MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

39
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “PRE OPERATIF BEDAH JANTUNG” Guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Kardiovaskuler Dosen Pembimbing: Ns. Fikri Ulil Albab S,Kep. KELOMPOK 6 Anggota Kelompok: 1. MOH. KHOLIL SIDIK (14201.05.13014) 2. NOVITA YUNIYANTI (14201.05.13020) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWATY

Transcript of MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

Page 1: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “PRE OPERATIF BEDAH JANTUNG”

Guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Kardiovaskuler

Dosen Pembimbing: Ns. Fikri Ulil Albab S,Kep.

KELOMPOK 6

Anggota Kelompok:

1. MOH. KHOLIL SIDIK (14201.05.13014)

2. NOVITA YUNIYANTI (14201.05.13020)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWATY

ZAINUL HASAN GENGGONG

PROBOLINGGO

TAHUN 2015

Page 2: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

PRAKATA

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Atas bimbingan dan pertolongannya sehingga makalah ini dapat tersusun dengan berdasarkan berbagai sumber pengetahuan yang bertujuan untuk membantu proses belajar mengajar mahasiswa agar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Sehingga dapat di terbitkan sesuai dengan yang di harapkan dan dapat di jadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan keperawatan dan sebagai panduan dalam melaksanakan makalah dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE OPERATIF BEDAH JANTUNG”

Sebagai pembuka, kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah S.H., M.M. selaku ketua

yayasan STIKES Zainul Hasan Genggong.

2. Ibu Ns. Iin Aini Isnawati,M.Kes selaku ketua STIKES Zainul Hasan

Genggong.

3. Ibu Ns. Achmad Kusyairi, S.Kep. M.Kep. selaku pembimbing

akademik S1 Keperawatan.

4. Bapak Ns. Fikri Ulil Albab, S.Kep. Selaku pembimbing mata kuliah

Sistem Kardiovaskuler yang telah meluangkan waktu, tenaga dan

pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam

rangka penyelesaian penyusunan makalah ini

Penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan

kesalahan,namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih

baik lagi.Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua

pembaca.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Penyusun

10 September 2015

Page 3: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................

PRAKATA ............................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................

1.3 Tujuan ............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi ............................................................................................

2.2 Klasifikasi ............................................................................................

2.3 Tujuan Operasi Bedah Jantung....................................................................

2.4 Toleransi dan Perkiraan Resiko Operasi......................................................

2.5 Pemeriksaan Diagnostik Penyakit Jantung..................................................

2.6 Indikasi Bedah Jantung................................................................................

2.7 Kontraindikasi Bedah Jantung.....................................................................

2.8 Perawatan Pre Operatif Dikamar Operasi....................................................

2.9 Komplikasi Bedah Jantung..........................................................................

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian ............................................................................................

3.2 Diagnosa Keperawatan................................................................................

3.3 Intervensi ............................................................................................

3.4 Implementasi ............................................................................................

3.5 Evaluasi ............................................................................................

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ............................................................................................

4.2 Saran ............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bedah jantung dilakukan untuk menangani berbagai masalah jantung.

Prosedur yang sering mencakup angioplasti koroner perkutan, revaskularisasi

arteri koroner dan perbaikan penggantian katup jantung yang

rusak.Penyebanya seperti penyakit bawaan/keturunan, pola hidup yang tidak

sehat, mal nutrisi, serta efek dari lingkungan yang berbahaya sehingga

memicu timbulnya penyakit jantung tersebut.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kematian terbesar

di dunia saat ini disebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah. Pada tahun

2002, sepertiga kematian di seluruh dunia disebabkan penyakit

kardiovaskular. Bahkan di negara maju, dapat mencapai setengahnya. Di

indonesia sudah hampir 40% kematian mendadak yaitu disebabkan oleh

penyakit jantung selain dari kecelakaan dan penyakit yang lain seperti

penyakit paru dan lain sebagainya.

Jika hal tersebut tidak segera ditangani maka akan banyak angka

kematian yang terjadi atau kualitas hidup masyarakat yang terbatas. Satu

alasan karena penyakit jantung adalah pembunuh secara tiba-tiba dan tidak

bisa di tunda.

