Makalah Hara Nutum

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Manfaat

description

defisiensi unsur hara

Transcript of Makalah Hara Nutum

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

B. TujuanC. Manfaat

BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian Unsur Hara Selama pertumbuhan dan perkembangan dari mulai berkecambah sampai kemudian menhasilkan buah atau bahagian lainnya yang dipanen, Tanaman membutuhkan unsur hara atau zat makanan tanaman (plant nutrients).Yang dimaksud dengan unsur-unsur hara tanaman adalah unsur-unsur kimia tertentu yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhan yang normal. Tidak tersedianya unsur hara bagi tanaman akan menyebabkan pertumbuhannya terganggu, tampaknya gejala-gejala kekurangan (defisiensi) dan menurunnya produksi.Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua factor utamayaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.Salahsatu faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah.Diantaranya 105 unsur yang ada di ataspermukaan bumi, ternyata baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna.Pengelompokanunsur hara makro dan mikro tersebut dilihat darijumlah (kualitas) yang dibutuhkan oleh tanaman.Unsur hara makro dibutuhkan dalam jumlahrelatif banyak sebesar 1000 g-1 berat kereing tanaman, sedangkan unsur hara mikro sebesar 100 g-1 berat kering tanaman ( Oertli 1979) Ke 16 unsur tersebut terdiri dari 9 unsur makrodan 7 unsur mikro. 9 unsur makro dan 7 unsurmikro inilah yang disebut sebagai unsur unsur esensial.Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi sehingga suatu unsur dapat disebut sebagai unsur esensial: yang pertama Unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup tanaman secara normal yang kedua unsur tersebut memegang peran yang penting dalam proses biokhemis tertentu dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau disubtitusi secara keseluruhan olehunsurlain. Serta yang ketiga, peranan dari unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman dibutuhkan secara langsung. Ketersediaan unsur-unsur esensial didalam tanaman sangat ditentukan oleh pH.N pada pH 5.5 8.5, P pada pH 5.5 7.5 sedangkan K pada pH 5.5 10 sebaliknya unsur mikro relatif tersedia pada pH rendah.Kenapa unsur hara tersebut dianggap penting,karena unsure tersebut: Apabila tanaman tidak mendapatkan unsur tersebut tidak dapat menyelesaikan siklus hidup secara penuh, Unsur yang bersangkutan terlibat langsung dalam proses metabolisme, fungsi fisiologisnya tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Unsur hara esiensial adalah suatu yang mutlak dibutuhkan tanaman dan tidak dapat digantikan dengan apa pun ataupun dengan cara apapun.Unsur hara esiensial dibagi menjadi 2 golongan unsur hara makro dan unsur hara mikro yang terdiri dari 9 unsur hara makro seperti nitrogen, fosfat, kalium, karbon, hidrogen, kalsium, magnesium, sulfur, ogsigen serta 7 unsur hara mikro meliputi tembaga, besi, zinc, boron, molibden, klor, mangan.Menurut tempat dan lokasi tersedianya unsur-unsur ini di bagi 3 golongan yang pertama berasal dari udara dan air tanah: karbon, hidrogen, dan oksigen. Yang kedua seperti: nitrogen, fosfor, kalium, sulfur, kalsium dan magnesium tersedia pada tanah. Yang ketiga mencangkup besi, tembaga, mangan, seng, molibdenum, boron dan klor, unsur ini hanya sedikit dibutuhkan oleh tanaman namun sangat diperlukan. Dengan semakin meningkatnya teknologi pada alat-alat labolarotorium maka akan ada perubahan yang akan terjadi pada unsur-unsur diatas. Meskipun banyak tumbu-tumbuhan memperhatikan penampilan yang amat beragam dan komplek, namun di luar dugaan susunan kimianya sama.Sintesis makanan tumbuhan danpenggunaannya oleh tumbuhan tidak saja memerlukan unsur-unsur kimiawi yang terkandung dalam udara dan air tetapi juga sejumlah unsur lain yang diperoleh dari tanah. Karena unsur-unsur ini perlu untuk pertumbuhandan perkembangan, maka disebut unsure esiensial. Betapapun dapat sangat beragam dalam persyaratan akan tanah, suhu, dan cahaya serta air, namun tumbuhan ini memerlukan unsur-unsur ini.Dalam jumlah tertentu, persyaratan ini kini diterima begitu saja dalam praktek pertanian,tetapi pengetahuan mengenai hal tersebut merupakan hasil peneliti yang mendalam oleh para pakar fisiologi tumbuhan dan pakar kimia tanah. Akumulasi pengetahuan tenang hal itu menggambarkan salah satu penyempurnaan ilmiah yang luar biasa dalam seratus tahun terakhir ini.

