MAKALAH HARUS JADI22

24
 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berkaitan dengan konsep keragaman. Konsep keragaman merupaka n hal yang wajar terjadi pada kehidupan dan kebudayaan umat manusia. Makhluk hidup di dunia ada beragam jenis bentuk, salah satunya adalah manusia. Manusia juga memiliki keragaman diantaranya bisa dilihat dari jenis kelamin yaitu pria dan wanita. Dan keragaman dalam bentuk budaya, salah satu contoh adalah beragamanya kebudayaan yang ada di indonesia, dimana di indonesia terdiri dari berbagai suku dan tidak kurang dari 300 dialek bahasa daerah. Keanekaragaman suatu bangsa harus dihargai dan dilestarikan. Dalam konteks Indone sia, keanekaraga man justru merupakan identitas bang sa dan dapat menjadi kekuatan bangsa. Namun adanya keragaman tersebut tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik di masyarakat. Apabila konflik-koflik yang terjadi akibat adanya keragaman tersebut tidak ditangani secara cepat, maka akan terjadi perpecahan. Keberhasilan suatu negara dalam mensejahterakan rakyatnya adalah salah satunya dengan cara menghilangkan diskriminasi yang ditimbulkan akibat keragaman tersebut.

Transcript of MAKALAH HARUS JADI22

Page 1: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 1/24

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berkaitan dengan konsep

keragaman. Konsep keragaman merupakan hal yang wajar terjadi pada kehidupan

dan kebudayaan umat manusia. Makhluk hidup di dunia ada beragam jenis

bentuk, salah satunya adalah manusia. Manusia juga memiliki keragaman

diantaranya bisa dilihat dari jenis kelamin yaitu pria dan wanita. Dan keragaman

dalam bentuk budaya, salah satu contoh adalah beragamanya kebudayaan yang

ada di indonesia, dimana di indonesia terdiri dari berbagai suku dan tidak kurang

dari 300 dialek bahasa daerah.

Keanekaragaman suatu bangsa harus dihargai dan dilestarikan. Dalam

konteks Indonesia, keanekaragaman justru merupakan identitas bangsa dan dapat

menjadi kekuatan bangsa. Namun adanya keragaman tersebut tidak menutup

kemungkinan terjadinya konflik di masyarakat. Apabila konflik-koflik yang

terjadi akibat adanya keragaman tersebut tidak ditangani secara cepat, maka akan

terjadi perpecahan.

Keberhasilan suatu negara dalam mensejahterakan rakyatnya adalah salah

satunya dengan cara menghilangkan diskriminasi yang ditimbulkan akibat

keragaman tersebut.

Page 2: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 2/24

 

2

1.2 Rumusan Masalah

1.  Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia tentunya menjadi suatu

nilai tambah bagi bangsa Indonesia, akan tetapi keragaman ini pun dapat

menjadi sumber dari suatu konflik, dengan demikian bagaimana cara

masyarakat dalam mempertahankan dan mempersatukan keragaman

tersebut agar terjadi suatu harmonisasi?

2.  Apa faktor yang menjadi penyebab timbulnya keragaman?

3.  Sejauh manakah pengaruh keragaman terhadap kehidupan masyarakat ?

1.3 Tujuan

1.  Mengidentifikasi arti keragaman.

2.  Mengidentifikasi faktor penyebab keragaman.

3.  Mengidentifikasi pengaruh keragaman terhadap kehidupan manusia.

Page 3: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 3/24

 

3

BAB II 

PEMBAHASAN

2.1  Makna Keragaman

Keragaman berasal dari kata ragam. Dalam kamus besar bahasa

indonesia ragam berarti : a) Tingkah, laku, ulah, b) Macam, jenis, c) Lagu,

musik langgam, d) Warna, corak. Sedangkan keragaman sendiri berarti : 1)

Perihal berjenis-jenis atau beragam-ragam, 2) Keadaan beragam-ragam.

Ragam juga dapat diartikan bersatu hati, rukun sehingga keragaman berarti

kerukunan.