Dari masalah diatas maka kami sebagai calon tenaga kesehatan yang

professional kami membuat makalah ini diharapkan dapat memenuhi

keilmuan yang memang seharusnya menjadi penolong untuk masyarakat yang

membutuhkan, dan menjadikan hal tersebut dapat ditangani dengan skill dan

kolaborasi dengan tim medis lain serta tehnologi yang sangat memadai.Pasien

dengan penyakit jantung dan komplikasi yang menyertainya dapat dibantu

untuk mencapai kualitas hidup yang lebih besar dan yang diperkirakan

sepuluh tahun silam.Dengan prosedur diagnostik yang canggih yang

memungkinkan diagnostik dimulai lebih awal dan lebih akurat, menyebabkan

penanganan dapat dilakukan jauh sebelum terjadi kelemahan yang

berarti.Penanganan dengan teknologi dan farmakoterapi yang baru terus

dikembangkan dengan cepat dan dengan keamanan yang semakin

Page 5: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

meningkat.Mungkin tak ada intervensi terapi yang begitu berarti seperti

pembedahan jantung yang dapat memperbaiki kualitas hidup pasien dengan

penyakit jantung.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Definisi Bedah Jantung ?

2. Apa saja Klasifikasi Bedah Jantung ?

3. Apa Tujuan Operasi Bedah Jantung ?

4. Apa saja Toleransi dan Perkiraan Resiko Operasi ?

5. Apa saja Pemeriksaan Diagnostik Penyakit Jantung ?

6. Apa Indikasi Bedah Jantung?

7. Apa Kontraindikasi bedah jantung?

8. Bagaimana Perawatan Pre Operatif Dikamar Operasi ?

9. Apa saja komplikasi dari bedah jantung?

1.3 Tujuan

A. Tujuan Instuksional Umum

Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien Pre operatif

bedah jantung.

B. Tujuan Instuksional Khusus

1. Mengetahui pengertian dari bedah jantung

2. Mengetahui klasifikasi bedah jantung

3. Mengetahui Tujuan operasi bedah jantung

4. Mengetahui toleransi dan perkiraan resiko operasi

5. Mengetahui Pemeriksaan Diagnostik penyakit jantung

6. Mengetahui Indikasi Bedah Jantung

7. Mengetahui Kontraindikasi Bedah Jantung

8. Mengetahui perawatan Pre Operatif dikamar operasi

9. Mengetahui komplikasi dari pembedahan

Page 6: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

1.4 Manfaat

Dalam penulisan makalah ini di harapkan dapat bermanfaat bagi:

1.4.1 Mahasiswa

Dapat di jadikan salah satu refrensi untuk belajar,selain itu

makalah ini dapat di jadikan sebagai salah satu refrensi dalam

melakukan asuhan keperawatan dalam ruang lingkup Bedah

Jantung

1.4.2 Tenaga Kesehatan

Dapat di jadikan salah satu referensi sekaligus pedoman dalam

pelayanan keperawatan yang professional dalam bedah jantung.

Page 7: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Bedah jantung adalah usaha atau operasi yang dikerjakan untuk melakukan

koreksi kelainan anatomi atau fungsi jantung.

Bedah jantung adalah tehnik yang dilakukan untuk memperbaiki fungsi

yang rusak, bedah jatung yang dimaksud adalah tranplantasi jantung,

penggantian katup jantung yang rusak dengan katup-katup buatan, atau

perbaikan defek kongenital (Barbara E,1999)

Bedah jantung adalah bidang kedokteran yang terlibat dalam perawatan

bedah penyakit yang mempengaruhi organ didalam toraks (dada) – terutama

jantung dan paru-paru.

2.2 Klasifikasi

1. Operasi jantung terbuka, yaitu operasi yang dijalankan dengan

membuka rongga jantung dengan memakai bantuan mesin jantung

paru (mesin extra corporal).

2. Operasi jantung tertutup, yaitu setiap operasi yang dijalankan tanpa

membuka rongga jantung misalnya ligasi PDA, Shunting

aortopulmonal.

2.3 Tujuan Operasi Bedah Jantung

Operasi jantung dikerjakan dengan tujuan bermacam-macam antara lain :

1. Koreksi total dari kelainan anatomi yang ada, misalnya penutupan

ASD, Pateh VSD, Koreksi Tetralogi Fallot.

2. Transposition Of Great Arteri (TGA). Umumnya tindakan ini

dikerjakan terutama pada anak-anak (pediatrik) yang mempunyai

kelainan bawaan.

3. Operasi paliatif, yaitu melakukan operasi sementara untuk tujuan

mempersiapkan operasi yang definitive atau total koreksi karena

operasi total belum dapat dikerjakan saat itu, misalnya shunt

aortopulmonal pada TOF, Pulmonal atresia.

Page 8: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

4. Repairyaitu operasi yang dikerjakan pada katub jantung yang

mengalami insufisiensi.

5. Replacement katup yaitu operasi penggantian katup yang mengalami

kerusakan.

6. Bypass koroner yaitu operasi yang dikerjakan untuk mengatasi

stenosis/sumbatan arteri koroner.

