Makalah Ekonomi Mineral

download Makalah Ekonomi Mineral

of 15

description

MAKALAH

Transcript of Makalah Ekonomi Mineral

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangBesi merupakan logam yang paling banyak terdapa di alam. Besi juga diketahui sebagai unsur yang paling banyak membentuk bumi, kira kira 4.7 5 % pada kerak bumi. Besi adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi dan jarang dijumpai dalam keadaan bebas. Kebanyakan besi terdapat dalam batuan dan tanah sebagai oksida besi, seperti oksida besimagnetit ( Fe3O4 ) mengandung besi 65% hematite ( Fe2O3 ) mengandung 75 % besi, limonit ( Fe2O3H2O ) mengandung besi 20 % dan siderit ( Fe2CO3 ). Dalam kehidupan, besi merupakan logam paling biasa digunakan dari pada logam logam yang lain. Hal ini disebabkan karena harga yang murah dan kekuatanya yang baik serta penggunaanya yang luas. Bijih besi yang dapat diolah harus mengandung senyawa besi yang besar. Bijih besi adalah suatu zat mineral yang mengandung cukup kadar besi untuk dileburkan kira kira 20 %. Mengingat akan hal tersebut, dalam makalh ini nantinya akan dibahas tentang ganesa mineral bijih besi, mulai dari asas keterdapatan ( ganesa ), sistem penambanganya, serta proses pengolahan hingga tahap pengangkutan bijih besi itu sendiri yang difokuskan dalam manajemen penambanganya berdasarkan ilmu ekonomi mineral. 1.2 Tujuan Penulisan1. Memberikan informasi mengenai ganesa bijih besi secara keseluruhan, baik kandungan, asas keterdapatan, serta proses terbentuknya bijih besi.2. Memberikan gambaran mengenai sistem penambangan, proses pengolahan, dan manajemen penambanganya menurut ilmu ekonomi mineral ( efisien ).1.3 Rumusan Masalah1. Bagaimana gambaran ganesa bijih besi?2. Bagaimana prosedur dalam sistem penambangan dan proses pengolahan bijih?3. Bagaimana manajemen penambanganya yang efisien menurut ilmu ekonomi?

BAB IIPEMBAHASAN2.1. Definisi dan Ganesa Bijih Besi a. DefinisiBijih besi adalah batuan yang mengandung mineral besi dan sejumlah mineral Pengotor seperti silika, alumina, magnesia dan nikel. Besi yang terkandung dalam batuan tersebut dapat diekstrasi dengan teknologi yang sudah ada pada saat ini dan mempunyai nilai ekonomis. Umumnya bijih besi lebih mudah berikatan dengan unsur oksigen sehingga di alam besi lebih banyak berbentuk oksida.Bijih besi merupakan bahan baku utama dalam pembuatan bijih besi dan baja. Indonesia memiliki potensi sumber daya bijih besi yang cukup besar yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dikarenakan berbagai kendala, diantaranya adalah rendahnya kandungan besinya.Saat ini cadangan bijih besi nampak banyak, namun seiring dengan bertambahnya penggunaan besi secara eksponensial berkelanjutan, cadangan ini mulai berkurang, karena jumlahnya tetap. Besi diperoleh dengan mengolah bijih besi menjadi besi kasar. Bijih besi diperoleh dari alam dalam bentuk oksida besi. Pengolahan bijih besi dilakukan untuk mengurangi oksigen, sehingga disebut proses reduksi. Bijih besi ditemukan di alam mempunyai berbagai bentuk.Bentuk bentuk bijih besi adalah:1. Berbentuk batuTerdiri dari: Batu besi merah ( Fe2O3 ) disebut hematit yang mengandung kadar besi 45 % - 65 % dan berwarna merah Batu besi magnit ( Fe3O4 ) mengandung kadar besi 40-70% Batu besi sawo matang ( Fe2O3.3H2O ) mengandung kadar besi 25-50 % mengandung phospor dan air.

