MAKALAH HARUS JADI22
-
Upload
mekohardiansyah -
Category
Documents
-
view
244 -
download
0
Transcript of MAKALAH HARUS JADI22
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 1/24
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berkaitan dengan konsep
keragaman. Konsep keragaman merupakan hal yang wajar terjadi pada kehidupan
dan kebudayaan umat manusia. Makhluk hidup di dunia ada beragam jenis
bentuk, salah satunya adalah manusia. Manusia juga memiliki keragaman
diantaranya bisa dilihat dari jenis kelamin yaitu pria dan wanita. Dan keragaman
dalam bentuk budaya, salah satu contoh adalah beragamanya kebudayaan yang
ada di indonesia, dimana di indonesia terdiri dari berbagai suku dan tidak kurang
dari 300 dialek bahasa daerah.
Keanekaragaman suatu bangsa harus dihargai dan dilestarikan. Dalam
konteks Indonesia, keanekaragaman justru merupakan identitas bangsa dan dapat
menjadi kekuatan bangsa. Namun adanya keragaman tersebut tidak menutup
kemungkinan terjadinya konflik di masyarakat. Apabila konflik-koflik yang
terjadi akibat adanya keragaman tersebut tidak ditangani secara cepat, maka akan
terjadi perpecahan.
Keberhasilan suatu negara dalam mensejahterakan rakyatnya adalah salah
satunya dengan cara menghilangkan diskriminasi yang ditimbulkan akibat
keragaman tersebut.
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 2/24
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia tentunya menjadi suatu
nilai tambah bagi bangsa Indonesia, akan tetapi keragaman ini pun dapat
menjadi sumber dari suatu konflik, dengan demikian bagaimana cara
masyarakat dalam mempertahankan dan mempersatukan keragaman
tersebut agar terjadi suatu harmonisasi?
2. Apa faktor yang menjadi penyebab timbulnya keragaman?
3. Sejauh manakah pengaruh keragaman terhadap kehidupan masyarakat ?
1.3 Tujuan
1. Mengidentifikasi arti keragaman.
2. Mengidentifikasi faktor penyebab keragaman.
3. Mengidentifikasi pengaruh keragaman terhadap kehidupan manusia.
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 3/24
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Makna Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam. Dalam kamus besar bahasa
indonesia ragam berarti : a) Tingkah, laku, ulah, b) Macam, jenis, c) Lagu,
musik langgam, d) Warna, corak. Sedangkan keragaman sendiri berarti : 1)
Perihal berjenis-jenis atau beragam-ragam, 2) Keadaan beragam-ragam.
Ragam juga dapat diartikan bersatu hati, rukun sehingga keragaman berarti
kerukunan.
2.2 Akar Keragaman
Keragaman atau pluralitasdalam pengertian paling radikal menyangkut
perbedaan antar manusia. Setiap manusia berbeda cara memandang dan
memahami pemandangan yang ada dihadapannya. Begitu juga dengan saudara
sedarah pasti berbeda.Bahkan dua saudara kembar sekalipun, tidak luput dari
perbedaan.Manusia pada dasarnya memiliki keunikan.
Perbedaaninibermuladari keterbatasan pada diri manusia. Keterbatasan
ini bukan sekedar berangkat dari keyakinan bahwa manusia adalah makhluk
Tuhan yang terbatas. Keterbatasan manusia dapat ditelusuri secara empirik
dari perangkat lunak yang menjadi dasar ekspresi manusia. Manusia lahir
melalui tiga perangkat yaitu; panca indra, akal dan bahasa. Interaksi manusia
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 4/24
4
atas dasar perangkat lunak yang terbatas melahirkan perbedaan pada saat
menyatakan diri di ruangpublik.
2.2.1 Keterbatasan panca indera
Panca indera pada mulanya dilihat sebagai sumber pengetahuan.
Menurut David Hume, tidak ada pengetahuan tanpa penyerapan panca
indera atau pengetahuan empirik. David Hume meyakini bahwa tidak
ada hukum kausalitas atau sebab akibat. Pengetahuan manusia adalah
untaian pengalaman inderawi (Hume, 1955). Misalnya, kaca pecah
setelah batu dilempar, tidak berarti batu menyebabkan kaca pecah.
Tetapi peristiwa batu berurutan dengan peristiwa pecahnya kaca.
