Makalah biologi sma xi mia

9
Kata Pengantar Alhamdulillah.. Segala puji atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat, izin dan petunjuk-Nyalah sehingga Kami dapat melakukan praktikum dan menyusun sebuah laporan hasil praktikum dalam bentuk malakah. Laporan ini kami buat sebagai hasil akhir dari kegiatan prraktikum yang telah kami lakukan sesuai degan teori yang kami pelajari sebelumnya.Didalam laporan ini Kami menyajikan informasi tentang transportasi zat yaitu Difusi dan Osmosis. Semoga laporan yang Kami susun mendapatkan penilaian yang baik dari Guru pembimbing. Selain itu, dapat memberikan informasi yang bermanfaat khusunya ilmu pengetahuan. Terima kasih Kami sampaikan kepada Guru pembimbing, yang telah membimbing Kami melakukan kegiatan praktikum dan mengarahkah Kami dalam membuat sebuah laporan. Terima kasih pula Kami sampaikan buat teman-teman yang telah ikut memberikan saran dan sumber referensi lain. Semoga Bermanfaat Hormat Kami, Kelompok II

Transcript of Makalah biologi sma xi mia

Page 1: Makalah biologi sma xi mia

Kata Pengantar

Alhamdulillah..

Segala puji atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat, izin dan

petunjuk-Nyalah sehingga Kami dapat melakukan praktikum dan menyusun sebuah laporan

hasil praktikum dalam bentuk malakah. Laporan ini kami buat sebagai hasil akhir dari

kegiatan prraktikum yang telah kami lakukan sesuai degan teori yang kami pelajari

sebelumnya.Didalam laporan ini Kami menyajikan informasi tentang transportasi zat yaitu

Difusi dan Osmosis.

Semoga laporan yang Kami susun mendapatkan penilaian yang baik dari Guru

pembimbing. Selain itu, dapat memberikan informasi yang bermanfaat khusunya ilmu

pengetahuan.

Terima kasih Kami sampaikan kepada Guru pembimbing, yang telah membimbing

Kami melakukan kegiatan praktikum dan mengarahkah Kami dalam membuat sebuah

laporan. Terima kasih pula Kami sampaikan buat teman-teman yang telah ikut memberikan

saran dan sumber referensi lain.

Semoga Bermanfaat

Hormat Kami,

Kelompok II

Page 2: Makalah biologi sma xi mia

Pendahuluan

Didalam sel terjadi sebuah transportasi zat baik transportasi zat aktif maupun pasif.

Transportasi zat aktif adalah transportasi zat yang terjadi apa bila terdapat bantuan energi.

Sedangkan transportasi zat pasif adalah transportasi zat yang dapat terjadi tanpa

menggunakan energi.

Contoh transportasi zat pasif adalah proses difusi dan osmosis.Difusi dan osmosi

adalah dua transportasi zat yang berbeda namun keduanya memilki kesamaan yaitu

transportasi zat yang berlaangsung tanpa bantuan energi. Melalui sebuah praktikum kita dapat

mengamati bagaimana proses difusi dan osmosis dapat berlangsung.

Kami siswa-siswi SMA Negeri 1 Mangkutana khususya kelas XI MIA 1 telah

melakukan sebuah kegiatan praktikum untuk membuktikan proses difusi dan osmosis yang

terjadi dalam suatu sel. Kesimpulan dari hasil penelitian yang kami lakukan, kami sajikan

dalam makalah ini.

Page 3: Makalah biologi sma xi mia

Rincian Penelitian

o Tema Penelitian :

Proses difusi dan osmosis

o Tempat Penelitian :

Labolatorium Biologi SMAN 1 Mangkutana

o Waktu di Lakukannya Penelitian :

Senin, 01 September 2014

o Tujuan Penelitian :

Memahami proses terjadinya difusi dan osmosis suatu zat

o Guru Pembimbing :

Hamzah Dollah S.Pd

o Peneliti :

Virgiana

Fauziah Suparjo

Lili Rahma Sari

Kasnita

Page 4: Makalah biologi sma xi mia

Mengamati Terjadinya Difusi Larutan

A.Dasar Teori

Mekanisme difusi

Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari

konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung

melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion), difusi melalui

saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel

formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).

Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang

berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga

dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel

permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan

K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga

sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa

molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus

membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein

transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul

dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi, yaitu:

1.Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu bergerak,

sehingga kecepatan difusi itu tinggi.

2. Ketebalan membrane. Semakin tebal membrane semakin lambat kecepatan difusi.

3.Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.

4.Suhu.Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan

lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

5.Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan

difusinya.

6.Perbedaan Konsentrasi, makin besar perbedaan konsentrasi antara dua bagian,

makin besar proses difusi yang terjadi.

Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang

tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas dan salah satunya adalah

difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.

Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molek yang hydrophonic

PRAKTIKUM 1.1

Page 5: Makalah biologi sma xi mia

atau tidak berpolar/berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran

plasma yang terbuat dari phospholipid. Difusi seperti ini tidak membutuhkan energi

atau ATP. Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang

hydropilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang

memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam

perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat

melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang ikut campur dalam

difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel (Pratikto, 2011).

B. Tujuan Praktikum

Memahami proses terjadinya difusi suatu zat

C. Alat dan Bahan

*Gelas beker

*Larutan yodium dan sirup merah

*Air

D. Langkah Percobaan

1.Ambil gelas beker kemudian isi dengan air

Gelas beker

2.Masukkan larutan sirup kedalam gelas beker

Gelas beker

Sirup (setengah dari tinggi air)

3. Diamkan airnya dan jangan digoyang-goyang. Amati proses pelarutan sirup

didalam gelas beker. Setelah 15 menit amati pula warna air pada gelas beker

4. Catat hasil pengamatan pada tabel!

Waktu setelah pengamatan Keadaan didalam gelas

beker

5-15 menit

Belum terjadi proes difusi

(sirup masih megendap dibagian bawah gelas

beker)

20-30 menit

Proses difusi mulai terjadi (sirup dan air telah tercampur, namun tidak

merata)

45 menit Proses difusi terjadi secara

air

air

Page 6: Makalah biologi sma xi mia

keseluruhan (sirup dan air tercampur merata dan warna didalam gelas beker

berwarna merah)

E. Pembahasan

1. Apakah proses difusi larutan terjadi pada gelas beker?

Setelah 20-30 menit pengamatan mulai terjadi proses difusi didalam gelas beker

namun belum merata. Setelah 45 menit pengamatan terjadi proses difusi antara

sirup yang berkonsentrasi tinggi dengan air yang berkonsentrasi rendah hingga

mencapai keadaan setimbang (tercampur merata).

2. Setelah 35 menit adakah perubahan warna pada gelas beker?

Telah terjadi perubahan warna dalam gelas beker dimana bagian atas gelas beker

mulai berwarna merah walaupun dibagian bawah berwarna merah lebih pekat. Hal

ini terjadi karena proses difusi mulai berlangsung walaupun belum dalam keadaan

yang setimbang.

3. Molekul manakah yang bergerak didalam gelas beker?

Molekul yang bergerak adalah molekul yang berkonsentrasi tinggi yaitu larutan

sirup.

F.Kesimpulan

Percobaan yang kami lakukan dengan melakukan proses pencampuran air dan

larutan sirup berhasil membuktikan terjadinya proses difusi. Walaupun proses

pencampuran sempurna terjadi cukup lama setelah percobaan. Kelambatan proses

difusi salah satunya dipengaruhi oleh gelas beker yang kami gunakan sebagai

wadah pencampuran berukuran terlalu kecil sehingga memperlambat terjadinya

difusi. Dari percobaan ini kami membuktikan bahwa zat yang bergerak adalah zat

yang memiliki konsentrasi tinggi yaitu sirup hingga akhirnya tercampur merata

dengan air.

Page 7: Makalah biologi sma xi mia

Mengamati Terjadinya Osmosis Larutan

A.Dasar Teori

Mekanisme osmosis

Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari larutan

yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi zat pelarutya

rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau semi permeabel. Jika di

dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu

bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa

yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi

yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan

yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang

konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari

larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah

melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi

dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis.

sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut

larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih

rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.

B.Tujuan Pengamatan

Mengetahui proses terjadinya osmosis

PRAKTIKUM 1.2

Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari

ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor

sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel

hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel

darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal ini

karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan

hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan

mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel),

sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis

menyebabkan sel hewan/sel darah merah

mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan

air.

Page 8: Makalah biologi sma xi mia

C.Alat dan Bahan

*Gelas beker 2 buah

*Pisau *Jarum Pentul

*Umbi kentang 2 buah *Larutan Yodium *Air

D. Langkah Percobaan

1. Kupas kulit kentang hingga bersih

2. Potong kentang pada bagian bawahnya secara merata, sehingga apabila diletakkan pada

bidang datar dapat berdiri

3. Buatlah sumuran pada kedua kentang dengan ukuran sepertiga dari tinggi kentang

4. Isi sumuran pada kentang pertama dengan yodium dan kentang kedua diisi dengan air

5. Berilaah tanda pada kedua kentang dengan menggunakan jarum pentul tepat pada

permukaan atas yudium dan air. Caranya, tusukkan jarum pentul pada kentang (kepala

jarum pentul pada bagian luar kentang, sementara mata jarum melintang tepat diatas

yodium dan air).

6. Masukkan masing-masing kentang kedalam gelas beker yang berisi air.

#Contoh Gambar

Yodium Air

Jarum pentul

7. Tulis hasil pengamatan tersebut pada tabel berikut ini!

*Tabel hasil pengamatan*

Setelah 45 menit

Kentang yang diisi yodium Kentang yang diisi air

o Larutan yodium yang

awalnya berada tepat dibawah jarum pentul, setelah 45 menit yodiumnya

berkurang o Air rendaman kentang

berbau o Tekstur kentang menjadi

keras

o Sebagian kentang berwarna

o Air yang didalam

sumuran yang awalnya berada tepat dibawah jarum pentul setelah 45

menit tidak terdapat lagi (mengering).

o Air rendaman kentang berbusa dan berbau

o Tekstur kentang menjadi

keras

air air

Page 9: Makalah biologi sma xi mia

hitam

E.Pembahasan

1. Apakah tinggi permukaan yodium pada sumuran kentang pertama mengalami

perubahan?

Iya. Tinggi permukaan yodium pada sumuran kentang pertama mengalami

perubahan karena yodium yang tadinya berada tepat dibawah jarum pentul,

berkurang.

2. Apakah tinggi permukaan air pada sumuran kentang kedua mengalami perubahan?

Iya. Air yang pada awalnya berada tepat dibawah jarum pentul berkurang

bahkan mengering.

F.Kesimpulan

Dari pengamatan yang kami lakukan menggunakan kentang dan larutan yodium serta

air berhasil membuktikan bahwa pada sumuran kentang yang diisi dengan yodium

mengalami proses osmosis. Buktinya, volume yodium berkurang.