Makalah Eritopoieses, Apoptosis, Pewarnaan Wright, dan Destruksi Eritrosit

5
Eritopoieses, Apoptosis, Pewarnaan Wright, dan Destruksi Eritrosit Eritropoietin Eritropoietin merupakan glikoprotein dengan 166 As. Amino. Hormon ini disintesis dari ginjal, dan dikeluarkan ke aliran darah menuju sumsum tulang. Reseptor untuk hormon ini adalah anggota superfamili sitokin. Reseptor ini memiliki aktivitas tiorsinkinase dan mengaktifkan kaskade serin dan teroninkinase yang menghambat apoptosis sel. Tempat utama inaktivasi eritropoeitin adalah di hati dan memiliki waktu paruh di sirkulasi sekitar 5 jam. Apabila terjadi kerusakan ginjal (pada orang dewasa), hati tidak dapat mengkompensasi walaupun 15% hormon ini dari hati, dan terjadilah anemia. Eritropoeitin juga diproduksi di otak, uterus dan oviduktus. Eritropoietin terangsang apabila terjadi perdarahan atau hipoksia, hal ini dikarenakan fungsi dari eritrois adalah membawa oksigen, apabila eritroit berkurang, maka oksigen yang terdapat disirkulasi juga berkurang. Berikut bagannya. Terjadi Perdarahan atau O 2 Ginjal merespon Eritropoietin Meningkat Menuju sumum tulang

description

Makalah Eritopoieses, Apoptosis, Pewarnaan Wright, dan Destruksi Eritrosit

Transcript of Makalah Eritopoieses, Apoptosis, Pewarnaan Wright, dan Destruksi Eritrosit

Eritopoieses, Apoptosis,Pewarnaan Wright, dan Destruksi Eritrosit

EritropoietinEritropoietin merupakan glikoprotein dengan 166 As. Amino. Hormon ini disintesis dari ginjal, dan dikeluarkan ke aliran darah menuju sumsum tulang. Reseptor untuk hormon ini adalah anggota superfamili sitokin. Reseptor ini memiliki aktivitas tiorsinkinase dan mengaktifkan kaskade serin dan teroninkinase yang menghambat apoptosis sel.Tempat utama inaktivasi eritropoeitin adalah di hati dan memiliki waktu paruh di sirkulasi sekitar 5 jam.Apabila terjadi kerusakan ginjal (pada orang dewasa), hati tidak dapat mengkompensasi walaupun 15% hormon ini dari hati, dan terjadilah anemia. Eritropoeitin juga diproduksi di otak, uterus dan oviduktus.Eritropoietin terangsang apabila terjadi perdarahan atau hipoksia, hal ini dikarenakan fungsi dari eritrois adalah membawa oksigen, apabila eritroit berkurang, maka oksigen yang terdapat disirkulasi juga berkurang. Berikut bagannya.

Terjadi Perdarahan atau O2

Ginjal merespon

Eritropoietin Meningkat

Menuju sumum tulang

Terjadi eritropoiesis

Eritropoietin MenurunEritrosit Meningkat dan atauterjadi peningkatan O2 dalam darah

Eritropoietin Ke Hati

Di inaktivasiApoptosisRBC (Red Blood Cell) juga bisa mengalami apoptosis, yakni dengan 2 cara,yaitu :Jalur Fas dan Jalur Sitokrom C1. Jalur FasFas berikatan dengan FasL

Prokapase teraktivasi

Kapase Aktif

Apoptosis

2. Sitokrom CTriger (Ex: DNA rusak)

Gen P53 teraktivasi

BAK,BAX Meningkat

Menuju Mitokondria

Membran mitokondria lebih permeabel

Sitokrom C meningkat

Prokapase teraktivasi

Kapase teraktivasi

Apoptosis

Gambar 1. Proses Apoptosis Sel

Destruksi Eritrosit

Perwarnaan WrightPada pewarnaan wright, retikulosit tampak sebagai eritroist yang berukuran lebih besar dan bewarna lebih biru daripada eritrosit. Retikulum terlihat sebagai bintik-bintik. Polikfromatifilin yang menunjukkan warna ke biru-biruan dan bintik-bintik pada erotrosit, disebabkan karena adanya ribosom. Pewarnaan ini biasanya untuk mendiagnosa anemia.Ribosome memiliki kemampuan untuk bereaksi dengan pewarna tertwntu seperti brilliant cresly blkc atau new methylene blue untuk membentuk endapan granula atau filamen yang bewarna biru. Reaksi ini terjadi pada pewarnaan terhadap sel yang masih hidup.