Makalah Etika Profesi Ramen

download Makalah Etika Profesi Ramen

of 28

Transcript of Makalah Etika Profesi Ramen

MAKALAH ETIKA PROFESISERTIFIKASI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Disusun oleh :

Singgih Adi Wijaya Angga Sulthoni Eri Budi Nugraha Zulkarnain Effendi Lilik Saputra Ikwanul Sadli Khairuddin

(08018123) (08018183) (08018189) (08018206) (09018114) (09018148) (09018155)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2011A. Latar Belakang

Pada era globalisasi sekarang ini implementasi TI mulai meningkat dari operasional bisnis biasa sampai ke jaringan perusahaan yang lebih kompleks menyebabkan kebutuhan tenaga TI tidak hanya dirasakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang TI, tetapi juga nonTI. Seiring dengan kebutuhan tenaga kerja TI yang diperkirakan akan terus meningkat, berbagai posisi atau jabatan baru di bidang TI juga bermunculan. Semakin cepatnya perkembangan TI serta semakin kompleksnya teknologi tidak memungkinkan bagi lembaga pendidikan untuk melakukani perubahan secara cepat. Keterbatasan kurikulum, dan keinginan untuk independen terhadap produk tertentu menjadi kendala menghadapi perubahan tersebut. Di sisi lain kebutuhan tenaga kerja TI sering membutuhkan kompetensi yang lebih spesifik, seperti pengalaman terhadap penggunaan software tertentu yang diimplementasikan dalam perusahaan tersebut. Hal ini mendorong para vendor untuk ikut terjun dalam program pendidikan yang pada akhirnya melahirkan standar kompetensi atau sertifikasi. Dengan adanya standar kompetensi dibutuhkan untuk memudahkan bagi perusahaan atau institusi untuk menilai kemampuan (skill) calon pegawai atau pegawainya. Adanya inisiatif untuk membuat standar dan sertifikasi sangat dibutuhkan. Namun masih terdapat permasalahan seperti beragamnya standar dan sertifikasi. Standar dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang resmi dari pemerintah atau dapat juga mengikuti standar sertifikasi di industri, yang sering juga disebut vendor certification.

B. Pengertian Sertifikasi Sertifikasi memiiki pengertian yaitu independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sertifikasi TI menunjukkan para Professional Teknologi Informasi memiliki pengetahuan dan kompetensi yang dapat dibuktikan. Sertifikasi TI memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan, khususnya dalam pasar global karena kemampuan dan pengetahuan Profesional Teknologi Informasi dan Telekomunikasi telah diuji dan didokumentasikan.

C. Tujuan Sertifikasi Sertifikasi memiliki tujuan yaitu : 1. Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi 2. Membentuk standar kerja TI yang tinggi 3. Pengembangan profesional yang berkesinambungan

D. Manfaat Sertifikasi Ada banyak keuntungan yang dapat menjadi tambahan alasan untuk mempertimbangkan memiliki sertifikasi TI diantaranya : 1. Ikut berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional. 2. Meningkatkan kredibilitas seorang profesional TI di mata pemberi kerja. 3. Adanya pengakuan dari organisasi atau profesi sejenis, baik tingkat regional maupun internasional. 4. Memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih tinggi terkait dengan keterampilan yang dimilikinya. 5. Memberikan wawasan-wawasan baru yang mungkin tidak pernah ditemui pada saat mengikuti pendidikan formal atau dalam pekerjaan sehari-hari. 6. Memperoleh peningkatan karir dan pendapatan sesuai perimbangan dengan pedoman skala yang diberlakukan.

E. Jenis Sertifikasi Pada dasarnya jenis sertikasi secara umum yang dikenal di masyarakat dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Sertifikasi Akademik Sertifikasi akademik adalah suatu pemberian gelar, Sarjana, Master dll oleh suatu instansi (Universitas). Sertifikasi akademik sulit memiliki implementasi langusng dalam industri ICT. Disebabkan karena kecepatan perubahan serta standardisasi antara Universitas. Di samping itu tujuan universitas memang berbeda dengan tujuan industri. Universitas bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar bukannya keahlian khusus atau kompetensi untuk profesi tertentu yang dibutuhkan oleh industri.

Spesialisasi yang terlalu sempit juga tidak cocok untuk pengembangan universitas. 2. Sertifikasi Profesi Sertifikasi profesi adalah suatu sertifikasi yang diberikan

berdasarkan keahlian tertentu untuk profesi tertentu. Sertifikasi profesional pada dasarnya memiliki 3 model, yaitu : a. Dikembangkan oleh Profesional Society Contohnya British Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC) etc b. Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi Contohnya Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing). c. Dikeluarkan oleh vendor Contohnya MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut.

F. Contoh Sertifikasi 1. Sertifikasi Nasional Dalam sertifikasi nasional terdapat dua jenis Sertifikat yang diterbitkan oleh LSP Telematika, yaitu : a. Certificate of Competence (Sertifikat Kompetensi) Sertifikasi ini berdasarkan level kualifikasi dan jenjang jabatan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Sertifikat Kompetensi merupakan bukti

pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi dari suatu bidang keahlian kerja. b. Certificate of Attainment Sertifkasi ini atas unit kompetensi yang jenjang jabatannya berdasarkan kebutuhan pasar.

2. Sertifikasi Internasional Dalam sertifikasi internasional dibagi menjadi berbagai bidang diantaranya : a. Sertifikasi untuk Bahasa Pemrograman Pada bagian ini akan dibahas dua sertifikasi TI dalam hal penguasaan kemampuan yang terkait dengan bahasa pemrograman yaitu : 1) Program Java Pengunaan bahasa Java dalam pembuatan aplikasi terus menunjukkan peningkatan. Secara pasti bahasa pemrograman Java mulai merebut pangsa pasar yang dulunya diisi oleh bahasabahasa seperti COBOL, Cobol, Visual Basic, C, System/390 Assembler dan SmallTalk. Tentunya hal ini diikuti dengan semakin tingginya kebutuhan akan tenaga profesional yang menguasai bahasa pemrograman Java. Dalam pemrograman java sertifikat yang diberikan diantaranya : a) Sun Certified Programmer Merupakan adalah sertifikasi paling dasar dari Sun untuk programmer Java b) Sun Certified Developer c) Merupakan Programmer. d) Sun Certified EnterpriseArchitect Merupakan sertifikasi premium dari Sun yang berfokus pada pengembangan aplikasi berskala besar dengan tingkat availability yang tinggi. 2) Program Java Mobile Dalam pemrograman java mobile Sun menawarkan empat jenis spesialisasi yaitu : a) Sun Certified Web Component Developer (SCWCD) b) Sun Certified Business Component Developer (SCBCD) c) Sun Certified Developer for Java Web Services (SCDJWS) sertifikasi lanjutan dari Sun Certified

