Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

40
Praktikum Pendugaan Produktivitas Primer dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton dan Zooplankton BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekosistem merupakan hubungan antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup yang saling berhubungan pada waktu dan tempat yang sama, seperti namanya Ekosistem perairan berarti hubungan makhluk hidup perairan, seperti ikan, buaya dan lainnya dengan makhluk tak hidup, misal batu, air, udara dan lainnya. kosistem perairan (akuatik) sebagian besar komponen biotik dan abiotiknya berada di air. Ekosistem perairan dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut. Plankton, Nekton, Neuston, Bentos dan Perifiton. Interaksi dalam ekosistem didasari adanya hubungan saling membutuhkan antara sesama makhluk hidup dan adanya eksploitasi lingkungan abiotik untuk kebutuhan dasar hidup bagi makhluk hidup. Jika dilihat dari aspek kebutuhannya, sesungguhnya interaksi bagi makhluk hidup umumnya merupakan upaya mendapatkan energi bagi kelangsungan hidupnya yang meliputi pertumbuhan, pemeliharaan, reproduksi dan pergerakan.

description

asoy

Transcript of Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Page 1: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Praktikum Pendugaan Produktivitas Primer dan Sekunder Dengan Enumerasi

Fitoplankton dan Zooplankton

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekosistem merupakan hubungan antara makhluk hidup dan makhluk tak

hidup yang saling berhubungan pada waktu dan tempat yang sama, seperti namanya

Ekosistem perairan berarti hubungan makhluk hidup perairan, seperti ikan, buaya dan

lainnya dengan makhluk tak hidup, misal batu, air, udara dan lainnya. kosistem

perairan (akuatik) sebagian besar komponen biotik dan abiotiknya berada di air.

Ekosistem perairan dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut.

Plankton, Nekton, Neuston, Bentos dan Perifiton.

Interaksi dalam ekosistem didasari adanya hubungan saling membutuhkan

antara sesama makhluk hidup dan adanya eksploitasi lingkungan abiotik untuk

kebutuhan dasar hidup bagi makhluk hidup. Jika dilihat dari aspek kebutuhannya,

sesungguhnya interaksi bagi makhluk hidup umumnya merupakan upaya

mendapatkan energi bagi kelangsungan hidupnya yang meliputi pertumbuhan,

pemeliharaan, reproduksi dan pergerakan.

Keberlangsungan tersebut membuat setiap individu berjuang untuk dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sehingga mereka memproduksi segala hal

yang mereka butuhkan dalam melangsungkan hidupnya, yang akhirnya menghasilkan

produktivitas primer. Perlu adanya pengukuran terhadap produktivitas primer di suatu

perairan, Suatu analisis ini Sangat penting untuk mengetahui jumlah mikroorganisme

yang ada pada suatu sampel tertentu mengandung banyak mikroorganisme atau

sebaliknya (Ferdiaz, 1992).

Page 2: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Analisis kualitatif atau biasa disebut dengan enumerasi mikroorganisme

dalam hal ini dapat dilakukan baik dengan perhitungan langsung terhadap suatu

sampel yaitu salah satunya dengan alat bantu mikroskop, maupun dengan cara tidak

langsung yaitu dengan beberapa metode perhitungan (Gobel, 2008).

1.1 Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis, jumlah, dan indeks

diversitas fitoplankton sebagai salah satu penduga produktivitas primer perairan, dan

untuk mengetahui jumlah fitoplankton dalam suatu perairan.

1.2 Manfaat Praktikum

Manfaat pada praktikum ini adalah agar dapat mengetahui perhitungan pada

faktor pengali, kelimpahan dan indeks diversitas pada fitoplankton yang

teridentifikasi.

Page 3: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Enumerasi

Enumerasiadalah suatu perhitungan jumlah mikroba/ mikroorganisme yang

terkandung di dalam suatu sampel (Kawuri dkk., 2007). Pertumbuhan

mikroorganisme dapat diukur berdasarkan konsentrasi sel ataupun berat kering sel.

Kedua parameter ini tidak selalu sama karena berat kering sel rata-rata bervariasi

pada tahap berlainan dalam pertumbuhan kultur (Pratiwi, 2008). Tersedia berbagai

metode untuk mengukur/menduga produktivitas primer yang berasal dari plankton.

Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, diantaranya yaitu enumerasi.

Enumerasi meupakan metode yang paling sederhana, yaitu dengan cara menghitung

jumlah fitoplankton yang terdapat disuatu ekosistem perairan. Satuan yang biasa

digunakan untuk menggambarkannya adalah individu/L atau individu/m³ atau sel/L

atau sel/m³. Metode enumerasi sedikitnya dikenal dengan dua metode enumerasi

yaitu:

Sedgwick – Rafter Method (SR). Dinamai demikian sesuai dengan nama

penemu metode ini yaitu Sedgwick dan Rafter

Palmer-Maloney (PM). Sama halnya dengan metode pertama metode

inipun dinamai demikian karena sesuai dengan penemunya,byaitu Palmer

dan Maloney.

