MAKALAH FISGEL.pdf

download MAKALAH FISGEL.pdf

of 20

Transcript of MAKALAH FISGEL.pdf

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    1/20

    MAKALAH FISIKA GELOMBANG

    SINAR X

    Diususun oleh:

    Trisca Vimalasari (2412100011)

    Febrilia Ramadani (2412100032)

    Muhammad Syafiq (2412100057)

    Miftakhul Asrori (2412100078)

    Abu Hamam (2412100100)

    Muhammad Jamaluddin (2412100122)

    JURUSAN TEKNIK FISIKA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SURABAYA

    2013

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    2/20

    i

    MAKALAH FISIKA GELOMBANG

    SINAR X

    Diususun oleh:

    Trisca Vimalasari (2412100011)

    Febrilia Ramadani (2412100032)

    Muhammad Syafiq (2412100057)

    Miftakhul Asrori (2412100078)

    Abu Hamam (2412100100)

    Muhammad Jamaluddin (2412100122)

    JURUSAN TEKNIK FISIKA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SURABAYA

    2013

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    3/20

    ii

    KATA PENGANTAR

    Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT

    karena dengan rahmatnya kami mampu menyelesaikan Makalah Fisika

    Gelombang ini demgan sebaik-baiknya. Tidak lupa sholawat serta salam tetap

    tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.

    Dalam Makalah Fisika Gelombang ini kami membahas tentang salah satu

    Spektrum Gelombang Elektromagnetik yaitu Sinar X. Kami berharap makalah

    yang kami buat ini nantinya dapat bermanfaat bagi seluruh pembacanya, sehingga

    dapat menambah pengetahuan dan wawasan para pembacanya.

    Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

    pihak yang telah membantu kami dalam menyusun Makalah ini, khususnya kami

    mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dosen pembimbing mata kuliah

    Fisika Gelombang.

    Kami mengetahui masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

    Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami butuhkan sebagai bahan perbaikan

    dalam penyusunan makalah yang akan datang.

    Surabaya, 2 Desember 2013

    Penulis

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    4/20

    iii

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul ................................................................................................................. i

    Kata Pengantar ................................................................................................................. ii

    Daftar Isi .......................................................................................................................... iii

    Daftar Gambar ................................................................................................................. iv

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1

    1.3 Tujuan ................................................................................................................... 2

    1.4 Sistematik Praktikum ............................................................................................ 2

    BAB II ISI

    2.1 Sejarah Sinar X ..................................................................................................... 3

    2.2 Definisi Sinar X .................................................................................................... 3

    2.3 Proses Trejadinya Sinar X .................................................................................... 4

    2.4 Karakteristek Sinar X ............................................................................................ 5

    2.5 Interaksi Sinar X Dengan Bahan........................................................................... 5

    2.6 Sinar X Karakteristik ............................................................................................ 9

    2.7 Aplikasi Sinar X.................................................................................................... 10

    2.8 Hukum Bragg ........................................................................................................ 11

    BAB III PENUTUP

    3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 13

    Daftar Pustaka ....................................................................................................... 15

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    5/20

    iv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Intensitas Radiasi Setelah Melalui Bahan ........................................... 6

    Gambar 2. Kurva Intensitas Radiasi Setelah Melalui Bahan ................................ 6Gambar 3. Efek Foto Listrik ................................................................................. 7

    Gambar 4. Efek Compton ..................................................................................... 8

    Gambar 5. Proses Produksi Pasangan ................................................................... 8

    Gambar 6. Spektrum Khas Sinar X ....................................................................... 9

    Gambar 7.Pola Interaksi sinar X dengan material kristalin ................................. 12

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    6/20

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangPerkembangan teknologi yang ada saat ini mempengaruhi segala bidang yang

    ada, mulai dari bidang industri, otomotif, kesehatan, pendidikan, sosial, dan lain

    sebagainya. Perkembangan teknologi didukung dengan perangkat-perangkat

    modern yang sudah diteliti selama bertahun-tahun. Perkembangan alat modern

    yang ada saat ini tidak terlepas dengan adanya gelombang elektromagnetik. Di era

    modern, gelombang elektromagnetik banyak dipakai dan dimanfaatkan untuk

    berbagai kegiatan, misalnya di dunia kesehatan, dunia industri, ataupun

    diaplikasikan untuk membantu kehidupan sehari-hari. Salah satu gelombang

    elektromagnetik yang dimanfaatkan adalah sinar X.

