makalah efedrin

download makalah efedrin

of 7

description

malah yang mengulas tentang efedrin

Transcript of makalah efedrin

  • 5/20/2018 makalah efedrin

    1/7

    Tugas Farmakolgi I

    OBAT PADA SISTEM SARAF OTONOM

    Efedrin Pada Otot Polos

    OLEH

    Faisal 1202101010032

    Ayu Agita G 1202101010031

    Putri Dewi 12021010100

    Kls: A

    FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

    PENDIDIKAN DOKTER HEWAN

    2014

  • 5/20/2018 makalah efedrin

    2/7

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Efedrin adalah alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan yang disebut efedra atau ma huang.

    Bahan herbal yang mengandung efedrin telah digunakan di Cina selama 2000 tahun, dan sejak puluhan

    tahun merupakan komponen obat herbal Cina untuk berbagai klaim misalnya obat pelangsing, obat

    penyegar, atau pelega napas. Efek farmakodinamik efedrin banyak menyerupai efek epinefrin.

    Perbedaannya ialah bahwa efedrin bukan katekolamin, maka efektif pada peberian oral. masa kerjanya

    jauh lebih panjang, efek sentralnya lebih kuat, tetapi diperlukan dosis yang jauh lebih daripada dosis

    epinefrin. Seperti halnya dengan epinefrin, efedrin bekerja pada reseptor , 1, dan 2. Efek perifer

    efedrin melalui kerja langsung dan melalui penglepasan NE endogen. Kerja tidak langsungnya mendasari

    timbulnya takifilaksis terhadap efek perifernya. Hanya l-efedrin dan efedrin rasemik yang digunakan

    dalam klinik.

    Efek kardiovaskular efedrin menyerupai efek epinefrin tetapi berlangsung kira-kira 10 kali lebih

    lama. Tekanan sistolik meningkat, dan biasanya juga tekanan diastolik, serta tekanan nadi membesar.

    Peningkatan tekanan darah ini sebagian disebabkan oleh vasokonstriksi, tetapi terutama oleh stimulasi

    jantung yang meningkatkan kekuatan kontraksi jantung dan curah jantung. Denyut jantung mungkin tidak

    berubah akibat refleks komensasi vagal terhadap kenaikan tekanan darah. Aliran darah ginjal dan viseral

    bekurang, sedangkan aliran darah koroner, otak, dan otot rangka meningkat. Berbeda dengan epinefrin,

    penurunan tekanan darah pada dosis rendah tidak nyata pada efedrin.

    Efedrin merupakan non katekolamin aksi tidak langsung yang merangsang reseptor alpha dan

    beta aderenergik. Efek farmakologik efedrin sebagian berasal dari pelepasan endogen norepinefrin (aksi

    tidak langsung). Efedrin juga mempunyai efek perangsangan langsung pada reseptor adrenergik

    pemberian per oral, intramuskular dan intravena. Efedrin tahan terhadap metabolisme oleh MAO di

    traktus gastrointesinal, sehingga dapat diberikan per oral. Absorbsi sistemik pada pemberianintramuskular tidak tertunda oleh efek vasokonstriksi lokal akibat injeksi intramuskular. Metabolisme

    melalui proses deaminasi dan konjugasi di hepar. Proses inaktivasi dan eskresi yang lama menyebabkan

    perpanjangan durasi efedrin.

    Farmakodinamik

    Efedrin menstimulasi detak jantung dan cardiac output, sehingga menaikan tekanan darah. Efek

    kardiovaskular efedrin menyerupai efek Epinefrin tetapi berlangsung kira-kira 10 kali lebih lama.

    Tekanan sistolik meningkat, dan biasanya juga tekanan diastolik, sehingga tekanan nadi membesar.

    Peningkatan tekanan darah ini sebagian disebabkan oleh vasokonstriksi, tetapi terutama oleh stimulasi

    jantung. Denyut jantung mungkin tidak berubah akibat refleks kompensasi vagal terhadap kenaikantekanan darah. Aliran darah ginjal dan visceral berkurang, sedangkan aliran darah koroner, otak, dan otot

    rangka meningkat. Berbeda dengan Epinefrin, penurunan tekanan darah pada dosis rendah tidak nyata

    pada efedrin.

    Bronkorelaksasi oleh efedrin lebih lemah tetapi berlangsung lebih lama dari pada Epinefrin.

    Penetesan larutan efedrin pada mata menimbulkan midriasis. Refleks cahaya, daya akomodasi, dan

  • 5/20/2018 makalah efedrin

    3/7

    tekanan intra okular tidak berubah. Aktivitas uterus biasanya dikurangi oleh efedrin, efek ini dapat

    dimanfaatkan ada dismenore. Efedrin kurang meningkatkan gula darah dibandingkan dengan Epinefrin.

