Makalah Geothermal

10
RESUME GEOLOGI DAN IDENTIFIKASI MANIFESTASI PANAS BUMI DI DAERAH GUNUNG PANDAN DAN SEKITARNYA Oleh : Rahmat Mulyana M 270110120001 Guntara Denovan 270110120002 Ikhtiar Dwi Wardhana 270110120052 Pierre Yusalman L 270110120078 Ammar Saifurrohman 270110120154 MATA KULIAH GEOTHERMAL FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

description

manifestasi

Transcript of Makalah Geothermal

Page 1: Makalah Geothermal

RESUME

GEOLOGI DAN IDENTIFIKASI MANIFESTASI PANAS BUMI DI DAERAH GUNUNG PANDAN

DAN SEKITARNYA

Oleh :

Rahmat Mulyana M 270110120001

Guntara Denovan 270110120002

Ikhtiar Dwi Wardhana 270110120052

Pierre Yusalman L 270110120078

Ammar Saifurrohman 270110120154

MATA KULIAH GEOTHERMAL

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2015

Page 2: Makalah Geothermal

SARI

Sumber energi panas bumi cenderung tidak akan habis, karena proses

pembentukannya yang terus menerus selama kondisi lingkungannya (geologi dan hidrologi)

dapat terjaga keseimbangannya. Studi manifestasi panas bumi adalah untuk mengetahui

kondisi keterdapatan panas bumi pada daerah pemetaan berupa manifestasi titik-titik sumber

mata air panas dan keadaan lain yang berhubungan dengan keberadaan panas bumi. Sumber

energi tersebut berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang

dikandung panas bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.

Berdasarkan jenis manifestasi permukaan yang dijumpai di daerah pemetaan terdapat

lebih dari 2 (dua) mata air hangat yang bersifat pH netral, maka sistem panas bumi di daerah

tersebut diintrepetasikan sebagai sistem panas bumi dominan air hangat (hot water dominated

system). Dengan ditemukan juga mata air dingin maka dapat diintrepetasikan ada 2 (dua)

lapisan akuifer berdasarkan susunan stratigrafi di daerah pemetaan, sistem akuifer panas bumi

di daerah pemetaan diduga berada pada batuan sedimen, dimana kuifernya terdapat pada

batuan yang berumur Tersier atau yang kemungkinan adalah batupasir yang juga merupakan

batuan permeable. Hal ini juga terbukti adanya batuan Kuarter yaitu batuan terobosan yang

muncul di permukaan.

Kata kunci : geothermal

Page 3: Makalah Geothermal

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Panas bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable), berpotensi

besar serta sebagai salah satu sumber energi pilihan dalam keanekaragaman energi. Secara

sederhana, energi panas bumi adalah energi panas yang dipindahkan dari bagian dalam bumi.

Energi tersebut dapat diambil dalam bentuk uap atau air panas, Sesumber panas bumi

didefiniskan sebagai suatu reservoir dimana energi panas bumi dapat diekstraksi secara

ekonomis dan dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik atau untuk keperluan industri,

pertanian atau keperluan-keperluan domestik yang sesuai (Armstead, 1978 dan Gupta, 1980).

Rumusan Masalah

Adapun batasan pembahasan dalam makalah ini adalah bagaimana kondisi geologi

dan identifikasi manifestasi panas bumi di daerah gunung pandan dan sekitarnya.

Tujuan

Mengetahui bagaimana kondisi geologi dan identifikasi manifestasi panas bumi di

daerah gunung pandan dan sekitarnya.

Page 4: Makalah Geothermal

BAB II

PEMBAHASAN

Tinjauan Pustaka

Potensi geothermal suatu wilayah dapat diketahui dengan ditemukannya manifestasi

permukaan. Adanya suatu sistem hidrothermal di bawah permukaan sering kali ditunjukan

adanya manifestasi geothermal di permukaann seperti :

1. Mata air panas/hangat

Air tanah yang turun dan bersentuhan dengan batuan yang panas, maka terpanaskan

dan cenderung naik ke permukaan melalui rekahan-rekahan pada batuan yang

membentuk sumber mata air panas.

2. Geyser

Merupakan air tanah yang tersembur keluar sebagai kolam uap air panas yang

terbentuk oleh adanya celah yang terisi air. Makin besar akumulasi air dalam celah

maka makin tinggi tekanan air di bawahnya, sehingga saat air di bawah mendidih,

terbentuk uap air yang menekan bagian atasnya.

3. Fumarol dan Solfatar

Fumarol merupakan lubang asap tempat keluarnya gas-gas yang dihasilkan oleh

gunung api. Umumnya terletak di sekitar gunung api atau terobosan melalui rekahan-

rekahan. Sedang Solfatar adalah Fumarol yang mengeluarkan gas belerang (sulfur),

sering juga dijumpai belerang yang mengendap sebagai kristal dan melapisi rekahan-

rekahan pada batuan yang dilaluinya.

4. Kawah

Suatu bentuk depresi berbentuk corong terbuka ke atas yang merupakan tempat

disemburkannya gas-gas, tefra dan lava.

5. Mud Pool

Lumpur yang selalu berair karena adanya kondensasi uap.

Metode

Metode yang digunakan adalah metode pengamatan geologi permukaan (surface

mapping), yaitu melakukan pengamatan langsung di lapangan dan pengambilan sampel. Data

Page 5: Makalah Geothermal

yang diambil berupa data morfologi, litologi dan struktur geologi serta penentuan titik

manifestasi panas bumi berupa sifat fisik mata air, dan tanah hangat.

Tahapan-tahapan : tahap persiapan, tahap pengamatan, tahap analisa (analisa

morfologi, analisa statigrafi, analisa struktur, analisa petrografi, analisa fosil, dan analisa

kimia air panas), tahap pembuatan peta, tahap pembuatan laporan.

Hasil Pembahasan

Morfologi daerah Pengamatan diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) satuan geomorfik yaitu:

Satuan Geomorfik Vulkanik dengan Subsatuan Kepundan Gunungapi (V1); Satuan Geomorfik Vulkanik dengan Subsatuan Batuan Terobosan/Dike (V24); Satuan Geomorfik Vulkanik dengan Subsatuan Lelehan Lava (V11); Satuan Geomorfik Struktural dengan Subsatuan Lembah Antiklin (S16); dan Satuan Geomorfik Struktural dengan Subsatuan Lembah Sinklin (S17)

Daerah Pengamatan secara umum terbagi menjadi hanya 1 (satu) satuan pola aliran, yaitu pola aliran Dendritik yang terbentuk hampir diseluruh bagian peta. Stadia sungai di daerah pengamatan umumnya merupakan stadia tua, hal ini terlihat dari bentuk adanya endapan kanan dan kiri sungai serta tidak berpola.

Stratigrafi daerah Pengamatan dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) litostratigrafi dari yang diendapkan terakhir hingga satuan yang diendapkan pertama kali, yaitu :

Satuan Breksi berumur Pliosen – Pleistosen (N21 – N22); Satuan Andesit Intrusi berumur Pliosen – Pleistosen (N21 – N22); Satuan Batupasir berumur Pliosen (N19 – N20); Satuan Napal Miosen Akhir – Pliosen (N18 – N19); Satuan Batugamping berumur Miosen Akhir - Pliosen (N17 – N20).

Berdasarkan pengamatan di lapangan dan interpretasi pada peta topografi (kontur), umumnya batuan di daerah pengamatan mengalami proses vulkanik. Pada daerah pengamatan, struktur yang dijumpai adalah patahan yaitu sesar dan kekar serta lipatan.

Pada umumnya analisa manifestasi panas bumi di daerah Pengamatan dapat dilakukan dengan beberapa indikator, indikator yang bisa diinterpretasikan diantaranya dengan adanya pemunculan mata air panas/hangat, analisa kimia air, pengambilan sampel air, dan sebagainya. Manifestasi panas bumi di daerah Gunung Pandan yang dapat diamati diantaranya mata air hangat dan tanah hangat (warm ground). Mata air hangat merupakan bentukan pada sistem akuifer tertekan, sedangkan mata air dingin merupakan bentukan pada sistem akuifer bebas.

Beberapa mata air hangat ditemukan berasosiasi dengan endapan oksida besi, sedangkan tanah hangat yang ditemukan umumnya berasosiasi dengan batuan atau mineral ubahan dan dengan pemunculan mata air, baik mata air hangat maupun mata air dingin.

Page 6: Makalah Geothermal

Di daerah Pengamatan ditemukan juga 4 (empat) titik manifestasi panas bumi yang

dikategorikan sebagai tanah hangat (warm ground). Tanah hangat tersebut merupakan salah

satu faktor juga dalam penentuan manifestasi panas bumi di daerah Gunung Pandan dan

sekitarnya. Penentuan tanah hangat tersebut dengan perhitungan gradient temperatur, yaitu

dengan membuka tanah tersebut (menggali). Lokasi dari tanah hangat tersebut yaitu di

sebelah barat dari Gunung Kramat, utara dari Gunung Nangka, selatan dari Dusun Tengaring

Lor dan sebelah timurlaut dari Gunung Puru.

Dari pengamatan di lapangan, pada daerah pengamatan terdapat potensi-potensi

geologi baik yang menguntungkan maupun yang merugikan bagi manusia khususnya

masyarakat sekitar daerah pengamatan. Adapun potensi yang terdapat pada daerah

pengamatan yaitu potensi sumberdaya geologi, yaitu potensi airtanah, potensi tataguna lahan,

pertambangan, dan potensi bencana geologi yaitu longsor, banjir dan erosi.

Page 7: Makalah Geothermal

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Morfologi daerah Pengamatan diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) satuan geomorfik yaitu: Satuan Geomorfik Vulkanik dengan Subsatuan Kepundan Gunungapi (V1); Satuan Geomorfik Vulkanik dengan Subsatuan Batuan Terobosan/Dike (V24); Satuan Geomorfik Vulkanik dengan Subsatuan Lelehan Lava (V11); Satuan Geomorfik Struktural dengan Subsatuan Lembah Antiklin (S16); dan Satuan Geomorfik Struktural dengan Subsatuan Lembah Sinklin (S17)

2. Daerah Pengamatan secara umum terbagi menjadi hanya 1 (satu) satuan pola aliran, yaitu pola aliran Dendritik.

3. Stratigrafi daerah Pengamatan dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) litostratigrafi dari yang diendapkan terakhir hingga satuan yang diendapkan pertama kali, yaitu : Satuan Breksi berumur Pliosen – Pleistosen (N21 – N22); Satuan Andesit Intrusi berumur Pliosen – Pleistosen (N21 – N22); Satuan Batupasir berumur Pliosen (N19 – N20); Satuan Napal Miosen Akhir – Pliosen (N18 – N19); Satuan Batugamping berumur Miosen Akhir - Pliosen (N17 – N20).

4. Manifestasi panas bumi di daerah Gunung Pandan yang dapat diamati diantaranya mata air hangat dan tanah hangat (warm ground). Mata air hangat merupakan bentukan pada sistem akuifer tertekan, sedangkan mata air dingin merupakan bentukan pada sistem akuifer bebas.

Page 8: Makalah Geothermal

DAFTAR PUSTAKA

Saputri, Sella Arum. tanpa tahun. Geologi dan Identifikasi Manifestasi Panas Bumi di

Daerah Gunung Pandan dan Sekitarnya. Surabaya: Teknik Geologi ITATS