Makalah B.indo

download Makalah B.indo

of 16

description

semoga bermanfaat

Transcript of Makalah B.indo

  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    1/16

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang

    dihasilkan oleh alat ucap manusia , Bahasa juga merupakan alat ekspresi diri sekaligus pula

    merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan

    sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita,

    pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa

    maupun sebagai diri sendiri. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik,

    penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.

    Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan

    kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk

    berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam

    lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf,

    1997: 3).

    Bangsa Indonesia memiliki bahasa yang disebut bahasa Indonesia sebagai bahasa

    nasional. Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa melayu yang dimodifikasi, lalu dicampur

    dengan bahasa-bahasa serapan dari berbagai daerah dan dari bahasa asing yang kemudian

    dibakukan. Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia mempunyai berbagai fungsi, yaitu

    sebagai bahasa resmi negara, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, alat

    perhubungan pada tingkat nasional bagi kepentingan menjalankan roda pemerintahan dan

    pembangunan, dan alat pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, seni,

    serta teknologi modern. Fungsi-fungsi ini tentu saja harus dijalankan secara tepat dalam

    kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik

    dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula.

    1.2. Rumusan Masalah

    1. Apa penyebab yang menimbulkan terjadinya kesalahan dalam penggunaan BahasaIndonesia dalam komunikasi lisan ?

  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    2/16

    2

    2. Upaya apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaiki keterampilan berbahasaIndonesia ?

    3. Faktor apa saja yang mempengaruhi kelancaran komunikasi lisan ?1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan

    1.3.1.Tujuan PenulisanTulisan ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut :

    a) Memberikan informasi pembaca tentang penggunaan Bahasa Indonesia dalamkomunikasi lisan

    b) Sebagai salah satu tugas Bahasa Indonesia Kelas 1-A TKPB Semester 1 TahunPelajaran 2012 / 2013

    1.3.2. Manfaat PenulisanDengan tulisan ini diharapkan :

    a) Dapat memberikan inspirasi bagi pembaca tentang pentingnya penggunaan BahasaIndonesia dalam komunikasi lisan

    b) Memberi motivasi bagi siswa dan masyarakat untuk dapat mengembangkanketerampilan berbahasa demi kejayaan dan kemajuan bangsa.

    1.4. Metoda Penulisana) Studi Pustaka

    Dalam hal ini penulis mencari informasi dari berbagai referensi, pihak-pihak yang

    berkompeten dan peninjauan beberapa literatur.

    1.5. Sistematika PenulisanSistematika penulisan dari makalah ini adalah terdiri dari 3 Bab. Bab pertama

    berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metoda penulisan, dan

    sistematika penulisan.

    Pada bab kedua berisi mengenai pembahasan. Pada bab terakhir merupakan

    penutup yang terdapat kesimpulan dan saran. Pada halaman terakhir berisi semua

  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    3/16

    3

    referensi dan kepustakaan yang dijadikan sebagai acuan atau landasan penyusunan

    makalah.

  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    4/16

    4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. Definisi Bahasa

    Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota

    masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

    2.2. Bahasa sebagai Alat Komunikasi

    Ada dua ragam komunikasi yang digunakan manusia melalui bahasa, yaitu ragam

    bahasa lisan dan ragam tulisan. Menurut Moeliono (Ed.), bahwa ragam bahasa menurut

    sarananya lazim dibagi atas ragam lisan dan ragam tulisan (1988: 6).

    Dalam penggunaannya, kedua ragam ini pada umumnya berbeda. Penggunaan ragam bahasa

    lisan mempunyai keuntungan, yaitu karena bahasa ragam lisan digunakan dengan hadirnya

    peserta bicara, maka apa yang mungkin tidak jelas dalam pembicaraan dapat dibantu dengan

    keadaan atau dapat langsung ditanyakan kepada pembicara. Hal ini menunjukan bahwa

    peranan penggunaan bahasa ragam lisan itu penting.

