makalah fitoplankton

download makalah fitoplankton

of 14

description

planktonologi

Transcript of makalah fitoplankton

TUGAS FITOPLANKTONSpirullina sp., Caetoceros calitrans, Clorella sp.

Nama : Luk Luk Il Maknuun Nim : 125080100111064Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautanUNIVERSITAS BRAWIJAYA2012

PENDAHULUANA. Definisi FitoplanktonFitoplanktonadalah komponen autotrofplankton. Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen.Nama fitoplankton diambil dari istilahYunani,phytonatau "tanaman" dan ("planktos"), berarti "pengembara" atau "penghanyut".Sebagian besar fitoplankton berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat denganmatatelanjang. Akan tetapi, ketika berada dalam jumlah yang besar, mereka dapat tampak sebagai warna hijau di air karena mereka mengandungklorofildalam sel-selnya (walaupun warna sebenarnya dapat bervariasi untuk setiapspesiesfitoplankton karena kandungan klorofil yang berbeda atau memiliki tambahanpigmensepertiphycobiliprotein). (Thurman, H. V., 1997)Fitoplankton memperoleh energi melalui proses yang dinamakanfotosintesissehingga mereka harus berada pada bagian permukaan permukaan (disebut sebagai zonaeuphotic)lautan,danauatau kumpulan air yang lain. Melalui fotosintesis, fitoplankton menghasilkan banyakoksigenyang memenuhiatmosferBumi.(Thurman, H. V., 1997)Kemampuan mereka untuk mensintesis sendiri bahan organiknya menjadikan mereka sebagai dasar dari sebagian besarrantai makanandi ekosistem lautan dan di ekosistem air tawar.(Richtel, M., 2007)Disamping cahaya, fitoplankton juga sangat tergantung dengan ketersediaannutrisiuntuk pertumbuhannya. Nutrisi-nutrisi ini terutama makronutrisi sepertinitrat,fosfatatauasam silikat, yang ketersediaannya diatur oleh kesetimbangan antara mekanisme yang disebutpompa biologisdanupwellingpada air bernutrisi tinggi dan dalam. Akan tetapi, pada beberapa tempat di Samudra Dunia seperti di Samudra bagian Selatan, fitoplankton juga dipengaruhi oleh ketersediaan mironutrisibesi. Hal ini menyebabkan beberapa ilmuan menyarankan penggunaanpupukbesi untuk membantu mengatasikarbondioksidaakibat aktivitas manusia di atmosfer. (Richte l, M., 2007)B. Klasifikasi FitoplanktonFitoplankton dicirikan dengan pigmen yang berkaitan dengan proses fotosintesa. Selanjutnya proses fotosintesa yang dilakukan oleh algae berkaitan dengan klorofil a (kecuali pada alga hijau biru), dimana pigmen tersebut merupakan sel organ kloroplas. Pigmen yang terdapat dalam kloroplas tersebut digunakan sebagai kriteria untuk mengelompokkan alga ke dalam kelas (Bold dan Wynne, 1985).Menurut Romimohtarto dan Juwana (2001) meskipun membentuk sejumlah biomasa di laut, fitoplankton ini hanya diwakili oleh beberapa divisi saja, sebagian besar diantaranya bersel satu dan bersifat mikroskopik. Sachlan (1982) membagi algae menjadi beberapa divisi yaitu : Cyanophyta (alga hijau biru), Chrysophyta (alga kuning), Chlorophyta (alga hijau), Pyrrophyta (dinoflagellata), Euglenophyta, Phaeophyta (alga coklat), Rhodhophyta (alga merah).1. Chyanophyta (Alga hijau biru)

http://www.google.co.id/imgres?q=chyAnophyta Morfologi ChyanophytaSering juga disebut sebagai alga hijau biru. (blue green algae), merupakan organisme prokariotik yang mempunyai klorofil a, dan dalam proses fotosintesisnya membebaskan oksigen. Pigmen dari alga kelompok ini terdapat di dalam tilakoid, tidak membentuk platida. Pigmen pigmen yang terkandung dalam kelompok alga tersebut meliputi klorofil a (hijau), karoten (jingga), fikosianin (biru), dan fikoeretrin (merah). Cadangan makanannya berupa polyglucan dan butir butir cyanophycin. Dinding sel tersusun oleh alanin, glukosamin, asam muramik, asam glutamat, dan asam diaminopimelat. Dinding sel bagian luar seringkali dikelilingi selaput bergelatin. Ciri-ciri Cyanophyta :a) Bentuk organisme ini bisa uniseluler (chroocococcus , Anacystis); koloni (Merismopedia, Nostoc, Microcystis) atau filament (Oscillatoria, Microcoleus, Abaena). Sel yang membentuk koloni adalah serupa sedangkan bentuk filament tersusun dari sekumpulan sel yang membentuk rantai trikoma (seperti tabung), dan selubung.b) Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin (berwarna biru) dan fikoeritin (berwarna merah).c) Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa dan selulosa, kadang-kadang berlendir.d) Inti sel tidak memiliki membran (prokariot)Habitat CyanophytaHabitat anggota Cyanophyta bervariasi, dapat ditemukan di perairan dengan salinitas yang bervariasi, juga di temukan di dalam tanah. Beberapa ditemukan di atmosfer. Ada juga jenis jenis yang ditemukan di sumber air panas yang suhunya 73 - 74C. Sejumlah alga hijau biru tumbuh berasosiasi dengan organisme lain, misalnya Anabaena yang hidup pada akar Cycas dan paku air Azolla. Cyanophyta terdiri atas spesies yang uniseluler, koloni, atau filamen. Pada alga uniseluler, reproduksi dilakukan dengan pembelahan sel. Alga berbentuk filamen (berbentuk seperti benang) tersusun atas atau beberapa deret sel yang disebut trichoma, dan memperbanyak diri dengan fragmentasi (potongan filamen yang terpisah dari induknya dan tumbuh menjadi individu baru). Bagian fragmen dari trichoma (potongan filamen) itu disebut hormogonia dan bersifat motil. Salah satu contoh cyanophyta.

Spirullina sp.

http://www.google.co.id/imgres?q=spirulinaKlasifikasi dan Morfologi SpirullinaDivisi : CyanophytaKlas : CyanophyceaeOrdo : OscilatorialesFamili : OscilatoriaceaeGenus : SpirullinaSpesies : Spirullina sp.Spirullina termasuk dalam divisi Cyanophyta. Pada Cyanophyta terdapat 2 pigmen tambahan yaitu fikosiamin (biru) dan fikoeritrin (merah) yang menutupi warna hijau klorofil sehingga mengakibatkan terjadinya warna hijau-biru. Tipe paling umum dari ganggang ini adalah filamen pada spirullina, filamen yang berbentuk mempunyai tipe tidak bercabang. (Loveless, 1989)Ciri-cirinya :1) Berwarna hijau kebiruan2) Selnya berkoloni / mempunyai filamen terpilin menyerupai spiral (helix) sehingga disebut alga hijau biru berfilamen.3) Selnya berbentuk silindris dengan dinding sel tipis.Spirulina, ganggang biru hijau ini ditemukan pada air payau yang bersifat alkalis. Salah satu spesiesSpirulinatelah lama dikonsumsi sebagai bahan pangan di daerah Afrika. Bahkan pada abad ke-16, bangsa Astec Indian ditemukan sebagai pengguna Spirulina yang merupakan sumber protein utama dan ternyata kemudian ditemukan mengandung berbagai vitamin.Ada beberapa spesiesSpirulinayang telah ditelaah secara baik.Spirulinayang tumbuh di Meksiko dikenal sebagaiSpirulina maxima, dan di AfrikaSpirulinaplatensis.Spirulina maximaterlihat sebagai benang filamen bersel banyak dengan ukuran panjang 200-300 dan lebar 5-70 mikron. Suatu filamen dengan 7 spiral akan mencapai ukuran 1000 mikron dan berisi 250-400 sel (Angka dan Suhartono 2000).

2. Chrysophyta (alga kuning)

http://www.google.co.id/imgres?q=chrysophytaHabitat dan morfologi ChrysophytaAnggota kelompok ini ditemukan hampir di setiap habitat air (air tawar, laut, atau payau) sebagai bentos, plankton, dan juga hidup di tanah. Chrysophyta mengandung pigmen karoten dan xantovil yang melimpah dan menutupi klorofilnya, menyebabkan warna hijau kekuningan sampai coklat keemasan. Pigmen terdapat dalam plastida yang dikelilingi reticulum endoplasma. Cadangan makanan berupa -glucan, chrysolaminaran yang disebut leucocin. Ciri-cirinya :1. Chrysophytes dengan kloroplas emas-coklat, berisi chlorophylls a dan c, danmayoritas carotenes dan xanthophylls, termasuk fucoxanthin.2. Berbentuk sel tunggal dan berbenruk koloni3. Umumnya tidak mempunyai dinding sel4. Alat gerak terdiri dari flagel. Salah satu contoh Chrysophyta.

Caetoceros calitrans

http://www.google.co.id/imgres?q=chaetoceros+calcitrans

Klasifikasi Caetoceros calitransDivisi : ChrysophytaKlas : BacciliariophyceaeOrdo : CentralesFamili : CoscinidisceacaeGenus : ChaetocerosSpesies : Chaetoceros calcitransCaetoceros calitrans merupakan fitoplankton yang umumnya digunakan sebagai pakan alami. Caetoceros calitrans merupakan diatome yang termasuk dalam divisio thalophyta dan subdivisio algae, yang termasuk dalam ordo centrales . ciri-cirinya :a) Berbentuk seperti silindris b) Kebanyakan hidup dilaut.c) Selnya memiliki dinding yang mengandung pasir (silikat, SiO2) oleh karena itu sering disebut ganggang kerisik/ ganggang kelikir.Morfologi Pigmen, Chrysophyta berwarna keemasan, warna keemasan pada Chrysophytadisebabkan oleh karoten dan xantofil. Disamping itu Chrysophyta mempunyai pigmenfotosintesis termasuk klorofil dan karotenoid seperti fukoxantin dan diadinoxantin.Chrysophyta memiliki klorofil A dan C dan klorofil tersebut tersimpan didalamkloroplas yang berbentuk cakram atau lembaran. Sebenarnya Caetoceros calitrans merupakan jasad-jasad bersel tunggal. Tetapi banyak diantara mereka yang membentuk rangkaian, sehingga merupakan suatu koloni. Susunan selnya mirip sebuah kotak yang ada tutupnya. (Blod, 1985).3. Chlorophyta (alga hijau)

http://microbewiki.kenyon.edu/images/thumb/3/30/Ulva_lobata.jpg/300px-Ulva_lobata.jpgMorfologiChlorophyta merupakan kelompok besar (lebih dari 7000 spesies) yang anggotanya terdiri dari algae hijau yang hidup sebagai plankton di air tawar dan sebagian kecil di air laut. berbentuk filamen nonmotil atau thaloid, dan mempunyai flagella. Sel-selnya dikelilingi oleh dinding selulosa yang sama dengan tanaman hijau multiseluler seperti halnya kloroplasnya. Hal ini mendukung argumentasi bahwa Chlorophyta termasuk dalam kingdom tumbuhan. Diduga ancestornya merupakan autotrof fotosintetik yang merupakan penyatuan endosimbiotik antara eukariotik heterotrofik dan Cyanobacteria.HabitatHabitat Chrysophyta umumnya hidup di air tawar (90%) yang merupakan suatu penyusun plankton atau sebagai bentos bersel besar ada yang hidup di air laut(10%), terutama dekat pantai. Ada jenis chlorophyceae yang hidup pada tanah-tanah yang basah. Bahkan diantaranya ada yang tahan akan kekeringan. Sebagian lainnya hidup bersimbiosis dengan lichenes, dan ada yang intraseluler pada binatang rendah. Salah satu Chlorophyta

Chlorella sp.

http://www.google.co.id/imgres?q=chlorella+spKlasifikasi dan MorfologiNama Chlorella berasal dari zat berwarna hijau (chlorophyll) yang juga berfungsi sebagai katalisator dalam proses fotosintesis. (Steenblock, 2000). Chlorella sp. oleh Bold dan Wynne (1985) dikategorikan ke dalam alga hijau yang memiliki jumlah genera sekitar 450 dan jumlah spesies lebih dari 7500. Nama alga hijau diberikan karena kandungan zat hijau (chlorophyll) yang dimilikinya sangat tinggi, bahkan melebihi jumlah yang dimiliki oleh beberapa tumbuhan tingkat tinggi.Klasifikasi Chlorella sp. menurut Bold dan Wynne (1985) dan Vashista (1999) adalah sebagai berikut :Divisi : ChlorophytaOrdo : ChlorophyceaeFamili : OocystaceaeGenus : ChlorellaSpesies : Chlorella sp.Cir-ciri :a) Hidup dalam koloni atau bergerombol. b) Diameter sel umumnya berkisar antara 2-12 mikronc) Warnanya hijau karena pigmen yang mendominasi adalah klorofil (Bold, 1980).d) Merupakan organisme eukariotik (memiliki inti sel)e) Dinding sel yang terdiri atas selulosa dan pektin, sedangkan protoplasmanya berbentuk cawan (Isnansetyo dan Kurniastuty, 1995).HabitatBerdasarkan habitat hidupnya Chlorella dapat dibedakan menjadi Chlorella air tawar dan Chlorella air laut. Chlorella air tawar dapat hidup dengan kadar salinitas hingga 5 ppt, sementara Chlorella air laut dapat mentolerir salinitas antara 33-440 ppt (Blod dan Wynne, 1985). Menurut Hirata (1981) in Rostini (2007), beberapa spesies Chlorella air laut dapat mentolerir kondisi lingkungan yang relatif bervariasi. Tumbuh optimal pada salinitas 25-34 ppt sementara pada salinitas 15 ppt tumbuh lambat dan tidak tumbuh paapa salinitas 0 ppt dan 60 ppt.C. Manfaat FitoplanktonFitoplankton secara ekologis berperan sebagai sumber makanan bagi berbagai hewan, menghasilkan zat kapur yang berguna bagi pertumbuhan karang di daerah tropis (Dexbury dan Dexbury 1989). Alga juga berperan sebagai pencegah pergerakan substrat, penyaring air dan berperan dalam produksi primer di lautan (Dawes 1981). Sebagai sumber karaginan agar dan alginat diproduksi dariKappaphycus, Euchema, Gracillaria, Gellidium, SargassumdanTurbinaria. Sargassumdapat pula dipergunakan sebagai pupuk pertanian (Odum, 1996). Manfaat lain dari alga sebagai bahan obat-obatan dalam bidang farmasi seperti antibakteri, antijamur, antibiotik, menurunkan tekanan darah dan sebagainya (Hurtadodkk,1992; Trono, 1997).

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyebaran fitoplankton1. SuhuSuhu di lautan adalah salah satu faktor yang amat penting bagi kehidupan organisme di lautan, karena suhu mempengaruhi baik aktivitas metabolisme maupun perkembangan dari organisme. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak dijumpai bermacam-macam jenis hewan yang terdapat di berbagai tempat di dunia (Hutabarat dan Evans, 1985).Fitoplankton hanya dapat hidup dengan baik di tempat-tempat yang mempunyai sinar matahari yang cukup. Akibatnya penyebaran fitoplankton besar pada lapisan permukaan laut saja. Keadaan yang demikian memungkinkan untuk terjadinya proses fotosintesis. Sejak sinar matahari yang diserap oleh lapisan permukaan laut, maka lapisan ini relatif panas sampai ke kedalaman 200 m (Hutabarat dan Evans, 1985).2. SalinitasSalinitas adalah konsentrasi rata-rata seluruh garam yang terdapat di dalam air laut. Konsentrasi ini biasanya sebesar 3% dari berat seluruhnya atau sering juga disebut bagian perseribu (permil) dan biasa ditulis dengan 35. Konsentrasi garam-garam ini jumlahnya relative sama dalam setiap contoh-contoh air laut, sekalipun mereka diambil dari tempat yang berbeda di seluruh dunia (Hutabarat dan Evans,1985).Hampir semua organisme laut dapat hidup pada daerah yang mempunyai perubahan salinitas yang sangat kecil, misalnya daerah estuaria adalah daerah yang mempunyai salinitas rendah karena adanya sejumlah air tawar yang masuk yang berasal dari daratan dan juga disebabkan karena adanya pasang surut di daerah ini kisaran salinitas yang normal untuk kehidupan organisme di laut adalah berkisar antara 30-35 ppm (Gosari, 2002).Perubahan salinitas yang dapat mempengaruhi organisme terjadi di zona intertidal melalui dua cara. Yang pertama karena zona intertidal terbuka pada saat pasang surut dan kemudian digenangi air atau aliran air akibat hujan lebat, akibatnya salinitas akan turun secara drastis (Nybakken, 1992).

3. Potensial Hidrogen (pH)pH merupakan pengukuran asam atau basa suatu larutan. Keasaman terjadi karena berlebihnya ion H+ pada suatu larutan, sedangkan alkalinitas terjadi karena berlebihnya ion OH- pada suatu larutan. Potensial hidrogen atau sifat keasaman atau basa (alkalinitas) suatu larutan sangatlah penting dalam faktor kelarutan dalam air laut terutama terhadap pengendapan mineral atau unsur-unsur dan kehidupan organisme pada suatu kondisi tertentu (Hutabarat dan Evans, 1985).Derajat keasaman (pH) adalah nilai logaritma tentang besarnya konsentrasi ion hidrogen sehingga menunjukkan kondisi air atau tanah tersebut basa atau asam. Pada umumnya kedalaman dasar juga mencirikan nilai pH dari air laut dan substrat dasarnya sehingga dapat diketahui bahwa tingkat keasaman pada daerah yang lebih dalam akan lebih rendah dibandingkan pada daerah yang lebih dangkal (Usman, 2006).

4. ArusMenurut Hutabarat dan Evans (1985), arus merupakan pergerakan massa air yang disebabkan oleh adanya perbedaaan densitas atau angin. Arus dapat dibagai menjadi arus permukaan dan arus upwelling. Arus dapat disebabkan oleh angin, juga dipengaruhi oleh faktor topografi dasar laut, pulau-pulau yang ada disekitarnya, gaya coriolis dan perbedaan densitas air laut.Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh tiupan angin, atau karena perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh gerakan gelombang panjang termasuk pasang surut (Nontji, 2005).

5. KekeruhanKekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan bahan-bahan yang terdapat dalam perairan. Kekeruhan air dapat disebabkan oleh lumpur, partikel tanah, serpihan tanaman, dan fitoplankton. Kekeruhan yang tinggi mengakibatkan pertumbuhan organisme yang menyesuaikan diri pada air yang jernih menjadi terhambat dan dapat pula menyebabkan kematian karena mengganggu proses respirasi (Hutagalung et al., 1997).

6. DOOksigen yang terdapat dalam air laut terdiri dari dua bentuk senyawa, yaitu terikat dengan unsur lain dan sebagai molekul bebas. Kelarutan molekul oksigen yang terdapat dalam air laut dipengaruhi secara fisika, sebagai contoh kelarutannya sangat dipengaruhi oleh suhu air. Sumber utama oksigen dalam air laut berasal dari udara melalui proses difusi dan dari hasil fotosintesis fitoflankton pada siang hari faktor-faktor yang dapat menurunkan kadar oksigen dalam air laut adalah kenaikan suhu air, respirasi (khususnya malam hari), adanya lapisan minyak di atas permukaan air laut dan masuknya limbah organik yang mudah terurai (Hutagalung et al., 1997).

Faktor lain yang mempengaruhi penyebaran plankton adalah faktor kimiawi. Menurut Sachlan (1972), penyebaran plankton dalam perairan dipengaruhi oleh sifat fototaksis. Fitoplankton bersifat fototaksis positif, dan zooplankton bersifat fototaksis negatif.

DAFTAR PUSTAKA

Richtel, M. 2007"Recruiting Plankton to Fight Global Warming",New York TimesThurman, H. V. 1997.Introductory Oceanography. New Jersey, USA: Prentice Hall College.ISBN0132620723.Laporan Praktik Kerja Nyata. Studi tentang Kultur Chaetoceros calcitrans sebagai Pakan Alami Di Balai Budidaya Air Payau Kec. Panarukan Kab. Situbondo Jawa Timur. Oleh Diesy Kurniasari 2005.Bold, H.C. and Michael J. Wynne. 1985. Introduction to the Algae. Prestice Hall Inc., Englewood Cliffs. N.J. 07632. Sec. Ed. 720pp.sRomimoharto, K. Dan S. Juwana, 2001. Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut. Djambatan. Jakarta. 540 hal.Laporan Praktik Kerja Nyata. Studi tentang Kultur Spirullina sp. Di Balai Pengembangan Budidaya Ari Payau Jepara. Oleh Yudha Riatri Setiarini 2005.Loveless,A.R.1989.Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 2.PT Gramedia.JakartaAngka SL, Suhartotno TS. 2000. Bioteknologi Hasil Laut. Bogor: Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. Hlm 49-56.http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/11876/C09dap.pdf