Makalah Antiseptic Dan Desinfektan

13
MAKALAH ANTISEPTIC DAN DESINFEKTAN Ditujukan untuk memenuhi tugas Kelompok Mata Kuliah : Mikrobiologi Dosen : Evi Roviati M. Si. S. Si. Di susun oleh : Khumaedullah Ajijul Edo Kuswanto Sri apriyanti TARBIYAH / IPA-BIOLOGI B SEMESTER V

Transcript of Makalah Antiseptic Dan Desinfektan

Page 1: Makalah Antiseptic Dan Desinfektan

MAKALAH

ANTISEPTIC DAN DESINFEKTAN

Ditujukan untuk memenuhi tugas Kelompok

Mata Kuliah : Mikrobiologi

Dosen : Evi Roviati M. Si. S. Si.

Di susun oleh :

Khumaedullah

Ajijul

Edo Kuswanto

Sri apriyanti

TARBIYAH / IPA-BIOLOGI B

SEMESTER V

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PROGRAM STUDI IPA - BIOLOGI

CIREBON

2009

Page 2: Makalah Antiseptic Dan Desinfektan

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai

antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan

antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik

tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat

keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu

cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada

kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam

proses sterilisasi.

Bahan kimia tertentu merupakan zat aktif dalam proses desinfeksi dan

sangat menentukan efektivitas dan fungsi serta target mikroorganime yang akan

dimatikan. Dalam proses desinfeksi sebenarnya dikenal dua cara, cara fisik

(pemanasan) dan cara kimia (penambahan bahan kimia). Dalam tulisan ini hanya

difokuskan kepada cara kimia, khususnya jenis-jenis bahan kimia yang digunakan

serta aplikasinya.

Banyak bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai desinfektan, tetapi

umumnya dikelompokkan ke dalam golongan aldehid atau golongan pereduksi,

yaitu bahan kimia yang mengandung gugus -COH; golongan alkohol, yaitu

senyawa kimia yang mengandung gugus -OH; golongan halogen atau senyawa

terhalogenasi, yaitu senyawa kimia golongan halogen atau yang mengandung

gugus -X; golongan fenol dan fenol terhalogenasi, golongan garam amonium

kuarterner, golongan pengoksidasi, dan golongan biguanida.

Telah dilakukan perbandingan koefisien fenol turunan aldehid (formalin

dan glutaraldehid) dan halogen (iodium dan hipoklorit) terhadap mikroorganisme

Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi yang resisten terhadap ampisilin

dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan dari disinfektan turunan aldehid dan

halogen yang dibandingkan dengan fenol dengan metode uji koefisien fenol .

Page 3: Makalah Antiseptic Dan Desinfektan

B. Rumusan Masalah

Dalam pembahasan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang

ada pada latar belakang yang akan di bahas pada makalah ini yaitu sebagai

berikut:

1. Pengertian Desinfektan?

2. Pengertian Antiseptik?

3. Macam-macam antiseptic dan desinfektan?

C. Tujuan

Dalam makalah ini bertujuan agar lebih mengetahui pengertian dari

desinfektan dan antiseptic, dan mengetahui macam-macam dari desinfektan dan

antiseptic.

Page 4: Makalah Antiseptic Dan Desinfektan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Desinfektan

Desinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah

terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga

untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit

lainnya. Disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda

mati.

Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan

bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi

infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen. Desinfeksi dilakukan

apabila sterilisasi sudah tidak mungkin dikerjakan, meliputi : penghancuran dan

pemusnahan mikroorganisme patogen yang ada tanpa tindakan khusus untuk

mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut.

10 kriteria suatu desinfektan dikatakan ideal, yaitu :

1. Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar

2. Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan

kelembaban

3. Tidak toksik pada hewan dan manusia

4. Tidak bersifat korosif

5. Tidak berwarna dan meninggalkan noda

6. Tidak berbau/ baunya disenangi

7. Bersifat biodegradable/ mudah diurai

8. Larutan stabil

9. Mudah digunakan dan ekonomis

10. Aktivitas berspektrum luas

Page 5: Makalah Antiseptic Dan Desinfektan

B. Variabel dalam desinfektan

1. Konsentrasi (Kadar)

Konsentrasi yang digunakan akan bergantung kepada bahan yang akan

didesinfeksi dan pada organisme yang akan dihancurkan.

2. Waktu

Waktu yang diperlukan mungkin dipengaruhi oleh banyak variable.

3. Suhu

Peningkatan suhu mempercepat laju reaksi kimia.

4. Keadaan Medium Sekeliling

pH medium dan adanya benda asing mungkin sangat mempengaruhi

proses disinfeksi.

C. Antiseptik

Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan

mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda

mati. Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya

tergantung dari toksisitasnya.

Antiseptik adalah substansi kimia yang dipakai pada kulit atau selaput

lendir untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan menghalangi atau

merusakkannya. Sedangkan desinfektan, pada dasarnya sama, namun istilah ini

disediakan untuk digunakan pada benda-benda mati. Beberapa antiseptik

merupakan germisida, yaitu mampu membunuh mikroba, dan ada pula yang

hanya mencegah atau menunda pertumbuhan mikroba tersebut. Antibakterial

adalah antiseptik hanya dapat dipakai melawan bakteri.

Page 6: Makalah Antiseptic Dan Desinfektan

D. Macam-Macam Desinfektan Dan Antiseptik

1. Garam Logam Berat

Garam dari beberapa logam berat seperti air raksa dan perak dalam jumlah yang

kecil saja dapat membunuh bakteri, yang disebut oligodinamik. Hal ini mudah

sekali ditunjukkan dengan suatu eksperimen. Namun garam dari logam berat itu

mudah merusak kulit, makan alat-alat yang terbuat dari logam dan lagipula mahal

harganya. Meskipun demikian, orang masih biasa menggunakan merkuroklorida

(sublimat) sebagai desinfektan. Hanya untuk tubuh manusia lazimnya kita pakai

merkurokrom, metafen atau mertiolat.

2. Zat Perwarna

Zat perwarna tertentu untuk pewarnaan bakteri mempunyai daya bakteriostatis.

Daya kerja ini biasanya selektif terhadap bakteri gram positif, walaupun beberapa

khamir dan jamur telah dihambat atau dimatikan, bergantung pada konsentrasi zat

pewarna tersebut. Diperkirakan zat pewarna itu berkombinasi dengan protein atau

mengganggu mekanisme reproduksi sel. Selain violet Kristal (bentuk kasar, violet

gentian), zat pewarna lain yang digunakan sebagai bakteriostatis adalah hijau

malakhit dan hijau cemerlang.

3. Klor dan senyawa klor

Klor banyak digunakan untuk sterilisasi air minum. persenyawaan klor dengan

kapur atau dengan natrium merupakan desinfektan yang banyak dipakai untuk

mencuci alat-alat makan dan minum.

4. Fenol dan senyawa-senyawa lain yang sejenis

Larutan fenol 2 – 4% berguna sebagai desinfektan. Kresol atau kreolin lebih baik

khasiatnya daripada fenol. Lisol ialah desinfektan yang berupa campuran sabun

dengan kresol; lisol lebih banyak digunakan daripada desinfektan-desinfektan

yang lain. Karbol ialah nama lain untuk fenol. Seringkali orang mencampurkan

bau-bauan yang sedap, sehingga desinfektan menjadi menarik.

Page 7: Makalah Antiseptic Dan Desinfektan

5. Kresol

Destilasi destruktif batu bara berakibat produksi bukan saja fenol tetapi juga

beberapa senyawa yang dikenal sebagai kresol. Kresol efektif sebagai bakterisida,

dan kerjanya tidak banyak dirusak oleh adanya bahan organic. Namun, agen ini

menimbulkan iritasi (gangguan) pada jaringan hidup dan oleh karena itu

digunakan terutama sebagai disinfektan untuk benda mati. Satu persen lisol

(kresol dicampur dengan sabun) telah digunakan pada kulit, tetapi konsentrasi

yang lebih tinggi tidak dapat ditolerir.