    Dalam penggunaan bahasa lisan, saran-saran suprasegmental memberi sumbangan

    yang berarti terhadap keberhasilan suatu komunikasi. Saran suprasegmental itu, antara lain

    gejala intonasi yang berupa aksen, tekanan kata, tinggi rendahnya nada, dan keras lembutnya

    suara. Dalam hal ini Uhlenbeck dalam Teeuw (1984: 27) pun menjelaskan bahwa

    keberhasilan komunikasi tidak tergantung pada efek sarana-sarana lingual saja, pemahaman

    pemakaian bahasa lisan adalah hasil permainan bersama yang subtil dari data pengetahuan

    lingual dan ekstra lingual, dari informasi auditif, visual, dan kognitif.

    Sejumlah ahli telah melakukan studi bahasa lisan. Gambaran karakteristik bahasa

    lisan sebagaimana telah diungkapkan oleh para ahli yang dimaksud yaitu:

    1) Bahasa lisan memerlukan orang kedua sebagai lawan berbicara sedangkan tulis tidakharus.

    2) Fungsi gramatikal (subjek, predikat, objek) tidak selalu dinyatakan dalam ragam lisankarena memang dalam ragam ini penggunaan bahasa sudah dibantu dengan situasi/

    konteks, mimik pembicara, gerakkan, pandangan dan lain sebagainya, sedangkan

    dalam ragam tulis diperlukan fungsi gramatikal yang lebih lengkap agar lawan bicara

    (pembaca tulisan) dapat memahami informasi yang disampaikan dengan jelas dan

  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    5/16

    5

    benar karena dalam ragam tulis penggunaan bahasa tidak didukung oleh

    konteks/situasi, gerakkan, pandangan, dan mimik pembicara.

    3) Bahasa lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu, sedangkan ragamtulis tidak terikat.

    4) Bahasa lisan dipengaruhi oleh panjang pendek dan tinggi rendah suara sedangkanragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf kapital, huruf miring dll.

    Dengan demikian, setiap bahasa memiliki seperangkat sistem, yaitu sistem bunyi

    bahasa, sistem gramatikal (tata bentuk kata, tata bentuk kalimat), tata makna, dan kosa kata.

    Berbeda halnya dengan penggunaan bahasa, karena penggunaan bahasa bersifat heterogen.

    Setiap penutur dapat dikatakan terampil berbahasa apabila ia memiliki kompetensi

    dari bahasa yang dikuasainya. Keterampilan bahasa yang terdiri dari berbicara, mendengar,

    menulis, membaca ini pun pada umumnya jarang dikuasainya penutur yang sama baiknya.

    Rusyana (1984: 104) menjelaskan bahwa berbahasa dengan baik berarti bukan saja dapat

    menguasai struktur bahasa dengan baik, tetapi juga dapat memakainya secara serasi, sesuai

    pokok permasalahan, tokoh bicara, dan suasana pembicaraan.

    Penggunaan bahasa mengenal berbagai variasi. Bahasa yang digunakan oleh

    seseorang akan berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh orang lain. Kevariasian bahasa

    itu dipengaruhi oleh siapa yang berbicara, lawan bicara, situasi, topik pembicaraan, dan

    sebagainya. Del Hymas merinci faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian bahasa menjadi

    delapan faktor. Kedelapan faktor itu adalah

    - Setting and scence, yang mengacu pada tempat dan waktu terjadinya komunikasi.- Participant, yang mengacu kepada peserta komunikasi yang terdiri atas

    pembicara/pengirim, pendengar/penerima.

    - Ends (pupose and goals), yang mengacu kepada tujuan dan hasil atau harapanmengadakan komunikasi.

    - Actsequence, yang mengacu kepada bentuk dan isi pesan komunikasi.- Key, yang mengacu kepada gaya, ragam bahasa yang digunakan dalam

    komunikasi.

    - Instrumentalities, yang mengacu kepada sarana atau perantara yang digunakandalam komunikasi dan bentuk tuturan, bahasa, dialek.

    - Norms, yang mengacu kepada norma perilaku dalam berinteraksi, interpretasikomunikasi, dan

  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    6/16

    6

    - Genres, yang mengacu kepada bentuk dan jenis bahasa yang digunakan dalamkomunikasi, misalnya cerita, prosa puisi (Hymes dalam Bell, 1976: 81).

