Makalah Bahasa Indonesia

31
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah bahasa Indonesia ini tepat pada waktunya. Makalah Bahasa Indonesia ini disusun untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan Bahasa Indonesia. Makalah ini membahas mengenai materi – materi kuliah bahasa Indonesia. Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan utamanya kepada penulis sendiri. Penulis menyadari, bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini. Makassar, 17 Mei 2014 1

description

Bahasa Indonesia

Transcript of Makalah Bahasa Indonesia

Page 1: Makalah Bahasa Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah bahasa Indonesia ini tepat pada

waktunya.

Makalah Bahasa Indonesia ini disusun untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan

Bahasa Indonesia. Makalah ini membahas mengenai materi – materi kuliah bahasa Indonesia.

Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada pembaca dan utamanya kepada

penulis sendiri.

Penulis menyadari, bahwa  masih banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah

ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna

penyempurnaan makalah ini.

                                                                                               

                                                                                   

Makassar, 17 Mei 2014

                                                                                                                                               

Penyusun

1

Page 2: Makalah Bahasa Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1

BAB I....................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.................................................................................................................................3

1.1. LATAR BELAKANG...............................................................................................................3

1.2. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................4

1.3. TUJUAN...................................................................................................................................4

BAB II...................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN...................................................................................................................................5

2.1. SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA......................................5

2.2. EJAAN BAHASA INDONESIA (PELAFALAN, PEMAKAIAN HURUF, PEMISAHAN SUKU KATA, PENULISAN HURUF,KATA, PARTIKEL, DAN ANGKA BILANGAN)............6

2.3. EJAAN BAHASA INDONESIA (PENULISAN UNSUR SERAPAN, SINGKATAN, DAN TANDA BACA)................................................................................................................................7

2.4. BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH..............................................................................8

2.5. PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN KATA............................................................................9

2.6. PEMBENTUKAN DAN PERLUASAN KALIMAT...............................................................10

2.7. KALIMAT EFEKTIF...............................................................................................................11

2.8. PEMBENTUKAN PARAGRAF..............................................................................................11

2.9. PENGEMBANGAN PARAGRAF...........................................................................................12

2.10. PENYAJIAN LISAN (PRESENTASI ILMIAH)....................................................................13

2.11. KARANGAN ILMIAH, ILMIAH POPULER, DAN NONILMIAH.....................................14

2.12. PERENCANAAN KARYA TULIS ILMIAH (PERUMUSAN TOPIK DAN JUDUL KARANGAN).................................................................................................................................14

2.13. PERENCANAAN KARANGAN (PENYUSUNAN KERANGKA KARANGAN)..............15

2.14. PENGUTIPAN, CATATAN KAKI, RUJUKAN, DAN DAFTAR PUSTAKA.....................16

BAB III................................................................................................................................................17

PENUTUP...........................................................................................................................................17

3.1. KESIMPULAN............................................................................................................................17

3.2. SARAN........................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................18

2

Page 3: Makalah Bahasa Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh

bangsa Indonesia. Oleh sebab itu,bahasa Indonesia merupakan alat untuk mengungkapkan

diri baik secara lisan maupun tulisan sehingga semua warga negara Indonesia harus mahir

dalam menggunakan Bahasa Indonesia .Selain itu, bahasa Indonesia adalah bahasa nasional

dan bahasa Negara bangsa Indonesia yang masih terus berkembang seiring perkembangan

zaman.

Di era globalisasi saat ini, bermacam-macam masalah kebahasaan muncul dalam

pemakaiaannya baik itu menyangkut kata, frasa, maupun kalimat. Kata-kata dan istilah-istilah

baru muncul untuk memperkaya perbendaharaan bahasa kita, kata serapan dari bahasaasing

bahkan dari bahasa daerah membawa banyak persoalan karena kesalahan penggunaanatau

ejaannya.

Hal ini sangat mempengaruhi kelangsungan dari bahasa yang telah kita miliki dan kita

sepakati untuk menjadi bahasa pemersatu bangsa serta tanah air yaitu bahasa Indonesia, Kita

ketahui barsama bahwa, sekarang ini banyak bahasa pergaulan yang sangat berbeda dengan

kaidah-kaidah kebahasaan.

Dengan menurunnya kemampuan berbahasa masyarakat bangsa ini, secara tidak

langsung juga akan mengurangi rasa nasionalisme yang tertanam pada diri mereka. Sehingga

benteng pertahanan yang selama ini terbangun kukuh akan lebih mudah untuk dirobohkan

oleh musuh.Maka dari itu, dalam kesempatan kali ini kami akan memaparkan suatu

pembahasan mengenai materi – materi bahasa Indonesia yang penting untuk diketahui oleh

rakyat Indonesia terutama pelajar di berbagai tingkat pendidikan .