2.2 Akar Keragaman

Keragaman atau pluralitasdalam pengertian paling radikal menyangkut

perbedaan antar manusia. Setiap manusia berbeda cara memandang dan

memahami pemandangan yang ada dihadapannya. Begitu juga dengan saudara

sedarah pasti berbeda.Bahkan dua saudara kembar sekalipun, tidak luput dari

perbedaan.Manusia pada dasarnya memiliki keunikan.

Perbedaaninibermuladari keterbatasan pada diri manusia. Keterbatasan

ini bukan sekedar berangkat dari keyakinan bahwa manusia adalah makhluk 

Tuhan yang terbatas. Keterbatasan manusia dapat ditelusuri secara empirik 

dari perangkat lunak yang menjadi dasar ekspresi manusia. Manusia lahir

melalui tiga perangkat yaitu; panca indra, akal dan bahasa. Interaksi manusia

Page 4: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 4/24

 

4

atas dasar perangkat lunak yang terbatas melahirkan perbedaan pada saat

menyatakan diri di ruangpublik.

2.2.1 Keterbatasan panca indera

Panca indera pada mulanya dilihat sebagai sumber pengetahuan.

Menurut David Hume, tidak ada pengetahuan tanpa penyerapan panca

indera atau pengetahuan empirik. David Hume meyakini bahwa tidak 

ada hukum kausalitas atau sebab akibat. Pengetahuan manusia adalah

untaian pengalaman inderawi (Hume, 1955). Misalnya, kaca pecah

setelah batu dilempar, tidak berarti batu menyebabkan kaca pecah.

Tetapi peristiwa batu berurutan dengan peristiwa pecahnya kaca. 

Akan tetapi, keyakinan Hume tidak cukup kuat. Panca indera

memiliki keterbatasan. Keterbatasan panca indera terletak pada

keterbatasan organ fisiknya. Mata hanya bisa memandang apa yang ada

di hadapan dan dalam jarak pandangan tertentu. Telinga hanya bisa

mendengar dalam jarak dan arah angin tententu. Demikian juga indera

perasa, hanya bisa merasakan apa yang tersentuh oleh kulit. Bahkan

kombinasi semua panca indera dalam menyerap objek terbatasi ruang

dan waktu.

Keterbatasan panca indera menyebabkan banyak perbedaan

dalam memahami sesuatu. Contoh paling terkenal adalah analogi tiga

orang buta meraba gajah. Masing-masing diminta mendefinisikan gajah

tersebut. Orang yang menyentuh badan gajah, dia mengatakan bahwa

Page 5: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 5/24

 

5

gajah itu keras dan besar. Orang kedua menyentuh kaki gajah dan

menyatakan bahwa gajah itu bulat. Sementara orang ketiga memegang

belalai dan menilai bahwa gajah itu panjang. Masing-masing berbeda

tentang apa itu gajah lantaran keterbatasan indera rasa saat menyentuh

gajah.

Sama halnya ketika memahami ajaran agama, tak ubahnya

seperti tiga orang buta tersebut. Meski manusiamempunyai perangkat

lunak panca indra yang bisadipakai untuk membaca literatur, manusia

tidak bisa mengelak dari keterbatasan panca indera. Sehingga hasil

bacaan atas teks tersebut menghasilkan jawaban yang berbeda-beda.

Bahkan analisis terhadap teks yang jelas sekalipun. Di sinilah letak 

keragaman muncul, bersumber dari keterbatasan panca indera.

2.2.2  Keterbatasan Akal

Akal lebih luas dibandingkan dengan panca indera. Jika indera

tidak bisa mengatasi objek yang ia serap pada ruang dan waktu yang

berbeda, maka akal diyakini dapat mengatasi keterbatasan tersebut.

Objek yang diserap panca indera pada masa tertentu tersimpan pada

memori. Sekumpulan memori kemudian menjadi dasar akal melakukan

kesimpulan-kesimpulan. Sehingga prinsip-prinsip umum hubungan

antar objek dapat dimengerti. Akal diyakini sebagai sumber

pengatahuan utama. Rene Descartes, filsuf modern, melahirkan jargon

Page 6: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 6/24

 

6

terkenal: cogeto ergo sum (aku berpikir maka aku ada) (Descartes,

1977). 

