Makalah Basis Cranii
-
Upload
ivonsantoso -
Category
Documents
-
view
131 -
download
30
description
Transcript of Makalah Basis Cranii
Gangguan pada Koordinaasi Fungsi Otak
Ivon Indriyanti Santoso
NIM : 102012220. Kelompok : D3
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 2012, Jl. Arjuna Utara No.6
Jakarta 11510, Telp : 021-56942061, Fax : 021-563173, E-mail : [email protected]
Skenario
Seorang pengendara mobil dibawa ke UGD karena mengalami kecelakaan beruntun.
Hasil pemeriksaan fisik pasien tidak sadar, hasil pemeriksaan rontgen didapati fraktur pada basis
cranii
Abstrak
Penulisan karya ilmiah yang berjudul “Gangguan pada Koordinasi Fungsi Otak”
dimaksudkan untuk memberi penjelasan kepada setiap pembacanya tentang koordinasi fungsi
otak itu sendiri. Permasalahan yang dikaji dalam makalah ini adalah bagaimana fraktur pada
basis cranii dapat menyebabkan gangguan pada koordinasi fungsi otak. Dan hasilnya adalah
ketidaksadaran yang dialami oleh pengemudi tersebut biasanya dikarenakan adanya gangguan
pada Reticular Activating System (RAS) orang tersebut.
Kata kunci : Reticular Activating System (RAS)
Abstract
The purpose of writing this scientific paper titled, “Coordination Function Disorders of the
Brain” is to give an explaination to ever of its reader about coordination function of the brain
itself. The problem reviewed here is how cranii fracture at the base can cause interference with
the coordination of brain function. The result shows that unconsciousness experienced by the
driver is usually due to a disturbance on Reticular Activating System (RAS) that person.
Keyword : Reticular Activating System (RAS)
1
Pembahasan
Struktur Kepala
Tengkorak dibentuk oleh gabungan beberapa tulang. Masing – masing tulang (kecuali
mandibula) disatukan pada sutura. Sutura dibentuk oleh selapis tipis jaringan fibrosa yang
mengunci pinggiran tulang yang bergerigi. Sutura mengalami osifikasi setelah umur 35 tahun.
Pada atap tengkorak, permukaan dalam dan luar dibentuk oleh tulang padat dengan lapisan
spongiosa yang disebut diploe terletak di antaranya. Terdapat variasi yang cukup besar pada
ketebalan tulang tengkorak antar – individu. Tengkorak paling tebal pada tempat yang tidak
dilindungi oleh otot.1
Fungsi tengkorak adalah
a. Melindungi otak dan indera penglihatan dan pendengaran
b. Sebagai tempat melekatnya otot yang bekerja pada kepala
c. Sebagai tempat penyangga gigi1
Tulang tengkorak dilihat dari atas (Gambar 3) menunjukkan :
a. Os frontale di depan
b. Os parietale kiri dan kanan
c. Os occipital di belakang1
Gambar 3. Tengkorak dilihat dari atas1
2
Tengkorak dilihat dari belakang (Gambar 4) menunjukkan :
a. Os parietale kiri dan kanan
b. Os occipitale di belakang
c. Processus mastoideus os temporal1
Gambar 4. Tengkorak dilihat dari belakang1
Tengkorak dilihat dari samping (Gambar 5) menunjukkan :
a. Kubah dibentuk oleh os frontale, parietale, temporal, dan occipital
b. Wajah dibentuk oleh os frontale, nasale, zygomaticum, maxilla, dan mandibula1
Gambar 5. Tengkorak dilihat dari samping1
3
Tengkorak dilihat dari bawah (dengan menyingkirkan mandibula) (Gambar 6) menunjukkan :
a. Gigi rahang atas cekungan palatum durum, yang dibentuk oleh processus palatines
maxilla di bagian depan dan sebagian os palatines di bagian belakang
b. Arcus zygomaticus dibentuk terutama oleh os zygomaticus, dengan penonjolan
maxilla di bagian depan dan os temporal di bagian yang lain di belakang
c. Fossa infratemporalis ruang di antara arcus zygomaticus dan kubah tengkorak
d. Bagian dari os sphenoidale
