Makalah Gizi Seimbang Tiap Tahapan Umur
description
Transcript of Makalah Gizi Seimbang Tiap Tahapan Umur
GIZI SEIMBANG TIAP TAHAPAN UMUR
Disusun untuk memenuhi tugas
Pelajaran Kesehatan dan Penganggulangan Bencana
Oleh :
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI S1 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Agustus, 2014
1
1. Diego Pradana 1203514027692. Gilda Ayu Ross Pitaloka 1203514109123. Indah Puspitaningtyas 1203514109084. Vindy Foniastuti 120351410906
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan tuisan ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak aka sanggup menyelesaikan
dengan baik.
Tulisan ini dibuat agar dapat dipergunakan bagi pemula di bidang kesehatan terutama dan
diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Semoga tulisan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepad pembaca. Walaupun
tulisan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya
supaya penulis dapat memperbaiki kesalahan dalam membuat makalah. Terima kasih.
Medan, April 2015
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar ISI
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
II.1 Hakikat Gizi Seimbang
II.2 Gizi Seimbang Untuk Tiap Kelompok Usia
II.3 Porsi
II.4 Akibat Gangguan Gizi
II.5 Pesan yang dapat Disampaikan kepada Tiap Kelompok Usia agar Gizinya Seimbang dan
Terpenuhi
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan,
dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi (Izwardi, 2012).
Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhikeadaan gizi. Hal ini
disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan danminuman yang dikonsumsi akan
mempengaruhi tingkat kesehatan individu danmasyarakat.
Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronisatau penyakit tidak
menular (PTM) terkait gizi, maka pola makan masyarakatperlu ditingkatkan kearah konsumsi
4
gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik dapatmeningkatkan kesehatan individu dan masyarakat.
Gizi yang optimal sangatpenting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan
kecerdasanbayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi yang baik membuat beratbadan
normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi,produktivitas kerja meningkat
serta terlindung dari penyakit kronis dan kematiandini.
Berdasarkan uraian diatas, masalah gizi seimbang menjadi permasalahan tersendiri dalam
kehidupan masyarakat. Sebagian besar masyarakat belum memahami pentingnya menjaga
asupan gizi guna meningkatkan kualitas kehudupan mereka. Kesadaran akan gizi seimbang perlu
ditingkatkan agar bangsa Indonesia memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas
kerja yang tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa hakikat gizi seimbang itu?
b. Bagaimanakah gizi seimbang untuk tiap kelompok usia?
c. Bagaimanakah anjuran porsi menurut kecukupan energi sesuai dengan tahapan umur?
d. Apa akibat yang ditimbulkan jika terjadi gangguan gizi terhadap tubuh seseorang?
e. Pesan apa yang dapat disampaikan untuk tiap kelompok usia?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui hakikat gizi seimbang.
b. Mengetahui gizi seimbang untuk tiap kelompok usia.
c. Mengetahui bagaimanakah anjuran porsi menurut kecukupan energi sesuai dengan
tahapan umur.
d. Mengetahui akibat yang ditimbulkan jika terjadi gangguan gizi terhadap tubuh
seseorang.
e. Mengetahui pesan apa yang dapat disampaikan untuk tiap kelompok usia agar gizinya
seimbang dan terpenuhi.
5
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Hakikat Gizi Seimbang
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau sering diartikan
sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga.
(Irianto, 2006)
6
Gizi merupakan suatu zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia untuk pertumbuhan dan
perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai penyedia energi untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk
hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Lemak adalah salah satu
zat gizi yang mempu memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan
lambung sehingga memberikan efek kenyang lebih lama konsultan kolesterol. Protein adalah zat
gizi yang berperan dalam pertumbuhan, pembentukan dan perbaikan semua jaringan, dapat
dijumpai misalnya pada kacang-kacangan. Vitamin adalah zat gizi yang tidak dapat diproduksi
oleh tubuh, jadi vitamin dapat didapatkan dengan cara menonsumsi buah-buahan dan juga
sayuran. Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi.
Kebutuhan gizimenjadi sangat penting terutama bagi perkembanganatau pertumbuhan
anak.Menurut dokter Briliantono M Soewarno, status Gizianak dikatakan normal bisa diukur dari
perkembangan tinggi badannya “Status gizi anak yang normal itu kalau badan anak tidak pendek
namun tak juga kurus,” ujarBrilianto yang juga dokterAhli Tulang ini (Novella, 2012).
Gizi seimbang menjadi kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia. Bukan hanya untuk
orang dewasa namun juga bagi pertumbuhan anak-anak. Mereka semua membutuhkan
tersedianya gizi seimbang dan memadai baik itu protein, karbohidrat, maupun lemak. Untuk
memenuhi tidak harus mengkonsumsi makanan berharga mahal, yang penting adalah gizi
seimbang untuk hidup sehat (newsletter Andalas. novella, 2012).
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman
atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Jika seseorang
mengalami kekurangan gizi, yang terjadi akibat asupan gizi di bawah kebutuhan, maka ia akan
lebih rentan terkena penyakit dan kurang produktif. Sebaliknya, jika memiliki kelebihan gizi
akibat asupan gizi yang melebihi kebutuhan, serta pola makan yang padat energi (kalori) maka ia
akan beresiko terkena berbagai penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung
dsb. Karena itu, pedoman gizi seimbang disusun berdasarkan kebutuhan yang berbeda pada
setiap golongan usia, status kesehatan dan aktivitas fisik (danone institute, tanpa tahun).
7
Kegiatan yang bertujuan untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan
jumlah yang tepat telah lama dilakukan oleh pemerintah melalui salah satu program yaitu
Posyandu, kebutuhan asupan gizi divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi Seimbang (TGS),
yang terdiri atas potongan-potongan tumpeng. Luasnya potongan menunjukkan porsi yang harus
dikonsumsi setiap hari. TGS dialasi air putih, artinya air putih merupakan bagian terbesar dari zat
gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif.
Sumber: kementrian kesehatan RI
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya merupakan
rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk
dengan memonitor berat badan secara teratur. Empat Pilar tesebut adalah (1) mengonsumsi
makanan beragam. Mengonsumsi makanan beragam juga harus memperhatikan porsi dan
proporsinya, (2) membiasakan perilaku hidup bersih, (3) melakukan aktivitas fisik, (4)
Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal.
8
II.2 Gizi Seimbang Untuk Tiap Kelompok Usia
Gizi seimbang untuk berbagai kelompok
1. Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui mengindikasikan bahwa
konsumsi ibu hamil harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya dan untuk pertumbuhan
serta perkembangan janin/bayinya. Oleh karena itu ibu hamil dan ibu menyusui
membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak hamil
atau tidak menyusui, tetapi konsumsi pangannya tetap beranekaragam dan seimbang
dalam jumlah dan proporsinya.
Janin tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi oleh
ibunya dan dari simpanan zat gizi yang berada didalam tubuh ibunya. Selama hamil atau
menyusui seorang ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan yang dimakan untuk
mencukupi kebutuhan pertumbuhan bayi dan kebutuhan ibu yang sedang
mengandung bayinya serta untuk memproduksi ASI. Bila makanan ibu sehari-hari
tidak cukup mengandung zat gizi yang dibutuhkan, maka janin atau bayi akan
mengambil persediaan yang ada didalam tubuh ibunya. Misalnya sel lemak ibu sebagai
sumber kalori; zat besi dari simpanan di dalam tubuh ibu sebagai sumber zat besi
janin/bayi. Demikian juga beberapa zat gizi tertentu tidak disimpan di dalam tubuh
sepertivitamin C dan vitamin B yang banyak terdapat di dalam sayuran dan buah-
buahan. Sehubungan dengan hal itu, ibu harus mempunyai status gizi yangbaik sebelum
hamil dan mengonsumsi makanan yang beranekaragam baikproporsi maupun
jumlahnya.
Kenyataannya di Indonesia masih banyak ibu-ibu yang saat hamilmempunyai
status gizi kurang, misalnya kurus dan menderita Anemia. Hal inidapat disebabkan
karena asupan makanannya selama kehamilan tidakmencukupi untuk kebutuhan
dirinya sendiri dan bayinya. Selain itu kondisi inidapat diperburuk oleh beban kerja ibu
hamil yang biasanya sama atau lebihberat dibandingakan dengan saat sebelum hamil.
Akibatnya, bayi tidakmendapatkan zat gizi yang dibutuhkan, sehingga mengganggu
pertumbuhandan perkembangannya. Demikian pula dengan konsumsi pangan ibu
9
menyusui harus bergiziseimbang agar memenuhi kebutuhan zat gizi bayi maupun
untuk mengganti zatgizi ibu yang dikeluarkan melalui ASI. Tidak semua zat gizi yang
diperlukanbayi dapat dipenuhi dari simpanan zat gizi ibu, seperti vitamin C dan
vitamin. Oleh karena itu harus didapat dari konsumsi pangan ibu setiap hari.
2. Gizi Seimbang untuk Bayi 0-6 bulan
Gizi seimbang untuk bayi 0-6 bulan cukup hanya dari ASI. ASI merupakan
makanan yang terbaik untuk bayi oleh karena dapat memenuhi semua zat gizi yang
dibutuhkan bayi sampai usia 6 bulan, sesuai denganperkembangan sistem
pencernaannya, murah dan bersih.
3. Gizi Seimbang untuk Anak 6-24 bulan
Pada anak usia 6-24 bulan, kebutuhan terhadap berbagai zat gizi semakin
meningkat dan tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari ASI saja. Pada usia ini anak berada
pada periode pertumbuhan dan perkembangan cepat, mulai terpapar terhadap infeksi
dan secara fisik mulai aktif, sehingga kebutuhan terhadap zat gizi harus terpenuhi
dengan memperhitungkan aktivitas bayi/anak dan keadaan infeksi. Agar mencapai gizi
seimbang maka perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI atau MP-ASI,
sementara ASI tetap diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pada usia 6 bulan, bayi
mulai diperkenalkan kepada makanan lain, mula-mula dalam bentuk lumat, makanan
lembik dan selanjutnya beralih ke makanan keluarga saat bayi berusia 1 tahun.
4. Gizi Seimbang untuk Anak usia 2-5 tahun
Kebutuhan zat gizi anak pada usia 2-5 tahun meningkat karena masihberada pada masa
pertumbuhan cepat dan aktivitasnya tinggi. Demikian jugaanak sudah mempunyai
pilihan terhadap makanan yang disukai termasukmakanan jajanan.
5. Gizi Seimbang untuk Anak 6-9 tahun
Anak pada kelompok usia ini merupakan anak yang sudah memasukimasa sekolah dan
banyak bermain diluar, sehingga pengaruh kawan, tawaran makanan jajanan, aktivitas
10
yang tinggi dan keterpaparan terhadap sumber penyakit infeksi menjadi tinggi.
Sebagian anak usia 6-9 tahun sudah mulai memasuki masa pertumbuhan cepat pra-
pubertas, sehingga kebutuhanterhadap zat gizi mulai meningkat secara bermakna.
6. Gizi Seimbang untuk Remaja (10-19 tahun)
Kelompok ini adalah kelompok usia peralihan dari anak-anak menjadi remaja muda
sampai dewasa. Kondisi penting yang berpengaruh terhadap kebutuhan zat gizi
kelompok ini adalah pertumbuhan cepat memasuki usia pubertas, kebiasaan jajan,
menstruasi dan perhatian terhadap penampilan fisik “Body image” pada remaja
puteri.
7. Gizi Seimbang untuk Dewasa
Perilaku konsumsi pangan bergizi seimbang dapat terganggu oleh pola kegiatan
kelompok usia dewasa saat ini yaitu persaingan tenaga kerja yang ketat, ibu bekerja
diluar rumah, tersedianya berbagai makanan siap saji dan siap olah, dan ketidak-tahuan
tentang gizi menyebabkan keluarga dihadapkan pada pola kegiatan yang cenderung
pasif atau “sedentary life”, waktu di rumah yang pendek terutama untuk ibu, dan
konsumsi pangan yang tidak seimbang dan tidak higienis.
8. Gizi Seimbang untuk Usia Lanjut
Dengan bertambahnya usia, khususnya usia di atas 60 tahun, terjadi berbagai perubahan
dalam tubuh yaitu mulai menurunnya fungsi berbagai organ dan jaringan tubuh, oleh
karenanya berbagai permasalahan gizi dan kesehatan lebih sering muncul pada
kelompok usia ini. Perubahan tersebut meliputi antara lain organ pengindra termasuk
fungsi penciuman sehingga dapat menurunkan nafsu makan; melemahnya sistem
organ pencernaan sehingga saluran pencernaan menjadi lebih sensitif terhadap
makanan tertentu dan mengalami sembelit; gangguan pada gigi sehingga mengganggu
fungsi mengunyah; melemahnya kerja otot jantung; pada wanita memasuki
masamenopause dengan berbagai akibatnya; dan lain-lain. Hal tersebut
menyebabkan kelompok usia lanjut lebih rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk
terlalu gemuk, terlalu kurus, penyakit hipertensi, penyakit jantung, diabetes mellitus,
11
osteoporosis, osteoartritis dll. Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi pada kelompok usia
lanjut agak berbeda pada kelompok dewasa, sehingga pola konsumsi agak berbeda,
misalnya membatasi konsumsi gula, garam danminyak, makanan berlemak dan tinggi
purin. Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup.
II.3 Porsi
Anjuran Jumlah Porsi Menurut Kecukupan Energi untuk Berbagai Kelompok Umur
1. UntukKelompok Ibu Hamil dan Menyusui
Bahan Makanan Ibu Hamil 2500 kkal Ibu Menyusui 2500 kkal
Nasi 6p 6p
Sayuran 4p 4p
Buah 4p 4p
Tempe 4p 4p
Daging 3p 3p
Susu 1p 1p
Minyak 6p 6p
Gula 2p 2p
2. Untuk Kelompok Umur 1-3 tahun dan 4-6 tahun
Bahan Makanan Anak Usia 1-3 tahun
1125 kkal
Anak Usia 4-6 tahun
1600 kkal
Nasi 3 p 4 p
Sayuran 1,5 p 2 p
Buah 3 p 3 p
Tempe 1 p 2 p
Daging 1 p 2 p
Susu 1 p 1 p
ASI Dilanjutkan hingga 2 tahun
Minyak 3 p 4 p
12
Gula 2 p 2p
3. Untuk Kelompok Umur 7-9 Tahun dan Anak Usia Sekolah 10-12
Bahan Makanan Anak Usia 7-9 tahun1850 kkal
Anak Usia 4-6 tahun
Laki-laki
2100 kkal
Perempuan
2000 kkal
Nasi 4 ½ p 4 p 4 p
Sayuran 3 p 2 p 3 p
Buah 3 p 3 p 4 p
Tempe 3 p 2 p 3 p
Daging 2 p 2 p 2 p
susu 1 p 1 p 1 p
Minyak 5 p 5 p 5 p
Gula 2 p 2 p 2 p
4. Untuk Kelompok Umur 13-15 tahun
Bahan Makanan Anak Remaja 13-15 tahun
Laki-laki 2475 kkal
Anak Remaja 13-15 tahun
Perempuan 2125 kkal
Nasi 6 ½ p 4 ½ p
Sayuran 3 p 3 p
Buah 4 p 4 p
Tempe 3 p 3 p
Daging 3 p 3 p
susu 1 p 1 p
Minyak 6 p 5 p
13
Gula 2 p 2 p
5. Untuk Kelompok Umur 16-18 tahun
Bahan Makanan Anak Remaja 16-18tahun Laki-laki
2675 kkal
Anak Remaja 16-18 tahun Perempuan
2125 kkal
Nasi 8 p 5 p
Sayuran 3 p 3 p
Buah 4 p 4 p
Tempe 3 p 3 p
Daging 3 p 3 p
Minyak 6 p 5 p
Gula 2 P 3 p
6. Untuk Kelompok Umur 19-29 tahun
Bahan Makanan Dewasa Laki-laki 19-29tahun
2725 kkal
Dewasa Perempuan19-29 tahun 2250 kkal
Nasi 8 p 5 p
Sayuran 3 p 3 p
Buah 5 p 5 p
Tempe 3 p 3 p
Daging 3 p 3 p
Minyak 7 p 5 p
Gula 2 p 2 p
7. Untuk Kelompok Umur 30-49 tahun
14
Bahan Makanan Dewasa Laki-laki 30-49tahun
2625 kkal
Dewasa Perempuan30-49 tahun 2125 kkal
Nasi 7 ½ p 4 ½ p
Sayuran 3 p 3 p
Buah 5 p 5 p
Tempe 3 p 3 p
Daging 3 p 3 p
Minyak 6 p 6 p
Gula 2 p 2 p
8. Untuk Kelompok Umur 50-64 tahun
Bahan Makanan Dewasa Laki-laki 30-49tahun
2625 kkal
Dewasa Perempuan30-49 tahun 2125 kkal
Nasi 6 ½ p 4 ½ p
Sayuran 4 p 4 p
Buah 5 p 5 p
Tempe 3 p 3 p
Daging 3 p 3 p
susu 1 p 1 p
Minyak 6 p 4 p
Gula 1 p 2 p
9. Untuk Kelompok Umur >65 tahun
Bahan Makanan Dewasa Laki-laki >65 tahun
1900 kkal
Dewasa Perempuan>65 tahun 1550 kkal
Nasi 5 p 3 ½ p
Sayuran 4 p 4 p
Buah 4 p 4 p
Tempe 3 p 3 p
Ikan segar 3 p 3 p
Susu rendah lemak 1 p 1 p
15
Minyak 4 p 4 p
Gula 2 p 2 p
Ket : 1. Nasi 1 porsi = ¾ gelas = 100 gr = 175 kkal
2. Sayuran 1 porsi = 1 gelas = 100 gr = 25 kkal
3. Buah 1 porsi = 1 buah pisang ambon = 50 gr = 50 kkal
4. Tempe 1 porsi = 2 potong sedang = 50 gr = 80 kkal
5. Daging 1 porsi = 1 potong sedang = 35 gr = 50 kkal
6. Ikan segar 1 porsi = 1/3 ekor = 45 gr = 50 kkal
7. Susu sapi 1 porsi = 1 gelas = 200 gr = 50 kkal
8. Susu rendah lemak 1 porsi = 4 sdm = 20 gr = 75 kkal
9. Minyak 1 porsi = 1 sdt = 5 gr = 50 kkal
10. Gula = 1 sdm = 20 gr = 50 kkal
*) sdm : sendok makan
**) sdt : sendok teh
p : porsi
II.4 Akibat Gangguan Gizi
Ada dua akibat gangguan gizi yang terjadi, yang pertama adalah kekurangan gizi dan yang
kedua adalah gizi lebih. Masalah kekurangan gizi pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan;
kurangnya ketersediaan pangan; kurang baiknya kualitas lingkungan; kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan. Sebaliknya masalah gizi lebih
disebabkan oleh kemajuan ekonomipada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya
pengetahuan tentang gizi, menu seimbang, dan kesehatan.
Malnutrisi yaitu gizi buruk atau merupakan masalah yangmembutuhkan perhatian khusus
terutama di negara-negara berkembang, yang merupakanfaktor risiko penting terjadinya
kesakitan dankematian pada ibu hamil dan balita.Gizi buruk tidak hanya meningkatkan
angkakesakitan dan angka kematian tetapi jugamenurunkan produktifitas,
16
menghambatpertumbuhan sel-sel otak yang mengakibatkan kebodohan dan keterbelakangan.
Berbagaimasalah yang timbul akibat gizi buruk antaralain tingginya angka kelahiran bayi
denganBerat Badan Lahir Rendah (BBLR) yangdisebabkan jika ibu hamil menderita gizi buruk
akan berpengaruh pada gangguan fisik, mental dankecerdasan anak, juga meningkatkan resiko
bayiyang dilahirkan kurang zat besi. Bayi yangkurang zat besi dapat berdampak pada
gangguanpertumbuhan sel-sel otak, yang dikemudian haridapat mengurangi IQ anak
(Krisnansari, 2010).
Pada anak-anak, KEP dapat menghambat pertumbuhan, rentan terhadap penyakit terutama
penyakit infeksi dan mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan. Pada orang dewasa, KEP
menurunkan produktivitas kerja dan derajat kesehatan sehingga menyebabkan rentan terhadap
penyakit (Almatsier, 2009)
Berikut beberapa upaya penanggulangan masalah kurang gizi berdasarkan beberapa
sumber:
1) Upaya pemenuhan peserdiaan pangan nasional terutama melalui peningkatan produksi
beraneka ragam pangan
2) Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPKG)
3) Peningkatan pelayanan gizi dimulai dari tingkat Posyandu, hingga puskesmas dan
rumah sakit
4) Upaya pengawasan makanan dan minuman
5) Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi
Masalah gizi lebih disebabkan oleh kebanyakan masukan energi dibandingkan dengan
keluaran energi baru muncul di permukaan pada awal tahun 1990-an. Peningkatan pendapatan
pada kelompok masyarakat tertentu, terutama di perkotaan menyebabkan perubahan dalam gaya
hidup,teutama dalam pola makan. Pola makan tradisiona yang tadinya tinggi karbohidrat, tinggi
serat kasar, dan rendah lemak berubah ke pola makan baru yang rendah karbohidrat, rendah serat
kasar, dan tinggi lemak sehingga menggeser mutu makanan kearah tidak seimbang. Perubahan
pola makan ini dipercepat oleh makin kuatnya arus budaya makanan asing yang disebabbkan
olehkemajuan teknologi informasi komunikasi dan globalisasi ekonomi (Almatsier, 2009).
Masalah gizi lebih ini menyerang semua lapisan umur, baik anak-anak hingga orang
dewasa. Penanggulangannyaa dalahdenga nmenyeimbang kanmasukan dan keluaran energy
melalui pengurangan makan dan penambahan latihan fisik atau olah raga serta menghindari
17
tekanan hidup/ stress. Penyeimbangan masukan energy dilakukan dengan membatasi konsumsi
karbohidrat dan lemak serta menghindari konsumsi alkohol. Untuk itu diperlukan upaya
penyuluhan kemasyarakat luas. Disamping itu perlu peningkatan teknologi pengolahan makanan
tradisional Indonesia siap santap, sehingga makanan tradisional yang lebih serat ini disajikan
dengan cara-cara dan kemasan yang dapat menyaingi cara penyajian dan kemasan makanan berat
(Almatsier, 2009)
II.5 Pesan yang dapat Disampaikan kepada Tiap Kelompok Usia agar Gizinya Seimbang
dan Terpenuhi
a. Pesan gizi seimbang untuk ibu hamil dan menyusui.
Membiasakan mengkonsumsi aneka pangan lebih banyak untuk memenuhi
kebutuhan energi, protein dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) karena
digunakan untuk pemeliharaan, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
kandungan serta cadangan selama masa menyusui. Zat gizi mikro penting yang
diperlukan selama hamil adalah zat besi, asam folat, kalsium, iodium dan zink.
Membatasi konsumsi garam karenadapat mencegah hipertensi selama kehamilan.
Selama ibu hamil diusahakan agar tidak menderita hipertensi. Hal ini disebabkan
karena hipertensi selama kehamilan akan meningkatkan risiko kematian janin,
terlepasnya plasenta, serta gangguan pertumbuhan.
Membatasi minum kopi karena Kafein yang terdapat dalam kopi yang dikonsumsi
ibu akan masuk ke dalam ASI sehingga akan berpengaruh tidak baik terhadap
bayi, hal ini disebabkan karena metabolisme bayi belum siap untuk mencerna
kafein. Konsumsi kafein pada ibu menyusui juga berhubungan dengan rendahnya
pasokan ASI.
Minum air yang banyak karena Kebutuhan air selama kehamilan meningkat agar
dapat mendukung sirkulasi janin, produksi cairan amnion dan meningkatnya volume
darah. Ibu hamil memerlukan asupan air minum sekitar 2-3 liter perhari (8 – 12 gelas
sehari).
b. Pesan gizi seimbang untuk bayi 0 – 6 bulan :
Setiap bayi harus memperoleh ASI Eksklusif yang berarti sampai usia 6 bulan hanya
diberi ASI saja.
18
c. Pesan gizi seimbang untuk bayi 6 – 24 bulan :
Ibu sebaiknya memahami bahwa pola pemberian makanan secara seimbang pada
usia dini akan berpengaruh terhadap selera makan anak selanjutnya, sehingga
pengenalan kepada makanan yang beranekaragam pada periode ini menjadi sangat
penting. Secara bertahap, variasi makananuntuk bayi usia 6-24 bulan semakin
ditingkatkan, bayi mulai diberikan sayurandan buah-buahan, lauk pauk sumber protein
hewani dan nabati, serta makananpokok sebagai sumber kalori. Demikian pula
jumlahnya ditambahkan secarabertahap dalam jumlah yang tidak berlebihan dan dalam
proporsi yang juga seimbang.
d. Pesan gizi seimbang untuk anak usia 2 – 5 tahun.
Jumlah dan variasi makanan harus mendapatkan perhatian secara khusus dari ibu atau
pengasuh anak, terutama dalam “memenangkan” pilihan anak agar memilih
makanan yang bergizi seimbang. Disamping itu anak pada usia ini sering keluar
rumah sehingga mudah terkena penyakit infeksi dan kecacingan, sehingga perilaku
hidup bersih perlu dibiasakan untuk mencegahnya.
e. Pesan gizi seimbang untuk anak usia 6 – 9 tahun.
Pemberian makanan dengan gizi seimbang untuk anak pada kelompok usia ini harus
memperhitungkan kondisi – kondisi anak yang mulai suka jajan di luar karena banyak
bermain di luar dan terpengaruh oleh teman, tawaran makanan jajanan, aktivitas dan
keterpaparan terhadap sumber penyakit infeksi menjadi tinggi.
f. Pesan gizi seimbang untuk remaja usia 10 – 19 tahun.
Perhitungan terhadap kebutuhan zat gizi pada kelompok ini harus memperhatikan
kondisi-kondisi tertentu seperti pertumbuhan cepat memasuki usia pubertas, kebiasaan
jajan, menstruasi dan perhatian terhadap penampilan fisik. Khusus pada remaja
puteri, perhatian harus lebih ditekankan terhadap persiapan mereka sebelum menikah.
g. Pesan gizi seimbang untuk dewasa.
Perhatian terhadap perilaku konsumsi pangan dengan gizi seimbang, termasuk
kegiatan fisik yang memadai dan memonitor BB normal, perlu diperhatikan untuk
mencapai pola hidup sehat, aktif dan produktif.
h. Pesan gizi seimbang untuk usia lanjut.
19
Membatasi konsumsi gula, garam dan minyak, makanan berlemak dan tinggi purin.
Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang cukup.
PENUTUP
Kesimpulan
Gizi merupakan suatu zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia untuk pertumbuhan dan
perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai penyedia energi untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Tiap orang memilikikebutuhangizi yang berbedadarikelompokusiatertentu,
karena itu tiap usia tertentu memiliki porsimakan yang berbeda. Masalah gizi menyerang semua
lapisan umur, baik anak-anak hingga orang dewasa. Penanggulangannya adalah dengan
menyeimbangkan masukan dan keluaran energy melalui pengurangan makan dan penambahan
latihan fisik atau olah raga serta menghin dari tekanan hidup / stress.
Saran
Pemenuhan gizi yang seimbang sangat penting dan diperlukan dari asupan makanan yang
dimakan tiap harinya, yang nantinya akan digunakan untuk memenuhi energi yang dibutuhkan
tubuh tiap harinya. Oleh karena itu, harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi untuk
pemenuhan gizi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Djoko Pekik, 2006. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.
Novela, Debi S. 2013. GiziSeimbang, 4 (1).(Online), diakses 23 Agustus 2014.
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
YayasanInstitutDanone Indonesia.GiziUntukAnakBangsa. (Online),
http://www.danonenutrindo.org/tentang_gizi_seimbang.php, diakses23 Agustus
2014.
Krisnansari, Diah. 2010. Mandala of Health. NutrisidanGiziBuruk. (Online), 4 (1): 68.
21