makalah biorep lengkap

download makalah biorep lengkap

of 17

Transcript of makalah biorep lengkap

PROSES PERSALINAN PARTUS SPONTAN

Disusun oleh : Riri Kurniasari Sartika Yuliana Rismalawati Yuliani Yulianty Ontin

Sella D D

Supriyanti Vanny YProgram studi : D3 KEBIDANAN

Reguler : 4

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON

JALAN BRIGJEN DHARSONO NO. 12B BY PASS

DESEMBER 2010KATA PENGANTARDengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Proses Persalinan Partus Spontan.

Karya ilmiah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Reproduksi . Di samping itu penulis juga berharap makalah ini mampu menuntun dalam menunjang pengetahuan.Dengan terselesaikannya makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah SWT serta tim penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa proses pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya, namun demikian tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua.

Cirebon, Desember 2010PenulisDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... i KATA PENGANTAR.............. ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang. 1 1.2 Identifikasi Masalah 2 1.3 Pembatasan Masalah............................... 3 1.4 Rumusan Masalah... 31.5 Tujuan Makalah .. 3BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Mekanisme Persalinan ....2.2 Teori-teori Proses Persalinan .2.3 Tahap-tahap Persalinan ..BAB III. ISI 3.1.A. Proses Persalinan Partus spontan .2.1.B. Tanda-tanda Persalinan..BAB IV. PENUTUP4.1 kesimpulan..4.2 Saran.......DAFTAR PUSTAKABAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia adalah Program Kesehatan ibu dan anak . Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan, dan bayi neonatal. Salah satu program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit dikalangan ibu dan untuk mempercepat penurunan angka Kematian Ibu dan Anak adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu dan perinatal ditingkat pelayanan dasar dan pelayanan rujukan primer dan dengan melakukan asuhan antenatalcare. Kesehatan reproduksi merupakan masalah penting, hal ini berkaitan dengan menstruasi, kehamilan, menyusui dan mengasuh anak. Salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan adalah Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. 1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang tersebut dapat di identifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana proses persalinan normal atau partus spontan?2. Bagaimana proses persalinan Caesar?3. Jelaskan tanda-tanda persalinan ?4. Jelaskan faktor-faktor penting dalam persalinan?

5. Bagaimana mekanisme persalinan normal?6. Apakah ibu hamil yang mempunyai darah tinggi bisa diatasi dengan persalinan normal?7. Bagaimana persiapan pertolongan pada bayi?

8. Jelaskan cara penanganan pada bayi baru lahir?

9. Bagaimana proses fisiologi persalinan?

10. Bagaimana cara mengatasi bayi yang premature?1.3 Pembatasan Masalah

Dari sekian banyak masalah yang disajikan. Penulis hanya membatasi permasalahan, yaitu Bagaimana proses persalinan partus spontan.1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : Proses persalinan partus spontan.1.5 Tujuan Makalah

Makalah ini dilakukan bertujuan untuk memberikan informasi dan bimbingan kepada ibu hamil untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi di indonesia saat persalinan, untuk mengidentifikasi kelahiran normal sekaligus menuntun kualitas pelayanan kesehatan yang sesuai dan dianjurkan oleh pemerintah.BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Mekanisme Persalinan

Kehamilan dan persalinan merupakan hal yang wajar terjadi pada seorang perempuan. Kedua hal tersebut berperan penting dalam proses reproduksi guna mempertahankan kelestarian spesies manusia. Meskipun merupakan suatu hal yang fisiologis, kehamilan dan persalinan memiliki banyak resiko yang dapat membahayakan nyawa ibu dan janinnya.