1. Berbentuk pasirTerdiri dari : Pasir besi titan ( TiO2 ) yang mengandung oksida besi kira kira 70 % dan bercampur dengan oksida titan.2. Berbebtuk butiran halus campur tanah liat Pasir besi spat ( Fe.CO3 ) dengan kandungan besi 40 % bercampur dengan tanah liat. Pasir besi spat ini mengandung karbon 10 25 % b. Ganesa Bijih BesiProses terjadinya cebakan bahan galian bijih besi berhubungan erat dengan adanya peristiwa tektonik pra mineralisasi. Akibat peristiwa tektonik, terbentuklah struktur sesar. Struktur sesar inilah yang merupakan zona lemah yang memungkinkan terjadinya magmatisme, yaitu intrusi magma menerobos batuan tua, dicirikan dengan penerobosan batuan. Akibat adanya kontak magmatik ini, terjadilah proses kristalisasi, alterasi, mineralisasi, dan penggantian pada bagian kontak magma dengan batuan yang diterobosnya.Perubahan ini disebabkan karena adanya panas dan bahan cair yang berasal dari aktivitas magma tersebut. Proses penerobosan magma pada zona lemah ini hingga membeku umumnya disertai dengan kontak metamorfosa. Kontak metamorfosa juga melibatkan batuan samping sehingga menimbulkan bahan cair seperti cairan magmatik dan metamorfik yang paling banyak mengandung bijih.Proses terjadinya cebakan bijih besi di daerah penelitian berkaitan dengan proses proses tersebut di atas, dalam hal ini peristiwa tektonik, metamorfosa dan metasomatisme kontak berperan untuk terjadinya cebakan bijih besi di daerah penelitian. Bila dikaitkan dengan batuan yang tersingkap di derah penelitian yaitu batuan metamorfosa seperti marmer yang dulunya merupakan batu gamping, maka dapat disimpulkan bahwa terbentuknya bijih karena terjadinya proses metamorfosa pada batu gamping. Kemudian akibat proses magmatisme pada batu gamping terjadi proses penggantian sehingga larutan yang mengandung mineral bijih terendapkan bersamaan dengan terbentuknya batuan metamorfosa.Setelah proses mineralisasi, terjadi kembali peristiwa tektonik setempat yang membentuk sesar mendatar dan sesar normal, struktur tersebut akan membentuk kembali geometri dari cebakan mineral atau akan terjadi alokasi.2.2. Sistem Penambangan Bijih besi.Metode penambangan mineral atau endapan bijih menggunakan metode tambang terbuka , yaitu:1. Open PitPenambangan dengan cara open pit adalah penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan bijih metal seperti endapan bijih nikel, endapan bijih besi, endapan bijih tembaga, dan sebagainya.Penambangan dengan cara open pit biasanya dilakukan untuk endapan bijih atau mineral yang terdapat pada daerah datar atau daerah lembah. Tanah akan digali ke bagian bawah sehingga akan membentuk cekungan atau pit.Pada dasarnya cara pengangkutanya ada dua macam yaitu: Cara konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan diangkut oleh truk langsung dari tempat penggalian ke tempat dumping dengan menelusuri tebing tebing sepanjang bukit. Cara inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara pengangkutan hasil galian atau peledakan ketempat dumping dengan menggunakan cara kombinasi alat alat angkut.

Gambar 1. Penambangan Open Pit

2. Open Cast / Open Mine / Open CutPenambangan dengan cara ini hampir sama dengan cara penambangan open pit. Namun, teknik penambangan ini dilakukan untk daerah lereng bukit. Medan kerja yang digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side hill type). Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan, hal tersebut tergantung dari letak endapan penambangan yang diinginkan.Cara pengangkutan endapan bijih atau mineral pada metode ini sama dengan pengangkutan yang dilakukan pada metode open pit.

Gambar 2. Penambangan Open CastPengecoran bijih logam, sehingga logam logam itu berbentuk benda tuangan yang disebut ingot. Dimana ini akan diolah menjadi bijih kasar dan akan dibentuk sedemikian rupa kedalam bentuk lain yang kita kehendaki baik melalui proses pengecoran maupun proses lainyaseperti pengerjaan panas ( hot working proses ) dan pengerjaan dingin ( cold working proses ). Berikut adalah gambar sistem penambangan Gambar 3. Sistem Penambangan 2.3. Proses PengolahanProses pengolahan logam menjadi bahan baku ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek kebutuhan kualitas produk akhir yang dikehendaki dimana setiap proses yang dilakukan akan berpengaruh besar terhadap sifat dan karakteristik logam tersebut. Untuk membahas pengolahan logam ini, kita akan lihat terlebih dahulu, bagaimana proses terbentuknya bijih logam tersebut.