    Banyaknya suku di indonesia memberi pengaruh beragam. Ada pengaruh lafal, ada

    pengaruh bentuk kata, ada pengaruh makna kata, ada juga pengaruh struktur kalimat. Lagi

    pula pengaruh-pengaruh tersebut sulit untuk dihindari sepenuhnya. Seperti dikatakan oleh

    Badudu (1985: 12) bahwa tidak seorang pun yang dapat melepaskan diri dari pengaruh itu

    seratus persen. Lebih lanjut dikatakannya, yang mungkin adalah bahwa pengaruh ini sangat

    sedikit, sehingga sukar kita menerka dari suku manakah orang yang bertutur itu berasal.

    Bila seseorang dalam berbahasa Indonesia (lisan) terdengar bahasa daerahnya, maka

    lafalnya tergolong lafal nonbaku. Akan tetapi, bila seseorang dalam berbahasa Indonesia

    tidak terdengar lafal bahasa daerahnya, maka lafalnya dapat digolongkan kepada bahasa baku

    (standar). Mengenai pengertian lafal baku tersebut, Badudu (1980: 115) menjelaskan bahwa

    lafal bahasa Indonesia baku adalah lafal yang tidak memperdengarkan warna lafal bahasa

    daerah atau dialek, juga tidak memperdengarkan warna lafal bahasa asing seperti bahasa

    Belanda, Inggris atau Arab.

    2.3. Fungsi Bahasa

    Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang

    paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.

    Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti

    berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis

    atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa bagi

    kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan

    berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar

    atau mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat

    sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan

    dan tujuan tertentu.

    2.3.1 Bahasa sebagai A lat Ekspresi D ir i

    Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, pemakai

    bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi

    pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya.Ia menggunakan bahasa hanya untuk

    kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni bahasa sebagai alat

  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    7/16

    7

    untuk berkomunikasi.

    2.3.2 Bahasa sebagai A lat Komunikasi

    Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak

    akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.

    Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,

    melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama

    warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan

    mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4).

    2.3.3. Bahasa sebagai Alat I ntegrasi dan Adaptasi Sosial

    Bahasa selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi

    dan adaptasi sosial. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan

    memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita

    hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita akan

    menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan menggunakan bahasa

    standar pada orang tua atau orang yang kita hormati.Dengan menguasai bahasa suatu bangsa,

    kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut.

    2.3.4. Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial

    Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan

    pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat.Berbagai penerangan, informasi, maupun

    pendidikan disampaikan melalui bahasa.Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah

    salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.

    Fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah

    sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif

    untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk

    tulisan.Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat

    melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.

    2.4. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

    Kedudukan dapat diartikan sebagai status ataupun posisi di mana sesuatu itu

    ditempatkan.Begitu juga dalam kaitanya dengan bahasa, kedudukan bahasa dapat diartikan

  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    8/16

    8

    sebagai status bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai

    sosial yang dihubungkan dengan bahasa yang bersangkutan. Bahasa Indonesia dalam

    kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional.

    Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dimulai saat dicetuskanya Sumpah

    Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Selain sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia juga

    memiliki kedudukan lain yaitu sebagai bahasa Negara seperti tercantum dalam UUD 1945.

    Dalam kaitanya sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia memiliki fungsi yang

    sangat penting yaitu:

    Lambang kebanggan kebangsaan,Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai

    sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita

    Lambang identitas nasionalSebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa

    Indonesia seperti layaknya bendera kita yang harus kita junjung tinggi sebagai

    lambang Negara.

    Alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudayaSebagai alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya bahasa Indonesia

    membuat seluruh bangsa Indonesia dapat hidup berdampingan antarsuku tanpa perlu

    khawatir terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

    Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakangsosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan

    Indonesia.

    Sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar

    belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan

    Indonesia, bahasa Indonesia ditempatkan sebagai sarana menjembatani terjadinya

    kesatuan bangsa yang terdiri atas banyak sekali suku bangsa yang memiliki watak,

    budaya, dan kesukuan masing-masing.

