makalah epidomologi

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari pengetahuan ilmu kesehatan masyarakat (public health) yang menekankan perhatiannya terhadap keberadaan penyakit dan masalah kesehatan lainnya dalam masyarakat. Keberadaan penyakit masyarakat itu didekati oleh epidemiologi secara kuantitatif. Oleh karena itu, epidemiologi akan mewujudkan dirinya sebagai suatu metode pendekatan yang banyak memberikan perlakuan kuantitatif dalam menjelaskan masalah kesehatan. Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi dasar, pertama yaitu penyakit pada populasi manusia yang tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak. Kedua yaitu penyakit pada manusia yang sesungguhnya mempunyai faktor penyebab dan faktor preventif yang dapat diidentifikasi melalui penelitian sistematik pada berbagai populasi, tempat dan waktu. Berdasarkan asumsi tersebut, epidemiologi dapat didefinisikan sebagai ”ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan-determinan frekuensi penyakit dan status kesehatan pada populasi manusia. Definisi tersebut mengisyaratkan bahwa epidemiologi pada dasarnya merupakan ilmu empirik kuantitatif, 1

description

epidomologi enjoy

Transcript of makalah epidomologi

Page 1: makalah epidomologi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari pengetahuan ilmu

kesehatan masyarakat (public health) yang menekankan perhatiannya terhadap

keberadaan penyakit dan masalah kesehatan lainnya dalam masyarakat.

Keberadaan penyakit masyarakat itu didekati oleh epidemiologi secara

kuantitatif. Oleh karena itu, epidemiologi akan mewujudkan dirinya sebagai

suatu metode pendekatan yang banyak memberikan perlakuan kuantitatif

dalam menjelaskan masalah kesehatan.

Epidemiologi lahir berdasarkan dua asumsi dasar, pertama yaitu

penyakit pada populasi manusia yang tidak terjadi dan tersebar begitu saja

secara acak. Kedua yaitu penyakit pada manusia yang sesungguhnya

mempunyai faktor penyebab dan faktor preventif yang dapat diidentifikasi

melalui penelitian sistematik pada berbagai populasi, tempat dan waktu.

Berdasarkan asumsi tersebut, epidemiologi dapat didefinisikan sebagai ”ilmu

yang mempelajari distribusi dan determinan-determinan frekuensi penyakit

dan status kesehatan pada populasi manusia. Definisi tersebut mengisyaratkan

bahwa epidemiologi pada dasarnya merupakan ilmu empirik kuantitatif, yang

banyak melibatkan pengamatan dan pengukuran yang sistematik tentang

frekuensi penyakit dan sejumlah faktor-faktor yang dipelajari hubungannya

dengan penyakit. Sasaran epidemiologi adalah populasi manusia, bukan

individu. Epidemiologi juga berguna untuk mengkaji dan menjelaskan

dampak dari tindakan pengendalian kesehatan masyarakat, program

pencegahan, intervensi klinis dan pelayanan kesehatan terhadap penyakit atau

mengkaji dan menjelaskan faktor lain yang berdampak pada status kesehatan

penduduk. Epidemiologi penyakit juga daapt menyertakan deskripsi

keberadaannya di dalam populasi dan faktor-faktor yang mengendalikan ada

atau tidaknya penyakit tersebut.

1

Page 2: makalah epidomologi

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah Dasar-Dasar Epidemiologi ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian dari epidemiologi

2. Untuk mengertahui sejarah perkembangan epidemiologi

3. Untuk mengetahui peranan dan ruang lingkup epidemiologi

4. Untuk mengetahui pendekatan dalam epidemiologi

5. Untuk mengetahui perbedaan antara clinical dan community oriented

1.3 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah Dasar-Dasar

Epidemiologi ini yaitu:

1. Apa pengertian dari epidemiologi?

2. Bagaimana sejarah perkembangan epidemiologi?

3. Apa peranan dan ruang lingkup epidemiologi?

4. Bagaimana pendekatan dalam epidemiologi?

5. Apa perbedaan antara clinical dan community oriented?

2

Page 3: makalah epidomologi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Epidemiologi

Jika ditinjau dari asal katanya, epidemiologi berasal dari bahasa Yunani

yang terdiri dari tiga kata dasar yaitu EPI yang berarti pada atau tentang,

DEMOS yang berati penduduk dan LOGOS yang berarti ilmu pengetahuan.

Jadi, epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk.

Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini epidemiologi yaitu ilmu

yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi (penyebaran) masalah

kesehatan pada sekelompok orang atau masyarakat beserta determinannya

(faktor-faktor yang mempengaruhinya). Suatu ilmu yang awalnya mempelajari

timbulnya, perjalanan dan pencegahan pada penyakit infeksi (menular), tetapi

dalam perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi penduduk

tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular,

penyakit degeneratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas dan

sebagainya. Oleh karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal-hal

tersebut.

Sebagai ilmu yang selalu berkembang, epidemiologi senantiasa

mengalami perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami

modifikasi terhadap definisinya. Beberapa definisi telah dikemukakan oleh

para pakar epidemiologi, beberapa diantaranya yaitu:

Greenwood 1934)

Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala

macam kejadian yang mengenai kelompok penduduk. Kelebihannya adalah

adanya penekanan pada kelompok penduduk yang mengarah kepada

distribusi suatu penyakit.

Wade Hampton Frost (1972)

Mendefinisikan Epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena

massal (mass phenomen) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah

(natural history) penyakit menular. Di sini tampak bahwa pada waktu itu

3

Page 4: makalah epidomologi

perhatian epidemiologi hanya ditujukan kepada masalah penyakit infeksi

yang terjadi atau mengenai masyarakat atau massa.

Anders Ahlbom & Staffan Norel (1989)

Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit

pada populasi manusia.

Abdel R. Omran (1974)

Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi

keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga

determinannya serta akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.

Hirsch (1883)

Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis-jenis

penyakit pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan

mengkaitkan dengan kondisi eksternal.

2.2 Sejarah Perkembangan Epidemiologi

Epidemiologi tidak berkembang dalam ruang hampa. Aneka ilmu dan

peristiwa seperti kedokteran, kedokteran sosial, revolusi mikrobiologi,

demografi, sosiologi, ekonomi, statistik, fisika, kimia, biologi molekuler,

dan teknologi komputer telah mempengaruhi perkembangan teori dan metode

epidemiologi. Demikian pula peristiwa besar seperti The Black Death

(wabah sampah), pandemi cacar, revolusi industri (dengan penyakit

okupasi), pandemi influenza di Spanyol (The Great Influenza) merupakan

beberapa contoh peristiwa epidemiologis yang mempengaruhi filosofi

manusia dalam memandang penyakit dan cara mengatasi masalah

kesehatan populasi.

Dalam perkembangan ilmu epidemiologi sarat dengan hambatan-

hambatan karena belum semua ahli bidang kedokteran setuju metode yang

digunakan pada epidemiologi. Hal ini disebabkan karena terdapat perbedaan

paradigma dalam menangani masalah kesehatan antara ahli pengobatan

dengan metode epidemiologi terutama pada saat berlakunya paradigma

bahwa penyakit disebabkan oleh roh jahat.

4

Page 5: makalah epidomologi

Keberhasilan menembus paradigma tersebut berkat perjuangan yang

gigih dari para ilmuwan terkenal di kala itu. Seperti sekitar 1000 SM Cina

dan India telah mengenalkan variolasi. Abad ke-5 SM muncul Hipocrates

yang memperkenalkan bukunya tentang air, water and places, selanjutnya

Galen melengkapi dengan faktor atmosfir, faktor internal serta faktor

predisposisi. Abad 14 dan 15 terjadi karantina berbagai penyakit yang di

pelopori oleh V. Fracastorius dan Sydenham, selanjutnya pada tahun 1662

John Graunt memperkenalkan ilmu biostat dengan mencatat kematian PES &

data metriologi. Pada tahun 1839 William Farr mengembangkan analisis

statistik, matematik dalam epidemiologi dengan mengembangkan sistem

pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab kematian dibandingkan

pola kematian antara orang-orang yang menikah dan tidak dan antara pekerja

yang berbeda jenis pekerjaannya di Inggris. Upaya yang telah dilakukan

untuk mengembangkan sistem pengamatan penyakit secara terus menerus dan

menggunakan informasi itu untuk perencanaan dan evaluasi program telah

mengangkat nama William Farr sebagai The Founder of Modern

Epidemiology. Selanjutnya pada tahun 1848, John Snow menggunakan

metode epidemiologi dalam menjawab epidemi kolera di London, kemudian

berkembang usaha vaksinasi, analisis wabah dan yang terakhir penggunaan

metode epidemiologi pada penyakit keracunan dan kanker. Perkembangan

epidemiologi survailens setelah perang dunia II disusul perkembangan

epidemiologi khusus. Hal yang sama juga dilakukan Edwin Chadwik pada

tahun 1892 yaitu melakukan riset tentang masalah sanitasi di Inggris, serta

Jacob Henle, Robert Koch, Pasteur yang mengembangkan teori kontak

penularan.