3

Page 4: Makalah Bahasa Indonesia

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah, kedudukan, dan fungsi bahasa Indonesia

2. Bagaimana ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan

3. Bagaimana pengertian dan karakteristik ragam ilmiah

4. Bagaimana pemilihan dan penggunaan kata yang tepat

5. Bagaimana pembentukan dan perluasan kalimat bahasa Indonesia

6. Bagaimana kalimat efektif dalam bahasa Indonesia

7. Bagaimana pembentukan dan pengembangan paragraf

8. Bagaimana cara penyajian lisan

9. Bagaimana karangan ilmiah, ilmiah popular, dan nonilmiah dalam bahasa Indonesia

10. Bagaimana cara perencanaan karya tulis ilmiah

11. Bagaimana cara perencanaan karangan

12. Bagaimana cara pengutipan, catatan kaki, rujukan, dan daftar pustaka

1.3. TUJUAN

1. Mengetahui sejarah, kedudukan, dan fungsi bahasa Indonesia

2. Mengetahui ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan

3. Mengetahui pengertian dan karakteristik ragam ilmiah

4. Mengetahui pemilihan dan penggunaan kata yang tepat

5. Mengetahui pembentukan dan perluasan kalimat bahasa Indonesia

6. Mengetahui kalimat efektif dalam bahasa Indonesia

7. Mengetahui pembentukan dan pengembangan paragraf

8. Mengetahui cara penyajian lisan

9. Mengetahui karangan ilmiah, ilmiah popular, dan nonilmiah dalam bahasa

Indonesia

10. Mengetahui cara perencanaan karya tulis ilmiah

11. Mengetahui cara perencanaan karangan

12. Mengetahui cara pengutipan, catatan kaki, rujukan, dan daftar pustaka

4

Page 5: Makalah Bahasa Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. SEJARAH, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia bersumber atau berakar dari bahasa melayu yang telah dipakai selama

berabad – abadsebagai bahasa pergaulan (lingua franca), tidak hanya dikepulauannusantara,

melainkan juga hampir di seluruhwilayah Asia Tenggara. Berbagai fakta sejarah

menunjukkan bahwa bahasa Melayu sudah digunakan secara meluas sejak dahulu.

Melalui perjalanan sejarah yang panjang, akhirnya pada tanggal 28 Oktober 1928 melalui

ikrar sumpah pemuda, bangsa Indonesia menerima bahasa melayu sebagai bahasa nasional

bangsa Indonesia dengan nama bahasa Indonesia.Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia

sebagai bahasa nasional, yaitu sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) Lambang

identitas nasional, (3) Alat pemersatu berbagai suku bangsa, (4) bahasa Indonesia sebagai alat

perhubungan antar daerah dan antar budaya

Sebagai lambang kebanggaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai – nilai sosial budaya

yang mendasari rasa kebangsaan kita.Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia

kita junjung di samping bendera dan negara kita. Di dalam melaksanakan fungsi ini bahasa

Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri pula, sehingga ia serasi dengan

lambang kebangsaan kita yang lain.

Berkat adanya bahasa nasional, kita dapat berhubungan satu dengan yang lainnya

sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial

budaya dan bahasa dapat dihindari. Sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar budaya,

bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa yang berbeda itu mencapai keserasian

hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan.

Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara terdapat dalam undang –

undang dasar 1945, bab XV, pasal 36. Sebagai bahasa Negara bahasa Indonesia berfungsi (1)

sebagai bahasa resmi kenegaraan,yaitu bahasa Indonesia dipakai untuk urusan – urusan

kenegaraan, (2) bahasa pengantar dalam pendidikan, sebagai bahasa pengantar dalam

pendidikanbahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di lembaga – lembaga pendidikan

mulai taman kanak – kanak sampai perguruan tinggi, (3) alat perhubungan di tingkat nasional

5

Page 6: Makalah Bahasa Indonesia

untuk kepentingan pembangunan dan pemerintahan, bahasa Indonesia tidak hanya dipakai

sebagai alat komunikasi timbal-balik antara pemerintah dengan masyarakat luas atau antar

suku, tetapi juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang keadaan sosial budaya

dan bahasanya sama, (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan,dan teknologi.

Bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yangmemungkinkan kita membina serta

mengembangkan kebudayaan nasionalsedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia

dipergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai – nilai social budaya nasional.

2.2. EJAAN BAHASA INDONESIA (PELAFALAN, PEMAKAIAN HURUF,

PEMISAHAN SUKU KATA, PENULISAN HURUF,KATA, PARTIKEL, DAN

ANGKA BILANGAN)

Salah satu hal yang diatur dalam ejaan adalah cara pelafalan atau cara mengucapkan

bahasa Indonesia. Pelafalan bahasa Indonesia cukup sederhana, yaitu bunyi – bunyi dalam

bahasa Indonesia harus dilafalkan sesuai dengan apa yang tertulis. Tegasnya, lafal dalam

bahasa Indonesia disesuaikan dengan tulisan.

Ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan menggunakan 26 huruf di dalam

abjadnya, yaitu mulai dengan huruf /a/ sampai /z/. beberapa huruf diantaranya, yaitu huruf

/f/./v/,/x/,dan /z/, merupakan huruf serapan dan sekarang dipakai secara resmi di dalam

bahasa Indonesia.

Pada pemisahan suku kata biasanya kita dapati pada penggantian baris, yaitu terdapat

pada bagian akhir setiap baris tulisan. Pengguna bahasa tidak boleh melakukan pemisahan

kata berdasarkan kepentingan lain, misalnya mencari kelurusan baris pada pinggir baris setiap

halaman atau hanya untuk memudahkan pengetikan. Penulis harus mengikuti kaidah – kaidah

pemisahan suku kata yang diatur dalam Ejaan yang Disempurnakan.

Dalam penulisan huruf ada dua hal yang diatur pada Ejaan yang Disempurnakan,

yaitu aturan penulisan huruf kapital dan aturan penulisan huruf miring. Adapun kaidah

penulisan kata yang diatur dalam buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan berjumlah 22 kaidah, diantaranya penulisan kata turunan, penulisan kata

ulang, gabungan kata, kata ganti ku, kau, mu, dan nya, dan kata depan di, ke, dan dari.

6

Page 7: Makalah Bahasa Indonesia

Pada penggunaan partikel lah, kah, dan pun ditulis serangkai dengan kata yang

mendahuluinya. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Partikel pun

ditulis terpisah karena hampir sama dengan bentuk kata lepas yang mempunyai makna juga.

Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian – bagian yang

mendampinginya.

Penulisan angka dan lambang bilangan dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata,

ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan,

seperti dalam pemerincian dan pemaparan. Adapun lambang bilangan pada awal kalimat

diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, tidak

terdapat lagi pada awal kalimat.

2.3. EJAAN BAHASA INDONESIA (PENULISAN UNSUR SERAPAN, SINGKATAN,

DAN TANDA BACA)

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia banyak menyerap unsur dari bahasa lain,

baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur

serapan dapat dibedakan menjadi lima, yaitu :

1) Penyerapan secara alamiah, kata – kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia

yang lazim dieja dan dilafalkan dalam bahasa Indonesia tidak mengalami perubahan

2) Penyerapan seperti bentuk asal, unsur asing yang belum sepenuhnya diserap ke dalam

bahasa Indonesia dapat dipakai dalam bahasa Indonesia dengan jalan masih

mempertahankan lafal bahasa asalnya (asing)

3) Penyerapan dengan terjemahan, penyerapan unsure bahasa asing ke dalam bahasa

Indonesia dapat dilakukan melalui penerjemahan kata – kata asing tersebut.

4) Penyerapan dengan perubahan, dalam penyerapan ini unsur bahasa asing yang diserap ke

dalam bahasa Indonesia ada yang penulisan dan pelafalannya disesuaikan dengan system

ejaan dan lafal bahasa Indonesia.

5) Penyerapan akhiran asing, pada penyerapan ini bahasa Indonesia mengambil akhiran –

akhiran asing sebagai unsur serapan. Akhiran – akhiran asing itu antara lain – is, -isme, -

al, -ik, -ika, -wan, -wati, -log, -tas, dan -ur

Singkatan adalah proses pemendekan yang dilakukan dengan pengekalan sebuah awal

berupa huruf yang tidak membentuk kata karena proses pengekalan tidak membentuk kata,

7

Page 8: Makalah Bahasa Indonesia

cara pelafalannya tetap disesuaikan dengan cara melafalkan abjad – abjad yang ada dalam

bahasa Indonesia. Berbeda dengan singkatan, akronim merupakan hasil proses pemendekan

kata yang membentuk kata sehingga dilafalkan seperti kata.

Adapun penggunaan tanda baca seperti yang terdapat dalam buku Pedoman

UmumEjaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan, yaitu tanda titik, tanda koma, tanda titik

koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda ellipsis, tanda tanya, tanda seru, tanda

kurung, tanda kurung siku, tanda garis miring, dan tanda petik tunggal.

2.4. BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH

Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang

digunakan dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan

untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori, atau gabungan dari keempatnya, bahasa

Indonesia diharapkan dapat menjadi media yang efektif untuk komunikasi ilmiah, baik secara

tertulis maupun secara lisan.

