MAKALAH HCG

15
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan ke khadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmatnya sehingga tugas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini membahas tentang “Penentuan Kadar Hormon HCG dalam Urine”. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi nilai tugas Mata Kuliah “Biologi”. Tidak lupa penyusun mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Terutama untuk Dosen Mata Kuliah Biologi yaitu H.Washudi, S.Pd yang telah membimbing serta memberi petunjuk, sebab jika tidak ada bimbingan dari beliau kami tidak dapat menyelesaikan tugas ini. Penyusun berharap semoga penyusunan makalah ini dapat menjadi manfaat untuk kita semua. Sebelumnya penyusun memohon maaf jika dari penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, karena penyusun juga masih dalam tahap pembelajaran. Semoga yang membaca dan dosen yang bersangkutan dapat memaklumi serta memberikan kritik dan saran agar penyusun dapat memperbaiki pada tugas yang akan datang. Bandung, Desember2013 Penyusun i

description

makalah hcg

Transcript of MAKALAH HCG

Page 1: MAKALAH HCG

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke khadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmatnya sehingga tugas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini membahas tentang “Penentuan Kadar Hormon HCG dalam Urine”. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi nilai tugas Mata Kuliah “Biologi”.

Tidak lupa penyusun mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Terutama untuk Dosen Mata Kuliah Biologi yaitu H.Washudi, S.Pd yang telah membimbing serta memberi petunjuk, sebab jika tidak ada bimbingan dari beliau kami tidak dapat menyelesaikan tugas ini.

Penyusun berharap semoga penyusunan makalah ini dapat menjadi manfaat untuk kita semua. Sebelumnya penyusun memohon maaf jika dari penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, karena penyusun juga masih dalam tahap pembelajaran. Semoga yang membaca dan dosen yang bersangkutan dapat memaklumi serta memberikan kritik dan saran agar penyusun dapat memperbaiki pada tugas yang akan datang.

Bandung, Desember2013

Penyusun

i

Page 2: MAKALAH HCG

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................1

1.3 Tujuan.............................................................................................................................................1

1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................................................2

1.5 Metode Penulisan............................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................3

2.1 Definisi...........................................................................................................................................3

2.2 Cara mendeteksi HCG....................................................................................................................4

2.3 Kadar Hormon HCG Yang Ideal Untuk Ibu Hamil.........................................................................4

BAB III LAPORAN PRAKTIKUM............................................................................................................6

3.1 Tujuan.............................................................................................................................................6

3.2 Prinsip Dasar...................................................................................................................................6

3.3 Alat Dan Bahan...............................................................................................................................6

3.4 Cara Kerja.......................................................................................................................................7

3.5 Hasil Pengamatan...........................................................................................................................7

3.6 Pembahasan....................................................................................................................................7

BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................................9

4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................................9

4.2 Saran...............................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10

ii

Page 3: MAKALAH HCG

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Satu hal yang tidak bias lepas dari proses kehamilan adalah perubahan hormon yang menyebabkan berbagai perubahan organ dan system tubuh seorang ibu hamil. Hormon itu sendiri merupakan aneka substansi kimia yang dilepaskan kealiran darah untuk merespons suatu rangsangan dan mengaktifkan sel, sesuai dengan hormon yang dibutuhkan dan membutuhkannya.

Fertilisasi terjadi pada hari-hari setelah ovulasi yang merupakan titik tengah daur haid. Telur yang telah mengalami proses pembuahan mengapung kearah tuba fallopi dan masuk kedalam uterus dimana ovum menanam diri pada endometrium sekretorik yang telah siap. Segera setelah implantasi pada hari ke-21 hingga hari ke-23 dari siklus, dimulai produksi gonadotropin korionik (chorionic gonadotrpin,CG).

Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon khas kehamilan (ditemukan dalam darah dan urine perempuan hamil). Hormon yang dibentuk oleh trofoblast (lapisan bagian luar janin yang terbentuk pada awal pembentukan janin dan plasenta) ini berfungsi mempertahankan korpus luteum (jaringan berwarna kuning dalam indung telur yang terbentuk ketika indung telur baru saja melepaskan sel telur) yang membuat eksogen dan progesterone sampai plasenta terbentuk seutuhnya.Molekul HCG bersifat dimerik, terdiri dari satu sub unit alfa dan satu sub unit beta, yang khas untuk HCG dan menentukan individualitas antigenik.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa itu HCG?b. Bagaimana prinsip dan cara penentuan HCG dalam urine?c. Bagaimana cara mendeteksi kadar HCG pada wanita hamil?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui prinsip - prinsip dan cara-cara penentuan HCG dalam urine secara kualitatif. Selain itu praktikan diharapkan mampu menggunakan alat test slide untuk mengadakan percobaan HCG dalam urine. 

b. Mengetahui adanya hormon HCG (Hormone Chorionic Gonadotropin) dalam urine untuk membuktikan apakah seorang wanita dinyatakan hamil atau tidak.

1

Page 4: MAKALAH HCG

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam praktikum ini untuk memberikan pengetahuan tentang apa yang dimaksud dengan HCG yang terdapat dalam urine serta dapat mendeteksi urine pada wanita hamil. 

1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini menggunakan metode Study literature (kajian pustaka). Study literature (kajian pustaka) merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, internet, journal pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian.

2

Page 5: MAKALAH HCG

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktifitas organ-organ lain dalam tubuh. Human Chorionic Gonadotropin(HCG) juga disebut hormon kehamilan adalah hormon yang dihasilkan selama kehamilan dalam plasenta manusia dan bertanggung jawab atas pemeliharaan kehamilan. Namun selama plasenta belum terbentuk, hormon ini dihasilkan sel-sel fungsi tropoblas. Setelah umur kehamilan memasuki 12-13 minggu, hormon HCG  ini dihasilkan oleh plasenta. Di dalam tubuh, hormon ini bersifat mempertahankan korpus luteum, yakni jaringan di ovarium yang menghasilkan progesteron. Hormon progesteron ini berfungsi untuk memelihara atau mempertahankan proses kehamilan, sedangkan korpus luteum ini ditunjang keberadaannya oleh HCG.

Human chorionic gonadotropin berinteraksi dengan reseptor LHCG dan mempromosikan pemeliharaan korpus luteum selama awal kehamilan, menyebabkan ia mengeluarkan hormon progesteron. Progesteron memperkaya rahim dengan lapisan tebal dan pembuluh darah kapiler sehingga dapat menopang tumbuh janin. Karena biaya yang sangat-negatif, HCG mungkin mengusir sel-sel kekebalan ibu, melindungi janin selama trimester pertama. Ini juga telah dihipotesiskan bahwa HCG juga bisa merupakan link plasenta untuk pengembangan immunotolerance ibu lokal. Sebagai contoh, sel-sel endometrium HCG-diperlakukan mendorong peningkatan apoptosis sel T (pembubaran T-sel). Hasil ini menunjukkan bahwa HCG juga bisa merupakan link dalam pengembangan toleransi kekebalan peritrophoblastic, dan dapat memfasilitasi invasi trofoblas, yang dikenal untuk mempercepat perkembangan janin di endometrium. Hal ini juga telah diusulkan bahwa tingkat HCG yang terkait dengan keparahan morning sickness pada wanita hamil.

