Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

25
EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN MAKALAH Belajar dan Pembelajaran Disusun oleh: RIZAL YUNIDA YUSRAN AMANDA PAMUNGKAS ANDI DWI CAHYANTO ERLIN EVERLINE INDAH LUSIANA STEPANUS JUMADI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014

description

Evaluasi pembelajaran

Transcript of Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

Page 1: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN

MAKALAH

Belajar dan Pembelajaran

Disusun oleh:

RIZAL

YUNIDA

YUSRAN

AMANDA PAMUNGKAS

ANDI DWI CAHYANTO

ERLIN EVERLINE

INDAH LUSIANA

STEPANUS JUMADI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2014

Page 2: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah

kami yang berjudul “Evaluasi Dalam Pembelajaran”.

Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa masih terdapat banyak

kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi penyusunan maupun kelengkapan dan

ketepatan isi makalah. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai

pihak agar selanjutnya dapat ditingkatkan dan disempurnakan.

Demikian makalah ini disusun agar dapat bermanfaat, diterima dan digunakan sebagai

acuan untuk makalah-makalah selanjutnya.

Pontianak, April 2014

Penyusun

Page 3: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 1

1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran ....................................................... 3

2.2. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pembelajaran ................................................ 4

2.3. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran .......................................... 7

2.4. Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran ....................................................... 9

2.5. Teknik Evaluasi .................................................................................... 11

2.6. Syarat-Syarat Evaluasi Pembelajaran ................................................... 16

2.7. Prosedur Evaluasi Pembelajaran .......................................................... 18

2.8. Pendekatan dalam Evaluasi Pembelajaran ........................................... 20

BAB IV PENUTUP

3.1. Kesimpulan ........................................................................................... 21

3.2. Saran ..................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang disengaja atas input untuk

menimbulkan suatu hasil yang diinginkan sesuai tujuan yang ditetapkan. Sebagai sebuah

proses maka pendidikan harus dievaluasi hasilnya untuk melihat apakah hasil yang

dicapai telah sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai

oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi merupakan

subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan,

karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil

pendidikan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari

proses pembelajaran yang ia lakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi

salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajran yang

dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Dengan evaluasi, maka maju

dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat

mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi

lebih baik ke depan.

Evaluasi dalam pembelajaran tidak semata-mata untuk menentukan rating siswa

melainkan juga harus dijadikan sebagai teknik atau cara pendidikan. Sebagai teknik atau

alat pendidikan evaluasi pembelajaran harus dikembangakan secara terencana dan

terintegratif dalam program pembelajaran, dilakukan secara kontinue, mengandung unsur

paedagogis, dan dapat lebih mendorong siswa aktif belajar.

Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan

informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau

menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar

tertentu. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil belajar

dan evaluasi pembelajaran. Namun, dalam makalah ini, hanya akan dibicarakan masalah

evaluasi pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian Evaluasi Pembelajaran?

2. Apa saja prinsip-prinsip yang digunakan dalam Evaluasi Pembelajaran?

3. Apa fungsi dan tujuan Evaluasi Pembelajaran?

4. Apa saja jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran?

5. Bagaimana teknik melakukan Evaluasi Pembelajaran ?

6. Apa syarat-syarat Evaluasi Pembelajaran ?

7. Bagaimana prosedur Evaluasi Pembelajaran?

8. Apa jenis pendekatan dalam Evaluasi Pembelajaran?

Page 5: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

2

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Evaluasi Pembelajaran

2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran

3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Evaluasi Pembelajaran

4. Untuk mengetahui jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran

5. Untuk mengetahui teknik melakukan Evaluasi Pembelajaran

6. Untuk mngetahui syarat-syarat penyusunan Evaluasi Pembelajaran

7. Untuk mengetahui prosedur Evaluasi Pembelajaran

8. Untuk mengetahui jenis pendekatan Evaluasi Pembelajaran

Page 6: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi berarti penilaian. Sedangkan

Evaluasi Menurut Suharsimi Arikunto (2004) adalah kegiatan untuk mengumpulkan

informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan

untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Nurgiyantoro

(1988) menyebutkan bahwa evaluasi adalah proses untuk mengukur kadar pencapaian

tujuan. Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa evaluasi yang bersinonim dengan penilaian

tidak sama konsepnya dengan pengukuran dan tes meskipun ketiga konsep ini sering

didapatkan ketika masalah evaluasi pendidikan dibicarakan. Dikatakannya bahwa

penilaian berkaitan dengan aspek kuantitatif dan kualitatif, pengukuran berkaitan dengan

aspek kuantitatif, sedangkan tes hanya merupakan salah satu instrumen penilaian.

Meskipun berbeda, ketiga konsep ini merupakan satu kesatuan dan saling memerlukan.

Pengukuran adalah proses penentuan kuantitas suatu objeck dengan membandingkan

antara alat ukur dengan objek yang diukur. Penilaian adalah proses penentuan kualitas

suatu objek dengan membandinkan antara hasil-hasil ukur dengan standart penialaian

tertentu. Tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang khusus. Yang

membedakannya dengan evaluasi adalah bahwa evaluasi mencakup aspek kualitatif dan

aspek kuanitatif. Dengan demikian, evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang

terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan

hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Evaluasi dapat didefinisikan sebgai suatu proses sistematik dalam menentukan

tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa. Ada dua aspek penting dari definisi

diatas. Pertama, evaluasi menunjukan pada proses yang sistematik. Kedua, evaluasi

mengasumsikan bahwa tujuan instruksional ditentukan terlebih dahulu sebelum proses

belajar mengajar berlangsung.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I

Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian,

penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan

pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban

penyelenggaraan pendidikan.

Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk

mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. sehingga

dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan

menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan

keputusan.

Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar

siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk

Page 7: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

4

mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal

(Gagne dan Briggs, 1979).

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran

adalah proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secara

sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.

2.2 Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip yang jelas sebagai

landasan pijak. Prinsip dalam hal ini berarti rambu-rambu atau pedoman yang seharusnya

dipegangi oleh guru sebagai evaluator dalam melaksanakan kegiatan evaluasi

pembelajaran. Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

prinsip umum dan prinsip khusus.