7. Pemasangan inplant seperti kawat ‘pace maker’ permanen pada anak-

anak dengan blok total atrioventrikel.

8. Transplantasi jantung yaitu mengganti jantung seseorang yang tidak

mungkin diperbaiki lagi dengan jantung donor dari penderita yang

meninggal karena sebab lain.

2.4 Toleransi dan Perkiraan Resiko Operasi

Toleransi terhadap operasi diperkirakan berdasarkan keadaan umum

penderita yang biasanya ditentukan dengan klasifikasi fungsional dari New

York Heart Association.

Klas   I    : Keluhan dirasakan bila bekerja sangat berat misalnya

berlari

Klas  II   : Keluhan dirasakan bila aktifitas cukup berat misalnya

berjalan cepat.

Klas III  : Keluhan dirasakan bila aktifitas lebih berat dari pekerjaan

sehari-hari.

Klas IV   : Keluhan sudah dirasakan pada aktifitas primer seperti

untuk makan dan lain-lain sehingga penderita harus

tetap berbaring ditempat tidur.

Waktu terbaik (Timing) untuk melakukan operasi hal ini ditentukan

berdasarkan resiko yang paling kecil.Misalnya umur yang tepat untuk

melakukan total koreksi Tetralogi Fallot adalah pada umur 3 – 4 tahun.

Hal ini yaitu berdasarkan klasifikasi fungsional di mana operasi katub

aorta karena suatu insufisiensi pada klas IV adalah lebih tinggi

dibandingkan pada klas III.Hal ini adalah saat operasi dilakukan.Operasi

pintas koroner misalnya bila dilakukan secara darurat resikonya 2x lebih

tinggi bila dilakukan elektif.

Page 9: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

2.5 Pemeriksaan Diagnostik Penyakit Jantung

Untuk menetapkan suatu penyakit jantung sampai kepada suatu

diagnosis maka diperlukan tindakan investigasi yang cukup. Mulai dari

anamnesa, pemeriksaan fisik/jasmani, laboratorium, maka untuk jantung

diperlukan pemeriksaan tambahan sebagai berikut :

A. Elektrokardiografi (EKG) yaitu penyadapan hantaran listrik dari

jantung memakai alat elektrokardiografi.

B. Foto polos thorak PA dan kadang-kadang perlu foto oesophagogram

untuk melihat pembesaran atrium kiri (foto lateral).

C. Fonokardiografi

D. Ekhocardiografi yaitu pemeriksaan jantung dengan memakai

gelombang pendek dan pantulan dari bermacam-macam lapisan di

tangkap kembali. Sehingga terlihat gambaran rongga jantung dan

pergerakan katup jantung. Selain itu sekarang ada lagi Dopler

Echocardiografi dengan warna, dimana dari gambaran warna yang

terlihat bisa dilihat shunt, kebocoran katup atau kolateral.

E. Nuklir kardiologi yaitu pemeriksaan jantung dengan memakai isotop

intra vena kemudian dengan “scanner” ditangkap pengumpulan isotop

pada jantung.

F. Kateterisasi jantung yaitu pemeriksaan jantung dengan memakai

kateter yang dimasukan ke pembuluh darah dan didorong ke rongga

jantung. Kateterisasi jantung kanan melalui vena femoralis, kateterisasi

jantung kiri melalui arteri femoralis.

Pemeriksaan kateterisasi bertujuan :

1. Pemeriksaan tekanan dan saturasi oksigen rongga  jantung,

sehingga diketahui adanya peningkatan saturasi pada rongga

jantung kanan akibat suatu shunt dan  adanya hypoxamia pada

jantung bagian kiri.

2. Angiografi untuk melihat rongga jantung atau pembuluh darah

tertentu misalnya LV grafi, aortografi, angiografi koroner dll.

3. Pemeriksaan curah jantung pada keadaan tertentu.

Page 10: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

4. Pemeriksaan enzym khusus, yaitu pemeriksaan enzym creati

kinase dan fraksi CKMB untuk penentuan adanya infark pada

keadaan “ unstable angin pectoris”.

2.6 Indikasi Bedah Jantung

1. Jenis jantung bawaan :

a) Ductus arteriosus batolli (Pattren ductus arteriosus) PDA.

b) Obstruksi (Stenosis katup paru & aorta)

c) Atrium septal defek.

d) Ventrikel septal defek

e) Tetralogi fallot.

f) Tranpormasi pembuluh darah besar.

2. Jenis jantung dapatan :

a) Kelainan katup (indokarditis), katup mitralis atau katup aorta.

b) Arterioskerosis (a. koronaria).

c) Tumor.

d) Perikarditisinfeksi

e) Aneurisma

f) Trauma/kecelakaan

2.7 Kontra Indikasi Bedah Jantung

1. Usia lebih dari 70 tahun.

2. Fungsi jantung yang memburuk, dan gangguan fungsi ginjal.

3. Penyumbatan arteri batang utama kiri, dan penyakit paru kronik.

2.8 Perawatan Pre Operatif Dikamar Operasi

Setelah pesien diputuskan operasi, maka persiapan harus dilakukan,

yaitu persiapan fisik maupun persiapan mental.

Untuk persiapan fisik, hal-hal yang harus diperhatikan ialah persiapan

kulit,gastrointestinal,persiapan untuk anastesi, kenyamanan dan istirahat

pasien, serta obat-obatan yang digunakan. Sedangkan persiapan

mental,sangat tergantung pada dukungan dari keluarga. Tugas perawat bedah

disini adalah dapat memberikan informasi yang jelas pada pasien.Meliputi

anatomi dasar dan kondisi penyakit pasien. Prosedur operasi sebatas

Page 11: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

kopetensi yang diberikan, pemeriksaan diagnostic penunjang, peraturan-

peraturan dari tim bedah, keadaan di ruang operasi, jenis syarat operasi dan

ruang tunggu bagi keluarga pasien. Hal ini dilakukan pada saat perawat

bedah melakukan kunjungan sebelum pasien dioperasi. 

b. Tindakan Perawatan Saat Menerima Pasien di Ruang Persiapan

1. Memperkenalkan diri dan anggota tim kepada pasien

2. Mengecek identitas pasien dengan memanggil namanya

3. Memberikan surport kepada pasien

4. Informasikan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

seperti ganti baju, pemasangan infuse, kanulasi arteri dan

pemasangan lead EKG

5. Mendampingi pasien saat memberikan premedikasi

6. Menciptakan situasi yang tenang

7. Yakinkan pasien tidak menggunakan gigi palsu, perhiasan, kontak

lensa dan alat bantu dengar

8. Membawa pasien keruang operasi

c. PengkajianPasien Pada Saat Di Kamar Operasi

1. Observasi tingkat kesadaran pasien

2. Observasi emosi pasien

3. Observasi aktivitas

4. Cek obat yang digunakan

5. Observasi pernafasan pasien

6. Riwayat penyakit, keluarga, kebiasaan hidup

7. Cek obat yang digunakan

8. Observasi tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu

9. Observasi kulit: warna, turgor, suhu, keutuhan

Page 12: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

2.9 Komplikasi A. Komplikasi Ringan

1. Mual dan Muntah

2. Perdarahan ringan atau memar

3. Infeksi ringan

4. Tidak sembuhnya luka operasi dengan tanda: munculnya warna

kemerahan, bengkak, nyeri dan keluar cairan

5. Pembentukan parut yang abnormal

6. Nyeri pada dinding dada

7. Lelah

8. Penurunan daya ingat akibat kurangnya suplai darah ke otak

9. Gangguan tidur

B. Komplikasi Berat

1. Gangguan irama jantung

2. Gangguan selaput jantung seperti perikarditis.

3. Endokarditis Bacterial

4. Infeksi serius pada dada,tulang dada,darah

5. Gangguan ginjal sehingga harus menjalani cuci darah

6. Gangguan sel-sel darah, yang terdiri hemolisis trombositopenia dan

trombosis terinduksi heparin dan perubahan imunologis

7. Gangguan sistem saraf yang mencakup kejang gangguan saraf tepi,

penurunan kesadaran, hingga koma dan stroke

8. Gangguan pengelihatan yang terdiri atas emboli retina, infark retina,

dan gangguan lapang pandang.

9. Gangguan di pembuluh balik kaki akibat bekuan darah

10. Gangguan psokologis

11. Kematian

Page 13: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

A. Identitas

1. Nama : identitas nama sangat di perlukan agar tidak terjadi

kekeliruan.

2. Umur : kebanyakan disemua umur (pada anak-anak juga bisa

seperti pada kelainan jantung bawaan) (pada orang dewasa juga

bisa dilakukan dengan indikasi gagal jantung) tapi lebih sering

pada anak-anak

3. Jenis kelamin  : kebanyakan terjadi pada laki-laki tapi tidak

menutup kemungkinan terjadi juga pada perempuan

4. Pendidikan : pendidikan sangat berpengaruh karena dengan

pendidikan yang cukup kesehatan akan terjaga sehingga

pemeliharaan kesehatan agar tidak terjadi/timbulnya penyakit dapat

tercegah lebih dini.

