Makalah Desa Gununglarang

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asal Usul Desa Gunung Larang adalah Cerita yang banyak diketahui semua orang Desa tersebut, karena asal usul Nama Desa Gunung Larang merupakan cerita / sejarah yang membawa Desa Tersebut menjadi Desa terkenal Karena Gununglarang memiliki kaitan yang erat dengan kerajaan Sumedang, Selain Kerajaan Sumedang, pada awal abad ke XVIII Masehi, tentara-tentara dari Kerajaan Mataram telah singgah di daerah Gununglarang dalam upaya pemyerangan terhadap Kerajaan Talaga Manggung. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1) Bagaimana asal usul terjadinya nama Desa Gununglarang? 1

description

makalah desa gununglarang

Transcript of Makalah Desa Gununglarang

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Asal Usul Desa Gunung Larang adalah Cerita yang banyak diketahui semua orang Desa tersebut, karena asal usul Nama Desa Gunung Larang merupakan cerita / sejarah yang membawa Desa Tersebut menjadi Desa terkenal Karena Gununglarang memiliki kaitan yang erat dengan kerajaan Sumedang, Selain Kerajaan Sumedang, pada awal abad ke XVIII Masehi, tentara-tentara dari Kerajaan Mataram telah singgah di daerah Gununglarang dalam upaya pemyerangan terhadap Kerajaan Talaga Manggung.

1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :1) Bagaimana asal usul terjadinya nama Desa Gununglarang?2) Bagaimana latar belakang sosial kultur Desa Gununglarang?3) Dimana letak geografis Desa Gununglarang?

1.3. Tujuan PembahasanMengetahui asal usul Desa Gununglarang, sehingga kita bisa menambah wawasan tentang asal usul Desa daerah kita sendiri, dan bisa menjadi referensi bagi penulis sekaligus untuk memenui tugas mata pelajaran sejarah.

BAB IISEJARAH DESA GUNUNGLARANG

2.1 Latar Belakang Socius CulturalGUNUNGLARANG asalna tina dua kata, yaitu kata GUNUNG dan kata LARANG. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata gunung yaitu bukit yang sangat besar dan tinggi, dan kata larang mengandung arti "perintah supaya tidak melakukan sesuatu atau tidak memperbolehkan berbuat sesuatu". Oleh karena itu "GUNUNGLARANG dapat diartikan sebagai suatu daerah/tempat yang tanahnya bergunung-gunung yang memiliki larangan-larangan atau sesuatu yang tidak boleh dilakukan.Konon, sekitar abad ke XVIII Masehi, terjadi penyerangan yang dilakukan Kerajaan Sumedang terhadap Kerajaan Cirebon. Saat itu daerah Gununglarang menjadi tempat pesinggah bagi tentara Sumedang, sehingga pada masa tersebut merupakan titik tolak adanya kehidupan bermasyarakat di daerah Gununglarang.Gununglarang memiliki kaitan yang erat dengan kerajaan Sumedang. Hal ini dapat di lihat dari nama-nama tempat Kerajaan Sumedang, seperti Sumedang Larang (Darmaraja), Darmalarang, dan Lebaklarang yang merupakan pusat-pusat kekuatan kerajaan Sumedang. Selain dari nama tempat, bukit kuat yang menunjukan asal mula masyarakat Gununglarang dari Wilayah Sumadang, adalah dengan adanya kesamaan nama Eangnya. Konon, Sumedang dipinpin oleh Sultan Sumedang yang bernama Eyang Santri (pangeran Santri) yaitu sekitar tahun 1613. sementara masyarakat Gununglarang mengkalim dirinya sebagai keturunan dari Buyut Gununglarang yang juga bernama Eyang Santri.Selain adanya keterkaitan nama tempat dan nama Eyang (pembawa keturunan), bukit lain yang tak kalah kuatnya adalah dengan adanya kesamaan budaya dengan wilayah Sumedang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Gununglarang merupakan keturunan dari Kerajaan Sumedang.Selain Kerajaan Sumedang, pada awal abad ke XVIII Masehi, tentara-tentara dari Kerajaan Mataram telah singgah di daerah Gununglarang dalam upaya pemyerangan terhadap Kerajaan Talaga Manggung. Mereka singgah bersembunyi di daerah Gununglarang. Hal ini terbukti dengan adanya makam-makam Prajurit Mataram seperti Eyang Bagogog dan Eyang Panulisan.