2.2.1. Prinsip-prinsip umum evaluasi

Untuk memperoleh hasil evavluasi yang lebih baik, maka kegiatan evaluasi

harus bertitik tolak dari prinsip-prinsip umum sebagai berikut (Depdiknas, 2002):

a. Valid

Evaluasi pembelajaran harus dapat memberikan informasi yang akurat (tepat)

tentang proses dan hasil belajar peserta didik. Tepat tidaknya hasil evaluasi ini

antara lain dipengaruhi oleh penggunaan teknik dan instrument evaluasi. Maka

seorang evaluator perlu memperhatikan teknik dan instrument yang akan

digunakan agar sesuai dengan kemampuan atau jenis hasil belajar yang akan

dievaluasi. Misalnya, jika yang akan diukur adalah hasil belajar kognitif, maka

teknik dan instrument yang digunakan yang betul-betul cocok untuk mengukur

hasil belajar kognitif tersebut, bukan yang sebenarnya cocok untuk mengukur

hasil belajar psikomotor atau afektif.

b. Mendidik

Evaluasi pembelajaran harus memberi sumbangan positif terhadap pencapaian

belajar peserta didik. Hasil evaluasi bagi peserta didik yang sudah berhasil

lulus hendaknya dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan,

sedangkan bagi yang kurang berhasil dapat dijadikan sebagai pemicu semangat

belajar.

c. Berorientasi pada kompetensi

Evaluasi pembelajaran harus mengacu kepada rumusan kompetensi-

kompetensi yang telah dirumuskan di dalam kurikulum dan diarahkan untuk

menilai pencapaian kompetensi tersebut.

Page 8: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

5

d. Adil dan objektif

Evaluasi pembelajaraan harus adil terhadap semua peserta didik dan tidak

membedakan latar belakang peserta didik yang tidak berkaitan dengan

pencapaian hasil belajar. Objektivitas penilaian tergantung dan dipengaruhi

oleh faktor-faktor pelaksana, criteria untuk skoring dan pembuatan keputusan

pencapaian hasil belajar.

e. Terbuka

Kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka

bagi semua pihak sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas

bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

f. Berkesinambungan

Evaluasi pembelajaran dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus

menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan kemajuan belajar

peserta didik sebagai hasil kegiatan belajarnya.

g. Menyeluruh

Evaluasi terhadap proses dan hasil belajar peserta didik harus dilaksanakan

secara menyeluruh, utuh, dan tuntas yang mencakup seluruh aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik dengan menggunakan teknik dan prosedur yang

komprehensif dengan berbagai bukti hasil belajar peserta didik.

h. Bermakna

Evaluasi pembelajaran hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, berguna,

dan bisa ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

2.2.2 Prinsip-prinsip khusus evaluasi pembelajaran (Depdiknas 2002)

a. Evaluasi proses dan hasil belajar harus memungkinkan adanya kesempatan

yang terbaik bagi peserta didik untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui

dan pahami, serta mendemonstrasikan kemampuannya. Prinsip khusus ini

berimplementasi sebagai berikut:

Pelaksanaan evaluasi hendaknya dalam suasana yang bersahabat dan

tidak mengancam;

Semua peserta didik mempunyai kesempatan dan perlakuan yang sama;

Peserta didik memahami secara jelas apa yang dimaksud dalam

evaluasi dan criteria untuk membuat keputusan atas hasil evaluasi

hendaknya disepakati dengan peserta didik dan orang tua atau wali.

b. Setiap guru harus mampu melaksanakan prosedur evaluasi dan pencatatan

secara tepat. Implikasi dari proses ini adalah:

Page 9: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

6

1. Prosedur evaluasi harus dapat diterima oleh guru dan dipahami secara

jelas.

2. Prosedur evaluasi dan catatan harian hasil belajar peserta didik

hendaknya mudah dilaksanakan sebagai bagian dari KBM, dan tidak

harus mengambil waktu yang berlebihan.

3. Catatan harus mudah dibuat, jelas, mudah dipahami, dan bermanfaat

untuk perencanaan pembelajaran.

4. Informasi yang diperoleh untuk menilai semua pencapaian belajar

peserta didik dengan berbagai cara harus digunakan sebagaimana

mestinya.

5. Evaluasi pencapaian belajar peserta didik yang bersifat positip untuk

pencapaian belajar selanjutnya perlu direncanakan oleh guru dan

peserta didik.

6. Klasifikasi dan kesulitan belajar harus ditentukan sehingga peserta

didik mendapat bimbingan dan bantuan belajar yang sewajarnya.

7. Hasil evaluasi hendaknya menunjukkan kemajuan dan keberlanjutan

pencapaian belajar peserta didik.

8. Evaluasi semua aspek yang berkaitan dengan pembelajaran, misalnya

efektivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) dan kurikulum perlu

dilaksanakan.

9. Peningkatan keahlian guru sebagai konsekuensi dari diskusi

pengalaman dan membandingkan metode dan hasil evaluasi perlu

dipertimbangkan.

10. Pelaporan penampilan peserta didik kepada orang tua/wali, dan atasan

(kepala sekolah atau pejabat di atasnya) harus dilakssanakan.

Selain itu, dalam konteks penilaian hasil belajar, Depdiknas (2003)

mengemukakan prinsip-prinsip umum penilaian adalah megukur hasil-hasil belajar yang

telah ditentukan dengan jelas dan sesuai dengan kompetensi serta tujuan pembelajaran;

mengukur sampel tingkah laku yang representatif dari hasil belajar dan bahan-bahan yang

tercakup dalam pengajaran; mencakup jenis-jenis instrument penilaian yang paling sesuai

untuik mengukur hasil belajar yang diingginkan, direncanakan sedemikian rupa agar

hasilnya sesuai dengan yang digunakan secara khusus; dibuat dengan relibilitas yang

sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati; dan dipakai untuk memperbaiki

proses dan hasil belajar.

