gangguan depresif berulang

25
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR GANGGUAN DEPRESI BERULANG, EPISODE KINI RINGAN DENGAN GEJALA SOMATIK (F33.01) Disusun Oleh : Sri Wahyuni Sahir 10542 0331 11 Pembimbing : dr. Lanny Pratiwi, Sp.KJ Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Pada Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FAKULTAS KEDOKTERAN 1 LAPORAN KASUS MARET 2016

description

gangguan depresif berulang kini episode ringan dengan gejala somatik

Transcript of gangguan depresif berulang

Page 1: gangguan depresif berulang

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

GANGGUAN DEPRESI BERULANG, EPISODE KINI RINGAN DENGAN GEJALA SOMATIK (F33.01)

Disusun Oleh :

Sri Wahyuni Sahir

10542 0331 11

Pembimbing :

dr. Lanny Pratiwi, Sp.KJ

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Pada

Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

1

LAPORAN KASUSMARET 2016

Page 2: gangguan depresif berulang

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

Nama : Sri Wahyuni Sahir

Stambuk : 10542 0331 11

Judul Laporan kasus : Gangguan depresi berulang, episode kini ringan dengan

gejala somatik (F33.01)

Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu Kedokteran

Jiwa Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 22 Maret 2016

Pembimbing

dr. Lanny Pratiwi, Sp.KJ

2

Page 3: gangguan depresif berulang

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena segala limpahan rahmat dan hidayah-

Nya serta segala kemudahan yang diberikan dalam setiap kesulitan hamba-Nya sehingga

penulis bisa menyelesaikan Laporan Kasus dengan judul Gangguan depresi berulang,

episode kini ringan dengan gejala somatik (F33.01). Tugas ini ditulis sebagai salah satu

syarat dalam menyelesaikan Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa.

Berbagai hambatan dialami dalam penyusunan tugas Laporan Kasus. Namun berkat

bantuan saran, kritikan, dan motivasi dari pembimbing serta teman-teman sehingga tugas ini

dapat terselesaikan.

Penulis sampaikan terima kasih banyak kepada dr. Lanny Pratiwi, Sp.KJ, selaku

pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dengan tekun dan sabar dalam

membimbing, memberikan arahan dan koreksi selama proses penyusunan tugas ini hingga

selesai.

Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari yang diharapkan oleh

karena itu dengan kerendahan hati penulis akan senang menerima kritik dan saran demi

perbaikan dan kesempurnaan tugas ini. Semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi

pembaca umumnya dan penulis secara khusus.

Makassar, 22 Maret 2016

Sri Wahyuni Sahir

3

Page 4: gangguan depresif berulang

LAPORAN KASUS PSIKIATRI

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tarawe Dg. Nganpa

Umur : 62 tahun / 05-03-1953

Alamat : Ritaya

Agama : Islam

Status perkawinan : Menikah (Duda)

Pendidikan terakhir : SMA

Pekerjaan : Penambang

II. RIWAYAT PSIKIATRI

Diperoleh dari : Menantu pasien

Alloanamnesis, tanggal 21 Maret 2016

Riwayat Penyakit

A. Keluhan Utama

Susah tidur

B. Riwayat Gangguan Sekarang

Keluhan dan gejala :

Seorang laki-laki datang ke poli jiwa RS syekh yusuf dengan keluhan

susah tidur. Susah tidur ini dialami sejak kurang lebih 3 bulan terakhir. Pasien

yang biasanya tidur diatas jam 10 malam menjadi sangat sulit memejamkan

mata dan gelisah jika tidur. Jika pasien tertidur pun masih seperti terjaga

(mendengar setiap bunyi). Terkadang pasien merasa oleng dan berputar-putar,

jantung berdebar-debar, dan berkeringat pada daerah tangan dan kakinya, serta

tekanan darah yang naik-turun, namun sudah membaik belakangan ini semenjak

berobat. Menurut keluarga pasien, penyebab pasien susah tidur karena pasien

memikirikan masalah keluarga yaitu anak dan istrinya. Dimana awal

masalahnya itu karena anak keduanya yang merupakan suami dari menantunya

terseut dipenjara karena kasus penikaman yang merupakan tindakan pembelaan

diri, di penjara selama 2 tahun pada tahun 2010, dan bertambah parah pada saat

istri pasien meninggal dunia secara tiba-tiba akibat stroke, sehingga pasien

menjadi sulit tidur. Pasien pernah berobat sebelumnya di RSKD DADI dengan

keluhan yang sama dan dirujuk ke RS syekh yusuf untuk berobat jalan karena

4

Page 5: gangguan depresif berulang

dekat dengan tempat tinggal pasien. Pasien sudah berkunjung (kontrol) ke

dokter untuk yang kelima kalinya. Selain sulit tidur pasien juga nafsu makan

menurun dan sering merasa oleng seperti berputar-putar untuk sekarang ini.