e. Bagian os temporal mencakup processus mastoideus, processus styloideus, dan canalis
caroticus (yang dilalui arteria carotis internus)
f. Os occipital mengelilingi foramen magnum
g. Foramen magnum yang dilalui oleh medulla spinalis, dan arteria vertebralis
h. Condylus occypitalis di setiap sisi foramen magnum untuk articulatio atlantoocipitalis
(vertebra cervicalis I)
i. Beberapa foramen untuk pembuluh darah dan saraf1
Gambar 6. Tengkorak dilihat dari bawah1
4
Tengkorak dilihat dari dalam, dengan menyingkirkan kubah tengkorak menunjukkan :
a. 3 serambi pada tiap sisi
Fossa cranii anterior
Fossa cranii media
Fossa cranii inferior1
Fossa cranii anterior dibentuk oleh :
a. Lamina orbitalis os frontale yang membentuk atap orbita
b. Crista galli dan lamina cribriformis os ethmoidale yang terletak di antara dua lamina
orbitalis
c. Ala minor os sphenoidale1
Foramen opticum adalah sebuah lubang pada os sphenoidale yang dilalui oleh nervus
opticus di setiap sisi dari orbita menuju otak
Fossa cranii media dibentuk oleh :
a. Os sphenoidale di bagian depan
b. Os temporal di bagian tengah
c. Bagian depan pars petrosa os temporal di bagian belakang1
Fossa hypophysialis adalah cekungan di bagian tengah os sphenoidale yang merupakan
bagian yang melindungi kelenjar hipofisis. Processus clinoideus anterior dan posterior
merupakan penonjolan tulang yang sangat kecil, dua di depan dan dua di belakang fossa
hypophysialis. Arteria carotis internus memasuki tengkorak melalui lubang di bagian
posterolateral fossa.1
Fossa cranii posterior merupakan fossa yang terbesar dan terdalam dibentuk dari :
a. Bagian belakang pars petrosa os temporal
b. Os occipital1
5
Fossa ini menunjukkan :
a. Cekungan dalam pada tiap sisi tempat dari cerebellum
b. Foramen magnum
c. Alur tempat sinus venosus1
Struktur Otak
Otak
Otak adalah massa besar jaringan saraf yang terletak di dalam cranium (tengkorak). Otak
terdiri atas neuron serta sel neuroglia penyokong. Otak adalah tempat reflex berintegrasi untuk
mempertahankan lingkungan internal. Otak juga merupakan sumber beberapa hormone dan
tempat integrasi semua informasi sensorik. Otak menerima sekitar 15% curah jantung. Sel otak
memerlukan glukosa untuk metabolism energy dan produksi ATP. Sistem saraf pusat dalam
otak dibagi menjadi otak depan (forebrain), otak tengah (midbrain) , dan otak belakang
(hindbrain), dan medulla spinalis. Otak tengah dan otak belakang membentuk batang otak.2
Otak depan
Otak depan mencakup diensefalon, yang terletak di pusat otak, dengan hemisfer serebri
kiri dan kanan. Bagian luar hemisfer serebri disebut korteks serebri. Hemisfer serebri
dihubungkan melalui fisura longitudinalis oleh berkas akson, yang salah satunya adalah korpus
kalosum. Diensefalon mencakup epitalamus, thalamus, subtalamus, dan hipotalamus.2
Korteks Serebri
Korteks serebri diatur secara horizontal berdasarkan fungsi dan secara vertical menjadi
lapisan – lapisan. Lapisan vertical secara jelas digambarkan dan diulang di seluruh korteks.
Korteks serebri adalah bagian otak yang paling maju dan bertanggung jawab untuk memahami
lingkungan dan memulai pikiran dan perilaku yang berorientasi tujuan. Korteks disebut
substansia grisea (gray matter) karena lebih banyaknya badan sel saraf dibandingkan dengan
akson neuron, yang cenderung tampak putih. Bagian lain dari korteks serebri, yang disebut
lobus, melaksanakan fungsi yang berbeda. Beberapa bagian korteks serebri berfungsi sebagai
area sensorik primer dan secara langsung menerima stimulus sensorik yang datang. Area ini
6
dibatasi oleh area sensorik sekunder yang membantu menginterpretasikan stimulus sensorik.
