Makalah Catatan Berulang

11
MAKALAH MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK RESPON SELEKSI KELAS : B KELOMPOK : 12 Dolvino Mauludi A. 200110120068 M. Zhafran A. 200110120180 M. Luthfi Hafiyyan 200110120266 Rina Ratna D. 200110120320 Revi Moch. A. H. 200110120329 Sarah Shabirah 200110120332 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJAJARAN

description

peternakan

Transcript of Makalah Catatan Berulang

MAKALAHMANAJEMEN PEMULIAAN TERNAKRESPON SELEKSIKELAS : BKELOMPOK : 12Dolvino Mauludi A.

200110120068M. Zhafran A.

200110120180M. Luthfi Hafiyyan

200110120266Rina Ratna D.

200110120320Revi Moch. A. H.

200110120329Sarah Shabirah

200110120332

FAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS PADJAJARANSUMEDANG2015IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Banyak sifat hanya mempunyai satu evaluasi yang mungkin selama hidupnya suatu individu. Dalam beberapa hal dimungkinkan adanya catatan berulang, misalnya produksi susu pada sapi perah, catatan hasil pencukuran wol untuk domba, catatanjumlah anak sepelahiran untuk beberapa kali kelahiran pada babi. Catatan yang berturutan dari ternak yang sama cenderung lebih sama dibandingkan dengan catatan catatan dari ternak yang berbeda. Untuk sifat sifat demikian ini dimungkinkan adanya seleksi dengan menggunakan catatan berulang. Seleksi masa dengan pengamatan berulang adalah seleksi masa biasa, tetapi data yang digunakan dalam seleksi diperoleh dari pengamatan berulang, artinyal ebih dari satu kali pengamatan.

Seleksi pada dasarnya adalah memilih ternak untuk dijadikan tetua pada generasi yang akan datang. Seleksi dapat dilakukan untuk peningkatan mutu genetic ternak pada satu sifat atau lebih dari satu sifat. Sifat berulang merupakan koefisiensi korelasi (r) antara penentuan ulang terhadap ciri yang sama pada hewan yang sama pula. Sedangkan korelasi merupakan akibat dari kenyataan bahwa genotip hewan tetap seluruhnya sama dan keadaan lingkungan sebagiannya. Sifat berulang meningkat apabila variasi dikendalikan genotype atau korelasi lingkungannya meningkat.1.2. Identifikasi Masalah

Bagaimana seleksi catatan berulang (Rn) ? Bagaimana efisiensi catatan berulang (Qn) ?1.3. Maksud dan Tujuan

Mengetahui lebih dalam bagaimana seleksi catatan berulang (Rn).

Mengetahui efisiensi pengamatan berulang (Qn).

IIISI

Sifat berulang merupakan koefisiensi korelasi (r) antara penentuan ulang terhadap cirri yang sama pada hewan yang sama pula.Sedangkankorelasi merupakan akibat dari kenyataan bahwa genotipa hewan tetap seluruhnya samadan keadaan lingkungan sebagiannya. Tanggapan seleksi pengamatan berulang dilakukan untuk meningkatkan kecermatan yang akan diperolehnya, diperlukan dalam seleksi dengan criteria angka pewarisan yang rendah.Dengan pengamatan berulang diartikan bahwa seleksi didasarkan atas penilaian rerata performansnya yang akan digunakan untuk menduga nilai genetiknya.Hubungan korelasi sangat penting terhadap hubungan antara rerata performans nilai genetic (Hardjosubroto,1994).

Menurut Pane (1986) pengamatan berulang menyebabkan seleksi masa kecermatannya meningkat dan apabila angka pewarisan dari sifat yang diamati berulang meningkat karena kecermatan meningkat, sedangkan dengan adanya angka pewarisanyang meningkat maka tanggapan seleksipun meningkat.Sifat berulang meningkat apabila variasi dikendalikan oleh genotipe atau korelasi lingkungan yang meningkat,hal ini terjadi karenakorelasi lingkkungan yang kuat. Sifat berulang memberikan batas pada tingkat keturunan dan sifat berulang menghasilkan ketelitian yang lebih besar dibandingkan dengan pengamatan tunggal.2.1 Seleksi Pengamatan Catatan berulang

Dalam evaluasi, sangat sering sifat yang diamati untuk kriteria seleksi diukur lebih dari satu kali . Pada sapi perah misalnya, produksi susu diukur pada laktasi kesatu, kedua, dan seterusnya . Ada dua cara untuk menganalisis catatan berulang : (1) catatan tersebut dianggap sebagai sifat yang berbeda, dan (2) catatan tersebut dianggap sebagai sifat yang sama. Cara pertama biasanya dilakukan pada analisis multivariat . Dalam bahasan ini, catatan berulang dilihat sebagai sifat yang sama sebagai ulangan . Model ini dikenal dengan model catatan berulang (repeated measurements).

Alasan umum penggunaan catatan berulang yang dilihat sebagai ulangan adalah untuk mengurangi kesalahan pengukuran . Dengan catatan berulang, residu dapat dipisahkan menjadi: pe+e; di mana pe = lingkungan permanen (dalam individu) ; e = residu antarindividu ; Dengan demikian, model umumnya dapat diungkapkan sebagai :

y=Xb+Zu+Wpe+e

di mana W dan pe adalah design dan vektor matrik untuk lingkungan pennanen. MME-nya dapat ditulis sebagai berikut :

Solusi dengan MME diperoleh hasil seperti pada Tabel 11 .

