melanggar Pasal 39 ayat (1) huruf c jo Pasal 43 ayat(1) UU No. 6 Tahun 1983 sebagaimana diubah dengan UU No 16 Tahun 2000

    tentang Tata Cara Prosedur Pembayaran Pajak jo Pasal 64 KUHP untuk dakwaanprimer. Atau melanggar Pasal 38 huruf b jo Pasal 43 ayat (1) UU No 16 Tahun 2000jo Pasal 64 KUHP sebagai dakwaan subsider.

    Terdakwa didakwa telah memanipulasi Surat Pemberitahuan Laporan Pajak Tahun(SPT) Asian Agri Group dalam kurun waktu 2002-2005. Suwir diduga mengubahdokumen pada beberapa pendapatan anak perusahaan (fiktif). Dengan begitu,keuntungan Asian Agri berkurang, sehingga pembayaran pajak mereka pun menjadiikut berkurang.

    Akibatnya, pendapatan negara dirugikan sekitar Rp1,25 triliun. Rinciannya: tahun

    2002 sebesar Rp301,4 miliar, 2003 sebesar Rp309,6 miliar, 2004 sebesar Rp358,7

  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    5/19

    miliar, dan tahun 2005 sebesar Rp280,4 miliar. Kasus ini juga telah menyeret tujuhorang direktur dan tiga orang staf Ditjen Pajak.

    Namun, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diketuai Martin PontoBidara justru membebaskan Suwir Laut pada 15 Maret 2012 lalu. Putusan itu

    dikuatkan oleh putusan Pengadilan Tinggi Jakarta pada 23 Juli 2012. Tak puasdengan vonis bebas itu, jaksa mengajukan kasasi

    Penyelesaian Kasus Asian Agri: Di Dalam atau Luar Pegadilan?PT Asian Agri Group (AAG) diduga telah melakukan penggelapan pajak (tax

    evasion) selama beberapa tahun terakhir sehingga menimbulkan kerugian negarasenilai trilyunan rupiah. Belum lagi kelar penyidikan, berkembang wacanamengenai penyelesaian kasus itu di luar pengadilan (out of court settlement). Hal inisangat menggelisahkan kalangan yang menginginkan tegaknya hukum danterwujudnya keadilan, tanpa pandang bulu. Sangat ironis jika para penjahat kelasteri ditangkapi, ditembaki, disidangkan, dan dimasukkan bui, sementara itu penjahat

    kerah putih (white collar criminal) yang mengakibatkan kerugian besar pada negarajustru dibiarkan melenggang karena kekuatan kapital nya.

    Celah Keluar dari PengadilanMeski peraturan perundangan mengancam pelaku tindak pidana perpajakan

    dengan sanksi pidana penjara dan denda yang cukup berat, nyatanya masih adacelah hukum untuk meloloskan para penggelap pajak dari ketok palu hakim dipengadilan. Pasal 44B UU No.28/2007 membuka peluang out of courtsettlementbagi tindak pidana di bidang perpajakan. Ketentuan itu mengatur bahwaatas permintaan Menteri Keuangan, Jaksa Agung dapat menghentikan penyidikan.Dengan demikian, kasus berakhir (case closed) jika wajib pajak yang telahmelakukan kejahatan itu telah melunasi beban pajak beserta sanksi administratifberupa denda. Ketentuan hukum nyatanya begitu lunak dalam mengatur tindakpidana perpajakan. Peluang out of court settlement dimungkinkan bagi segala jenistindak pidana perpajakan. Peluang itu tidak hanya berlaku untukPerlawanan Pasifterhadap Pajak, yaituperlawanan yang tidak dilakukan secara sadar atau disertainiat dari warga masyarakat untuk merintangi aparat pajak dalam melakukantugasnya. Penghentian penyidikan dan penyelesaian di luar sidang juga berlakuuntuk Perlawanan Aktif terhadap Pajak yang perbuatannya dilakukan lewat cara-cara ilegal dan langsung ditujukan pada fiskus/pemerintah.Jadi, penyelesaian kasus tindak pidana perpajakan oleh Asian Agri Group meski

    masuk kategori Perlawanan Aktif terhadap Pajak sekalipun tetap dapatdiselesaikan di luar sidang pengadilan. Dengan demikian, harapan kita bergantungpada Menteri Keuangan dan Jaksa Agung sebagai pihak yang paling menentukandalam proses penyelesaian tindak pidana perpajakan ini.

    Tidak Hanya Urusan PajakMenilik modus operandi dalam kasus ini, penggelapan pajak bukanlah satu-

    satunya perbuatan pidana yang bisa didakwakan kepada Asian Agri Group.Penyidikan terhadap Asian Agri Group juga dapat dikembangkan pada tindak pidanapencucian uang (money laundering). Dalam hal itu, penggelapan pajak oleh AsianAgri Group perlu dilihat sebagai kejahatan asal (predict crime) dari tindak pidana

    pencucian uang. Sebagaimana lazimnya, kejahatan pencucian uang tidak berdirisendiri dan terkait dengan kejahatan lain. Kegiatan pencucian uang adalah cara

    http://ari-wirawinata.blogspot.com/2011/10/makalah-kasus-penggelapan-pajak-oleh-pt.htmlhttp://ari-wirawinata.blogspot.com/2011/10/makalah-kasus-penggelapan-pajak-oleh-pt.htmlhttp://ari-wirawinata.blogspot.com/2011/10/makalah-kasus-penggelapan-pajak-oleh-pt.html
  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    6/19

    untuk menghapuskan bukti dan menyamarkan asal-usul keberadaan uang darikejahatan yang sebelumnya. Dalam kasus ini, penggelapan pajak dapat menjadisalah satu mata rantai dari kejahatan pencucian uang.

    Asian Agri Group mengecilkan laba perusahaan dalam negeri agar terhindardari beban pajak yang semestinya dengan cara mengalirkan labanya ke luar

    negeri (Mauritius, Hongkong Macao, dan British Virgin Island). Modus semacam itumemang biasa dilakukan dalam kejahatan pencucian uang, sebagaimana jugadiungkapkan oleh Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan(PPATK), Yunus Hussein mengenaiprofile, karakteristik, dan pola transaksikeuangan yang tidak beres sebagai indikasi kuat adanya money laundering(MetroTV, 8/1/2008).Kuatnya dugaan tindak pidana pencucian uang oleh Asian Agri Groupsemakin didukung fakta-fakta yang diperoleh lewat penelusuran Tempo. Investigasiwartawan Tempomemperlihatkan adanya transaksi mencurigakan melaluiperbankan untuk mengalirkan uang hasil penggelapan pajak Asian Agri Group keafiliasinya di luar negeri yang ternyata adalah perusahaan fiktif. Salah satuperusahaan fiktif itu adalah Twin Bonus Edible Oil and Fat,yang setelah dilakukan

    pengecekan rupanya menggunakan alamat pabrik payung yang berkedudukanhukum di Hongkong (Tempo, 4/2/2007).Catatan/profiletransaksi keuangan yangtidak beres dan adanya transaksi dengan perusahaan fiktif merupakan buktipermulaan yang bisa digunakan untuk membuat terang dugaan tindak pidanapencucian uang. Penyidikan selanjutnya bisa dilakukan dengan menyelusuri tigatahapan dalam kejahatan pencucian uang. Penempatan (placement) yang dimulaidengan menyelundupakan penghasilan yang diduga dari laba perusahaan ke negaralain.

    Berujung di PengadilanBerbeda dengan tindak pidana perpajakan, dalam proses penyelesaian tindak

    pidana pencucian uang tidak ada satu pihak pun yang diberi kewenangan untukmenghentikan penyidikan. Dengan demikian, jika PPATK dan penyidik dapatmelakukan koordinasi dengan baik untuk menuntaskan penyidikan tindak pidanapencucian uang itu, maka persidangan kasus ini pun dapat segera digelar. Akhirnya,lemahnya ketentuan hukum mengenai perpajakan harus menjadi catatan lembagalegislatif. Ketentuan yang memberikan kewenangan untuk menghentikan penyidikantindak pidana perpajakan hanya akan menimbulkan ketidakpastian hukum dan jelastidak mampu menghadirkan keadilan. Persetujuan kita bersama terhadap filosofipajak yang tidak bertujuan membangkrutkan usaha, semestinya juga tidakdiinterpretasikan lewat kebijakan yang membeda-beda kan kedudukan warga

    negara di hadapan hukum.

  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    7/19

    BAB IVANALISA DAN PENDAPAT DARI BEBERAPA SUMBER

    Judul : Pakar Hukum Ingatkan Kejagung Hati-hati Eksekusi Asian Agri

    Tanggal :12-11-2013 09:37Media :Bisnis.comJurnalis : Ismail FahmiPage/URL : http://news.bisnis.com/read/20131112/16/185838/pakar-hukum-ingatkan-kejagung-hati-hati-eksekusi-asian-agri

    Bisnis.com, JAKARTAPakar hukum mengingatkan Kejagung agar berhati-hatidalam mengeksekusi aset Asian Agri Group (AAG), menyusul pemblokiran tanahdan bangunan milik kelompok usaha itu di sejumlah tempat pascaputusanMahkamah Agung.

    Aset berupa tanah dan bangunan sudah diblokir, kata Jaksa Agung Muda TindakPidana Umum (Jampidum) Kejagung Mahfud Manan, Senin (11/11/2013) sore.

    Jaksa Agung Basrief Arief sebelumnya menyatakan akan tetap mengeksekusi aset14 perusahaan kelapa sawit yang tergabung dalam Asian Agri Group (AAG), setelahdiputus oleh MA bersalah atas kasus pajak senilai Rp2,5 triliun.

    Tapi, pakar hukum pidana Romli Atmasasmita, mengingatkan Kejagung agarmempertimbangkan beberapa hal supaya proses eksekusi asset AAG tidak menjadiperbuatan melawan hukum.

    Menurut Guru Besar Hukum Universitas Padjadjaran ini, Kejagung perlu memintaMA mempercepat proses peninjauan kembali (PK) kasus AAG karena ada masalahdi sana.

    Ia menyebutkan dari 14 perusahaan AAG, ada delapan perusahaan yang telahdiputus oleh Pengadilan Pajak yang sifatnya final dan mengikat. Ini harusdipertimbangkan agar tidak salah mengeksekusi dan menimbulkan persoalan baru dikemudian hari.

    Romli berpendapat eksekusi memang dimungkinkan, tetapi akan menjadi persoalan

    jika putusan PK nantinya berbeda dengan kasasi karena sita aset telah dilakukan.Sambil menunggu proses PK, tambahnya, Kejagung sebenarnya bisa meneliti aset-aset milik AAG agar tidak bermasalah.

    Perlu pertimbangan matang ketika melakukan sita aset korporasi karena berbedadengan pidana badan, tegasnya.

    Sementara itu General Manager PT Asian Agri Freddy Widjaya menyatakan secarahukum, Asian Agri bukan pihak yang terkait dalam perkara Suwir Laut. Asian Agri,katanya, tidak pernah diperiksa, tidak pernah diadili maupun diberi kesempatanuntuk membela diri di muka pengadilan. Namun dikaitkan sebagai syarat khusus

    dalam putusan Suwir Laut tersebut.

    http://news.bisnis.com/read/20131112/16/185838/pakar-hukum-%20%20ingatkan-kejagung-hati-hati-eksekusi-asian-agrihttp://news.bisnis.com/read/20131112/16/185838/pakar-hukum-%20%20ingatkan-kejagung-hati-hati-eksekusi-asian-agrihttp://news.bisnis.com/read/20131112/16/185838/pakar-hukum-%20%20ingatkan-kejagung-hati-hati-eksekusi-asian-agrihttp://news.bisnis.com/read/20131112/16/185838/pakar-hukum-%20%20ingatkan-kejagung-hati-hati-eksekusi-asian-agrihttp://news.bisnis.com/read/20131112/16/185838/pakar-hukum-%20%20ingatkan-kejagung-hati-hati-eksekusi-asian-agri
  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    8/19

    Asian agri yang saat ini mempekerjakan 25.000 orang dan membina 29.000keluarga petani plasma, tetap melakukan kegiatan operasional sebagaimanamestinya, tutur Freddy. (Antara)

    Judul : Eksekusi Dinilai Butuh Pertimbangan Matang

    Tanggal : 2013-11-12 05:50Media : MetrotvnewsJurnalis : Edwin TiraniPage/URL :http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/11/11/5/193850 /-Eksekusi- Dinilai- Butuh-Pertimbangan-Matang

    Metrotvnews.com, Jakarta: Pakar hukum mengingatkan Kejagung agar berhati-hatidalam pelaksanaan proses eksekusi sebagaimana Kejaksaan Agung berencanaakan mengeksekusi 14 perusahaan dalam kelompok Asian Agri pada Februari 2014.

    Pakar hukum pidana Romli Atmasasmita meminta Kejagung mempertimbangkanbeberapa hal agar proses eksekusi itu tidak menjadi perbuatan melawan hukum.Guru Besar Emeritus dari Universitas Padjadjaran ini meminta Kejagung mendesakMahkamah Agung (MA) untuk mempercepat proses peninjauan kembali (PK) karenaada masalah di sana.

    Ia menyebutkan dari 14 perusahaan, ada delapan perusahaan yang telah diputusoleh Pengadilan Pajak yang sifatnya final dan mengikat. Ini harus dipertimbangkanagar tidak salah mengeksekusi dan menimbulkan persoalan baru di kemudian hari,kata Romli Senin (11/11).

    Romli berpendapat eksekusi memang dimungkinkan, tetapi akan menjadi persoalanjika putusan PK nantinya berbeda dengan kasasi karena sita aset telah dilakukan.Sambil menunggu proses PK, tambahnya, Kejagung sebenarnya bisa meneliti aset-aset milik perusahaan itu agar tidak bermasalah di kemudian ha ri. Perlupertimbangan matang ketika melakukan sita aset korporasi karena berbeda denganpidana badan, katanya menambahkan.

    Sementara itu General Manager PT Asian Agri Freddy Widjaya menyatakan secarahukum, Asian Agri bukan pihak dalam perkara Bapak Suwir Laut. Asian Agri tidakpernah diperiksa, tidak pernah diadili maupun diberi kesempatan untuk membela diridi muka pengadilan namun dikaitkan sebagai syarat khusus dalam putusan Suwir

    Laut tersebut.

    Asian agri yang saat ini mempekerjakan 25.000 orang dan membina 29.000keluarga petani plasma, tetap melakukan kegiatan operasional sebagaimanamestinya, ujar Freddy.

    Seperti diketahui, putusan MA menuntut Suwir Laut dengan hukuman 2 tahunpenjara dengan masa percobaan 3 tahun dan memerintahkan 14 perusahaan dalamAsian Agri Group untuk membayar ganti rugi sebesar Rp2,5 triliun atau setara duakali lipat pajak yang dituduhkan tidak dilaporkan dengan benar.

    http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/11/11%20/5/193850%20/-Eksekusi-%20%20Dinilai-%20Butuh-Pertimbangan-Matanghttp://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/11/11%20/5/193850%20/-Eksekusi-%20%20Dinilai-%20Butuh-Pertimbangan-Matanghttp://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/11/11%20/5/193850%20/-Eksekusi-%20%20Dinilai-%20Butuh-Pertimbangan-Matanghttp://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/11/11%20/5/193850%20/-Eksekusi-%20%20Dinilai-%20Butuh-Pertimbangan-Matanghttp://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/11/11%20/5/193850%20/-Eksekusi-%20%20Dinilai-%20Butuh-Pertimbangan-Matanghttp://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/11/11%20/5/193850%20/-Eksekusi-%20%20Dinilai-%20Butuh-Pertimbangan-Matang
  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    9/19

    Pada kesempatan terpisah, Ketua Apindo Sofjan Wanandi mengatakan, disaatnegara membutuhkan peran partisipasi swasta/ pengusaha terutama saat kita butuhinvestor ataupun devisa, pemerintah seharusnya bersikap bijak dan hati-hati.

    Termasuk dalam mengambil sikap dan pernyataan, khususnya kasus pajak seperti

    Asian Agri yang masih ada proses keberatan dan banding pajak. Jangan sampaipara investor jadi tidak nyaman atau ketakutan karena ketidapastian berusaha,jelasnya.

    Sofjan mengingatkan, pemerintah juga tidak bisa seenaknya melakukan tekanandengan ancaman akan membekukan aset anak perusahaan ketika ada persoalanpajak. AAG sudah memenuhi sebagian kewajibannya, namun tetap ada tekananuntuk membekukan aset perusahaan, kata Sofjan.

    Menurut Sofjan, pengusaha mempunyai peran penting karena membuka peluangkerja dan memberi kontribusi bagi perekonomian di Indonesia. Jadi tidak bisaseenaknya langsung mengancam untuk membekukan aset anak perusahaan karenaada ribuan tenaga kerja di dalamnya, tuturnya.

    Pemerintah, kata Sofjan, harus memahami bahwa masalah yang dihadapi duniausaha tidak ringan. Dunia usaha apalagi perusahaan-perusahaan besar pastinyamempunyai komitmen untuk melakukan usahanya secara benar,kata Sofjan.

    Judul : Romli: Kasus Asian Agri Masuk Ranah AdministrasiTanggal : 2013-10-28 13:41Media : Investor.co.id

    Jurnalis : hrbPage/URL :http://www.investor.co.id/national/romli-kasus-asian-agri-masuk-ranah-administrasi/71509

    JAKARTAPakar hukum pidana Romli Atmasasmita menilai kasus yang menimpaPT Asian Agri (AA) merupakan administrasi pajak karena masalahnya berawal darisengketa pajak.

    Tidak benar, kalau menyebut kasus ini sebagai pidana pajak karena Dirjen Pajaktidak pernah memeriksa SPT Asian Agri, katanya dalam siaran pers yang diterimadi Jakarta , Minggu.

    Selain itu, lanjutnya, jika hal itu merupakan pidana pajak, kedua belah pihakseharusnya diperiksa, artinya sudah dapat dipastikan ada oknum pajak yang terlibat.

    Hingga kini tidak ada oknum pajak yang diperiksa dalam kasus tersebut, katanya.

    Romli mengungkapkan, masih banyak persoalan yang mengganjal dalam keputusantersebut, misalnya, pengadilan mendakwa perusahaaan bersalah tanpamengadilinya, sehingga ada kesan keputusan MA lebih merupakan opini daripadaproduk hukum.

    http://www.investor.co.id/national/romli-kasus-asian-agri-masuk-ranah-administrasi/71509http://www.investor.co.id/national/romli-kasus-asian-agri-masuk-ranah-administrasi/71509http://www.investor.co.id/national/romli-kasus-asian-agri-masuk-ranah-administrasi/71509http://www.investor.co.id/national/romli-kasus-asian-agri-masuk-ranah-administrasi/71509http://www.investor.co.id/national/romli-kasus-asian-agri-masuk-ranah-administrasi/71509http://www.investor.co.id/national/romli-kasus-asian-agri-masuk-ranah-administrasi/71509
  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    10/19

    Mereka mengganggap karena perusahaan memperoleh keuntungan dari tindakanhukum yang dilakukan Suwir Laut dan langsung memutuskan perusahaan bersalah,katanya.

    Padahal, menurut dia, dalam UU Perseroan Terbatas (PT), sanksi hukum terhadap

    korporasi hanya bisa dilakukan jika pelanggaran dilakukan Dewan Komisaris.

    Suwir Laut hanya pegawai dan bukan dewan komisaris. UU PT juga tidakmenyebutkan tanggung jawab perdata tidak menimbulkan pidana, katadia.

    Sekali lagi, kata Romli, putusan tersebut, hanya ingin mengesankan bahwa DirjenPajak telah bekerja keras untuk memperoleh pendapatan negara, namunmengindahkan aturan hukum yang ada.

    Putusan ganjil lain, tambahnya, adalah sanksi terhadap 8 perusahaan dalamkelompok Asian Agri yang telah diadili.

    Ini membingungkan. Apakah keputusan ini merupakan terobosan hukum ataupelanggaran karena keputusannya begitu progesif dengan semangatnya hanyauntuk menghukum korporasi, katanya.

    Menurut Romli, jika semangat ini dibiarkan, setiap perusahaan punya potensi untukdibenturkan dengan hukum dan dunia usaha semakin tidak mempunyai kepastianhukum.

    Romli mengingatkan, bahwa UU pajak sebagai produk hokum perlu diharmonisasi

    dengan melibatkan praktisi hukum. Banyak kelemahan dalam UU pajak karenadisusun oleh pegawai pajak dan Kadin, tanpa melibatkan praktisi hukum sehinggabias.

    Sebagai produk hukum, seharusnya UU Pajak harus tegas, pasti serta tidakmultitafsir, katanya.

    Pendapat senada diungkapkan pengamat pajak, Yustinus Prastowo, bahwa UUpajak harus mendukung kepatuhan Wajib Pajak (WP) untuk mengumpulkanpenerimaan negara.

    Sanksi pidana merupakan upaya terakhir, jika seluruh upaya sudah dilakukan.Artinya, sanksi itu bisa dilakukan jika kesempatan membayar sanksi finansial sudahmaksimal oleh kedua belah pihak, katanya.

    Prastowo meragukan putusan Pengadilan negeri (PT) , pegadilan tinggi (PT) danMahkamah Agung (MA) dalam pengujian kebenaran kerugian negara.

    Saya tidak yakin apakah PN, PT dan MA benar-benar telah menguji dari kebenarannegara yang didakwakan, katanya.

    Menurut dia, putusan MA membingungkan karena tidak menjelaskan apakah sanksi

    denda yang ditetapkan sudah termasuk pokok dana terutang.

  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    11/19

    Kalau putusan MA sudah inkrah kenapa Dirjen Pajak mengeluarkan SAPKBP atasdasar putusan MA atas jenis pajak sehingga perlu pembuktian material atas transferpricing, katanya.(*/hrb)

    This entry was posted inKliping Berita onDecember 20, 2013.

    Pakar: Korporasi Asian Agri TidakBisaDituntut

    Judul: Pakar: Korporasi Asian Agri Tidak Bisa DituntutTanggal: 2013-10-26 11:32Media: beritasatu.comJurnalis: E-11Page/URL:http://www.beritasatu.com/nasional/146752-pakar-korporasi-asian-

    agri-tidak-bisa-dituntut.html

    JakartaPakar hukum pidana, Romli Atmasasmita mengatakan, PT Asian AgriGroup tidak bisa dituntut secara korporasi, apalagi dalam perkara pajak. Alasannyamenurut Romli, Asian Agri sudah dikenakan denda oleh Mahkamah Agung (MA)sebagaimana dalam putusan Suwir Laut.

    Dituntut untuk apa lagi? Penuntutan itu ada tujuannya. Mungkin untuk negara.Tetapi kenapa tidak dulu-dulu didakwa bersama-sama? kata Romli, di Jakarta,Jumat (25/10).

    Menurut Romli, tidak mudah menuntut korporasi dalam tindak pidana. Selain karenapayung hukum yang tidak memadai, hal itu juga disebabkan pertimbanganpendapatan negara.

    Di negara maju juga sangat hati-hati menuntut korporasi. Apalagi jika korporasi itumenghasilkan devisa yang besar. Kalau kebijakan korporasi dihabisi, akandiambilalih oleh perusahaan asing yang lebih besar. Ini yang disebut pendekatanekonomi dalam perspektif hukum. Tidak ada yang membuat efek jera, ujarnya.

    Diketahui, MA menjatuhkan pidana denda pajak terhadap Asian Agri sebesar Rp2,5

    triliun, dan juga harus membayar kewajiban pajak kepada Dirjen Pajak Rp1,29triliun. Sementara untuk terdakwa Suwir Laut, dijatuhkan hukuman 3 tahun penjaradengan masa percobaan 2 tahun. MA menilai perbuatan Suwir Laut menguntungkankorporasi, sehingga membebankan denda dua kali lipat dari kekurangan pajakkepada korporasinya.

    Romli memaparkan, jika Kejaksaan Agung (Kejagung) ingin menuntut Asian Agridengan kejahatan korporasi, seharusnya itu dilakukan sejak awal. Termasuk jugadengan menjerat jajaran direksinya. Dijatuhkannya denda kepada Asian Agri sendirimenurutnya merupakan terobosan hukum dari MA.

    Sementara, Ketua Satgassus Barang Rampasan dan Sita Eksekusi Kejagung,Chuck Suryosumpeno mengakui, putusan MA terhadap Suwir Laut dan Asian Agri

    http://sahabatasianagri.wordpress.com/category/kliping-berita/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/romli-kasus-asian-agri-masuk-ranah-administrasi/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-korporasi-asian-agri-tidak-bisa-dituntut/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-korporasi-asian-agri-tidak-bisa-dituntut/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-korporasi-asian-agri-tidak-bisa-dituntut/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-korporasi-asian-agri-tidak-bisa-dituntut/http://www.beritasatu.com/nasional/146752-pakar-korporasi-asian-agri-tidak-bisa-dituntut.htmlhttp://www.beritasatu.com/nasional/146752-pakar-korporasi-asian-agri-tidak-bisa-dituntut.htmlhttp://www.beritasatu.com/nasional/146752-pakar-korporasi-asian-agri-tidak-bisa-dituntut.htmlhttp://www.beritasatu.com/nasional/146752-pakar-korporasi-asian-agri-tidak-bisa-dituntut.htmlhttp://www.beritasatu.com/nasional/146752-pakar-korporasi-asian-agri-tidak-bisa-dituntut.htmlhttp://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-korporasi-asian-agri-tidak-bisa-dituntut/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-korporasi-asian-agri-tidak-bisa-dituntut/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/romli-kasus-asian-agri-masuk-ranah-administrasi/http://sahabatasianagri.wordpress.com/category/kliping-berita/
  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    12/19

    memang membingungkan. Namun, dengan adanya putusan tersebut, makapihaknya wajib melakukan eksekusi.

    Sejauh ini, ujar Chuck, pihaknya telah melakukan pembekuan terhadap pabrik dankebun sawit milik 14 perusahaan di bawah bendera Asian Agri Group, yang dapat

    dikembalikan jika perusahaan milik Sukanto Tanoto itu membayar denda Rp2,5triliun.

    Kita telah melacak, dan kita petakan aset-aset 14 perusahaan ini kekayaannyaberapa. Ketemu beberapa, kita lakukan pengamanan. Proses masih berjalan.Namun, kalau Asian Agri mau membayar, ya, kita kembalikan, jelasnya.

    Suara Pembaruan

    Penulis: E-11/SIT

    This entry was posted inKliping Berita onDecember 20, 2013.

    Perkara Asian Agri MerupakanAdministrasiPerpajakan

    Judul: Perkara Asian Agri Merupakan Administrasi PerpajakanTanggal: 2013-10-07 14:16Media: Investor.co.id

    Jurnalis: *Page/URL:http://www.investor.co.id/national/perkara-asian-agri-merupakan-administrasi-perpajakan/70232

    JAKARTA- Kuasa Hukum Asian Agri, Sahari Banong menegaskan bahwa perkaraAsian Agri merupakan persoalan administrasi perpajakan dan bukan kasus korupsi.

    Kasus Asian Agri murni permasalahan administrasi perpajakan. PutusanMahkamah Agung (MA) secara jelas menyatakan Saudara Suwir Laut, MantanManajer Pajak Asian Agri, dihukum 2 tahun dengan masa percobaan 3 tahun karenadianggap mengisi laporan SPT dengan tidak benar. Jadi bukan

    permasalahan korupsi,kata , Sahari Banong dalam keterangan tertulis, Senin(7/10).

    Pernyataan tersebut disampaikan Sahari Banong untuk mengklarifikasi pemberitaandi media masa yang menyebutkan bahwa perkara yang dihadapi oleh Asian Agriadalah kasus korupsi.

    Sahari mengungkapkan, dalam kasus tersebut, pihak Asian Agri bukanlah pihakyang berperkara. Kami tidak pernah didakwa, tidak pernah diadili serta tidak pernahdiberi kesempatan untuk membela diri namun telah dikaitkan dalam perkara tersebutserta diperintahkan membayar denda sebesar 2,5 triliun sebagai bagian syarat

    khusus hukuman terhadap Saudara Suwir Laut, lanjut Sahari Banong.

    http://sahabatasianagri.wordpress.com/category/kliping-berita/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-korporasi-asian-agri-tidak-bisa-dituntut/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/perkara-asian-agri-merupakan-administrasi-perpajakan/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/perkara-asian-agri-merupakan-administrasi-perpajakan/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/perkara-asian-agri-merupakan-administrasi-perpajakan/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/perkara-asian-agri-merupakan-administrasi-perpajakan/http://www.investor.co.id/national/perkara-asian-agri-merupakan-administrasi-perpajakan/70232http://www.investor.co.id/national/perkara-asian-agri-merupakan-administrasi-perpajakan/70232http://www.investor.co.id/national/perkara-asian-agri-merupakan-administrasi-perpajakan/70232http://www.investor.co.id/national/perkara-asian-agri-merupakan-administrasi-perpajakan/70232http://www.investor.co.id/national/perkara-asian-agri-merupakan-administrasi-perpajakan/70232http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/perkara-asian-agri-merupakan-administrasi-perpajakan/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/perkara-asian-agri-merupakan-administrasi-perpajakan/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-korporasi-asian-agri-tidak-bisa-dituntut/http://sahabatasianagri.wordpress.com/category/kliping-berita/
  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    13/19

    Sahari Banong menambahkan, Asian Agri yang saat ini membina lebih dari 29 ribupetani plasma yang menggantungkan hidup dari perkebunan kelapa sawit dari grupAsian Agri dan memperkerjakan lebih dari 25 ribu karyawan.

    Oleh karena itu, Sahari Banong berkeyakinan bahwa pihak Kejaksaan Agung

    tentunya senantiasa menjalankan tugas berlandaskan pranata hukum yang berlakudi Indonesia tanpa dipengaruhi oleh pihak-pihak manapun. Menurut Sari Dalamkesempatan itu Sari Banongjuga menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yangtelah menyadari permasalahan ini secara jernih dan benar.(*/hrb)

    This entry was posted inKliping Berita onDecember 20, 2013.

    Putusan MA Soal Asian Agri DianggapSalahAlamat

    Judul: Putusan MA Soal Asian Agri Dianggap Salah AlamatTanggal: 2013-07-13 08:30Media: JPNN.comJurnalis: AwaPage/URL:http://www.jpnn.com/read/2013/07/12/181506/Putusan-MA-Soal-Asian-Agri-Dianggap-Salah-Alamat-

    JAKARTAPakar hukum pidana Prof Romli Atmasasmita mengatakan putusanMahkamah Agung (MA) dalam perkara pajak Asian Agri Group merupakan gugatan

    yang dialamatkan kepada orang yang salah. Menurutnya, kasus yang menimpaAsian Agri masuk kategori pidana pajak bukan korupsi pajak.

    Romli menjelaskan dalam Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan TatacaraPerpajakan (KUP) Tahun 1983 yang bisa dikenai dakwaan korupsi pajak adalahpetugas pajak (fiscus) bukan wajib pajaknya.

    Apalagi ini wajib pajaknya sudah kooperatif dengan bersedia membayar denda.Pengadilan harus memutuskan suatu perbuatan yang didakwakan kepadaseseorang dalam hal ini Suwir Laut, bukan Asian Agri Group, kata Romli ketikadihubungi wartawan, Kamis (11/7).

    Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran itu menjelaskan sejak awalpihak Asian Agri tidak pernah diperiksa hingga diadili oleh pihak pengadilan. Namun,mendadak MA memutuskan bahwa Asian Agri bersalah dan harus membayar dendapajak.

    Kasus ini aneh karena PT Asian Agri Group tidak pernah didakwa sebelumnya.Yang didakwa Suwir Laut (mantan Manager Pajak Asian Agri yang kini divonis 2tahun penjara dengan masa percobaan 3 tahun), katanya.

    Pada 18 Desember 2012 lalu, MA sudah memutus bersalah Asian Agri karena

    melanggar Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tatacara PerpajakanTahun 1983. Asian Agri dinilai telah menggelapkan pajak sepanjang 2002-2005 total

    http://sahabatasianagri.wordpress.com/category/kliping-berita/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/perkara-asian-agri-merupakan-administrasi-perpajakan/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-ma-soal-asian-agri-dianggap-salah-alamat/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-ma-soal-asian-agri-dianggap-salah-alamat/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-ma-soal-asian-agri-dianggap-salah-alamat/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-ma-soal-asian-agri-dianggap-salah-alamat/http://www.jpnn.com/read/2013/07/12/181506/Putusan-MA-Soal-Asian-Agri-Dianggap-Salah-Alamat-http://www.jpnn.com/read/2013/07/12/181506/Putusan-MA-Soal-Asian-Agri-Dianggap-Salah-Alamat-http://www.jpnn.com/read/2013/07/12/181506/Putusan-MA-Soal-Asian-Agri-Dianggap-Salah-Alamat-http://www.jpnn.com/read/2013/07/12/181506/Putusan-MA-Soal-Asian-Agri-Dianggap-Salah-Alamat-http://www.jpnn.com/read/2013/07/12/181506/Putusan-MA-Soal-Asian-Agri-Dianggap-Salah-Alamat-http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-ma-soal-asian-agri-dianggap-salah-alamat/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-ma-soal-asian-agri-dianggap-salah-alamat/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/perkara-asian-agri-merupakan-administrasi-perpajakan/http://sahabatasianagri.wordpress.com/category/kliping-berita/
  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    14/19

    sebesar Rp1,25 triliun. MA pun menghukum Asian Agri membayar pajak sebesar Rp2,5 triliun kepada kelompok perusahaan yang bernaung dalam bendera Asian AgriGroup.

    Atas putusan kasasi MA itu, mantan Dirjen Adiministrasi Hukum Umum (AHU)

    Kementerian Hukum dan HAM ini menilai error in persona atau suatudakwaan/gugatan dialamatkan kepada orang yang salah. Oleh karena itu, menurutRomli, aset perusahaan tidak boleh disita karena tidak terkait. (awa/jpnn)

    This entry was posted inKliping Berita onDecember 20, 2013.

    Pakar Hukum: Putusan MA Atas AsianAgri, NonExecutable

    Judul: Pakar Hukum: Putusan MA Atas Asian Agri, Non ExecutableTanggal: 2013-07-13 08:21Media: beritasatu.comJurnalis: Markus Junianto SihalohoPage/URL:http://www.beritasatu.com/nasional/125508-pakar-hukum-putusan-ma-atas-asian-agri-non-executable.html

    JakartaPakar Hukum, Romli Atmasasmita, menilai aneh soal keluarnya putusanperkara pajak PT Asian Agri Group dari Mahkamah Agung (MA), yang memutuskanperusahaan itu harus membayar denda pajak.

    Kasus ini aneh karena PT Asian Agri Group tidak pernah didakwa sebelumnya.Yang didakwa Suwir Laut, yang mantan Manager Pajak Asian Agri yang kini divonis2 tahun penjara, kata Romli di Jakarta, Jumat (12/7).

    Guru Besar Unpad Bandung itu menyatakan kasus Asian Agri bukan korupsi pajakmelainkan pidana pajak.

    Dikatakan Romli, dalam Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan TatacaraPerpajakan (KUP) Tahun 1983, yang bisa dikenai dakwaan korupsi pajak adalahpetugas pajak (fiscus) bukan wajib pajak.

    Apalagi ini wajib pajaknya sudah kooperatif dengan bersedia membayar denda,lanjut Romli. Pengadilan harus memutuskan suatu perbuatan yang didakwakankepada seseorang dalam hal ini Suwir Laut, bukan Asian Agri Group.

    Seperti diberitakan, pada 18 Desember 2012 lalu, MA sudah memutus bersalahAsian Agri karena melanggar Undang-Undang tentang Ketentuan Umum danTatacara Perpajakan Tahun 1983.

    Asian Agri dinilai telah menggelapkan pajak sepanjang 2002-2005 total sebesarRp1,25 triliun. MA pun menghukum Asian Agri membayar pajak sebesar Rp 2,5

    triliun kepada kelompok perusahaan yang bernaung dalam bendera Asian AgriGroup.

    http://sahabatasianagri.wordpress.com/category/kliping-berita/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-ma-soal-asian-agri-dianggap-salah-alamat/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-hukum-putusan-ma-atas-asian-agri-non-executable/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-hukum-putusan-ma-atas-asian-agri-non-executable/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-hukum-putusan-ma-atas-asian-agri-non-executable/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-hukum-putusan-ma-atas-asian-agri-non-executable/http://www.beritasatu.com/nasional/125508-pakar-hukum-putusan-ma-atas-asian-agri-non-executable.htmlhttp://www.beritasatu.com/nasional/125508-pakar-hukum-putusan-ma-atas-asian-agri-non-executable.htmlhttp://www.beritasatu.com/nasional/125508-pakar-hukum-putusan-ma-atas-asian-agri-non-executable.htmlhttp://www.beritasatu.com/nasional/125508-pakar-hukum-putusan-ma-atas-asian-agri-non-executable.htmlhttp://www.beritasatu.com/nasional/125508-pakar-hukum-putusan-ma-atas-asian-agri-non-executable.htmlhttp://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-hukum-putusan-ma-atas-asian-agri-non-executable/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-hukum-putusan-ma-atas-asian-agri-non-executable/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-ma-soal-asian-agri-dianggap-salah-alamat/http://sahabatasianagri.wordpress.com/category/kliping-berita/
  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    15/19

    Atas putusan kasasi MA itu, Romli, menyatakan ada error in persona atau suatudakwaan atau gugatan dialamatkan kepada orang yang salah. Oleh karena itu, asetperusahaan tidak boleh disita karena tidak terkait.