Area asosiasi lainnya menerima informasi dari area sensorik primer dan sekunder, dan dari
tempat lain di otak korteks dan subkorteks. Area asosiasi memungkinkan gerakan yang
kompleks, interpretasi dan pembentukan bahasa, serta respons yang tepat terhadap teman,
musuh, dan orang asing. Lobus korteks diperlihatkan pada gambar 7 dan fungsi lobus pada tabel
1.2
1. Lobus frontalis mencakup bagian korteks serebri di depan sulkus sentralis (fisura atau
lekukan) dan di atas sulkus lateralis. Bagian ini mengandung area motorik dan
premotorik. Area broca terletak di lobus frontalis kiri dan mengontrol pembentukan (atau
artikulasi) bicara. Banyak area asosiasi di lobus frontalis menerima informasi dari seluruh
otak dan menggabungkan informasi tersebut menjadi pikiran, rencana, dan perilaku.
Lobus frontalis bertanggung jawab untuk perilaku bertujuan, pembuatan keputusan
moral, dan pemikiran yang kompleks. Lobus frontalis juga memodifikasi (membatasi)
dorongan emotional yang dihasilkan pada sistem limbil dan refleks vegetative batang
otak.
Batang sel di area motorik primer lobus frontalis mengirimkan tonjolan akson ke medulla
spinalis yang sebagian besar berjalan dalam jalur yang disebut sebagai traktus
kortikospinalis. Pada traktus kortikospinalis, neuron motorik menyebrang ke sisi yang
berlawanan, informasi motorik dari sisi kiri korteks serebri disalurkan ke sisi kanan
medulla spinalis dan mengontrol gerakan motorik sisi kanan tubuh dan sebaliknya. Akson
lain dari area motorik berjalan di jaras ekstrapiramidal. Serabut ini mengontrol gerakan
motorik halus dan berjalan di luar jaras kortikospinal ke medulla spinalis.
2. Lobis parietal area korteks yang terletak di belakang sulkus sentralis, di atas fisura
lateralis, dan meluas ke belakang sampai fisura parieto oksipitalis. Lobus parietalis
menerima input sensorik untuk sentuhan dan nyeri. Sel lobus parietalis bekerja sebagai
area asosiasi sekunder untuk menginterpretasikan stimulus yang datang. Lobus parietalis
mengirim informasi sensorik ke banyak area lain di otak, termaksud area asosiasi motorik
dan visual di sebelahnya.
3. Lobus oksipitalis lobus posterior korteks serebri. Lobus ini terletak di sebelah
posterior lobus parietalis dan di atas fisura parieto oksipitalis, yang memisahkan
7
serebelum. Lobus ini berisi korteks visual dan area asosiasi visual. Lobus oksipitalis
menerima informasi yang berasal sebagai signal di retina.
4. Lobus temporalis mencakup bagian korteks serebri yang meluas ke bawah dari fisura
latelalis dan ke belakang sampai fisura parieto oksipitali. Lobus temporalis adalah area
asosiasi primer untuk informasi pendengaran dan mencakup area Wernicke, tempat
bahasa diinterpretasikan. Lobus ini juga terlibat dalam interpretasi baud an penting untuk
pembentukan dan penyimpanan memori. Hipokampus adalah sebagian dari lobus
temporalis.2
8
Gambar 7. Lobus otak2
Tabel 1. Fungsi lobus otak2
Diensefalon
Struktur diensefalon terletak dalam di antara hemisfer serebri. Diensefalon mencakup :
1. Talamus menerima semua informasi sensorik yang datang (kecuali bau) dan secara
berturut – turut menyampaikan informasi tersebut melalui berbagai traktur aferen ke
bagian lain korteks serebri. Serabut desenden dari korteks serebri juga berjalan ke bawah
menuju thalamus. Fungsi korteks serebri bergantung pada penyampaian thalamus.
Thalamus juga merupakan bagian dari sistem aktivasi reticular (reticular activating
system, RAS), suatu kelompok neuron yang luas yang penting dalam membuat individu
terjaga. Thalamus menerima informasi nyeri dan menyampaikannya ke korteks serebri.
2. Hopothalamus membentuk dasar diensefalon. Hipothalamus merupakan organ saraf
dan endokrin penting yang bertanggung jawab untuk mempertahankan homeostasis
(kestabilan lingkungan internal). Hipothalamus mengintegrasikan dan mengarahkan
informasi mengenai suhu, rasa lapar, aktivitas sistem saraf otonom, dan status emosi.
Hipothalamus juga mengatur kadar beberapa hormone termasuk hormone hopofisis.
3. Ganglia basalis pulau substansia grisera yang terletak dalam di diensefalon pada kedua
sisi thalamus dan otak tengah bagian atas yang memproses dan memengaruhi informasi
di jaras saraf ekstrapiramidal. Ganglia basalis penting untuk mengontrol gerakan yang
sangat terampil yang memerlukan pola dan kecepatan respons tanpa pemikiran yang
disengaja. Kecepatan gerakan seorang pemain baseball dan keanggunan seorang ballerina
memerlukan kontrol ganglia basalis yang signifikan.2
Sistem Limbik
Sistem limbic adalah kelompok difus neuron dari area yang berbeda di otak. Neuron di
sistem limbik meliputi serabut dari semua lobus otak depan dan hubungan yang luas dari
9
hypothalamus dan thalamus. Area otak tengah dan otak belakang juga mengirimkan proyeksi
yang membentuk sistem limbic. Hipokampus dianggap sebagai bagian sistem limbic dan
berperan penting dalam memberi kode dan mengonsolidasi memori. Amigdala, yang juga
dianggap sebagai bagian sistem limbic, terlibat dalam pembentukan emosi, agresi, dan perilaku
seksual. Belajar dan perilaku juga dipengaruhi oleh beberapa struktur sistem limbic dan
hubungan.2
Batang Otak
Batang otak tersusun dari pons, medulla oblongata, dan mesensefalon (otak tengah). Di
batang otak terdapat sel yang mengontrol fungsi sistem kardiovaskular dan pernafasan. Neuron
berjalan melalui batang otak dan membawa informasi motorik ked an dari korteks serebri
sehingga mengontrol keseimbangan. 10 dari 12 saraf cranial yang mengontrol fungsi motorik
dan sensorik mata, wajah, lidah, dan leher, keluar dari batang otak. Fungsi sekresi dan motorik
saluran gastrointestinal dan fungsi sensorik pendengaran dan pengecapan juga dikontrok oleh
saraf cranial.2
Formasio Retikularis
Berjalan melalui batang otak adalah jaringan yang terdiri atas banyak neuron kecil
bercabang, yang disebut formasio retikularis. Neuron ini mencakup jaras asenden dan desenden,
yang beberapa di antaranya berkumpul membentuk pusat yang mengontril refleks menelan,
muntah, serta refleks pernafasan dan kardiovaskular. Formasio retikularis juga sangat penting
untuk keadaan terjaga dan diperlukan untuk memfokuskan perhatian. Fungsi formasio retikularis
sangat penting untuk kehidupan.2
1. Keadaan terjaga Berbagai neuron di formasio retikularis mengirim informasi ke
area otak yang lebih tinggi untuk mempertahankan keadaan terjaga dan siaga. Neuron
ini serta proyeksinya adalah bagian dari kelompok fungsional sel, bukan kelompok
anatomis sel, yang disebut sistem aktivasi reticular (reticular activating sistem, RAS).
RAS mempertahankan keadaan terjaga, perhatian, dan konsentrasi. RAS distimulasi
oleh semua input sensorik, termaksud stimulus nyeri.