    Dengan bahasa Indonesia memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar

    belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam

    kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa nasional bahasa Indonesia

    setiap warga negara akan memiliki kecintaan dan dapat meletakkan kepentingan bangsa di

    atas kepentingan daerah atau golongan. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara

    memiliki fungsi :

  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    9/16

    9

    Bahasa resmi kenegaraan, Bahasa pengantar resmi lembaga-lembaga pendidikan (dunia pendidikan), Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan

    perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan

    serta teknologi modern.

    2.5. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

    Bahasa bukan sekedar alat komunikasi, bahasa itu bersistem. Oleh karena itu,

    berbahasa bukan sekedar berkomunikasi, berbahasa perlu menaati kaidah atau aturan bahasa

    yang berlaku.

    2.5.1 Bahasa yang Baik

    Penggunaan bahasa dengan baik menekankan aspek komunikatif bahasa. Hal itu berarti

    bahwa kita harus memperhatikan sasaran bahasa kita. Kita harus memperhatikan kepada

    siapa kita akan menyampaikan bahasa kita. Oleh sebab itu, unsur umur, pendidikan, agama,

    status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kita tidak boleh kita

    abaikan.

    2.5.2 Bahasa yang Benar

    Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yakni peraturan bahasa.Berkaitan

    dengan peraturan bahasa, ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu masalah tata bahasa,

    pilihan kata, tanda baca, dan ejaan.

    Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahasa yang benar adalah kaidah

    bahasa. Kaidah ini meliputi aspek :

    Tata bunyi (fonologi), Tata bahasa (kata dan kalimat), Kosa kata (termasuk istilah), Ejaan, dan Makna.Pada aspek tata bunyi, misalnya kita telah menerima bunyi f, v dan z. Oleh karena

    itu, kata-kata yang benar adalah fajar, motif, aktif, variabel, vitamin, devaluasi, zakat, izin,

    bukan pajar, motip, aktip, pariabel, pitamin, depaluasi, jakat, ijin. Masalah lafal juga

  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    10/16

    10

    termasuk aspek tata bumi.

    Pada aspek tata bahasa, mengenai bentuk kata misalnya, bentuk yang benar adalah

    ubah, mencari, terdesak, mengebut, tegakkan, dan pertanggungjawaban, bukan obah, robah,

    rubah, nyari, kedesak, ngebut, tegakan dan pertanggung jawaban.

    Pada aspek kosa kata, kata-kata seperti bilang, kasih, entar dan udah lebih baik diganti

    dengan berkata/mengatakan, memberi, sebentar, dan sudah dalam penggunaan bahasa yang

    benar.

    Dari segi ejaan, penulisan yang benar adalah analisis, sistem, objek, jadwal, kualitas,

    dan hierarki.

    Dari segi maknanya, penggunaan bahasa yang benar bertalian dengan ketepatan

    menggunakan kata yang sesuai dengan tuntutan makna. Misalnya dalam bahasa ilmu tidak

    tepat jika digunakan kata yang sifatnya konotatif (kiasan).

    Kriteria penggunaan bahasa yang baik adalah ketepatan memilih ragam bahasa yang

    sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Pemilihan ini bertalian dengan topik yang dibicarakan,

    tujuan pembicaraan, orang yang diajak berbicara (kalau lisan) atau pembaca (jika tulis), dan

    tempat pembicaraan. Selain itu, bahasa yang baik itu bernalar, dalam arti bahwa bahasa yang

    kita gunakan logis dan sesuai dengan tata nilai masyarakat kita.

    2.6. Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Lisan

    a. Kesalahan karena Term Ekuivokal

    Term ekuivokal yaitu term yang dilambangkan oleh kata yang memiliki

    struktur fonologis yang sama tetapi mempunyai makna yang berbeda. Jika dalam

    suatu penalaran terjadi pergantian makna dari term yang sama, maka akan

    menimbulkan kesesatan penalaran.

    Contoh: (1) Abadi adalah sifat Allah

    (2) Adam adalah mahasiswa abadi

    Jadi Adam adalah mahasiswa yang memiliki sifat Allah.

    b. Kesalahan karena Tekanan

    Yang dimaksud dengan tekanan dalam bahas yaitu suatu jenis unsur

    supresegmental bahasa yang ditandai naik turunnya nada atau nyaring pelannya nada

    suatu arus ujaran. Dalam bahasa-bahasa tertentu tekanan ini akan dapat

    mempengaruhi makna. Maksudnya, sebuah term apabila diucapkan dengan tekanan

    yang berbeda, maka maknanya pun akan berbeda. Dalam bahasa Indonesia tidak ada

    tekanan yang berfungsi untuk membedakan makna. Namun ada pula bentuk-bentuk

  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    11/16

    11

    yang memiliki struktur fonologis yang sama tetapi merupakan dua buah kata yang

    berbeda. Contoh:

    (1a) Dia itu beruang (ber-u-ang)

    (1b) Dia itu beruang (be-ru-ang)

    (2a) Amir sedang memetik jambu monyet

    (2b) Amir sedang memetik jambu/monyet (tanda / sebagai jeda)

    c. Kesalahan karena Makna Kiasan

    Kita mudah membicarakan analogi metafora. Hal itu mengisyaratkan bahwa

    kita dapat melambangkan sebuah term, tetapi di samping itu terdapat pula makna

    sampingannya. Ada analogi arti sebenarnya dana analogi arti kiasan. Maksudnya, di

    samping persamaan, sekaligus terdapat perbedaanya.

    Contoh : (1a) Tangan Amir melambai-lambai

    (1b) Nyiur di tepi pantai itu melambai-lambai.

    Jadi: Tangan Amir sama denga Nyiur di tepi pantai.

    d. Kesalahan karena Amfiboli

    Amfiboli akan terjadi jika sebuah struktur kalimat mempunyai makna ganda

    atau bercabang. Perbedaan penfsiran itu karena aksen atau jeda, tetapi karena

    pembicara atau penulis membuat kalimat yang memang sedemikian rupa sehingga

    maknanya bercabang. Contoh:

    Mahasiswa yang duduk di atas kursi yang paling belakang itu putra PakCamat.

    e. Kesalahan karena Komposisi dan Devisi

    Ada predikat-predikat yang hanya mengenai individu-individu suatu

    kelompok kolektif. Kalau kita menyimpulkan bahwa predikat itu juga berlaku untuk

    kelompok kolektif seluruhnya, maka penlaran kita sesat karena komposisi.

    2.7. Upaya untuk Meningkatkan Keterampilan Bahasa dengan Baik dan Benar

    Sebenarnya, kesalahan umum penggunaan bahasa indonesia dalam masyarakat

    merupakan suatu hal yang wajar. Kesalahan itu terjadi, karena bahasa indonesia sedang

    berkembang. Di satu pihak para pakar bahasa menyarankan penggunaan bahasa yang sesuai

  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    12/16

    12

    dengan kaidah, tetapi di pihak lain masyarakat masih terbiasa berbahasa dengan mengabaikan

    kaidah.

    Upaya untuk menyelasaikan masalah tersebut, penggunaan bahasa harus berupaya

    meningkatkan keterampilannya dalam memperagakan bahasa indonesia yang sesuai dengan

    aturan yang berlaku. Hal ini mudah di ucapkan namun susah dalam pelaksanaannya, karena

    semua itu memerlukan kesadaran dan kemauan para pengguna bahasa indonesia untuk

    memperbaiki diri jika ia membuat kesalahan. Hal-hal yang berkaitan dengan kesadaran dan

    kemauan itu, dapat di golongkan menjadi empat kelompok, diantaranya:

    1. Golongan yang tidak tahu bahwa ia tidak tahu

    2. Golongan yang tahu bahwa ia tidak tahu

    3. Golongan yang tahu bahwa ia tahu

    4. Golongan yang tidak tahu bahwa ia tahu

    Penggolongan tersebut dapat di tafsirkan sebagai berikut.

    Jika saya termasuk golongan yang pertama, itu berarti tidak seorangpun yang boleh

    menasihati saya supaya saya menggunakan Bahasa Indonesia dengan benar. Saya tidak

    menyadari bahwa saya tidak tahu aturan bahasa. Jika golongan yang kedua, saya akan

    menerima nasihat dari siapapun tentang penggunaan bahasa indonesia yang benar karena

    saya sadar bahwa saya tidak mengetahui aturan bahasa bahasa. Jika golongan yang ketiga,

    saya akan merasa puas dengan pengetahuan yang sudah saya miliki tentang penggunaan

    bahasa yang benar. Jika golongan yang keempat, saya akan selalu mencari dan bertanya

    tentang kaidah penggunaan bahasa yang baik dan benar, karena pengetahuan yang sudah saya

    miliki masih bulum cukup.

    2.8. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Lisan

    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi lisan. Hal-hal tersebut

    diantaranya :

    1. Faktor InteligasiOrang yang Intelegasinya rendah, biasanya kurang lancar dalam berbicara, karena

    kurang memiliki kekayaan perbendaharaan kata dan bahasa yang baik. Cara berbicaranya

    terputus-putus, bahkan antara katayang satu dengan yang lainnya tidak memiliki

    relevansi. Sebaliknya dengan yang memiliki intelegensi tinggi.

    2. Faktor Budaya

  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    13/16

    13

    Setiap budaya memiliki bahasa yang berbeda-beda. Apabila orang yang

    berkomunikasi tetap mempertahankan bahasa derahnya masing-masing, maka

    pembicaraan mereka menjadi tidak efektif. Akibatnya, komunikasi menjadi terhambat

    atau menimbulkan kesalah pahaman.

    3. Faktor PengetahuanMakin luas pengetahuan yang dimiliki seseorang maka makin banyak perbendaharaan

    kata yang dapat mendorong untuk berbicara lebih lancar.

    4. Faktor KepribadianOrang yang memiliki sifat pemalu dan kurang pergaulan, biasanya kurang lancar

    berbicara. Disebabkan ia tidak terbiasa berkomunikasi dengan orang lain, dan tidak

    memiliki pengetahuan luas karena kurangnya pergaulan.

    5. Faktor BiologisKelumpuhan organ berbicara dapat menimbulkan kelainan, seperti :

    Kelainan pada rahang bibir gigi menyulitkan mengatakan kata desis Kelainan bibir sumbing, rahang, lidah tidak aktif menimbulkan berbicara

    kurang jelas

    6. Faktor PengalamanMakin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang, makin terbiasa ia menghadapi

    sesuatu. Orang yang sering menghadapi massa, sering berbicara dimuka umum, akan

    berbicara lancar dalam keadaan apapun dengan siapapun.

    2.9.Cara Melakukan Komunikasi Lisan yang Baik

    Komukasi lisan dibagi menjadi tiga tahap jika ditinjau dari lawan bicara

    Komunikasi Personal (one on one). Presentasi atau beretorika Diskusi Grup (Group Discussion)

    2.9.1 Komunikasi Lisan - Komunikasi Personal

    http://www.anneahira.com/komunikasi-lisan.htmhttp://www.anneahira.com/komunikasi-lisan.htmhttp://www.anneahira.com/komunikasi-lisan.htmhttp://www.anneahira.com/komunikasi-lisan.htm
  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    14/16

    14

    Tahap pertama dari komunikasi lisan adalah komunikasi personal,

    Komunikasi personal adalah komunikasi antarindividu yang biasanya terjadi dalam

    suasana informal atau pergaulan sehari-hari. Meskipun demikian, tidak menutup

    kemungkinan komunikasi personal pun dapat terjadi pada saat suasana formal seperti

    dalam lingkungan kerja atau sekolah.

    Terdapat beberapa tips untuk berkomunikasi lisan secara personal agar setiap

    maksud atau pesan yang hendak kita sampaikan dapat diterima dengan jelas.

    Hilangkan AmbiguitasAmbiguitas adalah kalimat-kalimat yang mengandung makna ganda atau

    banyak tafsir sehingga orang mendengar kita berbicara bisa saja salah tafsir.

    Penggunaan bahasa yang memiliki ambigu akan menyebabkan salah

    pengertian dari lawan komunikasi Anda.

    Bertanya untuk MemastikanDalam komunikasi lisan personal, mengajukan pertanyaan adalah sesuatu

    yang lazim dan sangat diperlukan. Jika tidak paham dengan apa yang

    diutarakan lawan komunikasi.

    Catat Poin-poin PentingSaat melakukan komunikasi lisan personal, poin-poin penting dalam

    pembicaraan dan inti dari jawaban lawan bicara harus dicatat dalam otak kita.