B. Jenis-jenis Unsur Hara TanamanSetiap tanaman yang diketahui memerlukan paling sedikit 16 unsur hara penting atau unsur hara esensiil untuk pertumbuhannya yang normal dan sehat.Unsur-unsur hara esensiil digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu;a. Unsur hara makro atau unsur hara primer (major),yaitu unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang relative besar, seperti: N (Nitrogen), P (Fospor) dan K (Kalium);b. Unsur hara sekunder,yaitu unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang relative cukup besar, seperti: Ca (Kalsium), Mg (Magnesium) dan S (Belerang);c. Unsur hara mikro atau unsur hara tersier (minor), yaitu unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang relative sangat kecil, seperti: Cl (Khlor), Fe (Besi), Mn (mangan), Cu (Tembaga), Zn (Seng), B (Borium) dan Mo (Molibdenium).C. Gejala defisiensi hara pada daun tanamanGejala defisiensi hara pada daun tanaman dibedakan menjadi lima tipe, yaitu:1. Klorosis, yang munculnya seragam2. Nekrosis, yang muncul di ujung daun atau di pinggi daun3. Kurangnya pertumbuhan baru, yang bisa mengakibatkan kematian pada bagian ujung atau tunas dan daun, dieback, atau rosetting4. Akumulasi antosianin, yang mengakibatkan warna merah di semua bagian daun dan5. Stunting dengan warna hijau normal atau hijau tua atau kuning.Secara normal, defisiensi suatu elemen nutrien pada tanaman akan menghasilkan karakteristik kekurangan nutrien yang mungkin hanya bisa diperbaiki dengan aplikasi elemen tersebut. Bagaimanapun juga identifikasi defisiensi dan kebutuhan sebagian nutrien pada penampakan dasar secara visual seringkali sulit dan membingungkan. Defisiensi beberapa elemen secara bersamaan membuat symptom (gejala) menjadi lebih kompleks (Osman, 2013).

D. Fungsi Hara dan Diagnosis Visual Gejala Gangguan Unsur Hara TanamanSeperti telah diuraikan di muka, tiap-tiap unsur hara mempunyai fungsi tersendiri dan mempengaruhi proses-proses tertentu dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Jika terjadi kekurangan salah satu unsur, maka fungsi tersebut akan terganggu pula.Bila salah satu atau beberapa unsur hara tidak berada dalam jumlah yang cukup atau salah satu unsur berlebihan sedangkan lainnya sangat kurang, maka tanaman akan menunjukkan gejala-gejala kekurangan unsur hara.Gejala-gejala kekurangan unsur hara cepat atau lambat akan terlihat pada bagian-bagian tanaman seperti pada daun, cabang, batang, bunga, buah atau bahkan pada seluruh bagian tanaman. Ada tanaman yang cepat sekali menunjukkan tanda-tanda kekurangan dan ada pula yang lambat.Pada umumnya pertama-tama akan terlihat pada bagian-bagian tanaman yang melakukankegiatan fisiologi terbesar yaitu pada bagian diatas tanah terutama pada daun-daunnya, misalnya terjadi perubahan warna, kematian jaringan, timbulnya bentuk-bentuk yang tidak normal, dan sebagainya.