Menurut Frandson (1993) Human Chorinic Gonadotropin (HCG) adalah suatau glikoprotein yang mengandung galaktosa dan heksosamin. Kadar HCG meningkat dalam darah dan urine segera setelah implantasi ovum yang sudah dibuahi. Dengan demikian ditemukannya HCG merupakan dasar bagi banyak tes kehamilan (Murray et al, 1999). Tes kehamilan menggunakan urine, ,karena dalam wanita hamil mengadung HCG (Human Chorionic Gonadotropin). HCG yaitu suatau hormon glikoprotein yang mempertahankan system reproduksi eanita dalam keadaan cocok untuk kehamiln . HCG disentesa pada retikulum endoplasma kasar, glikosilasi disempurnakan apparatus golgi (Johnson,1994). HCG dapat juga digunakan dalam upaya mersinkronkan ovulasi dan perkawianan yang diperlukan agar terjadi suatu konsepsi (Frandson,1993). Bila terdapat HCG dalam urine ,

3

Page 6: MAKALAH HCG

HCG terikat pada antibodi dan dengan demikian akan mencegah aglutinasi partikel lateks yang dilapisi HCG yang diperlihatkan oleh antibodi tersebut. Dengan demikian uji kehamilan positif apabila tidak terjadi aglutinasi, dan kehamilan negatif jika terjadi aglutinasi (Pearce , 1997 ). 

HCG berfungsi untuk mempertahankan corpus luteum yang membuat estrogen dan progesteron sampai saat plasenta terbentuk sepenuhnya dan dapat membuat sendiri cukup estrogen dan progesteron. Pada waktu itu kadar HCG juga turun. (Prawirohardjo, 1976). Human Chorionic Gonadotropic adalah hormon yang terdapat pada urine semasa kebuntingan pada manusia. Oleh sebab itu HCG hanya dapat digunakan pada manusia saja, sedangkan pada hewan tidak dapat digunakan (Pearce, 1997). 

2.2 Cara mendeteksi HCG Dengan menggunakan uji kehamilan home pregnancy test (HPT) yang biasa

dikenal dengan test pack. Pengecekan kualitatif ini cukup mudah yakni dengan mencelupkan ujung alat ke dalam urin, biasanya alat uji ini memiliki indikator berupa dua buah garis. Waktu yang tepat untuk melakukan tes urin biasanya adalah 4-5 hari atau 1 minggu setelah terlambat haid, karena sebagian besar test pack sudah dapat mendeteksi HCG dengan kadar 50 IU/ml. Dengan pengecekan lewat darah. Pengecekan kuantitatif ini lebih akurat tentunya karena biasanya yang diukur adalah jumlah subunit beta hormon HCG (ß-hCG).

Pemeriksaannya menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Tes melalui darah ini lebih cepat dibandingkan dengan urin, karena sebenarnya kadar HCG sudah ada dalam darah sejak implantasi terjadi, atau sejak terjadi pembuahan pada hari ke 8 sudah terdapat beta HCG sehingga bisa terdeteksi lewat darah. Hanya saja pemeriksaan lewat darah masih sangat jarang karena harganya relatif mahal.

2.3 Kadar Hormon HCG Yang Ideal Untuk Ibu Hamil

Jumlah kadar HCG yang ideal bisa berubah atau berbeda-beda tergantung pada usia kehamilan. Kadar HCG yang ideal adalah tidak terlalu rendah, maupun tidak terlalu tinggi. Jumlah hormon HCG tidak ditentukan oleh umur, jadi yang benar-benar mempengaruhi jumlah kadar HCG adalah usia kehamilan. Kadar hormon ini terus bertambah hingga minggu ke 14-16 kehamilan, terhitung sejak hari terakhir menstruasi. Sebagian besar ibu hamil mengalami penambahan kadar hormon HCG sebanyak dua kali lipat setiap 3 hari. Peningkatan kadar hormon ini biasanya ditandai dengan mual dan pusing yang sering dirasakan para ibu hamil. Setelah itu kadarnya menurun terus secara perlahan, dan hampir mencapai kadar normal beberapa saat setelah persalinan. Tetapi adakalanya kadar hormon ini masih di atas normal sampai 4 minggu setelah persalinan atau keguguran.