10
2. Tidur proses tidur juga berada di bawah kontrol formasio retikularis. Seperti
keadaan terjaga, tidur adalah proses aktif. Proses tidur terjadi apabila pusat tertentu di
batang otak mengirim signal inhibisi ke neuron di sepanjang RAS. Sinyal inhibisi ini
tampak disebabkan oleh pelepasan neurotransmitter serotonin oleh sel formasio
retikularis. Serotonin menghambat stimulasi RAS, yang secara temporer mengakhiri
prilaku individu tersebut bangun. Tidur dan terjaga biasanya mengikuti pola siklik
kecuali pola tersebut dihambat, diubah, atau diinterupsi.2
Serebelum
Serebelum berada di otak belakang sebelah posterior batang otak. Serebelum membantu
mempertahankan keseimbangan dan bertanggung jawab untuk respon otot rangka halus sehingga
menghasilkan gerakkan voluntter yang baik dan terarah. Serebelum mengontrol gerakan cepat
dan berulang yang diperlukan untuk aktivitas seperti mengetik, bermain piano, dan mengendarai
sepeda.2
Saraf Kranial
Kranial terdiri dari 12 saraf, yaitu :
1. N. Olfaktorius (Sensorik) untuk penciuman
2. N. Optikus (Sensorik) penglihatan dan lapang pandang
3. N. Okulomotorius (Motorik) gerakan mata ekstraokular (EOM), gerakan sfingter pupil,
dan gerakan otot siliaris lensa
4. N. Troklearis (Motorik) EOM, khususnya menggerakkan bola mata ke bawah dan lateral
5. N. Trigeminus
a. Cabang oftalmik (Sensorik) sensasi kornea, kulit wajah, dan mukosa nasal
b. Cabang maksilaris (Sensorik) sensasi kulit wajah dan rongga oral anterior (lidah
dan gigi)
c. Cabang mandibula (Motorik dan Sensorik) otot mengunyah dan sensasi kulit
wajah
11
6. N. Abdusens (Motorik) EOM, menggerakan bola mata ke samping
7. N. Fasialis (Motorik dan Sensorik) ekspresi wajah, indra perasa ( 2/3 lidah anterior)
8. N. Auditorius
a. Cabang vestibular (Sensorik) keseimbangan
b. Cabang koklear (Sensorik) pendengaran
9. N. Glossofaringe (Motorik dan Sensorik) kemampuan menelan, gerakan lidah dan indra
perasa (lidah posterior)
10. N. Vagus (Motorik dan Sensorik) Sensasi pada faring dan laring, menelan, dan gerakan
pita suara
11. N. Aksesoris (Motorik) gerakan kepala, dan mengangkat bahu
12. N. Hipoglosalum (Motorik) penjuluran lidah, menggerakkan lidah ke atas dan ke bawah
lalu dari sisi ke sisi3
Sistem Vaskularisasi
Kepala dan leher
Kepala dan leher disuplai oleh arteria carotis communis. Terdapat perbedaan antara sisi
kanan dan kiri, arteria carotis communis dextra adalah cabang arteria brachiocephalica yang
pendek dan arteria carotis communis sinistra keluar langsung dari aorta.4
Pada setiap sisi, arteria carotis communis berjalan ke atas dalam leher di bawah musculus
sternomastoideus dan terbagi pada setinggi batas atas cartilage thyroid menjadi arteria carotis
externa dan interna.4
Arteri carotis externa memperdarahi leher dan kepala melalui percabangannya yang
besar adalah:
Arteria thyroidea superior untuk glandula thyroidea
12
Arteria lingualis untuk lidah
Arteria fascialis untuk wajah
Arteria occipitalis untuk bagian belakang kepala
Arteria temporalis superficialis untuk bagian depan dan samping kepala
Arteria macillaris untuk struktur – struktur pada bagian belakang rahang atas
Arteia meningea media (salah satu cabang arteria maxillaries) berjalan melalui lubang
kecil pada tengkorak untuk memperdarahi meninges. Arteri ini dapat robek pada fraktur
tengkorak4
Otak
Arteri yang memperdarahi otak adalah :
1. Arteria carotis communis dextra dan sinistra
2. Arteria vertebralis dextra dan sinistra4
Arteria carotis interna pada tiap sisi adalah satu dari dua cabang terminal arteia carotis
communis. Arteri ini berjalan di dalam leher melewati canalis caroticus dalam os temporal