5. Pekerjaan : pekerjaan yang berat dan ringan akan mempengaruhi

kerja jantung baik itu akan menjadi lebih sehat atau lebih buruk,

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama

Biasanya pasien-pasien yang akan dilaksanakan operasi bedah

jantung kebanyakan datang dengan keluhannya sesak nafas, nyeri

dada, syanosis, kelemahan, palpitasi dan nafas cepat

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Awalnya pasien akan merasakan kelelahan sejak pertama kali,

mungkin karena disertai nyeri di dada, dan merasakan gelisah

ketika merasa kecapean, sesak napas bisa terjadi , syanosis,

kelemahan, nafas cepat, setelah beberapa menit gajala akan hilang

dan untuk beberapa jam-hari kemungkinan akan kambuh kembali,

jika tidak segera di kontrol atau periksa ke dokter ahli jantung

Page 14: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

maka diagnosa penyakit tidak akan di ketahui,kebiasaan seperti

minuman beralkohol serta merokok dapat memperberat penyakit,

pasien kurang pengetahuan tentang penyakit yang dialaminya.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien sebelumnya pernah merasa sesak dan nyeri pada dada tapi

hilang dengan obat warung namun tidak baik/ hanya bersifat

sementara dan tidak berobat dengan teratur.

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Mungkin dari anggota pasien ada yang pernah mengalami penyakit

jantung,jika tidak ada kemungkinan didapat seperti halnya karena

penyakit dan trauma.

5. Pemeriksaan Fisik

a. Kesadaran : Composmentis

b. Keadaan umun: biasanya dalam keadaan lemah

c. TTV

1. Nadi : 90-110 x/menit

2. TD :150/100 mmHg (normalnya 130/80 mmHg)

3. RR : 24-27 x/menit

4. Suhu : 37,5-38.5 M C

d. Kepala dan Leher

1. Rambut : Keriting, ada lesi, distribusi merata.

2. Wajah : Normal, konjungtiva pucat

3. Hidung : Pernapasan cuping hidung,Tidak ada polip

4. Mulut : Bersih

5. Leher : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid

e. Thorax

1. Jantung

Inspeksi : tampak ictus cordis,lihat adanya

pembesaran jantung(rongga dada) atau pengecilan.

Palpasi : ictus cordis kuat angkat dan tidak teraba

apabila jantungnya lemah sekali.mungkin disertai

pembesaran atau pengerutan jantung.

Page 15: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

Perkusi : batas jantung melebar atau menyempit

Auskultasi : BJ 1 dan 2 melemah, BJ S3 dan S4,

disritmia, gallop dan bunyi abnormal lainnya

2. Paru

Inspeksi : pengembangan paru kanan-kiri simetris

Palpasi : ada otot bantu pernafasan

Perkusi : sonor

Auskultasi : weezing

f. Abdomen

Inspeksi : Bulat datar

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Perkusi : -

Auskultasi : Bising usus (+)

g. Ekstremitas

Eks. Atas : Ada clubbing fingers, terdapat oedema

Eks. Bawah :Ada clubbing fingers, terdapat oedema

Sistem Integumen : kulit kering dan turgor kulit juga jelek

Genetalia : bersih, normal, tidak ada penyakit kelamin,

tidak ada hemoroid

6. Pengkajian Fungsional Gordon

1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Pasien mengatakan bahwa kurang prihatin terhadap bagaimana

cara hidup sehat.

2. Pola nutrisi dan metabolik

Makan : Tidak nafsu makan disebabkan dipsnea

Minum : minum air putih tidak banyak sekitar 400-500cc

3. Pola eliminasi

BAK : adanya retensi urin / inkonteninsia urine

BAB : adanya konstipasi

Page 16: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

4. Pola aktivitas dan latihan

Pasien tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya karena

adanya sesak dan nafas pendek.

5. Pola istirahat tidur

Pasien tidak bisa istirahat total seperti biasanya karena ada

nyeri di dada

6. Pola persepsi sensori dan kognitif

Pasien sudah mengerti tentang keadaanya dan merasa harus

segera berobat

7. Pola hubungan dengan orang lain

Pasien dapat berhubungan dengan orang lain secara baik tetapi

akibat kondisinya pasien malas untuk keluar dan memilih untuk

istirahat.

8. Pola reproduksi / seksual

Pasien berjenis kelamin laki –laki dan akibat penyakitnya

pasien tidak bisa berhubungan seksual .

9. Pola persepsi diri dan konsep diri

Pasien ingin cepat sembuh dan tidak ingin mengalami

penyakit seperti ini lagi

10. Pola mekanisme koping

Pasien apabila merasakan tidak nyaman sekali dan memegangi

dadanya.