    Keberadaan sinar X mempunyai dampak negatif dan dampak positif bagi

    kehidupan manusia. Sebagai salah satu yang memanfaatkan keberadaan sinar X,

    kita harus benar-benar memahami keuntungan, spesifikasi, maupun kerugian yang

    ditimbulkan oleh sinar X, agar sinar X dapat membantu kehidupan manusia.

    1.2Rumusan Masalah1.2.1 Apa karakteristik sinar-x ?1.2.2 Apa saja aplikasi yang ada dalam kehidupan sehari-hari yang

    menggunakan sinar-x ?

    1.3Tujuan1.3.1 Mengetahui karakteristik sinar X1.3.2 Mengetahui aplikasi dari sinar X dalam kehidupan sehari-hari

    1.4Sistematika MakalahPada makalah kali ini kami menggunakan beberapa bab. Di setiap bab kami

    juga menggunakan sub bab.

    Berikut ini sistematika penulisan makalah oleh kelompok kami :

    1.4.1Bab I Pendahuluan :

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    7/20

    2

    a. Latar Belakang : Berisikan tentang hal-hal yang melatar belakangipembuatan makalah ini.

    b. Rumusan Masalah : Rumusan masalah ini berisikan tentang masalah-masalah apa saja yang dihadapi pada makalah ini.

    c. Tujuan : Tujuan ini berisikan tentang tujuan yang ingin kita dapatkanmelalui makalah ini.

    d. Sistematik Laporan : Dalam sub bab ini dijelaskan mengenai apa sajayang ada di dalam makalah.

    1.4.2 Bab II Isi :

    Pada bab ini berisikan tentang apa saja yang dibahas dalam makalah ini.

    1.4.3 Bab III Penutup:

    a. Kesimpulan : Dalam sub bab ini diterangkan mengenai kesimpulan yang

    didapat pada makalah yang kami buat ini

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    8/20

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Sejarah Sinar X

    Di akhir tahun 1895, Roentgen (Wilhelm Conrad Roentgen, Jerman,1845-

    1923), seorang profesor fisika dan rektor Universitas Wuerzburg di Jerman

    dengan sungguhsungguh melakukan penelitian tabung sinar katoda. Ia

    membungkus tabung dengan suatu kertas hitam agar tidak terjadi kebocoran

    fotoluminesensi dari dalam tabung ke luar. Lalu ia membuat ruang penelitian

    menjadi gelap. Pada saat membangkitkan sinar katoda, ia mengamati sesuatu yang

    di luar dugaan. Pelat fotoluminesensi yang ada di atas meja mulai berpendar didalam kegelapan. Walaupun dijauhkan dari tabung, pelat tersebut tetap berpendar.

    Dijauhkan sampai lebih 1 m dari tabung, pelat masih tetap berpendar. Roentgen

    berpikir pasti ada jenis radiasi baru yang belum diketahui terjadi di dalam tabung

    sinar katoda dan membuat pelat fotoluminesensi berpendar. Radiasi ini disebut

    sinarX yang maksudnya adalah radiasi yang belum diketahui.

    Ia menerima Hadiah Nobel Fisika tahun 1914 untuk penemuan difraksi

    sinarX pada kristal. Penemuan ini ketika ia membahas permasalahan yang terkait

    dengan perjalanan gelombang cahaya melalui periodik, susunan kristalin partikel.

    Ide kemudian datang bahwa sinar elektromagnetik yang jauh lebih pendek dari

    sinarX seharusnya akan menyebabkan semacam fenomena difraksi atau

    interferensi dan bahwa kristal akan memberikan semacam media. Meski

    Sommerfeld, W. Wien keberatan terhadap ide Friedrich, asisten Sommerfeld dan

    Knipping bereksperimen dan setelah beberapa kegagalan, akhirnya berhasil

    membuktikan itu benar.

    2.2 Definisi Sinar X

    SinarX merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik yang

    mempunyai energi antara 200 eV1 MeV dengan panjang gelombang antara 0,5

    2,5 . Panjang gelombang sinar X pendek, hampir sama dengan jarak antara atom

    dalam kristal, menyebabkan sinarX menjadi salah satu teknik dalam analisa

    mineral. Sinar-X berada pada rentang frekuensi 300 juta GHz (10 pangkat 17) dan

    50 miliar GHz (10 pangkat 19). Penggunaan alat Sinar X untuk diagnosa dan

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    9/20

    4

    pengobatan memerlukan kehatihatian karena tingginya resiko bahaya yang dapat

    ditimbulkan dari penggunaannya atau hal lain yang diakibatkan radiasi ionisasi.

    Semua jaringan pada hewan dan manusia peka terhadap radiasi. Penggunaan dosis

    minimum dengan nilai yang melebihi batas tertentu dapat menyebabkan

    kerusakan atau perubahan pada jaringan yang terpapar. Jaringan yang sangat

    rentan terhadap bahaya radiasi antara lain adalah : kulit, limfatik, hemopoetik,

    leukopoetik, glandula mamary, thyroid, tulang (pada pusat pertumbuhan epifise),

    epitel germinal atau gonad. Oleh sebab itu, kehatihatian dalam penggunaan

    radiasi sangat diperlukan, karena kemungkinan terjadinya kesalahan dalam

    penggunaan radiasi sangat besar. Radiasi ionisasi mempunyai sifat tidak

    berwujud/tampak, tidak berbau dan tidak memberikan rangsangan fisik langsung

    pada objek yang terpapar. Efek radiasi pada objek yang terpapar sangat berbahaya

    dan bersifat kumulatif dari penyinaran yang terus menerus. Efek yang sering

    muncul antara lain erithema, alergi hingga mutasi genetik. Sinar x dalam

    radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom atau kepadatan

    bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau berat atomnya makin

    besar penyerapannya. Sinar X sebagaimana radiasi gelombang elektromagnetik

    yang lain memancar ke segala arah secara merata. Jumlah radiasi per satuan waktu

    per satuan luas (Intensitas) disuatu tempat sangat tergantung pada tiga hal yaitu

    jumlah radiasi yang dipancarkan oleh sumber, jarak antara tempat tersebut dan

    sumber radiasinya, serta medium diantaranya.

    2.3 Proses Terjadinya Sinar-X

    2.3.1 Proses Dalam Tabung Rontgen

    a. Di dalam tabung roentgen ada katoda dan anoda dan bila katoda (filament)dipanaskan lebih dari 20.000 derajat C sampai menyala dengan mengantarkan

    listrik dari transformator,

    b. Karena panas maka electron-electron dari katoda (filament) terlepasc. Dengan memberikan tegangan tinggi maka electron-elektron dipercepat

    gerakannya menuju anoda (target),

    d. Elektron-elektron mendadak dihentikan pada anoda (target) sehingga terbentukpanas (99%) dan sinar X (1%),

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    10/20

    5

    e. Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung melelui jendela yang disebutdiafragma,

    f. Panas yang ditimbulkan ditiadakan oleh radiator pendingin.2.3.2 Proses Brehmsstrahlung

    Electron dengan kecepatan tinggi (karena ada beda potensial 1000 Kvolt)

    yang mengenai target anoda, electron tiba-tiba akan mengalami pelemahan yg

    sangat darastis oleh target sehingga menimbulkan sinar-x, sinar-x yg terjadi

    dinamakan sinar-x brehmsstrahlung or braking radiation. Pada waktu muatan

    (electron) yang bergerak dengan kecepatan tinggi (mengalami percepatan), karena

    adanya beda potensial, muatan (electron) akan memancarkan radiasi

    elektromagnetik dan ketika energy electron cukup tinggi maka radiasi

    elektromagnetik tersebut dalam range sinar-x.Sinar-x jenis ini tidak dipergunakan

    untuk XRD (X-Ray Difraction).

    2.4 Karakteristik Sinar X

    Sinar X memiliki karakteristik sebgai berikut :

    a. Mempunyai daya tembus yang tinggi Sinar X dapat menembus bahan dengandaya tembus yang sangat besar, dan digunakan dalam proses radiografi.

    b. Mempunyai panjang gelombang yang pendek Yaitu : 1/10.000 panjanggelombang yang kelihatan

    c. Mempunyai efek fotografi. Sinar X dapat menghitamkan emulsi film setelahdiproses di kamar gelap.

    d. Mempunyai sifat berionisasi.Efek primer sinar X apabila mengenai suatu bahanatau zat akan menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan zat tersebut.

    e.Mempunyai efek biologi. Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan

    biologi pada jaringan. Efek biologi ini digunakan dalam pengobatan

    radioterapi.

    2.5 Interaksi Sinar X dengan BahanPada saat foton mengenai suatu bahan maka akan terjadi interaksi yang

    mengakibatkan penyerapan atau penghamburan foton. Proses penyerapan dan

    penghamburan akan berpengaruh pada pelemahan atau attenuasi dari foton

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    11/20

    6

    tersebut yang disebabkan oleh kerapatan, ketebalan dan nomor atom bahan yang

    dilalui. Apabila radiasi elektromagnetik masuk ke dalam bahan , maka sebagian

    dari radiasi tersebut akan terserap oleh bahan. Sebagai akibatnya, intensitas radiasi

    setelah memasuki bahan penyerap lebih kecil dibandingkan intensitas semula.

    Proses pelemahan radiasi elektromagnetik baik sinar-X maupun sinar gamma

    dalam suatu bahan , maka akan terjadi pengurangan intensitas memenuhi

    persamaan :

    I = Ioe-x

    Dimana intensitas radiasi elektromagnetik setelah melalui bahan (I), intensitas

    radiasi elektromagnetik sebelum melalui bahan (Io), koefisien serapan bahan

    bahan () dan ketebalan bahan (x).

    Gambar 1. Intensitas Radiasi Setelah Melalui Bahan

    (M. Syukur, 1974)

    Gambar 2. Kurva Intensitas Radiasi Setelah Melalui Bahan

    (Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2006)

    Nilai HVL dan TVL suatu bahan dapat dihitung dari koefisien serap linier ()

    nya dengan persamaan berikut :

    HVL =

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    12/20

    7

    TVL =

    HVL (Half value layer) adalah tebal bahan yang dapat menyerap intensitas

    radiasi menjadi separonya, sedangkan TVL (Tenth value layer) adalah tebal bahan

    yang dapat menyerap intensitas radiasi menjadi seper-sepuluhnya.

    2.5.1 Mekanisme Interaksi Sinar-X

    Mekanisme interaksi sinar X ketika mengenai materi adalah efek fotolistrik,

    efek Compton dan produksi pasangan.

    a. Efek Foto ListrikPada penyinaran, energi radiasi akan diserap seluruhnya. Energi yang diserap itu

    dipergunakan untuk mengeluarkan elektron dari ikatan inti atom. Elektron yang

    terlepas itu disebut fotoelektron. Proses pengeluaran elektron ini terjadi pada

    penyinaran dengan energi foton yang rendah berkisar antara 0,01 MeV hingga 0,5

    MeV.

    Gambar 3. Efek Foto Listrik

    Radiasi elektromagnetik dengan energi fotonnya kecil akan berinteraksi

    dengan elektron-elektron yang berada di orbit luar atom. Semakin besar energi

    foton maka elektron-elektron yang berada pada orbit lebih dalam akan dilepaskan.

    Efek fotolistrik ini umumnya banyak terjadi pada materi dengan nomor atom yangbesar, seperti pada tembaga (Z=29) atau timah hitam (Z=82).

    E = W0 + Ek

    Ek= E - W0

    Ek = hf - hf0

    Energi foton datang (hf) sebagian besar berpindah ke elektron fotolistrik

    dalam bentuk energi kinetik elektron. Dimana energi kinetik (Ek), konstanta

    Planck (h) = 6,63 x 10J.s, energi ambang (W0).

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    13/20

    8

    b.Efek ComptonEnergi radiasi hanya sebagian saja diserap untuk mengeluarkan elektron dari

    atom (fotoelektron) sedangkan sisa energi akan terpancar sebagai hamburan

    radiasi dengan energi yang lebih rendah daripada energi semula. Elektron itu

    dilepaskan dari ikatan inti atom dan bergerak dengan energi kinetik disertai foton

    lain dengan energi lebih rendah dibandingkan foton datang. Foton lain itu disebut

    foton hamburan dengan energi hf dan terhambur dengan sudut terhadap arah

    foton datang. Efek Compton terjadi pada elektron-elektron bebas atau terikat

    secara lemah pada penyinaran dengan energi radiasi yang lebih tinggi yaitu

    berkisar antara 200-1.000 KeV. Dalam proses hamburan Compton, sinar X

    seolah-olah menubruk salah satu elektron dan kemudian terhambur kea rahyang lain. Sebagian energi sinar X diberikan ke elektron sehingga lepas dari

    lintasannya, sedangkan sisanya dibawa oleh sinar X hamburan.

    Gambar 4. Efek Compton

    c. Produksi Pasangan

    Gambar 5. Proses Produksi Pasangan

    (Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2006)

    Proses produksi pasangan hanya terjadi bila energy sinar X lebih besar dari

    1,02 Mev dan sinar X tersebut berhasil mendekati inti atom. Sinar X tersebut akan

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    14/20

    9

    lenyap dan berubah menjadi sepasang elektron-positron. Positron adalah partikel

    yang identik dengan elektron tetapi bermuatan positif.

    2.6 Sinar-X KarakteristikElectron dari katoda yang bergerak dengan percepatan yg cukup tinggi, dapat

    mengenai electron dari atom target (anoda) sehingga menyebabkan electron

    tereksitasi dari atom, kemudian electron lain yang berada pada sub kulit yang

    lebih tinggi akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh electron tadi,

    dengan memancarkan sinar-x yang memiliki energy sebanding dengan level

    energy electron. Karena sinar-X karakteristik memiliki Panjang gelombang

    tertentu yang dapat difilter, maka jenis ini banyak diaplikasikan untuk XRD (X-

    Ray Diffraction) dalam menentukan struktur material.

    Sinar-X yang diperoleh memberikan intensitas puncak tertentu yang

    bergantung pada kebolehjadian transisi elektron yang terjadi. Transisi K lebih

    mungkin terjadi dan memiliki intensitas yang lebih tinggi daripada transisi K,

    sehingga radiasi K yang digunakan untuk keperluan difraksi sinar-X. Sinar-X

    juga dapat dihasilkan oleh proses perlambatan elektron pada saat menembus

    logam sasaran. Proses perlambatan ini menghasilkan sinar-X yang biasa disebut

    sebagai radiasi putih. Hasil dari semua proses tadi untuk logam tertentu adalah

    spektrum khas sinar-X seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Terdapat bentuk

    dasar yang terbentuk oleh radiasi putih dan puncak khas tajam yang bergantung

    pada kuantisasi transisi elektron.

    Gambar 6. Spektrum Khas Sinar X

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    15/20

    10

    2.6.1Intensitas Sinar X KarakteristikIntensitas sinar-x karakteristik yang terdeteksi tergantung pada 3 faktor.

    Pertama, nomor atom dari atom teradiasi dan juga atom lingkungannya. Kedua,

    probabilitas terabsorpsinya sinar-x sebelum terlepas keluar dari sampel. Ketiga,

    fluoresen sekunder yang juga merupakan salah satu akibat terabsorpsinya sinar-x

    tersebut. Sebagai contoh, suatu sinar-x karakteristik energi tinggi dari unsure

    mungkin diabsorpsi oleh atom unsur B, karenanya merangsang sebuah emisi

    karakteristik dari unsur kedua dari energi yang lebih rendah. Terdapatnya unsur A

    dan B dalam sampel yang sama akan menaikkan intensitas dari emisi karakteristik

    dari unsur B dan mengurangi emisi karakteristik dari unsur A. Inilah yang disebut

    sebagai efek matriks (matrix effect), yaitu sebuah efek yang tergantung pada

    matriks sampel, yang karenanya membutuhkan perlakuan khusus selama analisa

    kuantitatif

    2.7 Aplikasi Sinar X2.7.1Teknik Radiografi

    Bayangan laten yang terbentuk pada film Roentgen (radiografi) dihasilkan oleh

    berkas sinar-X sesudah menembus objek mengenai film atau berasal dari berkas

    cahaya tampak yang dihasilkan pada proses emisi cahaya dari interaksi radiasi sinar-

    X dengan lembar penguat. Berkas radiasi sinar-X yang mengenai objek sebagian

    diserap oleh objek dan sisanya diteruskan (menembus objek). Berkas cahaya yang

    diteruskan tersebut mengenai emulsi film sehingga terbentuk bayangan objek. Berkas

    cahaya sinar-X yang menembus objek akan diserap oleh lembar penguat dan

    dipancarkan kembali dalam bentuk cahaya tampak. Berkas cahaya tampak tersebut

    selanjutnya mengenai emulsi film sehingga terbentuk bayangan laten.

    2.7.2Kontrol proses dalam Industri:a. Analisis cepat tak merusak

    Analisis komposisi bahan secara cepat dan tepat tanpa merusak dapat

    dilakukan dengan cara interaksi radiasi neutron dengan bahan yang dianalisis.

    Atom-atom bahan yang menjadi radioaktif akan memancarkan radiasinya

    dengan energi tertentu. Dengan bantuan Multi Channel Analyzer akan

    diketahui atom-atom yang ada dalam bahan tersebut.

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    16/20

    11

    b. Pengukuran tebal bahanBahan yang akan dikontrol ketebalannya diletakkan diantara sumber

    radiasi dan detektor. Karena adanya bahan maka tidak seluruh radiasi yang

    dipancarkan akan tertangkap oleh detektor. Sebagian akan diserap oleh bahan.

    Bila tebal bahan tetap, maka cacah radiasi yang tercatat akan tetap. Bila terjadi

    perubahan tebal bahan, maka radiasi yang tercatat akan berubah dan keadaan

    ini secara otomatis akan menghentikan rol pengontrol tebal bahan. Alat ini

    digunakan pada industri plat logam, kertas dan plastik.

    c. Peningkatan Mutu BahanMutu bahan yang semula kurang baik dapat ditingkatkan mutunya dengan

    teknik irradiasi. Contohnya adalah pelapisan papan kayu irradiasi. Peningkatan

    mutu kayu dalam hal ini dengan proses pelapisan permukaan yang berfungsi

    selain untuk melindungi bahan terhadap perlakuan dari luar yang bersifat

    merusak, juga dimaksudkan juga untuk memperindah permukaan kayu.

    d. Industri pertambanganPada industri pertambangan teknik nuklir yang digunakan adalah

    hamburan balik radiasi dengan memakai radioisotop sumber tertutup. Seperti

    yang diketahui bahwa interaksi radiasi dengan materi, selain terjadi penyerapan

    radiasi oleh materi, dapat juga terjadi hamburan balik radiasi. Karakteristik

    hamburan balik radiasi tergantung pada materi atau atom yang terkena radiasi.

    Hamburan balik setelah melalui kalibrasi dapat digunakan untuk membaca

    jenis bahan atau materi yang menghambur balikkannya. Kegunaan:

    Analisis kimia rutin dalam pengawasan produksi

    Analisis biji logam ditempat-tempat penambangan Analisis unsur-unsur pokok dalam logam campuran. Analisis kandungan unsur dalam semen.

    2.8 Hukum BraggSuatu kristal memiliki susunan atom yang tersusun secara teratur dan

    berulang, memiliki jarak antar atom yang ordenya sama dengan panjang

    gelombang sinar-X. Akibatnya, bila seberkas sinar-X ditembakkan pada suatu

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    17/20

    12

    material kristalin maka sinar tersebut akan menghasilkan pola difraksi khas. Pola

    difraksi yang dihasilkan sesuai dengan susunan atom pada kristal tersebut.

    Gambar 7. Pola Interaksi sinar X dengan material kristalin

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    18/20

    13

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    a. SinarX merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik yangmempunyai energi antara 200 eV1 MeV dengan panjang gelombang

    antara 0,52,5 . Panjang gelombang sinar X pendek, hampir sama

    dengan jarak antara atom dalam kristal, menyebabkan sinarX menjadi

    salah satu teknik dalam analisa mineral. Sinar-X berada pada rentang

    frekuensi 300 juta GHz (10 pangkat 17) dan 50 miliar GHz (10 pangkat

    19).b. Sinar X ditemukan oleh sarjana fisika berkebangsaan Jerman yaituW. C.

    Rontgen tahun 1895

    c. Sifat-sifat sinar X :Mempunyai daya tembus yang tinggi Sinar X dapat menembus bahan

    dengan daya tembus yang sangat besar, dan digunakan dalam proses

    radiografi.

    Mempunyai panjang gelombang yang pendek Yaitu : 1/10.000 panjanggelombang yang kelihatan

    Mempunyai efek fotografi. Sinar X dapat menghitamkan emulsi filmsetelah diproses di kamar gelap.

    Mempunyai sifat berionisasi.Efek primer sinar X apabila mengenaisuatu bahan atau zat akan menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan

    zat tersebut.

    Mempunyai efek biologi. Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek biologi ini digunakan dalam

    pengobatan radioterapi.

    d. Proses Terbentuknya Sinar XProses di dalam tabung rontgenProses Brehmsstrahlung

    e. Mekanisme sinar X dengan bahan antara lain dapat mengakibatkanbeberapa peristiwa diantaranya :

    Efek FotoListrik

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    19/20

    14

    Efek ComptonProduksi Pasangan

    f. Aplikasi Sinar XTeknik RadiografiKontrol Proses dalam Industri :

    Analisis cepat tak merusak Pengukuran tebal bahan Peningkatan mutu bahan Industri pertambangan

  • 7/22/2019 MAKALAH FISGEL.pdf

    20/20

    15

    DAFTAR PUSTAKA

    Jamaluddin, K. 2010. Makalah Fisika Material X-RD (X-Ray Diffractions)

    Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Haluoleo : Kendari

    Makalah Sinar X Universitas Sumatera Utara

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30474/3/Chapter%20II.pdf

    diakses pada 24 Oktober 2013 pukul 22:49

    Penahan Radiasi

    http://www.batan.go.id diakses pada 30 Oktober 2013 pukul 20:17

    Makalah Sinar X Universitas Indonesia

    http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/128124-R22-RAD-53-

    Perbedaan%20detil-Literatur.pdf diakses pada 24 Oktober 2013 pukul 23:12

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30474/3/Chapter%20II.pdfhttp://www.batan.go.id/http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/128124-R22-RAD-53-Perbedaan%20detil-Literatur.pdfhttp://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/128124-R22-RAD-53-Perbedaan%20detil-Literatur.pdfhttp://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/128124-R22-RAD-53-Perbedaan%20detil-Literatur.pdfhttp://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/128124-R22-RAD-53-Perbedaan%20detil-Literatur.pdfhttp://www.batan.go.id/http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30474/3/Chapter%20II.pdf