Akan tetapi, keyakinan Hume tidak cukup kuat. Panca indera
memiliki keterbatasan. Keterbatasan panca indera terletak pada
keterbatasan organ fisiknya. Mata hanya bisa memandang apa yang ada
di hadapan dan dalam jarak pandangan tertentu. Telinga hanya bisa
mendengar dalam jarak dan arah angin tententu. Demikian juga indera
perasa, hanya bisa merasakan apa yang tersentuh oleh kulit. Bahkan
kombinasi semua panca indera dalam menyerap objek terbatasi ruang
dan waktu.
Keterbatasan panca indera menyebabkan banyak perbedaan
dalam memahami sesuatu. Contoh paling terkenal adalah analogi tiga
orang buta meraba gajah. Masing-masing diminta mendefinisikan gajah
tersebut. Orang yang menyentuh badan gajah, dia mengatakan bahwa
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 5/24
5
gajah itu keras dan besar. Orang kedua menyentuh kaki gajah dan
menyatakan bahwa gajah itu bulat. Sementara orang ketiga memegang
belalai dan menilai bahwa gajah itu panjang. Masing-masing berbeda
tentang apa itu gajah lantaran keterbatasan indera rasa saat menyentuh
gajah.
Sama halnya ketika memahami ajaran agama, tak ubahnya
seperti tiga orang buta tersebut. Meski manusiamempunyai perangkat
lunak panca indra yang bisadipakai untuk membaca literatur, manusia
tidak bisa mengelak dari keterbatasan panca indera. Sehingga hasil
bacaan atas teks tersebut menghasilkan jawaban yang berbeda-beda.
Bahkan analisis terhadap teks yang jelas sekalipun. Di sinilah letak
keragaman muncul, bersumber dari keterbatasan panca indera.
2.2.2 Keterbatasan Akal
Akal lebih luas dibandingkan dengan panca indera. Jika indera
tidak bisa mengatasi objek yang ia serap pada ruang dan waktu yang
berbeda, maka akal diyakini dapat mengatasi keterbatasan tersebut.
Objek yang diserap panca indera pada masa tertentu tersimpan pada
memori. Sekumpulan memori kemudian menjadi dasar akal melakukan
kesimpulan-kesimpulan. Sehingga prinsip-prinsip umum hubungan
antar objek dapat dimengerti. Akal diyakini sebagai sumber
pengatahuan utama. Rene Descartes, filsuf modern, melahirkan jargon
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 6/24
6
terkenal: cogeto ergo sum (aku berpikir maka aku ada) (Descartes,
1977).
Meski akal dapat melengkapi penyerapan panca indera, bukan
berarti akal sempurna. Immanuel Kant, filsuf pada puncak abad
pencerahan (aufklarung), menunjukkan keterbatasannya. Menurut Kant,
akal terbatas pada 12 kategori. Akal hanya mampu menyimpulkan
ketika menggunkan kategori yang tersedia. Tanpa kategori-kategori
tersebut, akal tidak dapat digunakan karena akal tidak lebih dari gudang
data (Kant, 1965).
Kelemahan akal hanya menyaring objek fisik dalam konsep
ruang dan waktu. Akal tidak mampu memberi jawaban pasti atas
persoalan metafisika. Misalnya keberadaan Tuhan. Analisis akal yang
mengandalkan pengetahuan tidak dapat menyentuh Tuhan. Sehingga
pengetahuan tentang Tuhan yang diturunkan atas dasar inferensi akal
bukan jawaban pasti sebagimana pengetahuan yang menolak
keberadaanya atas dasar inferensi akal tersebut. Contoh lain, fenomena
santet. Setidaknya hingga kini, belum ada temuan ilmiah yang bisa
menjelaskan fenomena santet. Bagaimana mungkin ada sejumlah
barang dalam perut tanpa diketahui asal mulanya.
Selanjutnya, keterbatasan akal memberikan perbedaan pendapat
dan kepercayaan. Baik itu terhadap objek fisik atau metafisik.
Perbedaan terhadap objek fisik terbukti dengan munculnya sejumlah
teori fisika dan temuan berbeda pada masing-masing zaman. Temuan
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 7/24
7
Isac Newton tentang teori gravitasi mempengaruhi cara berpikir sains
selama tiga abad. Teori Newton kemudian runtuh oleh temuan dan teori
Einstain tentang relativitas. Perbedaan ini membuktikan bahwa akal
terbatas dan menghasilkan pemahaman berbeda-beda atas objek yang
sama. Keragaman atau Pluralitas lantaran keterbatasan akal niscaya
hukumnya.
