Makalah Dst

download Makalah Dst

of 17

description

dst

Transcript of Makalah Dst

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangPada saat ini, konsumsi listrik semakin banyak dan tak terelakkan. Listrik telah menjadi kebutuhan yang penting dalam kehidupan. Dengan kebutuhan yang semakin banyak, maka produksi listrik semakin meninkat. Dengan demikian solusinya ialah meningkatkan daya listrik untuk menjangkau pengguna (beban). Untuk mencapai kebeban melalui sistem yang panjang dimulai dari pembangkit, kemudian disalurkan ke gardu induk, setelah itu ditransmisikan dan terakhir didistribusikan menuju konsumen (beban). Dengan demikian perlunya perhitungan sistem distribusi yang baik. Distribusi itu sendiri, merupakan penyaluran langsung kebeban. Dimanak tegangan tersebut telah diturunkan sesuai dengan setandar IEC. Setandarisasi ini perlu dilakukan agar tercapainya kemanan yang baik dan efektif. Didalam sistem distribusi perlu adanya pendukung penyaluran yaitu berupa jaringan distribusi, gardu induk, gardu hubung, jaringan distribusi primer, gardu distribusi dan beberapa hal lainnya. Dengan demikian dapat diamati bahwa penyaluran distribusi sangatlah penting dan perlunya pengamatan terkhusus.

1.2. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah : Dapat mengerti definisi dari Sistem Distribusi Memahami klasifikasi sistem distribusi dan pembagian sistem distribusi. Mengetahui tentang jaringan distribusi primer dan sekunder Memahami beberapa penamaan kabel

1.3. ManfaatManfaat dari makalah ini ialah dapat memahami dan menambah wawasan tentang sistem distribusi.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Pengertian Sistem DistribusiSuatu sistem distribusi adalah semua bagian dari sistem tenaga listrik antara sumber daya besar (bulk power source) dan rangkaian pelayanan konsumen. Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.Sumber daya besar tersebut terletak pada daerah yang dilayani oleh sistem distrbusi atau dapat juga terletak didekatnya.Sumber daya besar tersebut dapat berupa suatu stasiun pembangkit atau berupa suatu gardu induk yang dilayani oleh pembangkit tenaga listrik yang jauh letaknya dari konsumen melalui suatu jaringan transmisi.Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah1) Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan),2) Perupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringandistribusi.Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik yang dihasilkan pusat pembangkitan disalurkan melalui jaringan transmisi. Tegangan generator pembangkit relatif rendah (6 kV 24 kV). Maka tegangan ini dinaikin dengan transformator daya ke tegangan yang lebih tinggi antara 150 kV 500 kV. Tujuan peningkatan tegangan ini, selain mempebesar daya hantar dari saluran (berbanding lurus dengan kwadrat tegangan), juga untuk memperkecil rugi daya dan susut tegangan pada saluran transmisi.Penurunan tegangan dari jaringan tegangan tinggi/ekstra tinggi sebelum ke konsumen dilakukan dua kali. Yang pertama dilakukan di gardu induk (GI), menurunkan tegangan dari 500 kV ke 150 kV atau dari 150 kV ke 70 kV. Yang kedua dilakukan pada gardu induk distribusi dari 150 kV ke 20 kV atau dari 70 kV ke 20kV. Saluran listrik dari sumber pembangkit tenaga listrik sampai transformator terakhir, sering disebut juga sebagai saluran transmisi, sedangkan dari transformator terakhir, sampai konsumen terakhir disebut saluran distribusi atau saluran primer.Ada dua macam saluran transmisi/distribusi PLN yaitu saluran udara (overhead lines) dan saluran kabel bawah tanah (underground cable). Kedua cara penyaluran tersebut masing - masing mempunyai keuntungan dan kerugian. Dari segi estetik, saluran bawah tanah lebih disukai dan juga tidak mudah terganggu oleh cuaca buruk, hujan, petir, angin, dan sebagainya namun saluran bawah tanah jauh lebih mahal di banding saluran udara, tetapi saluran bawah tanah tidak cocok untuk daerah rawan banjir karena bila terjadi gangguan akan berbahaya. Ada tiga bagian penting dalam proses penyaluran tenaga listrik, yaitu :Pembangkitan, Penyaluran (transmisi) dan distribusi seperti pada gambar berikut :