Bahasa Indonesia ragam ilmiah memilki karakteristik sebagai berikut

1) Cendikia, artinya, bahasa Indonesia ragam ilmiah itu mampu digunakan secara tepat

untuk mengungkapkan hasil berpikir logis yakni mampu membentuk pernyataan yang

tepat dan seksama.

2) Lugas dan Jelas, sifat lugas dan jelas dimaknai bahwa bahasa Indonesia mampu

menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat.

3) Menghindari Kalimat Fragmentaris, kalimat fragmentaris adalah kalimat yang belum

selesai. Kalimat ini terjadi, antara lain karena adanya keinginan penulis menggunakan

gagasan dalam beberapa kalimat tanpa menyadari kesatuan gagasan yang diungkapkan.

4) Bertolak dari Gagasan, bahasa Indonesia ragam ilmiah mempunyai sifat bertolak dari

gagasan. Artinya, penonjolan diadakan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan

tidak pada penulis.

5) Formal, tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada kosa kata,

bentukan kata, dan kalimat. Bentukan kata yang formal adalah bentukan kata yang

lengkap dan utuh sesuai dengan aturan pembentukan kata dalam bahasa Indonesia.

8

Page 9: Makalah Bahasa Indonesia

6) Objektif, bahasa ilmiah bersifat objektif, yaitu menempatkan gagasan sebagai pangkal

tolak pengembangan kalimat dan menggunakan kata dan struktur kalimat yang mampu

menyampaikan gagasan secara objektif.

7) Ringkas dan Padat, sifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-

unsur bahasa yang mubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang hemat.

8) Konsisten, unsur bahasa dan ejaan dalam bahasa tulis ilmiah digunakan secara konsisten.

Sekali sebuah unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah digunakan sesuai

dengan  kaidah, itu semua selanjutnya digunakan secara konsisten.

2.5. PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN KATA

Ketepatan dalam memilih kata sangat dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa

mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosakata secara aktif untuk

mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga mampu mengkomunikasikannya secara

efektif kepada pembaca atau lawan bicara. Indikator ketetapan memilih kata antara lain : (1)

mengkomunikasikan gagasan berdasarkan kaidah bahasa Indonesia, (2) menghasilkan

komunikasi puncak (yang paling efektif) tanpa salah penafsiran atau salah makna, (3)

menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai dengan harapan penulis atau pembaca,

dan (4) menghasilkan komunikasi yang diharapkan. Selain pilihan kata yang tepat, efektivitas

komunikasi menuntut persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengguna bahasa, yaitu

kemampuan memilih kata yang sesuai dengan tuntutan komunikasi.

Agar kita mampu memilih dan menggunakan kata dengan tepat maka kita harus

mengetahui kaidah makna. Kaidah makna dalam pemilihan kata mengacu kepada persyaratan

ketetapan pemilihan kata sebagai lambang objek pengertian atau konsep – konsep yang

meliputi berbagai aspek penting diantaranya.

1. Kata yang denotatif dan kata yang konotatif

Kata yang denotatif mengandung makna yang sebenarnya, sedangkan kata yang konotatif

mengandung makna tambahan yang sesuai dengan sikap dan nilai tertentu pengguna

bahasa yang bersangkutan.

2. Kata yang bersinonim dan kata yang mirip

Beberapa kata yang melambangkan satu makna tergolong kata yang bersinonim. Sinonim

ialah kata yang maknanya sama atau mirip dengan kata lain

3. Homofon dan homograf

9

Page 10: Makalah Bahasa Indonesia

Homofon ialah kata – kata yang sama lafalnya, tetapi berbeda ejaannya, sedangkan

homograf ialah kata – kata yang sama ejaannya, tetapi berbeda lafalnya.

4. Kata umum dan kata khusus

Kata umum termasuk kata yang mempunyai hubungan luas, sedangkan kata khusus

mempunyai hubungan sempit, terbatas, bahkan khusus atau unik.

5. Kata populer dan kata kajian

Kata populer adalah kata yang terkenal di kalangan masyarakat. sebaliknya kata kajian

ialah kata yang digunakan secara terbatas pada kesempatan tertentu

6. Kata baku dan kata tidak baku

Kata baku adalah kata yang telah resmi dan standar dalam penggunaannya. Sebaliknya

kata tidak baku yaitu kata yang belum berterima secara resmi atau kata yang tidak

menuruti kaidah – kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia.

7. Kata mubazir adalah kata – kata bersinonim dan digunakan bersama – sama sekaligus

sehingga menjadi mubazir, yaitu menjadi berlebih – lebihan.