Adapun analisis data setelah melakukan metode enumerasi dengan

menentukan komunitas kondisi plankton disuatu perairan digunakan rumus :

1. Indeks diversitas: untuk mengetahui keragaman taksa biota perairan. Nilai

indeks makin tinggi, berarti komunitas plakton di perairan tersebut semakin

beragam dan tidak mendominasi. Indekd diversitas berdasarkan rumus

Shanon & Wiener dan indeks diversitas Simpson.

a. Indeks Diversitas Shanon – Wiener.

H = -∑ Pi ln Pi

Page 4: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

b. Indeks Diversitas Simson.

D = 1 -∑ (Pi)2

Keterangan :

H = indeks diversitas Shanon –Wiener.

D = Indeks Diversitas Simson .

ni = Jumlah sel/ ekor dari taksa biota i

Pi = Proporsi jumlah individu dala satu spesies di bagi dengan jumlah total

individu.

2. Kelimpahan

Jumlah seluruh individu yang teridentifikasi x Faktor pengali

3. Faktor pengali

Volume terkonsentrasiVolume yangdihitung

× 1literVolume yang disaring

2.2 Definisi Fitoplankton

Menurut Arinardi, dkk (2000) fitoplankton merupakan nama untuk plankton

tumbuhan atau plankton nabati. Menurut Boney (2002) biota fitoplankton adalah

tanaman yang diklasifikasikan ke dalam kelas alga. Ukurannya sangat kecil, tak

dapat dilihat dengan mata telanjang. Ukuran yang paling umum berkisar antara 2 –

200 mikro meter (1 mikro meter = 0,001 mm). Fitoplankton umumnya berupa

individu bersel tunggal, tetapi ada juga yang membentuk rantai. Fitoplankton adalah

sekelompok dari biota tumbuh-tumbuhan autotrof, Autotrof adalah organisme yang

mampu menyediakan / mensintesis makanan sendiri dalam bentuk bahan organik dari

bahan anorganik dengan pasokan energi seperti matahari dan kimia. Autotrof

komponen berfungsi sebagai produser yang mempunyai klorofil dan pigmen lainnya

di dalam selnya dan mampu untuk menyerap energi radiasi dan CO2 untuk

Page 5: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

melakukan fotosintesis. Biota tersebut mampu mensintesis bahan-bahan anorganik

untuk dirubah menjadi bahan organik (yang terpenting yaitu karbohidrat) (Zhong,

1989).

Seluruh plankton dari golongan fitoplankton memiliki warna, dimana sebagian

berwarna hijau karena mengandung berbagai jenis pigmen klorofil, yaitu klorofil –a

sampai klorofil –d. Meskipun demikian, penamaan atau penggolongan algae

berdasarkan kepada dasar warna, meskipun kandungan pigmen terdiri dari beberapa

pigmen (Sachlan, 1982).

Nama fitoplankton yang diambil Yunani, phyton atau "tanaman" dan πλαγκτος

("planktos"), yang berarti "pengembara" atau "bunga". Sebagian besar fitoplankton

berukuran terlalu kecil untuk dilihat dengan mata. Namun, ketika dalam jumlah besar,

mereka dapat muncul sebagai warna hijau di air karena mereka mengandung klorofil

dalam sel mereka (walaupun warna sebenarnya dapat bervariasi untuk setiap spesies

fitoplankton sebagai klorofil yang berbeda atau memiliki pigmen tambahan seperti

phycobiliprotein).

Fitoplankton dicirikan dengan pigmen yang berkaitan dengan proses

fotosintesa. Selanjutnya proses fotosintesa yang dilakukan oleh algae berkaitan

dengan klorofil a (kecuali pada alga hijau biru), dimana pigmen tersebut merupakan

sel organ kloroplas. Pigmen yang terdapat dalam kloroplas tersebut digunakan

sebagai kriteria untuk mengelompokkan alga ke dalam kelas (Bold dan Wynne,

1985).

Fitoplankton terdapat berbagai ukuran , yaitu besar dan kecil. Fitoplankton

besar biasanya tertangkap oleh jaringan plankton yang terdiri dari dua kelompok

besar, yaitu diatom dan dinoflagellata. Diatom mudah dibedakan dari dinoflagellata

karena bentuknya seperti kotak gelas yang unik dan tidak memiliki barang-barang

gerak. Dalam proses reproduksi diatom masing-masing akan membagi diri menjadi

dua. Satu setengah dari kehidupan diatom akan menempati katup atas (epiteka) dan

bagian kedua akan menempati katup rendah (hipoteka). Sementara kelompok utama

kedua adalah ditandai dengan sepasang flagella dinoflagellata yang digunakan untuk

Page 6: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

memindahkan air. Beberapa dinoflagellata seperti Nocticula mampu menghasilkan

cahaya melalui proses bioluminesens (Nybakken, 1992).