Sumber gambar:https://www.pinterest.com/pin/45176802485364262/

Sumber gambar:http://www.bio.miami.edu/dana/226/226F09_12.html

1. Kekurangan unsur nitrogen (N)Unsur nitrogen pada tanaman berfungsi untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, dan merupakan bagian dari organ tumbuhan. Unsur N berfungsi untuk menyusun asam amino dan protein dalam tubuh tanaman, merangsang pertumbuhan vegetatif, dan bagian dari klorofil.

Sumber gambar: 5e.plantphys.net/article.php?id=289

Sumber gambar: aesl.ces.uga.edu/DiagnosticsII/Symptoms_/Corn/Images-Corn/images

Gejala kekurangan unsur nitrogen ditandai dengan warna daun berubah menjadi hijau muda kemudian menjadi kuning sempurna, jaringan daun mati dan mengering berwarna kecoklatan. Jika berbuah, maka bentuk buahnya tidak sempurna, kecil, kekuningan dan masak sebelum waktunya. Cara penanganan kekurangan unsur nitrogen adalah dengan menambahkan pupuk , misalnya urea (N=46%), ZA (N= 21%), KNO3, serta pupuk daun dengan kandungan N yang tinggi.2. Kekurangan unsur fosfor (P)Unsur P pada tanaman berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan akar, pembentukan biji, serta merangsang pembelahan sel dan memperbesar jaringan sel (Anonim 2, 2013).Kekurangan unsur P pada tanaman ditandai dengan munculnya warna merah keunguan pada bagian bawah daun, terutama tulang daun. Daun terpelintir, tepi daun, cabang dan batang juga berwarna ungu sebagai akibat dari pembentukan antosianin. Antosianin adalah satu pigmen fenolik yang terekspresi sebagai karakter warna merah, biru dan ungu, terdapat pada vakuola sel. Sintesis antosianin terjadi selama pertumbuhan daun, senesens, dan pada saat tanaman merespons cekaman abiotik (Sukartini dan Jawal, 2009). Kekurangan unsur P mengakibatkan terhambatnya sistem perakaran dan pembuahan pada tanaman. Penanganan kekurangan unsur P bisa dilakukan dengan penambahan pupuk yang mengandung unsur P, misalnya SP36 (P=36%), NPK, serta pupuk kandungan P tinggi (Anonim 2, 2013).

Sumber gambar: aesl.ces.uga.edu/DiagnosticsII/Symptoms_/Corn/Images-Corn/images-

3. Kekurangan unsur kalium (K)Unsur kalium berfungsi dalam proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air. Unsur K juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan atau kekebalan tubuh tanaman terhadap kekeringan.

Sumber gambar: 5e.plantphys.net/article.php?id=289

Gejala kekurangan unsur K agak sulit dikenali karena jarang ditampakkan saat tanaman masih muda. Kekurangan unsur K ditandai dengan mengerutnya daun, terutama daun tua meskipun tidak merata. Tepi dan ujung daun menguning, kemudianmenjadi bercak coklat. Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga daun tampak bergerigi dan akhirnya mati. Jika tanaman berbuah, maka buah yang terbentuk tidak sempurna, kecil, kualitasnya jelek, tidak tahan simpan(Anonim 2, 2013).Cara penanganan kekurangan unsur kalium adalah dengan menambahkan pupuk yang mengandung unsur K, misalnya KCl (K=52%), NPK, serta pupuk daun kandungan K tinggi (Anonim 2, 2013).4. Kekurangan unsur sulfur (S)Sulfur (S) pada tubuh tanaman sebagian besar berperan sebagai penyusun asam amino esensial,koenzim, dan senyawa volatil dalam beberapa keluarga tanaman. Gejala kekurangan unsur S ditandai dengan warna daun muda memudar atau klorosis, berubah menjadi hijau muda, kadang-kadang tampak tidak merata, menguning atau agak putih. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, kerdil (stunted), berbatang pendek, dan kurus (Anonim 2, 2013).