Page 10: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

7

Di samping itu, guru harus memperhatikan pula hal-hal teknis, antara lain:

1) Penilaian hendaknya dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas abilitas

yang harus dinilai, materi yang akan dinilai, alat penilaian dan interpretasi

hasil penilaian.

2) Penilaian harus menjadi bagian integral dalam proses pembelajaran.

3) Untuk memperoleh hasil yang obyektif, penilaian harus menggunakan

berbagai alat (instrument), baik yang berbentuk tes maupun yang

berbentuk non tes.

4) Pemilihan alat penilaian harus sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan.

5) Alat penilaian harus mendorong kemampuan penalaran dan kreativitas

peserta didik, seperti: tes tertulis, esai, tes kinerja, hasil karya peserta

didik, proyek, dan portofolio.

6) Objek penilaian harus mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap

dan nilai-nilai.

7) Penilaian harus mengacu kepada prinsip diferensiasi, yaitu memberikan

peluang kepada peserta didik untuk menunjukkan apa yang diketahui, apa

yang dipahami, dan apa yang dapat dilakukan.

8) Penilaian tidak bersikap diskriminatif. Artinya, guru harus berlaku adil dan

bersikap jujur kepada semua peserta didik, serta bertanggung jawab

kepada semua pihak.

9) Penilaian harus diikuti dengan tindak lanjut (follow-up).

10) Penilaian harus berorientasi pada kecakapan hidup dan bersikap mendidik.

2.3 Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran

2.3.1 Tujuan Evaluasi

Tujuan utama dilakukan evaluasi adalah untuk melihat sejauh mana suatu

program atau suatu kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Selain

tujuan utama tersebut, evaluasi juga memiliki beberapa tujuan secara khusus. Menurut

Reece dan Walker (dalam Aunurrahman, 2009), beberapa tujuan secara khusus mengapa

evaluasi harus dilakukan, yaitu :

a. Memperkuat kegiatan belajar

b. Menguji pemahaman dan kemampuan siswa

c. Memastikan pengetahuan prasyarat yang sesuai

d. Mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran

e. Memotivasi siswa

f. Memberi umpan balik bagi siswa dan guru

g. Memelihara standar mutu

h. Mencapai kemajuan proses dan hasil belajar

Page 11: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

8

i. Memprediksi kinerja pembelajaran selanjutnya

j. Menilai kualitas belajar

Reece dan Walker (dalam Aunurrahman, 2009) juga mengemukan alasan

mengapa evaluasi perlu dilaksanakan dalam kegiatan belajar dan pembelajaran. Beberapa

alasan tersebut adalah untuk mengukur kompetensi dan kapabilitas siswa, apakah mereka

telah merealisasikan tujuan yang telah ditentukan, menentukan tujuan mana yang belum

direalisasikan, merumuskan rangking siswa dalam hal kesuksesan mereka di dalam

mencapai tujuan yang telah disepakati, memberikan informasi kepada guru apakah

strategi yang ia gunakan dalam mengajar telah sesuai atau cocok dalam kegiatan

pembelajaran tersebut, dan merencanakan prosedur untuk memperbaiki rencana belajar

dan pembelajaran serta menentukan apakah sumber belajar tambahan perlu digunakan.

2.3.2 Fungsi Evaluasi

Evaluasi memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Berikut

ini beberapa fungsi dan manfaat evaluasi dalam pembelajaran.

a. Mengetahui taraf kesiapan anak untuk menempuh suatu pendidikan

tertentu.

Apabila dilakukan evaluasi dalam pembelajaran, maka kita dapat mengetahui

apakah anak tersebut telah siap atau belum siap untuk menempuh pendidikan

yang akan diberikan.

b. Mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam proses

pendidikan.

Evaluasi juga berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran

telah tercapai atau hasil belajar yang telah dicapai oleh anak. Apabila tujuan

pembelajaran belum tercapai, maka diperlukan analisis terhadap faktor-faktor

penyebab tujuan tersebut belum tercapai.

c. Mengetahui apakah suatu mata pelajaran yang kita ajarkan dapat

dilanjutkan pada materi yang baru atau harus mengulang kembali materi

yang lalu.

Evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran memungkinkan kita

mengetahui apakah materi pada suatu mata pelajaran yang kita ajarkan telah

dikuasai atau belum dikuasai oleh siswa. Bilamana siswa menguasai materi

tersebut sesuai dengan standar yang telah ditentukan, maka pembelajaran dapat

dilanjutkan pada materi berikutnya. Jika tidak, maka guru belum dapat

melanjutkan pembelajaran. Artinya, guru harus mengulang sebagian atau bahkan

seluruh materi yang telah diajarkan.

d. Mendapatkan bahan-bahan informasi dalam memberikan bimbingan

tentang jenis pendidikan dan jabatan yang sesuai untuk siswa.

Evaluasi memberikan manfaat kepada guru dalam informasi mengenai

keterampilan, potensi, dan kompetensi-kompetensi yang dimilki siswa. Dengan

begitu, guru dapat memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa dalam

menentukan jurusan dan jenis pendidikan yang tepat bagi siswa dan yang sesuai

dengan potensi yang dimiliki siswa tersebut.

Page 12: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

9

e. Mendapatkan bahan-bahan informasi apakah sorang anak dapat

dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi atau harus mengulang di kelas semula.

Melalui evaluasi, guru dapat memperoleh informasi-informasi mengenai

kompetensi siswa dan informasi ini dapat digunakan guru dalam menentukan

apakah siswa tersebut dapat dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi atau harus

mengulang di kelas yang semula.

f. Membandingkan apakah prestasi yang telah dicapai anak sudah sesuai

dengan kapasitasnya atau belum.

Apabila prestasi yang telah dicapai anak belum sesuai dengan kapasitas anak

tersebut, maka guru perlu menemukan faktor-faktor yang menjadi penyebab

ketidaksesuaian tersebut. Kapasitas anak dapat diketahui melalui pendekatan-

pendekatan individual, mengamati perilaku belajar dan mampu menilai secara

tepat. Setiap anak pasti memiliki kapasitas-kapasitas yang berbeda.

g. Untuk mengetahui apakah seorang anak telah matang untuk kita lepaskan

ke dalam masyarakat atau untuk melanjutkan ke lembaga pendidikan yang

lebih tinggi.