Tegangan sistem distribusi dapat dikelompokan menjadi 2 bagian besar, yaitu distribusi primer (20kV) dan distribusi sekunder (380/220V). Jaringan distribusi 20kV sering disebut Sistem Distribusi Tegangan Menengah dan jaringan distribusi 380/220V sering disebut jaringan distribusi sekunder atau disebut Jaringan Tegangan Rendah 380/220V. (http://lutro.blogspot.com/2012/12/pengertian-transmisi-dan-distribusi.html)

2.2. Pembagian Sistem DistribusiPada gambar 2-1 adalah suatu diagram skematis dari sistem distribusi yang menggambarkan bagian-bagiannya. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa suatu sistem distribusi secar umum dapat dibagi menjadi :

2.2.1. Jaringan SubtransmisiBerfungsi menyalurkan daya listrik dari sumber daya besar menuju gardu induk yang terletak didaerah beban. Biasanya menggunakan tegangan tinggi (70-150 kv) ataupun tegangan extra tinggi (500 kv) dalam penyaluran tegangannya, hal dilakukanuntuk berbagai alasan efisiensi, antara lain, penggunaan penampang penghantar menjadi efisien, karena arus yang mengalir akan menjadi lebih kecil

2.2.2. Gardu IndukBerfungsi menerima daya listrik dari jaringan subtransmisi dan menurunkan tegangan menjadi tegangan jaringan distribusi primer. (tegangan menengah). Pada gardu induk biasanya dilengkapi dengan peralatan ukur dan peralatan pengaman (proteksi) untuk menjaga kelangsungan pelayanan serta melindungi peralatan lainnya. Jadi pada bagian ini terjadi penurunan tegangan dari tegangan tinggi ataupun tegangan extra tinggi ke tegangan menengah 20 kv

2.2.3. Gardu HubungBerfungsi menerima daya listrik dari gardu induk yang telah diturunkan menjadi tegangan menengah dan menyalurkan/membagi daya listrik tanpa merubah tegangannya melalui jaringan distribusi primer menjadi gardu/ transformator distribusi. Pada gardu hubung berisi rel-rel daya,pemisah,pemutus daya (circuit breaker ) dengan relay arus lebih dan alat-alat ukur. Kadang-kadang seringkali gardu hubung tidak diperlukan dan jaringan distribusi primer langsung merupakan out-going feeder dari rel-rel daya pada pusat pembangkit atau pada gardu induk.

2.2.4. Jaringan Distribusi PrimerJaringan distribusi primer dilayani oleh gardu hubung atau langsung dari gardu induk dan atau dari pusat pembangkit. Dan berfungsi menyalurkan daya listrik, menjelajahi daerah asuhan ke gardu/ transformator distribusi.

2.2.5. Gardu DistribusiBerfungsi biasanya untuk menurunkan tegangan primer (tegangan menengah) menjadi tegangan sekunder (biasanya 127/220 V atau 220/380V). Pada gardu distribusi biasanya dilengkapi dengan peralatan-peralatan ukur dan pengaman (proteksi) seperti : pemisah, pemutus beban (load break switch), fuse atau fuse cut out. Gardu distribusi ini pada kenyataannya dapat berupa garrdu beton atau gardu metal clad (besi) atau dapat berupa gardu transformator tiang. Pada dewasa ini PLN pada umumnya mempergunakan unit-unit transformator distribusi dengan unit-unit KVA trafo yang banyak terdapat dipasaran, contoh : 1600, 1250, 1000, 800, 630, 500, 400, 315, 250, 200, 160, 100, 50KVA untuk unit-unit 3 fasa dan 10, 15, 20, 25, 37, 50KVA untuk unit-unit 1 fasa.

2.2.6. Jaringan Distribusi SekunderJaringan Distribusi Sekunder yang menghubungkan sisi tegangan rendah sekunder. Jaringan distribusi sekunder berfungsi untuk menyalurkan/ menghubungkan sisi tegangan rendah transformator distribusi ke konsumen mengunakan jaringan hantaran udara 3 fasa 4 kawat dengan tegangan distribusi sekunder 127/ 220 Volt atau 220/ 380 Volt. Kecuali untuk daerah-daerah khusus dengan pertimbangan keindahan, keselamatan dan keandalan yang tinggi dipergunakan sistem kabel bawah tanah.

2.2.7. Sambungan RumahPada sambungan rumah, biasanya tegangan yang diterima sebesar 110-400 volt, yaitu tegangan saluran beban menghubung kepada peralatan. Pada sambungan rumah, tegangan yang diterima disesuaikan antara 220/380 volt.Darisaluran transmisi,teganganditurunkan lagi menjadi20 kVdengantransformator penurun teganganpadagardu induk distribusi, kemudian dengan sistemtegangantersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan olehsaluran distribusi primer. Darisaluran distribusi primerinilahgardu-gardu distribusimengambilteganganuntuk diturunkan tegangannya dengantrafo distribusimenjadisistem tegangan rendah, yaitu220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan olehsaluran distribusi sekunderke konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwasistem distribusimerupakan bagian yang penting dalamsistem tenaga listriksecara keseluruhan

Dari rincian pengelompokan diatas dapat dilihat kembali dalam gambar 1 :

Gambar 1. Konfigurasi Sistem Tenaga Listrik.Untuk kemudahan dan penyederhanaan, lalu diadakan pembagian serta pembatasan-pembatasan seperti pada Gambar diatas:Daerah I : Bagian pembangkitan (Generation)Daerah II : Bagian penyaluran (Transmission) , bertegangan tinggi (HV,UHV,EHV)Daerah III : Bagian Distribusi Primer, bertegangan menengah (6 atau 20kV).Daerah IV : (Di dalam bangunan pada beban/konsumen), Instalasi, bertegangan rendah.Berdasarkan pembatasan-pembatasan tersebut, maka diketahui bahwa porsi materi Sistem Distribusiadalah Daerah III dan IV, yang pada dasarnya dapat dikelasifikasikan menurut beberapa cara, bergantung dari segi apa klasifikasi itu dibuat. Dengan demikian ruang lingkup Jaringan Distribusi adalah:a.SUTM, terdiri dari : Tiang dan peralatan kelengkapannya, konduktor dan peralatan perlengkapannya, serta peralatan pengaman dan pemutus.b.SKTM, terdiri dari : Kabel tanah, indoor dan outdoor termination dan lain-lain.c.Gardu trafo, terdiri dari : Transformator, tiang, pondasi tiang, rangka tempat trafo, LV panel, pipa-pipa pelindung, Arrester, kabel-kabel, transformer band, peralatan grounding,dan lain-lain.d.SUTR dan SKTR terbagi: sama dengan perlengkapan/material pada SUTM dan SKTM. Yang membedakan hanya dimensinya.

2.3. Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga ListrikSecara umum, saluran tenaga Listrikatausaluran distribusidapat diklasifikasikan sebagai berikut:2.3.1. Menurut Nilai TegangannyaMenurut nilai tegangannya terbagi menjadi 2 yaitu :