d) Sun Certified Mobile Application Developer (SCMAD). 3) ProgramMicrosoft.Net Untuk para developer ada dua jenis sertifikat yang ditawarkan oleh Microsoft sebagai pengakuan atas keahlian dalam pengetahuan dan keterampilan Microsoft .Net yaitu : a) Microsoft Certification Application Developer (MCAD) MCAD ditujukan untuk mereka yang lingkup pekerjaannya meliputi pengembangan aplikasi, komponen, atau layanan database dan jaringan berskala kecil sampai menengah pada platform Windows b) Microsoft Certified Solution Developer (MCSD). Sertifikasi untuk melakukan design dan membangun leading-edge business solutions dengan menggunakan Microsoft development tools, technologies, platforms, dan arsitektur Windows. b. Sertifikasi untuk Database Pada bagian ini akan dibahas macam sertifikasi untuk keterampilan dalam teknologi database yang banyak digunakan diantaranya : 1) Oracle Oracle merupakan perusahaan software terbesar kedua di dunia ini untuk software database. Ini membuat sertifikasi Oracle menjadi salah satu sertifikasi yang paling populer dan banyak dicari. Untuk memenuhi kebutuhan industri akan berbagai spesialisasi keahlian dalam menggunakan teknologi Oracle, Oracle saat ini menawarkan tiga jenis sertifikasi Oracle yaitu : a) Oracle Certified DBA Sertifikasi yang menguji penguasaan teknologi dan solusi Oracle dalam menjalankan peran sebagai administrator database. b) Oracle Certified Developer. Sertifikasi ini ditujukan bagi mereka yang ingin

mendapatkan pengakuan akan penguasaan pegetahuan dan

keterampilan penggunaan teknologi Oracle seperti PL/SQL dan Oracle Forms dalam mengembangkan berbagai aplikasi dan solusi. c) Oracle9iAS Web Administrator Sertifikasi yang ditujukan bagi mereka yang menginginkan pengetahuan dan keterampilan sebagai Web Administrator untuk Oracle9i Application Server. 2) Microsoft Microsoft menyediakan satu jenis sertifikasi yaitu Microsoft Certified DBA adalah sertifikasi yang diberikan sebagai pengakuan kemampuan merancang, mengimplementasi, dan melakukan administrasi database Microsoft SQl Server. c. Sertifikasi untuk Office Microsoft Office mungkin menjadi aplikasi yang paling akrab dengan keseharaian pekerjaan kita. Mulai dari membantu menulis surat sampai membuat perencanaan proyek. Populernya aplikasi Microsoft Office dan kemudahan pemakaiannya seringkali membuat banyak penggunanya tidak merasa perlu untuk mempelajarinya secara serius. Padahal hal tersebut mungkin berakibat pada rendahnya utilitas pemanfaatan berbagai feature yang sebenarnya disediakan oleh Microsoft Office, dan tanpa disadari membuat kerja tidak seefisien seharusnya. Sertifikasi Microsoft Office Specialist (Office Specialist) adalah sertifikasi premium untuk aplikasi desktop Microsoft. Sertifikasi ini merupakan sertifikasi dengan standar global untuk validasi keahlian dalam menggunakan Microsoft Office dalam meningkatkan

produktivitas kerja. Sertifikasi Office Specialist tersedia dalam tiga jalur: Office 2003 Editions, Office XP, dan Office 2000. Untuk setiap jalur sertifikasi terbagi dalam tiga jenjang keahlian, yaitu Specialist, Expert, dan Master.

d. Sertifikasi di Bidang Jaringan Pada bagian ini akan dibahas macam sertifikasi untuk keterampilan dalam bidang jaringan yang banyak digunakan diantaranya : 1) Cisco Cisco merupakan sertifikasi yang paling populer di bidang jaringan. Memang bukan rahasia bahwa Cisco merupakan pemegang pangsa pasar terbesar di bidang jaringan sampai saat ini. Cisco memiliki tiga jenjang sertifikasi yaitu : a) Cisco Certified Network Associate (CCNA) CCNA merupakan fondasi awal untuk menapaki jenjang sertifikasi yang lain. Pemegang sertifikasi ini diharapkan sudah profesional dalam hal menginstall, mengkonfigurasi, dan mengoperasikan jaringan LAN atau WAN untuk jaringan kecil (100 client/PC atau kurang). b) Cisco Certified Network Professional (CCNP) CCNP merupakan jenjang dimana pemegang sertifikasi dianggap telah ahli dalam hal menginstall, mengkonfigurasi, serta memecahkan permasalahan LAN atau WAN dengan skala yang lebih luas (100 - 500 client/PC). Untuk mencapai jenjang ini peserta harus mengikuti empat jenis ujian, seperti membangun internetwork, multilayer switch network, remote access network, dan troubleshooting. c) Cisco Certified Internetworking Expert (CCIE) CCIE merupakan jenjang tertinggi dalam jalur sertifikasi Cisco yang artinya pemangang sertifikasi ini telah mampu mengelola dan menangani berbagai permasalahan dalam jaringan sampai skala enterprise. Jenjang ini tidak mudah untuk diraih karena setidaknya kandidat harus sudah mengantongi sertifikasi CCNA dan CCNP terlebih dahulu. Tidak heran jika pemegang sertifikasi ini masih cukup langka, dan menjadi rebutan di bursa pencari tenaga TI.