Hendaya/disfungsi:

Hendaya sosial (-)

Hendaya pekerjaan (-)

Hendaya Waktu luang (-)

Faktor stressor Psikososial

Pasien memiliki masalah keluarga, anaknya yang dipenjara dan selalu

memikirkan istrinya yang telah meninggal dunia.

C. Riwayat gangguan sebelumnya

1. Riwayat penyakit dulu

o Infeksi (-)

o Trauma (-)

o Kejang (-)

2. Riwayat penggunaan zat psikoaktif

o Narkotik (-)

o Alkohol (-)

o Merokok (-)

o Obat-obat lain (-)

D. Riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya

Menurut pasien dan keluarganya, pasien pernah berobat ke RSKD DADI dengan

keluhan yang sama.

E. Riwayat kehidupan pribadi

1. Riwayat prenatal dan perinatal

Pasien lahir normal, cukup bulan, lahir di rumah, ditolong oleh dukun. Pasien

merupakan anak yang diinginkan. Ibu pasien tidak mengalami masalah selama

mengandung pasien.

2. Riwayat masa kanak Awal-Pertengahan

a. Usia 1 – 3 tahun

Pasien mendapatkan ASI, dan memiliki pertumbuhan serta perkembangan

baik, sama seperti anak seusianya.

5

Page 6: gangguan depresif berulang

b. Usia 3 – 5 tahun

Pertumbuhan dan perkembangan baik, sama seperti anak seusianya.

c. Usia 6 – 11 tahun

Pertumbuhan dan perkembangan baik, sama seperti anak seusianya.

3. Riwayat masa kanak akhir dan remaja

Pertumbuhan dan perkembangan sama dengan anak sebayanya. Pasien tidak

mengalami kesulitan dalam bergaul dengan temannya. Pasien juga aktif dalam

kegiatan remaja mesjid di lingkungan tempat tinggalnya.

4. Riwayat masa dewasa

a. Riwayat pendidikan

Riwayat pendidikan terakhir SMA

Pasien merupakan seorang penambang batu kerikil

b. Riwayat pernikahan

Pasien belum menikah

c. Riwayat keluarga

Pasien adalah anak kedua dari 4 bersaudara (♂,♂,♀,♂). Pasien memiliki

hubungan yang baik dengan keluarga. Riwayat keluarga pasien dengan

gangguan jiwa ataupun keluhan yang sama tidak ada.

d. Riwayat kehidupan sosial

Hubungan dengan teman dan lingkungan sekitar baik.

e. Riwayat agama

Pasien menganut ajaran Islam.

f. Situasi kehidupan sekarang

Sekarang pasien tinggal bersama dengan anak keduanya dan keluarganya.

g. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya

Pasien ingin sehat seperti sedia kala dan dapat fit dalam bekerja.

h. Riwayat Psikoseksual

Tidak ditemukan gangguan.

i. Riwayat Kriminalitas

Pasien tidak pernah menjadi pelaku pada suatu kasus kriminal.

j. Riwayat Militer

Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan kemiliteran.

6

Page 7: gangguan depresif berulang

III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

A. Deskripsi Umum

1. Penampilan

Seorang laki-laki, wajah sesuai umur, rambut ikal, kulit sawo matang,

perawakan sedikit gemuk. Memakai baju kaos lengan pendek warna abu-abu,

celana jeans hitam warna hitam, dan sandal jepit warna hitam, perawatan cukup.

