makalah hak paten.doc

11
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi membawa pengaruh yang sangat besar di dalam perkembangan dan kesiapan suatu negara khususnya dalam menghadapi persaingan global saat sekarang ini. Perkembangan teknologi tidak hanya di bidang teknologi tinggi, seperti: komputer, televisi, dan alat elektronik lainnya, tetapi juga di bidang mekanik, kimia, dan lain sebagainya. Mengingat akan pentingnya hasil dari inovasi yang diperoleh melalui tenaga, pikiran, waktu dan tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk sebuah penemuan atau perkembangan teknologi melalui inovasi, maka diperlukan perlindungan atas hak dari kekayaan intelektual yang disebut Paten. Saat ini, teknologi mempunyai peran yang sangat signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Kata paten, berasal dari bahasa inggris patent, yang awalnya berasal dari kata patere yang berarti membuka diri (untuk pemeriksaan publik), dan juga berasal dari 1

Transcript of makalah hak paten.doc

Page 1: makalah hak paten.doc

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi membawa pengaruh yang sangat

besar di dalam perkembangan dan kesiapan suatu negara

khususnya dalam menghadapi persaingan global saat sekarang

ini. Perkembangan teknologi tidak hanya di bidang teknologi

tinggi, seperti: komputer, televisi, dan alat elektronik lainnya,

tetapi juga di bidang mekanik, kimia, dan lain sebagainya.

Mengingat akan pentingnya hasil dari inovasi yang

diperoleh melalui tenaga, pikiran, waktu dan tidak sedikit biaya

yang dikeluarkan untuk sebuah penemuan atau perkembangan

teknologi melalui inovasi, maka diperlukan perlindungan atas

hak dari kekayaan intelektual yang disebut Paten.

Saat ini, teknologi mempunyai peran yang sangat

signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Kata paten, berasal dari

bahasa inggris patent, yang awalnya berasal dari kata patere

yang berarti membuka diri (untuk pemeriksaan publik), dan juga

berasal dari istilah letters patent, yaitu surat keputusan yang

dikeluarkan kerajaan yang memberikan hak eksklusif kepada

individu dan pelaku bisnis tertentu. Dari definisi kata paten itu

sendiri, konsep paten mendorong inventor untuk membuka

pengetahuan demi kemajuan masyarakat dan sebagai gantinya,

inventor mendapat hak eksklusif selama periode tertentu.

Mengingat pemberian paten tidak mengatur siapa yang harus

1

Page 2: makalah hak paten.doc

melakukan invensi yang dipatenkan, sistem paten tidak

dianggap sebagai hak monopoli.

Menurut undang-undang nomor 14 tahun 2001 tentang

Paten, Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara

kepada Inventor atas hasil Invensinya di bidang teknologi, yang

untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri Invensinya

tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain

untuk melaksanakannya.

Sementara itu, arti Invensi dan Inventor yang terdapat

dalam pengertian di atas, juga menurut undang-undang

tersebut, yaitu:

Invensi adalah ide Inventor yang dituangkan ke dalam

suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang

teknologi dapat berupa produk atau proses, atau

penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses,

sedangkan Inventor adalah seorang yang secara sendiri atau

beberapa orang yang secara bersama-sama melaksanakan ide

yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan Invensi.

Dalam undang-undang ini diatur mengenai syarat paten,

jangka waktu berlakunya paten, hak dan kewajiban inventor

sebagai penemu invensi, tata cara permohonan hak paten,

pegumuman dan pemeriksaan substansif dll. Dengan adanya

undang-undang ini maka diharapkan akan ada perlindungn

terhadap kerya intelektual dari putra dan putri indonesia.

Rumusan Masalah

2

Page 3: makalah hak paten.doc

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan

masalah yang menjadi batasan penulisan makalah ini yaitu

sebagai berikut:

Bagaimanakah prosedur pendaftaran Hak Paten?

Bagaimana cara pengalihan Hak Paten?

Bagaimana perlindungan hukum bagi para pemilik Hak Paten?

Maksud dan Tujuan Penulisan

Maksud dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui

kajian hukum yang mengatur mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan Hak Paten. Sedangkan tujuan dari penulisan tugas

makalah ini adalah :

Mengetahui dan memahami prosedur pendaftaran Hak Paten.

Mengetahui dan memahami cara pengalihan Hak Paten.

3

Page 4: makalah hak paten.doc

BAB II

PEMBAHASAN

A. Prosedur Pendaftaran Hak Paten.

Untuk prosedur paten di dalam negeri disebutkan, bahwa

pemohon paten harus memenuhi segala persyaratan. Dirjen

HAKI akan mengumumkannya 18 (delapan belas) bulan setelah

tanggal penerimaan permohonan paten. Pengumuman

berlangsung selama 6 (enam) bulan untuk mengetahui apakah

ada keberatan atau tidak dari masyarakat. Jika tahap

pengumuman ini terlewati dan permohonan paten diterima,

maka pemohon paten berhak mendapatkan hak patennya untuk

jangka waktu 20 (dua puluh) tahun sejak terjadi filling date.

prosedur pendaftaran hak paten berdasarkan ketentuan

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001

B. Cara Pengalihan Hak Paten.

Cara pengalihan Paten diatur dalam pasal 66 – pasal 68 UU

NO. 14 Tahun 2001. sebagai hak milik perseorangan, maka

secara hukum, Paten dapat beralih atau dialihkan baik

seluruhnya maupun sebagian karena:

pewarisan;

hibah;

c. wasiat;

d. perjanjian tertulis; atau

4

Page 5: makalah hak paten.doc

e. sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-

undangan.

Pengalihan Paten harus disertai dokumen asli Paten berikut

hak lain yang berkaitan dengan Paten itu. Segala bentuk

pengalihan Paten wajib dicatat dan diumumkan dengan dikenai

biaya. Pengalihan Paten yang tidak sesuai dengan ketentuan

Pasal ini tidak sah dan batal demi hukum.

Syarat dan tata cara pencatatan pengalihan Paten diatur

lebih lanjut dengan Keputusan Presiden. Kecuali dalam hal

pewarisan, hak sebagai pemakai terdahulu tidak dapat dialihkan.

Pengalihan hak wajib dicatat dan diumumkan dengan dikenai

biaya. Pengalihan hak tidak menghapus hak Inventor untuk tetap

dicantumkan nama dan identitasnya dalam Paten yang

bersangkutan.

syarat Pengalihan Hak Paten berdasarkan Peraturan

Presiden (Perpres) Nomor 37 Tahun 2010 tentang Syarat dan

Tata Cara Pencatatan Pengalihan Paten (Berlaku sejak 7 Juni

2010) , yaitu:

Paten yang beralih atau dialihkan wajb dicatatkan pada

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian

Hukum dan HAM.

Permohonan pencatatan pengalihan paten dapat diajukan

oleh pemohon atau kuasanya. Jika pemohon tidak bertempat

tinggal; atau tidak berkedudukan tetap di wilayah Negara

Republik Indonesia, permohonan pencatatan pengalihan

paten harus diajukan melalui kuasanya di Indonesia.

5

Page 6: makalah hak paten.doc

Permohonan pencatatan pengalihan paten memuat nomor

dan judul paten; tanggal, bulan, dan tahun permohonan;

nama dana alamat lengkap pemohon; nama dan alamat

lengkap pemegang paten; dan nama dan alamat lengkap

kuasa bila permohonan diajukan melalui kuasa.

Pencatatan pengalihan paten harus memenuhi sejumlah

syarat. Yakni, telah membayar biaya permohonan pencatatan

pengalihan paten; telah membayar biaya tahunan atas paten

untuk tahun yang sedang berjalan; dan kelengkapan

dokumen permohoan pencatatan pengalihan paten.

Dijelaskan pula bahwa terhitung 7 Juni 2010, permohonan

pencatatan pengalihan paten yang diterima sebelum

ditetapkannya Perpres ini, wajib menyesuaikan dengan

Perpres ini.

Jika permohonan belum sesuai dengan persyaratan dalam

Perpres ini, dalam jangka waktu paling lama 60 hari sejak

Perpres ini ditetapkan, DIrektorat Jenderak Hak Kekayaan

Intelektual memberitahukan kepada pemohon untuk

melengkapi persyaratan dimaksud paling lama 90 hari sejak

tanggal pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual.

6

Page 7: makalah hak paten.doc

Lisensi Paten

Perjanjian lisensi Paten diatur dalam pasal 69- pasal 87 UU

No. 14 Tahun 2001.Ada 2 (dua) jenis pengaturan lisensi Paten,

yaitu:

Lisensi Sukarela (voluntary license).

Lisensi Sukarela diatur dalam pasal 69 – pasal 73 No. 14

Thn 2001. Pemegang Paten berhak memberikan Lisensi kepada

pihak lain berdasarkan perjanjian Lisensi. Kecuali jika

diperjanjikan lain, lingkup Lisensi meliputi semua perbuatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 berlangsung selama

jangka waktu Lisensi diberikan dan berlaku untuk seluruh

wilayah Negara Republik Indonesia.

Kecuali diperjanjikan lain, Pemegang Paten tetap boleh

melaksanakan sendiri atau memberikan Lisensi kepada pihak

ketiga lainnya untuk melaksanakan perbuatan tersebut.

Perjanjian Lisensi tidak boleh memuat ketentuan, baik

langsung maupun tidak langsung, yang dapat merugikan

perekonomian Indonesia atau memuat pembatasan yang

menghambat kemampuan bangsa Indonesia dalam menguasai

dan mengembangkan teknologi pada umumnya dan yang

berkaitan dengan Invensi yang diberi Paten tersebut pada

khususnya.

Permohonan pencatatan perjanjian Lisensi yang memuat

ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus ditolak

oleh Direktorat Jenderal. Perjanjian Lisensi harus dicatat dan

diumumkan dengan dikenai biaya. Dalam hal perjanjian Lisensi

7

Page 8: makalah hak paten.doc

tidak dicatat di Direktorat Jenderal, perjanjian Lisensi tersebut

tidak mempunyai akibat hukum terhadap pihak ketiga.

Lisensi Wajib

Lisensi wajib diatur dalam pasal 74 – pasal 87 UU No. 14

Thn 2001. Lisensi-wajib adalah Lisensi untuk melaksanakan

Paten yang diberikan berdasarkan keputusan Direktorat Jenderal

atas dasar permohonan. Setiap pihak dapat mengajukan

permohonan lisensi-wajib kepada Direktorat Jenderal untuk

melaksanakan Paten yang bersangkutan setelah lewat jangka

waktu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal

pemberian Paten dengan membayar biaya. Lisensi wajib

hanya dapat diberikan apabila:

Pemohon dapat menunjukkan bukti yang meyakinkan

bahwa ia:

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan sendiri

Paten yang bersangkutan secara penuh;

Mempunyai sendiri fasilitas untuk melaksanakan

Paten yang bersangkutan dengan secepatnya; dan

Telah berusaha mengambil langkah-langkah dalam

jangka waktu yang cukup untuk mendapatkan Lisensi

dari Pemegang Paten atas dasar persyaratan dan

kondisi yang wajar, tetapi tidak memperoleh hasil;

dan

Direktorat Jenderal berpendapat bahwa Paten tersebut

dapat dilaksanakan di Indonesia dalam skala ekonomi

yang layak dan dapat memberikan manfaat kepada

sebagian besar masyarakat.

8

Page 9: makalah hak paten.doc

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Prosedur pendaftaran hak paten terdapat dalam pasal 24

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Hak Paten.

Cara pengalihan Paten diatur dalam pasal 66 – pasal 68 UU

NO. 14 Tahun 2001. sebagai hak milik perseorangan, maka

secara hukum, Paten dapat beralih atau dialihkan baik

seluruhnya maupun sebagian.

Saran

Pemerintah harus mempermudah dalam prosedur

pendaftaran hak paten, sehingga peraturan yang ada bisa

dilaksanakan dengan baik.

Dalam pengalihan hak paten, pemerintah harus membantu

mempermudah proes pengalihan hak paten, dengan biaya

yang sesuai dan syarat-syarat yang mempermudah proses

pengalihan hak paten.

9