Evaluasi yang dilakukan dalam periode tertentu akan memberikan gambaran

tentang tingkat kematangan siswa. Jika siswa telah matang, maka siswa tersebut

dianggap mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau

bahkan terjun ke masyarakat.

h. Untuk mengadakan seleksi

Evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah seseorang telah memebuhi standar

yang telah ditentukan oleh suatu jenjang pendidikam, pekerjaan/jabatan, atau

jenis kegiatan.

i. Untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang dipergunakan dalam

lapangan pendididkan.

Dalam pendidikan, tentunya ada metode yang digunakan untuk mengajar. Salah

satu fungsi dan manfaat evaluasi adalah untuk mengetahui efisiensi metode

tersebut. Apabila hasil evaluasi belajar siswa baik, maka dapat disimpulkan

bahwa metode tersebut tepat digunakan dalam pembelajaran.

Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat banyak fungsi dan manfaat

evaluasi. Tidak hanya di dalam kegiatan pembelajaran. Namun juga dalam kegiatan

masyarakat.

2.4 Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran

2.4.1 Jenis evaluasi berdasarkan tujuannya

a. Pre-test dan Post-test

Kegiatan pre-test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai

penyajian baru. Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan

siswa mengenai bahan yang akan disajikan.

Sedangkan post-test adalah kebalikan dari pre-test, yakni kegiatan evaluasi

yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi.Tujuannya adalah

untuk mengetahui taraf pengetahuan siswa atas materi yang telah diajarkan.

Page 13: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

10

b. Evaluasi Diagnostik

Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran.

Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi atau menelaah kelemahan-

kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.

c. Evaluasi selektif

Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang

paling tepat atau sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.

d. Evaluasi penempatan

Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan

siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik

siswa.

e. Evaluasi formatif

Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang dilakukan pada

setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul. Evaluasi ini bertujuan

untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.

f. Evaluasi sumatif

Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai “ulangan umum” yang

dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada

akhir periode pelaksanaan program pengajaran, atau disebut juga dengan

evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar

siswa.Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap akhir semester atau akhir tahun

ajaran.Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi mengenai kinerja akademik

siswa dan bahan penentu naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.

g. Ujian Nasional (UN)

Ujian Nasional (UN) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif, yaitu

sebagai alat penentu kenaikan status siswa.

2.4.2 Jenis evaluasi berdasarkan sasaran

a. Evaluasi Konteks

Adalah evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik

mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-

kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.

b. Evaluasi Input

Adalah evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya

maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

c. Evaluasi Proses

Adalah evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik

mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan

faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.

d. Evaluasi Hasil atau Produk

Adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai

sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi,

ditingkatkan atau dihentikan.

e. Evaluasi Outcom atau Lulusan

Page 14: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

11

Adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut,

yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

2.4.3 Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran

a. Evaluasi Program Pembelajaran

Adalah evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program

pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran

yang lain.

b. Evaluasi Proses Pembelajaran

Adalah evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran

dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan

guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran.

c. Evaluasi Hasil Pembelajaran

Adalah evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap

tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau

dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.

2.4.4 Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi

a. Berdasarkan objek :

1. Evaluasi Input

Adalah evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap,

keyakinan.

2. Evaluasi Transformasi

Adalah evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran

anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.

3. Evaluasi Output

Adalah evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil

pembelajaran.

b. Berdasarkan subjek :

1. Evaluasi Internal

Adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai

evaluator, misalnya guru.

2. Evaluasi Eksternal

Adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator,

misalnya orangtua, masyarakat.

2.5 Teknik Evaluasi

Instrument (alat) adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah

seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan

efesien. Alat evaluasi tersebut dikatakan baik apabila mampu mengevaluasi sesuatu yang

dievaluasi dengan hasil seperti keadaan yang dievaluasi. Dalam menggunakan alat

tersebut evaluator menggunkan cara atau teknik yaitu dengan teknik evaluasi. Teknik

evaluasi terebut terbagi kedalam dua macam , yaitu teknik nontes dan teknik tes.

Page 15: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

12

2.4.1 Teknik nontes

a. Skala Bertingkat (rating scale)

Skala mengambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil

pertimbangan. Dengan maksud agar pencatatannya dapat objektif maka

penilaian terhadap penampilan atau penggambaran kepribadian seseorang

disajikan dalam bentuk skala.

b. Kuesioner (questionair)

Kuesioner (questionair) dikenal dengan sebagai angket. Kuesioner ialah sebuah

daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang aka diukur (responden).

Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui tentang keadan atau data diri,

pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya dsb.

Kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu :

1. Ditinjau dari segi siapa yang menjawab

a. Kuesioner langsung

Kuesioner ini diisi dan dikirimkan langsung oleh orang yang akan

diminta jawaban tentang dirinya.

b. Kuesioner tidak langsung

Kuesioner ini dikirimkan dan diisi oleh bukan orang yang diminta

keterangannya. Dan digunakan untuk mencari informasi tentang

bawahan, anak, saudara, tetangga, dsb.

2. Ditinjau dari segi menjawab

a. Kuesioner tertutup

Kuesioner ini disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap

sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang

dipilih.

b. Kuesioner terbuka

Kuesioner ini disusun sedemikian rupa sehingga para pengisi bebas

mengemukakan pendapatnya. Dan kuesioner ini digunakan untuk

meminta pendapat seseorang.

c. Daftar cocok (check list)

Daftar cocok (check list ialah deretan pertanyaan (yang biasanya singkat-

singkat), disini responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok

(√) ditempat yang sudah disediakan.

d. Wawancara

Wawancara (interview) ialah suatu metode atau cara yang digunakan

untukmendapatkan jawaban dari responden dengan jalan Tanya-jawab sepihak.

Wawancara dapat dilakukan oleh 2 cara, yaitu:

1. Interviu bebas, yaitu dimana responden mempunyai kebebasan untuk

mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang

telah dibuat oleh subjek evaluasi.