2.6. PEMBENTUKAN DAN PERLUASAN KALIMAT

Kalimat sebagai satuan bahasa yang lebih besar daripada kata atau frasa merupakan

rangkaian kata yang menyatakan pikiran tertentu yangsecara relatif dapat berdiri sendiri dan

intonasinya menunjukkan batas antara sesamanya. Bagian inti yang harus ada pada kalimat

adalah subjek (S) dan predikat (P). bagian inti kalimat adalah bagian yang tidak dapat

dihilangkan dalam struktur kalimat. Subjek kalimat berfungsi sebagai inti pembicaraan,

sedangkan predikat berfungsi sebagai penjelasan tentang subjek, yang dapat dilengkapi

dengan objek(O) atau pelengkap (Pel) dan keterangan (K).

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya menyatakan satu pokok pembicaraan

yang dinyatakan pada subjek kalimat. Pola umum kalimat tunggal juga sederhana, yaitu S/P,

S/P/O, S/P/K, yang dapat diubah menjadi variasi tertentu melalui pertukaran bagian –

bagiannya. Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terbentuk dari

penggabungan beberapa kalimat tunggal yang setara kedudukannya dan menyatakan

peristiwa – peristiwa yang terjadi secara berturut – turut atau dalam waktu yang bersamaan.

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang terbentuk dari sebuah kalimat

tunggal yang salah satu bagiannya mengalami perluasan atau penggantian dengan kalimat

lain.

10

Page 11: Makalah Bahasa Indonesia

Perluasan kalimat melalui hubungan waktu dengan menggunakan kata sambung

ketika,setelah, sewaktu, selama, sementara

Perluasan kalimat melalui hubungan syarat dengan menggunakan kata sambung

jika,kalau, jikalau, asal (kan),bila, manakala.

Perluasan kalimat melalui hubungan pengandaian dengan menggunakan kata

sambung seandainya dan sekiranya.

Perluasan kalimat melalui hubungan tujuan dengan menggunakan kata sambung agar

dan supaya.

Perluasan kalimat melalui hubungan perlawanan (konsesif) dengan menggunakan kata

sambung meskipun, walaupun, sungguhpun, dan biarpun.

Perluasan kalimat melalui hubungan kemiripan atau perbandingan dengan

menggunakan kata sambung seperti, laksana, dan sebagaimana.

Perluasan kalimat melalui hubungan sebab dengan menggunakan kata sambung sebab

dan karena

Perluasan kalimat melalui hubungan akibat dengan menggunakan kata sambung

hingga, sehingga, sampai

Perluasan kalimat melalui hubungan penjelasan atau penegasan dengan menggunakan

kata sambung bahwa

Perluasan kalimat melalui hubungan cara atau alat dengan menggunakan kata

sambung dengan.

2.7. KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menyampaikan pikiran secara jelas

kepada pembaca sehingga mencapai sasarannya. Kalimat efektiflah yang menyebabkan

proses penyampaian dan penerimaan pikiran dapat berlangsung dengan baik.

Kalimat yang efektif ditandai dengan adanya kepaduan unsure kalimat, kelogisan

hubungan antarbagian kalimat, pemusatan perhatian pada bagian – bagian tertentu, dan

kehematan penggunaan kata. Kalimat efektif menyelaraskan isi pikiran penulisan dengan

struktur kalimat yang benar menurut kaidah bahasa Indonesia.

2.8. PEMBENTUKAN PARAGRAF

Paragraf adalah satu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas daripada

kalimat. Sebagai satuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas, paragraf terdiri atas

11

Page 12: Makalah Bahasa Indonesia

kumpulan atau rangkaian kalimat yang mendukung suatu ide pokok yang teruang dalam

kalimat utama atau kalimat pokok.

Penyusunan paragraf dalam karya tulis mempunyai dua tujuan, yaitu pertama

memudahkan pengertian dan pemahaman dengan cara menyekat – nyekat ide pokok yang

satu dengan yang lain, berdasarkan keharusan untuk mengungkap satu ide pokok saja pada

setiap paragraf. Kedua, memudahkan pembaca mengikuti uraian penulis secara sistematis

dari ide yang satu ke ide yang lain sehingga pemusatan perhatian dapat dilakukan terhadap

setiap ide yang diungkapkan dalam karya tulis tersebut.

a. Berdasarkan fungsinya dalam karangan,paragraf dibagi tiga jenis, yaitu paragraf

pembuka, paragraf penghubung, dan paragraf penutup.

b. Berdasarkan posisi kalimat utama, paragraf dibagi empat jenis,yaitu paragraf deduktif,

paragraf induktif, paragraf deduktif – induktif, dan paragraf penuh kalimat utama

c. Berdasarkan sifat isinya, paragraf dibagi atas lima jenis, yaitu paragraf naratif,

paragraf deskriptif, paragraf ekspositoris, paragraf argumentatif, dan paragraf

persuasif.