2) CompTIA CompTIA memiliki beberapa jalur sertifikasi untuk

menunjukkan keahlian di bidang jaringan, di antaranya : a) CompTIA A+ Merupakan sertifikasi paling dasar dari CompTIA yang ditujukan bagi pemula yang ingin meniti karier di bidang TI, atau menjadi teknisi komputer. Sertifikasi CompTIA A+ merupakan bentuk validasi kemampuan bahwa seseorang telah memiliki pengetahuan dasar di bidang hardware dan software. b) CompTIA Server+ Merupakan pengakuan terhadap seseorang yang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknologi Industry Standard Server Architecture (ISSA). Meskipun CompTIA Server+ tidak mensyaratkan untuk memperoleh sertifikasi A+ terlebih dahulu, peserta dianjurkan untuk mengikuti sertifikasi tersebut. CompTIA Server+ merupakan jenjang lebih lanjut yang mempersiapkan kandidat sebagai teknisi komputer dan server untuk tingkat atas. Diharapkan kandidat mampu menginstall, mengupgrade,

mengkonfigurasi, mengelola, dan memecahkan masalah. c) CompTIA Network+ Setingkat dengan sertifikasi CCNA merupakan sertifikasi yang menguji penguasaan teknologi jaringan dalam

menjalankan peran sebagai network support atau network administrator. d) CompTIA Security+ Merupakan pengakuan terhadap seseorang yang telah memiliki keahlian di bidang sekuriti. Dalam sertifikasi

Security+ meliputi beberapa topik yang berkaitan dengan keamanan dalam berbagai industri, seperti communication

security,

infrastructure

security,

cryptography,

access

control, external attack, dan lain sebagainya. e. Sertifikasi di Bidang Computer Graphics dan Multimedia Peluang karier di bidang Computer Graphics dan Multimedia sangat luas, mulai dari designer, art director, web designer, editor, multimedia artist, visualizer, visual effect artist, dan banyak lagi. Tidak heran jika training di bidang animasi, desain grafis, desain Web, digital video, dan digital imaging ini semakin diminati. Oleh karena itu beberapa vendor yang mengeluarkan sertifikasi di bidang ini. Adapun vendor-vendor itu sebagai berikut : 1) Adobe Sertifikasi yang dimiliki Adobe dinamakan ACE (Adobe Certified Expert). ACE ditujukan untuk para Graphics Designer, Web Designer, Developer, dan profesional bisnis yang ingin menunjukkan kemampuan mereka dalam memahami produk Adobe. 2) Macromedia Macromedia memiliki sertifikasi yang menunjukkan kemampuan seseorang telah menguasai satu atau lebih produk dari Macromedia. Untuk memperoleh dari macromedia bisa mengikui ujian di salah satu testing center VUE (Virtual University Enterprise). Adapun sertifikasi yang dimiliki Macromedia yaitu : a) Certified Macromedia Flash MX Developer b) Certified Macromedia Flash MX Designer c) Certified ColdFusion MX Developer d) Certified Dreamweaver MX Developer. 3) Alias Alias merupakan sertifikasi untuk penguasaan aplikasi maya. Maya mengintegrasikan teknologi render tingkat lanjut, visual effect, animasi, dan modeling yang banyak digunakan video artist, game developer, maupun Web Designer dalam pembuatan

film, game, maupun content Web yang banyak menggunakan animasi 3D. f. Sertifikasi di Bidang Internet Pada bagian ini akan dibahas macam sertifikasi untuk keterampilan dalam teknologi database yang banyak digunakan diantaranya : 1) Certified Internet Web Master (CIW) Jalur sertifikasi CIW ini sangat beragam mulai sertifikasi untuk pemula sampai master, sertifikasi ICW dibagi menjadi : a) CIW Associates CIW Associates adalah sertifikasi yang menguji penguasaan dasar teknologi Internet, seperti Web browser, FTP dan email, Web page authoring menggunakan XHTML, dasardasar infrastuktur jaringan, dan manajemen proyek.

Sertifikasi ini ditujukan bagi mereka yang bekerja sebagai business development, advertising, dan sales. b) CIW Profesional dan CIW Master. Untuk menjadi mendapat gelar master terdapat empat pilihan jalur spesialisasi yaitu : Master CIW Designer Master CIW Administrator Master CIW Web Site Manager Master CIW Enterprise Develper.

G. Lembaga Sertifikasi

1. Lembaga Sertifikasi Nasional Di Indonesia terdapat beberapa lembaga sertifikasi dalam bidang TI diantaranya :a. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Telematika

LSP dibentuk oleh pemerintah dan setelah terbentuk harus dilaksanakan oleh komunitas Telematika dan bersifat independen. Lembaga ini bertugas menyelenggarakan standarisasi kompetensi kerja, menyiapkan materi uji serta mengakreditasi unit-unit Tempat

Uji Kompetensi dan menerbitkan Sertifikasi Kompetensi bidang Telematika. LSP Telematika merupakan lembaga yang bersifat independen dan profesional dalam menyelenggarakan standarisasi, uji kompetensi dan sertifikasi bagi para profesional di bidang telematika. Dalam perkembangannya, LSP Telematika menjadi rujukan

profesionalisme bagi industri telematika di dalam dan luar negeri. Sertifikat yang dikeluarkan LSP Telematika merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi. Materi uji kompetensi LSP Telematika disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sudah disahkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Penyusun SKKNI merupakan ahli telematika yang berasal dari Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Pendidikan, Kementrian Ristek dan beberapa perusahaan TI di Indonesia. Dalam penyelenggaraan uji kompetensi, LSP Telematika

menggunakan test engine dengan software yang integritasnya tidak diragukan lagi. LSP Telematika merupakan pemegang lisensi Automated Testing Software (ATS) di Indonesia. Ujian

diselenggarakan dengan berbasis komputer yakni suatu tes yang dipandu dan dikerjakan melalui media komputer termasuk

penilaiannya. Uji Kompetensi LSP Telematika memiliki keunggulan sebagai berikut : 1) Metode ujian in application 2) Sistem penilaian Output Based Oriented 3) Penilaian hasil tes instan dan otomatis 4) Dapat disajikan dalam multi bahasa 5) Pemberian soal secara acak 6) Soal ujian terenkripsi 7) Laporan hasil ujian secara rinci 8) Integritas ujian terjaga

