MAKALAH Bendung

16
BENDUNG Tugas Makalah Bangunan Air Dosen Pengampu : Ibu Bertha Sylvia P, ST, MM Disusun oleh : Fidzoh Putri Khafidzoh 15210012 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNDARIS

description

pengertian bendung dan bagian-bagian bendung

Transcript of MAKALAH Bendung

Page 1: MAKALAH Bendung

BENDUNG

Tugas Makalah Bangunan Air

Dosen Pengampu :

Ibu Bertha Sylvia P, ST, MM

Disusun oleh :

Fidzoh Putri Khafidzoh

15210012

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNDARIS

2015

Page 2: MAKALAH Bendung

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kebutuhan akan ketersediaan air pada suatu daerah sangatlah perlu diperhatikan

dikarenakan air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa

dipisahkan dari kehidupannya. Sehingga perlu dikembangkan potensi - potensi sungai

guna meningkatkan hasil produksi pertanian, salah satunya dengan membangun

bendung. Bendung sebagai salah satu contoh bangunan air mencakup hampir

keseluruhan aspek bidang ketekniksipilan, yaitu struktur, air, tanah, geoteknik, dan

manajemen konstruksi didalam perencanaan teknis strukturnya. Untuk mendapatkan

struktur bendung yang tepat perlu dilakukan analisis dan perhitungan yang detail dan

menyeluruh, hal ini dikarenakan adanya hubungan saling ketergantungan dari banyak

aspek dalam pelaksanaannya.

Menurut standar tata cara perencanaan umum bendung, yang diartikan dengan

bendung adalah suatu bangunan air dengan kelengkapan yang di bangun melintang

sungai atau sudetan yang sengaja dibuat untuk meninggikan taraf muka air atau untuk

mendapatkan tinggi terjun, sehingga air sungai dapat disadap dan dialirkan secara

gravitasi ke tempat tertentu yang membutuhkannya dan atau untuk mengendalikan

dasar sungai, debit dan angkutan sedimen (SK SNI T-02-1990-F).

1.2. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang bendung

serta bagian-bagiannya.

Bangunan Air - Bendung

Page 3: MAKALAH Bendung

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Bendung

Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi untuk meninggikan

muka air sungai. Bendung biasanya dibuat dari pasangan batu kali, bronjong atau

beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang tentu saja bangunan ini dapat

digunakan pula untuk kepentingan lain selain irigasi, seperti untuk keperluan air

minum, pembangkit listrik atau untuk penggelontoran suatu kota. Dari segi bendung

dibagi dua, yaitu bendung tetap dan bendung sementara. Bendung tetap adalah

bangunan yang sebagian besar konstruksi terdiri dari pintu yang dapat digerakkan

untuk mengatur ketinggian muka air sungai, sedangkan bendung sementara adalah

bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan muka air di sungai, sampai pada

ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier.

2.2. Jenis – jenis Bendung

Menurut konstruksi dari sebuah bendungan, bendungan dibagi menjadi 2

macam, yaitu:

a) Bendung tetap (fixed weir, uncontrolled weir)

Bendung tetap adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya tidak

dapat diubah, sehingga muka air di hulu bendung tidak dapat diatur sesuai yang

dikehendaki.

Pada bendung tetap, elevasi muka air di hulu bendung berubah sesuai

dengan debit sungai yang sedang melimpas (muka air tidak bisa diatur naik

ataupun turun). Bendung tetap biasanya dibangun pada daerah hulu sungai. Pada

daerah hulu sungai kebanyakan tebing-tebing sungai relative lebih curam dari

pada di daerah hilir. Pada saat kondisi banjir, maka elevasi muka air di bendung

tetap (fixed weir) yang dibangun di daerah hulu tidak meluber kemana-mana

(tidak membanjiri daerah yang luas) karena terkurung oleh tebing-tebingya yang

curam.