Sumber gambar:http://soils.wisc.edu/facstaff/barak/soilscience326/sulfur.htm

Sumber gambar:http://aesl.ces.uga.edu/DiagnosticsII/Symptoms

Cara penanganan kekurangan unsur S pada tanaman dilakukan dengan pemupukan menggunakan pupuk yang mengandung unsur S, misalnya ZA (S=20%), Phonska (S=10%), serta pupuk daun yang mengandung unsur S (Anonim 2, 2013).

5. Kekurangan unsur kalsium (Ca)Unsur Ca perannya sedikit. Ca berperan sebagai pembentuk dinding sel tanaman. Fungsinya adalah untuk mengeraskan bagian kayu tanaman, merangsang pembentukan akar halus, mempertebal dinding sel tanaman, dan merangsang pertumbuhan biji (Wiryanta, 2008).Gejala kekurangan kalsium ditunjukkan dengan munculnya gejala berupa matinya titik tumbuh pada pucuk dan akar, kuncup bunga dan buah gugur prematur, warna buah yang tidak merata, buah retak-retak, misalnya pada tomat, tangkai bunga membusuk, terutama pada tomat dan cabai, buah kosong karena bijinya gagal terbentuk, misalnya pada kacang, daun muda berwarna cokelat dan terus menggulung, misalnya pada jagung, serta daun terpilin dan mengerut, terutama pada tembakau (Novizan, 2005).

Sumbergambar:http://www.agroservicesinternational.com/photos/Calcium%20deficiency%20lettuce.html

Sumber gambar:http://www.vaniperen.com/Products/Advanced/Chelated-Macro-Nutrients/Calcium-IDHA-10.aspx

Cara mengatasi kekurangan kalsium bagi tanaman adalah dengan menambahkan kapur dolomit (Ca=38%), kalsium karbonat (Ca=90%), serta pupuk kalsium kandungan Ca 80-90% (Anonim 2, 2013).6. Kekurangan unsur magnesium (Mg)Umumnya, magnesium berfungsi membantu proses pembentukan hijau daun atau klorofil. Selain itu juga berfungsi membantu proses transportasi fosfat dalam tanaman. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan pucuk bagian di antara jari-jari daun tampak tidak berwarna. Kondisi ini akan tampak pertama kali di bagian bawah daun, kemudian meningkat ke bagian atas. Sementara itu, daun akan berbentuk tipis, mengering dan melengkung ke atas (Hadisuwito, 2007).

Sumbergambar:https://www.pioneer.com/cmroot/pioneer/US/images/agronomy/library_corn/soil_fertility/magnesium_deficiency_3.jpg

Sumber gambar:http://5e.plantphys.net/article.php?id=289

Gejala kekurangan magnesium ditandai dengan daun tua yang semula hijau segar berubah menjadi kekuningan dan tampak pucat. Diantara tulang-tulang daun terjadi klorosis, warna berubah menguning, terdapat bercak-bercak berwarna kecoklatan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau. Penanganan kekurangan magnesium adalah dengan menambahkan pupuk kieserite, kapur dolomite (Mg= 18%) serta pupuk daun yang mengandung unsur Mg (Anonim 2, 2013).7. Kekurangan unsur besi (Fe)Besi atau Fe merupakan unsur mikro bagi tanaman. Fe diserap dalam bentuk ion feri (Fe3+) ataupun fero (Fe2+). Fe pada tanaman sekitar 80% terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma. Fungsi lain dari Fe adalah pelaksana pemindahan elektron dalam proses metabolisme, misalnya reduksi N2, reduktase nitrat. Kekurangan Fe menyebabkan terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga mempengaruhi penyusunan protein (Anonim 3, 2007).Gejala kekurangan Fe ditandai dengan warna kuning pada daun muda, pertumbuhan tanaman terhambat, daun berguguran mati pucuk, tulang daun yang berwarna hijau berubah kekuningan, kemudian memutih, pertumbuhan tanaman seolah terhenti (Anonim2, 2013).