Jika keterbatasan akal atas objek fisik bisa melahirkan
perbedaan persepsi, maka pengetahuan tentang Tuhan sudah pasti sama.
Bahkan keragaman pengetahuan tentang Tuhan sebanyak dengan
jumlah manusia. Masing-masing manusia mengalami perjumpaan
pengalaman berbeda-beda sehingga manusia mempunyai persepsi
keberadaan atau penolakan atas-Nya. Oleh karena itu, tidak heran jika
ada perdebatan antara orang yang percaya keberadaan Tuhan, melalui
agama atau tidak, dengan mereka yang atheis. Perdebatan tersebut
semata-mata lantaran akal pikir manusia terbatas.
2.2.3 Keterbatasan bahasa
Dalam perkembangannya, muncul gagasan bahwa keterbatasan
indera dan akal sebagai akar keragaman diperuncing oleh bahasa.
Perbedaan dan keragaman pengetahuan atas dasar indera dan akal
makin nyata keragamannya ketika dirumuskan dalam bahasa. Bahkan
Ferdinand de Saussure meyakini bahwa tidak ada pengetahuan tanpa
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 8/24
8
bahasa (Saussure, 1974). Sehingga, akar perbedaan dan keragaman
sesungguhnya pada keterbatasan bahasa.
Keterbatasan bermula dari kenyataan bahwa bahasa merupakan
sistem simbol. Sementara simbol memiliki keterbatasannya sendiri.
Keterbatasan simbol inilah yang kemudian menjadi garis batas bahasa.
simbol terbatas karena terdiri dari konsep dan bentuk. Hubungan antara
konsep dan makna seolah tidak pasti. Kata gajah hanya merujuk pada
hewan besar dan memiliki belalai. Kata gajah tidak bisa digunakan
untuk menandai hewan kecil dan bersayap. Begitu juga dengan dua kata
yang sama namun memiliki makna yang berbeda. Misalnya apel dan
apel, yang satu merujuk pada jenis buah, yang kedua fenomena lelaki
mengunjungi kekasih. Kedua kata ini pada akhirnya terbatas ketika
muncul dalam rangkaian kata dalam satu kalimat.
Keterbatasan simbol kemudian melahirkan perubahan dan
keragaman bahasa. Pertautan dan rangkain satu simbol dengan simbol
lainnya menentukan makna. Sebagai contoh, k alimat “saya sakit
kepala”. Bila rangkaian huruf berubah, makna dengan sendirinya
berubah. Kata sakit pada kalimat tersebut jika huruf vokal i di depan
ditukar dan a di belakang, hasilnya bisa berubah: “saya sikat kepala.”
Begitu juga dengan perubaha tatanan kata, makna kalimatnya juga bisa
berubah. Misalnya susunan kalimat kita tukar menjadi “kepala sikat
saya” tentu maknanya berubah.
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 9/24
9
Keragaman atas dasar keterbatasan bahasa melahirkan
keragaman berpikir antar manusia. Misalnya adalah perbedaan antara
Newton dan Einstain tidak lebih karena rumusan bahasa yang berbeda.
Perbedaan keduanya bermula dari keterbatasan bahasa yang dimiliki
masing-masing pemikir paling berpengaruh tersebut. Jika ilmuan fisika
berbeda karena rumusan bahasanya, apalagi keyakinan akan dunia
metafisika. Perbedaan agama dengan ribuan keyakinannya yang ada di
dunia adalah bukti betapa masing-masing orang mengambil cara ucap
yang berbeda untuk memahami dan menghayati Tuhan. Pilihan masing-
masing orang atas bahasanya adalah keragaman tersendiri dalam
kehidupan manusia. Di sinilah pluralitas eksistensial itu muncul.
Keragaman atas dasar keterbatasan bahasa ini menjadi semakin
kompleks ketika berhadapan dengan teks, ruang dan waktu. Teks dalam
konteks ini adalah seluruh objek dan peristiwa yang ada di hadapan
kita. Tidak hanya dalam arti teks tertulis, tetapi juga teks tidak tertulis.
Sementara ruang dan waktu menentukan cara manusia memahami teks.
Tidak sekedar beragam lantaran keterbatasan simbol, keterbatasan
merumuskan dalam memaknai teks semakin memperkuat bahwa
keragaman persepsi pada diri manusia tak terbantahkan.
