Makalah B.indo
-
Upload
nurul-fathatun -
Category
Documents
-
view
17 -
download
0
description
Transcript of Makalah B.indo
-
5/28/2018 Makalah B.indo
1/16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia , Bahasa juga merupakan alat ekspresi diri sekaligus pula
merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan
sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita,
pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa
maupun sebagai diri sendiri. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik,
penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan
kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk
berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam
lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf,
1997: 3).
Bangsa Indonesia memiliki bahasa yang disebut bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional. Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa melayu yang dimodifikasi, lalu dicampur
dengan bahasa-bahasa serapan dari berbagai daerah dan dari bahasa asing yang kemudian
dibakukan. Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia mempunyai berbagai fungsi, yaitu
sebagai bahasa resmi negara, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, alat
perhubungan pada tingkat nasional bagi kepentingan menjalankan roda pemerintahan dan
pembangunan, dan alat pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, seni,
serta teknologi modern. Fungsi-fungsi ini tentu saja harus dijalankan secara tepat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab yang menimbulkan terjadinya kesalahan dalam penggunaan BahasaIndonesia dalam komunikasi lisan ?
-
5/28/2018 Makalah B.indo
2/16
2
2. Upaya apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaiki keterampilan berbahasaIndonesia ?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi kelancaran komunikasi lisan ?1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.3.1.Tujuan PenulisanTulisan ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut :
a) Memberikan informasi pembaca tentang penggunaan Bahasa Indonesia dalamkomunikasi lisan
b) Sebagai salah satu tugas Bahasa Indonesia Kelas 1-A TKPB Semester 1 TahunPelajaran 2012 / 2013
1.3.2. Manfaat PenulisanDengan tulisan ini diharapkan :
a) Dapat memberikan inspirasi bagi pembaca tentang pentingnya penggunaan BahasaIndonesia dalam komunikasi lisan
b) Memberi motivasi bagi siswa dan masyarakat untuk dapat mengembangkanketerampilan berbahasa demi kejayaan dan kemajuan bangsa.
1.4. Metoda Penulisana) Studi Pustaka
Dalam hal ini penulis mencari informasi dari berbagai referensi, pihak-pihak yang
berkompeten dan peninjauan beberapa literatur.
1.5. Sistematika PenulisanSistematika penulisan dari makalah ini adalah terdiri dari 3 Bab. Bab pertama
berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metoda penulisan, dan
sistematika penulisan.
Pada bab kedua berisi mengenai pembahasan. Pada bab terakhir merupakan
penutup yang terdapat kesimpulan dan saran. Pada halaman terakhir berisi semua
-
5/28/2018 Makalah B.indo
3/16
3
referensi dan kepustakaan yang dijadikan sebagai acuan atau landasan penyusunan
makalah.
-
5/28/2018 Makalah B.indo
4/16
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
2.2. Bahasa sebagai Alat Komunikasi
Ada dua ragam komunikasi yang digunakan manusia melalui bahasa, yaitu ragam
bahasa lisan dan ragam tulisan. Menurut Moeliono (Ed.), bahwa ragam bahasa menurut
sarananya lazim dibagi atas ragam lisan dan ragam tulisan (1988: 6).
Dalam penggunaannya, kedua ragam ini pada umumnya berbeda. Penggunaan ragam bahasa
lisan mempunyai keuntungan, yaitu karena bahasa ragam lisan digunakan dengan hadirnya
peserta bicara, maka apa yang mungkin tidak jelas dalam pembicaraan dapat dibantu dengan
keadaan atau dapat langsung ditanyakan kepada pembicara. Hal ini menunjukan bahwa
peranan penggunaan bahasa ragam lisan itu penting.
Dalam penggunaan bahasa lisan, saran-saran suprasegmental memberi sumbangan
yang berarti terhadap keberhasilan suatu komunikasi. Saran suprasegmental itu, antara lain
gejala intonasi yang berupa aksen, tekanan kata, tinggi rendahnya nada, dan keras lembutnya
suara. Dalam hal ini Uhlenbeck dalam Teeuw (1984: 27) pun menjelaskan bahwa
keberhasilan komunikasi tidak tergantung pada efek sarana-sarana lingual saja, pemahaman
pemakaian bahasa lisan adalah hasil permainan bersama yang subtil dari data pengetahuan
lingual dan ekstra lingual, dari informasi auditif, visual, dan kognitif.