Anggota fitoplankton yang merupakan minoritas adalah berbagai ganggang

hijau biru (Cyanophyceae), kokolitofor (Coccolithophoridae, Haptophyceae), dan

silicoflagellata (Dictyochaceae, Chrysophyceae). Kelautan Cyanophyceae hanya

ditemukan di laut tropis dan visual membuat membentuk suka "karpet" filamen dan

dapat colorious air (Nybakken, 1992). Sayuran plankton disebut fitoplankton, adalah

tanaman yang hidupnya mengapung atau hanyut di laut. Ukurannya sangat kecil

unvisible oleh mata. Umumnya, ukuran fitoplankton 200-200 um (1 pM = 0,001

milimeter).

Fitoplankton hanya dapat ditemukan di lapisan permukaan karena persyaratan

hidupnya di tempat-tempat yang memiliki cukup sinar matahari untuk fotosintesis.

Mereka akan lebih menonjol di tempat-tempat yang terletak di landas kontinen dan

sepanjang pantai di mana ada proses upwelling. Daerah ini kaya akan bahan organik

biasanya cukup.

2.3 Definisi Zooplankton

Zooplankton, juga disebut plankton hewan, adalah hewan yang hidupnya

mengambang, atau mengambang di laut. Kemampuan berenang sangat terbatas

hingga keberadaannya sangat ditentukan mana arus membawanya. Zooplankton

adalah heterotrofik, yang berarti tidak dapat menghasilkan sendiri bahan organik dari

bahan anorganik. Oleh karena itu, untuk bertahan hidup, dia sangat tergantung pada

bahan organik dari fitoplankton untuk makanan. Jadi, zooplanktonis lebih sebagai

konsumen bahan organik.

Istilah plankton berasal dari kata Yunani yang berarti pengembara. Plankton

hidupnya mengapung atau melayang dan daya geraknya tergantung dari pergerakan

arus atau pergerakan air. Plankton dibagi dalam dua golongan besar yaitu

fitoplankton (plakton tumbuhan atau nabati) dan zooplankton (plankton hewani)

(Arinardi et,al. 1994).

Page 7: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Zooplankton atau plankton hewani merupakan suatu organisme yang berukuran

kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus di lautan bebas yang hidupnya

sebagai hewan. Zooplankton sebenarnya termasuk golongan hewan perenang aktif,

yang dapat mengadakan migrasi secara vertikal pada beberapa lapisan perairan, tetapi

kekuatan berenang mereka adalah sangat kecil jika dibandingkan dengan kuatnya

gerakan arus itu sendiri (Hutabarat dan Evans, 1986).

Yang paling umum kelompok copepoda zooplankton, eufausid, misid (mysid),

amfipod (amphipod). Zooplankton dapat ditemukan mulai dari perairan pantai,

perairan muara sungai, di depan muara sampai ke perairan di tengah laut, dari lautan

tropis ke perairan kutub.

Zooplankton yang hidup di permukaan dan beberapa hidup di air dalam. Ada

juga dapat melakukan migrasi vertikal harian di lapisan permukaan. Hampir dari

semua hewan yang bisa berenang bebas (nekton) atau yang hidup pada awal

(benthos) kehidupan dasar laut sebagai zooplankton saat masih telur dan larva.

Beberapa hari ke depan, menuju dewasa, sifat dari kehidupan asli sebagai plankton

atau bentos nekton

Berdasarkan siklus hidupnya zooplankton dapat dibedakan menjadi dua

golongan, yaitu sebagai meroplankton dan holoplankton banyak jenis hewan yang

menghabiskan sebagian hidupnya sebagai plankton, khususnya pada tingkat larva.

Plankton kelompok ini disebut meroplankton atau plankton sementara. Sedangkan

holoplankton atau plankton tetap, yaitu biota yang sepanjang hidupnya sebagai

plankton. (Raymont, 1983; Omori dan Ikeda, 1984; Arinardi et al.,1994, 1996).

Meroplankton terdiri atas larva dari Filum Annelida, Moluska, Byrozoa,

Echinodermata, Coelenterata atau planula Cnidaria, berbagai macam Nauplius dan

zoea sebagai Artrhopoda yang hidup di dasar, juga telur dan tahap larva kebanyakan

ikan. Sedangkan yang termasuk holoplankton antara lain : Filum Artrhopoda terutama

Subkelas Copepoda, Chaetognata, Chordata kelas Appendiculata, Ctenophora,

Page 8: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Protozoa, Annelida Ordo Tomopteridae dan sebagian Moluska (Newell dan Newell,

1977; Raymont, 1983; Omori dan Ikeda, 1984).

Arinardi et al., (1994) mengatakan bahwa beberapa filum hewan terwakili di

dalam kelompok zooplankton. Zooplankton terdiri dari beberapa filum hewan antara

lain :filum Protozoa, Cnidaria, Ctenophora, Annelida, Crustacea, Mollusca,

Echinodermata, dan Chordata.

Kelimpahan zooplankton pada suatu perairan dipengaruhi oleh faktor-faktor

abiotik yaitu : suhu, kecerahan, kecepatan arus, salinitas,pH, DO (Kennish, 1990;

Sumich, 1992; Romimohtarto dan Juwana, 1999). Sedangkan faktor biotik yang dapat

mempengaruhi distribusi zooplankton adalah bahan nutrien dan ketersedian makanan

(Kennish, 1990; Sumich, 1992).

Page 9: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

BAB IIIMETODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum pendugaan produktivitas primer dan sekunder dengan enumerasi

fitoplankton dan zooplankton ini dilaksanakan pada hari Senin, 5 november 2015

pukul 08.00 – 9.30 WIB yang bertempat di Laboratorium FHA (Fisiologi Hewan

Air), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.

3.2 Alat dan Bahan Praktikum.

3.2.1 Alat yang di gunakan

Alat yang digunakan untuk praktikum Pendugaan Produktivitas Primer dan

Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton dan Zooplankton

1. Plankton net untuk menyaring sampel plankton.

2. Gayung, yang di gunakan untuk mengambil sampel air berisi plankton dari

badan air.

3. Mikroskop untuk membantu mengidentifikasi plankton yang di amati.

4. Pipet untuk mengambil sampel plankton dari botol sampel dan memindahkan

ke counting chamber.

5. Counting chamber untuk menempatkan sampel plankton yang akan di

identifikasi dan di hitung.

6. Cover glass untuk menutup counting chamber dan berfungsi untuk

mengurangi penguapan sampel fitoplankton dari counting chamber.

7. Botol sampel untuk menyimpan sampel plankton.

3.2.2 Bahan yang digunakan

Page 10: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Bahan yang digunakan untuk praktikum Pendugaan Produktivitas Primer dan

Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton dan Zooplankton

1. Sampel fitoplankton dan zooplankton sebagai bahan uji

2. Larutan lugol 0,5% atau formalin 4% sebagai pengawet bahan sampel

3.3 Prosedur Kerja

3.4 Analisis Data

1. Faktor pengali

Volume terk onsentrasiVolume yangdihitung

× 1literVolume yang disaring

2. Kelimpahan

Mengambil sampel plankton dari badan air dengan menggunakan gayung.

Menyaring menggunakan plankton net dan dimasukkan kedalam botol sampel dan dibawa ke laboratorium.

Sampel plankton yang di bawa dari lapangan selanjutnya diperiksa di laboratorium.

Memasukkan sampel air kedalam counting chamber dengan menggunakan pipet hingga penuh (1 ml) lalu tutup dengan cover glass.

Mengamati dibawah mikroskop, lalu mencatat jenis dan menghitung jumlahnya.

Menghitung kelimpahan dan indeks diversitasmya dengan indeks diversitas Shanon-Wiener dan indek diveritas Simpson.

Page 11: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Jumlah seluruh individu yang teridentifikasi x Faktor pengali

3. Indeks Diversitas Shanon-Wiener dan Indeks Diversitas Simpson.

Indeks Diversitas Shanon – Wiener.

H = -∑ Pi ln Pi

Indeks Diversitas Simpson.

D = 1 -∑ (Pi)2

Keterangan :

H = indeks diversitas Shanon –Wiener.

D = Indeks Diversitas Simson .

ni = jumlah sel/ ekor dari taksa biota i

Pi = Proporsi jumlah individu dala satu spesies di bagi dengan jumlah total individu.

Page 12: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Pada praktikum Pendugaan Produktivitas Primer dengan Enumerasi

Fitoplankton, kelompok kami melakukan penghitungan enumerasi fitoplankton dan

zooplankton. Berikut hasil data kelompok 17 :

4.1.1 Hasil Data Enumerasi Fitoplankton dan Zooplakton

Tabel 1. Tabulasi Data Hasil Pengamatan Fitoplankton

Fitoplankton Jumlah

Microcystis sp 368

218

30

Cholorella sp

Scedesmus sp

Jumlah Keseluruhan 616

Tabel 2. Tabulasi Data Hasil Pengamatan Zooplankton

Zooplankton Jumlah

Daphnia sp 2

1

1

Nabella Tubulata sp

Branchionus sp

Epitylis sp 1

Jumlah Keseluruhan 5

4.2 Pembahasan

Fitoplankton merupakan produsen primer di suatu ekosistem. Untuk

mengetahui tingkat produktivitas fitoplankton maka dilakukan perhitungan

enumerasi. Enumerasi merupakan salah satu cara untuk menghitung kelimpahan

plankton.

Page 13: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Bedasarkan hasil data dan pengolahan data yang telah dilakukan oleh kelompok

17 pada spesies fitoplankton di suatu perairan maka diperoleh jumlah fitoplankton

yang ditemukan sekitar 616 organisme dengan kelimpahan fitoplankton

1026,67 individu /l . Nilai ini menunjukkan perairan tersebut kaya akan nutrient dan

perairan. Hal ini dapat terjadi karena daerah perairan tersebut berada di daerah

tropis(daerah yang sering disinari matahari). Kondisi perairan yang tidak terlalu

dalam sehingga cahaya matahari dapat masuk. Selain itu, perairan tersebut kaya akan

bahan-bahan organik dan anorganik yang menjadi sumber makanan bagi

Phytoplankton. Jenis-jenis phytoplankton yang ditemukan pada perairan tersebut

terdiri dari Daphnia sp, Nabella Tubulata sp, Branchionus sp, Epitylis sp. Dengan

banyaknya ditemukan jenis-jenis fitoplankton maka perairan tersebut merupakan

daerah perairan dengan produktivitas tinggi.

Sedangkan hasil data dan pengolahan data yang telah dilakukan oleh kelompok

17 pada spesies zooplankton maka diperoleh jumlah zooplankton yang ditemukan

sekitar 5 organisme dengan kelimpahan fitoplankton 8,35 individu /l. Hal ini

berbanding terbalik dengan spesies fitoplankton, Hal ini dapat terjadi karena daerah

perairan tersebut tidak menunjang kehidupan dari zooplankton. Jenis-jenis

zooplankton yang ditemukan pada perairan tersebut terdiri dari Daphnia sp, Tubulata

sp, Branchionus sp, Epitylis sp. Keragaman spesies merupakan ekspresi yang

menunjukkan jumlah individu dalam suatu spesies dibandingkan dengan jumlah total

dari seluruh spesies. Bedasarkan perhitungan indeks Shannon-Wiener menunjukkan

jumlah dari genus Daphnia merupakan genus yang memiliki jumlah spesies yang

paling banyak di antara Zooplankton yang lain. Menurut Zahidah dkk. (2012), bahwa

tingginya kepadatan populasi Daphnia sp saat mencapai puncak populasi

menunjukkan bahwa populasi tersebut memiliki laju pertumbuhan yang lebih tinggi

dibandingkan laju mortalitasnya. Hasil ini dapat dipengaruhi oleh suhu, pH, oksigen

terlarut, nitrat, dan senyawa-senyawa organik maupun anorganik di perairan sehingga

dapat ditarik kesimpulan daphnia sp ini cocok berkembang biak dengan perairan ini

sehingga di dapat kelimpahannya lebih dari spesies.

Page 14: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

4.2 1 Kelimpahan Fitoplankton dan Zooplankton

a) Kelimpahan Fitoplankton

faktor pengali=50 ml2 ml

x 1l15l

=53

Kelimpahan fitoplakton= 50 ml3x 1ml

x 1 l10 l

x616=1026,67 individu /l

b) Kelimpahan Zooplakton

faktor pengali=50 ml2 ml

x 1l15l

=53

kelimpa han zooplakton= 50 ml3 x1 ml

x 1 l10 l

x 5=8,35 individu /l

Page 15: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

4.2 2 Indeks Diversitas Shannon- Wiener Fitoplankton dan Zooplankton

a. Indeks Diversitas Shannon- Wiener Fitoplankton

Micrcystis sp : H=−368616

∈368616

¿−0,59∈0,59

= 0,31

Cholorella sp : H=−218616

∈218616

¿−0,33∈0,33

= 0,36

Scedesmus sp : H=−30616

∈ 30616

¿−0,048∈0,048

= 0,145

H total=0,31+0,36+0,145=0,815

Jika nilai H’>3 maka artinya adalah stabilitas komunitas biota dalam kondisi

prima (stabil) atau dapat pula diartikan kualitas air bersih.

b. Indeks Diversitas Shannon- Wiener Zooplankton

Daphnia sp : H=−, 25

∈ ,25

¿−0,4∈0,4

= 0,36

Page 16: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Nabella Tubulata sp : H=−15

∈15

¿−0,2∈0,2

= 0,32

Branchionus sp : H=−15

∈15

¿−0,2∈0,2

= 0,32

Epitylis sp :H=−15

∈15

¿−0,2∈0,2

= 0,32

H total=0,36+0,32+0,32+0,32=1.32

Jika nilai H’>3 maka artinya adalah stabilitas komunitas biota dalam kondisi

prima (stabil) atau dapat pula diartikan kualitas air bersih.

4.2 3 Indeks Diversitas Simpson Fitoplankton dan Zoopalnkton

a) Indeks Diversitas Simpson Fitoplankton

ρi Micrcystis sp=( 368616

) ²

ρiCholorella sp=(218616

) ²

ρi Scedesmus sp=( 30616

) ²

Page 17: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Maka nilai indeks deversitas shimpson adalah 0.4833

D=1−Σ ( ρi )2=1−0. 4833=0 . 5167

Jadi nilai D yang di dapat 0.5167 maka nilai tersebut di bawah 0.5 yang artinya

tidak ada dominasi dari satu atau beberapa spesies.

b) Indeks Diversitas Simpson zooplankton

ρi Daphnia sp=( 25) ²

ρi NabellaTubulata sp=( 15) ²

pi Branchionus sp=( 15) ²

p i Epitylis sp sp=( 15) ²

Maka nilai indeks deversitas shimpson adalah 0.28

D=1−Σ ( ρi )2=1−0.28=0 .72

Jadi nilai D yang di dapat 0.5167 maka nilai tersebut di bawah 0.5 yang artinya

tidak ada dominasi dari satu atau beberapa spesies.

Page 18: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum pendugaan

produktivitas primer dan sekunder dengan enumerasi fitoplankton dan zooplankton,

diantaranya :

Fitoplankton mendominasi karena sebagai produsen primer dan awal mata rantai

dalam jaring makanan menyebabkan fitoplankton sering dijadikan skala ukuran

kesuburan suatu perairan.

Phytoplankton yang ditemukan pada perairan tersebut terdiri dari Daphnia sp,

Nabella Tubulata sp, Branchionus sp, Epitylis sp.

Zooplankton yang ditemukan pada perairan tersebut terdiri dari Daphnia sp,

Tubulata sp, Branchionus sp, Epitylis sp.

Page 19: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Senyawa fisik maupun kimia seperti, suhu, pH, oksigen terlarut, nitrat,kecepatan

arus di perairan, kecerahan yang tinggi maupun rendah mempengaruhi terhadap

kelimpahan fitoplankton dan zooplankton.

Tingginya kepadatan populasi Daphnia sp saat mencapai puncak populasi

menunjukkan bahwa populasi tersebut memiliki laju pertumbuhan yang lebih

tinggi dibandingkan laju mortalitasnya.

5.2 Saran

Saran pada praktikum ini adalah dimana pada praktikum enumerasi harus

adanya perlukannya ketelitian dan kinerja yang bagus dan kerja sama antar praktikan

dalam melakukan perhitungan dan identifikasi pada mikroskop untuk mendapatkan

jenis-jenis plankton yang ada pada bahan praktikum ini,

DAFTAR PUSTAKA

Arinardi, dkk, 2000. Keragaman Fitoplankton, <www. ecoton.or.id.>: Jakarta.

Arinardi, et.al. 1994. Pengantar Tentang Plankton Serta Kisaran Kelimpahan dan Plankton Predominan di Sekitar Pulau Jawa dan Bali. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi. UPI-Jakarta. 108 hal. Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Boney, M, 2002. Fitoplankton. Sumsel. http://protist.i.hosei.ac.jp/PDB/Mastigophora /furca_3.html

Fardiaz,S., 1992. Polutan Air dan Polusi Udara , Fak, Pangan dan Gizi IPB,Bogor.

Gobel, Risco, B dkk. 2008.Mikrobiologi Umum Dalam Praktek, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Hutabarat,L.,Evans, S.M.1984. Pengantar Oceanografi.UI Press. Jakarta

Page 20: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Kennish, M. J., 1990. Ecology of estuaries. Vol. II. Biological aspects. CRC Pr.

Newell, G.E & Newell, R. C.1977. Marine Plankton, a Practical Guide, Fifth Edition. Hutchinson & Co (Publishers) Ltd. London

Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Eidman, M., Koesoebiono, D.G. Begen, M. Hutomo, dan S. Sukardjo [Penerjemah].

Terjemahan dari: Marine Biology: An Ecological Approach. PT.Gramedia. Jakarta.

LAMPIRAN

Tabel 1. Data Pengamatan Kelas Perikanan C Enumerasi Fitoplankton dan Zooplankton

KelFitoplankton Zooplankton

Jenis Jumlah Jenis Jumlah

1

Chlorella sp. 3

- -

Hydrodiction 12Phacus 1

Euglena phiridhis 3Spirullina 4Anabaena 4Cyclotella 4

2Chlorella sp. 52

Resticula sp. 3Scenedesmus sp. 9

Page 21: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Nitzschia sp. 10Gomphosphaeria sp. 4Dirlyosphaerium sp. 4

Euglena sp. 40Eudorina sp. 9Cyclotella sp. 3Spirulina sp. 13Distigma sp. 4

3Eudorina Wallichii 12

Rotifer citrinus 6Calothrix sp. 9Oscillatoria limnosa 4

4

Coelosphaerium dubium gronow 1

Keratella aculeate 1Phacus sp 7

Chlorella sp 6

Euglena sp 17

Nauplius sp 1Eudorina sp 3

Spirullina sp 5

Stauroneis parvulum 1

5

Euglena proxima 5

Euglena angusta 18

Euglena purpurea 3

Euglena acus 4

Euglena montanensis 24

Phacus sp. 1

Euglena haemodes 1

Coelosphaerium sp. 43

Phymatodosis

irreguralis6

Anabaena affinis 6

Scenedesmus sp. 1

6Scenedesmus sp. 6 Rotifera sp. 15

Mycrocystis sp. 17 Diurella sp. 7

Page 22: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Pediastrum sp. 13 Cathypna sp. 4

Pleurosigma 8 Branchiounus 2

Chlorella 22 Epistilis sp. 2

Cyclotella 2

Pleurotaenium 4

Coconeus 4

7

Chlorella sp. 34 Rotifera sp. 17Schenedesmus sp. 6 Daphnia sp. 3

Closterium sp. 4 Candona sp 1Pediastrum sp. 134

Schenadesmus sp. 3

8

Microcystis 74

Asplancha 8Chlorella 15

Pediastrum 7Scenedesmus 6Closterium 4

9

Microcystis sp. 63

Epystilis sp. 1Chlorella sp. 3Euglena sp. 10

Pediastrum duplex 6Pleurosigma 6

10

Microcystis sp 225 Euglena sp 2

Botryococcus sp 100 Cocomonas arbicularis 3

Pediastrum sp 2 Phacotus lenticularis 4

Gomphos phaetia 13

11

Microcystis sp. 164

- -Scenedesmus sp. 35

Chlorella sp. 2.336Pediastrum sp. 1

Euglena sp. 1

12Microcystis 212

Euglena 12Scenedesmus 442

Page 23: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Pediastrum 72Characium 4

Enchelys simplex 8Chorella 1312

13

Chlorella sp. 234 Aspandia sp. 1Microcystis sp. 170 Euglena sp. 2Anabaena sp. 98Scalatonema 38Spirulina sp. 49

14

Anabaena sp. 59Cosmarium sp. 3Chlorella sp. 258

Synedra sp. 5Schenedesmus sp. 43

Thalassozanthium sp. 1Pediastrum sp. 8

Closterium sp. 1

15

Mycrocystis sp. 49 Euglena sp 3Scenedesmus sp. 17 Epistylis sp. 7

Chlorella sp. 91Pediastrum sp. 1Hairotina sp. 1

16Microcystis sp. 704

Thecamoeba verrucosa 18Scenedesmus sp. 8

Nostoc linckia 52

17Microcystis sp. 368 Daphnia sp. 2Chlorella sp. 218 Nebelia tubulata 1

Scenedesmus sp. 30 Branchionus sp. 1

18

Microcystis sp 707

Euglena sp

2Chlorella sp 188 2

Scenedesmus sp. 25Volvox sp 13

Hyalotheca sp 3Nauptilus spTrachclomonas sp 1

Sphaerocystus 1

19Microcystissp. 319 Daphnia sp. 35Pediastrumsp. 38 Cestumsp. 11

Entrasiasp. 33 Naupliussp. 16

Page 24: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Lyngbiasp. 5 Undinula vulgaris 3Chlorella sp. 49Naviculasp. 29

Bacilaria paradox 3

20

Mycrocystis sp 337

Euchanis dilatata 1

Chlorella sp 709Pediastrum sp 4

Pseudotetraodon neglactum pascher 1

Scenedesmus quadicauda 5

Scenedesmus obliquus 33Trachelomonas sp 1

Tabel 2. Hasil Perhitungan faktor pengali, kelimpahan, H, dan D

Kel Faktor pengali

Fitoplankton Zooplankton

JenisKelimpahan

H D JenisKelimpahan

H D

1 1.389

Chlorella sp.

43 1.172 0.7792

Hydrodiction

PhacusEuglena phiridhisSpirullina

Anabaena

Cyclotella

2 1.39

Chlorella sp.

1.706 0.7291Resticula

sp. 0.252 0.13034

Scenedesmus sp.

Nitzschia sp.Gomphospha

eria sp.Dirlyosphaer Euglena

Page 25: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

ium sp.

sp.

Eudorina sp.

Cyclotella sp.

Spirulina sp.

Distigma sp.

3 1.389

Eudorina Wallichii

1.01 0.61 Rotifer citrinus 0 0Calothrix sp.

Oscillatoria limnosa

4 1.38

Coelosphaerium dubium

gronow

55.2 1.583 0.74

Keratella aculeate

2.76 0.69 0.5

Phacus sp

Chlorella sp

Euglena sp

Nauplius sp

Eudorina spSpirullina spStauroneis parvulum

5 1.39

Euglena proxima

155.68 2.63 0.768

- - -  -

Euglena angusta

Euglena purpurea

Euglena acus

Euglena montanensisPhacus sp.Euglena

haemodesCoelosphaeri

um sp.Phymatodosis irreguralisAnabaena

affinisScenedesmus

sp.6 Scenedesmus

sp.1.839 0.813 Rotifera

sp.1.32 0.67

Mycrocystis sp.

 Diurella sp.

Page 26: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

 1275

502

Pediastrum sp.

Cathypna sp.

Pleurosigma Branchiounus

Chlorella Epistilis sp.

CyclotellaPleurotaeniu

mCoconeus

7 1.67

Chlorella sp.

301.67 0.76 0.42

Rotifera sp.

35.07 0.6 0.32

Schenedesmus sp.

Daphnia sp.

Closterium sp.

Candona sp

Pediastrum sp.

Schenadesmus sp.

8

Microcystis

180.2

1.00864 0.5438 Asplancha 13.6 0 0

Chlorella

Pediastrum

Scenedesmus

9 1.7

Microcystis sp.

 150 0.95 0.22 Epystilis sp.  2 0 0

Chlorella sp.

Euglena sp.Pediastrum

duplexPleurosigma

10 1.7

Microcystis sp

556 0.649 0.437

Euglena sp

37 1.1079 0.5929

Botryococcus sp

Cocomonas

arbicularis

Pediastrum sp

Phacotus lenticulari

sGomphos phaetia

11 1.67 Microcystis sp.

4237

0.3155

0.148 - - - -

Scenedesmus sp.

Page 27: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

Chlorella sp.

Pediastrum sp.

Euglena sp.

12 3,33

Microcystis sp.

6807

0,9797 0,0103

Euglena

67 0,6729 0,58

Scenedesmus sp.

Pediastrum sp.

Characium sp. Enchelys

simplexChorella sp.

13

Chlorella sp.

1.233 0.682

Aspandia sp. 0.64 0.44

Microcystis sp.

Euglena sp.

Anabaena sp.

Scalatonema

Spirulina sp.

14 1.66666667

Anabaena sp.

624 0.95 0.49

Cosmarium sp.

7 0.57 0.375

Chlorella sp.

Synedra sp.Schenedesmu

s sp. Thalassozanthium

sp.

Pediastrum sp.

Closterium sp.

15 1.7

Mycrocystis sp.

270 0.971 -0.324

Euglena sp

17 0.601 0.39

Scenedesmus sp.

Epistylis sp.

Chlorella sp.Pediastrum

sp.Hairotina sp.

16 1,66

Microcystis sp.

1268.24 0,075 0,151

Thecamoeba

verrucosa

29.88 0 0Scenedesmus

sp.Nostoc linckia

17 1.67 Microcystis sp.

 1027

0.65 0.52 Daphnia sp.

0.72

Page 28: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

8  1.33Chlorella sp. Nebelia

tubulata

Scenedesmus sp.

Branchionus sp.

18

Microcystis sp

1563.3 0.632 0.39

Euglena sp

6.66 0.12 0.5

Chlorella spScenedesmus

sp.Volvox sp

Hyalotheca sp

Nauptilus sp

Trachclomonas sp

Sphaerocystus

19

Microcystissp.

1.141 0.145

Daphnia sp.

1.11 0.6165

Pediastrumsp. Cestumsp.

Entrasiasp. Naupliussp.

Lyngbiasp. Undinula vulgaris

Chlorella sp.

Naviculasp.Bacilaria paradox

20 1.25

Mycrocystis sp

Euchanis dilatata

Chlorella spPediastrum

spPseudotetrao

don neglactum pascher

Scenedesmus quadicauda

Scenedesmus obliquus

Trachelomonas sp

Page 29: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1. Pengambilan Sampel Gambar 2. Penempatan sampel ke dalam Counting Chamber

Gambar 3. Pengamatan sampel pada Gambar 4. Pengamatan sampel pada

Page 30: Lapak Pendugaan Produktivitas Primer Dan Sekunder Dengan Enumerasi Fitoplankton Dan Zooplankton

mikroskop mikroskop

Gambar 5. Pengamatan sampel pada mikroskop