2.2.1 Tokoh-tokoh Epidemiologi

Sejarah perkembangan epidemiolgi tidak terlepas dari peranan

penting tokoh-tokoh dunia. Berikut beberapa tokoh penting

epidemiologi yaitu:

Antonio Van Leeuwenhoek (1632)

5

Page 6: makalah epidomologi

Dia seorang ilmuan yang menemukan mikroskop, penemu bakteri

dan parasit, penemu spermatozoa. Penemuan bakteri telah membuka

tabir suatu penyakit yang berguna untuk analisis epidemiologi

selanjutnya.

Robert Koch (1882)

Dia memperkenalkan tubekulin yang dipakai untuk mendeteksi

adanya riwayat infeksi tuberkulosis sebagai perangkap diagnosis tbc

pada anak-anak. Dia juga terkenal dengan Postulac Koch yang

mengemukakan tentang konsep untuk menentukan kapan

mikroorganisme dapat dianggap penyebab suatu penyakit

Max Van Patternkofer

Dia mengidentifikasikan penyebab sebuah penyakit, dia ingin

membuktikan bahwa vibrio bukanlah penyebab kolera.

John Snow (1854)

Dia menggunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis

faktor tempat orang dan waktu. Dia dianggap sebagai The Father Of

Epidemiology.

Percival Pott

Dia menganalisis tentang meningginya kejadian kanker skrotum di

kalangan pekerja pembersih cerobong asap dan dia menemukan

bahwa tar yang terdapat pada cerobong asap itulah yang menjadi

biang keladinya. Dia dianggap sebagai bapak epidemiologi modern.

James Lind (1747)

Dia mengamati bahwa ada kelompok tertentu dalam suatu pelayaran

panjang yang mengalami Scurvy (kurang vitamin C). Hal ini

dikarenakan mereka selalu memakan makanan kaleng. Dia dikenal

sebagai bapak trial klinik.

Dool dan Hill (1950)

6

Page 7: makalah epidomologi

Mereka adalah peneliti pertama yang mendesain penelitian yang

melahirkan bukti adanya hubungan antara rokok dan kanker paru.

Keduanya adalah pelopor penelitian di bidang epidemiologi klinik.

John Graunt (1662)

Dia mencatat besarnya perbedaan kelahiran dan kematian antara

laki-laki dan perempuan, besarnya kematian bayi menurut musim,

menekankan pentingnya pengumpulan data penyakit secara rutin

yang menjadi dasar bentuk epidemiologi modern. John Graunt

merupakan orang yang pertama melakukan kuantifikasi atas kejadian

kematian dan kesakitan.

2.3 Peranan dan Ruang Lingkup Epidemiologi

Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-

faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang

diperlukan, maka epidemiologi mempunyai peranan yaitu

mengidentifikasi berbagai faktor penyebab maupun faktor risiko yang

berhubungan dengan timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lainnya,

menerangkan besarnya masalah dan gangguan kesehatan serta penyebarannya

dalam suatu penduduk tertentu, mengembangkan metodologi untuk

menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau

menanggulanginya, mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk

menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan., menyiapkan data dan

informasi yang esensil untuk keperluan perencanaan, pelaksanaan program,

evaluasi berbagai kegiatan pelayanan kesehatan pada masyarakat dan

menentukan skala prioritas kegiatan tersebut

serta membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang

atau telah dilakukan.

Adapun beberapa ruang lingkup epidemiologi yaitu:

Masalah Kesehatan sebagai Subjek dan Objek Epidemiologi

Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah penyakit-

penyakit saja, tetapi juga mencakup masalah kesehatan yang sangat luas

ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana,

7

Page 8: makalah epidomologi

masalah kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan

sarana dan prasarana kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek

dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara

keseluruhan.