2. Interviu terpimpin, yaitu dilakukan oleh subjek evaluasi dengan cara

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun terlebih

dahulu, sehingga responden pada waktu menjawab pertanyaan tinggal

memilih jawaban yang sudah dipersiapkan oleh penanya.

Page 16: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

13

e. Pengamatan (observastion)

Pengamatan ialah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Ada dua macam

obervasi (pengamatan), yaitu :

1. observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat,

tetapi dalam pada waktu itu pengamat memasuki dan mengikuti

kegiatan kelompok yang sedang diamati.

2. Observasi sistematik, yaitu dimana factor-faktor yang diamati sudah

didaftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya. Dalam

observasi ini pengamat berada diluar kelompok. Dengan demikian

pengamat tidak dibingungkan oleh situasi yang melingkungi dirinya.

3. Observasi eksperimental, yaitu terjadi jika pengamat tidak berpatisipasi

dalam kelompok.

f. Riwayat hidup

Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama masa

kehidupannya.

2.4.2 Teknik tes

Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk

memperoleh data-data atau keterangan yang diinginkan seseorang dengan cara

yang tepat dan cepat tes ini ada 3 macam, yaitu :

a. Tes diagnostic, adalah tes yang digunakan untuk mengertahui kelemahan-

kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat

dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Tes diagnostic ini ada 4 tingkat,

antara lain :

1. Tes diagnostic ke-1 dilakukan terhadap calon siswa sebagai input, untuk

mengetahui apakah calon tersebut sudah menuasai pengetahuan yang

merupakan dasar untuk menerima pengetahuan di sekolah yang

dimaksudkan. Tes ini disebut dengan tes penjajakan atau dalam istilah

bahasa inggis entering behaviour test.

2. Tes diagnostic ke-2, dilakukan terhadap calon siswa yang sudah akan

mulai mengikuti program. Dan tes diagnostic ini berfungsi sebagai tes

penempatan (placement test).

3. Tes diaonostik ke-3, dilakukan terhadap siswa yang sedang belajar, karena

tidak semua siswa dapat menerima pelajaa yang disampaikan oleh guru

denga lacar. Maka pengajar (guru) disini harus sekali-kali memberikan tes

diagnostic untukmengetahui bagia mana dari bahn yang diberikan itu

belum dikuasai oleh siswa. Dan mendeteksi mengenai sebab siswa tersebut

belum menguasai bahan.

4. Tes diagnostic ke-4, diadaka pada waktu siswa akan mengakhiri pelajaran.

Dengan ini guru dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap

bahan yang ia berikan.

b. Tes formatif, tes ini diberikan pada akhir setiap program. Tes ini merupakan

post-test atau tes akhir proses. Digunakan untuk mengetahui sejauh mana

Page 17: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

14

siswa telah terbentuk seelah mengikuti sesuatu program tertentu.evalusi

formatif mempunyai manfat, baik bagi siswa, guru, maupun program itu

saendiri.

c. Tes subsumtif dan sumatif, pelaksanaan kegiatan tes subsumatif ini

dilakukan pada perempat semester atau caturwulan dan pada pertengahan

semester(caturwulan) yang lazim kita ssebagai mindsemester. Evaluasi sumatif

ialah penentuan kenaikan kelas bagi setiap siswa. Tes sumatif adalah penilaian

yang dilakukan tiap akhir semester (caturwulan), setelah para siswa

menyelesaikan program belajar dari suatu bidang studi atau mata pelajaran

tertentu selama satu perode waktu tertentu pula.adapun fungsi dari penilaian ini

adalah untuk menentukan prestasi hasil belajar siswa terhadap bidang studi

atau mata pelajaran selama satu semester atau caturwulan.

Manfaat tes sumatif, ada 3 hal yang paling terpenting, yaitu :

1. Untuk menentukan nilai.

2. Untuk menentukan seseorang anak dapat atau tidaknya mengikuti

kelompok dalm menerima program berikutnya.

d. Tes formatif dan tes sumatif dalam praktek

Dalam pelaksanaannya disekolah tes formatif ini merupakan ulangan harian,

sedangkan tes sumatif ialah ulangan umum yang diadakan pada akhir

caturwulan atau akhir semester.

Dalam buku seri III B dari kurukulum 1975 tentang pedoman penilaian

dijelaskan bahwa tes formatif harus dilaksanakan oleh guru setiap mengakhiri

satu sub pokok bahasan, sedangkan tes sumatif dilasksanakan setiap

mengakhiri satu pokok bahasan (dalam program yang lebih beasar). Dan

apabila pengertian ini dihubungkan dengan yang telah dibicarakan pada alinea

sebelumnya, yaitu bahwa tes sumatif dilaksanakan sebagai ulangan umum,

maka tes yang dilaksanakan diakhir pokok bahasan ini dapat dipandang

sebagai tes subsumatif atau tes unit, sedangkan ulangan umum itulah yang

diusebut tes sumatif.

Adapun teknik evaluasi yang lainnya yang telah dikemukakan oleh Daryanto

dalam bukunya yang berjudul “evaluasi pendidikan“ada 4, yaitu :

a. Measurement model

Menurut model ini, evaluasi pada dasarnya adalah pengukuran terhadap

berbagai aspek tingkah laku dengan tujuan untuk melihat perbedaan-perbedaan

individual atau kelompok yang hasilnya diperlukan untuk seleksi, bimbingan

dan perencanaan pendidikan bagi para siswa di sekolah,

Objek evaluasi dari model ini adalah tingkah laku siswa yang

mencangkup kemampuan hasil belajar, kemampuan pembawan (intelegensi

bakat), minat, sikap dan juga kepribadian siswa.

Pendekatan yang ditempuh model ini adalah membandingkan hasil

belajar antara 2 anak atau lebih kelompok yang menggunakan cara pengajaran

yang berbeda sebagai variable bebas, lalu diberikan tes yang sama yang hasil

dari tes tersebut untuk mengetahui cara pengajara mana yang lebif efektif

untuk digunakan.