4

Page 7: MAKALAH HCG

Kadar HCG yang lebih tinggi pada ibu hamil biasa ditemui pada kehamilan kembar dan kasus hamil anggur (mola). Sementara pada perempuan yang tidak hamil dan juga laki-laki, kadar HCG di atas normal bisa mengindikasikan adanya tumor pada alat reproduksi. Tak hanya itu, kadar HCG yang terlalu rendah pada ibu hamil pun patut diwaspadai, karena dapat berarti kehamilan terjadi di luar rahim (ektopik ) atau kematian janin yang biasa disebut aborsi spontan.Tingkat HCG selama masa kehamilan adalah sebagai berikut:

3 weeks LMP: 5 - 50 mIU/ml

4 weeks LMP: 5 - 400 mIU/ml

5 weeks LMP: 18 - 7300 mIU/ml

6 weeks LMP: 1000 - 56000 mIU/ml

7 - 8 weeks LMP: 7600 - 220000 mIU/ml

9 - 12 weeks LMP: 25000 - 280000 mIU/ml

13 - 16 weeks LMP: 13000 - 250000 mIU/ml

17 - 24 weeks LMP: 4000 - 165000 mIU/ml

25 - 40 weeks LMP: 3600 - 117000 mIU/ml

Non-pregnant females: <5.0 mIU/ml

Postmenopausal females: <9.5 mIU/ml

Biasanya pada trimester 1 ini, peningkatan kadar HCG akan terus meningkat secara signifikan. Pada kehamilan kembar biasanya HCG level akan meningkat jauh lebih tinggi.

5

Page 8: MAKALAH HCG

BAB III

LAPORAN PRAKTIKUM

3.1 Tujuan

Untuk mendeteksi Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam urin pasien secara kualitatif.

3.2 Prinsip Dasar

- Terjadi reaksi immunologi secara kimiawi antara hormon HCG dalam urin (antigen) dengan antibody pada lateks.

- Azas : β HCG dalam urin wanita hamil (sebagai Ag) bereaksi terhadap Ab anti HCG yang berasal dari kelinci yang disensitasi dengan HCG & dilakukan kompetisi antara latex yang diselubungi dengan HCG serta β HCG dalam urin.

- Sensitivitas tes berkisar 2-3 unit β HCG /ml urin.- Umumnya hasil tes negatif palsu pada awal kehamilan (<10 hr) dari saat haid terlambat

karena kadar β HCG masih rendah.- Interpretasi Hasil:

POSITIF  NEGATIF

3.3Alat Dan BahanBahan Pemeriksaan : Urine Segar

Reagen: Antigen HCG

Alat : Kaca Objek Pipet Pengaduk

6

Page 9: MAKALAH HCG

3.4 Cara Kerjaa. Teteskan setetes urin diatas pernukaan kaca objekb. Teteskan setetes reagen antigen HCGc. Aduk dengan batang pengaduk sampai merata.d. Goyangkan kaca objek dengan gerakan memutare. Amati terbentuknya gumpalan dalamwaktu yang tidak melebihi 3 menit.

3.5 Hasil Pengamatan Pemeriksaan urin dengan menggunakan metode Latex menunjukkan gambaran sebagai

berikut pada lingkaran setelah diberikan reagen.

3.6 Pembahasan Dari hasil praktikum tentang Pemeriksaan Tes Kehamilan didapatkan pada Tes

Card terjadi aglutinasi maka urin sample Positif yang berarti didalam urine tersebut terdapat adanya Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG), dan disimpulkan bahwa orang yang mempunyai urine tersebut adalah wanita hamil.

HGC dalam urine akan diketahui pada wanita hamil karena HGC terbentuk hanya pada wanita yang sedang hamil. Adanya HCG dapat dideteksi 8-9 hari setelah adanya peristiwa ovulasi. HCG dalam urine berisi dua reagen, pertama adalah suspensi partikel lateks yang dilapisi atau terikat secara kovalen dengan HCG dan yang lain berisi larutan antibodi HCG. Bila terdapat HCG dalam urine, HCG terikat pada antibodi dan dengan demikian akan mencegah aglutinasi partikel lateks yang dilapisi HCG yang diperlihatkan oleh antibodi tersebut. Dengan demikian uji kehamilan positif jika terjadi aglutinasi, dan apabila tidak terjadi aglutinasi kehamilan negative.

Pada fase kehamilan bulan ketiga dan keempat, korpus luteum masih menghasilkan hormon estrogen dan progresteron. Kedua hormon tersebut mempunyai peranan dalam mengatur dinding uterus sehingga siap untuk menerima implantasi dan memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh zigot yang sedang berkembang. Pada fase ini, juga sudah terjadi rangsangan pada kelenjar susu, sehingga pada saat

7

Page 10: MAKALAH HCG

diperlukannya sudah siap berfungsi. Selanjutnya fungsi korpus luteum diganti oleh plasenta yang menghasilkan hormon yang diperlukan untuk kehidupan janin dalam rahim. Hormon HCG (Human Chorionic Ganadotropin) yang bekerja dari hari kedelapan sampai minggu kedelapan kehamilan dapat digunakan untuk mengetes kehamilan, karena hormon tersebut dijumpai dalam urine orang yang hamil. Hormon lain yang dihasilkan oleh plasenta adalah hormon yang mempengaruhi kerja kelenjar susu untuk mengatur metabolisme ibu yang hamil, sehingga apa yang dibutuhkan ibu bisa dikurangi dan disalurkan kejanin, dan juga untuk mempersiapkan kebutuhan energi bagi ibu. Hormon penting lain yang juga dihasilkan plasenta adalah relaksin yang mempengaruhi fleksibilitas simfisis pubis dan organ-organ lain di daerah tersebut sehingga mempermudah kelahiran.(Kimball, 1994). 

8

Page 11: MAKALAH HCG

BAB IV

PENUTUP

4.1 KesimpulanDari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa urin ibu hamil

positif terjadi aglutinasi. Artinya terdapat hormone HCG pada ibu hamil. Sedangkan pada

urin wanita tidak hamil negative tidak terjadi aglutinasi. Artinya wanita tersebut tidak hamil

dan otomatis tidak terdapat hormon HCG dalam tubuhnya.

Hormon HCG dapat ditemukan pada urine wanita hamil. Hormon ini dihasilkan

oleh jaringan plasenta yang sedang berkembang sesaat setelah terjadi pembuahan. HCG

dapat digunakan sebagai pendeteksi kehamilan. Prinsip kerja HCG test adalah reaksi

penghambatan aglutinasi yang digunakan untuk menunjukkan hormon HCG yang

disekresikan kedalam urine selama masa kehamilan. 

4.2 SaranSemoga dengan dibuatnya makalah ini dapat membantu memudahkan dalam mendeteksi

adanya kadar hormone HCG dalam urine, sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan

sehari-hari untuk mengetahui kehamilan.

9

Page 12: MAKALAH HCG

DAFTAR PUSTAKAJohnson K. E. 1994. Histologi dan Fisiologi Sel. Binarupa Aksara, Jakarta.

Murray, Robert K. et al. 1999 Biokimia Harper. ECG. Jakarta.

Pearce, E. 1997. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Prawirohardjo, S. 1976. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

One Med Health Care. Test Kehamilan Instant. Dep. Kes. RI. KL. 0101200105.

Tuttle, W.W. and Schottelius, Byron A. 1961. Texbook of Physiology The C. V. Mosby

Company, St. Louis, USA.

Pickering, W.R. 2000. Complete Biology. Oxford University Press, UK.

http://www.scribd.com/doc/46636395/Uji-kehamilan (Diakses pada 5 Desember 2013)

http://www.scribd.com/doc?49979631/TES-KEHAMILAN (Diakses pada 5 Desember 2013)

10