Bangunan Air - Bendung

Page 4: MAKALAH Bendung

2

b) Bendung gerak/bendung berpintu  (gated weir, barrage)

Bendung gerak adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya dapat

diubah sesuai dengan yang dikehendaki.

Pada bendung gerak, elevasi muka air di hulu bendung dapat dikendalikan

naik atau turun sesuai yang dikehendaki dengan membuka atau menutup pintu air

(gate). Bendung gerak biasanya dibangun pada daerah hilir sungai atau muara.

Pada daerah hilir sungai atau muara sungai kebanyakan tebing-tebing sungai

relative lebih landai atau datar dari pada di daerah hilir. Pada saat kondisi banjir,

maka elevasi muka air sisi hulu bendung gerak yang dibangun di daerah hilir bisa

diturunkan dengan membuka pintu-pintu air (gate) sehingga air tidak meluber

kemana-mana (tidak membanjiri daerah yang luas) karena air akan mengalir lewat

pintu yang telah terbuka kea rah hilir (downstream).

Bendung gerak memiliki beberapa keuntungan diantaranya muka air dapat

diatur menurut rencana dan bendung ini dapat menghindarkan pembuatan tanggul

banjir yang kadang-kadang tinggi dan panjang, yaitu dengan mengatur tinggi

muka airnya. Akan tetapi bendung gerak memerlukan pemeliharaan yang serius

dan perencanaan dan pelaksaannya yang rumit.

2.3. Bagian – bagian Bendung

Suatu bendung terdiri dari beberapa konstruksi. Komponen/bagian dari bendung

itu sendiri, yaitu:

a) Tubuh Bendung (Weir)

Tubuh bendung merupakan struktur utama yang berfungsi untuk

membendung laju aliran sungai dan menaikkan tinggi muka air sungai dari elevasi

awal. Bagian ini biasanya terbuat dari urugan tanah, pasangan batu kali, dan

bronjong atau beton. Tubuh bendung umumnya dibuat melintang pada aliran

sungai. Tubuh bendung merupakan bagian yang selalu atau boleh dilewati air baik

dalam keadaan normal maupun air banjir. Tubuh bendung harus aman terhadap

tekanan air, tekanan akibat perubahan debit yang mendadak, tekanan gempa,dan

akibat berat sendiri.

Bangunan Air - Bendung

Page 5: MAKALAH Bendung

2

b) Pintu Air (Gates)

Pintu air merupakan struktur dari bendung yang berfungsi untuk mengatur,

membuka, dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka maupun tertutup.

Bagian yang penting dari pintu air yaitu:

Daun Pintu (Gate Leaf)

Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat

digerakkan untuk membuka, mengatur, dan menutup aliran air.

Rangka pengatur arah gerakan (guide frame)

Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton

yang digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan

yang direncanakan.

Angker (anchorage)

Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan

untuk menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan

muatan dari pintu air ke dalam konstruksi beton.

Hoist

Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan

ditutup dengan mudah.

c) Pintu Pengambilan (Intake)

Pintu pengambilan berfungsi mengatur banyaknya air yang masuk saluran

dan mencegah masuknya benda-benda padat dan kasar ke dalam saluran. Pada

bendung, tempat pengambilan bisa terdiri dari dua buah, yaitu kanan dan kiri, dan

bisa juga hanya sebuah, tergantung dari letak daerah yang akan diairi.

Bila tempat pengambilan dua buah, menuntut adanya bangunan penguras

dua buah pula. Kadang-kadang bila salah satu pintu pengambilam debitnya kecil,

maka pengambilannya lewat gorong-gorong yang di buat pada tubuh bendung.