Scheleirmacher berpendapat bahwa manusia dapat dan harus
mengungkap makna dari suatu bahasa. Dengan sistem bahasa,
dimanapun dan kapanpun harus memiliki struktur, dengan menelusuri
struktur, penafsir dapat memahami makna bahasanya. Sementara,
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 10/24
10
makna utuh teks dimungkinkan dengan mencari semangat zaman kala
teks tersebut ditulis (dalam bahasa Islam asbabun nuzul). Makna
objektif, Schleiermacher yakin, niscaya dapat direngkuh
(Schleiermacher, 1959).
Namun demikian, keyakinan Scheleirmacher ini tidak bisa
mejelaskan kenyataan bahwa para penafsir bisa melahirkan tafsir yang
berbeda-beda, padahal pada ruang dan waktu yang sama. Gadamer
mengingatkan bahwa Scheleimacher melupakan peran penafsir. Bagi
Gadamer, betapapun usaha penafsir keras untuk mencapai objektivitas
makna, penafsir berhadapan dengan kenyataan bahwa ia memiliki latar
belakang dan pengalaman yang berbeda. Latar belakang dan
pengalaman ini memebentuk pola pikir dan perspektif masing-masing
penafsir (Gadamer, 1975).
Dengan demikian, akar eksistensial keragaman atau pluralitas
manusia terletak pada keterbatasan panca indera, akal dan bahasa.
Menyeragamkan pikiran, persepsi dan pengetahuan merupakan sebuah
paradigma yang sulit dicapai . Sebab pada dasarnya, manusia unik dan
masing-masing tampil dalam keunikannya masing-masing.
2.2.4 Dimensi Sosial
Keterbatasan panca indera, akal dan bahasa yang mendasari
keragaman tidak berarti menghapuskan persamaan. Sebab keragaman
hanya mungkin terjadi apabila ada persamaan. Apa yang kita sebut
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 11/24
11
berbeda karena pada manusia terdapat bagian-bagian tertentu yang
sama. Persamaan dan perbedaan pada diri manusia dapat dilihat pada
dimensi sosial. Interaksi antar manusia di lingkungan sosial melahirkan
sejumlah persamaan dan perbedaan.
Interaksi yang melahirkan perbedaan dan persamaan pada
akhirnya membentuk kelompok-kelompok. Kelompok tersebut mulai
dari sekala kecil (keluarga) hingga terbesar (bangsa). Persamaan-
persamaan yang teridentifikasi dalam kelompok inilah yang kini kita
kenal dengan identitas.
Identifikasi ini pada saat yang bersamaan berlangsung setelah
mengeliminasi perbedaan-perbedaan yang ada. Proses identifikasi diri
tersebut seringkali muncul begitu saja. Sebagian pemikir meyakini
bahwa identitas yang beragam ini adalah anugerah Tuhan. Identitas
tercipta seiring Tuhan menciptakan manusia. Oleh karena itu, bagi
mereka identitas memiliki karakter yang tetap dan tidak akan berubah
seiring ruang dan waktu.
Pandangan bahwa identitas sebagai given tidak bisa menjelaskan
mengapa ada orang yang dengan mudah berganti identitas. Lebih dari
itu, kadang satu identitas menghilang sementara identitas lainnya
muncul. Untuk itulah, pemikir seperti Michel Foucault mengajukan
pandangan bahwa identitas pada dasarnya dapat berubah seiring ruang
dan waktu (Foucault, 1970). Sebab identitas merupakan bentukan
manusia melalui interaksinya sepanjang sejarah.
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 12/24
12
Keragaman identitas di ruang publik tidak tumbuh berkembang
dengan mudah. Sering kali ada benturan antara satu identitas dengan
identitas lainnya. benturan tersebut didorong oleh faktor kekuasaan.
Kehendak berkuasa tak terelakan pada diri manusia manakala ia tampil
di ruang publik. Terlebih dia tampail mewakili identitas tertentu. Dia
akan merasa paling berhak menentukan aturan main dibandingkan
indetitas lainnya. Sehingga identitas tertentu bisa menghakimi atau
menindas identitas lainnya. Dari segi inilah kita mengenal istilah politik
identitas.
Politik identitas, menurut A. Syafii Maarif, mulanya adalah
gerakan mahasiswa di Amerika tahun 60-an atas dasar penindasan
ekonomi maupun rasial (Maarif, 2010). Gerakan mahasiswa
memperjuangakn hak-hak kelompok ekonomi dan ras tertentu yang
tersingkir, khususnya warga Afro-Amerika. Tujuan mereka adalah
bagaimana warga kelas kedua bisa tampil di ruang publik secara setara
dengan kelompok lainnya.