2. Kesadaran

Baik

3. Perilaku dan aktivitas psikomotor

Saat wawancara pasien tampak duduk tenang

4. Sikap terhadap pemeriksa

Kooperatif

B. Keadaan Afektif

1. Mood : eutimia

2. Afek : appropriate

3. Keserasian : Serasi

4. Empati : dapat dirabarasakan

C. Verbalisasi

1. bicara : bicara spontan, lancar, dan intonasi biasa

2. Hendaya berbahasa : tidak ada

D. Fungsi intelektual (kognitif)

1. Taraf pendidikan : sesuai dengan tingkat pendidikannya

2. Orientasi

a. Waktu : baik

b. Tempat : baik

c. Orang : baik

3. Daya ingat

a. Jangka panjang : baik

b. Jangka sedang : baik

c. Jangka pendek : baik

d. Jangka segera : baik

4. Konsentrasi dan perhatian : baik

5. Pikiran abstrak : baik

6. Bakat kreatif : pasien pandai dalam pertukangan

7

Page 8: gangguan depresif berulang

7. Kemampuan menolong diri sendiri : baik

E. Gangguan persepsi

1. Halusinasi : tidak ditemukan

2. Ilusi : tidak ditemukan

3. Depersonalisasi : tidak ditemukan

4. Derealisasai : tidak ditemukan

F. Pikiran

1. Bentuk Pikiran : realistik

2. Arus pikiran : relevant, koheren

3. Isi pikiran : preokupasi

G. Pengendalian impuls

Baik

H. Daya nilai dan tilikan

1. Norma sosial : Baik

2. Uji daya nilai : Baik

3. Penilaian relaitas: Baik

4. Tilikan : Derajat 6 (pasien merasa bahwa dirinya sakit dan butuh

pengobatan)

I. Taraf dapat dipercaya

Dapat dipercaya

IV. PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGIS

Status Internus

TD : 120/80 mmHg S : 36,6oC

N : 72 x/m P : 20 x/m

Status Neurologis

GCS : E4M6V5, (kompos mentis)

kaku kuduk (-), kernig sign (-)

fungsi motorik dan sensorik dalam batas normal

8

Page 9: gangguan depresif berulang

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Seorang laki-laki 62 tahun, datang ke poli jiwa RS syekh yusuf dengan keluhan

susah tidur. Susah tidur ini dialami sejak kurang lebih 3 bulan terakhir. Pasien yang

biasanya tidur diatas jam 10 malam menjadi sangat sulit memejamkan mata dan gelisah

jika tidur. Jika pasien tertidur pun masih seperti terjaga (mendengar setiap bunyi).

Terkadang pasien merasa oleng dan berputar-putar, jantung berdebar-debar, dan

berkeringat pada daerah tangan dan kakinya, serta tekanan darah yang naik-turun,

namun sudah membaik belakangan ini semenjak berobat. Menurut keluarga pasien,

penyebab pasien susah tidur karena pasien memikirikan masalah keluarga yaitu anak

dan istrinya. Dimana awal masalahnya itu karena anak keduanya yang merupakan

suami dari menantunya terseut dipenjaga karena kasus penikaman yang merupakan

tindakan pembelaan diri, di penjara selama 2 tahun pada tahun 2010, dan bertambah

parah pada saat istri pasien meninggal dunia secara tiba-tiba akibat stroke pada tahun

2013, sehingga pasien menjadi sulit tidur. Pasien pernah berobat sebelumnya di RSKD

DADI dengan keluhan yang sama dan dirujuk ke RS Syekh Yusuf untuk berobat jalan.

Pasien sudah berkunjung (kontrol) ke dokter untuk yang kelima kalinya. Selain sulit

tidur pasien juga nafsu makan menurun dan sering merasa oleng berputar-putar untuk

sekarang ini. Pasien merupakan anak kedua dari 4 bersaudara, Saat ini pasien tinggal

bersama dengan anak keduanya dan keluarganya.

Pada pemeriksaan status mental didapatkan kesadaran normal, perilaku dan

aktivitas motorik tenang, dengan sikap yang kooperatif. Keadaan afektif pasien

memiliki mood eutimia, afek appropriate, ada keserasian, dan pada empati dapat

dirabarasakan. Selama wawancara, gaya bicara normal, spontan menjawab saat ditanya,

dengan artikulasi jelas. Kemampuan intelektual pasien sesuai tingkat pendidikan,

orientasi tempat, waktu dan orang baik; daya ingat baik; konsentrasi, pikiran abstrak

dan kemampuan menolong diri sendiri baik; serta memiliki bakat dalam pertukangan.

Arus pikiran relevant dan koheren, tidak ditemukan gangguan isi pikir ataupun

gangguan persepsi. Daya nilai tidak terganggu dengan derajat tilikan 6.

Pada pemeriksaan fisik, pasien dalam keadaan sadar dengan nilai GCS 15 (kompos

mentis), tidak ditemukan adanya kaku kuduk, serta fungsi motorik dan sensorik dalam

batas normal.

9

Page 10: gangguan depresif berulang

VI. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL (BERDASARKAN PPDGJ III)

Aksis I

Pasien datang dengan keluhan susah tidur yang dialami sejak 2010 tapi makin

memberat sejak kurang lebih 3 bulan terakhir. Pasien selalu memikirkan istrinya yang

telah meninggal dunia dan kadang merasa sedih. Pasien menunjukkan gejala non

psikotik yang dapat di lihat dari tidak adanya hendaya berat dalam menilai realita. Dan

dari pemeriksaan status internus dan fisis pasien menunjukkan gejala non organik

karena tidak ada hal-hal yang mengarah ke gangguan di otak.

Adanya faktor psikologis berupa pasien merasa sedih jika teringat istrinya,

menjadi pikiran bagi pasien yang berefek pada kondisi fisik pasien yaitu susah tidur

kehilangan energi, kurangnya minat semenjak istrinya meninggal dunia, terkadang

pasien merasa sedih jika teringat istrinya. Pasien juga merasa oleng/berputar-putar,

jantung berdebar-debar, berkurangnya nafsu makan, dan berkeringat pada daerah

tangan dan kaki, yang memenuhi criteria diagnosis yaitu Gangguan depresi berulang,

episode kini ringan dengan gejala somatik (F33.01)

Aksis II

Tidak terdapat ganggguan kepribadian dan ciri kepribadian tidak khas.

Aksis III

Rasa berputar-putar (vertigo)

Aksis IV

Pasien memiliki masalah keluarganya, yaitu anaknya yang dipenjara dan kematian

istrinya.

Aksis V

GAF Scale 70-61 berupa gejala ringan dan menetap. Disabilitas ringan dalam fungsi ,

secara umum masih baik.

VII. DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

1. Insomnia non-organik (F51.0)

2. Gangguan cemas menyeluruh (F41.1)

10

Page 11: gangguan depresif berulang

VIII. RENCANA TERAPI

1. Psikofarmaka :

Amoxapine 100 mg No XIV 1-1-0

Alprazolam 0,5 mg No VII 0-0-1

Betahistin 6 mg 3x1

2. Psikoterapi

Ventilasi

Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati dan

kenginannya sehingga pasien merasa lega.

Konseling

Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang penyakitnya, agar

pasien memahami kondisi dirinya dan memahami cara menghadapinya serta

memotivasi pasien agar meminum obat secara teratur.

Sosioterapi

Memberikan penjelasan pada keluarga pasien dan orang sekitar pasien untuk

memberikan dorongan dan menciptakan lingkungan yang kondusif.

IX. PROGNOSIS

Dubia ad bonam

Faktor pendukung : Keinginan pasien yang kuat untuk berobat, dukungan dari

saudara-saudara pasien

Faktor penghambat: kesibukan pasien dan kurangnya perhatian pasien

X. DISKUSI

Berdasarkan alloanamnesis, autoanamnesis serta pemeriksaan psikiatri,

didapatkan gejala susah tidur yang dialami kurang lebih 3 bulan terakhir.

Penyebab pasien susah tidur, karena pasien selalu merasa sedih jika teringat

istrinya, dan menjadi pikiran bagi pasien yang berefek pada kondisi fisik pasien

yaitu susah tidur kehilangan energi, kurangnya minat semenjak istrinya meninggal

dunia, terkadang pasien merasa sedih jika teringat istrinya. Terkadang pasien

merasa gelisah jika tidak bisa tidur, kadang jantung berdebar-debar, dan

berkeringat pada daerah tangan dan kakinya, serta kurangnya nafsu makan.

Gejala-gejala ini berlangsung hampir setiap hari dan tidak terbatas pada situasi

11

Page 12: gangguan depresif berulang

tertentu saja. Pada gangguan depresif berulang, episode kini ringan harus

memenuhi kriteria diagnostic yaitu

a. Penderita harus memenuhi kriteria episode depresi ringan, yaitu sekurang-

kurangnya 2 dari 3 gejala utama depresi, yaitu afek defresif, kehilangan

minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energi yang menunjukkannya

keadaan mudah lelah. Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala gejala

lain, minimal: kurangnya konsentrasi dan perhatian; tidur terganggu dan

nafsu makan berkurang.

