MAKALAH ANATOMI TUMBUHAN

39
MAKALAH ANATOMI TUMBUHAN SEL Disusun oleh: Bofa Theodolid Silalahi 3415115836 Dien Anugrah Putri 3415115809 Qoni Sabila 3415116275 Syahidah Asma Umniyati 3415116270 JURUSAN BIOLOGI FMIPA

description

biologi

Transcript of MAKALAH ANATOMI TUMBUHAN

ANATOMI TUMBUHAN - SEL

KELOMPOK 3[ANATOMI TUMBUHAN - SEL]

MAKALAH ANATOMI TUMBUHANSEL

Disusun oleh:Bofa Theodolid Silalahi 3415115836Dien Anugrah Putri 3415115809Qoni Sabila 3415116275Syahidah Asma Umniyati 3415116270

JURUSAN BIOLOGI FMIPAUNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2012KATA PENGANTAR

Makalah ini dibuat untuk memenuhi kewajiban tugas sebagai mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Anatomi Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta. Tidak hanya itu, makalah ini disusun juga sebagai sarana berbagi kepada pembaca tentang sel yang dalam hal ini membahas sel pada tumbuhan. Penulis tidak menolak diberi kritik dan masukan untuk meningkatkan kualitas isi dari makalah ini. Semoga isinya bermanfaat.

Jakarta, Oktober 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2DAFTAR ISI 3PENDAHULUAN 4PEMBAHASAN 5KESIMPULAN 24DAFTAR PUSTAKA 25LAMPIRAN & SOAL 26

PENDAHULUAN

Analisis mengenai anatomi tumbuhan perlu dimulai dengan membahas organisasi subsel sebab struktur yang terlihat dengan mikroskop cahaya atau pun dengan mata sesungguhnya menunjukkan pola-pola yang dibentuk pleh subsel. Yang menarik dari subsel adalah bahwa pada taraf subsel sulit dipisahkan antara anatomi dan fisiologi, antara struktur dan fungsi.Awalnya, anatomi tumbuhan mempelajari gabungan sel menjadi jaringan dan organ dan hanya beberapa organel yang tampak dengan mikroskop cahaya, yang perbesaran maksimumnya sekitar 1200 kali. Kini dengan adanya mikroskop electron yang dapat menghasilkan pembesaran hingga 160.000 kali disertai metode untuk mempelajari struktur hingga taraf molekul, terbentuk bidang kajian bidang struktur ultra. Sel biasanya dianggap satuan fungsi organic terkecil dalam tumbuhan. Sel tumbuhan dibatasi oleh dinding sel dan di sebelah dalam batas itu terdapat zat tempat berlangsungnya reaksi kimia yang diperlukan untuk kehidupan sel.

PEMBAHASAN

A. Sejarah selSel adalah satuan fungsi organik terkecil dalam makhluk hidup. Sel tumbuhan dibatasi oleh dinding sel dan di sebelah dalam dinding itu terdapat zat tempat berlangsungnya reaksi kimia yang di perlukan untuk kehidupan sel. Ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665 saat ia mengamati sayatan tipis gabus botol dengan mikroskop amat sederhana. Ia melihat struktur yang terdiri dari ruang ruang kecil yang dinamakannya sel (berasal dari kata cellula,ruang kecil). Selanjutnya Nehemiah Grew menuliskan deskripsi pertama tentang jaringan pada tahun 1671, lalu Hanstein menggunakan istilah protoplasma pertama kali tahun 1880, kemudian Robert Brown menemukan nukleus pada epidermis anggrek tahun 1831, dan Kolliker memperkenalkan istilah sitoplasma pada tahun 1862. Pada abad 19-20 penelitian sel berlanjut hingga membentuk ilmu sitologi. Berdasarkan pada keberadaan membran inti sel, dikenal dua kelompok organisme yaitu Prokariot : bakteri dan ganggang serta Eukariot : aves, mamalia, paku dll.Struktur selSel tumbuhan dapat dibagi menjadi protoplas (yaitu seluruh bagian dalam sel), dan dinding sel. Protoplas terdiri atas bagian bermembran dan tanmembran. Penampang melintang membran tampak seperti dua garis hitam yang dipisahkan oleh ruang sempit. Jenis membran seperti itu disebut satuan membran. Satuan membran bersifat permeabilitas selektif terhadap berbagai zat yang melewatinya. Protoplas dapat dibagi menjadi sitoplasma dan nukleus. Sitoplasma meliputi retikulum endoplasma, diktiosom, mitokondria, plastida, mikrobodi, ribosom, sferosom, mikrotubul, mokrofilamen, vakuola dan zat ergastik. Sitoplasma adalah bagian protoplasma berupa cairan kental atau lebih pekat seperti agar agar. Sekitar 85-90% terdiri dari air. Susunan kimiawi selSecara umum, sitoplasma terdiri dari oksigen, karbom, hidrogen dan nitrogen. Dan beberapa unsur lain dalam jumlah kecil seperti : Ca, Fe, Mg, Cl, P, K, S, Bo, Cu, Mn, Si. Semua unsur tersebut terdapat dalam bentuk ion atau melekat apada molekul karbon. Protoplasma juga mengandung bahan organik seperti : karbohidrat, lemak, dan protein.Sifat fisika protoplasmaProtein dalam sitoplasma terdapat dalam bentuk koloid. Protein tersebar sebagai butiran yang amat halus, dan setiap butir terdiri dari beberapa molekul. Banyak partikel mampu mempertahankan air yang disebut hidrasi dan koloid yang menahan air disebut terhidrasi. Sitoplasma hidup bersifat bening dan transparan.Inti selNukleus adalah tubuh protoplasma yang biasanya berbentuk bulat. Nuleus dikelilingi oleh salut inti dan mengandung matriks inti dan satu atau lebih nukleolus. Dalam nukleoplasma terdapat kromosom yang terdiri dari DNA dan protein. Salut inti berupa membran ganda yang berpori. Membran inti dan retikulum endoplasma juga berhubungan. Inti sel berstruktur padat, berbutir dan berfibril serta tidak dikelilingi selaput pembatas.Padanya terdapat DNA, RNA, dan protein.B. Struktur Organel SelDalam sitosol terdapat sitoskeleton yang mendukung bentuk sel dan mampu menempatkan organel serta menggerakkannya. Sitoskeleton tersusun oleh jalinan filamen protein, yang paling penting di antaranya adalah mikrofilamen aktin dan mikrotubul. Di dekat didnding sel, sitoplasma di batasi oleh membran plasma yang di sebut plasmalema, sedangkan yang berbatasan dengan vakuola disebut tonoplas. Bagian sitoplasma di antara kedua membran tersebut berbutir, dan sering di sebut polioplasma. Dengan mikroskop cahaya, batas-batas tersebut tak selalu dapat di perlihatkan, namun bukti fisiologis senantiasa ada.1. Retikulum Endoplasma (RE)

Retikulum berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang atau jala. Oleh karena itu letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma (endoplasma), maka disebut sebagai retikulum endoplasma. RE (Retikulum Endoplasma) hanya dijumpai didalam sel eukariotik. Sel kelenjar mengandung lebih banyak RE dibandingkan dengan sel bukan kelenjar. RE memiliki banyak bentuk (polimorfik). Membran RE merupakan penjuluran membran yang berbentuk pembuluh (tubulus), gelembung (vesikula), atau berbentuk kantong pipih. