makalah histologi

8
STRUKTUR HISTOLOGI SISTEM INDERA (CAVUM NASI, GLANDULA LAKRIMAL DAN AURIKULA) 1. Cavum Nasi Di dalam tengkorak terletak 2 bilik kavernosa yang dipisahkan oleh septum nasi oseosa. Dari masing- masing dinding lateral, keluar tiga tonjolan bertulang mirip rak yang dikenal sebagai konka. Di antara konka superior, media dan inferior hanya konka media dan inferior yang ditutupi oleh epitel respirasi. Konka superior ditutupi epitel olfaktorius khusus. Celah-celah sempit yang terjadi akibat adanya konka memudahkan pengkondisian udara inspirasi dengan menambah luas permukaan epitel respirasi dan dengan menimbulkan turbelensi aliran udara. Hasilnya adalah bertambahnya kontak antara aliran udara dan lapisan mukosanya. Didalam lamina propria konka terdapat pleksus vena besar yang dikenal sebagai badan pengembang (swell bodies). Setiap 20-30 menit, badan pengembang pada satu sisi

Transcript of makalah histologi

Page 1: makalah histologi

STRUKTUR HISTOLOGI SISTEM INDERA

(CAVUM NASI, GLANDULA LAKRIMAL DAN AURIKULA)

1. Cavum Nasi

Di dalam tengkorak terletak 2 bilik kavernosa yang dipisahkan oleh septum

nasi oseosa. Dari masing-masing dinding lateral, keluar tiga tonjolan

bertulang mirip rak yang dikenal sebagai konka. Di antara konka superior,

media dan inferior hanya konka media dan inferior yang ditutupi oleh epitel

respirasi. Konka superior ditutupi epitel olfaktorius khusus. Celah-celah

sempit yang terjadi akibat adanya konka memudahkan pengkondisian udara

inspirasi dengan menambah luas permukaan epitel respirasi dan dengan

menimbulkan turbelensi aliran udara. Hasilnya adalah bertambahnya kontak

antara aliran udara dan lapisan mukosanya. Didalam lamina propria konka

terdapat pleksus vena besar yang dikenal sebagai badan pengembang (swell

bodies). Setiap 20-30 menit, badan pengembang pada satu sisi fosa nasalis

akan penuh terisi darah sehingga mukosa konka membengkak dan

mengurangi aliran udara. Sementara itu, sebagian besar udara diarahkan

lewat fosa nasalis lain. Interval penutupan periodik ini mengurangi aliran

udara sehingga epitel respirasi dapat pulih dari kekeringan.

Selain badan-badan pengembang, rongga hidung memiliki system vascular

yang rumit dan luas. Pembuluh-pembuluh besar membentuk jalinan-jalinan

rapat dekat periosteum, dan dari tempat ini, cabang-cabang pembuluh

meluas ke permukaan. Darah dari belakang mengalir ke depan dengan arah

Page 2: makalah histologi

yang berlawanan dengan aliran udara inspirasi. Akibatnya, udara yang

masuk dihangatkan secara efisien oleh system arus balik.

Perdarahan :

Arteri yang paling penting pada perdarahan cavum nasi adalah

A.sfenopalatina yang merupakan cabang dari A.maksilaris dan A. Etmoidale

anterior yang merupakan cabang dari A. Oftalmika. Vena tampak sebagai

pleksus yang terletak submukosa yang berjalan bersama – sama arteri.

Persarafan :

1. Anterior cavum nasi dipersarafi oleh serabut saraf dari N. Trigeminus

yaitu N. Etmoidalis anterior

2. Posterior cavum nasi dipersarafi oleh serabut saraf dari ganglion

pterigopalatinum masuk melalui foramen sfenopalatina kemudian

menjadi N. Palatina mayor menjadi N. Sfenopalatinus.

Page 3: makalah histologi

2. Aurikula

Aurikula atau disebut juga pinna, terdiri dari suatu lempeng yang tak

teratur di tulang rawan elastis, yang ditutupi secara erat oleh kulit di semua

sisinya.

Tulang rawan elastis ini pada dasarnya identik dengan tulang rawan

hialin, kecuali banyaknya kandungan serat elastis halus yang membentuk

jalinan, selain serabut kolagen tipe II. Tulang rawan elastic segar memiliki

warna kekuning-kuningan karena adanya elastin dalam serat elastin.

Tulang rawan elastic seringkali ditemukan menyatu dengan tulang

rawan hialin secara berangsur. Seperti tulang rawan hialin, tulang rawan

elastis memiliki perikondrium.

Meatus auditorius eksternus merupakan saluran yang agak gepeng

dari permukaan sampai ke dalam tulang temporalis. Batas dalamnya adalah

membran timpani. Suatu epitel berlapis squamosa yang berlanjut dari kulit,

melapisi saluran ini. Terdapat folikel rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar

seruminosa (sejenis modifikasi kelenjar keringat) di dalam sumukosa.

Kelenjar seruminosa adalah kelenjar tubular bergelung yang menghasilkan

serumen (lilin telinga) campuran lemak dan lilin yang semisolid dan

berwarna kecoklatan. Rambut dan serumen agaknya memiliki fungsi

protektif. Dinding meatus auditorius eksternus ditunjang tulang rawan

elastis di sepertiga bagian luar, sedangkan tulang temporalis menyokong

bagian bagian dalam saluran ini.

Page 4: makalah histologi

Ujung bagian dalam meatus auditorius eksternus ditutupi suatu

membrane lonjong, yaitu membrane timpani. Permukaan luarnya dilapisi

epidermis tipis dan permukaan dalamnya dilapisi epitel selapis kuboid, yang

menyatu dengan lapisan rongga timpani. Diantara kedua lapisan epitel

tersebut terdapat lapisan jaringan ikat kasar yang terdiri atas serat-serat

kolagen, elastis dan fibroblast. Membran timpani adalah bangunan yang

meneruskan gelombang suara ke tulang-tulang pendengaran di telinga

tengah.

Page 5: makalah histologi

3. Glandula Lakrimal

Glandula Lakrimal ataupun kelenjar air mata Adalah kelenjar

penghasil air mata yang terletak di bagian anterior superior temporal dari

orbita. Kelenjar ini terdiri atas beberapa lobus kelenjar yang terpisah

dengan 6-12 duktus ekskretorius yang menghubungkan kelenjar dengan

forniks superior konjungtiva (forniks : sinus-sinus berlapis konjungtiva

diantara kelopak mata dan bola mata). Kelenjar lakrimal merupakan

kelenjar tubulo alveolar yang umumnya memiliki lumen lebar dan terdiri

atas sel berbentuk kolom berjenis serosa, yang mirip dengan sel asinar

parotis. Sel-sel ini memperlihatkan granul sekresi yang terpulas pucat dan

suatu lamina basal yang memisahkan sel dari jaringan ikat sekitarnya.

Sel mioepitel yang berkembang baik mengelilingi bagian sekresi

kelenjar lakrimal. Sekret kelenjar mengalir ke bawah melalui permukaan

kornea dan konjungtiva bulbi dan palpebra, yang membasahi permukaan

bagian-bagian ini. Secret mengalir kedalam kanalikuli lakrimalis melalui

punktum lakrimal, yang merupakan lubang bulat berdiameter sekitar 0,5

mm pada sisi medial tepian kelopak atas dan bawah. Kanalikuli, yang

berdiameter sekitar 1 mm dan panjang 8 mm, bergabung membentuk

kanalikulus communis tepat sebelum bermuara kedalam sakus lakrimalis,

dan dilapisi epitel berlapis gepeng tebal. Di vertikulum kanalikulus

communis, yang merupakan bagian dari struktur normal, seringkali rentan

terhadap infeksi.

Page 6: makalah histologi

Kelenjar lakrimal menyekresi cairan yang kaya akan lisosom, yaitu suatu

enzim yang menghidrolisis dinding sel spesies bakteri tertentu, yang

memudahkan penghancurannya.