Struktur sebuah paragraf terdiri atas sebuah kalimat utama atau kalimat topik dan

beberapa kalimat penjelas. Sebuah paragraf dibangun oleh beberapa kalimat yang saling

berhubungan dan hanya boleh mengandung satu ide pokok yang dijelaskan oleh beberapa ide

penjelas. Ide pokok dituangkan dalam kalimat utama dan ide – ide penjelas dituangkan dalam

kalimat penjelas. Adapun syarat – syarat pembentukan paragraf yaitu:

a. Kesatuan pikiran, sebuah paragraf hanya membicarakan satu pokok pikiran atau

masalah

b. Kepaduan atau koherensi, kepaduan dalam paragraf dpat dibangun dengan cara – cara

penggunaan repetisi, kata ganti, dan kata transisi.

2.9. PENGEMBANGAN PARAGRAF

Sebuah paragraph dibangun oleh beberapa kalimat yang saling berhubungan. Kalimat

– kalimat tersebut diikat oleh satu pikiran utama dan dijelaskan secara terinci oleh beberapa

pikiran penjelas. Pikiran utama dan pikiran penjelas masing – masing tertuang dalam kalimat

utama dan kalimat penjelas. Ada beberapa cara penempatan kalimat utama dalam sebuah

12

Page 13: Makalah Bahasa Indonesia

paragraph, yaitu pikiran utama pada awal paragraph, pikiran utama pada akhir paragraph,

pikiran utama pada awal dan akhir paragraph, dan paragraph dengan pikiran utama tersirat.

Kalimat utama dan kalimat penjelas dapat disusun menjadi paragraph yang baik

dengan menggunakan urutan tertentu. Urutan kalimat dalam paragraph dapat disusun

menurut urutan logis, urutan kronologis, dan urutan klimaks atau antiklimaks.

Ada beberapa pola pengembangan paragraph, antara lain:

Pengembangan dengan hal – hal yang khusus

Pengembangan dengan teknik klasifikasi

Pengembangan dengan alasan – alasan

Pengembangan dengan perbandingan

Pengembangan dengan contoh – contoh

Pengembangan dengan definisi luas

Pengembangan dengan campuran

2.10. PENYAJIAN LISAN (PRESENTASI ILMIAH)

Penyajian lisan dapat disejajarkan dengan berbicara, sebagai seorang mahasiswa

proses penyajian lisan adalah wadah penyampaian suatu pikiran, gagasan, dan sikap

ilmiahnya ke dalam berbagai bentuk karya tulis ilmiah yang berkualitas, juga mereka harus

mampu menyajikan karya ilmiah yang ditulisnya di depan forum sesuai dengan kriteria

penyajian yang baik. Ada dua bentuk penyajian lisan, yaitu presentasi ilmiah dan berpidato.

Presentasi ilmiah yang efektif adalah penyajian bahan ilmiah oleh seseorang di suatu

forum yang di dalamnya hadir sejumlah peserta yang secara sukarela terlibat aktif dalam

interaksi verbal ilmiah menuju tercapainya tujuan selama waktu yang tersedia. Agar

presentasi ilmiah dapat berjalan secara efektif, kita harus memperhatikan tata cara dan etika

presentasi ilmiah, penyiapan bahan presentasi ilmiah, serta pelaksanaan presentasi ilmiah.

Bentuk penyajian lisan yang lain adalah berpidato. Berpidato merupakan salah satu

wujud kegiatan berbahasa lisan. Sebagai wujud kegiatan berbahasa lisan, berpidato

mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa lisan yang

didukung aspek – aspek nonkebahasaan. Hal yang perlu diperhatikan dalam berpidato adalah

kriteria berpidato yang baik, tata cara, dan etika berpidato, penulisan naskah pidato, serta

penyampaian pidato kepada pendengar.

13

Page 14: Makalah Bahasa Indonesia

2.11. KARANGAN ILMIAH, ILMIAH POPULER, DAN NONILMIAH

Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum

yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah. Fakta umum yang dimaksud

adalah fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya. Pada karangan ilmiah sasaran pembacanya

adalah masyarakat ilmiah (akademik). Adapun jenis – jenis karangan ilmiah, yaitu makalah,

laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi.

Karangan sebenarnya berisi pernyataan – pernyataan. Dalam penyusunan pernyataan

harus dibedakan antar fakta dan penilaian. Pada suatu kejadian terdapat bermacam fakta.

Apabila fakta – fakta yang ada itu dihubung – hubungkan satu sama lain dengan metode

tertentu, dalam usaha untuk membuktikan adanya sesuatu, disebut evidensi.

Dalam penyusunan karya ilmiah penalaran sangat diperlukan. Proses penalaran secara

garis besar dapat dibedakan atas dua metode yakni metode induksi dan deduksi. Metode

induksi terbagi atas generalisasi, analogi, dan hubungan kausal,sedangkan metode deduksi

terbagi atas silogisme dan entimen.