Meski akal dapat melengkapi penyerapan panca indera, bukan

berarti akal sempurna. Immanuel Kant, filsuf pada puncak abad

pencerahan (aufklarung), menunjukkan keterbatasannya. Menurut Kant,

akal terbatas pada 12 kategori. Akal hanya mampu menyimpulkan

ketika menggunkan kategori yang tersedia. Tanpa kategori-kategori

tersebut, akal tidak dapat digunakan karena akal tidak lebih dari gudang

data (Kant, 1965).

Kelemahan akal hanya menyaring objek fisik dalam konsep

ruang dan waktu. Akal tidak mampu memberi jawaban pasti atas

persoalan metafisika. Misalnya keberadaan Tuhan. Analisis akal yang

mengandalkan pengetahuan tidak dapat menyentuh Tuhan. Sehingga

pengetahuan tentang Tuhan yang diturunkan atas dasar inferensi akal

bukan jawaban pasti sebagimana pengetahuan yang menolak 

keberadaanya atas dasar inferensi akal tersebut. Contoh lain, fenomena

santet. Setidaknya hingga kini, belum ada temuan ilmiah yang bisa

menjelaskan fenomena santet. Bagaimana mungkin ada sejumlah

barang dalam perut tanpa diketahui asal mulanya.

Selanjutnya, keterbatasan akal memberikan perbedaan pendapat

dan kepercayaan. Baik itu terhadap objek fisik atau metafisik.

Perbedaan terhadap objek fisik terbukti dengan munculnya sejumlah

teori fisika dan temuan berbeda pada masing-masing zaman. Temuan

Page 7: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 7/24

 

7

Isac Newton tentang teori gravitasi mempengaruhi cara berpikir sains

selama tiga abad. Teori Newton kemudian runtuh oleh temuan dan teori

Einstain tentang relativitas. Perbedaan ini membuktikan bahwa akal

terbatas dan menghasilkan pemahaman berbeda-beda atas objek yang

sama. Keragaman atau Pluralitas lantaran keterbatasan akal niscaya

hukumnya.

Jika keterbatasan akal atas objek fisik bisa melahirkan

perbedaan persepsi, maka pengetahuan tentang Tuhan sudah pasti sama.

Bahkan keragaman pengetahuan tentang Tuhan sebanyak dengan

  jumlah manusia. Masing-masing manusia mengalami perjumpaan

pengalaman berbeda-beda sehingga manusia mempunyai persepsi

keberadaan atau penolakan atas-Nya. Oleh karena itu, tidak heran jika

ada perdebatan antara orang yang percaya keberadaan Tuhan, melalui

agama atau tidak, dengan mereka yang atheis. Perdebatan tersebut

semata-mata lantaran akal pikir manusia terbatas.

2.2.3 Keterbatasan bahasa

Dalam perkembangannya, muncul gagasan bahwa keterbatasan

indera dan akal sebagai akar keragaman diperuncing oleh bahasa.

Perbedaan dan keragaman pengetahuan atas dasar indera dan akal

makin nyata keragamannya ketika dirumuskan dalam bahasa. Bahkan

Ferdinand de Saussure meyakini bahwa tidak ada pengetahuan tanpa

Page 8: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 8/24

 

8

bahasa (Saussure, 1974). Sehingga, akar perbedaan dan keragaman

sesungguhnya pada keterbatasan bahasa.

Keterbatasan bermula dari kenyataan bahwa bahasa merupakan

sistem simbol. Sementara simbol memiliki keterbatasannya sendiri.

Keterbatasan simbol inilah yang kemudian menjadi garis batas bahasa.

simbol terbatas karena terdiri dari konsep dan bentuk. Hubungan antara

konsep dan makna seolah tidak pasti. Kata gajah hanya merujuk pada

hewan besar dan memiliki belalai. Kata gajah tidak bisa digunakan

untuk menandai hewan kecil dan bersayap. Begitu juga dengan dua kata

yang sama namun memiliki makna yang berbeda. Misalnya apel dan

apel, yang satu merujuk pada jenis buah, yang kedua fenomena lelaki

mengunjungi kekasih. Kedua kata ini pada akhirnya terbatas ketika

muncul dalam rangkaian kata dalam satu kalimat.