2.3.1.1. Saluran Distribusi PrimerTerletak pada sisi primertrafo distribusi, yaitu antara titik Sekundertrafo substation(Gardu Induk) dengan titik primertrafo distribusi. Saluran ini bertegangan menengah 20 kV.Jaringan listrik 70 kVatau150 kV, jika langsung melayani pelanggan, bisa disebut jaringan distribusi.Sesuai dengan fungsinya, maka suatu sistem jaringan distribusi primer dengan bagian-bagiannya dapat merupakan bentuk/susunan yang berbeda-beda disesuaikan dengan ujuan tertentu. Macam-macam Distribusi Primer terdiri :2.3.1.1.1 Jaringan hantar udara (over head line)Jaringan hantaran udara baik digunakan pada daerah dengan kepadatan beban rendah, karena harga untuk pembelian jalan untuk hantar dara relatif murah, disamping harga materialnya murah dibandinkan dengan hantaran bawah tanah : Mudah dilakukan perluasan pelayanan dengan penarikan cabang yang diperlukan Mudah memeriksa jika terjadi gangguan pada jaringan, Mudah untuk melakukan pemeliharaanTiang-tiang distribusi primer dapat pula digunakan untuk jaringan distribusi sekunder dan keperluan pemasangan trafo distribusi nsekunder, sehingga harga instalasi lebih murahJaringan hantar udara menyalurkan daya listrik melalui kawat telanjang atau kabel yang digunakan pada tiang-tiang dengan perantara isolator-isolator, sehingga dengan demikian gangguan lebih mudah terjadi dan juga onkos untu melakukan pemeliharaan lebih tinggi, disamping mengurangi kerapian/keindahan disekitarnya karena saluran kawat yang berseleweran.Penghantar untuk suatu jaringan distribusi primer yang biasa digunakan adalah jenis kawat yang berlilitan. Tiang-tiang yang digunakan dapat berupa tiang kayu, besi, beton maupun dari rangka besi. Tetapi untuk jaringan distribusi primer yang paling banyak digunakan adalah tiang besi karena akan memberikan banyak mberikan keuntungan-keuntungan yaitu : Tidak terpengaruh oleh cuaca, sehingga umurnya lebih panjang dari tiang kayu Tiang besi dapat langsung digunakan sebagai elektroda pentanahan, Pemasangan tidak sesukar dari tiang beton

2.3.1.1.2 Jaringan Kabel Bawah Tanah (Under Ground Cable)Untuk daerah dengan kerapan yang tinggi seperti daerah perkotaan, perusahaan dan lainnya, pemasangan hantaran udara akan mengganggu, baik ditinjau dari segi keamanan maupun segi keindahan, sebab bangunan diperkotaan pada umumnya tinggi-tinggi sehingga keamanan bagi manusia sangat sulit.Keuntungan lain yang didapat dari jaringan bawah tanah ialah bebasnya kabel dari gangguan pepohonan, sambaran petir, gangguan manusia. Dari segi estetika kabel bawah tanah tidak kelihatan sehingga keindahan suatu kota tidak dirusak. Dari segi keamanan kabel bawah tanah lebih aman untuk manusia, karena tidak mudak tersentuh oleh manusia.Kerugian dari jaringan bawah tanah ialah : Harga kabel yang relatif mahal Tidak fleksibel terhadap perubahan jaringan Perawatan lebih sulit Gangguan sering bersifat permanen Waktu dan biaya untuk menanggulangi bila terjadi ganguan lebih mahal dan lamaKabel bawah tanah yang biasa digunakan pada sistem distribusi primer ada beberapa macam yaitu :1. Ditinjau dari bahan penghantar- bahan tembaga-bahan alumunium2. Ditinjau dari inti (urat) dari penghantar- kaber ber-inti tunggal- kabel ber-inti dua- kabel ber-inti tiga- kabel ber-inti empat, dimana inti yang satu lebih kecil dan digunakan sebagai kawat tanah3. Ditinjau dari bentuk intinya.- kabel ber-inti Bulat- kabel ber-inti oval (sector)4. Ditinjau dari konstruksinya- kabel yang semua intinya dibungkus dengan timah (Belted Cable)- kabel yang masing-masing intinya dibungkus dengan timah (Screen Cable)- Kabel berisi minyak- Kabel berisi gas

2.3.1.2. Saluran Distribusi SekunderSistem distribusi sekunderdigunakan untuk menyalurkan tenagalistrikdarigardu distribusike beban-beban yang ada di konsumen. Padasistem distribusi sekunderbentuk saluran yang paling banyak digunakan ialahsistem radial. Sistem ini dapat menggunakankabelyang berisolasimaupunkonduktor tanpa isolasi. Sistem ini biasanya disebut sistem tegangan rendah yang langsung akan dihubungkan kepada konsumen/pemakai tenaga listrik dengan melalui peralatan-peralatan sbb:- Papan pembagi padatrafo distribusi,- Hantarantegangan rendah(saluran distribusi sekunder).- Saluran Layanan Pelanggan (SLP) (ke konsumen/pemakai)- Alat Pembatas dan pengukur daya (kWh meter) sertafuseatau pengaman pada pelanggan.Saluran penyalur sekunder ini langsung kekonsumen bisa dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Komponen Sistem DistribusiDiagram rangkaian sisi sekundertrafo distribusiterdiri dari:2.3.1.2.1. Sistem distribusi satu fasa dengan dua kawat,Tipe ini merupakan bentuk dasar yang paling sederhana, biasanya digunakan untuk melayani penyalur daya berkapasitas kecil dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan dan pedesaan.