Seorang ibu ketika akan mendekati waktu kelahiran bayi perlu untuk mempersiapkan segalas esuatunya sebaik mungkin. Persiapan yang perlu dilakukan adalah memilih tempat bersalin yang memadai dan nyaman dan memilih tenaga kesehatan yang akan menolong proses bersalin. Tenaga kesehatan yang dianjurkan pemerintah dalam menolong persalinan misalnya dukun beranak terlatih, bidan dan dokter. Permasalahan ketersediaan tenaga kesehatan tersebut tidak menjadi masalah pada daerah kota atau desa yang mudah terjangkau tetapi menjadi masalah bagi desa-desa yang terpencil atau terisolir dimana tenaga penolong persalinan tidak memiliki pengetahuan persalinan yang cukup baik dalam hal teknik persalinan maupun kebersihan proses persalinan. Pada masa sekarang pemerintah mengusahakan seiring dengan semakin banyaknya lulusan tenaga terlatih menyebarkan secara merata ke daerah-daerah terpencil para tenaga penolong persalinan tersebut.

Angka kematian ibu di Indonesia pada saat persalinan tergolong tinggi diantara negara berkembang. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena angka kematian ibu adalah satu parameter yang menunjukkan kualitas pelayanan kesehatan suatu negara. Hal ini mengakibatkan pentingnya bagi seorang tenaga kesehatan khususnya dokter dalam memandu suatu pimpinan persalinan. Seorang dokter dituntut memiliki kompetensi untuk mendiagnosis dan melakukan tindakan penanganan suatu persalinan normal.

Dengan semakin berkembangnya ilmu kedokteran khususnya ilmu mengenai obstetri dan ginekologi maka semakin berkembang pula teknik-teknik dalam persalinan untuk mencegah kematian dan komplikasi akibat persalinan.

PENGERTIAN HISHis adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulai dari daerah fundus uteri di mana tuba falopii memasuki dinding uterus, awal gelombang tersebut didapat dari pacemaker yang terdapat di dinding uterus daerah tersebut.Resultante efek gaya kontraksi tersebut dalam keadaan normal mengarah ke daerah lokus minoris yaitu daerah kanalis servikalis (jalan laihir) yang membuka, untuk mendorong isi uterus ke luar.

Terjadinya his, akibat :1. Kerja hormon oksitosin2. Regangan dinding uterus oleh isi konsepsi 33. Rangsangan terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang tertekan massa konsepsi.

His yang baik dan ideal meliputi :1. Kontraksi simultan simetris di seluruh uterus2. Kekuatan terbesar (dominasi) di daerah fundus3. Terdapat periode relaksasi di antara dua periode kontraksi.4. Terdapat retraksi otot-otot korpus uteri setiap sesudah his5. Serviks uteri yang banyak mengandung kolagen dan kurang mengandung serabut otot,akan tertarik ke atas oleh retraksi otot-otot korpus, kemudian terbuka secara pasif dan mendatar (cervical effacement). Ostium uteri eksternum dan internum pun akan terbuka.MEKANISME PROSES PERSALINAN

1. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his bila ia sudah merasa ingin meneran. 2. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran, (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman).3. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan ynag kuat untuk meneran. Memimpin ibu untuk meneran pada saat timbul his, menyesuaikan pimpinan meneran dengan kec. lahirnya kepala

Mendukung usaha ibu untuk meneran

Memberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his (diantara his)

Meminta bantuan keluarga untuk member ibu minum saat istirahat Memeriksa djj setiap kontraksi uterus selesai

4. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm. Memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu.5. Mengambil kain bersih meliputi 1/3 bagian dan melekatnya dibawah bokong ibu.6. Membuka tutup partus set7. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan 8. Saat sub-occiput tampak di bawah simfisis, tangan kanan melindungi rerineum dengan di alas lipatan kain dibawah bokong ibu sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir (minta ibu untuk tidak meneran dengan bernapas pendek-pendek).9. Mengusapkan kasa/ kain bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir dan darah10. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin11. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan12. Setelah kepala janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan biparietal kepala janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior/ depan lahir, kemudian tarik secara hati-hati keatas sampai bahu posterior/ balik lahir.13. Setelah bahu lahir, taka menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian posterioe dengan posisi ibu jari pada leher dengan (bagian bawah kepala) dan ke 4 jari pada bahu dan dada/ punggung janin sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir.14. Setelah badan dan lengan lahir, taki menyusuri punggung ke arah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk ta ki diantara ke 2 lutut janin)

15. Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan sedemikian rupa hingga bayi menghadap ke arah penolong. Nilai bayi, kemudian letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari badan.

16. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian tali pusat.

17. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 2 cm dari umbilikus bayi, melakukan urutan pada tali pusat kearah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama.

18. Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan taki, dengan perindungan jari-jari taki, memotong tali pusat diantara ke 2 klem.

19. Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih, membungkus bayi hingga kepala.

20. Memberikan bayi kepada ibu untuk disusun bila ibu menghendaki.2.2 Teori-teori Proses Persalinan

Teori Penurunan Kadar ProgesteronProgesteron menimbulkan relaksasi obat-obat rahim, sebaliknya estrogen meninggikan kerantanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his.

Teori OxytocinPada akhir kehamilan kadar Oxytocin bertambah, oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.

Keregangan Otot-ototSeperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya tegang oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot rahim makin rentan. Pengaruh JaninHypofise dan kelenjar suprarenal janin juga memegang peranan oleh karena pada anence phalus kehamilan lebih lama dari biasa. Teori ProstaglandinProstaglandin yang dihasilkan oleh decidua, diduga menjadi salah satu sebab permulaan persalinan.Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa prostaglandin F2 atau E2 yang diberikan secara intra vena, intra dan extra amnial menimbulkan kontraksi myometrium pada setiap umur kehamilan. Hal ini juga disokong dengan adanya kadar prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu-ibu hamil sebelum melahirkan atau selama persalinan.2.3 Tahap-tahap Persalinan

1. Kala I

Ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show), karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement). Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis karena pengeseran ketika serviks mendatar dan terbuka. Kala pembukaan dibagi atas 2 fase, yaitu :1) Fase Laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7-8 jam.2) Fase Aktif, berlangsung selama 3 jam dan dibagi atas subfase.

(a) Periode Akselersi berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.

(b) Periode Dilatasi maksimal (steady), selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.

(c) Periode Deselerasi, berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10 cm atau lengkap.2. Kala II

Dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi . Pada kala pengeluaran janin his terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflekstoris menimbulkan rasa mengedan. Ibu merasa seperti buang air besar, karena tekanan pada rektum dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan mengedan yang terpimpin akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi : 11/2 2 jam, pada multi - 1 jam.3. Kala III

Setelah bayi lahir kontraksi rahim beristirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, berisi plasenta yang menjadi tebal 2x sebelumnya. Beberapa saat kemudian datang his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-15 menit seluruh plasenta terlepas didorong kedalam vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan diatas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses berlangsung 5-30 menit setalah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira kira 100 200 cc.4. Kala IV

Adalah kala pengawasan 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu tertutama terhadap bahaya perdarahan postpartum.BAB III

ISI3.1 Proses Persalinan Partus Spontan

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh.Bentuk persalinan menurut definisi : 1. Persalinan Spontan

Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir,

2. Persalinan Buatan

Bila persalinan dengan bantuan tenaga dari luar, misalnya ekstrasi dengan proses forceps atau dilakukan operasi sectio caesaria