Gambar 4. Gambar 4. Proses pengolahan bijih besi (iron ores) pada dapur tinggi (blast furnace)Pada dasarnya semua jenis logam merupakan materi alam berupa unsur mineral organik, karena proses evolusi secara ilmiah telah membentuk sedimentasi didalam perut bumi. Sedimentasi ini merupakan gabungan partilel partikel ion ion logam yang berinteraksi secara elektrostatistik dari gas elektron yang bermuatan positif dan atom atom logam yang bermuatan negatif bercampur dengan berbagai unsur batuan inilah yang disebut bijih dan melalui proses ini pula akan diperoleh berbagai material yang sangat berguna disamping unsur besi seperti gas perbedaan tegangan panas bumi terhadap kandungan bijih logam akan berbeda komposisinya untuk satu daerah dengan daerah lainya sesuai dengan ketebalan kulit bumi.Biji besi umumnya disertai batu pengering yang terdiri dari silikat atau aluminat. Batu pengiring (kotoran) perlu dipisahkan dengan dicuci pada saluran goyang kemudian dihaluskan dengan proses pemecah secara bertingkat. Pemecahan diawali dengan proses breaking menggunakan hammer mill yang mampu mereduksi dimensi bijih besi dari 300 1500mm menjadi 100 200mm, dilanjutkan dengan proses crushing menggunakan gyratori mill yang mampu mereduksi dimensi bijih besi hingga 10mm dan terakhir proses grinding menggunakan ball mill yang menghasilkan butiran bijih besi berukuran 0,005 0,15mm. Butiran halus bijih besi kemudian dilewatkan pada roda magnetik untuk memisahkan bijih besi yang mengandung kadar Fe tinggi dengan yang berkadar Fe rendah. Bijih besi yang mengandung kadar Fe tinggi kemudian disinter untuk mengurangi kadar air, karbon dan zat asam lainnya. Serbuk dicampur dengan serbuk arang kayu atau serbuk kokas, dibakar dalam dapur berputar. Disini terjadi reduksi tidak sempurna, biji besi setengah meleleh. Akibat dapur berputar akan terbentuk gumpalan berukuran kira-kira 30 60mm yang disebut sinter. 2.4. Manajemen PenambanganPengolahan pertambangan mineral dan batubara harus mematuhi standar nasional dan internasional yang terkait.Manajemen adalah proses pemanfaatan SDM dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan perusahaan. Unsur unsur manajemen terdiri dari SDM dan sumber daya lainya. Unsur unsur manajemen terdiri dari :1. Manusia 2. Bahan / material3. Mesin / peralatan4. Metode / cara kerja5. Modal / uangPerlunya manajemen karena keberadaan 5 unsur diatas terbatas, sehingga harus digunakan seefektif dan seefisien mungkin.Perkembangan harga bahan galian khususnya bijih besi berdasarkan data Bank Dunia menunjukkan trend yang terus naik, tetapi sejak April hingga Juni 2012 cenderung mengalami penurunan yang cukup signifikan, bahkan pada bulan Agustus 2012 penurunannya sangat tajam mencapai 15.74 % dan pada bulan September 2012 mengalami penurunan 7.73 %, tetapi pada bulan Oktober 2012 harga bijih besi mulai naik kembali. Perkembangan harga bijih besi berdasarkan harga spot import bijih besi cina (CFR Tianjin Port) untuk bijih besi kandungan Fe 62%,bulan Februari 2013 tertuang dalam grafik berikut:Dalam grafik dibawah ini juga kami cantumkan harga bijih besi dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah rata-rata bulanan bank indonesia. Gambar 5. Grafik perkembangan harga bijih besi dalam satu tahunBijih besi dari Kalimantan Tengah dijual / diekspor masih dalam bentuk mentah berupa "Lump Ore". Produsen utama bijih besinya adalah PT. Kotabesi Iron Mining ( 1,5 jt ton), PT. Feron Tambang Kalimantan ( 0,6 juta ton) dan PT. Mentaya Iron Ore Mining ( 0,35 jt ton) yang wilayah Kuasa Pertambangannya terletak di Kabupaten Kotawaringin Timur, kemudian disusul oleh PT. Kapuas Prima Coal dan PT. Visi Hutan Mandiri yang wilayah KP nya terletak di Kabupaten Lamandau serta PT. Graha Surya Tambang yang wilayah izinnya berada di Kabupaten Seruyan. Produksi bijih besi ini untuk sementara diperkirakan juga akan mengalami penurunan akibat ada perusahaan yang tidak diizinkan lagi berproduksi karena belum terbitnya Pinjam Pakai Kawasan Hutan dari Menteri Kehutanan. Gambar 6. Grafik Produksi Bijih besiDari grafik diatas dapat dilihat bahwa perusahaan tambang bijih besi yang ada di kalimantan memiliki jumlah produksi yang berbeda beda. Hal ini membuktikan bahwa manajemen ekonomi pada sebuah perusahaan adalah melihat dari segi hasil produksi dan harga atau nilai jual dari hasil produksi tersebut. Tujuannya adalah agar memperoleh keuntungan dari penjualan tersebut sehingga tidak terjadi besar pasak daripada tiang. Inilah yang menjadi salah satu dari prinsip ekonomi yang juga manajemen ekonomi.2.5. Perhitungan EkonomiPada perhitungan ekonomi kami mengambil contoh salah satu perusahaan tambang yang ada di kalimantan yaitu PT. Kotabesi Iron Minning. Pada PT. Kotabesi Iron Minning hasil produksi bijih timah yang diperoleh setiap tahunya adalah kurang lebih 1,5 juta ton pertahun. Operasi tambang dilakukan selama 3 tahun. Biaya operasi 35 juta pertonnya. Kemudian perusahaan mempunyai beberapa truk dengan harga 350 juta/buah. Berdasarkan pengalaman truk truk tersebut mempunyai umur produktif selama 6 tahun. Setelah itu truk truk tersebut dijual sesuai dengan perkiraan senilai 50 juta. Perusahaan tersebut memiliki depresiasi selama 2 tahun dan memiliki book value. Dari data yang didapatkan diatas dapat kita cari:1. Modal kerja perusahaan tersebut dengan menggunakan rumus maka di dapatkan hasil:

