MAKALAH FILSAFAT

27
KATA PENGANTAR Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Puji Syukur kita panjatkan ke hadhirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-nya kepada kita semua, sehingga kami dapat membuat makalah ini dengan judul MASA PATRISTIK DAN SKOALISTIK . Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw, kaum kerabatnya, sahabat dan para pengikut beliau dari dulu, kini hingga akhir zaman. Terlebih dahulu penyusun menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan belum dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan agar dalam pembuatan makalah di lain waktu bisa lebih baik lagi, Tahap demi tahap telah di lakukan, namun setelah kerja keras yang cukup memakan tenaga, dan pikiran, akhirnya pembuatan makalah ini bisa terselesaikan. Dengan rasa syukur dan terima kasih yang tak terhinggakan kepada Bapak Hamlan, S.Ag selaku

Transcript of MAKALAH FILSAFAT

Page 1: MAKALAH FILSAFAT

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Puji Syukur kita panjatkan ke hadhirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-nya kepada kita semua,

sehingga kami dapat membuat makalah ini dengan judul MASA

PATRISTIK DAN SKOALISTIK. Shalawat dan salam kita haturkan

kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw, kaum kerabatnya,

sahabat dan para pengikut beliau dari dulu, kini hingga akhir zaman.

Terlebih dahulu penyusun menyadari dengan sepenuhnya bahwa

dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan

belum dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan. Oleh

karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak

kami harapkan agar dalam pembuatan makalah di lain waktu bisa lebih

baik lagi, Tahap demi tahap telah di lakukan, namun setelah kerja keras

yang cukup memakan tenaga, dan pikiran, akhirnya pembuatan makalah

ini bisa terselesaikan.

Dengan rasa syukur dan terima kasih yang tak terhinggakan

kepada Bapak Hamlan, S.Ag selaku dosen mata kuliah filsafat umum

yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya tugas

ini. Mudah-mudahan beliau senantiasa mendapatkan magh’firah, sehat

badan, dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amiin ya rabbal

alamin.

Page 2: MAKALAH FILSAFAT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam menghadapi seluruh kenyataan dalam hidupnya, manusia

senatiasa terkagum atas apa yang dilihatnya. Manusia ragu-ragu apakah ia

tidak ditipu oleh panca-inderanya, dan mulai menyadari keterbatasannya.

Dalam situasi itu banyak yang berpaling kepada agama atau kepercayaan

Ilahiah.

Tetapi sudah sejak awal sejarah, ternyata sikap iman penuh taqwa

itu tidak menahan manusia menggunakan akal budi dan fikirannya untuk

mencari tahu apa sebenarnya yang ada dibalik segala kenyataan (realitas)

itu. Proses itu mencari tahu itu menghasilkan kesadaran, yang disebut

pencerahan. Jika proses itu memiliki ciri-ciri metodis, sistematis dan

koheren, dan cara mendapatkannya dapat dipertanggung-jawabkan, maka

lahirlah ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang;

(1) disusun metodis, sistematis dan koheren (“bertalian”) tentang suatu

bidang tertentu dari kenyataan (realitas), dan yang

(2) dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang

(pengetahuan) tersebut.

Makin ilmu pengetahuan menggali dan menekuni hal-hal yang

khusus dari kenyataan (realitas), makin nyatalah tuntutan untuk mencari

tahu tentang seluruh kenyataan (realitas).

1

Page 3: MAKALAH FILSAFAT

Jauh sebelum manusia menemukan dan menetapkan apa yang

sekarang kita sebut sesuatu sebagai suatu disiplin ilmu sebagaimana kita

mengenal ilmu kedokteran, fisika, matematika, dan lain sebagainya, umat

manusia lebih dulu memfikirkan dengan bertanya tentang berbagai hakikat

apa yang mereka lihat. Dan jawaban mereka itulah yang nanti akan kita

sebut sebagai sebuah jawaban filsafati.

Kegiatan manusia yang memiliki tingkat tertinggi adalah filsafat

yang merupakan pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada

sejauh mungkin bagi manusia . Bagian filsafat yang paling mulia adalah

filsafat pertama, yaitu pengetahuan kebenaran pertama yang merupakan

sebab dari segala kebenaran (Al-Kindi, 801 – 873 M).

Metode filsafat adalah metode bertanya. Objek formal filsafat

adalah ratio yang bertanya. Obyek materinya semua yang ada. Maka

menjadi tugas filsafat mempersoalkan segala sesuatu yang ada sampai

akhirnya menemukan kebijaksanaan universal.

Sonny Keraf dan Mikhael Dua mengartikan ilmu filsafat sebagai

ilmu tentang bertanya atau berpikir tentang segala sesuatu (apa saja dan

bahkan tentang pemikiran itu sendiri) dari segala sudut pandang.

Meski bagaimanapun banyaknya gambaran yang kita dapatkan

tentang filsafat, sebenarnya masih sulit untuk mendefinisikan secara

konkret apa itu filsafat dan apa kriteria suatu pemikiran hingga kita bisa

memvonisnya, karena filsafat bukanlah sebuah disiplin ilmu. Sebagaimana

definisinya, sejarah dan perkembangan filsafat pun takkan pernah habis

untuk dikupas. Tapi justru karena itulah mengapa fisafat begitu layak

untuk dikaji demi mencari serta memaknai segala esensi kehidupan.

2

Page 4: MAKALAH FILSAFAT

B. Klasifikasi Filsafat

Dalam membangun tradisi filsafat banyak orang mengajukan

pertanyaan yang sama, menanggapi, dan meneruskan karya-karya

pendahulunya sesuai dengan latar belakang budaya, bahasa, bahkan agama

tempat tradisi filsafat itu dibangun. Oleh karena itu, filsafat biasa

diklasifikasikan menurut daerah geografis dan latar belakang budayanya.

Dewasa ini filsafat biasa dibagi menjadi dua kategori besar menurut

wilayah dan menurut latar belakang agama. Menurut wilayah bisa dibagi

menjadi: “Filsafat Barat”, “Filsafat Timur”, dan “Filsafat Timur Tengah”.

Sementara latar belakang agama dibagi menjadi: “Filsafat Islam”, “Filsafat

Budha”, “Filsafat Hindu”, dan “Filsafat Kristen”.

3

Page 5: MAKALAH FILSAFAT

BAB IIPEMBAHASAN

A. Masa Patristik

Istilah Patristik berasal dari kata Latin pater atau bapak, yang

artinya para pemimpin gereja. Para pemimpin gereja ini dipilih dari

golongan atas atau golongan ahli pikir. Dari golongan ahli pikir inilah

menimbulkan sikap yang beragam pemikaranya. Mereka ada yang menolak

filsafat yunani. dan ada yang menerimanya.

Bagi mereka yang menolak, alasannya karena beranggapan bahwa

sudah mempunyai sumber kebenaran yaitu firman Tuhan, dan tidak

dibenarkan apabila mencari sumber kebenaran yang lain seperti filsafat

Yunani. Bagi mereka yang menerima sebagai alasanya beranggapan;

bahwa walaupun telah ada sumber kebenaran yaitu firman tuhan, tetapi

tidak ada jeleknya menggunakan filsafat yunani hanya diambil

metodosnya saja (tata cara berpikir). juga, walaupun filsafat Yunani

sebagai kebenaran manusia, akan tetapi manusia juga sebagai ciptaan

tuhan. jadi, memakai / menerima filsafat Yunani diperbolehkan selama

dalam hal - hal tertentu tidak bertentangan dengan agama.

Tokoh-tokoh Terpenting

Perbedaan pendapat tersebut berkelanjutan, sehingga orang - orang

yang menerima filsafat Yunani menuduh bahwa mereka (orang - orang

Kristen yang menolak filsafat Yunani) itu munafik. Kemudian, orang -

orang yang dituduh munafik tersebut menyangkal, bahwa tuduhan tersebut

dianggap fitnah. Dan pembelaan dari orang - orang yang menolak filsafat

Yunani mengatakan bahwa dirinyalah yang benar - benar hidup sejalan

dengan tuhan.

4

Page 6: MAKALAH FILSAFAT

Akibatnya muncul upaya untuk membela agama Kristen, yaitu para

apologis (pembela agama Kristen) dengan kesadarannya membela iman

Kristen dari serangan filsafat Yunani. Para pembela iman Kristen adalah

Justinus Martir, Irenaeus, Klemens, Origenes, Gregorius Nissa,

Tertullianus, Diosios Arepagos, Aurelius Augustinus.

1. Tertullianus (160 - 222 )

Di antara para pembela iman Kristen adalah Tertullianus ia

dilahirkan bukan dari keluarga Kristen, tetapi setelah melaksanakan

pertobatan ia menjadi gigih membela Kristen secara fanatik. Ia menulak

kehadiran filsafat Yunani, karna filsafat dianggap sesuatu yang tidak

perlu. Baginya berpendapat, bahwa whyu tuhan sudahlah cukup, dan tidak

ada hubungan antara teologi dengan filsafat, tidak hubungan antara

Yerussalem (pusat agama) dengan Yunani (pusat fisafat), tidak ada

hubungan antara gereja dengan akedemi, tidak ada hubungan antara

Kristen dengan penemuan baru.

Selanjutnya ia mengatakan, bahwa dibanding dengan cahaya

Kristen, maka segala yang dikatakan oleh para filosof Yunani dianggap

tidak penting. Karna apa yang dikatakan oleh para filosof Yunani tentang

kebenaran pada hakikatnya sebagai kutipan dari kitab suci. Akan tetapi

karena kebodohan para filosof, kebenaran kitab suci tersebut dipalsukan.

Akan tetapi lama kelamaan, Tertullianus akhirnya menerima juga

filsafat yunani sebagai cara berpikir yang rasional. Alasannya,

bagaimanapun juga berpikir yang rasional diperlukan sekali. Pada saat itu,

karena pemikiran filsafat yang diharapkan tidak dibakukan. Saat itu

filsafat hanya mengajarkan pemikiran-pemikiran ahli pikir Yunani saja.

5

Page 7: MAKALAH FILSAFAT

Sehingga, akhirnya Tertullianus melihat filsafat hanya dimensi

praktisnya saja, dan ia menerima filsafat sebagai cara atau metode berpikir

untuk memikirkan kebenaran keberadaan Tuhan beserta sifat-sifatnya.

2. Augustinus (354-430)

Sejak mudanya ia telah mempelajari bermacam-macam aliran

filsafat, antara lain platonisme dan skeptisisme. Ia telah diakui

keberhasilannya dalam membentuk filsafat abad pertengahan, sengga ia

dijuluki sebagai guru skolastik yang sejati. Ia seorang tokoh besar di

bidang teologi dan filsafat.

Setelah ia mempelajari aliran Skeptisisme, ia kemudian tidak

menyetujui atau menyukainya, karena di dalamnya terdapat pertentangan

batiniah. Orang dapat meragukan segalanya, akan tetapi orang tidak dapat

meragukan bahwa ia ragu-ragu. Seseorang yang ragu-ragu sebenarnya ia

berpikir dan seseorang yang berpikir sesungguhnya ia berada (eksis).

Menurut Augustinus, daya pemikiran manusia ada batasanya, tetapi

pikiran manusia dapat mencapai kebenaran dan kepastian yang tidak ada

batasnya, yang bersifat kekal abadi. Artinya, akal pikir manusia dapat

berhubungan dengan sesuatu kenyataan yang lebih tinggi.

Dan menurutnya lagi, Allah menciptakan dunia ex nihilo (konsep

yang kemudian juga diikuti oleh Thomas Aquinas). Artinya dalam

menciptakan dunia dan isinya, Allah tidak menggunakan bahan. Jadi,

berbeda dengan konsep pencitaan yang diajarkan Plato bahwa me on

merupakan dasar atau materi segala sesuatu. Dunia diciptakan sesuai

dengan ide-ide Allah. Manusia dan dunia berpatisipasi dengan ide-ide

ilahi. Pada manusia partisipasi itu lebih aktif dibanding dunia materi.

6

Page 8: MAKALAH FILSAFAT

Akhirnya, ajaran Augustinus berhasil menguasai sepuluh abad, dan

mempengaruhi pemikiran Eropa. Perlu diperhatikan bahwa para pemikir

patristik itu sebagai pelopor pemikiran skolastik. Mengapa ajaran

Augustinus sebagai akal dari skolastik dapat mendominasi hamper sepuluh

abad, karena ajarannya lebih bersifat sebagai metode daripada suatu siste,

sehingga ajarannya mampu meresap sampai masa skolastik.

Filsafat patristik mengalami kemunduran sejak abad V hungga abad

VIII. Di Barat dan Timur muncul tokoh-tokoh dan pemikir- pemikir baru

dengan corak pemikiran yang mulai berbeda dengan masa patristik.

B. Masa Skoalistik

Istilah skoalistik adalah kata sifat yang berasal dari kata school,

yang berarti sekolah. Jadi skoalistik berarti aliran atau yang berkaitan

dengan sekolah. perkataan skoalistik merupakan corak khas dari sejarah

filsafat abad pertengahan.

Terdapat beberapa pengertian dari corak khas skoalistik, yaitu:

a. Filsafat Skoalistik adalah filsafat yang mempunyai corak semata-

mata agama. Karena skoalistik ini sebagai bagian dari kebudayaan abad

pertengahaan yang religious.

b. Filsafat Skoalistik adalah filsafat yang ,mengabdi kepada teologi,

atau filsafat yang rasional memecahkan persoalan-persoalan mengenai

berpikir, sifat ada, kejasmanian, kerohanian, baik buruk. Dari rumusan

tersebut kemudian muncul istilah: skoalistik Yahudi, skoalistik arab dan

lain-lainnya.

c. Filsafat Skoalistik adalah suatu sistem yang termasuk jajaran

pengatahuan alam kodrat, akan dimasukkan ke dalam bentuk sintesa yang

lebih tinggi antara kepercayaan dan akal.

d. Filsafat Skoalistik adalah filsafat Nasrani, karena banyak dipengaruhi

oleh ajaran gereja.

7

Page 9: MAKALAH FILSAFAT

Filsafat Skoalistik ini dapat berkembang dan tumbuh kerena

beberapa faktor, yaitu:

1. Faktor Relegius

faktor religious mempengaruhi corak pemikiran filsafatnya. Yang

dimaksud dengan faktor religius adalah keadaan lingkungan saat itu yang

berkehidupan religius. mereka beranggapan bahwa hidup di dunia ini suatu

perjalanan ke tanah suci Yarussalem. Dunia ini bagaikan negeri asing, dan

sebagai tempat pembuangan limbah air mata saja (tempat kesedihan).

Sebagai dunia yang menjadi tanah airnya adalah surga. Manusia tidak

dapat sampai ke tanah airnya (surga) dengan kemampuanya sendiri,

sehingga harus ditolong. karena manusia itu menurut sifat kodratnya

mempunyai cela atau kelemahan yang dilakukan (diwariskan) oleh Adam.

Mereka juga berkeyakinan bahwa Isa anak tuhan berperan sebagai

pembebasan dan pemberi bahagia. Ia akan memberi pengampunan

sekaligus menolongnya. maka hanya dengan jalan pengampunan inilah

manusia dapat tertolong agar dapat mencapi tanah airnya (surga).

Anggapan dan keyakinan inilah yang dijaidakn dasar filsafatnya.

2. Faktor Ilmu Pengetahuan

Pada Saat itu telah banyak didirikan lembaga pengajaran yang

diupayakan oleh biara-biara, gereja ataupun dari keluarga istana, dan

kepustakaan diambil dari para penulis Latin, Arab (Islam), dan Yunani.

Masa Skaolistik terbagi menjadi tiga periode, yaitu:

1. Skoalistik Awal, berlangsung dari tahun 800-1200.

2. Skoalistik Puncak, berlangsung dari tahun 1200-1300.

3. Skoalistik Akhir, berlangsung dari tahun 1300-1450.

8

Page 10: MAKALAH FILSAFAT

Skoalistik Awal

Sejak abad ke-5 hingga ke-8 Maseh, pemikiran filsafat Patristik

mulai merosot, terlebih lagi pada abad ke-6 dan 7 dikatakan abad kacau.

Hal ini disebabkan, karena pada saat itu terjadi serangan terhadap

Romawi, sehingga kerajaan Romawi beserta peradabannya ikut runtuh

yang telah di bangun selama berabad-abad dibangun.

Baru pada abad ke-8 Masehi, kekuasaan berada dibawah Karel

Agung (742-814) baru dapat memberikan suasana ketenangan dalam

bidang politik, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, termasuk kehidupan

manusia serta pemikiran filsafat yang kesemuanya menampakkan mulai

adanya kebangkitan. Kebangkitan inilah merupakan kecemerlangan abad

pertengahan,di mana arah pemikirannya berbeda sekali dengan

sebelumnya.

Pada saat inilah merupakan zaman baru bangsa Eropa yang ditandai

dengan skoalistik yang di dalamnya banyak diupayakan ilmu pengetahuan

yang dikembangkan di sekolah-sekolah . Pada mulanya skoalistik ini

timbul pertama kalinya di biara Italia selatan, dan akhirnya sampai

berpengaruh ke Jerman dan Belanda.

Kurikulum pengajarannya meliputi studi duniawi atau artes librales

meliputi: tata bahasa, retorika, dialektika (seni berdiskusi), ilmu hitung,

ilmu ukur, ilmu perbintangan, dan musik.

Diantara tokoh-tokohnya adalah Aquinas (735-805), Johannes

Scotes Eriugena (815-870), Peter Lombard (1100-1160), John Salisbury

(1115-1180), Peter Abaelardus (1079-1180).

9

Page 11: MAKALAH FILSAFAT

Skoalistik Puncak

Masa ini merupakan kejayaan skoalistik yang berlangsung dari

tahun 1200-1300, dan masa ini juga disebut masa berbunga. Karena pada

itu ditandai dengan munculnya universitas-universitas dan ordo-ordo, yang

secara bersama-sama ikut menyelenggarakan atau memajukan ilmu

pengetahuan, disamping juga peranan universitas sebagai sumber atau

pusta ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Terdapat beberapa faktor mengapa pada masa skoalistik mencapai

pada puncaknya, yaitu:

a. Adanya pengaruh Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina sejak abad

ke-12, sehingga sampai abad ke-13 telah tumbuh menjadi ilmu

pengetahuan yang luas.

b. Tahun 1200 didirikan Universitas Almamater di Perancis.

Universitas ini merupakan gabungan dari beberapa sekolah.

Almamater inilah sebagai awal (embrio) berdirinya: Universitas di

Paris, di Oxford, di Mont Pellier, di Camridge dan lain-lainya.

c. Berdirinya ordo-ordo. Ordo-ordo inilah yang muncul karena

banyaknya perhatian orangterhadap ilmu pengetahuan, sehingga

menimbulkan dorongan yang kuat untuk memberikan suasana yang

semarak pada abad ke-13. Hal ini akan berpengaruh terhadap

kehidupan kerohanian di mana kebanyakan tokoh-tokohnya

memegang peran di bidang filsafat dan teologi, seperti: Albertus de

Grote, Thomas Aquilanus, Binaventura, J.D. Scotus, William

Ocham.

Upaya Pengkristenisasian Ajaran Aritoteles

Pada mulanya hanya sebagai ahli pikir yang mebawa dan

meneruskan ajaran Aristoteles, akan tetapi upaya ini mendapatkan

perlawanan dari Augustinus.

10

Page 12: MAKALAH FILSAFAT

Hal ini dikarenakan, adanya suatu anggapan bahwa ajaran

Aristoteles yang mulai dikenal pada abad ke-12 telah diolah dan tercemar

oleh ahli pikir Arab (Islam). Hal ini dianggap sangat membahayakan

ajaran Kristen. Keadaan yang demikian ini bertolak belakang bahwa ajaran

Aristatoles masih diajarkan di fakultas-fakultas bahkan dianggapnya

sebagai pelajaran yang penting dan harus dipelajari

Untuk menghindari adanya pencemaran tersebut di atas (dari ahli

pikir Arab atau Islam) maka Albertus Magnus dan Thomas Aquinas

sengaja menghilangkan unsur-unsur atau selipan dari Ibnu Rusyd, dengan

menerjemahkan langsung dari bahasa latinnya. Juga, bagian-bagian ajaran

Aristoteles yang bertentangan dengan ajaran Kristen, diganti dengan teori-

teori baru yang bersumber pada ajaran Aristoteles dan diselaraskan dengan

ajaran Kristen. Langkah terakhir, dari ajaran Aristoteles yang telah

diselaraskan dengan ajaran ilmiah (suatu sintesa antara kepercayaan akal).

Upaya Thomas Aquinas ini sangat berhasil dengan terbitnya sebuah

buku Summa Theologiae dan sekaligus merupakan bukti bahwa Ajaran

Aristoteles telah mendapat kemenangan dan sangat mempengaruhi seluruh

Perkembangan skoalistik.

Thomas Aquinas (1225-1274)

Ia lahir di Roccasecca, Italia, pada tahun 1225 dari keluarga angsawan, baik

Bapaknya maupun Ibunya. Pada masa mudanya dia hidup bersama

Pamannyayang menjadi pemimpin orpo di monte Cassino. Ia beraa disana pada

1230-1239. Pada tahun 1239-1244 ia belajar Universitas Napoli, tahun 1245-

1248. di Universitas Paris di bawah bimbingan Albertus tetap berada di Cologne.

Tahun 1252 ia kembali belajar di Universitas Paris pada fakultas teologi. Tahun

1256 ia diberi Ijazah (Licenti Docendi) dalam bidang teologi, dan ia mengajar

disana sampai tahun 1259.

11

Page 13: MAKALAH FILSAFAT

Tahun 1269-1272 ia kembali ke Universitas Paris untuk menyusun

tantangan terhadap ajaran Ibnu Rusyd. Sejak tahun 1272 ia mulai mengajar di

Universiti Napoli. Ia meninggal pada tahun 1247 di Lyons. karyanya yang paling

penting ialah Suma Contra Gentiles (1258-1264) dan Summa Theologcai . (1266-

1273) (Lihat Avey: 99).

Skoalistik Akhir

Masa ini ditandai dengan adanya rasa jemu terhadap segala macam-

macam pemikiran filsafat yang menjadi kiblatnya, sehingga

memperlihatkan stagnasi (kemandengan). Di antara tokoh-tokohnya adalah

William Ockham (1285-1349), Nicolas Cusasu (1401-1464)

12

Page 14: MAKALAH FILSAFAT

BAB III

PENUTUP

Jauh sebelum manusia menemukan dan menetapkan apa yang sekarang

kita sebut sesuatu sebagai suatu disiplin ilmu sebagaimana kita mengenal ilmu

kedokteran, fisika, matematika, dan lain sebagainya, umat manusia lebih dulu

memfikirkan dengan bertanya tentang berbagai hakikat apa yang mereka lihat.

Dan jawaban mereka itulah yang nanti akan kita sebut sebagai sebuah jawaban

filsafati. Kalau ilmu diibiratkan sebagai sebuah pohon yang memiliki berbagai

cabang pemikiran, ranting pemahaman, serta buah solusi, maka filsafat adalah

tanah dasar tempat pohon tersebut berpijak dan tumbuh.

Metode filsafat adalah metode bertanya. Objek formal filsafat adalah ratio

yang bertanya. Sedang objek materinya ialah semua yang ada yang bagi manusia

perlu dipertanyakan hakikatnya. Maka menjadi tugas filsafat mempersoalkan

segala sesuatu yang ada sampai akhirnya menemukan kebijaksanaan universal.

Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak

di daerah yang berberadaban lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau

Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya

tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas.

Dalam perkembanganya, filsafat Yunani sempat mengalami masa pasang

surut. Ketika peradaban Eropa harus berhadapan dengan otoritas Gereja dan

imperium Romawi yang bertindak tegas terhadap keberadaan filsafat di mana

dianggap mengancam kedudukannya sebagai penguasa ketika itu.

13

Page 15: MAKALAH FILSAFAT

Filsafat Yunani kembali muncul pada masa kejayaan Islam dinasti

Abbasiyah sekitar awal abad 9 M. Tetapi di puncak kejayaannya, dunia filsafat

Islam mulai mengalami kemunduran ketika antara para kaum filsuf yang diwakili

oleh Ibnu Rusd dengan para kaum ulama oleh Al-Ghazali yang menganggap

filsafat dapat menjerumuskan manusia ke dalam Atheisme bergolak. Hal ini

setelah Ibnu Rusd sendiri menyatakan bahwa jalan filsafat merupakan jalan

terbaik untuk mencapai kebenaran sejati dibanding jalan yang ditempuh oleh ahli

atau mistikus agama.

Setelah abad ke-13, peradaban filsafat islam benar-benar mengalami

kejumudan setelah kaum ulama berhasil memenangkan perdebatan panjang

dengan kaum filosof. Kajian filsafat dilarang masuk kurikulum pendidikan.

Pemerintahan mempercayakan semua konsep berfikir kepada para ulama dan ahli

tafsir agama. Beriringan dengan itu, di Eropa, demam filsafat sedang menjamur.

Banyak buku-buku karangan filosof muslim yang diterjemahkan kedalam bahasa

latin. Ini sekaligus menunjukkan bahwa setelah pihak gereja berkuasa pada

masanya dan sebelum peradaban Islam mulai menerjemahkan teks-teks aristoteles

dan lain sebagainya oleh Al Kindhi, di Eropa benar-benar tidak ditemukan lagi

buku-buku filsafat hasil peradaban Yunani.

Entah kebetulan atau tidak, ketika filsafat di dunia islam bisa dikatakan

telah usai dan berpindah ke eropa, peradaban islam pun mengalami kemunduran

sementara di eropa sendiri mengalami masa yang disebut sebagai abad

Renaissance atau abad pencerahan, pada sekitar abad ke-15 M.

Tapi tidak demikian halnya dalam komunitas gereja. Periode ini juga

menghantarkan dunia kristen menjadi terbelah. Doktrin para pendeta katolik terus

mendapatkan protes dari kaum Protestan.

14

Page 16: MAKALAH FILSAFAT

Adapun para filsuf zaman modern setelah masa aufklarung, abad ke-17 M,

menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama,

tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Para filsuf modern

yang tercatat dalam sejarah ialah Descartes, Karl Marx, Nietsche, JJ Rosseau, Dan

lain sebagainya.

15

Page 17: MAKALAH FILSAFAT

DAFTAR PUSTAKA

è www.muslimphilosophy.com

è id.wikipedia.org

è www.cidcm.umd.edu

è blog.wordpress.com

è philosopi Mingguan Indonesia

è Harian KOMPAS Rabu, 02 Mar 2005 Halaman: 46

è kognItar.wordpres.org

http://www.pdf-search-engine.com

http://pdfdatabase.com

16

Page 18: MAKALAH FILSAFAT

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………..………………………….............…….....…… i

KATA PENGANTAR………………………...............………………........….… ii

DAFTAR ISI……………………..........……………………………………........ iii

BAB I : Pendahuluan………………..............………………………….….......… 1

A. Latar Belakang…………………………………………...................……....… 1

B. Klasifikasi Filsafat……………………………………………………...…..… 3

BAB II : Pembahasan…………………………….......…………………….....… 4

A. Masa Patristik................................................................................... 4

B. Masa Skoalistik................................................................................ 7

BAB III Penutup………………………………………………………………... 13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….......… 16