    Lebih jauh dia menilai situasi dilematis seperti ini bisa menjadi ancaman bagi iklim

    usaha pada umumnya. Tentunya pengusaha akan menjadi takut berinvestasi karenatidak adanya ketidakpastian hukum.

    Lebih lanjut Romli mengatakan putusan MA tersebut non executable atau tidakberdasar karena dari 14 perusahaan yang bernaung di bawah Asian Agri Group, 8perusahaan sudah membayar pajak sedangkan 6 perusahaan masih dalam prosespenyelesaian pajaknya. Bahkan, putusan MA itu bisa jadi preseden buruk kedepannya.

    Jadi cukup bayar denda saja, tegasnya. Diapun menyarankan pihak Asian Agrimengajukan Peninjauan Kembali (PK).

    Mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Machfud Sidik mengatakan sebelum DirjenPajak mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) biasanya ada closing conference.

    Jika Wajib Pajak (WP) keberatan dinyatakan kurang bayar ia akan menandatanganiclosing conference kemudian bisa mengajukan banding sampai tingkat kasasi.

    Dalam kasus Asian Agri, Machfud mengkategorikan kasus pajak Asian Agribukanlah tergolong dalam kasus pidana melainkan kasus administrasi pajak.

    Kalau melihat urutannya dari pengadilan pajak sampai ke MA itu merupakan kasusadministrasi pajak. Kalau Asian Agri sudah membayar pajak berikut dendanya kasusitu dianggap selesai, jelas Mahfud.

    Penulis: Markus Junianto Sihaloho/FER

    This entry was posted inKliping Berita onDecember 20, 2013.

    Putusan Pengadilan SeringSubjektif

    Judul: Putusan Pengadilan Sering SubjektifTanggal: 2013-08-12Media: Suara Karya OnlineJurnalis: Budi SenoPage/URL:http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=332229

    JAKARTA (Suara Karya): Dalam sebuah sengketa pajak, keputusan pengadilankerap subjektif. Banyak putusan ditetapkan hanya dengan mengacu pada pendapatpegawai pajak. Padahal, pegawai itu belum tentu mempunyai pengetahuan pajakyang mumpuni.

    http://sahabatasianagri.wordpress.com/category/kliping-berita/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-hukum-putusan-ma-atas-asian-agri-non-executable/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-pengadilan-sering-subjektif/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-pengadilan-sering-subjektif/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-pengadilan-sering-subjektif/http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=332229http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=332229http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=332229http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-pengadilan-sering-subjektif/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/pakar-hukum-putusan-ma-atas-asian-agri-non-executable/http://sahabatasianagri.wordpress.com/category/kliping-berita/
  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    16/19

    Pewrnyataan itu dilontarkan pengamat Pajak Prijohandojo Kristanto, usai diskusibertajuk Pajak Sebagai Modal Pembangunan, yang digelar Perhimpunan JurnalisIndonesia (PJI) DKI Jakarta, di Jakarta, belum lama ini.

    Jangankan MA, keputusan yang ditetapkan pengadilan pajak sering subjektif,

    ujarnya. Dicontohkannya, putusan Mahkamah Agung (MA) untuk menghukum AsianAgri membayar pajak sebesar Rp 2,5 triliun merupakan keputusan yang tidak lazimdan satu-satunya di dunia.

    Ketidaklaziman itu, kata Prijohandojo, karena persoalan pajak adalah lex spesialisdan hanya bisa diputuskan oleh orang-orang pajak, yang sangat mengerti betulmengenai seluk beluk perpajakan.

    Jadi sangat tidak rasional orang di luar pajak, tiba-tiba mengerti dan menjatuhkanputusan atas denda pajak terhadap wajib pajak (WP), tutunya.

    Karenanya, terkait putusan pajak Asian Agri, Prijohandojo yang juga Wakil KetuaKomite Tetap Pajak Kadin menilai, keputusan itu lebih bermuatan politis. Walaubegitu, ujarnya, masih terbuka peluang untuk mengajukan peninjauan kasasi (PK)karena dalam pajak berlaku prinsip keadilan.

    Wajib pajak berhak untuk menyatakan keberatan dan banding, jika memangkeputusan itu merugikan wajib pajak.

    Dirjen Pajak harus membuka pintu bagi wajib pajak yang menyatakan keberatan.Menurut dia, dalam keputusan pajak, segala sesuatu harus dapat dibicarakan

    karena metode yang diterapkan Dirjen Pajak dalah self assessment. (Budi Seno)

    This entry was posted inKliping Berita onDecember 20, 2013.

    Putusan Pajak Asian Agri Dinilai TakMasukAkal

    Judul: Putusan Pajak Asian Agri Dinilai Tak Masuk AkalTanggal: 2013-08-06 07:57

    Media: Neraca.co.idJurnalis: redPage/URL:http://www.neraca.co.id/harian/article/31492/Putusan.Pajak.Asian.Agri.Dinilai.Tak.Masuk.Akal

    JakartaPengamat Pajak Prijohandojo Kristanto menilai putusan Mahkamah Agung(MA) untuk menghukum Asian Agri membayar pajak sebesar Rp 2,5 triliunmerupakan keputusan yang tidak lazim dan satu-satunya di dunia.