Belakangan politik identitas tidak hanya menjadi basis gerakan
marxis, tetapi identitas atas dasar sosial, budaya dan keagamaan juga
mulai memperlihatkan gejala yang sama. Pertumbuhan penduduk
muslim di Eropa dan Amerika yang makin membesar melatar belakangi
politik identitas tumbuh dan berkembang di sana. Di antara penduduk
muslim tersebut, menurut Buya, umumnya sulit beradaptasi dengan
budaya setempat. Mereka yang kurang terdidik kurang dapat
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 13/24
13
menghadapi perbedaan identitas yang ada. Mereka meyakini kelompok
lain harus musnah demi tegaknya kelompok mereka di ruang publik.
Akibat paling nyata, bagi Maarif, adalah bom bunuh diri yang
menewaskan banyak orang di Madrid, Inggris dan Amerika.
Karena itulah, dari sudut dimensi sosial, akar keragaman terletak
pada bagaimana identitas tampil di ruang publik yang tidak jarang
menimbulkan benturan. Disinilah jarak antara pengetahuan akan
keragaman tidak berbanding lurus dengan harmoni di lingkungan sosial
kita. Perbedaan identitas lebih sering tampil dengan berbagai konflik
dan bahkan berakhir menjadi aksi kekerasan.
2.3 Unsur-unsur Keragaman Dalam Masyarakat
2.3.1 Suku bangsa dan Ras
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang
sampai merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul
karena adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri
biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh,
mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya.
2.3.2 Agama dan keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan
dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan
yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 14/24
14
ditangkap dengan panca indra. Dalam peraktiknya fungsi agama dalam
masyarakat antara lain adalah :
1) Berfungsi edukatif : ajaran agama secara hukum berfungsi
menyuruh dan melarang.
2) Berfungsi penyelamat
3) Berfungsi sebagai perdamaian
4) Berfungsi sebagai Social control
5) Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
6) Berfungsi transformatif
7) Berfungsi sublimatif
2.3.3 Ideologi dan politik
Ideologi berasal dari kata Yunani idein yang berarti meligat,
atau idea yang berarti raut muka, perawakan, gagasan, buah pikiran
dan kata logika yang berarti ajaran sedangkan pengertian ideologi
secara umum adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang
berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena
merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental.
Sedangkan dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas
( prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-
cita atau tujuan tertentu dan pengertian politik secara umum yaitu
menyangkut proses penentuan tujuan negara dan cara
melaksanakannya.
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 15/24
15
2.3.4 Tatakrama
Tatakrama terediri atas kata Tata Artinya adat, Norma atau
aturan dan Krama artinya sopan santun atau aturan tindakan. Jadi
tatakrama artinya norma kebiasaan yang mengatur sopan santun dan
disepakati oleh lingkungan. Sistem pengaturan dalam pergaulan yang
harus memiliki sikap saling menghormati dan dikenal dengan sebutan
sopan santun. Menurut para ahli tatakarma/ etika tidak lain adalah
perilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya
dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Seperti yang
dirumuskan oleh salah satu ahli yaitu Drs.O.P Simorangkir, bahwa
Tatakarma atau etika sebagai pandangan manusia dalam berpengaruh
dalam berpakaian menurut ukuran dan nilai yang baik.
2.3.5 Kesenjangan ekonomi dan sosial
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk
dengan bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial. Kesenjangan
sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat
sehingga mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan
akses atau kesempatan-kesempatan yang tersedia. Secara teoritissekurang kurangnya ada dua faktor yang dapat menghambat. Pertama,
faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (faktor internal).
Rendahnya kualitas sumberdaya manusia karena tingkat pendidikan
(keterampilan) atau kesehatan rendah atau ada hambatan budaya
(budaya kemiskinan). Kesenjangan sosial dapat muncul sebagai akibat
dari nilai-nilai kebudayaan yang dianut oleh sekelompok orang itu
sendiri. Akibatnya, nilai-nilai luas, seperti apatis, cenderung menyerah
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 16/24
16
pada nasib, tidak mempunyai daya juang, dan tidak mempunyai
orientasi kehidupan masa depan. Dalam penjelasan Lewis (1969),
kesenjangan sosial tipe ini muncul karena masyarakat itu terkungkung
dalam kebudayaan kemiskinan.
