Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
-
Upload
dhedywidyabawadentist -
Category
Documents
-
view
1.672 -
download
171
Transcript of Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
1/16
SELECTIVE GRINDING
PENGGERINDAAN SELEKTIF DALAM TINDAKAN
PENYESUAIAN OKLUSI
MAKALAH SEMINAR 1
Fajar Octaviani,drg dan Aldilla Miranda,drg
BAGIAN PERIODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
2/16
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
BAB 2 KONSEP OKLUSI, KELAINAN OKLUSI, DAN RENCANA PERAWATAN ... 3
2.1 OKLUSI IDEAL ..............................................................Error! Bookmark not defined.
2.2 KELAINAN OKLUSI .....................................................Error! Bookmark not defined.
2.3 DIAGNOSA KELAINAN OKLUSI ...............................Error! Bookmark not defined.
2.4 RENCANA PERAWATAN (TERAPI KELAINAN OKLUSI) .Error! Bookmark not
defined.
2.4.1 DEFINISI TERAPI OKLUSI ...........................Error! Bookmark not defined.
2.4.2 SYARAT MELAKUKAN SELECTIVE GRINDI NG...Error! Bookmark not
defined.
BAB 3 SELECTIVE GRINDI NG ........................................................................................... 9
3.1 TINJAUAN UMUM SELECTIVE GRINDING.......................................................... 9
3.2 PROSEDUR................................................................................................................... 9
BAB 4 KESIMPULAN ......................................................................................................... 13
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 14
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
3/16
M ak a la h Se mi n ar 1
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Keadaan anatomis gigi seperti malposisi gigi merupakan bentuk dari anomali
oklusi.1Anomali oklusi tersebut dapat menyebabkan adanya trauma oklusi yang
bermula dari terdeteksinya prematur kontak pada suatu gigi. Prematur kontak pada
gigi tersebut mengakibatkan adanya gaya yang berlebihan pada jaringan
periodonsium, sehingga menyebabkan terjadinya kegoyangan gigi secara klinis
sebagai respon adpatasi jaringan periodontal terhadap kelebihan daya yang diterima
gigi tersebut. Prematur kontak yang terjadi, menyebabkan adanya occlusal
interference atau hambatan oklusal, yaitu hambatan yang terjadi saat melakukan
gerakan lateral mandibula. Keadaan oklusi dengan adanya hambatan oklusal akan
mengakibatkan terjadinya oklusi patologis atau trauma oklusi.1,2
Trauma oklusi seharusnya diperbaiki dengn penyesuaian oklusal yang tepat,
sehingga dapat memperbaiki hubungan oklusi gigi geligi, mencegah terjadinya
trauma oklusi yang akan merusak jaringan pendukung sekitar gigi tersebut dan akan
membentuk lingkungan harmonis antara otot-otot leher dan kepala dengan sendi
temporo mandibular serta sistem neuromuskular. Penyesuaian oklusal diindikasikan
sebagai perawatan pada gangguan fungsional dan dilakukan sebelum prosedur
restoratif. Secara umum perawatan yang terbaik harus didasari oleh ketentuan bahwa
perubahan pada gigi harus dilakukan seminimal mungkin untuk memenuhi tujuan
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
4/16
M ak a la h Se mi n ar 1
2
perawatan. Seringkali hanya sedikit sekali perubahan gigi yang diperlukan untuk
mendapatkan hubungan oklusi yang lebih menguntungkan.
2
Hambatan oklusal yang memperlihatkan adanya tanda-tanda trauma oklusi
biasanya dirawat dengan metode penyesuaian oklusi yang prinsipnya adalah dengan
prosedur pengambilan jaringan keras gigi. Prosedur itu dapat berupa selective
grinding. Mekanisme lainnya, dapat berupa prosedur konservasi atau pemugaran
jaringan keras gigi serta dapat juga berupa prosedur ortodontik atau pergerakan minor
gigi. Ketika pemilihan metode penyesuaian oklusi dilakukan dengan prosedur
selective grinding, maka dibutuhkan kemampuan untuk memprediksi hasil yang baik
dari pendekatan ini. Kemampuan memprediksi hasil yang baik tersebut, diperoleh
dari keberhasilan menganalisis dan memahami gambaran keseluruhan dari kontak
oklusalsecara teliti sebagai dasar dari prosedur penyesuaian oklusi.1,3,,4
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
5/16
M ak a la h Se mi n ar 1
3
BAB 2
KONSEP OKLUSI, KELAINAN OKLUSI, DAN PENENTUAN RENCANA
PERAWATAN
2.1 OKLUSI IDEAL
Oklusi ideal merupakan oklusi yang memperlihatkan hubungan yang harmonis
pada sistem mastikasi dan sistem neouromuskular yaitu tidak ada gangguan oklusi
sehingga adaptasi neuromuscular baik. Konsep oklusi ideal memenuhi fungsi estetik
dan fungsi fisiologis yang menurut standar anatomi berfungsi stabil, sehat dan
nyaman.6
Adapun kriteria oklusi ideal antara lain :
1.