    Ketidaklaziman itu, kata Prijohandojo karena persoalan pajak adalah lex spesialis

    dan hanya bisa diputuskan oleh orang-orang pajak yang sangat mengerti betulmengenai seluk beluk perpajakan. Jadi sangat tidak rasional orang di luar pajak

    http://sahabatasianagri.wordpress.com/category/kliping-berita/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-pengadilan-sering-subjektif/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-pajak-asian-agri-dinilai-tak-masuk-akal/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-pajak-asian-agri-dinilai-tak-masuk-akal/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-pajak-asian-agri-dinilai-tak-masuk-akal/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-pajak-asian-agri-dinilai-tak-masuk-akal/http://www.neraca.co.id/harian/article/31492/Putusan.Pajak.Asian.Agri.Dinilai.Tak.Masuk.Akalhttp://www.neraca.co.id/harian/article/31492/Putusan.Pajak.Asian.Agri.Dinilai.Tak.Masuk.Akalhttp://www.neraca.co.id/harian/article/31492/Putusan.Pajak.Asian.Agri.Dinilai.Tak.Masuk.Akalhttp://www.neraca.co.id/harian/article/31492/Putusan.Pajak.Asian.Agri.Dinilai.Tak.Masuk.Akalhttp://www.neraca.co.id/harian/article/31492/Putusan.Pajak.Asian.Agri.Dinilai.Tak.Masuk.Akalhttp://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-pajak-asian-agri-dinilai-tak-masuk-akal/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-pajak-asian-agri-dinilai-tak-masuk-akal/http://sahabatasianagri.wordpress.com/2013/12/20/putusan-pengadilan-sering-subjektif/http://sahabatasianagri.wordpress.com/category/kliping-berita/
  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    17/19

    tiba-tiba mengerti dan menjatuhkan putusan atas denda pajak terhadap wajib Pajak(WP).

    Prijohandojo yang juga Wakil Ketua Komite Tetap Pajak Kadin menilai, dalambanyak kasus sengketa pajak, putusan pengadilan pajak kerap subyektif.

    Jangankan MA, keputusan yang ditetapkan pengadilan pajak sering subyektif. Inikarena banyak putusan ditetapkan hanya dengan mengacu kepada pendapatpegawai pajak yang juga belum tentu mempunyai pengetahuan pajak yangmumpuni, kata Prijohandojo seusai diskusi bertajuk Pajak Sebagai ModalPembangunan yang digelar Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) DKI Jakarta diJakarta, pekan lalu.

    Terkait putusan pajak Asian Agri, Prijohandojo menilai keputusan itu lebihbermuatan politis, tapi masih terbuka peluang untuk mengajukan peninjauan kasasi(PK) karena dalam pajak berlaku prinsip keadilan.

    Wajib pajak berhak untuk menyatakan keberatan dan banding jika memangkeputusan itu merugikan wajib pajak. Dirjen Pajak harus membuka pintu bagi wajibpajak yang menyatakan keberatan, ujarnya.

    Menurut dia, dalam keputusan pajak, segala sesuatu harus dapat dibicarakankarena metode yang diterapkan Dirjen Pajak dalah self assessment. Penentuankesalahan dalam mengisi SPT baik itu kekurangan bayar atau kelebihan harus bisadibicarakan karena tidak ada yang baku dengan penghitungan self assessment,tuturnya.

    Sementara itu, pengamat ekonomi Faisal Basri menilai, sanksi denda danpembayaran pajak Asian Agri sangat tidak masuk akal.

    Bagaimana mungkin Asian Agri dinilai telah menggelapkan pajak sepanjang 2002-2005 total sebesar Rp1,25 triliun yang sama dengan pendapatannya pada tahunbersangkutan. Ini tidak rasional dan berpeluang untuk ditinjau kembali, tukasnya.

    Faisal mengatakan, dia dapat menjelaskan berapa seharusnya pajak yang harusdibayar Asian Agri jika diminta. Perhitungannya harus mengacu kepada laporankeuangan perusahaan agar tidak ada sentimen tertentu, kata Faisal.

    Dia menduga, dalam banyak sengketa pajak, ada pihak tertentu yang sengajamenggiring opini publik untuk menyalahkan wajib pajak, sehingga harus dilihat latarbelakang permasalahan dan melihat latar belakang orang-orang yangmemutuskannya.

    Faisal menyebut, Asian Agri masih jauh lebih baik dibandingkan dengankebanyakan perusahaan sawit lainnya karena merupakan salah satu pembayarpajak yang cukup besar. Masih banyak perusahaan sawit yang besar membayarpajak dengan nilai sangat kecil, tegasnya.

  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    18/19

    BAB VPENUTUP

    KESIMPULAN

  • 5/22/2018 Makalah Hukum Dagang

    19/19

    kasus Asian Agri adalah cermin sempurna bagi penegak hukum kita.Dari situtergambar, sebagian dari mereka tidak sungguh-sungguh menegakkan keadilan,malah berusaha menyiasati hukum dengan segala cara. Tujuannya boleh jadi buatmelindungi orang kaya yang diduga melakukan kejahatan. Dan kalau perlu dilakukan

    dengan cara mengorbankan orang yang lemah.Persepsi itu muncul setelah petugasKepolisian Daerah Metro Jaya bersentuhan dengan kasus dugaan penggelapanpajak Asian Agri, salah satu perusahaan milik taipan superkaya, Sukanto Tanoto.Kejahatan ini diperkirakan merugikan negara Rp 786 miliar. Polisi amat bersemangatmengusut Vincentius Amin Sutanto, bekas pengontrol keuangan perusahaan itu,hingga akhirnya dihukum 11 tahun penjara pada Agustus lalu. Padahal justru dialahyang membongkar dugaan penggelapan pajak dan money laundering oleh AsianAgri. Pemerintah mestinya berterima kasih kepada mereka. Dugaan penggelapanpajak itu bukannya mengada-ada. Direktorat Jenderal Pajak telah menetapkan hinaanggota direksi Asian Agri sebagai tersangka kasus pidana pajak. Jika kasus inisegera ditangani dengan tuntas, amat besar uang negara yang bisa

    diselamatkan.Upaya ini juga akan mencegah pengusaha lain melakukanpenyelewengan serupa, sehingga tujuan pemerintah mendongkrak penerimaanpajak tercapai.Tidak sewajarnya polisi mengkhianati program pemerintah. Merekaseharusnya segera mengusut pula dugaan pencucian uang yang dilakukan AsianAgri. Perusahaan ini diduga menyembunyikan hasil "penghematan" pajak keberbagai bank di luar negeri. Inilah yang mestinya diprioritaskan dibanding membidikorang yang justru membantu membongkar dugaan penggelapan pajak.

    SARAN

    BAB VPENUTUP

    DAFTAR PUSTAKA1.Marpaung, Leden, S.H., 1992. Tindak Pidana Korupsi : Masalah dan Pemecahannya

    Bagian kedua. Sinar Grafika : Jakarta2.Simanjuntak, B, S.H., 1981. Pengantar Kriminologi dan Pantologi Sosial. Tarsino :

    Bandung

    3.Kitab Undang-undang Hukum Pidana Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi