Fitoplankton-Kelompok 3

28
Kata Pengantar Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Fitoplankton. Makalah ini dibuat berdasarkan tugas Planktonologi dan sebagai referensi bahan pembelajaran. Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunannya, baik dalam penyajian data, bahasa maupun sistematika pembahasannya. Penulis juga mengharpkan masukan atau kritikan maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya di masa yang akan datang.

description

Fito air tawar

Transcript of Fitoplankton-Kelompok 3

Page 1: Fitoplankton-Kelompok 3

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Fitoplankton. Makalah ini dibuat

berdasarkan tugas Planktonologi dan sebagai referensi bahan pembelajaran.

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan

kekurangan dalam penyusunannya, baik dalam penyajian data, bahasa maupun sistematika

pembahasannya. Penulis juga mengharpkan masukan atau kritikan maupun saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaannya di masa yang akan datang.

Page 2: Fitoplankton-Kelompok 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................

1.2 Perumusan Masalah..........................................................................................

BAB II 

PEMBAHASAN

2.1 Sistematika Kelompok Fitoplankton Air Tawar.............................................

2.2 Morfologi Kelompok Fitopalnkton Air Tawar ....................................................

2.3 Reproduksi Fitoplankton Air Tawar...................................................................

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan…....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................

Page 3: Fitoplankton-Kelompok 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Page 4: Fitoplankton-Kelompok 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistematika Kelompok Fitoplankton Air Tawar

Dalam hal sistematika kelompok Fitoplankton, semua fitoplankton termasuk kedalam

kelompok Algae, namun tidak semua Algae termasuk Fitoplankton. Sistematika kelompok

Fitoplankton termasuk kedalam lima bagian, yaitu :

a. Cyanophyta (Alga Biru)

- Hidup di air tawar, ada juga yang di air laut.

b. Chlorophyta (Alga Hijau)

- Hidup di air tawar dan sedikit di air laut.

c. Chrysophyta (Alga Kuning)

- Hidup di air tawar dan air laut

d. Pyrrophyta

- Hidup sebagai plankton di air tawar dan air laut, namun lebih banyak terdapat di air

laut.

e. Euglenophyta

- Terdapat di air tawar dan air payau

Page 5: Fitoplankton-Kelompok 3

2.2 Morfologi Kelompok Fitopalnkton Air Tawar

A. Cyanophyta

Cyanophyta adalah salah satu yang dianggap sebagai penghidupan terpenting di dunia,

serta merupakan tumbuhan pertama yang bisa berfotosintesis. Cynaophyta tergolong sel yang

prokariotik dan strukturnya mirip dengan sel bakteri. Pada klasifsikasi tumbuhan digolongkan

pada golongan yang sama yaitu Schyzomycetes. Struktur morfologi ganggang biru bermacam-

macam ada yang bersel tunggal, berbentuk benang ada juga yang berkelompok membentuk

kelompok sel yang prokarion. Struktur ganggang biru terdiri atas lapisan penutup yang berupa

selubung gelatin, dinding sel dan membran sitoplasma. Bahan kimia pembangun dinding sel

yaitu molekul lipoprotein, lipopolisakharida dan mukoprotein. Sitoplasma ganggang biru tidak

mengandung endoplasmik retikulum, badan golgi, mitokondria dan lisosom tetapi mengandung

ribosom. Cyanophyta memiliki cara hidup secara fotoautotrof dengan mengasimilasi senyawa

sederhana seperti CO2, ion nitrat dan ammonium. Cyanophyta memiliki beberapa cirri umum dan

cirri khusus yang termasuk kedalam morfologinya.

Ciri-ciri Umum

1. Sering disebut dengan Blue Green Algae

2. Cyanophyta memiliki ukuran sekitar 1-60µm

3. Setrukutur tubuhnya berupa thallus, yaitu suatu struktur yang belum dapat dibedakan

antara batang, akar dan daun.

4. Terdapat pigmen penyerap cahaya yang berupa kloroplas atau kromatofor.

5. Ada yang berupa filament, koloni dan uniseluler.

6. Dapat hidup pada rentan lingkungan yang lebar.

7. Strukutur dan fungsi sel Cynaophyta mirip dengan struktur dan fungsi sel bakteri.

8. Habitat Cynophyta dapat ditemukan di berbagai perairan air tawar sepeti danau, rawa,

sungai dan kolam.

Ciri-ciri Khusus

1. Terdapat Heterocysta, yaitu sel yang berdinding lebih tebal yang berbeda dengan sel-

sel lainnya pada Cyanobacteria yang berbentuk benang/filamen. Heterocysta dapat

memfiksasi nitrogen dlm bentuk gas (N2) sehingga dapat dimanfaatkan oleh

Page 6: Fitoplankton-Kelompok 3

cyanobacteria tersebut. Heterokist dapat tumbuh menjadi individu baru jika

memisahkan diri dari sel-sel lain.

2. Terdapat Akineta, Akineta disebut juga spora istirahat yang fungsinya hampir mirip

dengan endospora pada bakteri.Akinet memiliki dinding tebal dan kuat sehingga tahan

terhadap kondisi yang tidak menguntungkan, seperti kekeringan, panas, dingin, atau

kurang makanan. Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk akinet

yang sebenarnya merupakan sel vegetatif. Akinet membesar dan tebal karena

penimbunan zat makanan. Pada kondisi yang cocok, akinet akan pecah dan tumbuh

menjadi individu baru.

B. Chlorophyta

Phytoplankton dari kelompok Chloropyta ini memiliki peranan penting di perairan tawar,

Chlorohyta merupakan salah satu kelas dari ganggang berdasarkan zat warna atau

pigmentasinya.Ganggang hijau ada yang bersel tunggal dan ada pula yang bersel banyak

berupa benang, lembaran atau membentuk koloni spesies ganggang hijau yang bersel tunggal

ada yang dapat berpindah tempat, tetapi ada pula yang menetap.

Alga hijau merupakan phylum alga terbesar di air tawar, artinya terdiri dari banyak

golongan mulai dari ordo, famili, spesies dan sebagainya. Chlorophyta terdapat 500 genus dan

8000 spesies.chlorophyta memiliki 1 kelas, yaitu chlorophyceae dan ada empat ordo.

Page 7: Fitoplankton-Kelompok 3

1. Susunan Tubuh

Alga hijau mempunyai susunan tubuh yang bervariasi baik dalam ukuran maupun

dalam bentuk dan susunanya. Ada Chlorophyta yang terdiri dari sel-sel kecil yang

merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang atau tidak, ada pula yang

membentuk koloni yang menyerupai kormus tumbuhan tingkat tinggi. Dari banyaknya

variasi tersebut alga hijau dikelompokan sebagai berikut

- Sel tunggal (uniseluler) dan motil, contoh: Chlamidomonas

- Sel Tunggal dan non motil, contoh: Chlorella

- Koloni senobium yaitu koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu sehingga

mempunyai bentuk yang relatif tetap, contoh: Volvox, Pandorina.

- Koloni tidak bertauran, contoh: Tetraspora

- Berbentuk - filamen tidak bercabang, contoh: Ulothrix, Oedogonium

- Filamen bercabang, contoh: Chladhopora, Pithopora

- Hetemtrikus, yaitu filamen bercabang yang bentuknya terbagi menjadi bagian yang

rebah (prostrate) dan bagian yang tegak, contoh: Stigeoclonium

- Foliaceus atau parenkimatis, yaitu filamen yang pembelahan sel vegetatisnya terjadi

lebih dari satu bidang, contoh: Ulva

- Tubular, yaitu talus yang memilik banyak inti tanpa sekat melintang,

contoh: Caulerpa

2. Susunan Sel

- Dinding sel

Dinding sel tersusun atas 2 lapisan, lapisan dalam yang tersusun atas selulosa dan

lapisan luar tersusun atas pektin tetapi beberapa ordo Volvocales dindingnya tidak

mengandung selulosa, melainkan tersusun oleh glikoprotein.Dinding sel caulerpales

mengandung xylan atau mannan.Banyak jenis chlorophyceae mempunyai tipe

ornamentasi dinding yang berguna dalam klasifikasi.

- Inti Sel

Page 8: Fitoplankton-Kelompok 3

Inti pada Chlorophyta ada yang berinti prokariota dan ada yang sebagian besar berinti

eukariot. Intinya diselubungi membrane inti yang terdapat nucleus dan kromatin. Inti

umumnya tunggal tetapi ada yang memiliki inti lebih dari satu.

- Kloroplas

Kloroplas terbungkus oleh sistem membran rangkap. Pigmen yang terdapat dalam

kloroplas yaitu klorofil a dan klorofil b, beta karoten serta berbagai macam xantofil

(lutein, violaxanthin, zeaxanthin) kloroplas dalam sel letaknya mengikuti bentuk dinding

sel. Pada umumnya satu kloroplas setiap sel tetapi pada Siponoles zygnemales terdapat

lebih dari satu kloroplas setiap sel. Bentuk kloroplas sangat bervariasi

3. Alat Gerak

Ada dua tipe pergerakan pada chlorophyta, yaitu:

1. Flagela

Flagela pada kelas chlorohyceae selalu bertipe whiplash (akronematik) dan sama

panjang (isokon), kecuali pada bangsa oedogoniales, memiliki tipe stefanokon.

Flagela dihubungkan dengan struktur yang sangat halus yang disebut aparatus

neuromotor. Tiap flagela terdiri dari axonema yang tersusun oleh 9 dupklet

mikrotubula mengelilingi bagian tengah terdapat 2 singlet mikrotubula. Struktur

semacam ini dikenal sebagai susunan 9 + 2. Flagela tersebut dikelilingi oleh

selubung plasma.

2. Sekresi lendir

Pada chlorophyta terjadi pergerakan yang disebabkan adanya stimulus cahaya

yang di duga oleh adanya sekresi lendir melalui porus dinding sel pada bagian apikal

dari sel. Selama pergerakan ke depan bagian kutub berayun dari satu sisi ke sisi yang

lain sehingga lendir bagaian belakang seperti berkelok-kelok.

C. Chrisophyta

Page 9: Fitoplankton-Kelompok 3

Chrysophyta atau ganggang keemasan memiliki pigmen dominan karoten berupa

xantofil yang memberikan warna keemasan. Pigmen lainnya adalah fukoxantin, klorofil a

dan klorofil c. Bentuk tubuh ganggang keemasan ada yang uniseluler soliter (ochromonas)

atau ada juga yang berkoloni tidak berflagellum, dan ada juga yang multiseluler

(vaucheria). Dinding sel chrysophyta mengandung hemiselulose, silica yang berperan

sebagai cadangan minyak bumi dan pectin. Inti sel pada chrysophyta sebagian besar adalah

besifat eukariota dan sebagian lagi bersifat prokariota. Pada diatom (navicula) dinding

selnya berbentuk seperti cangkang yang tediri atas bagian dasar atau hipoteca dan bagian

penutup atau epiteca. Cadangan makanan pada hrysophyta berupa lemak dan karbohidrat.

1. Struktur Tubuh

Bentuk tubuh Chrysophyta kebanyakan bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak

(multiseluler) dan tubuhnya biasanya berbentuk seperti benang. Pigmen Chrysophyta

berwarna keemasan, warna keemasan pada Chrysophyta disebabkan oleh karoten dan

xantofil. Di samping itu Chrysophyta mempunyai pigmen fotosintesis termasuk

klorofil dan karotenoid seperti fukoxantin dan diadinoxantin. Chrysophyta memiliki

klorofil A dan C dan klorofil tersebut tersimpan didalam kloroplas yang berbentuk

cakram atau lembaran.

2. Susunan tubuh:

- Xantophyceae ada 3 bentuk, yaitu berbentuk sel tunggal (botrydiopsis), berbentuk

filamen (tribonema), berbentuk tubular/tidak terbatas (vaucheria).

- Chrysophyceae ada 2 bentuk, yaitu berbentuk sel tunggal (ochroi), berbentuk

koloni (synura d).

- Bacillariophyceae: berbentuk sel tunggal dan berbentuk koloni dengan bentuk

tubuh simetri bilateral (pennales) dan simetri radial (centrales).

3. Susunan Sel

Page 10: Fitoplankton-Kelompok 3

Dinding sel

Chrysophyta umumnya tidak berdinding sel. Bila ada dinding selnya maka terdiri

dari lorika (ex.Dinobryon dan kephryon). Atau tersusun dari lempengan silicon (ex.

Sinura dan mallomonas) atau tersusun dari cakram kalsium karbonat (ex.

Syracospoera). Struktur selnya tidak mempunyai dinding selulosa dan membrannya

menunjukkan kewujudan silica.

Inti sel

> Xantophyceae

Terdapat inti sel: berentuk tunggal dan berbentuk banyak inti. Terdapat plastid

berbentuk cakram tanpa pienoid. Pigmen : klorofil a dan b, β karoten, xantofil.

> Chrysophyceae

Berinti tunggal, plastida terdiri dari 1 atau 2, pigmen berupa klorofil a, b, c, β

karotin, xantofil, berupa lutein, diadinoxantin, fukoxantin dan dinoxantin.

> Bacillariophyceae

Berinti tunggal dan berinti diploid, pigmen berupa klorofil a dan c, β karotin,

xantofil.

Kloroplas

Kloroplas pada Chrysophyta berwarna coklat keemasan. Chrysophyta menunjukkan perbedaan struktur kloroplas dan sering kali terdapat tiga thylakoids disekitar periphery kloroplas (girdle lamina). Kloroplas terdiri dari dua membrane (CER), jarak periplastida antara dua kloroplas dan retikulumendoplasma sempit dan kurang adanya perbedaan struktur.

4. Alat Gerak

Chrysophyta memiliki alat gerak yang terdiri dari flagel dan jumlahnya tidak sama

tiap marga (struktur dasar flagel pada alga mirip dengan flagel pada mahluk hidup

lain. Susunan benang flagel menunjukkan pola 9+2 dengan tipe akronematik

(whiplash) dan pantonematik (tinsei). Contoh: synura dan syracospaera mempunyai 2

flagel yang sama panjangnya, dinobryon dan ocromonas, mempunyai 2 flagel yang

tidak sama panjangnya, chrysamoeba, memiliki 1 flagel. Kedudukan dan keadaan

Page 11: Fitoplankton-Kelompok 3

flagelumnya berbeda, selnya boleh menjadi uniflagerum atau biflagerum. Jika

biflagelat, flagelumnya mungkin sama panjang atau tidak. Tingkat flagenta yang

paling tinggi yaitu heterokontois. Susunan tubuhnya ada yang berbentuk sel tunggal

dan berbentuk koloni. Sel heterokontous mempunyai 2 flagel yaitu flagel licin dengan

bulu kaku seperti pipa atau mastigonema dalam dua baris.

D. Pyrrophyta

Pyrrophyta sering disebut juga Dinoflagellata karena memiliki dua buah flagela. Sebagian

besar anggotanya bersifat uniseluler dan memiliki pigmen klorofil a dan c, karotenoid, serta

xantofil. Dinding 

selnya berupa lempengan selulosa berbentuk poligonal, mempunyai pigmen klorofil,

karotenoid, dan xantofil. Tubuh Algae api berwarna cokelat. Reproduksi aseksual Pyrrophyta

dilakukan dengan cara membelah diri. Sebagian besar Pyrrophyta hidup di laut dan sebagian

kecil di air tawar.

1. Struktur Tubuh

Berbentuk Sel Tunggal, contoh : Peridinium dan Ceratium. Berbentuk Filamen yang

bercabang. contoh : Dinotrix dan Dinoclammn Susunan Sel :Anggota Pyrrophyta banyak

yang ditemukan tanpa adanya dinding sel, sedangkan anggota yang memiliki dinding sel

terdiri dari selulosa dan lempeng-lempeng. Contoh : Glenodinium dan Peridinium Terdapat

lekukan pada tubuh selnya

Page 12: Fitoplankton-Kelompok 3

Terdapat butir-butir kromatin yang berupa untaian (hal ini merupakan ciri khas dari alga

api), Pigmen ; Kloroul a, b Karoten, Xantofil: Berupa Peridinin, Dinoxantin, Diadinoxandn

dan Neodinoxantin.

2. Susunan Sel

Typical Sell

Sel dinoflagelata memiliki beberapa sifat yang tidak umum, yang mana akan kita

pertimbangkan :. Isi sel : Terdapat inti berbentuk tunggal

1. Theca dan berhubungan dengan struktur (amphiesma)

2. Nucleus, dan

3. Kloroplast,

Dinding Sel

Dinding sel pada umumnya mengandung selulose, hal ini akan memberikan struktur

karakteristik dari teka amfisema adalah nama yang digunakan untuk lapisan terluar khusus

dari sel Dinophyceae. Semua tipe mempunyai membran plasa yang berkesinambungan

dengan membran flagel pada bagian luar. Pada umumnya terdapat sejumlah pori dalam

amfisema dengan trikosit dalam tipe pori.

3. Alat Gerak

Berupa flagel, sebanya 2 (dua) buah, satu buah melingkar sedangkun satu bagiaji lainnya

berada di posterio Ada juga falgel yang terletak di bagian lateral Bila flagel yang melingkar

bergerak, maka sel akan berputar dan bila flagel bagian posterior yang bergerak maka sel

akan maju.

E. Euglenophyta

1. Susunan tubuh

Page 13: Fitoplankton-Kelompok 3

Pada umunya susunan tubuh dari kelompok ini adalah sel tunggal, tetapi ada juga

yang hidup berkoloni contohnya Colacium.

2. Susunan sel

Susunan tubuhnya dibatasi oleh perikel yang merupakan membran plasma yang

menebal, ada yang kaku contohnya Phacus dan ada yang lentur contohnya Euglena

danParanema. Pada yang bersifat lentur periplas juga sebagai alat gerak, gerak periplas

ini juga disebut dengan gerak euglenoid.

Organisme ini mempunyai tingkat perkembangan lebih tinggi daripada Cyanophyta

karena sudah mempunyai inti yang tetap dan mempunyai khloroplast seperti pada

tumbuhan tinggi, karena itu Euglena dapat melangsungkan fotosintesis dan tumbuh

seperti halnya pada tumbuhan tinggi. Beberapa euglenoid berfotosintesis dan yang lain

tidak. Anggota-anggota yang berpigmen memiliki kloroplas yang berisi klorofil a dan b.

Hasil fotosintesis disimpan sebagai paramilon, sebuah polimer glukosa yang berbentuk

butiran dalam sitoplasma.

Dinding sel tidak dibungkus oleh dinding selulosa, melainkan oleh perikel

berprotein, yang berada didalam plasmalema.Pada kebanyakan Euglenoid, perikel itu

bersifat lentur sehingga memungkinkan perubahan bentuk sel, tetapi pada beberapa

jenis, perikel ini kaku sehingga sel memiliki bentuk tetap.

Ujung anterior dari sel berupa sitostoma, sel terbentuk dari ujung depan sel euglenoid

melekuk kedalam membentuk saluran yang ujung dalamnya meluas menjadi rongga

membulat membentuk reservoar. Saluran dan reservoar itu walaupun dianggap sebagai

terusan tempat partikel makanan padat masuk kedalam sel dan dibawahnya berupa

“kerongkongan” atau gullet.Pada beberapa jenis celah ini berguna untuk memasukkan

makanan berbentuk padat, tetapi pada beberapa jenis tidak demikian.Gullet terdiri atas

leher yang sempit (cytopharynx) dan bagian posterior yang membesar berupa waduk

(reservoir).Waduk berhubungan dengan vakoula kontraktil. Pada genera tertentu pada

gulletnya terdapat batang farink, terletak parallel dengan panjang gullet, dan ujung

bawahnya sampai setinggi dasar waduk atau memanjang ke ujung posterior dari sel.

Fungsi organ ini untuk menyokong sitostoma waktu menelan makanan padat.

Flagella dari Euglena pangkalnya tertanam pada dasar waduk dan keluar sepanjang

sitofarinx dan sitostoma.Yang mempunyai satu flagella, tumbuh ke muka dan yang

Page 14: Fitoplankton-Kelompok 3

mempunyai dua flagella. Jika flagellanya sama panjang tumbuh ke arah depan.

Flagelanya mempunyai rumbai-rumbai sepanjang batang (tipe tinsel).

3. Sistem Pergerakan

flagella pada prinsipnya sama dengan pergerakan baling-baling. Pergerakan

flagellum pada 1 atau 2 bidang digunakan untuk dorongan.Gelombang dari sistem

undulatori ini lewatnya dari dasar ke ujung dan langsung mengendalikan organisme

dalam arah yang berlawanan atau pergerakan gelombang lewat dari ujung ke dasar dan

ini gerakan sentakan organisme.

Sel mempunyai sebuah pigmen merah menyerupai bintik mata.Pigmen merah ini

merupakan astaxanthin yang hanya dijumpai pada golongan Crustaceae.Cadangan

makanan berupa paramilum yaitu bentuk antara dari polisakharida, jadi bukan berupa

amilum seperti pada tumbuhan tinggi atau glycogen seperti pada binatang.

Euglenophyta dapat hidup secara autotrof tetapi juga secara saprofit tidak dapat

hidup dalam medium yang hanya mengandung garam-garam anorganik, tetapi akan

cepat tumbuh bila dalam medium ditambah dengan sejumlah asam amino. Beberapa

jenis hidup secara obligat saprofit sedang yang lain obligat autotrof.

2.3 Metode Reproduksi

a. Cyanophyta

Page 15: Fitoplankton-Kelompok 3

1. Pembelahan Sel

Sel membelah menjadi 2 yang saling terpisah sehingga membentuk sel – sel

tunggal, pada beberapa generasi sel – sel membelah searah dan tidak saling terpisah

sehingga membentuk filamen yang terdiri atas deretan mata rantai sel yang disebut

trikom.Tempat – tempat tertentu dari filamen baru setelah mengalami

dormansi.Heterokist dapat mengikat nitrogen bebas di udara contoh pada

Gleocapsa.Heterokist adalah sel yang pucat, kandungan selnya terlihat homogen

(terlihat dengan mikroskop cahaya) dan memiliki dinding yang transparan.Heterokist

terbentuk oleh penebalan dinding sel vegetatif.Sedangkan akinet terbentuk dari

penebalan sel vegetatif sehingga menjadi besar dan penuh dengan cadangan makanan

(granula cyanophycin) dan penebalan-penabalan eksternal oleh tambahan zat yang

kompleks.

2. Fragmentasi

Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian

membentuk individu baru. Fragmentasi terjadi pada cyanophyta yang berbentuk

benang (filamen).Fragmentasi terutama pada ganggang Oscillatoria.Pada filamen

yang panjang, bila salah satu selnya mati, maka sel mati itu membagi filamen

menjadi dua bagian atau lebih.Masing-masing bagian disebut Hormogonium. Bila

hormogonium terlepas dari filament induk maka akan menjadi individu baru,

misalnya pada plectonema boryanum.

3. Pembentukan Akineta

Akineta disebut juga spora istirahat yang fungsinya hampir mirip dengan

endospora pada bakteri.Akinet memiliki dinding tebal dan kuat sehingga tahan

terhadap kondisi yang tidak menguntungkan, seperti kekeringan, panas, dingin, atau

kurang makanan. Pada keadaan yang kurang menguntungkan akan terbentuk akinet

yang sebenarnya merupakan sel vegetatif. Akinet membesar dan tebal karena

penimbunan zat makanan. Pada kondisi yang cocok, akinet akan pecah dan tumbuh

menjadi individu baru. Contoh: Chamaesiphon comfervicolus

b. Chlorophyta

1. Secara Seksual

Page 16: Fitoplankton-Kelompok 3

- Melalui konjugasi yaitu perkembangbiakan secara kawin contohnya spirogyra.

- Isogami yaitu peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama.

Contohnya Chlorococcum, Chlamydomonos, Hydrodictyon. Anisogami yaitu

peleburan dua gamet yang ukurannya tidak sama. Contohnya Chlamydomonas,

Ulva.

- Oogami yaitu peleburan dua gamet yang satu kecil dan bergerak (sebagai

sperma) yang lain besar tidak bergerak (sebagai sel telur). Contohnya

Chlamydomonas, Valva, Spirogya, Aedogonium.

2. SecaraAseksual

- Pembelahan sel biasa yaitu membelah diri.

- Dengan cara membentuk macam-macam spora :

- Sel-sel vegetative membuat zoospore, dalam jumlah satu sampai banyak.

Contoh: genusOedogonium dan genus Hydrodiction.

- Tiap sel dapat membuat aplanospora yang mempunyai dinding tebal, dan tidak

mempunyai flagel. Contoh : genus Microspora.

- Beberapa genus dapat membuat hypnospora, dimana dindingnya lebih tebal

daripada dinding aplanospora. Contoh: genus Pediastrum.

- Beberapa spora juga dapat membuat autospora, bila spora-spora ini masih

dalam sel, berkelompok dan bentuknya sepeti bentuk induknya. Contoh : genus

Hydrodiction.

- Beberapa genus juga dapat membuat spora, yang bentuknya seperti bentuk

selnya sendiri.

c. Chrysophyta

Page 17: Fitoplankton-Kelompok 3

Secara umum perkembangbiakan pada Chrysophyta terjadi secara generatif dan

vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif (aseksual) dengan pembelahan sel, fragmentasi,

pemisahan koloni, dan pembentukan spora (aplanospora atau zoospora).

Perkembangbiakan generatif (seksual) dengan konjugasi, isogami, anisogami, dan

oogami.

d. Phyrrophyta

Pyrrophyta memiliki 2 cara perkembangbiakan, yaitu secara:

Vegetatif, yaitu dengan pembelahan sel yang bergerak, jika sel memiliki panser, maka

selubung akan pecah. Dapat juga dengan cara protoplas membelah membujur, lalu

keluarlah dua sel telanjang yang dapat mengembara yang kemudian masing – masing

membuat panser lagi. Setelah mengalami waktu istirahat zigot yang mempunyai dinding

mengadakan pembelahan reduksi, mengeluarkan sel kembar yang telanjang

Sexual, dalam sel terbentuk 4 isogamet yang masing-masing dapat mengadakan

perkawinan dengan isogamet dari individu lain

Sporik, yaitu dengan zoospora (contohnya Gloeonidium) dan aplanospora (contohnya

Glenodinium)

Pada Alexandrium sp, cara perkembangbiakannya yaitu:

· Kista-kista tidur dalam dasar laut, tertimbun oleh sedimen. Jika tak terganggu oleh

kekuatan fisik atau alam, mereka dapat berada di dasar laut dalam kondisi tertidur untuk

waktu bertahun-tahun. Jika terdapat kandungan oksigen dan kondisi memungkinkan,

mereka daapt melakukan proses perkecambahan.

· Jika suhu hangat dan banyak cahaya yang merangsang perkecambahan ini, kista akan

pecah dan mengeluarkan sel yang dapat berenang. Sel ini direproduksi oleh pembelahan

sederhana dalam beberapa hari pengeraman.

· Jika kondisi tetap optimal, sel akan terus membelah diri secara berlipat, dari dua

menjadi empat, empat menjadi delapan, dan seterusnya. Setiap satu sel dapat

menghasilkan beberapa ratus sel dalam se minggu.

· Pada saat nutrisi telah habis, pertumbuhan sel berhenti dan terbentuklah sel-sel gamet.

Setiap dua sel gamet yang berbeda bersatu membentuk satu sel baru yang berkembang

Page 18: Fitoplankton-Kelompok 3

menjadi sebuah zigot dan akhirnya menjadi kista. Kista ini lalu jatuh ke dasar laut dan

dapat berbiak pada tahun berikutnya.

e. Euglenophyta

1. Aseksual

- Pembelahan biner, pembelahan membran secara longitudinal dimulai dari ujung

anterior

- Membentuk kista (sel vegetative membulat dan berdinding tebal)

- Autogami (fusi antara nucleus anak-anak sel)

2.Seksual

- Adanya konjugasi tetapi ini sangat jarang ditemukan.

BAB III

PENUTUP

Page 19: Fitoplankton-Kelompok 3

3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSATAKA

Sachlan, M. 1980 “Planktonologi”

http://www.scribd.com/fullscreen/94190930?access_key=key-29yo1rk7t4bk2qmp5kr

http://www.academia.edu/5249777/Fitoplankton_Air_Tawar