Keterbatasan simbol kemudian melahirkan perubahan dan

keragaman bahasa. Pertautan dan rangkain satu simbol dengan simbol

lainnya menentukan makna. Sebagai contoh, k alimat “saya sakit

kepala”. Bila rangkaian huruf berubah, makna dengan sendirinya

berubah. Kata sakit  pada kalimat tersebut jika huruf vokal i di depan

ditukar dan a di belakang, hasilnya bisa berubah: “saya sikat kepala.”

Begitu juga dengan perubaha tatanan kata, makna kalimatnya juga bisa

  berubah. Misalnya susunan kalimat kita tukar menjadi “kepala sikat

saya” tentu maknanya berubah. 

Page 9: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 9/24

 

9

Keragaman atas dasar keterbatasan bahasa melahirkan

keragaman berpikir antar manusia. Misalnya adalah perbedaan antara

Newton dan Einstain tidak lebih karena rumusan bahasa yang berbeda.

Perbedaan keduanya bermula dari keterbatasan bahasa yang dimiliki

masing-masing pemikir paling berpengaruh tersebut. Jika ilmuan fisika

berbeda karena rumusan bahasanya, apalagi keyakinan akan dunia

metafisika. Perbedaan agama dengan ribuan keyakinannya yang ada di

dunia adalah bukti betapa masing-masing orang mengambil cara ucap

yang berbeda untuk memahami dan menghayati Tuhan. Pilihan masing-

masing orang atas bahasanya adalah keragaman tersendiri dalam

kehidupan manusia. Di sinilah pluralitas eksistensial itu muncul.

Keragaman atas dasar keterbatasan bahasa ini menjadi semakin

kompleks ketika berhadapan dengan teks, ruang dan waktu. Teks dalam

konteks ini adalah seluruh objek dan peristiwa yang ada di hadapan

kita. Tidak hanya dalam arti teks tertulis, tetapi juga teks tidak tertulis.

Sementara ruang dan waktu menentukan cara manusia memahami teks.

Tidak sekedar beragam lantaran keterbatasan simbol, keterbatasan

merumuskan dalam memaknai teks semakin memperkuat bahwa

keragaman persepsi pada diri manusia tak terbantahkan.

Scheleirmacher berpendapat bahwa manusia dapat dan harus

mengungkap makna dari suatu bahasa. Dengan sistem bahasa,

dimanapun dan kapanpun harus memiliki struktur, dengan menelusuri

struktur, penafsir dapat memahami makna bahasanya. Sementara,

Page 10: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 10/24

 

10

makna utuh teks dimungkinkan dengan mencari semangat zaman kala

teks tersebut ditulis (dalam bahasa Islam asbabun nuzul). Makna

objektif, Schleiermacher yakin, niscaya dapat direngkuh

(Schleiermacher, 1959).

Namun demikian, keyakinan Scheleirmacher ini tidak bisa

mejelaskan kenyataan bahwa para penafsir bisa melahirkan tafsir yang

berbeda-beda, padahal pada ruang dan waktu yang sama. Gadamer

mengingatkan bahwa Scheleimacher melupakan peran penafsir. Bagi

Gadamer, betapapun usaha penafsir keras untuk mencapai objektivitas

makna, penafsir berhadapan dengan kenyataan bahwa ia memiliki latar

belakang dan pengalaman yang berbeda. Latar belakang dan

pengalaman ini memebentuk pola pikir dan perspektif masing-masing

penafsir (Gadamer, 1975).

Dengan demikian, akar eksistensial keragaman atau pluralitas

manusia terletak pada keterbatasan panca indera, akal dan bahasa.

Menyeragamkan pikiran, persepsi dan pengetahuan merupakan sebuah

paradigma yang sulit dicapai . Sebab pada dasarnya, manusia unik dan

masing-masing tampil dalam keunikannya masing-masing.