kemudian keluar di dalam tengkorak, tempatnya berjalan ke depan, terletak di dalam sinus
cavernosus (sinus venosus pada sisi lateral corpus os sphenoidale), dan berakhir dengan terbagi
menjadi arteria cerebralis anterior dan media.4
Arteria vertebralis adalah cabang arteria subclavia pada pangkal leher. Arteri ini berjalan
ke atas melalui foramen pada processus transversus keenam vertebralis cervicalis atas dan
kemudian melalui foramen magnum ke dalam tengkorak. Pada sambungan pons dan medulla
oblongata, kedua arteria vertebralis bergabung membentuk arteri basilaris, yang bercabang
untuk cerebellum, medulla oblongata, dan pons, dan berakhir dengan terbagi menjadi arteria
cerebralis posterior dextra dan sinistra.4
Circulus arteriosus yang disebut juga circulus Willisi (Gambar 1), adalah cincin arteri
pada dasar otak yang dibentuk oleh :
13
a. Kedua arteria cerebri anterior dan arteria communicans anterior yang pendek yang
menghubungkan kedua arteri
b. Arteria cerebri media pada setiap sisi
c. Arteria communicans posterior cabang yang menghubungkan arteria cerebri media
dan posterior pada setiap sisi
d. Arteria cerebri posterior pada setiap sisi4
Arteria communicans dapat memiliki ukuran yang bervariasi atau tidak ada. Normalnya,
hubungan antara arteri – arteri ini sangat baik sehingga sumbatan pada salah satunya tidak
mengganggu suplai darah ke otak. 4
Gambar 1. Circulus arteriosus4
Arteri cerebri anterior (Gambar 2) pada setiap sisi berjalan sepanjang bagian atas corpus
callosum (pita tebal serat – serat yang menghubungkan kedua hemisfer serebri) dan
memperdarahi lobus frontalis dan parietalis. Arteri ini dan arteri cerebri lain memberikan cabang
– cabang perforantes untuk memperdarahi struktur – struktur dalam otak, tetapi anastomosis
antara arteri – arteri ini dan arteri superfisialis biasanya tidak adekuat untuk mempertahankan
suplai darah bila salah satunya tersumbat.4
14
Gambar 2. Suplai darah4
Arteria cerebri media (Gambar 2) berjalan di dalam sulcus cerebri dan memperdarahi
sebagian lobus frontalis, parietalis, dan occipitalis. Pada sisi kiri, arteri ini adalah arteri untuk
area bicara pada otak. Salah satu cabang perforantesnya disebut arteri perdarahan serebral karena
mudah mengalami reptur pada usia tua.4
Arteri cerebri posterior (Gambar 2) memperdarahi lobus occipitalis dan sebagian lobus
parietalis. Arteri ini untuk area visual ke otak.4
Meninges
15
Meninges adalah membran tipis yang membungkus otak dan medulla spinalis. Terdapat
tiga lapisan meninges yaitu lapisan duramater, lapisan arachnoid, dan lapisan piamater.2
1. Lapisan duramater meninges terluar yang merupakan gabungan dari dua lapisan
selaput yaitu lapisan bagian dalam (yang berlanjut ke duramater spinal) dan lapisan luar
(yang sebetulnya merupakan lapisan periosteum tengkorak). Lapisan bagian dalam akan
melebar serta melekuk membentuk sekat – sekat otak (falks, tentorium). Lapisan bagian
luar merupakan jaringan fibrosa yang lebih padat dan mengandung vena serta arteri untuk
memberi makan tulang. Gabungan kedua lapisan ini melekat erat dengan permukaan
dalam tulang sehingga tidak ada celah diantaranya. Kedua lapisan duramater ini pada
lokasi – lokasi tertentu akan terpisah dan membentuk rongga (sinus duramater) berisi
darah vena serta berfungsi untuk drainase otak. Dibawah duramater terdapat rongga
subdural yang tidak berisi Liquor cerebro spinalis (LCS)
2. Lapisan arachnoid merupakan lapisan tengah antara duramater dan piamater. Dibawah
lapisan ini adalah rongga subarachnoid yang mengandung trabekula dan dialiri LCS.