Kedua, faktor-faktor yang berasal dari luar kemampuan
seseorang. Hal ini dapat terjadi karena birokrasi atau ada peraturan-
peraturan resmi (kebijakan), sehingga dapat membatasi atau
memperkecil akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan dan
peluang yang tersedia. Dengan kata lain, kesenjangan sosial bukan
terjadi karena seseorang malas bekerja atau tidak mempunyai
kemampuan sebagai akibat keterbatasan atau rendahnya kualitas
sumberdaya manusia, tetapi karena ada hambatan-hambatan atau
tekanan -tekanan struktural. Kesenjangan sosial ini merupakan salah
satu penyebab munculnya kemiskinan struktural. Alfian, Melly G. Tan
dan Selo Sumarjan (1980:5) mengatakan, bahwa yang dimaksud
dengan kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang diderita oleh
suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat itu tidak
dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya
tersedia bagi mereka. Kemiskinan struktural meliputi kekurangan
fasilitas pemukiman, kekurangan pendidikan, kekurangan komunikatif,
kekurangan fasilitas untuk mengembangkan usaha dan mendapatkan
peluang kerja dan kekurangan perlindungan hukum.
2.4 Pengaruh Keragaman Terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat,
Bernegara, dan Kehidupan Global
Pengaruh keragaman diantaranya adalah :
a) Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang seringkali
memiliki kebudayaan yang berbeda.
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 17/24
17
b) Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga
yang bersifat non komplemeter.
c) Kurang mengembangkan konsesus diantara para anggota masyarakat
tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
d) Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu
dengan yang lainnya.
e) Secara relatif intergrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling
ketergantungan didalam bidang ekonomi.
f) Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang
lain.
Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar
kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan
kesatuan bangsa seperti :
1) Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara
manusia dengan dunia lingkungannya.
2) Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu
akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai
bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara.
3) Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat
bermacam-macam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati
ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 18/24
18
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah
yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu :
1) Semangat Religius
2) Semangat Nasionalisme
3) Semangat Pluralisme
4) Dialog antar umat beragama
5) Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi
hubungan antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.
2.5 Problematika Diskriminasi
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan
terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama,
suku, etnis, kelompok, golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin,
kondisi fisik, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi, dan politik serta
batas negara dan kebangsaan seseorang. Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945
Telah menegaskan bahwa “ Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang
bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan
perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu ”.
Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah
menegaskan bahwa “Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan
martabat yang sama dan sederajat” Komunitas Internasional telah mengakui
bahwa diskriminasi masih terjadi diberbagai belahan dunia, dan prinsip non
diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 19/24
19
dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian. Pada dasarnya diskriminasi tidak
terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya beberapa faktor penyebab antara
lain adalah :
1) Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan,
terutama ekonomi.
2) Adanya tekanan dan intimidasi yang biasanya dilakukan oleh kelompok
yang dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.
3) Ketidak berdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan
membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.
Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintekrasi bangsa
dan hancurnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor utama
yang sedikit demi sedikit bisa menjadi penyebab utama peruses itu, yaitu
1) Kegagalan kepemimpinan
2) Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
3) Krisis politik
4) Krisis sosial
5) Demoralisasi tentara dan polisi
6) Interfensi asing
Terciptanya “ Tungal Ika “ dalam masyarakat “ Bhineka “ dapat
diwujudkan melalui “ Integrasi Kebudayaan “ atau “ Integrasi Nasional ”.
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 20/24
20
2.6 Manusia Beradab Dan Keberagaman
Dalam hal ini maka tedapat teori yang menunjukkan penyebab konflik
di tengah masyarakat antara lain:
1. Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang
sering muncul ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus
terjadi, ketidak percayaan dan permusuhan diantara kelompok yang
berbeda, perbedaan bisa dilatarbelakangi SARA bahkan pilihan ideologi
politiknya.
2. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras di masyarakat
tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada
hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan
3. Teori kesalahfahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan
ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi diantara budaya yang
berbeda.
4. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik
adalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah
sosial budaya dan ekonomi.