Dari solusi di atas terlihat bahwa ternak g7 dan g8 mempunyai nilai pemuliaan dan lingkungan permanen yang balk . Jumlah dari dugaan nilai pemuliaan dan lingkungan permanen (,, +pe,)disebut probable producting ability . Jika manajemennya sudah diketahui, hasil penjumlahan ini disebut juga most probable producting ability (MPPA).2.2 Efisiensi Catatan Berulang (Qn)

Tanggapan seleksi terhadap pengamatan berulang bertujuan untukmeningkatkan kecermatan hasil yang akan diperoleh, metode ini sangat diperlukan dalam seleksi karena dalam seleksi yang menggunakan criteria dengan angka pewarisan yang rendah.Seleksi dengan pengamatan berulang lebih efisien daripada seleksi dengan pengamatan tunggal, berapapun besarnnya nilai n atau r tetapi besar kecilnya efisiensinya bergantung pada besarnya jumlah pengamatan atau individu (n) dan besarnya angkapengulangan( r).Rendahnya angkapengulanganperlu adanya pengamatan berulang dan begitu juga sebaliknya angka pengulangan meningkat maka pengulangan tidak diperlukan lagi (Minkema, 1993). Factor factor yang mempengaruhi kecermatan seleksi individu dengan pengamatan berulang adalah sebagai berikut:1.Angka pewarisan

2.Angka pengulangan

3.Jumlah pengamatan per individuPengamatan berulang mengakibatkan kecermatan masa seleksi meningkat maka dengan angka pewarisan yang diamati berulang meningkat menyebabkan kecermatanmeningkatsehinggatanggapanseleksimeningkatRancangan percobaan dengan pengamatan berulang (repeated measures) muncul dalam berbagai bidang kehidupan. Pengamatan berulang adalah pengamatan dari suatu respon yang dilakukan lebih dari satu kali pada waktu yang berbeda selama masa penelitian. Banyak percobaan yang dilakukan baik di lapangan maupun laboratorium, pengukuran respon dari unit-unit percobaan dilakukan berulang-ulang pada waktu yang berbeda. Misalnya percobaan melihat pengaruh pemupukan pada tanaman cabe. Perlakuan pemupukan N yang dicobakan yaitu dosis (0, 100, 200, 300kg/h). Pengamatan produksi dilakukan beberpa kali panen, misal 3 kali panen pertama. Percobaan pengamatan berulang memerlukan penanganan model analisis yang lain dari model rancangan dasar agar informasi yang peroleh lebih luas. Disamping perlakuan yang dicobakan tentunya juga diharapkan mampu melihat perkembangan/pertumbuhan respon selama penelitian berjalan. Rancangan pengamatan berulang digunakan pada percobaan yang responnya diamati atau diukur beberapa kali dalam jangka waktu tertentu dan setiap subjek menerima perlakuan yang dialokasikan secara acak. Tujuan dari rancangan pengamatan berulang ini adalah untuk menyelidiki kecepatan perubahan dari satu periode waktu ke periode waktu berikutnya, atau dengan kata lain ingin diketahui pengaruh perlakuan terhadap pola pertumbuhan berdasarkan respons yang diamati.(Berikut ini adalah hasil pengujian estrogen beberapa larutan yang telah mengalami penanganan tertentu. Berat uterin tikus dipakai sebagai ukuran keaktifan estrogen. Berat uterin dalam miligram dari empat tikus untuk setiap kontrol dan enam larutan yang berbeda dicantumkan dalam tabel berikut )

Tabel 1. Data Berat Uterin (mg) dari 7 Perlakuan Terhadap Empat Tikus

kontrolP1P2P3P4P5P6

89.884.464.475.288.456.465.6

93.8116.079.862.490.283.279.4

88.484.088.062.473.290.465.6

112.668.669.473.887.885.670.2

Total perlakuan384.6353301.6273.8339.6315.6280.82249

Y1.Y2.Y3.Y4.Y5.Y6.Y7.Y..

IIIKESIMPULAN

1. Sifat berulang meningkat jika variasi dikendalikan genotipe atau kolerasi lingkungan yang kuat.2. Sifat berulang meningkat apabila variasi dikendalikan oleh genotipe atau korelasi lingkungan yang meningkat.3. Penggunaan catatan berulang yang dilihat sebagai ulangan adalah untuk mengurangi kesalahan pengukuran . Dengan catatan berulang, residu dapat dipisahkan menjadi: pe+e; di mana pe = lingkungan permanen (dalam individu) ; e = residu antarindividu.4. Seleksi dengan pengamatan berulang selalu lebih efisien daripada seleksi dengan pengamatan tunggal.5. Tujuan dari rancangan pengamatan berulang ini adalah untuk menyelidiki kecepatan perubahan dari satu periode waktu ke periode waktu berikutnya, atau dengan kata lain ingin diketahui pengaruh perlakuan terhadap pola pertumbuhan berdasarkan respons yang diamati.DAFTAR PUSTAKA

Hardjosubroto,W.1994.AplikasiPemuliabiakanTernakdiLapangan. PT.Gramedia WidiasaranaIndonesia.Jakarta.Minkema, D. 1993.Dasar Genetikadalam Pembudidayaan Ternak. PT. BhataraNiagaMedia.JakartaNoor, R.R.1996.Genetika Ternak.Penebarswadaya.Jakarta.

Pane,I.1986.Pemuliabiakan Ternak Sapi.PT.Gramedia.Jakarta.