Karangan ilmiah populer adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi, dengan

teknik sederhana dan bahasa sederhana. Namun, tetap disajikan dengan sistematis yang

disesuaikan dengan tingkat kecerdasan masyarakat. Karangan ilmiah populer dapat berbentuk

artikel, editorial, opini, tips, dan resensi buku. Sasaran pembaca karangan ilmiah populer

adalah masyarakat umum atau awam.

Karangan nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi dan tidak melalui

suatu prosedur penelitian. Selain itu, karangan nonilmiah sangat subjektif dan persuasif.

Karangan nonilmiah berbentuk novel, cerpen, drama, roman, dan dongeng yang penulisannya

tidak prosedural.

2.12. PERENCANAAN KARYA TULIS ILMIAH (PERUMUSAN TOPIK DAN

JUDUL KARANGAN)

Mengarang adalah suatu proses kegiatan pikiran manusia yang hendak

mengungkapkan kandungan jiwanya kepada orang lain atau kepada diri sendiri dalam bentuk

tulisan. Kegiatan mengarang itu merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan dengan

14

Page 15: Makalah Bahasa Indonesia

sadar, berarah, dan mempunyai mekanisme, serta persyaratan – persyaratan lain yang perlu

diperhatikan. Mekanisme karangan meliputi kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan pada

tahap perencanaan karangan dan kegiatan – kegiatan pada tahap penulisan karangan.

Tahap perencanaan karangan merupakan tahap awal atau tahap persiapan dan

rangkaian proses penulisan. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan tahap ini meliputi memilih

dan membatasi bahan pembicaraan, serta merumuskan judul karangan yang baik.

Memilih topik berarti memilih apa yang akan menjadi pokok pembicaraan dalam

tulisan/karangan. Pokok pembicaraan yang dimaksud adalah sesuatu yang belum terurai. Hal

– hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih topik, diantaranya topic menarik perhatian

penulis, topic dikenal/diketahui dengan baik, bahannya dapat diperoleh, dan topic dibatasi

ruang lingkupnya.

Tahap selanjutnya dari rangkaian kegiatan dalam perencanaan karangan ialah

menentukan judul yang sesuai. Judul adalah kepala atau nama sebuah karangan. Syarat –

syarat judul karangan ilmiah, diantaranya judul harus relevan, judul harus provokatif, judul

harus singkat, judul harus sejelas mungkin, judul harus dibatasi, dan judul karangan

hendaknya menunjukkan kepada pembaca hakikat pokok persoalan yang dikemukakan dalam

karangan.

2.13. PERENCANAAN KARANGAN (PENYUSUNAN KERANGKA KARANGAN)

Hal yang paling utama dilakukan oleh penulis sebelum mengarang atau

mengorganisasikan ide adalah menyusun kerangka karangan. Dengan kerangka karangan,

rangkaian ide dapat disusun secara sistematis, logis, jelas, dan terarah.

Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis – garis besar

dari suatu karangan yang akan disusun. Pola susunan kerangka karangka karangan, yaitu

adanya urutan waktu (kronologis), urutan ruang (spasial), topic yang ada, urutan klimaks dan

antiklimas, urutan kausal, urutan pemecahan masalah, urutan umum – khusus, urutan

familiritas, dan urutan akseptabilitas.

15

Page 16: Makalah Bahasa Indonesia

2.14. PENGUTIPAN, CATATAN KAKI, RUJUKAN, DAN DAFTAR PUSTAKA

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan

seorang yang terkenal yang terdapat dalam buku – buku, majalah – majalah, dan surat kabar.

Kutipan juga dapat diambil dari ucapan langsung seorang ilmuan atau tokoh terkenal baik

melalui pidato,wawancara, maupun melalui diskusi. Jadi kutipan selain melalui sumber

tertulis juga dapat melalui sumber lisan.

Jenis kutipan ada tiga, yaitu

1) Kutipan langsung adalah kutipan yang diambil secara lengkap kata demi kata, kalimat

demi kalimat sesuai dengan teks aslinya.

2) Kutipan tidak langsung merupakan pinjaman pendapat dari seorang pengarang atau

penulis berupa intisari atau ikhtisar dari pendapat tersebut.

3) Kutipan atas ucapan lisan, selain melalui sumber tertulis, kutipan juga dapat diperoleh

melalui ucapan langsung dari seorang tokoh atau ilmuan.

Catatan kaki adalah keterangan – keterangan terhadap teks karangan yang ditempatkan

pada kaki halaman karangan. Catatan kaki dapat dipakai untuk menunjukkan sumber tempat

terdapatnya kutipan dan untuk memberi keterangan – keterangan lain terhadap teks karangan.