11. Pola nilai kepercayaan / keyakinan

Pasien beragama islam dan yakin akan cepat sembuh

menganggap ini merupakan cobaan dari Allah SWT.

Page 17: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

7. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1 Ds : pasien mengatakan

khawatir dan cemas

karena kurangnya

pengetahuan tentang

prosedur tindakan

pembedahan yang akan

dilakukan.

Do :

Cemas, K/U lemah

-    TTV (TD :150/100mmHg, N : takikardi (lebih dari 100x/menit), RR : takipnea (24-28x/menit), S : 37,50-38,50 C )

Kurang informasi

tentang bedah

jantung

Ansietas

Ansietas

2 Ds: Pasien mengatakan

tidak dapat beraktivitas

seperti biasa dan mudah

lelah.

Do:

K/U lemah

-    TTV (TD :150/100 mmHg, N : takikardi (lebih dari 100x/menit), RR : takipnea (24-28x/menit), S : 37,50-38,50 C )

ketidakseimbangan

antara suplai

oksigen dengan

kebutuhan proses

metabolik

Defisiensi oksigen dalam jaringan dan sel, sehingga menyebabkan keterbatasan dalam beraktifitas

Gangguan

intoleransi aktivitas

Gangguan intoleransi

aktivitas

Page 18: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

3 Ds: pasien mengatakan

bahwa diriya merasa

lemah.

Do: Tampak bingung,

depresi, K/U lemah

TTV (TD : 150/100

mmHg, N : takikardi

(lebih dari 100x/menit),

RR : takipnea

(24-28x/menit), S : 37,50-

38,50 C )

Aritmia

Palpitasi

Disfungsi jantung sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik

Ketidakmampuan jantung memompa darah secara adekuat

Penurunan Curah jantung

Penurunan Curah jantung

4 Ds: pasien mengatakan

nyeri pada dadanya

P : penyakit jantung,

koroner, arteriosklerosis,

atau yang lainnya.

Q : seperti

ditusuk/ditekan benda

berat atau nyeri tekan.

R : pada dada bagian kiri

dan kadang menjalar ke

punggung.

S : muncul setiap saat

kadang memburuk pada

malam hari.

Do: Meringis

K/U lemah.

Ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan metabolik

Perubahan metabolisme

Perubahan ventrikel menurun

Nyeri

Nyeri

Page 19: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

5 Ds: pasien mengatakan

bahwa tidak dapat tidur

dengan nyaman

Do:

K/U lemah

Kelemahan umum

Pola tidur terganggu /

perubahan pola tidur pada pasien.

Gangguan pola tidur

Gangguan pola tidur

1. Ansietas b.d kurangnya pengetahuan tentang penyakit yang dialami.

2. Gangguan intoleransi aktifitas b.d adanya ketidakseimbangan antara

suplai oksigen dengan kebutuhan proses metabolik

3. Penurunan Curah Jantung b.d Ketidakmampuan jantung memompa darah secara adekuat

4. Nyeri b/d hipoxia jaringan akibat penyumbatan pada penyakit

Arteriosklerosis.

5. Gangguan pola tidur b/d rasa cemas berlebihan dan nyeri pada dada

8. Proses Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan KH Intervensi Rasional

1 Ansietas b.d

kurangnya

pengetahuan

tentang

penyakit

yang dialami.

Setelah dilakukan

proses keperawatan

selama 1x24 jam

diharapkan pasien

tidak cemas dan

tidak khawatir

KH : 1. Pasien

dapat menjelaskan

tentang penyakit

1. Observasi TTV

2. Identifikasi tingkat

kecemasan

3. Berikan support

kepada pasien

4. Jelaskan tindakan

yang akan

dilakukan

5. Dengarkan dengan

1.Mengetahui

keadaan umum

pasien

2.Mengetahui

perasaan yang

dirasakan pasien

ketika mengalami

penyakit jantung

3.Mendukung

Page 20: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

yang dialaminya,

2.Menyatakan

bahwa sudah tidak

khawatir

3.TTV normal :

(TD : 110/70-

120/80 mmHg,

Suhu: 36,5-37,50 C,

RR: 16-24 x/mnt,

Nadi: 60-100 x/mnt

penuh perhatian mental pasien

untuk menurunkan

ketegangan yang

meningkatkan

tekanan darah

4.Prosedur yang

jelas dapat

membantu efisiensi

keberhasilan bedah

5.Konsep caring

yang mampu

memberikan

dukungan kepada

pasien.2

2 Gangguan

intoleransi

aktifitas

berhubungan

dengan

adanya

ketidakseimb

angan antara

suplai

oksigen

Setelah dilakukan

proses keperawatan

selama 1x24 jam

pasien dapat

melakukan

aktivitas seperti

biasa dan tidak

mudah lelah

dengan KH :

1. pasien dan

keluarga pasien

mengetahui

penyebab dari

gangguan

intoleransi

1. Observasi TTV

2. Catat respon

kardiopulmonal

terhadap aktivitas,

catat takikardi,

disritmia, dispnea,

berkeringat, pucat.