Hal ini akan menyebabkan tidak perlu membuat dua bangunan penguras dan

cukup satu saja.

d) Pintu Penguras

Penguras ini bisanya berada pada sebelah kiri atau sebelah kanan bendung

dan kadang-kadang ada pada kiri dan kanan bendung. Hal ini disebabkan letak

daripada pintu pengambilan. Bila pintu pengambilan terletak pada sebelah kiri

bendung, maka penguras pun terletak pada sebelah kiri pula. Bila pintu

Bangunan Air - Bendung

Page 6: MAKALAH Bendung

2

pengambilan terletak pada sebelah kanan bendung, maka penguras pun terletak

pada sebelah kanan pula. Sekalipun kadang-kadang pintu pengambilan ada dua

buah, mungkin saja bangunan penguras cukup satu hal ini terjadi bila salah satu

pintu pengambilan lewat tubuh bendung. Pintu penguras ini terletak antara

dinding tegak sebelah kiri atau kanan bendung dengan pilar, atau antara pilar

dengan pilar. Lebar pilar antara 1,00 sampai 2,50 meter tergantung konstruksi apa

yang dipakai. Pintu penguras ini berfungsi untuk menguras bahan-bahan endapan

yang ada pada sebelah udik pintu tersebut. Untuk membilas kandungan sedimen

dan agar pintu tidak tersumbat, pintu tersebut akan dibuka setiap harinya selama

kurang lebih 60 menit. Bila ada benda-benda hanyut mengganggu eksploitasi

pintu penguras, sebaiknya dipertimbangkan untuk membuat pintu menjadi dua

bagian, sehingga bagian atas dapat diturunkan dan benda-benda hanyut dapat

lewat diatasnya.

e) Kolam Peredam Energi

Bila sebuah konstruksi bendung dibangun pada aliran sungai baik pada

palung maupun pada sodetan, maka pada sebelah hilir bendung akan terjadi

loncatan air. Kecepatan pada daerah itu masih tinggi, hal ini akan menimbulkan

gerusan setempat (local scauring). Untuk meredam kecepatan yang tinggi itu,

dibuat suatu konstruksi peredam energi. Bentuk hidrolisnya adalah merupakan

suatu bentuk pertemuan antara penampang miring, penampang lengkung, dan

penampang lurus. Secara garis besar konstruksi peredam energi dibagi menjadi 4

(empat) tipe, yaitu:

Ruang Olak Tipe Vlughter

Ruang olak ini dipakai pada tanah aluvial dengan aliran sungai tidak

membawa batuan besar. Bentuk hidrolis kolam ini akan dipengaruhi oleh

tinggi energi di hulu di atas mercu dan perbedaan energi di hulu dengan muka

air banjir hilir.

Ruang Olak Tipe Schoklitsch

Peredam tipe ini mempunyai bentuk hidrolis yang sama sifatnya

dengan peredam energi tipe Vlughter. Berdasarkan percobaan, bentuk

hidrolis kolam peredam energi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor, yaitu tinggi

energi di atas mercu dan perbedaan tinggi energi di hulu dengan muka air

banjir di hilir.

Bangunan Air - Bendung

Page 7: MAKALAH Bendung

2

Ruang Olak Tipe Bucket

Kolam peredam energi ini terdiri dari tiga tipe, yaitu solid bucket,

slotted rooler bucket atau dentated roller bucket, dan sky jump. Ketiga tipe

ini mempunyai bentuk hampir sama dengan tipe Vlughter, namun

perbedaanya sedikit pada ujung ruang olakan. Umumnya peredam ini

digunakan bilamana sungai membawa batuan sebesar kelapa (boulder).

Untuk menghindarkan kerusakan lantai belakang maka dibuat lantai yang

melengkung sehingga bilamana ada batuan yang terbawa akan melanting ke

arah hilirnya.

Ruang Olak Tipe USBR

Tipe ini biasanya dipakai untuk head drop yang lebih tinggi dari 10

meter. Ruang olakan ini memiliki berbagai variasi dan yang terpenting ada

empat tipe yang dibedakan oleh rezim hidraulik aliran dan konstruksinya.