2.2.4 Dimensi Sosial 

Keterbatasan panca indera, akal dan bahasa yang mendasari

keragaman tidak berarti menghapuskan persamaan. Sebab keragaman

hanya mungkin terjadi apabila ada persamaan. Apa yang kita sebut

Page 11: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 11/24

 

11

berbeda karena pada manusia terdapat bagian-bagian tertentu yang

sama. Persamaan dan perbedaan pada diri manusia dapat dilihat pada

dimensi sosial. Interaksi antar manusia di lingkungan sosial melahirkan

sejumlah persamaan dan perbedaan.

Interaksi yang melahirkan perbedaan dan persamaan pada

akhirnya membentuk kelompok-kelompok. Kelompok tersebut mulai

dari sekala kecil (keluarga) hingga terbesar (bangsa). Persamaan-

persamaan yang teridentifikasi dalam kelompok inilah yang kini kita

kenal dengan identitas.

Identifikasi ini pada saat yang bersamaan berlangsung setelah

mengeliminasi perbedaan-perbedaan yang ada. Proses identifikasi diri

tersebut seringkali muncul begitu saja. Sebagian pemikir meyakini

bahwa identitas yang beragam ini adalah anugerah Tuhan. Identitas

tercipta seiring Tuhan menciptakan manusia. Oleh karena itu, bagi

mereka identitas memiliki karakter yang tetap dan tidak akan berubah

seiring ruang dan waktu.

Pandangan bahwa identitas sebagai given tidak bisa menjelaskan

mengapa ada orang yang dengan mudah berganti identitas. Lebih dari

itu, kadang satu identitas menghilang sementara identitas lainnya

muncul. Untuk itulah, pemikir seperti Michel Foucault mengajukan

pandangan bahwa identitas pada dasarnya dapat berubah seiring ruang

dan waktu (Foucault, 1970). Sebab identitas merupakan bentukan

manusia melalui interaksinya sepanjang sejarah.

Page 12: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 12/24

 

12

Keragaman identitas di ruang publik tidak tumbuh berkembang

dengan mudah. Sering kali ada benturan antara satu identitas dengan

identitas lainnya. benturan tersebut didorong oleh faktor kekuasaan.

Kehendak berkuasa tak terelakan pada diri manusia manakala ia tampil

di ruang publik. Terlebih dia tampail mewakili identitas tertentu. Dia

akan merasa paling berhak menentukan aturan main dibandingkan

indetitas lainnya. Sehingga identitas tertentu bisa menghakimi atau

menindas identitas lainnya. Dari segi inilah kita mengenal istilah politik 

identitas.

Politik identitas, menurut A. Syafii Maarif, mulanya adalah

gerakan mahasiswa di Amerika tahun 60-an atas dasar penindasan

ekonomi maupun rasial (Maarif, 2010). Gerakan mahasiswa

memperjuangakn hak-hak kelompok ekonomi dan ras tertentu yang

tersingkir, khususnya warga Afro-Amerika. Tujuan mereka adalah

bagaimana warga kelas kedua bisa tampil di ruang publik secara setara

dengan kelompok lainnya.

Belakangan politik identitas tidak hanya menjadi basis gerakan

marxis, tetapi identitas atas dasar sosial, budaya dan keagamaan juga

mulai memperlihatkan gejala yang sama. Pertumbuhan penduduk 

muslim di Eropa dan Amerika yang makin membesar melatar belakangi

politik identitas tumbuh dan berkembang di sana. Di antara penduduk 

muslim tersebut, menurut Buya, umumnya sulit beradaptasi dengan

budaya setempat. Mereka yang kurang terdidik kurang dapat

Page 13: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 13/24

 

13

menghadapi perbedaan identitas yang ada. Mereka meyakini kelompok 

lain harus musnah demi tegaknya kelompok mereka di ruang publik.

Akibat paling nyata, bagi Maarif, adalah bom bunuh diri yang

menewaskan banyak orang di Madrid, Inggris dan Amerika.

Karena itulah, dari sudut dimensi sosial, akar keragaman terletak 

pada bagaimana identitas tampil di ruang publik yang tidak jarang

menimbulkan benturan. Disinilah jarak antara pengetahuan akan

keragaman tidak berbanding lurus dengan harmoni di lingkungan sosial

kita. Perbedaan identitas lebih sering tampil dengan berbagai konflik 

dan bahkan berakhir menjadi aksi kekerasan.

2.3  Unsur-unsur Keragaman Dalam Masyarakat 

2.3.1 Suku bangsa dan Ras

Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang

sampai merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul

karena adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri

biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh,

mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya.

2.3.2 Agama dan keyakinan 

Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan

dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan

yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat

Page 14: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 14/24

 

14

ditangkap dengan panca indra. Dalam peraktiknya fungsi agama dalam

masyarakat antara lain adalah :

1)  Berfungsi edukatif : ajaran agama secara hukum berfungsi

menyuruh dan melarang.

2)  Berfungsi penyelamat

3)  Berfungsi sebagai perdamaian

4)  Berfungsi sebagai Social control

5)  Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas

6)  Berfungsi transformatif 

7)  Berfungsi sublimatif 

2.3.3 Ideologi dan politik 

Ideologi berasal dari kata Yunani idein yang berarti meligat,

atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan, buah pikiran

dan kata logika yang berarti ajaran sedangkan pengertian ideologi

secara umum adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang

berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena

merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental.

Sedangkan dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas

( prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-

cita atau tujuan tertentu dan pengertian politik secara umum yaitu

menyangkut proses penentuan tujuan negara dan cara

melaksanakannya.

Page 15: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 15/24

 

15

2.3.4  Tatakrama 

Tatakrama terediri atas kata Tata Artinya adat, Norma atau

aturan dan Krama artinya sopan santun atau aturan tindakan. Jadi

tatakrama artinya norma kebiasaan yang mengatur sopan santun dan

disepakati oleh lingkungan. Sistem pengaturan dalam pergaulan yang

harus memiliki sikap saling menghormati dan dikenal dengan sebutan

sopan santun. Menurut para ahli tatakarma/ etika tidak lain adalah

perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya

dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Seperti yang

dirumuskan oleh salah satu ahli yaitu Drs.O.P Simorangkir, bahwa

Tatakarma atau etika sebagai pandangan manusia dalam berpengaruh

dalam berpakaian menurut ukuran dan nilai yang baik.

2.3.5  Kesenjangan ekonomi dan sosial 

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk 

dengan bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial. Kesenjangan

sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat

sehingga mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan

akses atau kesempatan-kesempatan yang tersedia. Secara teoritissekurang kurangnya ada dua faktor yang dapat menghambat. Pertama,

faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (faktor internal).

Rendahnya kualitas sumberdaya manusia karena tingkat pendidikan

(keterampilan) atau kesehatan rendah atau ada hambatan budaya

(budaya kemiskinan). Kesenjangan sosial dapat muncul sebagai akibat

dari nilai-nilai kebudayaan yang dianut oleh sekelompok orang itu

sendiri. Akibatnya, nilai-nilai luas, seperti apatis, cenderung menyerah

Page 16: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 16/24

 

16

pada nasib, tidak mempunyai daya juang, dan tidak mempunyai

orientasi kehidupan masa depan. Dalam penjelasan Lewis (1969),

kesenjangan sosial tipe ini muncul karena masyarakat itu terkungkung

dalam kebudayaan kemiskinan.

Kedua, faktor-faktor yang berasal dari luar kemampuan

seseorang. Hal ini dapat terjadi karena birokrasi atau ada peraturan-

peraturan resmi (kebijakan), sehingga dapat membatasi atau

memperkecil akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan dan

peluang yang tersedia. Dengan kata lain, kesenjangan sosial bukan

terjadi karena seseorang malas bekerja atau tidak mempunyai

kemampuan sebagai akibat keterbatasan atau rendahnya kualitas

sumberdaya manusia, tetapi karena ada hambatan-hambatan atau

tekanan -tekanan struktural. Kesenjangan sosial ini merupakan salah

satu penyebab munculnya kemiskinan struktural. Alfian, Melly G. Tan

dan Selo Sumarjan (1980:5) mengatakan, bahwa yang dimaksud

dengan kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang diderita oleh

suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat itu tidak 

dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya

tersedia bagi mereka. Kemiskinan struktural meliputi kekurangan

fasilitas pemukiman, kekurangan pendidikan, kekurangan komunikatif,

kekurangan fasilitas untuk mengembangkan usaha dan mendapatkan

peluang kerja dan kekurangan perlindungan hukum.

2.4  Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat,

Bernegara, dan Kehidupan Global 

Pengaruh keragaman diantaranya adalah :

a)  Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang seringkali

memiliki kebudayaan yang berbeda.

Page 17: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 17/24

 

17

b)  Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga

yang bersifat non komplemeter.

c)  Kurang mengembangkan konsesus diantara para anggota masyarakat

tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.

d)  Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu

dengan yang lainnya.

e)  Secara relatif intergrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling

ketergantungan didalam bidang ekonomi.

f)  Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang

lain.

Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar

kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan

kesatuan bangsa seperti :

1)  Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara

manusia dengan dunia lingkungannya.

2)  Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu

akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai

bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa

dan bernegara.

3)  Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat

bermacam-macam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati

ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.

Page 18: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 18/24

 

18

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah

yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu :

1)  Semangat Religius

2)  Semangat Nasionalisme

3)  Semangat Pluralisme

4)  Dialog antar umat beragama

5)  Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi

hubungan antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.

2.5  Problematika Diskriminasi

Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan

terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama,

suku, etnis, kelompok, golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin,

kondisi fisik, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi, dan politik serta

batas negara dan kebangsaan seseorang. Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945

Telah menegaskan bahwa “ Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang

bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan

perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu ”.

Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah

menegaskan bahwa “Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan

martabat yang sama dan sederajat” Komunitas Internasional telah mengakui

bahwa diskriminasi masih terjadi diberbagai belahan dunia, dan prinsip non

diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup

Page 19: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 19/24

 

19

dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian. Pada dasarnya diskriminasi tidak 

terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya beberapa faktor penyebab antara

lain adalah :

1)  Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan,

terutama ekonomi.

2) Adanya tekanan dan intimidasi yang biasanya dilakukan oleh kelompok 

yang dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.

3) Ketidak berdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan

membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.

Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintekrasi bangsa

dan hancurnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor utama

yang sedikit demi sedikit bisa menjadi penyebab utama peruses itu, yaitu

1)  Kegagalan kepemimpinan

2)  Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama

3)  Krisis politik 

4)  Krisis sosial

5)  Demoralisasi tentara dan polisi

6)  Interfensi asing

Terciptanya “ Tungal Ika “ dalam masyarakat “ Bhineka “ dapat

diwujudkan melalui “ Integrasi Kebudayaan “ atau “ Integrasi Nasional ”. 

Page 20: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 20/24

 

20

2.6  Manusia Beradab Dan Keberagaman

Dalam hal ini maka tedapat teori yang menunjukkan penyebab konflik 

di tengah masyarakat antara lain:

1.  Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang

sering muncul ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus

terjadi, ketidak percayaan dan permusuhan diantara kelompok yang

berbeda, perbedaan bisa dilatarbelakangi SARA bahkan pilihan ideologi

politiknya.

2.  Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras di masyarakat

tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada

hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan

3.  Teori kesalahfahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan

ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi diantara budaya yang

berbeda.

4.  Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik 

adalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah

sosial budaya dan ekonomi.

Page 21: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 21/24

 

21

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

Keragaman merupakan keadaan beragam-ragam yang berupa tingkah

laku, ulah, macam jenis lagu, musik, warna, corak yang menjadi suatu

kesatuan. Keragaman dapat menjadi suatu keunggulan bagi suatu negara,

contohnya Indonesia. Keragaman dapat berupa ragam ras/ suku bangsa,

ragam agama/ keyakinan, ragam ideologi/ politik, ragam tatakrama, ragam

kesenjangan ekonomi yang tentu saja memberikan pengaruh terhadap

kehidupan masyarakat secara nasional, diantaranya terjadi konflik yang

mengakibatkan adanya diskriminasi sosial.

Keragaman memiliki akar terdalam dalam diri kita. Yakni keterbatasan

sumber pengetahuan kita, panca indera, akal dan bahasa. Keterbatasan diri

ini, dalam interaksi sosialnya, kemudian melahirkan pengelompokan-

pengelompokan di masyarakat menjadi identitas. Sayangnya Konstelasi antar

identitas tidak hanya melahirkan kerjasama tetapi juga seringkali berbuntut

kekerasan dan menelan korban. Konstelasi yang tidak menguntungkan ini

umumnya dalam masa transisi, di mana negara masih berkonsentrasi

memperbaiki mekanisme menuju sistem demokrasi yang adil, transparan dan

terbuka.

Oleh karena itu, agar keragaman menjadi kekuatan ketimbang

malapetaka, kita memerlukan harmonisasi. Harmonisasi keragaman harus

Page 22: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 22/24

 

22

datang dari dalam diri, bukan dari luar. Kesadaran tersebut adalah kesadaran

eksistensial. Yakni, perbedaan dan keragaman tidak bisa kita tolak. Sekaligus

kita juga tidak bisa memaksakan keragaman menjadi keseragaman.

Akan tetapi, adalah suatu hal yang wajar jika tidak seluruh umat

manusia memiliki kesadaran ini. Mesti ada sebagai pihak yang ingin

menghempaskan pihak lainnya demi kekuasaan di ruang publik. Oleh karena

itu, kita membutuhkan ketegasan pemerintah dalam menegakkan hukum yang

berlaku. Sembari pada saat yang bersamaan menciptakan ruang kontestasi

yang adil, transparan dan bertanggungjawab.

Keberhasilan suatu negara dalam mensejahterakan rakyatnya adalah

salah satunya dengan cara menghilangkan diskriminasi yang ditimbulkan

akibat keragaman tersebut.

3.2 Saran

Keragaman merupakan hal yang wajar terjadi pada kehidupan dan

kebudayaan umat manusia.Oleh karena itu, keragaman tidak seharusnya

dianggap sebagai pemicu konflik. Sebagai manusia kita harus memahami arti

dari keragaman, karena sesungguhnya keragaman merupakan hal yang biasa

karena setiap manusia memiliki latar belakang yang berbeda dan memiliki

keterbatasan-keterbatasan sehingga tentu saja akan menimbulkan keragaman.

Terutama bagi masyarakat Indonesia yang memiliki berbagai macam budaya,

suku bangsa dan bahasa yang berbeda.

Page 23: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 23/24

 

23

Untuk mencegah terjadinya konflik akibat ketidak mengertian akan

konsep keragaman, bangsa Indonesia hendaknya menumbuhkan sikap

toleransi dan menumbuhkan sikap saling menghargai atas perbedaan apapun,

karena pada dasarnya manusia mempunyai keunian masing-masing yang

tidak akan sama persis dengan manusia lainnya.

Page 24: MAKALAH HARUS JADI22

5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 24/24

 

24

DAFTAR PUSTAKA

Dercartes, Rene.1977.The Philosophical Works of Descartes , Translated

Elizabeth Haldane and G. R. T. Ross two vol., London: Cambridge

University Press, Foucault, Michel, The Order of Things, London:

Tavistock Publication Limited.

Gadamer, Hans George. 1975.Truth and Method , New York: The Seabury Press.

Hume, David. 1955.  An Inquiry Concerning Human Understanding, ed. CharlesW. Hendel,New York: Bobbs-Merri, Liberary of Liberal Art.

Kant, Immanuel. 1990.Critique of Pure Reason, New York: Prometheus Books.

Maarif, A. Syafii dkk. 2010.Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme

 Indonesia, Jakarta: Paramadina.

Wikipedia.(2011).  Daftar Suku Bangsa di Indonesia. Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_suku_bangsa_di_Indonesia [14 April

2011]

________. (2011).   Memahami Kembali Arti Sebuah Keragaman. Tersedia:

http://www.ethnologue.com/show_country.asp?name=ID [14 April 2011]