2.3.1.2.2.Sistem distribusi satu fasa dengan tiga kawat, Pada tipe ini, prinsipnya sama dengan sistem distribusi DC dengan tiga kawat, yang dalam hal ini terdapat dua alternatif besar tegangan. Sebagai saluran netral disini dihubungkan pada tengah belitan (center-tap) sisi sekunder trafo, dan diketanahkan, untuk tujuan pengamanan personil. Tipe ini untuk melayani penyalur daya berkapasitas kecil dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan dan pedesaan.

2.3.1.2.3.Sistem distribusi tiga fasa empat kawat tegangan 120/240 Volt, Tipe ini untuk melayani penyalur daya berkapasitas sedang dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan pedesaan dan perdagangan ringan, dimana terdapat dengan beban 3 fasa.2.3.1.2.4.Sistem distribusi tiga fasa empat kawat tegangan 120/208 Volt.Tipe ini, menyalukan tegangan 120/280 Volt.

2.3.1.2.5.Sistem distribusi tiga fasa dengan tiga kawat, Tipe ini banyak dikembangkan secara ekstensif. Dalam hal ini rangkaian tiga fasa sisi sekunder trafo dapat diperoleh dalam bentuk rangkaian delta (segitiga) ataupun rangkaian wye (star/bintang). Diperoleh dua alternatif besar tegangan, yang dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan adanya pembagian seimbang antara ketiga fasanya. Untuk rangkaian delta tegangannya bervariasi yaitu 240 Volt, dan 480 Volt. Tipe ini dipakai untuk melayani beban-beban industri atau perdagangan.

2.3.1.2.6.Sistem distribusi tiga fasa dengan empat kawat, Pada tipe ini, sisi sekunder (output) trafo distribusi terhubung star,dimana saluran netral diambil dari titik bintangnya. Seperti halnya padasistem tiga fasa yang lain, di sini perlu diperhatikan keseimbangan beban antara ketiga fasanya, dan disini terdapat dua alternatif besar tegangan.

2.3.2. Menurut bentuk tegangannyaMenurut teganyanyya terbagi menjadi dua yaitu : 2.3.2.1. Saluran Distribusi DC (Direct Current)menggunakan sistem tegangan searah2.3.2.1. Saluran Distribusi AC (Alternating Current)menggunakan sistem tegangan bolak-balik.

2.3.3. Menurut jenis/tipe konduktornya2.3.2.1. Saluran udara, dipasang pada udara terbuka dengan bantuan penyangga (tiang) dan perlengkapannya, dan dibedakan atas:-Saluran kawat udara, bilakonduktornya telanjang, tanpa isolasi pembungkus.-Saluran kabel udara, bila konduktornya terbungkus isolasi.2.3.2.2. Saluran Bawah Tanah, dipasang di dalam tanah, dengan menggunakan kabel tanah (ground cable).2.3.2.3. Saluran Bawah Laut, dipasang di dasar laut dengan menggunakankabel laut(submarine cable)

2.3.4. Menurut susunan (konfigurasi) salurannyaa. Saluran Konfigurasi horizontal, bila saluranfasaterhadapfasayang lain/terhadap netral, atau saluranpositipterhadapnegatip(pada sistem DC) membentuk garis horisontal.

b. Saluran Konfigurasi Vertikal, bila saluran-saluran tersebut membentuk garis vertikal

c. Saluran konfigurasi Delta, bila kedudukan saluran satu sama lain membentuk suatu segitiga (delta).

2.3.5. Menurut Susunan RangkaiannyaDari uraian diatas telah disinggung bahwasistem distribusidi bedakan menjadi dua yaitusistem distribusi primerdansistem distribusi sekunder.