6. Alkohol

Sementara etil alcohol mungkin yang paling biasa digunakan, isoprofil dan benzyl

alcohol juga antiseptic. Benzyl alcohol biasa digunakan terutama karena efek

preservatifnya (sebagai pengawet).

7. Formaldehida

Formaldehida adalah disinfektan yang baik apabila digunakan sebagai gas. Agen

ini sangat efektif di daerah tertutup sebagai bakterisida dan fungisida. Dalam

larutan cair sekitar 37%, formaldehida dikenal sebgai formalin.

8. Etilen Oksida

Jika digunakan sebagi gas atau cairan, etilen oksida merupakan agen pembunuh

bakteri, spora, jamur dan virus yang sangat efektif. Sifat penting yang membuat

senyawa ini menjadi germisida yang berharga adalah kemampuannya untuk

menembus ke dalam dan melalui pada dasarnya substansi yang manapun yang

tidak tertutup rapat-rapat. Misalnya agen ini telah digunakan secara komersial

untuk mensterilkan tong-tong rempah- rempah tanpa membuka tong tersebut.

Agen ini hanya ditempatkan dalam aparatup seperti drum dan, setelah sebagian

besar udaranya dikeluarkan dengan pompa vakum, dimasukkanlah etilen oksida.

9. Hidogen Peroksida

Agen ini mempunyai sifat antseptiknya yang sedang, karena kemampuannya

mengoksidasi. Agen ini sangat tidak stabil tetapi sering digunakan dalam

Page 8: Makalah Antiseptic Dan Desinfektan

pembersihan luka, terutama luka yang dalam yang di dalamnya kemungkinan

dimasuki organisme aerob.

10. Betapropiolakton

Substansi ini mempunyai banyak sifat yang sama dengan etilen oksida. Agen ini

mematikan spora dalam konsentrasi yang tidak jauh lebih besar daripada yang

diperlukan untuk mematikan bakteri vegetatif. Efeknya cepat, ini diperlukan,

karena betapropiolakton dalam larutan cair mengalami hidrolisis cukup cepat

untuk menghasilkan asam akrilat, sehingga setelah beberapa jam tidak terdapat

betapropiolakton yang tersisa.

11. Senyawa Amonium Kuaterner

Kelompok ini terdiri atas sejumlah besar senyawa yang empat subtituennya

mengandung karbon, terikat secara kovalen pada atom nitrogen. Senyawa –

senyawa ini bakteriostatis atau bakteriosida, tergantung pada konsentrasi yang

digunakan; pada umumnya, senyawa-senyawa ini jauh lebih efektif terhadap

organisme gram-positif daripada organisme gram-negatif.

12. Sabun dan Detergen

Sabun bertindak terutama sebagai agen akti-permukaan;yaitu menurunkan

tegangan permukaan. Efek mekanik ini penting karena bakteri, bersama minyak

dan partikel lain, menjadi terjaring dalam sabun dan dibuang melalui proses

pencucian.

13. Sulfonamida

Sejak 1937 banyak digunakan persenyawaan-persenyawaan yang mengandung

belerang sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dan lagipula tidak merusak

jaringan manusia. Terutama bangsa kokus seperti Sterptococcus yang

mengganggu tenggorokan, Pneumococcus, Gonococcus, dan Meningococcus

sangat peka terhadap sulfonamide.

Page 9: Makalah Antiseptic Dan Desinfektan

14. Antibiotik

Antibiotik ialah zat-zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme, dan zat-zat itu

dalam jumlah yang sedikit pun mempunyai daya penghambat kegiatan

mikroorganisme yang lain.

BAB III

KESIMPULAN

Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang

digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti

bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah

mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Sedangkan antiseptik didefinisikan

sebagai bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad

renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup. Bahan desinfektan

dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan

pakaian.

Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai

antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan

antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik

tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat

keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu

cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada

kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam

proses sterilisasi.

Page 10: Makalah Antiseptic Dan Desinfektan

DAFTAR PUSTAKA

http://signaterdadie.wordpress.com/2009/10/08/desinfektan/

http://linkfadliblog.blogspot.com/2009/05/disinfektan.html.

http://abunidathoe.multiply.com/journal/item/32