Dan episode rata-rata lamanya sekitar 6 bulan, akan tetapi frekuensinya lebih

jarang dibandingkan dengan gangguan bipolar

b. tanpa riwayat adanya episode tersendiri dari peninggian afek dan

hiperaktivitas yang memenuhi kriteria manik

c. pemulihan keadaan biasanya sempurna diantara episode, namun sebagian

kecil mendapat depresi menetap utamanya pada pasien usia lanjut.

d. Episode masing-masing, dalam berbagai tingkat keparahan, seringkali

dicetuskan oleh peristiwa kehidupan yang penuh stres atau trauma mental

lainya.

e. Untuk diagnosis pasti episode kini ringan, sekurang-kurangnya dua episode

telah berlangsung masing-masing minimal selama 2 minggu dengan sela

waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif yang bermakna.

Pada pasien ditemukan merasa sedih atas meninggalnya istri tercinta dan merasa

kesepian setelah kepergian istrinya sehingga jika teringat istrinya pasien biasa

sedih dan terkadang menangis serta pasien juga sekarang menunjukkan gejala

kurang nafsu makan, tidur terganggu, yang dirasakan sejak tahun 2013. Semua

gejala tersebut dapat dimasuk dalam kriteria gangguan depresif berulang, episode

kini ringan dengan gejala somatik karena pasien sering merasa oleng/ berputar-

putar (vertigo).

Diagnosa banding yaitu insomnia non-organik dan gangguan depresi

berulang, episode kini ringan. Pada insomnia non-organik harus memenuhi

kriteria diagnostik yaitu,

a. keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau mempertahankan tidur, atau

kualitas tidur yang buruk;

12

Page 13: gangguan depresif berulang

b. Gangguan terjadi minimal 3 kali dalam seminggu selama minimal satu

bulan;

c. Adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur (sleeplessness) dan peduli yang

berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan sepanjang hari;

d. Ketida-puasan terhadap kuantitas dan kualitas tidur menyebabkan

penderitaan yang cukup berat dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan

pekerjaan.

Pada pasien, penyebab susah tidurnya adalah karena ada faktor psikologis

berupa anaknya dan istrinya yang terus dipikirkannya sehingga menyebabkan

pasien susah tidur. Juga ditemukan keluhan lain, seperti jantung berdebar-debar,

oleng/rasa berputar-putar, berkeringatnya tangan dan kaki.

Pada gangguan cemas menyeluruh harus memenuhi kriteria diagnostic yaitu

penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung

hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak

terbatas atau hanya menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya

“free floating” atau “mengambang”). Pada pasien ditemukan susah tidur

merupakan gejala utama namun tidak bersifat free-flooting, meskipun ditemukan

ketegangan motorik berupa gelisah, overaktivitas otonomik verupa berkeringat

dan jantung berdebar-debar.

XI. DAFTAR PUSTAKA

1. Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari

PPDGJ III. Jakarta : PT. Nuh Raya: 2001

13

Page 14: gangguan depresif berulang

AUTOANAMNESIS

Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 21 Maret 2016 di Poli Jiwa RSKD.

Keterangan:

DM : Dokter Muda

P: Pasien

DM : Assalammualaikum, pak?

P : Waalaikum salam dok

DM : Perkenalkan saya dokter muda Sri Wahyuni Sahir, boleh saya Tanya-tanya

sebentar??

P : Boleh dok, silakan

DM : Siapa nama lengkapnya pak?

P : Tarawe Dg. Nganpa dok.

DM : Dimana ki tinggal ?

P : Di Ritaya dok

DM : berapa umurnya bapak?

P : saya lahir tahun 1953, kira-kira 62 tahun dokter

DM : apa pendidikan terakhirnya pak?

P : STM, sederajat ji SMA dok

DM : apa pekerjaannya pak?

P : kerja yang ringan-ringan saja dok, penambang kerikil, atau kalau ada tanah

mau ditimbun saya biasa yang handle.

DM : apa keluhannya pak, sampai datang berobat?

P : susah sekali tidur dok.

14

Page 15: gangguan depresif berulang

DM : Sudah berapa lama bapak susah tidur?

P : sejak 3 bulan ini dok tambah susah, biar ku paksa tidur tidak bisa.

DM : jam berapa ki biasa tidur?

P : biasa jam 10 atau lewat jam 10 dok, itupun belum tentu tidur dok, biasa

baring-baring saja.

DM : setiap hari ini, bapak susah tidur?

P : iya dok, 3 bulan ini setiap hari, sampai berputar-putar kurasa dok (vertigo)

DM : jadi kalau malam tidak pernah ki tertidur?

P : jarang dok, itupun biasa tidur tapi masih bisa kudengar suara-suara

DM: : apa biasa bapak pikir kalau mau tidur??

P : banyak masalah dipikir dok

DM : masalah apa itu pak, coba bapak cerita??

P : awalnya itu dok, waktu dipenjara anak ku yang ke-2 dok, sering ku pikir itu

DM : kenapa bisa di penjara pak?

P : kasus penikaman dok, sebetulnya dia mau melerai tapi karena dia yang mau

ditikam jadi membela diri, akhirnya dia yang menikam.

DM : kapan kejadiannya itu pak?

P : akhir tahun 2010 dok, tapi lama proses sidangnya, sekarang dipenjara 2

tahun dok, ditambah meninggal juga istriku dok

DM : meninggal kenapa pak?

P : meninggal karna stroke dok, tiba-tiba pingsan jadi saya bawa ke ICU disini

dok, tapi tidak tertolong dok.

DM : maaf pak kapan ibu meninggal?

P : tahun 2013 dok,

15

Page 16: gangguan depresif berulang

DM : jadi sejak itu, tidak bisa ki tidur atau bagaimana?

P : iya dok, susah tidur tidur, biasa juga kuingat istriku dok

DM : bagaimana hubungan bapak dengan istri, pak?

P : baik sekali dok, karna ku sayang sekali istri ku dok, sedihku waktu

meninggal

DM : bagaimana aktivitas bapak, setelah meninggal istri?

P : seperti biasa dok, pergi bekerja, tapi tidak kerja berat lagi dok, kerja yang

ringan-ringan saja. Karna sudah tua juga dok.

DM : tidak pernah bapak, merasa murung atau tidak ada gairah

bekerja/beraktivitas?

P : pernah dok, tapi dulu waktu setelah meninggal istri ku, tapi sekarang sudah

tidak dok.

DM : bapak sudah pernah berobat sebelumnya?

P : iya dok, pertama di dadi berobat tapi dirujuk kesini karna dekat dengan

rumah

DM : keluhan bapak waktu berobat di dadi sama dengan sekarang?

P : iya dok, tapi semenjak sudah berobat, membaik kurasa, tapi masih susah

tidur dok, mungkin karna habis obat ku dok, sama seperti berputar-putar

kurasa dok.

DM : kalau susah bapak malamnya, paginya kayak mengantuk, sampai tidak bisa

bekerja?

P : tidak dok, seperti biasa pergi kerja tapi kadang berputar-putar kurasa dok.

DM : selain itu, apa lagi biasa kita keluhkan?

P : biasa juga berdebar-debar kurasa, keringat tangan sama kaki ku dok

16

Page 17: gangguan depresif berulang

DM : kapan biasa bapak rasa itu?

P : kadang-kadang dok, tapi kalau banyak lagi kupikir biasa kambuh, tapi baik-

baik mi sekarang, tinggal susah tidurnya dok sama berputar-putar saya rasa.

DM : sekarang bapak, kehidupannya di biayai siapa?

P : saya sendiri dok, masih saya semua yang nafkahi terutama yang masih

sekolah

DM :pak pernah kayak cemas dengan kehidupan atau masa depan anak bapak ?

P : alhamdulillah bagus semua sekolahnya dok, paling kalau pulang malam

anakku dok, karna ada anakku cewek, masih sekolah dok, sama istriku biasa

kupikir kalau malam, sendiri tidur.

DM : berapa anaknya bapak?

P : 5 dok, 4 laki-laki, satu perempuan

DM : sekarang sama siapa bapak tinggal?

P : sama anakku yang ke-2, menantuku, cucuku, sama anakku yang masih

sekolah dok

DM : sudah berapa kali bapak datang kontrol ?

P : 5 kali dengan ini, karna dulu waktu bulan 2 pertama kali ka datang berobat.

DM : bagaimana nafsu makannya bapak?

P : berkurang dok. Ndak ada selera ku makan.

DM : sejak kapan hilang nafsu makannya bapak?

P : sama dok, dari 3 bulan yang lalu

DM : bapak punya keahlian lain selain menambang?

P : iya dok, biasa juga kerja tukang dok

DM : bapak, saya mau tanya, 100 – 7 berapa ?

17

Page 18: gangguan depresif berulang

P : 93 dok

DM : Kalau 93 – 7 berapa ?

P : 86 dok

DM : kalau dapat dompet di jalan raya, apa yang bapak lakukan ?

P : Saya kembalikan dok, atau bawa ke kantor polisi.

DM : Iya pak, kalau begitu terima kasih banyak atas waktunya. Semoga bapak

cepat sembuh

P : Iya, terima kasih dok

18