2.3.5.1. Jaringan Sistem Distribusi Primer,Sistem distribusi primerdigunakan untuk menyalurkantenaga listrikdarigardu induk distribusike pusat-pusat beban. Sistem ini dapat menggunakansaluran udara,kabel udara, maupunkabel tanahsesuai dengan tingkat keandalan yang diinginkan dan kondisi serta situasi lingkungan.Saluran distribusiini direntangkan sepanjang daerah yang akan disuplai tenaga listriksampai ke pusat beban.Terdapat bermacam-macam bentukrangkaian jaringan distribusi primer, yaitu :2.3.5.1.1. Jaringan Distribusi RadialBentuk jaringan ini merupakan bentuk yang paling sederhana, banyak digunakan dan murah. Dinamakan radial karena saluran ini ditarik secara radial dari suatu titik yang merupakan sumber dari jaringan itu dan dicabang-cabangkan ke titik-titik beban yang dilayani, seperti terlihat pada gambar. 1

Gambar 1Jaringan distribusi radial

Catu daya berasal dari satu titik sumber dan karena adanya pencabangan-pencabangan tersebut, maka arus beban yang mengalir disepanjang saluran menjadi tidak sama sehingga luas penampang konduktor pada jaringan bentuk radial ini ukurannya tidak sama karena arus yang paling besar mengalir pada jaringan yang paling dekat dengan gardu induk. Sehingga saluran yang paling dekat dengan gardu induk ini ukuran penampangnya relatif besar dan saluran cabang-cabangnya makin keunjung dengan arus beban yang lebih kecil mempunyai ukuran konduktornya lebih kecil pula.

2.3.5.1.2. Sistem Jaringan DistribusiLoopJaringan ini merupakan bentuk tertutup, disebut juga bentuk jaringan ring. Susunan rangkaian saluran membentuk ring, seperti terlihat pada gambar 2 yang memungkinkan titik beban terlayani dari dua arah saluran, sehingga kontinuitas pelayanan lebih terjamin serta kualitas dayanya menjadi lebih baik, karenadroptegangan dan rugi daya pada saluran menjadi lebih kecil.

Gambar 2Jaringan Distribusi Loop

2.3.5.1.3. Sistem Jaringan Distribusi SpindelJaringan distribusi spindel (seperti gambar 3) merupakan saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM) yang penerapannya sangat cocok di kota-kota besar.

Gambar 3Jaringan Distribusi Spindel

Sistem jaringan distribusi speindel sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan antara lain :1. Peningkatan keandalan atau kontinuitas pelayanan sistem.2. Menurunkan atau menekan rugi-rugi akibat gangguan.3. Sangat baik untuk mensuplai daerah beban yang memiliki kerapatan beban yang cukup tinggi.4. Perluasan jaringan mudah dilakukan.Sistem ini cocok untuk melayani kota-kota besar dimana beban tersebar dimana-mana.

2.4. Jenis-Jenis Kabel Dan Nomenklatur Kabel Listrik

Kode KabelKeterangan dan contoh

ASelubung atau lapisan perlindungan luar bahan serat (misalnya goni/jute). Contoh NKRA, NAKBA

AASelubung atau perlindungan luar dua lapis dari bahan serat goni (jute). Contoh : NAHKZAA, NKZAA

BPerisai dari pita baja ganda. Contoh : NYBY,NEKBA

Cenghantar konsentris tembaga. Contoh : NYCY

CEpenghantar konsentris pada masing-masing inti, dalam hal kabel berinti banyak. Contoh : NYCEY

CWpenghantar konsentris pada masing-masing inti, yang dipasang secara berlawanan arah untuk kabel tegangan nominal 0,6/1 kV (1,2 kV). Contoh : NYCWY

Dspriral anti tekan pita penguat non-magnetis

Ekabel dengan masing-masing intinya beselubung logam. Contoh : NEKBA

Fperisai kawat baja pipih. Contoh : NYFGbY

GSpiral dari kawat baja pipih. Contoh NYKRG

isolasi karet / EPR. Contoh : NGA

selubung isolasi dari karet

2GIsolasi karet butil dengan daya tahan lebih tinggi terhadap panas. Contoh : N2GAU