3. Persalinan Anjuran

Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan, misalnya dengan amniotomi (pemecahan ketuban), pemberian pitocin atau prostaglandin. Persalinan normal atau partus spontan adalah peristiwa lahirnya bayi hidup dan plasenta dari dalam uterus dengan presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa menggunakan alat pertolongan pada usia kehamilan 30-40 minggu atau lebih dengan berat badan bayi 2500 gram atau lebih dengan lama persalinan kurang dari 24 jam yang di bantu dengan kekuatan kontraksi uterus dan tenaga mengejan. Sedangkan memurut WHO persalina normal adalah persalinan yang dimulai secara spontan (dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir ) , beresiko rendah pada awal persalinan dan presentasi belakang kepala pada usia kehamilan antara 37-42 minggu setelah persalinan inu maupun bayi berada dalam kondisi baik.3.2 Tanda-tanda persalinana. Tanda persalinan sudah dekat1) Terjadi lightening Menjelang minggu ke36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan :a) Kontraksi Braxton hicksb) Ketegangan dinding perutc) Ketegangan ligamentum rotandumd) Gaya berat janin dimana kepala kearah bawah2) Masuknya kepala bayi ke pintu atas panggul dirasakan ibu hamil :a) Terasa ringan dibagian atas, rasa sesaknya berkurangb) Dibagian bawah terasa sesakc) Terjadi kesulitan saat berjaland) Sering miksi (beser kencing)e) Terjadinya his permulaan Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxton hicks dikemukan sebagi keluhan karena dirasakan sakit dan mengganggu terjadi karena perubahan keseimbangan estrogen, progesterone, dan memberikan kesempatan rangsangan oksitosin. Dengan makin tua hamil, pengeluaran estrogen dan progesterone makin berkurang sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih sering sebagai his palsu.3) Sifat his permulaan ( palsu ) a) Rasa nyeri ringan di bagian bawahb) Datangnya tidak teraturc) Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tandad) Durasinya pendeke) Tidak bertambah bila beraktifitasb. Tanda persalinan1) Terjadinya his persalinan , his persalinan mempunyai sifat :a) Pinggang terasa sakit yang menjalar ke bagian depanb) Sifatnya teratur,interval makin pendek, dan kekuatannya makin besarc) Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviksd) Makin beraktifitas (jalan) kekuatan makin bertambah 2) Pengeluaran lendir dan darah (pembawa tanda)Dengan his persalinan terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan : a) Pendataran dan pembukaan b) Pembukaan menyebabkan lender yang terdapat pada kanalis servikalis lepasc) Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah3) Pengeluaran cairanPada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan. Sebagian ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam. BAB IV

PENUTUP4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

Tenaga medis (bidan) harus mengetahui proses kelahiran agar bisa menolong

persalinan dengan baik dan benar.

Tenaga medis (bidan) juga harus bersikap teliti, cepat, tanggap dalam menghadapi proses persalinan .

4.2 SaranTulisan ini harus dianggap sebagai suatu langkah awal untuk memikirkan ulang mengenai cara dalam proses persalinan partus spontan. Kajian yang dilakukan ini bermaksud untuk memberikan informasi dan pengetahuan terhadap ibu-ibu saat masa kehamilan. Informasi ini bermaksud agar mampu mengurangi angka kematian ibu dan bayi di indonesia saat persalinan. Bagi ibu hamil

Sebaiknya ibu hamil dalam proses kelahirannya dibantu dengan tenaga

Medis, bidan atau dokter jika mengalami proses kelahiran tidak normal agar dalam persalinannya dapat berjalan normal

Bagi penyusun

Diharapkan penyusun lebih mendalami proses kelahiran dalam bidangnya.

DAFTAR PUSTAKAManuaba, I. B. G. 1998, Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan, EGC, Jakarta.

Doenges, M., dkk., 2001,Rencana perawatan maternal bayi, EGC, Jakarta.Hachermoore. 2001, Esensial obstetric dan ginekologi, Hypokrates, Jakarta.Halminton P. M. 1995, Dasar-dasar keperawatan maternitas, Edisi 6, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta.Manuaba, I. B. G. 1999, Operasi kebidanan kandungan dan keluarga berencana untuk dokter umum, EGC, Jakarta.

McCloskey, & Bulechek. 1996, Nursing interventions classifications, 2nd edition, Mosby-Year book.Inc, New York.Mansjoer, A., Suprohaita, Wardhani, W. S., & Setiowulan, W., 1999, Kapita selekta kedokteran, Media Aesculapius, Jakarta.Mochtar, R. 1995, Sinopsis obstetri, obstetri operatif, obstetri sosial, EGC, Jakarta.

Mochtar, R. 1998, Sinopsis obstetri, obstetri operatif, obstetri sosial, EGC, Jakarta.

NANDA, 2005-2006, Nursing Diagnosis: Definitions and classification, Philadelphia, USA