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 21/24
21
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Keragaman merupakan keadaan beragam-ragam yang berupa tingkah
laku, ulah, macam jenis lagu, musik, warna, corak yang menjadi suatu
kesatuan. Keragaman dapat menjadi suatu keunggulan bagi suatu negara,
contohnya Indonesia. Keragaman dapat berupa ragam ras/ suku bangsa,
ragam agama/ keyakinan, ragam ideologi/ politik, ragam tatakrama, ragam
kesenjangan ekonomi yang tentu saja memberikan pengaruh terhadap
kehidupan masyarakat secara nasional, diantaranya terjadi konflik yang
mengakibatkan adanya diskriminasi sosial.
Keragaman memiliki akar terdalam dalam diri kita. Yakni keterbatasan
sumber pengetahuan kita, panca indera, akal dan bahasa. Keterbatasan diri
ini, dalam interaksi sosialnya, kemudian melahirkan pengelompokan-
pengelompokan di masyarakat menjadi identitas. Sayangnya Konstelasi antar
identitas tidak hanya melahirkan kerjasama tetapi juga seringkali berbuntut
kekerasan dan menelan korban. Konstelasi yang tidak menguntungkan ini
umumnya dalam masa transisi, di mana negara masih berkonsentrasi
memperbaiki mekanisme menuju sistem demokrasi yang adil, transparan dan
terbuka.
Oleh karena itu, agar keragaman menjadi kekuatan ketimbang
malapetaka, kita memerlukan harmonisasi. Harmonisasi keragaman harus
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 22/24
22
datang dari dalam diri, bukan dari luar. Kesadaran tersebut adalah kesadaran
eksistensial. Yakni, perbedaan dan keragaman tidak bisa kita tolak. Sekaligus
kita juga tidak bisa memaksakan keragaman menjadi keseragaman.
Akan tetapi, adalah suatu hal yang wajar jika tidak seluruh umat
manusia memiliki kesadaran ini. Mesti ada sebagai pihak yang ingin
menghempaskan pihak lainnya demi kekuasaan di ruang publik. Oleh karena
itu, kita membutuhkan ketegasan pemerintah dalam menegakkan hukum yang
berlaku. Sembari pada saat yang bersamaan menciptakan ruang kontestasi
yang adil, transparan dan bertanggungjawab.
Keberhasilan suatu negara dalam mensejahterakan rakyatnya adalah
salah satunya dengan cara menghilangkan diskriminasi yang ditimbulkan
akibat keragaman tersebut.
3.2 Saran
Keragaman merupakan hal yang wajar terjadi pada kehidupan dan
kebudayaan umat manusia.Oleh karena itu, keragaman tidak seharusnya
dianggap sebagai pemicu konflik. Sebagai manusia kita harus memahami arti
dari keragaman, karena sesungguhnya keragaman merupakan hal yang biasa
karena setiap manusia memiliki latar belakang yang berbeda dan memiliki
keterbatasan-keterbatasan sehingga tentu saja akan menimbulkan keragaman.
Terutama bagi masyarakat Indonesia yang memiliki berbagai macam budaya,
suku bangsa dan bahasa yang berbeda.
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 23/24
23
Untuk mencegah terjadinya konflik akibat ketidak mengertian akan
konsep keragaman, bangsa Indonesia hendaknya menumbuhkan sikap
toleransi dan menumbuhkan sikap saling menghargai atas perbedaan apapun,
karena pada dasarnya manusia mempunyai keunian masing-masing yang
tidak akan sama persis dengan manusia lainnya.
5/14/2018 MAKALAH HARUS JADI22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-harus-jadi22 24/24
24
DAFTAR PUSTAKA
Dercartes, Rene.1977.The Philosophical Works of Descartes , Translated
Elizabeth Haldane and G. R. T. Ross two vol., London: Cambridge
University Press, Foucault, Michel, The Order of Things, London:
Tavistock Publication Limited.
Gadamer, Hans George. 1975.Truth and Method , New York: The Seabury Press.
Hume, David. 1955. An Inquiry Concerning Human Understanding, ed. CharlesW. Hendel,New York: Bobbs-Merri, Liberary of Liberal Art.
Kant, Immanuel. 1990.Critique of Pure Reason, New York: Prometheus Books.
Maarif, A. Syafii dkk. 2010.Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme
Indonesia, Jakarta: Paramadina.
Wikipedia.(2011). Daftar Suku Bangsa di Indonesia. Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_suku_bangsa_di_Indonesia [14 April
2011]
________. (2011). Memahami Kembali Arti Sebuah Keragaman. Tersedia:
http://www.ethnologue.com/show_country.asp?name=ID [14 April 2011]