GbSpiral pita baja (mengikuti F atau R . Contoh : NYRGbY, N2XSEYFGby

HLapisan penghantar di luar isolasi untuk membatasi medan listrik. Contoh : NHKBA,NHKRA

KSelubung timbal. Contoh : NKBA,NAKBY

KLSelubung alumunium. Contoh : NKLY,NAHKLY

KWKSelubung dari pita tembaga yang terpasang dan dilas memanjang. Contoh : NKWKZY

LPerisai dari jalinan kawat baja bulat (braid)

MKKabel dengan selubung timah hitam untuk pemasangan dalam kapal laut. Contoh MK

NKabel standar penghantar tembaha. Contoh : NYA,NYY

NAKabel standar penghantar alumunium. Contoh : NAYFGbY,NAKBA

NFKabel udara berisolasi di pilin. Contoh : NF2X,NFAY

NIKabel bertekanan gas. Contoh : NIKLDEY

NOKabel bertekanan minyak. Contoh : NOKDEFOA

NPKabel dalam pipa bertekanan gas. Contoh NPKDvFSt2Y

OPerisai terbuka dari kawat-kawat baja. Contoh : NNKROAKabel berpenangkal oval. Contoh : NYM-OKabel tanpa ini berwarna hijau kuning. Contoh : NYFGbY-O

QJalinan (braid) dari kawat-kawat baja berselubung seng (zing-coated). Contoh : NYKQ

RPerisai dari kawat-kawat baja bulat. Contoh : NYRGbY

RRDua lapisan perisai dari kawat-kawat baja bulat. Contoh : NKRRGbY

SPerisai dari tembaga, pelindung listrik dari pita tembaga yang dibalutkan pada semua inti kabel bersama-sama. Contoh : N2XSY

SEPelindung listrik dari pita tembaga yang melindungi masing-masing inti kabel. Contoh N2XSEY

TTali penggantung dari baja

2XSelubung isolasi dari XLPE. Contoh : NF2X,N2XSY

YSelubung isolasi dari PVC. Contoh : NYA

2YSelubung isolasi dari polyethylene

ZPerisai dari kawat-kawat yang masing-masing mempunyai bentuk Z. Contoh : NKZAA

ZPenghantar berisolasi dengan beban tarik. Contoh : NYMZSelubung logam dan pita seng. Contoh : NYRUZY

Berikut ini contoh kabelnya :

Gamabar 3. Kabel NYFGbY

BAB IIIPENUTUP

3.1. KesimpulanSistem distribusi merupakan penyaluran listrik dari daya listrik besar sampai menuju ke beban (pengguna) dengan daya yang sesuai dengan standar. Penyaluran ini memerlukan beberapa tahapan dan perhitungan yang baik. Agar tecapainya tingkat keamanan yang baik dan efisien.3.2. SaranPerlu adanya pembahasan yang lebih mendetail dari setiap pembagian. Karena makalah ini hanya membahas secara umum.

DAFTAR PUSTAKA

_____.2014. Buku Distribusi Sistem Tenaga Bab II.Palembang : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Sriwijaya._____.2014. Distribusi Sistem Tenaga Listrik. http://saranabelaja r.wordpress .com/category/teknik-elektro/distribusi-sistem-tenaga-listrik/. Dikutip tanggal 10 Februari 2014_____.2014. Jenis Kabel dan Nomenklatur . http://kamuslistrik .blogspot .com /20 10 /02/jenis-kabel-dan-nomenklatur-kabel.html. Dikutip tanggal 10 Februari 2014_____.2014. Sistem Distribusi Tenaga Listrik. http://elektro-unima l.blogspo t. com/2013/05/sistem-distribusi-tenaga-listrik.html. Dikutip tanggal 10 Februari 2014_____.2014. Sistem Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. http://ilmuli strik. Com /sistem-jaringan-distribusi-tenaga-listrik.html. Dikutip tanggal 10 Februari 2014

16 | Distribusi Sistem Tenaga Kelompok 1