Tipe-tipe tersebut, yaitu ruang olakan tipe USBR I merupakan ruang olakan

datar dimana peredaman terjadi akibat benturan langsung dari aliran dengan

permukaan dasar kolam, ruang olakan tipe USBR II merupakan ruang olakan

yang memiliki blok-blok saluran tajam (gigi pemencar) di ujung hulu dan di

dekat ujung hilir (end sill) dan tipe ini cocok untuk aliran dengan tekanan

hidrostatis lebih besar dari 60 m, ruang olakan tipe USBR III merupakan

ruang olakan yang memiliki gigi pemencar di ujung hulu, pada dasar ruang

olak dibuat gigi penghadang aliran, di ujung hilir dibuat perata aliran, dan

tipe ini cocok untuk mengalirkan air dengan tekanan hidrostatis rendah, dan

ruang olakan tipe USBR VI merupakan ruang olakan yang dipasang gigi

pemencar di ujung hulu, di ujung hilir dibuat perata aliran, cocok untuk

mengalirkan air dengan tekanan hidrostatis rendah, dan Bilangan Froud

antara 2,5 - 4,5.

Ruang Olak Tipe The SAF Stilling Basin (SAF = Saint Anthony Falls)

Ruang olakan tipe ini memiliki bentuk trapesium yang berbeda dengan

bentuk ruang olakan lain dimana ruang olakan lain berbentuk melebar.

Bentuk hidrolis tipe ini mensyaratkan Fr (Bilangan Froude) berkisar antara

1,7 sampai dengan 17. Pada pembuatan kolam ini dapat diperhatikan bahwa

panjang kolam dan tinggi loncatan dapat di reduksi sekitar 80% dari seluruh

perlengkapan. Kolam ini akan lebih pendek dan lebih ekonomis akan tetapi

Bangunan Air - Bendung

Page 8: MAKALAH Bendung

2

mempunyai beberapa kelemahan, yaitu faktor keselamatan rendah (Open

Channel Hidraulics, V.T.Chow : 417-420)

f) Kantong Lumpur

Kantong lumpur berfungsi untuk mengendapkan fraksi-fraksi sedimen yang

lebih besar dari fraksi pasir halus ( 0,06 s/d 0,07mm ) dan biasanya ditempatkan

persis disebelah hilir bangunan pengambilan. Bahan-bahan yang telah mengendap

dalam kantung lumpur kemudian dibersihkan secara berkala melalui saluran

pembilas kantong lumpur dengan aliran yang deras untuk menghanyutkan

endapan-endapan itu ke sungai sebelah hilir.

g) Bangunan Pelengkap

Terdiri dari bangunan-bangunan atau pelengkap yang akan ditambahkan ke

bangunan utama untuk keperluan :

Pengukuran debit dan muka air di sungai maupun di saluran sungai.

Pengoperasian pintu.

Peralatan komunikasi, tempat berteduh serta perumahan untuk tenaga

eksploitasi dan pemeliharaan.

Jembatan diatas bendung agar seluruh bagian bangunan utama mudah

dijangkau atau agar bagian-bagian itu terbuka untuk umum.

Bangunan Air - Bendung

Page 9: MAKALAH Bendung

2

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi untuk meninggikan

muka air sungai agar bisa disadap. Bendung merupakan salah satu bagian dari

bangunan utama. Fungsi utama dari bangunan utama/bendung adalah untuk

meninggikan elevasi muka air dari sungai yang dibendung sehingga air bisa disadap

dan dialirkan ke saluran lewat bangunan pengambilan (intake structure). Bendung

terdiri atas dua jenis yaitu, bendung tetap dan bendung gerak. Bagian – bagian

bendung yaitu tubuh bendung, pintu air, pintu pengambilan, pintu penguras, kolam

peredam energi, kantong lumpur, dan bangunan pelengkap.

Bangunan Air - Bendung

Page 10: MAKALAH Bendung

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim 1. “Bendung”. https://www.scribd.com/doc/96778026/Bendung.

2. Anonim 2. "Bendung". https://id.wikipedia.org/wiki/Bendung.

3. Lopulalan, Polce. 30 Januari 2012. “Makalah Bendung”.

http://civilioengineerio.blogspot.co.id/2012/01/makalah-bendung.html.