2.2 Terbentuknya Pemerintahan DesaPada awal terbentuknya, Gununglarang merupakan wilayah desa Haurgelis. Gunuglarang merupakan daerah kedusunan dengan pusat pemerintahan desanya di Haurgelis. Kemudian pada tahun 1864, Gununglarang memekarkan diri menjadi sebuah desa hingga saat ini. Alasan pemekaran tersebut, karena letak Dusun Gununglarang terlalu jauh dari pusat Desa Haurgelis. Pada awal berdiri, Desa Gununglarang dipinpin oleh Kuwu Purwalaksana (1864-1893).Berikut daftar Kuwu-kuwu yang telah memerintah Desa Gununglarang:1). PURWALAKSANA 1864-18932). GUNALAKSANA 1893-19193). H. APANDI 1919-19434). H. MAKBUL 1943-19505). REBON (Pejabat Pengganti) 1950-19526). MOCH. EDJI 1952-19797). JAMHARI 1979-19848). AHYADI (Pejabat Pengganti) 1984-19879). E. SUNARTA 1988-199810). M KOKO RUDIANTO 1998-200911). SALPUDIN 2009-SekarangDalam memudahkan system Pemerintahannya, desa Gununglarang dibagi ke dalam enam kedusunan, yaitu Dusun Gununglarang, Dusun Cisaar, Dusun Cipicung, Dusun Kubangsari, Dusun Madalaksana (Gununglarang lama), dan Dusun Jagahayu. Tiap dusun dikepalai oleh seorang Rurah yang bertanggung jawab terhadap Kepala Desa (Kuwu).

2.3 Larangan yang Harus Ditaati 1) Larangan menyebut kata munding (untuk binatang kerbau). Seharusnya menyebut kebo, dan kalau seseorang menyebut kata munding di daerah tersebut, maka akan terjadi malapetaka yang menimpanya.2) Larangan menebut kata bala(sebutan untuk hutang yang banyak jenis tanamannya), seharusnya menyebut rembet (istilah setempat). Seandainya ada orang yang mencoba melakukan atau karena lupa, maka Si Pelaku akan menerima akibatnya yaitu kesasar dalam perjalanan atau tidak segera sampai ke tempat tujuan.3) Larangan membuat rumah dengan menggunakan reng (penyangga genting) dangenting. Jika melanggar ketentuan tersebut, maka akan terjadi malapetaka bagi Si Pelakunya.4) Larangan menggarap lokasi tanah untuk ditanam padi sawah dengan cara tandur (menanam dengan cara mundur dan menyebarkan dari persemaian), seharusnya di olah kering dan ditanami huma/menanam dengan tunggal. Andaikata ada yang melakukannya, maka kehidupannya tidak akan pernah bercukupan.2.4 Letak GeografisDesa gununglarang menempati wilayah dengan permukaan tanah yang bergunung-gunung, dengan luas wilayah 1.000 Ha. Yang terdiri dari 400 Ha tanah milik masyarakat dan 600 Ha milik PT. Perhitani Persero (tanah kehutanan). Sekitar 175 Ha tanah milik masyarakat berupa areal persawahan.Desa Gununglarang termasuk dalam wilayah kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Pusat Pemerintahan desa bertempat di Blok Desa Gununglarang. Adapun batas-batas letak Geografis Desa Gununglarang sebagai berikut :Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cengel Kecamatan MajaSebalah Timur berbatasan dengan Desa Cikidang Kecamatan BantarujegSebelah Selatan berbatasan dengan Desa Babakansari Kecamatan BantarujegSebelah Barat berbatasan dengan Desa Cimaningtim Kecamatan Cadasngampar (Kabupaten Sumedang)

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata gununglarang mengandung arti sebagai suatu daerah/tempat yang tanahnya bergunung-gunung yang memiliki larangan-larangan atau sesuatu yang tidak boleh dilakukan. Hal itu terlihat dengan banyaknya larangan-larangan yang yang tidak boleh dilakukan/diucapkan oleh masyarakat Desa Gununglarang.Pada awal terbentuknya, Gununglarang merupakan wilayah desa Haurgelis. Gunuglarang merupakan daerah kedusunan dengan pusat pemerintahan desanya di Haurgelis. Kemudian pada tahun 1864, Gununglarang memekarkan diri menjadi sebuah desa hingga saat ini. Alasan pemekaran tersebut, karena letak Dusun Gununglarang terlalu jauh dari pusat Desa Haurgelis.

3.2 SaranDalam adanya makala ini, penulis berharap kepada pembaca agar bisa mengetahui bagaimana asal mula cerita nama Desa Gununglarang, maka jika ada kata atau tuilisan kami yang salah, kami sebagai penulis mohon maaf, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang berkomentar merupakan suatu hal yang berharga dan sangat berarti bagi kami, semoga segala I`tikad dan ihtiyar yang kita lakukan selalu mendapat Ridho dan Rahmad dari Allah SWT. Amiin.

7