2. Lembaga Sertifikasi Internasional Selain sertifikasi di Indonesia masih banyak lembaga sertifikasi yang bersifat internasional diantaranya : a. World Organization of Webmasters (WOW) WOW adalah asosiasi nirlaba profesional yang berdedikasi untuk mendukung individu dan organisasi yang membuat, mengelola atau memasarkan situs web. WOW memberikan pendidikan serta sertifikasi, teknis, pekerjaan dan pelayanan yang menguntungkan anggota kepada ribuan calon dan praktisi profesional web di seluruh dunia. b. Australian Computer Society (ACS) ACS adalah asosiasi yang diakui untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) profesional, menarik keanggotaan yang besar dan aktif dari semua tingkatan industri ICT. ACS dibentuk pada tahun 1966 dengan tujuan untuk: 1) Untuk meneliti lebih lanjut, ilmu pengetahuan dan penerapan Teknologi Informasi 2) Mempromosikan, mengembangkan dan mengawasi kompetensi dalam praktek ICT oleh orang-orang dan organisasi 3) Memelihara dan mempromosikan Kode Etik anggota Lembaga 4) Menetapkan dan mempromosikan standar pengetahuan ICT bagi anggota, mempromosikan perumusan kebijakan yang efektif pada ICT dan hal-hal yang terkait 5) Memperluas pengetahuan dan pemahaman ICT dalam komunitas 6) Mempromosikan manfaat dari keanggotaan Lembaga dan mempromosikan manfaat dari mempekerjakan anggota Lembaga

H. Pengguna Sertifikasi Beberapa bidang pekerjaan tertentu mensyaratkan kualifikasi dan kompetensi dalam menjalankan prosesnya. Oleh karena itu banyak orang yang memerlukan sertifikasi agar dapat memenuhi syarat yang ditentukan. Adapun profesi yang memerlukan sertifikasi TI adalah :

1. Profesional ICT (operator, administrator, developer, engineer, specialist). 2. Akademisi ICT (trainer, lecturer, instructor and teacher). 3. Manager dan Supervisor ICT. 4. Semua pihak yang terlibat dalam pengembangan TI dan telekomunikasi

Daftar Pustakawww.dwiyuliani-dwiyuliani.blogspot.com/2011/06/sertifikasi-keahlian-di-bidangti.html diunduh 6 Desember 2011**** www.highpecundang.blogspot.com/2011/06/jenis-jenis-sertifikasi-di-bidangit.html diunduh 8 Desember 2011**** www.mycandybaby.wordpress.com/2011/06/02/lembaga-lembaga-yangmelakukan-sertifikasi-di-bidang-it/ diunduh 8 Desember 2011*** http://greensand.wordpress.com/2008/04/11/tentang-sertifikasi-di-dunia-it/ tgl 16 april 2012

Pada dasarnya ada 2 jenis sertikasi yang umum dikenal di masyarakat Sertifikasi akademik (sebetulnya tidak tepat disebut sertifikasi) yang memberiakn gelar, Sarjana, Master dll Sertifikasi profesi. Yaitu suatu sertifikasi yang diberikan berdasarkan keahlian tertentu unutk profesi tertentu. Sayangnya sertifikasi akademik sulit memiliki implementasi langusng dalam industri ICT. Disebabkan karena kecepatan perubahan serta standardisasi antara Universitas. Di samping itu tujuan universitas memang berbeda dengan tujuan industri. Universitas bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar bukannya keahlian khusus atau kompetensi untuk profesi tertentu yang dibutuhkan oleh industri. Spesialisasi yang terlalu sempit juga tidak cocok untuk pengembangan universitas. Sedangkan sertifikasi profesional pada dasarnya memiliki 3 model, yaitu : Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC) etc Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing) [http://www.isaca.org/] Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh

sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut. Sertifikasi yang berbasiskan vendor sangat bergantung pada produk vendor tersebut. Juga dikenal sebagai salah satu strategi pemasaran pada suatu perusahaan (vendor). Dengan mempromosikan serti_kasi tersebut, maka perusahaan tersebut dapat menjamin kepada kustomer mereka bahwa tersedia cukup dukungan teknis (orang yang memiliki sertifikasi produk tersebut). Pada kenyataannya pada pasar tenaga kerja, sertifikasi vendor ini sangat populer. Karena banyak orang beranggapan bahwa dengan memiliki sertifikasi vendor ini maka masa depan lapangan pekerjaan akan terjamin. Dalam mengembangkan sertifikasi beberapa patokan yang sebaiknya diterapkan : Harus berdasarkan ujian dan cukup sulit dan memiliki beberapa tingkatan Pusat pelatihan harus disertifikasi sebelum dapat menawarkan suatu sertifikasi Sertifikasi tak boleh bergantung pada suatu perusahaan atau suatu institusi. Tetapi sertifikasi vendor sebaiknya juga diakui sebagai suatu komponen untuk memperoleh sertikasi profesi Sertikasi harus mendorong terbentuknya industri lokal. Sertifikasi harus memperkecil jurang antara universitas (education) dan industri. Harus dikembangkan pemetaan antara sertifikasi akademik dan sertifikasi profesi. Juga mengurangi jurang antara aktifitas riset dan industri. Sertifikasi harus mendorong orang untuk memahami pengetahuan dasar yang berhubungan dengan keahlian terapan pada profesi tersebut. Hal ini akan membantu orang untuk memperbaiki pengetahuannya, sebab mereka tidak ahnya belajar dari "keahlian tertentu" untuk suatu saat saja, tetapi mereka memiliki pengetahuan dasar untuk memehami teknologi baru. Sertifikasi tak boleh mengabaikan kemajemukan orang. Sebagai contoh bahasa, dan kebiasaan lokal. Sehingga untuk kompetensi dalam bidang komunikasi, kemampuan berbahasa lokal perlu dipertimbangkan juga. - Sertifikasi Nasional Sertifikasi untuk Office Sebagai aplikasi desktop, Microsoft Office mungkin menjadi aplikasi yang paling akrab dengan keseharaian pekerjaan kita. Mulai dari membantu menulis surat sampai membuat perencanaan proyek. Populernya aplikasi Microsoft Office dan kemudahan pemakaiannya seringkali membuat banyak penggunanya tidak merasa perlu untuk mempelajarinya secara serius. Padahal hal tersebut mungkin berakibat pada rendahnya utilitas pemanfaatan berbagai feature yang sebenarnya disediakan oleh Microsoft

Office, dan tanpa disadari membuat kerja tidak seefisien seharusnya. Sertifikasi Microsoft Office Specialist (Office Specialist) adalah sertifikasi premium untuk aplikasi desktop Microsoft. Sertifikasi ini merupakan sertifikasi dengan standar global untuk validasi keahlian dalam menggunakan Microsoft Office dalam meningkatkan produktivitas kerja. Fokus dari sertifikasi Office Specialist adalah mengevaluasi pemahaman menyeluruh terhadap program-program Microsoft Office dan Microsoft Project, kemampuan untuk menggunakan feature-feature advanced, dan kemampuan untuk mengintegrasikan program-program Office dengan software lain. Sertifikasi Office Specialist tersedia dalam tiga jalur: Office 2003 Editions, Office XP, dan Office 2000. Untuk setiap jalur sertifikasi terbagi dalam tiga jenjang keahlian, yaitu Specialist, Expert, dan Master. Selain untuk program-program yang termasuk suite aplikasi Microsoft Office, sertifikasi Office Specialist juga menawarkan sertifikasi khusus untuk Microsoft Project 2002 dan Microsoft Project 2000. Ujian sertifikasi Office Specialist untuk Microsoft Project difokuskan pada kemampuan menggunakan berbagai toolMicrosoft Project dalam pelaksanaan berbagai tahapan proyek, seperti perencanaan proyek, kustomisasi grafik dan laporan kemajuan proyek, dan memfasilitasi berbagai kegiatan kolaborasi dan komunikasi tim. Daftar Authorized Training Partners Jika Anda sudah memiliki cukup pengalaman dan merasa yakin menguasai software untuk sertifikasi yang ingin Anda ambil, tidak ada salahnya langsung memasuki ruang ujian. Namun jika masih ragu-ragu, ada baiknya mengikuti training yang diselenggarakan oleh beberapa training center yang ada. Sebagai panduan, berikut beberapa training center yang menjadi partner beberapa vendor aplikasi pemberi sertifikasi tersebut. Daftar Authorized Training Partners Vendor Training Partners

Adobe Digital Studio Alias Digital Studio CIW PT Intellisys TriPratama PT Executrain Nusantara Jaya CompTIA PT States Information technology Informatics Cisco Training Partners (PT Datacraft Indonesia) PT Inixindo 80 lembaga pendidikan yang menjadi Cisco Academy Partner Macromedia Digital Studio Sekolah Web Indonesia Informatics Microsoft PT Asaba Computer Center PT Ebiz Infotama PT Executrain Nusantara Jaya PT Intellisys TriPratama PT Iverson Technology PT Mitra Integrasi Informatika PT NETtrain Infotama

PT Sarana Solusindo Informatika PT Sentra Karya Informatika Oracle PT Asaba Computer Center PT Inixindo PT Mitra Integrasi Informatika SUN PT Inixindo WOW WEB-C - Sertifikasi Internasional Organisasi sertifikasi World Organization of Webmasters Di bidang Internet, selain sertifikasi dari CIW juga ada sertifikasi yang dikeluarkan oleh World Organization of Webmasters (WOW). Sertifikasi yang dikeluarkan oleh WOW ini juga terdiri dari beberapa jenjang. Jenjang dasar terdiri dari WOW Certified Apprentice Webmaster (CAW), WOW Certified Web Designer Apprentice (CWDSA), WOW Certified Web Developer Apprentice (CWDVA), dan WOW Certified Web Administrator Apprentice (CWAA). Sedangkan untuk jenjang yang lebih tinggi adalah WOW Certified Professional Webmaster (CPW). Dengan sertifikasi CAW, seseorang dianggap memiliki pengetahuan dasar mengenai Internet dapat membuat layout halaman Web, membuat content yang kaya dan nyaman, membuat dan memanipulasi image. CWDSA lebih ditujukan bagi para calon Web Designer. Pada pilihan ini kandidat diharapkan menguasai seni mendesain Web agar lebih artistik dan menarik. CWDVA ditujukan bagi para pengembang Web yang lebih banyak berurusan dengan struktur dan interaksi dalam menciptakan situs Web. Sedangkan bagi para Web administrator jalur sertifikasi yang bisa diambil adalah CWAA yang lebih banyak berkecimpung dengan infrastruktur software dan hardware yang mendukung komunikasi Internet. Jenjang yang lebih profesional atau CPW bisa langsung diraih secara otomatis jika kandidat berhasil memperoleh empat sertifikasi pada

tingkat Apprentice. Berbeda dengan sertifikasi CIW dimana ujian dapat Anda ikuti melalui testing center yang menjadi partner Promatic, sertifikasi dari WOW ini dapat Anda peroleh dengan mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh WOW. Australian Computer Society Certification Scheme ACS dibentuk pada tahun 1965 dan merupakan satu-satunya himpunan TI di Australia. Beranggotakan sekitar 15.500 orang, sehingga termasuk salah satu himpunan komputer terbesar di dunia berdasarkan jumlah anggota per kapita. Materi yang diujikan pada sistem sertifikasi ini terdiri dari 2 subjek utama trend TI, legal bisinis, issue etik, dan Spesialis dalam area Project Manajement, Applications Planning, System Integration, dan Data Communication. Model sertifikasi ACS ini memiliki kesesuaian dengan model SRIG-PS yaitu : Data Communication Specialists dan System Integration Specialist. ACS merencanakan untuk mengembangkan sertifikasi untuk Security Specialist. Pada pelaksanaan ujian digunakan ujian tertulis, multiple choice, pekerjaan proyek dan wawancara. Para peserta ujian harus memiliki gelar dalam bidang komputer dan memiliki pengalaman praktis minimal 4 tahun. Sertifikasi ini dikenal di Australia, karena dilaksanakan oleh ACS yang merupakan wadah Profesional TI di Australia. Pada saat ini sekitar 420 calon peserta ujian. Beberapa Universitas di Australia memberikan kredit bagi subjek sertifikasi ini. Materi dan silabus tersedia untuk setiap subyek, yang terdiri dari, outline, buku bacaan, buku teks, dan video. Seluruh materi ini dikembangkan oleh para praktisi TI Australia yang terkemuka. Karena disebabkan selalu berubahnya Teknologi Infomrasi, maka setiap pemegang sertifikat wajib mengikuti re-sertifikasi setelah 5 tahun. Ini dapat dilakukan dengan duduk mengikuti ujian ulang atau dengan mengikuti 30 jam profesional development, melalui Practising Computer Profesional Scheme. ACS Certification System ini ditawarkan melalui proses belajar jarak jauh melalui Deakin University. Dan pusat-pusat ujian tersebar di negara-negara anggota SEARCC seperti: Auckland, Hong Kong, Jakarta, Johor Baru, Kelantan Kota Kinibalu, Kuala Lumpur, Penang, Singapore, Wellington. Biaya untuk mengikuti pelatihan dan ujian ACS ini sekitar $400.00. 2. Lembaga Lembaga yang Melakukan Sertifikasi di Bidang IT Sertifikasi profesional pada dasarnya memiliki 3 model, yaitu : Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British Computer Society (BCS),

Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC) etc Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing) [http://www.isaca.org/] Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut. 3. Prosedur dan Persyaratan untuk Mengambil Ujian Sertifikasi untuk Setiap Jenis Profesi Harus berdasarkan ujian dan cukup sulit dan memiliki beberapa tingkatan Pusat pelatihan harus disertifikasi sebelum dapat menawarkan suatu sertifikasi Sertifikasi tak boleh bergantung pada suatu perusahaan atau suatu institusi. Tetapi sertifikasi vendor sebaiknya juga diakui sebagai suatu komponen untuk memperoleh sertikasi profesi Sertikasi harus mendorong terbentuknya industri lokal. Sertifikasi harus memperkecil jurang antara universitas (education) dan industri. Harus dikembangkan pemetaan antara sertifikasi akademik dan sertifikasi profesi. Juga mengurangi jurang antara aktifitas riset dan industri. Sertifikasi harus mendorong orang untuk memahami pengetahuan dasar yang berhubungan dengan keahlian terapan pada profesi tersebut. Hal ini akan membantu orang untuk memperbaiki pengetahuannya, sebab mereka tidak ahnya belajar dari keahlian tertentu untuk suatu saat saja, tetapi mereka memiliki pengetahuan dasar untuk memehami teknologi baru. Sertifikasi tak boleh mengabaikan kemajemukan orang. Sebagai contoh bahasa, dan kebiasaan lokal. Sehingga untuk kompetensi dalam bidang komunikasi, kemampuan berbahasa lokal perlu dipertimbangkan juga. sumber : 1. http://irmarr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11619/SERTIFIKASI_KEAHLIAN_DI _BIDANG_IT.doc 2. http://vhyo17.wordpress.com/2011/05/27/sertifikasi-keahlian-di-bidang-it/

Lembaga-Lembaga yang Melakukan Sertifikasi di bidang ITPosted 02/06/2011 by mycandybaby in Uncategorized. Leave a Comment

Perkembangan teknologi informasi yang cepat dan dengan adanya kebutuhan tenaga kerja profesional maka dibutuhkan pengakuan kompetensi para tenaga profesional baik nasional ataupun internasional. Pengakuan tersebut bisa diperoleh jika telah dinyatakan kompeten dalam bidang informasi dan komunikasi oleh sebuah lembaga yang mendapatkan lisensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Dengan begitu kita dapat mengetahui lembaga-lembaga yang mengesahkan sertifikasi di bidang IT. Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Indonesia (LSP TIK) didirikan pada tanggal 1 Mei 2007, dengan tujuan untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi. LSP TIK merupakan lembaga yang telah memiliki lisensi dari BNSP (Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 19/BNSP/VII/2007) untuk melakukan proses pembuktian bahwa seorang tenaga yang profesional benar-benar kompeten dalam bidang kompetensinya. Sehingga tenaga professional tersebut mendapatkan pengakuan Kompetensi profesi yang dimilikinya baik secara Nasional ataupun Internasional. Dalam pembuktian kompetensi, LSP TIK membagi menjadi beberapa profesi yang secara umum adalah : 1. Kompetensi profesi Programming . 2. Kompetensi profesi Networking. 3. Kompetensi profesi Aplikasi Perkantoran. 4. Kompetensi profesi Desain Grafis. 5. Kompetensi profesi Multimedia. KOMPETENSI PROFESI PROGRAMMING. Dalam Uji kompetensi Programming diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang programming baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi programming secara perseorangan. Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi programming adalah : * PRACTICAL PROGRAMMER * JUNIOR PROGRAMMER * PROGRAMMER * SENIOR PROGRAMMER * ANALYST PROGRAMMER * JUNIOR WEB PROGRAMMER * WEB PROGRAMMER * WEB MASTER * JUNIOR DATABASE PROGRAMMER * DATABASE PROGRAMMER * SENIOR DATABASE PROGRAMMER * JUNIOR MULTIMEDIA PROGRAMMER * MULTIMEDIA PROGRAMMER * QUALITY ASSURANCE KOMPETENSI PROFESI NETWORKING. Dalam Uji kompetensi Networking diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang networking baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi networking secara perseorangan. Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi networking adalah : * TECHNICAL SUPPORT * JUNIOR NETWORK ADMINISRATOR * NETWORK ADMINISTRATOR * SENIOR NETWORK ADMINISTRATOR

* JUNIOR SYSTEM ADMINISRATOR * SENIOR SYSTEM ADMINISRATOR KOMPETENSI PROFESI APLIKASI PERKANTORAN. Dalam Uji kompetensi Aplikasi Perkantoran bukan hanya diperuntukkan kepada para profesinoalisme yang langsung berkaitan dengan aplikasi perkantoran, tetapi kepada seluruh profesonalisme lain yang dalam kebutuhannya juga menggunakan aplikasi perkantoran dalam kegiatannya baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi secara perseorangan. Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi aplikasi perkantoran ini adalah : * ACCOUNTAN * ADMINISTRASI * BASIC HELP DESK * HELP DESK * PROGRAMER dengan ADVANCE OFFICE Secara level tingkatan untuk Aplikasi Perkantoran , adalah : * Basic. * Advance * Specialist. (penggunaan aplikasi perkantoran untuk hal-hal kusus, misalkan programmer denga menggunakan macro programming dalam aplikasi perkantoran). KOMPETENSI PROFESI DESAIN GRAFIS. Dalam Uji kompetensi Desain Grafis diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang Desain Grafis baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi Desain Grafis secara perseorangan. Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi Desain Grafis adalah : * DESAINNER * KARTUNIS * LAYOUTER * EDITOR * PHOTOGRAPHER KOMPETENSI PROFESI MULTIMEDIA. Dalam Uji kompetensi Multimedia diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang Multimedia baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi Multimedia secara perseorangan. Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi Multimedia adalah : * ANIMATOR * TV PRODUSER * KAMERAMEN * PEMBUAT NASKAH FILM * DUBBER * DLL LSP-Telematika LSP Telematika dibentuk oleh pemerintah dan setelah terbentuk harus dilaksanakan oleh komunitas Telematika dan bersifat independen. Bertugas menyelenggarakan standarisasi kompetensi kerja, menyiapkan materi uji serta mengakreditasi unit-unit Tempat Uji Kompetensi dan menerbitkan Sertifikasi Kompetensi bidang Telematika. KEUNTUNGAN SERTIFIKASI DI LSP-TELEMATIKA LSP Telematika merupakan lembaga yang bersifat independen dan profesional dalam menyelenggarakan standarisasi, uji kompetensi dan sertifikasi bagi para profesional di bidang telematika. Dalam perkembangannya, LSP Telematika menjadi rujukan profesionalisme bagi industri telematika di dalam dan luar negeri. Sertifikat yang dikeluarkan LSP Telematika merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi. Materi uji kompetensi LSP Telematika disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sudah disahkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Penyusun SKKNI merupakan ahli telematika yang berasal dari Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Pendidikan, Kementrian Ristek dan beberapa perusahaan TI di Indonesia.

Dalam penyelenggaraan uji kompetensi, LSP Telematika menggunakan test engine dengan software yang integritasnya tidak diragukan lagi. LSP Telematika merupakan pemegang lisensi Automated Testing Software (ATS) di Indonesia. Ujian diselenggarakan dengan berbasis komputer yakni suatu tes yang dipandu dan dikerjakan melalui media komputer termasuk penilaiannya. Sumber: http://rapiudin357.blogspot.com/2011/05/lembaga-lembaga-yang-melakukan.html

Sertifikasi Keahlian di Bidang TITugas Etika Nama Npm Kelas : 4 Ka 01 & : : Profesionalisme Dwi

TSI Yuliani 10107549

Pengertian Sertifikasi Sertifikasi memiiki pengertian yaitu independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. e. Sertifikasi TI memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan, khususnya dalam pasar global karena kemampuan dan pengetahuan Profesional Teknologi Informasi dan Telekomunikasi telah diuji dan didokumentasikan. Keuntungan Sertifikasi Sertifikasi memiliki keuntungan antara lain membuka lebih banyak kesempatan pekerjaan, meningkatkan kredibilitas seorang profesional TI di mata pemberi kerja, meningkatkan posisi dan reputasi bagi yang sudah bekerja,meningkatkan kompetensi dengan tenaga-tenaga TI dari manca negara. Tujuan Sertifikasi Sertifikasi memiliki tujuan diantaranya membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi, membentuk standar kerja TI yang tinggi, pengembangan profesional yang berkesinambungan. Jenis Sertifikasi Sertifikasi memiliki bebagai jenis antara lain : 1. Sertifikasi akademik yang memberikan gelar Sarjana, Master dan lainlain. 2. Sertifikasi profesi, yaitu suatu sertifikasi yang diberikan berdasarkan keahlian tertentu untuk profesi tertentu. Tiga Model Sertifikasi Profesional 1. Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC)

2. Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing) [http://www.isaca.org/] 3. Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat). Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut. Profesi yang Memerlukan Sertifikasi TI : 1. Profesional ICT (operator, administrator, developer, engineer, specialist) 2. Akademisi ICT (trainer, lecturer, instructor and teacher) 3. Manager dan Supervisor ICT 4. Semua pihak yang terlibat dalam pengembangan TI dan telekomunikasi

Contoh Sertifikasi1. Contoh Sertifikasi Nasional : Terdapat dua jenis Sertifikat yang diterbitkan oleh LSP Telematika, yaitu Certificate of Competence dan Certificate of Attainment. A. Certificate of Competence Sertifikasi ini berdasarkan level kualifikasi dan jenjang jabatan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Certificate of Competence (Sertifikat Kompetensi) merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi dari suatu bidang keahlian kerja. B. Certificate of Attainment Sertifkasi ini atas unit kompetensi yang jenjang jabatannya berdasarkan kebutuhan pasar. Kedua jenis sertifikat tersebut diatas disusun berdasarkan SKKNI. Berikut ini adalah contoh Sertifikat Competence) dari LSP Telematika : Kompetensi (Certificate of

Gambar Halaman Depan

Gambar Halaman Belakang

2. Contoh Sertifikasi Internasional : A. Sertifikasi untuk Bahasa Pemrograman Program Java sertifikasi dari Sun : Sun Certified Programmer, Sun Certified Developer, dan Sun Certified Architect. Program Java Mobile sertifikasi dari Sun : Sun Certified Web Component Developer (SCWCD), Sun Certified Business Component Developer (SCBCD), Sun Certified Developer for Java Web Services