3. Observasi warna

kulit, membran

mukosa dan kuku.

Catat adanya

sianosis perifer

(kuku) atau sianosis

sentral.

4. Evaluasi

1.    1.Mengetahui

keadaan umum

pasien

2.     

2

.Penurunan/ketidak

mampuan

miokardium untuk

meningkatkan

volume sekuncup

selama aktivitas,

dengan

menyebabkan

peningkatan segera

pada frekuensi

Page 21: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

aktivitas

2. pasien dan

keluarga pasien

mampu

menunjukan

bagaimana cara

mengatasi

gangguan

intoleransi

aktivitas

3. pasien dan

keluarga pasien

mampu

mengatasi

gangguan

intoleransi

aktivitas

4. - TTV normal :

(TD : 110/70-

120/80 mmHg,

Suhu: 36,5-

37,50 C, RR: 16-

24 x/mnt, Nadi:

60-100 x/mnt

- suara nafas

vesikuler

- mukosa dan dasar

kuku berwarna

merah muda

peningkatan

intoleransi aktivitas.

5. Anjurkan untuk

menarik nafas

dalam, batuk efektif,

berpindah posisi,

memakai spirometer

dan mematuhi terapi

nafas.

jantung dan

kebutuhan oksigen,

juga peningkatan

kelelahan dan

kelemahan.

3.    3.Sianosis kuku

menunjukkan

vasokontriksi

respon tubuh

terhadap

demam/menggigil

namun sianosis

pada daun telinga,

membran mukosa

dan kulit sekitar

mulut

menunjukkan

hipoksemia

sistemik.

4.    4.Dapat

menunjukkan

peningkatkan

dekompensasi

jantung daripada

kelebihan aktivitas.

5.    5.Membantu

menjaga jalan nafas

tetap paten,

mencegah

atelectasis dan

memungkinkan

pengembangan

Page 22: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

paru.

3 Penurunan Curah jantung b.d Ketidakmampuan jantung memompa darah secara adekuat

Setelah dilakukan

proses keperawatan

selama 1x24 jam

diharapkan Curah

jantung meningkat

KH:

1.Takikardi

menurun

2.Dapat

mentoleransi

aktifitas

3.Tidak ada

penurunan

kesadaran

4. TTV normal :

(TD : 110/70-

120/80 mmHg,

Suhu: 36,5-37,50 C,

RR: 16-24 x/mnt,

Nadi: 60-100 x/mnt

Tidak adanya

Aritmis jantung

1. Observasi TTV.

2. Catat adanya

disritmia jantung

3. Monitor status

kardiovaskuler

4. Monitor status

pernafasan yang

menandakan gagal

jantung

5. Monitor toleransi

aktivitas pasien

6. Monitor adanya

respon pasien

terhadap efek

pengobatan anti

aritmia

1.     1. Mengetahui

keadaan umum

pasien

2. Menentukan

adanya kelainan

pada bunyi jantung

dan menandakan

adanya masalah

jantung

3.

Menginformasikan

status dari

kardiovaskuler

4. Menandakan

adanya gagal

jantung kongestif

karena kurangnya

suplai darah ke

paru

5. Mengukur

aktivitas yang

dapat dilakukan

pasien

6. Respon tubuh

yang positif dapat

membantu proses

penyakit

Page 23: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

4 Nyeri b/d

hipoxia

jaringan

akibat

penyumbatan

pada penyakit

Arteriosklero

sis.

Tujuan: Setelah

dilakukan proses

keperawatan

selama 1x24 jam

diharapkan nyeri

berkurang

Mampu

mengontrol nyeri

(tahu penyebab

nyeri,mampu

menggunakan

tekhnik

nonfarmakologi

untuk

mengurangi

nyeri,mencari

bantuan

Melaporkan

bahwa nyeri

berkurang dengan

menggunakan

manajemen nyeri

Mampu

mengenali nyeri

(skala,intesitas,fr

ekuensi dan tanda

nyeri )