Page 18: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

15

b. Congruence model

Menurut model ini, evaluasi adalah usaha untuk memeriksa persesuaian

(congruence) antara tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan dengan hasil

belajar yang telah dicapai. Hasil yang diperoleh dari evaluasi dengan ,model

ini berguna bagi kepentingan penyempurnaan system bimbingan siswa dan

untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak luar pendidikan mengenai

hasol belajar yang telah dicapai.

Objek evaluasinya adalah perubahan tngkah laku siswa yang

diperlihatkan pada akhir kegatan pendidikan. Tingkah laku tersebut

mencangkup baik pengetahuan maupun aspek pengetahuan maupun

keterampilan dan sikap.

c. Educational system eavaluation model

Menurut model ini, evaluasi dimaksudkan untuk membandingkan

performance dari berbagai dimensi system yang sedang dikembangkan dengan

sejumlah criteria tertentu untuk akhirnya sampai pada suatu deskripsi dan

judgment mengenai system yang dinilai tersebut.

Objek evaluasi menurut model ini adalah jenis-jenis data yang

dikumpulkan dalam kegiatan evaluasi, baik data objektif (skor hasil tes)

maupun data subjektif atau judgment data (pandangan guru-guru, reaksi para

siswa dll). Adapun pendekatan yang ditempuh model ini dalam pelaksanaan

evaluasi adalah :

1. membandingkan performa setiap demensi system dengan criteria intern

dalam system itu sendiri.

2. membandingkan performa setiap dimensi dengan criteria ekstern diluar

system yang bersangkutan.

d. Illuminative Model

Model ini memandang fungsi eavaluasi sebagai bahan atau input untuk

kepentingan pengambilan keputusan dalam rangka penyesuaian-penyesuaian

dan penyempurnaan sistem yang sedang dikembangkan.

Objek evaluasi yang diajukan model ini mencangkup : Latar belakang da

perkembangan yang dialami oleh system yang bersangkutan. Proses

pelaksanaan system itu sendiri. Hasil belajar yang diperlihatkan oleh para

siswa. Kesukaran-kesukaran yang dialami dari perencanaan sampai dengan

pelaksanaannya dilapangan . pendekatan yang ditempuh model ini dalam

melaksanakan evaluasi tersebut bersifat terbuka atau open-ended dan dalam

melaporkan hasil evaluasi lebih banyak digunakan cara deskritif dalam

penyajian informasinya.

Page 19: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

16

2.6 Syarat-Syarat Umum Evaluasi

Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan evaluasi

dalam proses pendidikan adalah kesahihan, keterandalan, dan kepraktisan

2.6.1 Kesahihan (Validitas)

Untuk memperoleh hasil evaluasi yang sahih, dibutuhkan instrumen yang

memiliki/memenuhi syarat kesahihan suatu instrumen evaluasi. Kesahihan

instrumen evaluasi diperoleh melalui hasil pemikiran dan dari hasil pengalaman.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesahihan hasil evaluasi meliputi :

a. Faktor instrumen evaluasi itu sendiri.

b. Faktor-faktor administrasi evaluasi dari penskoran, juga merupakan

faktor-faktor yang mempunyai suatu pengaruh yang mengganggu

kesahihan interpertasi hasil evaluasi.

c. Faktor-faktor dalam respon-respon siswa merupakan faktor-faktor yang

lebih banyak mempengaruhi kesahihan daripada faktor yang ada dalam

instrumen evaluasi atau pengadministrasiannya.

Secara garis besar, validitas ada dua macam, yaitu : Validitas logis (logical

validity) Validitas empiris (empirical validity). Validitas logis untuk sebuah

instrument tersebut memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran

kondisi valid tersebut dipandang terpenuhi karena instrument yang bersangkutan

sudah diranvang sevara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada.

Ada dua macam validitas logis yang dicapai oleh sebuah instrument, yaitu :

Validitas isi : disusun berdasarkan materi oelajaran yang dievaluasi. Validitas

konstruk : disusun berdasarkan konstrak, aspek-aspek kejiwaan yang mesti

dievaluasi.

Validitas empiris untuk sebuah instrument dapat dikatakan memiliki

validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Yaitu dengan

membandingkan instrument yang bersangkutan dengan kriterioum (sebuah

ukuran). Sedangkan kriterium yang digunakan sebagai pembanding kondosi

instrument ada dua macam, yaitu : Concurrent validity (validitas ada sekarang) :

ialah instrument yang kondisinya sesuai dengan kriterium yang sudah ada.

Predictive validity (validitas ramalan) : ialah instrument yang kondisinya belum

ada, tetapi yang akan terjadi dimasa yang akan datang (yang diramalkan)

Dengan kedua validitas tersebut (validitas logis dan validitas empiris) yang

masing-masing memilki dua macam juga. Maka secara keseluruhan kita mengenal

ada empat validitas, yaitu :

a. validitas isi

b. validitas konstruk

c. validitas “ada sekarang”

d. validitas predictive.

Page 20: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

17

2.6.2 Keterandalan (Reliabilitas)

Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan, yakni

tingkat kepercayaan bahwa suatu instrumen evaluasi mampu memberikan hasil

yang tetap (Arkunto, 1990). Memungkinkan terjadinya kesahihan karena adanya

keajegan, tidak selalu menjamin bahwa hasil yang handal (reliabel) akan selalu

menjamin bahwa hasil evaluasi sahih (valid). Dan sebaliknya keterandalan tidak

dijamin ada pada hasil evaluasi yang memenuhi syarat kesahihan. Keterandalan

dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

a. Panjang tes (length of test). Panjang tes berhubungan dengan banyaknya butir

tes, yang pada umumnya terjadi lebih banyak butir tes lebih tinggi keterandalan

evaluasi.

b. Sebaran skor (spread of scores). Koefisien keterandalan secara langsing

dipengaruhi oleh sebaran skor dalam kelompok tercoba. Dengan kata lain,

besarnya sebaran skor akan membuat perkiraan keterandalan yang lebih tinggi

akan terjadi menjadi kenyataan.

c. Tingkat kesulitan tes (difficulty of test). Tes acuan norma (norm referenced

test) yang paling mudah atau paling sukar untuk anggota-anggota kelompok

yang mengerjakan, cenderung menghasilkan skor keterandalan yang rendah.