(SCDJWS), dan Sun Certified Mobile Application Developer untuk platform J2ME (SCMAD). Program Microsoft.NET sertifikasi dari Microsoft : Microsoft Certification Application Developer (MCAD) dan Microsoft Certified Solution Developer (MCSD). B. Sertifikasi untuk Database Database Microsoft SQL Server sertifikasi dari Microsoft : Microsoft Certified DBA Database Oracle sertifikasi dari Oracle : 1. Oracle Certified DBA, terdapat tiga jenjang, yaitu Oracle Certified DBA Associate, Oracle Certified DBA Professional, dan Oracle Certified DBA Master 2. Oracle Certified Developer, terdapat tiga jenjang, yaitu Oracle9i PL/SQl Developer Certified Associate, Oracle9iForms Developer Certified Professional, dan Oracle9iAS Web Administrator 3. Oracle9i Application Server, menyediakan jenjang Oracle9iAS Web Administrator Certified Associate C. Sertifikasi untuk Office Microsoft Office sertifikasi dari Microsoft : Sertifikasi Microsoft Office Specialist (Office Specialist), tersedia dalam tiga jalur: Office 2003 Editions, Office XP, dan Office 2000. D. Sertifikasi di Bidang Jaringan Sertifikasi dari Cisco : Cisco Certified Network Associate (CCNA), Cisco Certified Network Professional (CCNP), Cisco Certified Internetworking Expert(CCIE), Cisco Certified Designing Associate (CCDA), Cisco Certified Designing Professional (CCDP), Cisco Security Specialist 1 (CSS1), dan lain sebagainya. Sertifikasi dari CompTIA : CompTIA Network+, CompTIA Security+, CompTIA A+ dan CompTIA Server+. E. Sertifikasi di Bidang Computer Graphics dan Multimedia Sertifikasi dari Adobe : ACE (Adobe Certified Expert), terdapat dua jalur sertifikasi, yaitu sertifikasi untuk satu produk (sertifikasi ACE Adobe InDesign CS) dan spesialis (sertifikasi ACE Print Specialist, Web Specialist, dan Video Specialist). Sertifikasi dari Macromedia : Certified Macromedia Flash MX Developer, Certified Macromedia Flash MX Designer, Certified ColdFusion MX Developer, dan Certified Dreamweaver MX Developer. Aplikasi Maya sertifikasi dari Alias. F. Sertifikasi di Bidang Internet Certified Internet Web Master (CIW) : CIW Associates, CIW Profesional, CIW Master (terdapat empat pilihan jalur spesialisasi, yaitu Master CIW Designer, Master CIW Administrator, Master CIW Web Site Manager, dan Master CIW Enterprise Developer), CIW Security Analist dan CIW Web Developer.

World Organization of Webmasters (WOW) : WOW Certified Apprentice Webmaster (CAW), WOW Certified Web Designer Apprentice (CWDSA), WOW Certified Web Developer Apprentice (CWDVA), WOW Certified Web Administrator Apprentice (CWAA), dan WOW Certified Professional Webmaster (CPW). G. Sertifikasi untuk Lotus Sertifikasi dari Lotus : Certified Lotus Specialist (CLS), Certified Lotus Professional Application Development (CLP AD), dan Certified Lotus Professional System Administration (CLP SA). H. Sertifikasi untuk Novell Novell : Novell Certified Linux Professional (Novell CLP), Novell Certified Linux Engineer (Novell CLE), Suse Certified Linux Professional (Suse CLP), dan Master Certified Novell Engineer (MCNE).

Lembaga Sertifikasi1. Lembaga Sertifikasi Nasional : Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Telematika dibentuk oleh pemerintah dan setelah terbentuk harus dilaksanakan oleh komunitas Telematika dan bersifat independen. Bertugas menyelenggarakan standarisasi kompetensi kerja, menyiapkan materi uji serta mengakreditasi unit-unit Tempat Uji Kompetensi dan menerbitkan Sertifikasi Kompetensi bidang Telematika. LSP Telematika merupakan lembaga yang bersifat independen dan profesional dalam menyelenggarakan standarisasi, uji kompetensi dan sertifikasi bagi para profesional di bidang telematika. Dalam perkembangannya, LSP Telematika menjadi rujukan profesionalisme bagi industri telematika di dalam dan luar negeri. Sertifikat yang dikeluarkan LSP Telematika merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi. Materi uji kompetensi LSP Telematika disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sudah disahkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Penyusun SKKNI merupakan ahli telematika yang berasal dari Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Pendidikan, Kementrian Ristek dan beberapa perusahaan TI di Indonesia. Dalam penyelenggaraan uji kompetensi, LSP Telematika menggunakan test engine dengan software yang integritasnya tidak diragukan lagi. LSP Telematika merupakan pemegang lisensi Automated Testing Software (ATS) di Indonesia. Ujian diselenggarakan dengan berbasis komputer yakni suatu tes yang dipandu dan dikerjakan melalui media komputer termasuk penilaiannya. Keunggulan

Uji

Kompetensi

LSP

Telematika

:

Metode ujian in aplication Sistem penilaian Output Based Oriented Penilaian hasil tes instan dan otomatis Dapat disajikan dalam multi bahasa Pemberian soal secara acak Soal ujian terenkripsi Laporan hasil ujian secara rinci Integritas ujian terjaga

2. Lembaga Sertifikasi Internasional : A. World Organization of Webmasters (WOW) adalah asosiasi nirlaba profesional yang berdedikasi untuk mendukung individu dan organisasi yang membuat, mengelola atau memasarkan situs web. WOW memberikan pendidikan serta sertifikasi, teknis, pekerjaan dan pelayanan yang menguntungkan anggota kepada ribuan calon dan praktisi profesional web di seluruh dunia. B. Australian Computer Society (ACS) adalah asosiasi yang diakui untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) profesional, menarik keanggotaan yang besar dan aktif dari semua tingkatan industri ICT. Seorang anggota Dewan Profesi Australia, ACS adalah suara publik dari kalangan profesi ICT dan perwakilan dari etika profesi dan standar dalam industri ICT, dengan komitmen memperbesar komunitas untuk memastikan pemanfaatan penggunaan ICT. Lembaga ini didirikan pada tahun 1966. Tujuannya adalah :

untuk meneliti lebih lanjut, ilmu pengetahuan dan penerapan Teknologi Informasi mempromosikan, mengembangkan dan mengawasi kompetensi dalam praktek ICT oleh orang-orang dan organisasi memelihara dan mempromosikan Kode Etik anggota Lembaga menetapkan dan mempromosikan standar pengetahuan ICT bagi anggota, mempromosikan perumusan kebijakan yang efektif pada ICT dan hal-hal yang terkait memperluas pengetahuan dan pemahaman ICT dalam komunitas mempromosikan manfaat dari keanggotaan Lembaga dan mempromosikan manfaat dari mempekerjakan anggota Lembaga Anggota ACS bekerja dalam semua bidang bisnis dan industri, pemerintah dan akademisi, dan memiliki kualifikasi dan pengalaman profesional ICT berkomitmen terhadap Kode Etik dan Kode Perilaku Profesional dan Praktek Profesional Lembaga. Keanggotaan ACS menunjukkan komitmen terhadap profesionalisme.