Menyatakan rasa

nyaman setelah

nyeri berkurang

1. Lakukan pengkajian

nyeri secara

komprehensif

termasuk

lokasi,karakteristik,d

urasi,frekuensi,dan

durasi

2. Gunakan tekhnik

komunikasi

terapeutik untuk

mengetahui

pengalaman nyeri

pasien

3. Kontrol lingkungan

yang dapat

mempengaruhi nyeri

seperti suhu

ruangan,pencahayaa

n dan kebisingan

4. Ajarkan tentang

tekhnik non

farmakologi

5. Berikan analgetik

untuk mengurangi

nyeri

1. Menentukan

lokasi nyeri

2. mengetahui

tentang proses

penyakit dan

nyeri pasien

3. mendapatkan

tempat yang

nyaman dan

bersih

4. menangani atau

mengurangi

ketika nyeri

5. farmakologi yang

tepat dan akurat

dapat membantu

mengurangi nyeri

5 Gangguan setelah dilakukan 1. Jelaskan 1. .Prosedur yang

Page 24: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

pola tidur b/d

rasa cemas

berlebihan

dan nyeri

pada dada

tindakan

keperawatan 1x24

jam diharapkan

klien tidur secara

nyenyak

KH

Jumlah jam tidur dalam batas normal 6-8 jam/hari

Pola tidur kualitas dalam batas normal

Perasaan segar sesudah tidur atau istirahat

Mampu mengidentifikasi hal-hal yang meningkatkan tidur

pentingnya tidur yang adekuat

2. Fasilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur (membaca)

3. Ciptakan lingkungan yang nyaman

4. Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang tekhnik tidur pasien

5. Kolaborasi pemberian obat tidur

jelas dapat

membantu

pasien tidur

nyenyak

2. Memfasilitasi

sebelum tidur

3. Agar pasien

bisa beristirahat

yang tenang dan

nyaman

4. Agar keluarga

dapat

mengetahui pola

tidur pasien

5. Untuk

memenuhi pola

tidur pasien

BAB IV

Page 25: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Bedah jantung adalahUsaha atau operasi yang dikerjakan untuk

melakukan koreksi kelainan anatomi atau fungsi jantung dan memperbaiki

adanya kerusakan yang timbul karena bawaan maupun didapat, agar kualitas

hidup seseorang dapat tercapai. Yang dibagi menjadi dua cara:

Operasi Jantung Dibagi Atas :

Operasi jantung terbuka, yaitu operasi yang dijalankan dengan membuka

rongga jantung dengan memakai bantuan mesin jantung paru (mesin extra

corporal).

Operasi jantung tertutup, yaitu setiap operasi yang dijalankan tanpa

membuka rongga jantung misalnya ligasi PDA, Shunting aortopulmonal.

Peran perawat pada fase pre operatif ini meliputi yaitu, :

1. Pemeliharaan keselamatan

2. Pematauan fisiologis

3. Dukungan psikologis

4. Penatalaksanaan keperawatan4.2 Saran

A. Bagi MahasiswaSebagai calon perawat. Mahasiswa dituntut terampil dan tekun dalam

konsep yang dimaksud dengan bedah jantung, karena buku ini merupakan

sumber yang dapat kita gunakan untuk mengetahui tentang bedah jantung

serta penanganan masalah yang terjadi di sekitar kita.

B. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai seorang tenaga kesehatan yang professional, perawat dituntut

paham dan ahli dalam masalah penyakit, utamanya penyakit jantung,

penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang mematikan baik itu

dalam jangka panjang ataupun jangka pendek, karena kualitas hidup

seseorang lebih penting dari hal apapun dan tidak ternilai. Makalah ini

kami buat sebagai acuan dalam hal bedah jantung, harapan kami agar buku

ini dapat membantu dalam proses keperawatan sehari-hari

Page 26: MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN bdh jntung.docx

DAFTAR PUSTAKA

Nanda, NIC NOC 2013. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan nanda nic

noc.Edisi Revisi. Media Hardy: Yogyakarta.

Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan. EGC : Jakarta.

Effendy, Christantie dan Ag. Sri Oktri Hastuti. 2005. Kiat Sukses menghadapi

Operasi. Sahabat Setia : Yogyakarta.

Effendy, Christantie. 2002. Handout Kuliah Keperawatan Medikal Bedah :

Preoperatif Nursing, Tidak dipublikasikan : Yogyakarta.

Shodiq, Abror. 2004. Operating Room, Instalasi Bedah Sentral RS dr. Sardjito

Yogyakarta, Tidak dipublikasikan : Yogyakarta.

Smeltzer, Suzanne C. and Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan

Medikal Bedah : Brunner Suddarth, Vol. 1. EGC : Jakarta.

Wibowo, Soetamto, dkk. 2001. Pedoman Teknik Operasi OPTEK, Airlangga

University Press : Surabaya.

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7.

EGC : Jakarta.