Masalah Kesehatan pada Sekelompok Manusia

Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan akan

memanfaatkan data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia,

apakah itu menyangkut masalah penyakit, keluarga berencana atau

kesehatan lingkungan. Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya

dilakukan upaya-upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.

Pemanfaatan Data tentang Frekuensi dan Penyebaran Masalah Kesehatan

dalam Merumuskan Penyebab Timbulnya Suatu Masalah Kesehatan

Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang

masalah kesehatan dan penyebab dari masalah tersebut dengan cara

menganalisis data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan

yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat. Dengan

memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji statistik, maka

dapat dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan.

2.4 Pendekatan dalam Epidemiologi

Di dalam epidemiologi terdapat tiga macam pokok pendekatan yaitu:

Epidemiologi Deskriptif (Descriptive Epidemiology)

Di dalam epidemiologi deskriptif dipelajari bagaimana frekuensi penyakit

berubah menurut perubahan variable-variabel epidemiologi yang terdiri

dari orang (person), tempat (place) dan waktu (time).

Epidemiologi Analitik (Analytic Epidemiology)

Pendekatan atau studi ini dipergunakan untuk menguji data dan informasi-

informasi yang diperoleh studi epidemiologi deskriptif. Ada dua macam

studi yang dapat dilakukan yaitu studi riwayat kasus (case history studies)

dan studi kohor (kohort studies).

Epidemiologi Eksperimen (Experiment Epidemiology)

8

Page 9: makalah epidomologi

Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen (percobaan) kepada

kelompok subjek, kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang

tidak dikenakan percobaan). Sementara itu diambil sekolompok anak

sebagai control yang hanya diberikan placebo. Setelah beberapa tahun

kemudian, dilihat kemungkinan-kemungkinan timbulnya penyakit yang

dapat dicegah dengan vaksin, kemudian dibandingkan antara kelompok

percobaan dan kelompok kontrol.

2.5 Perbedaan antara Clinical dan Community Oriented

Spesifikasi Clinical Oriented Community Oriented

1.      Populasi -Individu-individu -Masyarakat

2.      Tempat -Rumah Sakit, Puskesmas, Tempat Praktek

-Dusun, kecamatan, kabupaten, propinsi, negara

3.      Alat -Peralatan kedokteran,

-Physical Diagnosa

-Biostatistik

-Epidemiologi

4. Cara diagnosa- Anamnesa, gejala atau tanda penyakit

-Laboratorium

Pengumpulan Data :

-Distribusi frekuensi penyakit -Vital statistik IMR, CBR,

CDR, MMR,

--Incidence, Prevalence Attack Rate

-Screening Test

5. Cara Terapi -Medikamentosa

-Perawatan Rumah Sakit

Radiologi,dll

-Imunisasi

-H.E.

-Kontrol Penyakit menular

-Sanitasi lingkungan, dll

9

Page 10: makalah epidomologi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah dasar-dasar epidemiologi ini, yaitu:

1. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan

distribusi (penyebaran) masalah kesehatan pada sekelompok orang atau

masyarakat beserta determinannya (faktor-faktor yang

mempengaruhinya).

2. Sejarah perkembangan epidemiologi sangat dipengaruhi oleh peranan

tokoh-tokoh dunia seperti Hipocrates, John Snow, Robert Koch dll.

3. Peranan epidemiologi dalam pemecahan masalah kesehatan sangatlah

besar sedangkan ruang lingkup epidemiologi terdiri atas tiga yaitu

masalah kesehatan sebagai objek dan subjek epidemiologi, masalah

kesehatan pada sekelompok manusia dan pemanfaatan data tentang

frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dalam merumuskan

penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan.

4. Pendekatan epidemiologi terbagi atas tiga yaitu epidemiologi deskriptif,

epidemiologi analitik dan epidemiologi eksperimen.

5. Perbedaan antara clinical dan community oriented sangatlah kontras

terutama dari segi populasi, tempat, alat, cara diagnosa dan cara terapinya.

3.2 Saran

10

Page 11: makalah epidomologi

Adapun saran dari makalah Dasar-dasar Epiemiologi yaitu agar penulis

lebih memperbanyak referensi sehingga menghasilkan makalah yang lebih

baik lagi,

11