    Hal ini dimaksudkan agar kita tidak lupa atau ngelantur ketika kita sedang

    diajak berbicara.

    Peka Terhadap Bahasa Tubuh dan IntonasiDalam teori interaksi dan komunikasi disimpulkan bahwa bahasa tubuh

    ternyata sangat berpengaruh ketika kita sedang berbicara. Sekitar 55%

    jaringan komunikasi dipengaruhi oleh bahasa tubuh, intonasi suara 38%, dan

    yang terkecil justru ucapan hanya 7%.

    Gunakan Alat BantuAlat bantu dalam berkomunikasi lisan antarpersonal mutlak digunakan jika

    memang pesan yang kita sampaikan membutuhkan sebuah peyakinan dari

    lawan bicara kita.

    Sampaikan RangkumanRangkuman atau kesimpulan pembicaraan mutlak dilakukan dalamkomunikasi lisan terutama komunikasi formal sehingga masing-masing pihak

  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    15/16

    15

    bisa saling mengoreksi bila terjadi salah paham atau kesimpangsiuran

    informasi.

    2.9.2 Komunikasi Lisan dalam Beretorika dan BerdiskusiMempresentasikan ide atau gagasan dalam dunia kerja atau akademis di muka

    publik sering kali kita lakukan. Peristiwa ini pasti berlangsung dalam keadaan

    formal sehinga Anda harus memberikan kesan yang baik pada kelompok

    individu yang menjadi lawan bicara Anda.

    Persiapan yang MatangCarilah informasi seakurat mungkin untuk memenuhi isi dari materi yang akan

    dipresentasikan. Jangan ragu untuk mencari fakta, data, dan pembenaran-

    pembenaran dari para ahli untuk mendukung pendapat

    Pembukaan yang MenarikPembukaan yang menarik adalah kesan pertama dari penampilan Anda.

    Memberikan Penekanan pada Poin-poin PentingPoin-poin penting harus ditekan agar orang dapat mengingat apa yang

    dibicarakan.

    Gunakan FaktaMemberikan fakta dalam berektorika adalah penting adanya untuk

    meyakinkan audiens. Setiap temuan fakta yang didapatkan sebisa mungkin

    harus disampaikan seefektif mungkin.

    Gunakan Alat BantuGambar, grafik, dan data yang akurat mutlak disampaikan dalam beretorika.

    Perhatikan Bahasa Tubuh dan IntonasiBahasa tubuh itu penting dalam berkomunikasi lisan bersikaplah sangat

    percaya diri dan yakin bahwa apa yang Anda bicarakan dalah kebenaran.

    Intonasi yang Anda gunakan saat berbicara haruslah tegas, lugas, dan padat.

    Tidak terlalu lambat atau terlalu cepat sehingga audiens dapat menangkap

    informasi dengan benar.

    Kontak MataKontak mata penting dalam berbicara. Tataplah barang 3 sampai 5 detik tiap

    wajah-wajah mereka.

  • 5/28/2018 Makalah B.indo

    16/16

    16

    Libatkan AudiensLibatkan mereka dalam pembicaraan kita. dengan memberikan pertanyaaan

    atau meminta mereka untuk mengulang apa yang kita sampaikan hal ini untuk

    menjalin konsentrasi audiens agar tidak jenuh karena mendengarkankomunikasi satu arah.

    BAB III

    PENUTUP

    2.10 KESIMPULANSebagai bahasa negara, bahasa Indonesia mempunyai berbagai fungsi, yaitu sebagai

    bahasa resmi negara, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan, alat

    perhubungan pada tingkat nasional bagi kepentingan menjalankan roda pemerintahan dan

    pembangunan, dan alat pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan,

    seni, serta teknologi modern. Fungsi-fungsi ini tentu saja harus dijalankan secara tepat

    dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia

    yang baik dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula.

    Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam

    komunikasi lisan, hal tersebut diantaranya :

    Kesalahan karena term ekuivokal Kesalahan karena tekanan Kesalahan karena amfiboli Kesalahan karena makna kiasan Kesalahan karena komposisi dan devisi

    2.11 SARAN Penggunaan bahasa Indonesia dalam lisan cobalah tingkatkan namun tidak

    mengurangi unsur budaya daerah di Indonesia.