Hubungan antara Polidaktili dengan

Hukum Mendel

Valenchia Jeandry

Jalan Terusan Arjuna No. 6 Jakarta Barat 11510

Pendahuluan

Makalah ini saya buat untuk menelaah lebih lanjut masalah yang diberikan oleh Dr.

Hendra Sutardhio mengenai polidaktili. Menurut penelitian yang saya lakukan di Jakarta pada

bulan Agustus 2012 ditemukan ada seorang perempuan bernama Ina yang bimbang untuk

memutuskan menikah atau tidak dengan kekasihnya, Anton. Hal ini disebabkan karena Anton

menderita kelebihan jumlah jari tangan kanan dan kiri yaitu 12 buah. Ayah Anton ternyata

juga menderita kelainan yang sama. Tujuan dari makalah ini agar saya lebih memahami

hubungan antara hukum mendel dengan polidaktili secara terperinci.

Kata kunci: polidaktili, hukum mendel

Isi

Polidaktili(1) adalah suatu kelainan yang diwariskan gen autosom dominan P. Pada

penyakit ini penderita memiliki kelainan kelebihan jari pada tangan atau kaki atau pada

tangan dan kakinya. Pada umumnya, orang yang normal adalah orang yang memiliki genotip

homozigot resesif pp. Penderita polidaktili hanya mengalami gangguan pada fisiknya saja

tetapi tidak mempengaruhi tingkat intelektualnya.

Polidaktili disebabkan oleh kelainan kromosom pada waktu pembentukan organ tubuh

janin disebabkan karena pada saat hamil muda, ibunya banyak mengonsumsi makanan yang

mengandung bahan pengawet. Polidaktili dapat terjadi karena diwariskan oleh kromosom

melalui hukum mendel.

Kromosom(2) adalah bagian terpenting dari sel yaitu struktur benang dalam inti sel

yang membawa sifat keturunan atau hereditas. Kromosom hanya dapat dilihat ketika sel

sedang aktif membelah, yaitu pada saat terjadi kondensasi DNA. Pada saat pembelahan

kromosom tidak terlihat karena berada dalam keadaan terurai seperti benang panjang dan

tipis yang disebut kromatin. Pada manusia terdiri dari 23 pasang kromosom atau 46

kromosom dalam setiap sel yang berfungsi untuk menahan sekitar 25.000 gen. Kromosom

sendiri terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Kromosom autosom

Kromosom autosom adalah kromosom tubuh yang tersebar di seluruh tubuh

makhluk hidup kecuali pada sel gamet (sperma dan ovum). Autosom biasanya

selalu berpasangan atau disebut kromosom homolog. Pada manusia baik laki-laki

atau perempuan autosomnya hanyalah 22 pasang autosom.

2. Kromosom gonosom

Kromosom gonosom adalah kromosom kelamin atau kromosom seks yang hanya

terdapat pada sel gamet saja. Gonosom merupakan jenis kromosom yang

menentukan jenis kelamin makhluk hidup. Pada manusia terdapat 1 pasang

gonosom.

Hukum Mendel(3) adalah hukum pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh

Gregor Johann Mendel pada saat mencoba menyilangkan tanaman. Hukum ini terbagi

menjadi 2, yaitu :

1. Hukum Pertama Mendel

Hukum ini membahas tentang pemisahan faktor-faktor pembawa sifat (alel) pada

saat pembentukan gamet. Hukum ini menyatakan bahwa alel akan berpisah secara

bebas dari diploid menjadi haploid pada saat pembentukan gamet. Hukum ini

biasa disebut hukum segragasi/segragation.

2. Hukum Kedua Mendel

Hukum ini Mendel menyimpulkan bahwa dalam suatu perkawinan atau

persilangan yang menyangkut dua atau lebih pasangan sifat beda, maka pewarisan

dari masing-masing pasangan faktor sifat tersebut adalah bebas dan sendiri-sendiri

tidak tergantung satu sama lain. Hukum ini biasa disebut hukum berpasangan

secara bebas/independent assortment.

Contoh kelainan polidaktili :

Bila ada seorang laki-laki polidaktili heterozigot menikah dengan perempuan normal

maka keturunannya akan menghasilkan 50% polidaktili dan 50% normal.

P Ayah polidaktili x Ibu normal

G Pp x pp

F P p

p Pp pp

p Pp pp

Penutup

Kesimpulan dari penelitian saya adalah Penyakit polidaktili menyerang kromosom

autosom atau sel tubuh bukan pada kromosom gonosom. polidaktili merupakan penyakit

kelainan pada jumlah jari tangan dan jari kaki pada manusia dan tidak menimbulkan gejala-

gejala yang aneh atau menyakitkan karena penyakit polidaktili itu merupakan pembawaan

dari lahir yang diturunkan oleh ayah atau ibunya yang memiliki penyakit yang sama atau

mereka normal namun memiliki sifat pembawa polidaktili sehingga anak mereka ada yang

polidaktili dan ada yang normal.

Daftar Pustaka

(1) Dr. A. Yuda Handaya.Kelainan Jumlah Jari pada Tangan dan Kaki

Manusia.Wikipedia.2010

(2) Slamet Prawirohartono.Hukum Hereditas, Penerapan, serta Implikasinya.Sciense

Biologi 3 SMA/MA.Bumi Aksara.halaman 264.2007