    Farmakokinetik

    Absorpsi: secara cepat dan sempurna diserap setelah diminum, IM atau pemberian melalui

    injeksi. Bronchodilatasi terjadi dalam waktu 15-60 menit setelah pemberian oral obat dan nampak tetap

    ada selama 2-4 jam. Lamanya pressor dan reaksi jantung tehadap ephedrin adalah 1 jam setelah aturan 10-

    25 mg atau IM atau pemberian injeksi 25-50 mg dan sampai 4 jam setelah obat 15-50 mg diminum.

    Distribusi: ephedrin memasuki plasenta dan menyebar ke air susu. Eliminasi: jumlah kecil dimetabolisme

    lambat dalam hati oleh oxidative deamination, demethylation, aromatic hydroxylation dan konjugasi.

    Ephedrin dan metabolitnya disekresi dalam urin. tingkat eksresi urin dari obat dan metabolitnya

    tergantung pada pH urin. Stimulasi reseptor alfa pada otot kandung kemih dapat meningkatkan resistensi

    pengeluaran urin. Aktifasi reseptor beta pada paru-paru menimbulkan bronkodilatasi. Obat ini juga

    dipakai sebagai stimulan ssp. Efedrin dieksresi di urin dalam bentuk yang sama, t1/2 = 3 - 6 jam.

    Efek samping

    Efek samping efedrin meliputi hipertensi, terutama pada pemberian parenteral, atau pada

    pemberian oral dengan dosis lebih besar dari yang direkomendasikan. Efek samping lain termasuk

    insomnia dan takikardi pada pengobatan berulang. Efedrin tidak boleh dipakai pada pasien dengan

    gangguan kardiovaskular.

    Kontraindikasi

    Obat ini tidak dipakai pada pasien asma karena digunakan agonis beta 2 selektif.

  • 5/20/2018 makalah efedrin

    4/7

    BAB II

    PEMBAHASAN

    Efedrin digunakan untuk beberapa indikasi. Pertama, efedrin dapat digunakan untuk obat asma,

    sebagai bronkodilator (pelega saluran nafas) karena ia bisa mengaktifkan reseptor beta adrenergik yang

    ada di saluran nafas. Pengobatan asma tradisional atau jaman dulu masih banyak menggunakan efedrin

    dalam racikannya, namun obat ini mulai banyak ditinggalkan karena efek sampingnya yang cukup besar.

    Sifatnya yang tidak selektif di mana dapat mengaktifkan reseptor alfa adrenergik pada pembuluh darah

    perifer dapat menyebabkan efek vasokonstriksi atau penciutan pembuluh darah, yang bisa berakibat

    naiknya tekanan darah.

    1. Simpatomimetik

    Mekanisme Kerja

    Kerja farmakologi dari kelompok simpatomimetik ini adalah sebagai berikut :

    1. Stimulasi reseptor adrenergikyang mengakibatkan terjadinya vasokonstriksi, dekongestan nasal dan

    peningkatan tekanan darah.

    2. Stimulasi reseptor 1 adrenergik sehingga terjadi peningkatan kontraktilitas dan irama jantung.

    3. Stimulasi reseptor 2 yang menyebabkan bronkodilatasi, peningkatan klirens mukosiliari, stabilisasi sel

    mast dan menstimulasi otot skelet.

    Selektifitas relatif obat-obat simpatomimetik adalah faktor penentu utama penggunaan secara

    klinik dan untuk memprediksi efek samping yang umum. Obat simpatomimetik selektif 2 memiliki

    manfaat yang besar dan bronkodilator yang paling efektif dengan efek samping yang minimal pada terapi

    asma. Penggunaan langsung melalui inhalasi akan meningkatkan bronkoselektifitas, memberikan efek

    yang lebih cepat dan memberikan efek perlindungan yang lebih besar terhadap rangsangan (misalnya

    alergen, latihan) yang menimbulkan bronkospasme dibandingkan bila diberikan secara sistemik. Pada

    tabel 2 dapat dilihat perbandingan efek farmakologi dan sifat farmakokinetik berbagai obat

    simpatomometik yang digunakan pada terapi asma.

  • 5/20/2018 makalah efedrin

    5/7

  • 5/20/2018 makalah efedrin

    6/7

    BAB III

    KESIMPULAN

    Efedrin dapat digunakan untuk obat asma, sebagai bronkodilator (pelega saluran nafas) karena

    ia bisa mengaktifkan reseptor beta adrenergik yang ada di saluran nafas.

  • 5/20/2018 makalah efedrin

    7/7

    DAFTAR PUSTAKA