Ini disebabkan antara hasil tes yang mudah dan yang sulit keduanya dalam satu

sebaran skor yang terbatas.

d. Objektivitas (objectivity). Objektivitas suatu tes menunjuk kepada tingkat skor

kemampuan yang sama (yang dimiliki oleh siswa satu dengan siswa yang lain)

memperoleh hasil yang sama dalam mengerjakan tes.

Cara-cara mencari besarnya reabilitas, yaitu ada tiga cara :

a. metode bentuk pararel (equivalent)

b. metode tes ulang ( tes retest method)

c. metode belah dua (split half method)

2.6.3 Kepraktisan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepraktisan instrumen evaluasi meliputi :

a. Kemudahan mengadministrasi. Jika instrumen evaluasi diadministrasikan oleh

guru atau orang lain dengan kemampuan yang terbatas, kemudahan

pengadministrasian adalah suatu kualitas penting yang diminta dalam

instrumen evaluasi.

b. Waktu yang disediakan untuk melancarkan evaluasi. Kepraktisan dipengaruhi

pula oleh faktor waktu yang disediakan untuk melancarkan evaluasi.

c. Kemudahan menskor. Secara tradisional, hal yang membosankan dan aspek

yang menggangu dalam melancarkan evaluasi adalah penskoran. Guru

seringkali bekerja berat berjam-jam untuk melaksanakan tugas ini.

d. Kemudahan interpretasi dan aplikasi. Dalam analisis terakhir, keberhasilan atau

kegagalan evaluasi ditentukan oleh penggunaan hasil evaluasi. Jika hasil

evaluasi diterjemahkan/ditafsirkan secara tepat dan diterapkan secara efektif,

Page 21: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

18

hasil evaluasi akan mendukung terhadap keputusan-keputusan pendidikan yang

lebih tepat.

e. Tersedianya bentuk instrumen evaluasi yang ekuivalen atau sebanding. Untuk

berbagai kegunaan pendidikan. Bentuk-bentuk ekuivalen untuk tes yang sama

seringkali diperlukan sekali. Bentuk-bentuk ekuivalen dari sebuah tes

mengukur aspek-aspek perilaku melalui butir-butir tes yang memiliki

kesamaan dalam isi, tingkat kesulitan, dan karakteristik lainnya.

2.7 Prosedur Evaluasi Pembelajaran

Sekalipun tidak selalu sama, namun pada umumnya para pakar dalam bidang

evaluasi pendidikan merinci kediatan evaluasi ke dalam enam langkah pokok.

2.7.1 Menyusun rencana evaluasi hasil belajar

Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan, harus disusun lebih dahulu

perencanaannya secara baik dan matang. Perencanaan hasil belajar itu umumnya

mencakup enam jenis kegiatan, yaitu:

a. Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi

Perumusan tujuan evaluasi hasil belajar itu penting sekali, sebab tanpa tujuan

yang jelas maka evaluasi hasil belajar akan berjalan tanpa arah dan pada

gilirannya dapat mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan arti dan

fungsinya.

b. Menetapkan aspek-aspek yang hendak dievaluasi. Misalnya apakah aspek

kognitif, aspek afektif ataukah aspek psikomotorik.

c. Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan di dalam

melaksanakan evaluasi. Misalnya apakah evaluasi itu akan dilaksanakan

dengan menggunakan teknik tes ataukah teknik nontes. Jika teknik yang akan

dipergunakan itu adalah teknik nontes, apakah pelaksanaannya dengan

menggunakan pengamatan (observasi), melakukan wawancara (interview),

menyebarkan angket (questionnaire).

d. Menyusun alat-alat pengukur yang akan dipergunakan dalam pengukuran dan

penialain hasil belajar peserta didik. Seperti butir-butir soal tes hasil belajar

(pada evaluasi hasil belajar yang menggunakan teknik tes). Daftar check

(check list), rating scale, panduan wawancara (interview guide) atau daftar

angket (questionnaire), untuk evaluasi hasil belajar yang menggunakan teknik

nontes.

e. Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau

patokan untuk memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi. Misalnya

Page 22: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

19

apakah yang akan dipergunakan Penilaian Beracuan Patokan (PAP) ataukah

akan dipergunakan Penilaian beracuan kelompok atau Norma (PAN)

f. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri (kapan

dan seberapa kali evaluasi hasil belajar itu akan dilaksanakan).

2.7.2 Menghimpun data

Dalam evaluasi hasil belajar, wujud nyata dari kegiatan menghimpun data

adalah melaksanakan pengukuran, misalnya dengan menyelenggarakan tes hasil

belajar (apabila evaluasi hasil belajar itu menggunakan teknik tes), atau

melakukan pengamatan, wawancara atau angket dengan menggunakan instrumen-

instrumen tertentu berupa rating scale, check list, interview guide atau

questionnaire (apabila evaluasi hasil belajar itu menggunakan teknik nontes).

2.7.3 Melakukan verifikasi data

Data yang telah berhasil dihimpun harus disaring lebihn dahulu sebelum

diolah lebih lanjut. Proses penyaringan itu dikenal dengan istilah penelitian data

atau verifikasi data. Verifikasi data dimaksudkan untuk dapat memisahkan data

yang “baik” (yaitu data yang dapat memperjelas gambaran yang akan diperoleh

mengenai diri individu atau sekelompok individu yang sedang dievaluasi) dari

data yang “kurang baik” (yaitu data yang akan mengaburkan gambaran yang akan

diperoleh apabila data itu ikut serta diolah).

2.7.4 Mengolah dan menganalisis data

Mengolah dan menganilisis hasil evaluasi dilakukan dengan maksud untuk

memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan

evaluasi. Untuk keperluan itu maka data hasil evaluasi perlu disusun dan diatur

demikian rupa sehingga “dapat berbicara”. Dalam mengolah dan menganalisis

data hasil evaluasi itu dapat dipergunakan teknik statistik.