Sumber gambar:http://5e.plantphys.net/article.php?id=289

8. Kekurangan Boron (B)Boron diserap dalam bentuk ion borat hidrat B(OH)4-. Boron ditransportasikan dari larutan tanah ke akar tanaman melalui aliran massa dan difusi. Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperan dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol, dan auksi. Di samping itu boron juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Gejala defisiensi hara ini adalah pertumbuhan tanaman terhambat pada jaringan meristematik (pucuk, akar), mati pucuk (die back), mobilitas rendah, buah yang sedang berkembang sangat rentan, mudah terserang penyakit (Anonim3, 2013). Pada tanaman bercabang, ruas tanaman memendek, batang keropos, pembentukan cabang tumbuh sejajar berdampingan (Anonim 2, 2013).

Sumber gambar: 5e.plantphys.net/article.php?id=289

9. Kekurangan unsur tembaga (Cu)Kebanyakan tembaga terdapat dalam kloroplas(>50%) dan diikat oleh plastosianin. Tembaga berperan mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase , askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Tembaga juga berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat, perkembangan generatif, fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan lignin (Anonim 3, 2013).

Gejala kekurangan tembaga ditandai dengan daun berwarna hijau kebiru-biruan, ujung daun layu secara tidak merata, kadang terjadi klorosis meski jaringannya tidak mati, pertumbuhan tanaman kerdil dan gagal membentuk bunga (Anonim 2, 2013).10. Kekurangan unsur mangan (Mn)Mangan merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis protein, karbohidrat. Mangan juga berperan sebagai aktivator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam kloroplas (Anonim 3, 2013).

Sumber gambar: 5e.plantphys.net/article.php?id=289

Gejala kekurangan unsur mangan ditandai dengan pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau kemerahan, jaringan daun di beberapa tempat mati serta biji yang terbentuk tidak sempurna (Anoni 2, 2013).11. Kekurangan unsur seng (Zn)Unsur seng berfungsi untuk mengaktifkan enzim anolase, aldolase, asam oksalat, dekarboksilase, lesitimase, sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super okside demutase, dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan peptidase. Unsur seng juga berperan dalam biosintesis auksin, pemanjangan sel dan ruas batang (Anonim 3, 2013). Gejala kekurangan seng ditandai dengan daun tua berwarna kekuningan atau kemerahan, daun berlubang, mengering dan akhirnya mati (Anonim2, 2013)..

12. Kekurangan unsur molibdenum (Mo)Gejala kekurangan molibdenum ditandai dengan warna daun memudar, keriput, mengering, pertumbuhan tanaman seolah-olah terhenti dan akhirnya mati.

Sumber gambar: 5e.plantphys.net/article.php?id=289

Cara penanganan kekurangan unsur mikro adalah dengan menambahkan pupuk organik yang tinggi, pemberian pupuk organik cair untuk pemupukan susulan serta penyemprotan pupuk daun dengan kandungan mikro lengkap (Anonim 2, 2013).

DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2013. Plant Nutrition. diakses tanggal 24 November 2013.Anonim2. 2013. Kekurangan unsur hara pada tanaman tomat. diakses tanggal 26 November 2013.Anonim3. 2013. Unsur hara dalam tanah. diakses tanggal 27 November 2013.Barker, A. V. dan D. J. Pilbeam. 2010. Handbook of Plant Nutrition. CRC Press, United States.Hadisuwito, S. 2007. Membuat Pupuk Kompos Cair. Agromedia Pustaka, Jakarta.Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka, Jakarta.Sukartini dan M. J. A. Syah. 2009. Potensi kandungan antosianin pada daun muda tanaman mangga sebagai kriteria seleksi dini zuriat mangga. Jurnal Hortikultura 19(1):23-27.Osman, K. T. 2013. Soils: Principles, Properties and Management. Springer Dordrecht Heidenberg, New York.Wiryanta, B. T. W. 2008. Bertanam Cabai di Musim Hujan. Agromedia Pustaka, Jakarta.