Hubungan yang harmonis dibentuk oleh cuspdanfossa.
2. Cuspal guidance normal.
3. Oklusi interkuspal harus berlangsung pada sumbu retrusi pada ketinggian
oklusal 2-4 mm di atas posisi istirahat.
4. Semua gerak artikulasi ke dalam atau ke luar dari oklusi interkuspal retrusi
harus membebaskan semua gigi posterior dari oklusi dan harus
berlangsung antara gigi kaninus pada gerak lateral dan antara gigi
insisisvus sebagai satu kelompok pada gerak protrusi.
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
6/16
M ak a la h Se mi n ar 1
4
5. Semua cusp pendukung ( support cusp) harus beroklusi pada sentral fosa
antagonis dan masing-masing support cusp harus mempunyai kontak
tripod dengan fossa antagonis.
Konsep ini disebut konsep disklusi atau oklusi protektif mutualisme, dianggap
paling protektif untuk fungsi gigi-geligi. Oklusi ini jarang terjadi pada gigi asli yang
belum diperbaiki, dan untuk mendapatkannya dibutuhkan rekonstruksi atau
penyesuaian oklusal yang terencana.
2.2 KELAINAN OKLUSI
Traumatic occlusion adalah oklusi yang menyebabkan kerusakan pada jaringan
periodontal.6 Terjadi karena daya oklusal berlebih (occlusal excessive force),
mengakibatkan kontak prematur gigi.1
Contoh daya oklusal berlebih misalnya
tambalan overhang dan overilled, mahkota jaket yang overcontact, kasus maloklusi
misalnya deep bite atau palatal bite atau cingulum bite, dimana ujung insisal gigi
insisif rahang bawah mengenai bagian palatal gigi insisif rahang atas, akan
menimbulkan daya oklusal berlebih. Dapat juga menyebabkan kebiasaan buruk
seperti clenching dan bruxism, yang bila tidak ditangani dapat mengakibatkan
kerusakan jaringan periodontal.
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
7/16
M ak a la h Se mi n ar 1
5
Gangguan oklusi akibat daya berlebih dari kontak prematur perlu penanganan
segera, sebelum terjadi mobilitas gigi dengan penyesuaian oklusi. Jika kegoyangan
gigi telah terjadi maka dapat dilakukan splinting.
Manifestasi gangguan oklusi dapat dilihat secara klinis, radiografis, maupun
histopatologis, diantaranya :6
1. Kegoyangan gigi.
2.
Pelebaran merman periodontal.
3. Kerusakan tulang alveolar.
4. Poket inftabony.
5. Keterlibatan furkasi.
6. Migrasi gigi anterior.
7. Disfungsi otot
8. Gangguan TMJ.
Tidak semua kelainan oklusi mendapatkan terapi oklusi erupa selective
grinding. Perlu seleksi kasus untuk menentukan mana sajakah yang memerlukan
penyesuaian oklusi. Pada Skema Indikasi Melakukan Selective Grinding (Glickman,
1990) dibawah ini dijelaskan bahwa Occlusal prematurities dikelompok 1 tidak
selalu indikasi selective grinding, bisa saja hanya memerlukan prosedur dari bagian
lain seperti penambalan, perawatan orthodonti, maupun pembuatan mahkota jaket.
Pada kelompok 2 bruxing habitsjuga belum tentu indikasi selective grinding, karena
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
8/16
M ak a la h Se mi n ar 1
6
terapi yang diberikan dapat berupa night guard. Dan dikelompok 3 yang mempunyai
tanda kerusakan pada jaringan saja yang perlu mendapatkan perawatan selective
grinding.6
Gambar 1. Skema Indikasi Melakukan Selective Grinding (Glickman,1990)
2.3 DIAGNOSA KELAINAN OKLUSI
Untuk melakukan pemeriksaan klinis dari kelainan oklusi, harus melalui
evaluasi menyeluruh. Perlu dilakukan anamnesa yang mendalam untuk mengetahui
riwayat kesehatan pasien. Perlu ditanyakan adakah riwayat keterbatasan saat
membuka mulut, rasa sakit saat membuka mulut, bunyi pada sendi rahang, dan nyeri
otot pengunyahan.1,2
Selanjutnya setelah dilakukan anamnesa maka dilakukan beberapa pemeriksaan
klinis diantaranya: 2
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
9/16
M ak a la h Se mi n ar 1
7
1. Evaluasi kelainan sendi temporomandibular, seperti: Jarak pembukaan antar
insisal, jalur buka tutup mulut, auskultasi dan palpasi ringan pada masing-
masing sendi temporomandibular pada saat rentang gerak penuh.