2. Dapat menghitung depresiasi dan book value a. Depresiasi pertahunya

b. Jumlah depresiasi yang dibayarkan selama 2 tahun

c. Nilai buku atau book value pada akhir tahun kedua adalah BV1 = I - Dept BV1 = 350 100 BV1 = Rp 250 jutaAdapun jadwal tahunan depresiasi aset diperlihatkan dalam tabel berikutTahun ke- Nilai Buku Depresiasi Dept

0 350 0 0

1 300 50 50

2 250 50 100

3 200 50 150

4 150 50 200

5 100 50 250

6 50 50 300

Gambar 7. Tabel Book ValueGrafik depresiasi garis lurus Gambar 8. Grafik depresiasi garis lurus

BAB IIIPENUTUP

3.1.KesimpulanSetelah dilakukan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:1. Bijih besi adalah batuan yang mengandung mineral besi dan sejumlah mineral pengotor seperti silika, alumina, magnesia dan nikel. Bijih besi merupakan bahan baku utama dalam pembuatan besi dan baja.2. Bijih besi diperoleh dari alam dalam bentuk oksida besi.3. Pengolahan bijih besi dilakukan untuk mengurangi oksigen, sehingga disebut proses reduksi. Bijih besi yang ditemukan di alam mempunyai berbagai bentuk.4. Proses awal pembentukan logam dilakukan melalui proses penuangan bijih logam, diolah menjadi bijih kasar, pengecoran, pengerjaan panas, dan pengerjaan dingin.5. Manajemen adalah proses pemanfaatan SDM dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan perusahaan.3.2. SaranSaran yang diperlukan pada makalah ini adalah:1. Makalah ini seharusnya lebih banyak sumber agar lebih melengkapi materi dari bijih besi ini.2. Anggota kelompok seharusnya menguasai materi agar bisab menyampaikan kepada pembaca lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

http://bangkusekolah-id.blogspot.com/2012/11/pengolahan-bijih-besi-menjadi-bahan-baku-Raw-Materials.html diakses pada tanggal 8 desember 2013Documents/mta kuliah smester 5/ekonomi mineral/111.html diakses pada tanggal 8 desember 2013Documents/mta kuliah smester 5/ekonomi mineral/bijih-besi.html diakses pada tanggal 8 desember 2013

15