2.7.5 Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan

Penafsiran atau interpretasi terhadap data hasil evaluasi belajar pada

hakikatnya adalah merupakan verbalisasi dari makna yang terkandung dalam data

yang telah mengalami pengolahan dan penganalisisan itu. Atas dasar interpretasi

terhadap data hasil evaluasi itu pada akhirnya dapat dikemukakan kesimpulan-

kesimpulan tertentu. Kesimpulan-kesimpulan hasil evaluasi itu sudah barang

tertentu mengacu kepada tujuan dilakukannya evaluasi itu sendiri.

2.7.6 Penggunaan Hasil Evaluasi

Dengan melandaskan diri pada kesimpulan yang telah diperoleh dalam

kegiatan evaluasi, evaluator lebih lanjut melakukan pengambilan keputusan atau

Page 23: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

20

merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dipandang perlu untuk

dilaksanakan.

Dengan demikian tindakan melakukan evaluasi itu tidak hanya terbatas

sampai pada kesimpulan atau kongklusi saja. Harus diingat bahwa kesimpulan itu

barulah merupakan suatu pendapat sebagai hasil evaluasi dan karena itu masih

memerlukan tindak lanjut.

Sementara Arifin (2010:88-114) menjelaskan tahapan prosedur mengebangkan

evaluasi sebagai berikut:

a. Perencanaan evaluasi

b. Pelaksanaan evaluasi

c. Monitoring pelaksanaan Evaluasi

d. Pengolahan data

e. Pelaporan hasil evaluasi

f. Penggunaan hasil evaluasi

2.8 Pendekatan Evaluasi Pembelajaran

Pendekatan evaluasi merupakan sudut pandang seseorang dalam menelaah atau

mempelajari evaluasi. Dilihat dari komponen pembelajaran, pendekatan evaluasi dapat

dibagi dua, yaitu pendekatan tradisional dan pendekatan system.

1. Pendekatan Tradisional

Pendekatan ini berorientasi pada praktik evaluasi yang telah berjalan selama ini

disekolah yang ditunjukan pada perkembangan aspek intelektual peserta didik.

2. Pendekatan Sistem

Sistem adalah totalitas dari berbagai komponen yang saling berhubungan dan

ketergantungan.

a. Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Pendekatan ini sering juga disebut penilaian norma absolut. Jika ingin

menggunakan pendekatan ini, berarti guru harus membandingkan hasil yang

diperoleh peserta didik dengan sebuah patokan atau kriteria yang secara absolut

atau mutlak telah ditetapkan oleh guru.

b. Penilaian Acuan Norma (PAN)

Pendekatan ini membandingkan skor setiap peserta didik dengan teman satu

kelasnya. Makna nilai dalam bentuk angka maupun kualifikasi memiliki sifat

relatif.

Page 24: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

21

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai pembelajaran yang

dilaksanakan, dengan melalui kegiatan pengukuran dan penilaian pembelajaran.

Pengukuran yang dimaksud di sini adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan

pembelajaran dengan ukuran keberhasilan pembelajaran yang telah ditentukan secara

kuantitatif, sedangkan penilaian yang dimaksud di sini adalah proses pembuatan

keputusan nilai keberhasilan pembelajaran secara kualitatif. Evaluasi merupakan sarana

untuk mendapatkan informasi yang diperoleh dari proses pengumpulan dan pengolahan

data.

Terdapat beberapa teknik, jenis-jenis, dan syarat-syarat penyusunan evaluasi

pembelajaran yang dapat di lakukan dan diperhatikan oleh pendidik dalam melakukan

evaluasi pembelajaran.

3.2 Saran

Dalam melakukan Evaluasi Pembelajaran, sebaiknya diperhatikan syarat-syarat

dalam penyusunan evaluasi pembelajaran tersebut serta memilih teknik evaluasi

pembelajaran yang sesuai agar hasil yang diinginkan sesuai.

Page 25: Makalah Evaluasi Pembelajaran Lengkap

22

DAFTAR PUSTAKA

Afriadi, Yusuf. (2013). Prinsip dan Teknik Evaluasi. (online).

(http://gudangmakalahku.blogspot.com/2013/04/prinsip-prinsip-dan-

teknik-evaluasi.html diakses April 2014).

Anonim. (2009). Evaluasi pembelajaran. (online).

(www.sitimasrurohan.blogspot.com diakses April 2014).

Anonim. (2010). Makalah Evaluasi Pembelajaran. (online).

(www.dedehendriono.blogspot.com diakses Maret 2014).

Anonim. (2010). Makalah Evaluasi Pembelajaran. (online). (www.pak-

boedi.blogspot.com akses april 2014).

Anonim. (2011). Evaluasi Pembelajaran. (online).

www.kumpulanmakalah&artikelpendidikan.blogspot.com pada tanggal

April 2014).

Anonim. (2013). Makalah Evaluasi Pembelajaran. (online).

(www.agrah93.blogspot.com diakses April 2014).

Anonim. (2013). Tujuan Evaluasi. (online).

(http://hilmanpaturusy.blogspot.com/2013/03/tujuan-evaluasi.html

diakses April 2014).

Arifin, Zainal. (2010). Evaluasi Pembelajaran Prinsip,Teknik,Prosedur.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. (1995). Dasar-dasar Evaluasi Evaluasi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara

Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Cahyadi, Asep. (2013). Pengertian Evaluasi Pembelajaran. (online).

(http://cahyadinasep.blogspot.com/2013/03/pengertian-tujuan-fungsi-

prinsip-dan.html diakses April 2014).

Daryanto. (2010). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka

Cipta

Fadli, Hadri. (2013). Makalah Evaluasi Pendidikan. (online).

(http://fadlimapel25.blogspot.com/2013/10/makalah-prinsip-prinsip-dan-

langkah.html diakses April 2014).

Josua, Andi. (2011). Prosedur Evaluasi Pembelajaran. (online).

(http://andijosua.blogspot.com/2011/03/prosedur-evaluasi-

pembelajaran.html diakses April 2014).

Sudijono, Anas. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT. Raja

Grafindo Persada

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Thoha, M. Chabib. (1996). Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.