2. Memeriksa adanya pergerakan yang menyimpang.
3. Memeriksa kegoyangan gigi.
4. Melihat adanya atrisi gigi.
5. Perabaan tiap otot pengunyahan dan hubungan otot kepala dan leher.
6.
Mengevaluasi semua jaringan lunak wajah, rongga mulut, dan daerah orofaring.
7. Analisis oklusi menyeluruh dengan menggunakan model diagnostik yang
akurat.
2.4 RENCANA PERAWATAN (TERAPI PENYESUAIAN OKLUSI)
2.4.1DEFINISI TERAPI OKLUSI
Terapi Oklusi adalah terapi yang diberikan untuk memperbaiki kerusakan
jaringan periodontal akibat oklusi. Tujuan dari terapi oklusi ini adalah untuk
mengembalikan oklusi ideal dan menjaga fungsi jaringan periodontal. 1
2.4.2SYARAT PELAKSANAAN TERAPI SELECTIVE GRINDING
1. Pemilihan terapi oklusi dapat bermacammacam sesuai seleksi kasus seperti
yang telah diutarakan sebelumnya. Selain seleksi kasus yang tepat,
pengetahuan klinisi tentang prosedur harus baik, alat dan bahan yang
lengkap, kesediaan pasien untuk melakukan terapi ini karena posedur ini
harus dilakukan berulang- ulang sampai ditemukan oklusi yang ideal.
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
10/16
M ak a la h Se mi n ar 1
8
Prosedur ini tidak boleh dilakukan terlalu lama, maksimal 1 jam tiap
kunjungan. Perlu kehati-hatian saat melakukan penggerindaan, hanya bagian
email saja yang dikurangi dan harus mempertahankan bentuk anatomisnya.
Setelah melakukan semua tindakan penggerindaan, perlu dilakukan
polishing untuk menghindari retensi plak.
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
11/16
M ak a la h Se mi n ar 1
9
BAB 3
SELECTIVE GRINDING
3.1 TINJAUAN UMUM SELECTIVE GRINDI NG
Selective grindingyaitu suatu tindakan mengurangi jaringan keras gigi secara
mekanis di daerah oklusal dari gigi-gigi posterior.3Tujuan umum dari tindakan ini
yaitu untuk mengeliminasi adanya permatur kontak dan mengembalikan oklusi gigi
yang harmonis baik dalam keadaan oklusi sentrik maupun dalam keadaan fungsi
sehingga kesehatan jaringan periodontal secara keseluruhan akan membaik. Hal yang
harus dicapai dari teknik ini dalam melakukan terapi oklusi, antara lain:4
1. Mencapai relasi antar bonjol yang maksimal dengan kriteria, seperti: tanpa
disertai kontak gigi anterior atau jika ada pun kontak yang terjadi sangat
ringan, kontak gigi posterior yang terdistribusi merata, kontak gigi rahang
atas dan bawah yang stabil, serta vertikal dimensi antar gigi yang normal
untuk mencapai fungsi, estetika, dan kesehatan yang baik.
2. Pergerakan rahang yang tanpa hambatan.
3. Bebas dari trauma oklusi yang disebabkan oleh prematur kontak
3.2 PROSEDUR
Sebelum melakukan prosedur selective grinding, dilakukan diagnosis terlebih
dahulu melalui beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut meliputi keadaan intra
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
12/16
M ak a la h Se mi n ar 1
10
oral (mobilitas gigi, fremitus, atrisi gigi, resesi), pemeriksaan ekstra oral (TMJ),
pemeriksaan radiologis, dan menggunakan alat bantu berupa model pada artikulator.
Secara garis besar, prosedur rehabilitasi oklusal yang bertujuan menghilangkan
interference atau hambatan saat fungsi terdiri dari:
1. Menjelaskan prosedur ke pasien
Pasien seringkali menganggap bahwa prosedur penggerindaan gigi dapat
menyebabkan perubahan pada penampilan atau wajah, meningkatkan
kecenderungan karies pada gigi tersebut, dan meningkatkan sensitivitas. Tugas
dari operator untuk menjelaskan kepada pasien bahwa prosedur yang dilakukan
bukan memendekkan gigi, tetapi hanya memperbaiki bentuk agar dapat
berfungsi dengan lebih baik.