Sejumlah ahli telah melakukan studi bahasa lisan. Gambaran karakteristik bahasa
lisan sebagaimana telah diungkapkan oleh para ahli yang dimaksud yaitu:
1) Bahasa lisan memerlukan orang kedua sebagai lawan berbicara sedangkan tulis tidakharus.
2) Fungsi gramatikal (subjek, predikat, objek) tidak selalu dinyatakan dalam ragam lisankarena memang dalam ragam ini penggunaan bahasa sudah dibantu dengan situasi/
konteks, mimik pembicara, gerakkan, pandangan dan lain sebagainya, sedangkan
dalam ragam tulis diperlukan fungsi gramatikal yang lebih lengkap agar lawan bicara
(pembaca tulisan) dapat memahami informasi yang disampaikan dengan jelas dan
-
5/28/2018 Makalah B.indo
5/16
5
benar karena dalam ragam tulis penggunaan bahasa tidak didukung oleh
konteks/situasi, gerakkan, pandangan, dan mimik pembicara.
3) Bahasa lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu, sedangkan ragamtulis tidak terikat.
4) Bahasa lisan dipengaruhi oleh panjang pendek dan tinggi rendah suara sedangkanragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf kapital, huruf miring dll.
Dengan demikian, setiap bahasa memiliki seperangkat sistem, yaitu sistem bunyi
bahasa, sistem gramatikal (tata bentuk kata, tata bentuk kalimat), tata makna, dan kosa kata.
Berbeda halnya dengan penggunaan bahasa, karena penggunaan bahasa bersifat heterogen.
Setiap penutur dapat dikatakan terampil berbahasa apabila ia memiliki kompetensi
dari bahasa yang dikuasainya. Keterampilan bahasa yang terdiri dari berbicara, mendengar,
menulis, membaca ini pun pada umumnya jarang dikuasainya penutur yang sama baiknya.
Rusyana (1984: 104) menjelaskan bahwa berbahasa dengan baik berarti bukan saja dapat
menguasai struktur bahasa dengan baik, tetapi juga dapat memakainya secara serasi, sesuai
pokok permasalahan, tokoh bicara, dan suasana pembicaraan.
Penggunaan bahasa mengenal berbagai variasi. Bahasa yang digunakan oleh
seseorang akan berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh orang lain. Kevariasian bahasa
itu dipengaruhi oleh siapa yang berbicara, lawan bicara, situasi, topik pembicaraan, dan
sebagainya. Del Hymas merinci faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian bahasa menjadi
delapan faktor. Kedelapan faktor itu adalah
- Setting and scence, yang mengacu pada tempat dan waktu terjadinya komunikasi.- Participant, yang mengacu kepada peserta komunikasi yang terdiri atas
pembicara/pengirim, pendengar/penerima.
- Ends (pupose and goals), yang mengacu kepada tujuan dan hasil atau harapanmengadakan komunikasi.
- Actsequence, yang mengacu kepada bentuk dan isi pesan komunikasi.- Key, yang mengacu kepada gaya, ragam bahasa yang digunakan dalam
komunikasi.
- Instrumentalities, yang mengacu kepada sarana atau perantara yang digunakandalam komunikasi dan bentuk tuturan, bahasa, dialek.
- Norms, yang mengacu kepada norma perilaku dalam berinteraksi, interpretasikomunikasi, dan
-
5/28/2018 Makalah B.indo
6/16
6
- Genres, yang mengacu kepada bentuk dan jenis bahasa yang digunakan dalamkomunikasi, misalnya cerita, prosa puisi (Hymes dalam Bell, 1976: 81).
Banyaknya suku di indonesia memberi pengaruh beragam. Ada pengaruh lafal, ada
pengaruh bentuk kata, ada pengaruh makna kata, ada juga pengaruh struktur kalimat. Lagi
pula pengaruh-pengaruh tersebut sulit untuk dihindari sepenuhnya. Seperti dikatakan oleh
Badudu (1985: 12) bahwa tidak seorang pun yang dapat melepaskan diri dari pengaruh itu
seratus persen. Lebih lanjut dikatakannya, yang mungkin adalah bahwa pengaruh ini sangat
sedikit, sehingga sukar kita menerka dari suku manakah orang yang bertutur itu berasal.
Bila seseorang dalam berbahasa Indonesia (lisan) terdengar bahasa daerahnya, maka
lafalnya tergolong lafal nonbaku. Akan tetapi, bila seseorang dalam berbahasa Indonesia
tidak terdengar lafal bahasa daerahnya, maka lafalnya dapat digolongkan kepada bahasa baku
(standar). Mengenai pengertian lafal baku tersebut, Badudu (1980: 115) menjelaskan bahwa
lafal bahasa Indonesia baku adalah lafal yang tidak memperdengarkan warna lafal bahasa
daerah atau dialek, juga tidak memperdengarkan warna lafal bahasa asing seperti bahasa
Belanda, Inggris atau Arab.
2.3. Fungsi Bahasa
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang
paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti
berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis
atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa bagi
kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan
berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar
atau mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat
sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan
dan tujuan tertentu.
2.3.1 Bahasa sebagai A lat Ekspresi D ir i
Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, pemakai
bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi
pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya.Ia menggunakan bahasa hanya untuk
kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni bahasa sebagai alat
-
5/28/2018 Makalah B.indo
7/16
7
untuk berkomunikasi.
2.3.2 Bahasa sebagai A lat Komunikasi
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak
akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,
melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama
warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan
mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4).
2.3.3. Bahasa sebagai Alat I ntegrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi
dan adaptasi sosial. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan
memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita
hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan
menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa
standar pada orang tua atau orang yang kita hormati.Dengan menguasai bahasa suatu bangsa,
kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut.
2.3.4. Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan
pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat.Berbagai penerangan, informasi, maupun
pendidikan disampaikan melalui bahasa.Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah
salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah
sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif
untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk
tulisan.Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat
melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.
2.4. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
Kedudukan dapat diartikan sebagai status ataupun posisi di mana sesuatu itu
ditempatkan.Begitu juga dalam kaitanya dengan bahasa, kedudukan bahasa dapat diartikan
-
5/28/2018 Makalah B.indo
8/16
8
sebagai status bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai
sosial yang dihubungkan dengan bahasa yang bersangkutan. Bahasa Indonesia dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional.
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dimulai saat dicetuskanya Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Selain sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia juga
memiliki kedudukan lain yaitu sebagai bahasa Negara seperti tercantum dalam UUD 1945.
Dalam kaitanya sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia memiliki fungsi yang
sangat penting yaitu:
Lambang kebanggan kebangsaan,Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai
sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita
Lambang identitas nasionalSebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa
Indonesia seperti layaknya bendera kita yang harus kita junjung tinggi sebagai
lambang Negara.
Alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudayaSebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya bahasa Indonesia
membuat seluruh bangsa Indonesia dapat hidup berdampingan antarsuku tanpa perlu
khawatir terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakangsosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan
Indonesia.
Sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar
belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan
Indonesia, bahasa Indonesia ditempatkan sebagai sarana menjembatani terjadinya
kesatuan bangsa yang terdiri atas banyak sekali suku bangsa yang memiliki watak,
budaya, dan kesukuan masing-masing.
Dengan bahasa Indonesia memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar
belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam
kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa nasional bahasa Indonesia
setiap warga negara akan memiliki kecintaan dan dapat meletakkan kepentingan bangsa di
atas kepentingan daerah atau golongan. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
memiliki fungsi :
-
5/28/2018 Makalah B.indo
9/16
9
Bahasa resmi kenegaraan, Bahasa pengantar resmi lembaga-lembaga pendidikan (dunia pendidikan), Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan
serta teknologi modern.
2.5. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Bahasa bukan sekedar alat komunikasi, bahasa itu bersistem. Oleh karena itu,
berbahasa bukan sekedar berkomunikasi, berbahasa perlu menaati kaidah atau aturan bahasa
yang berlaku.
2.5.1 Bahasa yang Baik
Penggunaan bahasa dengan baik menekankan aspek komunikatif bahasa. Hal itu berarti
bahwa kita harus memperhatikan sasaran bahasa kita. Kita harus memperhatikan kepada
siapa kita akan menyampaikan bahasa kita. Oleh sebab itu, unsur umur, pendidikan, agama,
status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kita tidak boleh kita
abaikan.
2.5.2 Bahasa yang Benar
Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yakni peraturan bahasa.Berkaitan
dengan peraturan bahasa, ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu masalah tata bahasa,
pilihan kata, tanda baca, dan ejaan.
Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahasa yang benar adalah kaidah
bahasa. Kaidah ini meliputi aspek :
Tata bunyi (fonologi), Tata bahasa (kata dan kalimat), Kosa kata (termasuk istilah), Ejaan, dan Makna.Pada aspek tata bunyi, misalnya kita telah menerima bunyi f, v dan z. Oleh karena
itu, kata-kata yang benar adalah fajar, motif, aktif, variabel, vitamin, devaluasi, zakat, izin,
bukan pajar, motip, aktip, pariabel, pitamin, depaluasi, jakat, ijin. Masalah lafal juga
-
5/28/2018 Makalah B.indo
10/16
10
termasuk aspek tata bumi.
Pada aspek tata bahasa, mengenai bentuk kata misalnya, bentuk yang benar adalah
ubah, mencari, terdesak, mengebut, tegakkan, dan pertanggungjawaban, bukan obah, robah,
rubah, nyari, kedesak, ngebut, tegakan dan pertanggung jawaban.
Pada aspek kosa kata, kata-kata seperti bilang, kasih, entar dan udah lebih baik diganti
dengan berkata/mengatakan, memberi, sebentar, dan sudah dalam penggunaan bahasa yang
benar.
Dari segi ejaan, penulisan yang benar adalah analisis, sistem, objek, jadwal, kualitas,
dan hierarki.
Dari segi maknanya, penggunaan bahasa yang benar bertalian dengan ketepatan
menggunakan kata yang sesuai dengan tuntutan makna. Misalnya dalam bahasa ilmu tidak
tepat jika digunakan kata yang sifatnya konotatif (kiasan).
Kriteria penggunaan bahasa yang baik adalah ketepatan memilih ragam bahasa yang
sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Pemilihan ini bertalian dengan topik yang dibicarakan,
tujuan pembicaraan, orang yang diajak berbicara (kalau lisan) atau pembaca (jika tulis), dan
tempat pembicaraan. Selain itu, bahasa yang baik itu bernalar, dalam arti bahwa bahasa yang
kita gunakan logis dan sesuai dengan tata nilai masyarakat kita.
2.6. Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Lisan
a. Kesalahan karena Term Ekuivokal
Term ekuivokal yaitu term yang dilambangkan oleh kata yang memiliki
struktur fonologis yang sama tetapi mempunyai makna yang berbeda. Jika dalam
suatu penalaran terjadi pergantian makna dari term yang sama, maka akan
menimbulkan kesesatan penalaran.
Contoh: (1) Abadi adalah sifat Allah
(2) Adam adalah mahasiswa abadi
Jadi Adam adalah mahasiswa yang memiliki sifat Allah.
b. Kesalahan karena Tekanan
Yang dimaksud dengan tekanan dalam bahas yaitu suatu jenis unsur
supresegmental bahasa yang ditandai naik turunnya nada atau nyaring pelannya nada
suatu arus ujaran. Dalam bahasa-bahasa tertentu tekanan ini akan dapat
mempengaruhi makna. Maksudnya, sebuah term apabila diucapkan dengan tekanan
yang berbeda, maka maknanya pun akan berbeda. Dalam bahasa Indonesia tidak ada
tekanan yang berfungsi untuk membedakan makna. Namun ada pula bentuk-bentuk
-
5/28/2018 Makalah B.indo
11/16
11
yang memiliki struktur fonologis yang sama tetapi merupakan dua buah kata yang
berbeda. Contoh:
(1a) Dia itu beruang (ber-u-ang)
(1b) Dia itu beruang (be-ru-ang)
(2a) Amir sedang memetik jambu monyet
(2b) Amir sedang memetik jambu/monyet (tanda / sebagai jeda)
c. Kesalahan karena Makna Kiasan
Kita mudah membicarakan analogi metafora. Hal itu mengisyaratkan bahwa
kita dapat melambangkan sebuah term, tetapi di samping itu terdapat pula makna
sampingannya. Ada analogi arti sebenarnya dana analogi arti kiasan. Maksudnya, di
samping persamaan, sekaligus terdapat perbedaanya.
Contoh : (1a) Tangan Amir melambai-lambai
(1b) Nyiur di tepi pantai itu melambai-lambai.
Jadi: Tangan Amir sama denga Nyiur di tepi pantai.
d. Kesalahan karena Amfiboli
Amfiboli akan terjadi jika sebuah struktur kalimat mempunyai makna ganda
atau bercabang. Perbedaan penfsiran itu karena aksen atau jeda, tetapi karena
pembicara atau penulis membuat kalimat yang memang sedemikian rupa sehingga
maknanya bercabang. Contoh:
Mahasiswa yang duduk di atas kursi yang paling belakang itu putra PakCamat.
e. Kesalahan karena Komposisi dan Devisi
Ada predikat-predikat yang hanya mengenai individu-individu suatu
kelompok kolektif. Kalau kita menyimpulkan bahwa predikat itu juga berlaku untuk
kelompok kolektif seluruhnya, maka penlaran kita sesat karena komposisi.
2.7. Upaya untuk Meningkatkan Keterampilan Bahasa dengan Baik dan Benar
Sebenarnya, kesalahan umum penggunaan bahasa indonesia dalam masyarakat
merupakan suatu hal yang wajar. Kesalahan itu terjadi, karena bahasa indonesia sedang
berkembang. Di satu pihak para pakar bahasa menyarankan penggunaan bahasa yang sesuai
-
5/28/2018 Makalah B.indo
12/16
12
dengan kaidah, tetapi di pihak lain masyarakat masih terbiasa berbahasa dengan mengabaikan
kaidah.
Upaya untuk menyelasaikan masalah tersebut, penggunaan bahasa harus berupaya
meningkatkan keterampilannya dalam memperagakan bahasa indonesia yang sesuai dengan
aturan yang berlaku. Hal ini mudah di ucapkan namun susah dalam pelaksanaannya, karena
semua itu memerlukan kesadaran dan kemauan para pengguna bahasa indonesia untuk
memperbaiki diri jika ia membuat kesalahan. Hal-hal yang berkaitan dengan kesadaran dan
kemauan itu, dapat di golongkan menjadi empat kelompok, diantaranya:
1. Golongan yang tidak tahu bahwa ia tidak tahu
2. Golongan yang tahu bahwa ia tidak tahu
3. Golongan yang tahu bahwa ia tahu
4. Golongan yang tidak tahu bahwa ia tahu
Penggolongan tersebut dapat di tafsirkan sebagai berikut.
Jika saya termasuk golongan yang pertama, itu berarti tidak seorangpun yang boleh
menasihati saya supaya saya menggunakan Bahasa Indonesia dengan benar. Saya tidak
menyadari bahwa saya tidak tahu aturan bahasa. Jika golongan yang kedua, saya akan
menerima nasihat dari siapapun tentang penggunaan bahasa indonesia yang benar karena
saya sadar bahwa saya tidak mengetahui aturan bahasa bahasa. Jika golongan yang ketiga,
saya akan merasa puas dengan pengetahuan yang sudah saya miliki tentang penggunaan
bahasa yang benar. Jika golongan yang keempat, saya akan selalu mencari dan bertanya
tentang kaidah penggunaan bahasa yang baik dan benar, karena pengetahuan yang sudah saya
miliki masih bulum cukup.
2.8. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Lisan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi lisan. Hal-hal tersebut
diantaranya :
1. Faktor InteligasiOrang yang Intelegasinya rendah, biasanya kurang lancar dalam berbicara, karena
kurang memiliki kekayaan perbendaharaan kata dan bahasa yang baik. Cara berbicaranya
terputus-putus, bahkan antara katayang satu dengan yang lainnya tidak memiliki
relevansi. Sebaliknya dengan yang memiliki intelegensi tinggi.
2. Faktor Budaya
-
5/28/2018 Makalah B.indo
13/16
13
Setiap budaya memiliki bahasa yang berbeda-beda. Apabila orang yang
berkomunikasi tetap mempertahankan bahasa derahnya masing-masing, maka
pembicaraan mereka menjadi tidak efektif. Akibatnya, komunikasi menjadi terhambat
atau menimbulkan kesalah pahaman.
3. Faktor PengetahuanMakin luas pengetahuan yang dimiliki seseorang maka makin banyak perbendaharaan
kata yang dapat mendorong untuk berbicara lebih lancar.
4. Faktor KepribadianOrang yang memiliki sifat pemalu dan kurang pergaulan, biasanya kurang lancar
berbicara. Disebabkan ia tidak terbiasa berkomunikasi dengan orang lain, dan tidak
memiliki pengetahuan luas karena kurangnya pergaulan.
5. Faktor BiologisKelumpuhan organ berbicara dapat menimbulkan kelainan, seperti :
Kelainan pada rahang bibir gigi menyulitkan mengatakan kata desis Kelainan bibir sumbing, rahang, lidah tidak aktif menimbulkan berbicara
kurang jelas
6. Faktor PengalamanMakin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang, makin terbiasa ia menghadapi
sesuatu. Orang yang sering menghadapi massa, sering berbicara dimuka umum, akan
berbicara lancar dalam keadaan apapun dengan siapapun.
2.9.Cara Melakukan Komunikasi Lisan yang Baik
Komukasi lisan dibagi menjadi tiga tahap jika ditinjau dari lawan bicara
Komunikasi Personal (one on one). Presentasi atau beretorika Diskusi Grup (Group Discussion)
2.9.1 Komunikasi Lisan - Komunikasi Personal
http://www.anneahira.com/komunikasi-lisan.htmhttp://www.anneahira.com/komunikasi-lisan.htmhttp://www.anneahira.com/komunikasi-lisan.htmhttp://www.anneahira.com/komunikasi-lisan.htm -
5/28/2018 Makalah B.indo
14/16
14
Tahap pertama dari komunikasi lisan adalah komunikasi personal,
Komunikasi personal adalah komunikasi antarindividu yang biasanya terjadi dalam
suasana informal atau pergaulan sehari-hari. Meskipun demikian, tidak menutup
kemungkinan komunikasi personal pun dapat terjadi pada saat suasana formal seperti
dalam lingkungan kerja atau sekolah.
Terdapat beberapa tips untuk berkomunikasi lisan secara personal agar setiap
maksud atau pesan yang hendak kita sampaikan dapat diterima dengan jelas.
Hilangkan AmbiguitasAmbiguitas adalah kalimat-kalimat yang mengandung makna ganda atau
banyak tafsir sehingga orang mendengar kita berbicara bisa saja salah tafsir.
Penggunaan bahasa yang memiliki ambigu akan menyebabkan salah
pengertian dari lawan komunikasi Anda.
Bertanya untuk MemastikanDalam komunikasi lisan personal, mengajukan pertanyaan adalah sesuatu
yang lazim dan sangat diperlukan. Jika tidak paham dengan apa yang
diutarakan lawan komunikasi.
Catat Poin-poin PentingSaat melakukan komunikasi lisan personal, poin-poin penting dalam
pembicaraan dan inti dari jawaban lawan bicara harus dicatat dalam otak kita.
Hal ini dimaksudkan agar kita tidak lupa atau ngelantur ketika kita sedang
diajak berbicara.
Peka Terhadap Bahasa Tubuh dan IntonasiDalam teori interaksi dan komunikasi disimpulkan bahwa bahasa tubuh
ternyata sangat berpengaruh ketika kita sedang berbicara. Sekitar 55%
jaringan komunikasi dipengaruhi oleh bahasa tubuh, intonasi suara 38%, dan
yang terkecil justru ucapan hanya 7%.
Gunakan Alat BantuAlat bantu dalam berkomunikasi lisan antarpersonal mutlak digunakan jika
memang pesan yang kita sampaikan membutuhkan sebuah peyakinan dari
lawan bicara kita.
Sampaikan RangkumanRangkuman atau kesimpulan pembicaraan mutlak dilakukan dalamkomunikasi lisan terutama komunikasi formal sehingga masing-masing pihak
-
5/28/2018 Makalah B.indo
15/16
15
bisa saling mengoreksi bila terjadi salah paham atau kesimpangsiuran
informasi.
2.9.2 Komunikasi Lisan dalam Beretorika dan BerdiskusiMempresentasikan ide atau gagasan dalam dunia kerja atau akademis di muka
publik sering kali kita lakukan. Peristiwa ini pasti berlangsung dalam keadaan
formal sehinga Anda harus memberikan kesan yang baik pada kelompok
individu yang menjadi lawan bicara Anda.
Persiapan yang MatangCarilah informasi seakurat mungkin untuk memenuhi isi dari materi yang akan
dipresentasikan. Jangan ragu untuk mencari fakta, data, dan pembenaran-
pembenaran dari para ahli untuk mendukung pendapat
Pembukaan yang MenarikPembukaan yang menarik adalah kesan pertama dari penampilan Anda.
Memberikan Penekanan pada Poin-poin PentingPoin-poin penting harus ditekan agar orang dapat mengingat apa yang
dibicarakan.
Gunakan FaktaMemberikan fakta dalam berektorika adalah penting adanya untuk
meyakinkan audiens. Setiap temuan fakta yang didapatkan sebisa mungkin
harus disampaikan seefektif mungkin.
Gunakan Alat BantuGambar, grafik, dan data yang akurat mutlak disampaikan dalam beretorika.
Perhatikan Bahasa Tubuh dan IntonasiBahasa tubuh itu penting dalam berkomunikasi lisan bersikaplah sangat
percaya diri dan yakin bahwa apa yang Anda bicarakan dalah kebenaran.
Intonasi yang Anda gunakan saat berbicara haruslah tegas, lugas, dan padat.
Tidak terlalu lambat atau terlalu cepat sehingga audiens dapat menangkap
informasi dengan benar.
Kontak MataKontak mata penting dalam berbicara. Tataplah barang 3 sampai 5 detik tiap
wajah-wajah mereka.
-
5/28/2018 Makalah B.indo
16/16
16
Libatkan AudiensLibatkan mereka dalam pembicaraan kita. dengan memberikan pertanyaaan
atau meminta mereka untuk mengulang apa yang kita sampaikan hal ini untuk
menjalin konsentrasi audiens agar tidak jenuh karena mendengarkankomunikasi satu arah.
BAB III
PENUTUP
2.10 KESIMPULANSebagai bahasa negara, bahasa Indonesia mempunyai berbagai fungsi, yaitu sebagai
bahasa resmi negara, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, alat
perhubungan pada tingkat nasional bagi kepentingan menjalankan roda pemerintahan dan
pembangunan, dan alat pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan,
seni, serta teknologi modern. Fungsi-fungsi ini tentu saja harus dijalankan secara tepat
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula.
Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam
komunikasi lisan, hal tersebut diantaranya :
Kesalahan karena term ekuivokal Kesalahan karena tekanan Kesalahan karena amfiboli Kesalahan karena makna kiasan Kesalahan karena komposisi dan devisi
2.11 SARAN Penggunaan bahasa Indonesia dalam lisan cobalah tingkatkan namun tidak
mengurangi unsur budaya daerah di Indonesia.