Demikian pula, rujukan dan daftar pustaka merupakan dua hal yang sangat penting dalam

penulisan karya ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. Rujukan adalah sumber

tempat pengambilan kutipan yang ditempatkan di depan atau di belakang kutipan.

Penempatan sumber rujukan itu dapat dilakukan melalui dua cara. Pertama, sebelum kutipan,

dengan menuliskan unsure nama singkat pengarang, tahun, dan halaman yang ditempatkan

dalam tanda kurung. Kedua, ditempatkan sesudah kutipan dengan menuliskan unsure nama

singkat pengarang, tahun, dan halaman semuanya dalam tanda kurung.Rujukan digunakan

untuk menunjukkan kepada pembaca tempat atau sumber suatu kebenaran yang telah

dibuktikan oleh orang lain atau tempat pengambilan kutipan.

Daftar pustaka digunakan untuk membantu pembaca memperoleh gambaran menyeluruh

tentang keluasan pembacaan penulis yang mendukung pengembangan gagasannya. Selain itu

dapat pula menjadi petunjuk bagi pembaca yang berminat mendalami masalah tertentu yang

16

Page 17: Makalah Bahasa Indonesia

dibahas oleh penulis. Pembaca juga dapat menelusuri sumber – sumber acuan yang terdapat

dalam daftar pustaka tersebut.

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Bahasa Indonesia telah mencapai perkembangan yang luar biasa, baik dari segi jumlah

pemakainya, maupun dari segi tata bahasa dan kosakata serta maknanya. Sekarang bahasa

Indonesia telah menjadi bahasa modern yang digunakan dan dipelajari tidak hanya di seluruh

Indonesia tetapi juga di banyak Negara. Pada tahun 2009 lalu, bahasa Indonesia secara resmi

ditempatkan sebagai bahasa asing kedua oleh pemerintah daerah Ho Chi Minh City, Vietnam.

Kemudian, berdasarkan data Kementerian Luar Negeri pada 2012, bahasa Indonesia memiliki

penutur asli terbesar kelima di dunia, yaitu sebanyak 4.463.950 orang yang tersebar di luar

negeri. Bahkan, Ketua DPR RI dalam sidang ASEAN Inter-Parliamentary  assembly (AIPA)

ke-32 pada 2011 mengusulkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa kerja (working

language) dalam sidang-sidang AIPA. Bahkan keberhasilan Indonesia dalam mengajarkan

bahasa Indonesia kepada generasi muda telah dicatat sebagai prestasi dari segi peningkatan

komunikasi antarwarga Negara Indonesia.

3.2. SARAN

Kita harus sadar akan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan sebagai

bahasa Negara, serta fungsi bahasa Indonesia sebagai lingua franca yang berpotensi untuk

mempersatukan seluruh bangsa yang berbeda latar belakang budayadan bahasanya.

17

Page 18: Makalah Bahasa Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengajaran Bahasa Indonesia Universitas Hasanuddin. 2008. Himpunan Materi Kuliah

Bahasa Indonesia. Makassar : UPT MKU Universitas Hasanuddin.

Scribd. 2010. Makalah, sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa Indonesia. Di akses melalui

http://id.scribd.com/doc/190035755/Makalah-Sejarah-Fungsi-Dan-Kedudukan-Bahasa-

Indonesia pada tanggal 15 Mei 2014

Badan Bahasa Kemdikbud. Pedoman umum ejaan yang disempurnakan. Di akses melalui

http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/pedoman_umum-

ejaan_yang_disempurnakan.pdf pada tanggal 16 Mei 2014

Djamaris, Aurino. 2013. Kosakata dan Pedoman EYD Bahasa Indonesia. Di akses melalui

http://faculty.aurino.com/wp-content/uploads/2013/07/Kosakata-dan-Pedoman-EYD-Bahasa-

Indonesia.pdf pada tanggal 18 Mei 2014

Scribd. 2013. Karangan Ilmiah Populer Dan Nonilmiah. Di akses melalui

http://id.scribd.com/doc/186604454/Karangan-Ilmiah-Ilmiah-Populer-dan-Non-ilmiah

pada tanggal 19 Mei 2014

Scribd. 2012. Makalah Bahasa Ragam Ilmiah. Di akses melalui

http://id.scribd.com/doc/114580665/Makalah-BI-Ragam-Ilmiah pada tanggal 19 Mei 2014

Murni, Aniati dan Zainal Hasibuan. 2009. Penulisan Daftar Pustaka. Di akses melalui

http://ocw.ui.ac.id/materials/12.01_FASILKOM/IKI80050T-Metodologi_Penelitian/10_-

_Penulisan_Daftar_Pustaka.pdf pada tanggal 19 Mei 2014

18