Lapisan arachnoid tidak memiliki pembuluh darah tetapi pada rongga subarachnoid
terdapat pembulu darah.
3. Lapisan piamater merupakan lapisan selaput otak yang paling dalam yang langsung
berhubungan dengan permukaan jaringan otak serta mengikuti konvolusinya.5
Liquor Cerebro Spinalis (LCS)
LCS adalah cairan jernih yang mengelilingi otak dan medulla spinalis. LCS bersirkulasi
di ruang subarachnoid dan memberikan perlindungan kepada otak terhadap getaran fisik. Antara
LCS dan jaringan saraf terjadi beberapa pertukaran zat gizi dan produksi zat sisa. Walaupun LCS
dibentuk dari plasma yang mengaliri melalui otak, konsentrasi elektrolit dan glukosanya berbeda
dari konsentrasi plasma.
16
LCS dibentuk sebagai hasil filtrasi, difusi, dan transport aktif yang melintasi kapiler
khusus ke dalam ventrikel (rongga) otak, terutama ventrikel lateral. Jaringan kapiler yang
berperan dalam pembentukan LCS disebut pleksus koroideus. Saat berada di dalam ventrikel,
LCS bersirkulasi ke permukaan otak dan medulla spinalis. Di permukaan otak, LCS masuk ke
sistem vena dan kembali ke jantung. Dengan demikian LCS terus menerus mengalami resirkulasi
memalui dan pada sistem saraf pusat. Apabila jalur konduksi ventrikel untuk LCS mengalami
sumbatan, dapat terjadi penimbunan cairan yang mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan
di dalam dan di permukaan otak.2
Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri dari sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan medulla spinalis; dan
sistem saraf perifer yang terdiri dari serabut saraf dan kelompok sel saraf yang disebut ganglia.1
Struktur jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu neuron dan neuroganglia.
a. Neuron atau sel saraf mengandung processus yang sangat banyak yang disebut serabut
saraf. Neuron tersusun dari komponen berikut:
Badan sel neuron disebut perikarion yang mengandung nucleus
Sebagian besar neuron memiliki dendrit yang banyak yang membawa impuls ke
perikarion
Setiap neuron hanya memiliki satu akson yang membawa impuls menjauhi
perikarion
b. Sel Neuroglia menunjang jaringan saraf dan memberikan nutrisi ke neuron dengan
cara menghubungkan neuron pada pembuluh darah1
Kesimpulan
Otak adalah bagian tubuh yang tepenting dalam tubuh, oleh karena itu otak dilapisi oleh
tengkorak yang sangat kuat untuk melindunginya. Otak memiliki fungsi – fungsi yang sangat
penting dalam tubuh, salah satunya adalah dalam mengkoordinasikan seluruh bagian tubuh.
Reticular Activating System (RAS) adalah bagian dari sistem otak yang mengontrol kesadaran
dari tubuh kita. Adanya fraktur pada basis cranii yang dialami oleh pengemudi dalam khasus
17
yang mengakibatkan pengemudi tersebut tidak sadarkan diri bisa disebabkan oleh adanya
gangguan pada RAS sehingga pengemudi tersebut tidak sadarkan diri.
Daftar Pustaka
1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2003.h.97-100
2. Corwin EJ. Patofisiologi. Edisi ke – 3. Jakarta: EGC; 2009
3. Berman A. Buku ajar praktik keperawatan klinis kozier dan erb. Edisi ke – 5. Jakarta:
EGC; 2009.h.151-2
4. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. Edisi ke – 2. Jakarta: EGC;
2002.h.113-6
5. Saryanegara. Ilmu bedah saraf. Edisi ke – 4. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama;
2010.h.15-6
18