2. Menghilangkan hambatan laterotrusif (working side)
Eliminasi pada sangkutan yang menghambat pergerakan lateral dari relasi
sentrik dan oklusi sentrik pada sisi working side dihilangkan dengan cara
menggerinda inklinasi lingual bukal cusp gigi atas atau inklinasi bukal lingual
cusp rahang bawah dengan istilah BULL (Buccal Upper Lingual Lower).
Working sideini sisi dimana bonjol rahang atas dan bawah selalu berkontak.
3. Menghilangkan hambatan mediotrusif (balancing side)
Sangkutan yang terjadi pada pergerakan lateral di sisi balancing side
dihilangkan dengan cara menggerinda inklinasi palatal bukal cuspgigi atas atau
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
13/16
M ak a la h Se mi n ar 1
11
inklinasi bukal lingual cusp rahang bawah dengan istilah PUBL (Palatal Upper
Buccal Lower).
4. Menghilangkan hambatan protrusif
Contact guidancepada gerakan protrusif terdapat di gigi insisivus maksila. Pada
gigi insisivus, terdapat pembagian daerah kontak untuk penentuan lokasi
penggerindaan.
5. Pemolesan dan penyempurnaan permukaan gigi yang kasar paska prosedur
penggerindaan.
Permukaan gigi yang telah digerinda akan menjadi kasar dan kadang tajam.
Untuk itu permukaan gigi yang telah digerinda tersebut harus dibentuk kembali
seusai permukaan anatomis gigi sebelum mengalami kelainan. Prosedur
tersebut terdiri darispheroidingdanpointing.
a.
Spheroiding (membulatkan), yaitu mengembalikan kontur normal gigi.
Gerakan yang dilakukan seperti mengecat, dengan menyapukan bur sesuai
kontur gigi. Tujuan dari tindakan ini, yaitu untuk merestorasi kecembungan
bukolingual yang meningkat akibat keausan oklusal.
b.Pointing, yaitu merestorasi titik puncak bonjol/cuspdengan menggunakan
bur.
Setelah membentuk kembali permukaan anatomis, maka dilakukan pemolesan
dengan menggunakan abrasive rubber cusp untuk menghaluskan kembali
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
14/16
M ak a la h Se mi n ar 1
12
permukaan anatomis gigi dalam rangka menyempurnakan tidakan selective
grinding, sehingga tujuan fungsi, estetik, dan kesehatan dapat tercapai.
6. Prosedur lain yang integratif dengan bidang kedokteran gigi lainnya.
Prosedur itu dapat berupa prosedur konservasi maupun prostodontik. Prosedur
konservasi meliputi koreksi tambalan baik yang overhang maupun overfilled,
atau dengan pembuatan mahkota gigi untuk mengembalikan kontak oklusi
normal. Sedangkan untuk bidang prostodontik, dengan memperbaiki mahkota
jembatan yang over kontak. Sehingga dengan menghilangkan gangguan-
gangguan tersebut, oklusi yang harmonis dapat tercapai.
7. Prosedur multidimensional antara bidang Kedokteran Gigi dengan bidang ilmu
lainnya.
Prosedur itu dapat berupa prosedur konservasi maupun prostodontik. Prosedur
konservasi meliputi koreksi tambalan baik yang overhang maupun overfilled,
atau dengan pembuatan mahkota gigi untuk mengembalikan kontak oklusi
normal. Sedangkan untuk bidang prostodontik, dengan memperbaiki mahkota
jembatan yang over kontak. Sehingga dengan menghilangkan gangguan-
gangguan tersebut, oklusi yang harmonis dapat tercapai.
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
15/16
-
8/9/2019 Makalah Dilla-fajar Selective Grinding
16/16
M ak a la h Se mi n ar 1
14
DAFTAR ISI
1. Sato N. Occlusal Therapy During the Maintanance Phase. Periodontics and
Restorative Maintanance. A Clinical Atlas. 2009. Quintessence: New Malden.
Pp.421-31.
2. Lindhe J, Karring T, Lang NP. Occlusal Therapy. Clinical Periodontology an
Implant Dentistry. 4thed. 2003. Blackwell: Munksgaard.
3. Newman MG, HH Takei, FA Carranza. Occlusal Evaluation and Therapy.
Clinical Periodontology. 10th ed. 2006. Saunders: Elsevier. Pp.(chapter 56)
4. Goldman HM, DW Cohen. Occlusal Adjustment. Periodontal Therapy. 6th ed.
1980. Mosby: St.Louis. Pp.1065-111.
5. Okeson JP. Management of Temporomandibular Disorders and Occlusion. 7th
ed. 2013. Mosby: St.Louis. Pp.440-460.
6. Glickmann. Coronoplasty. The Treatment of Periodontal Disease. 4th ed. 1990.
Mosby: St.Louis. Pp.722-749.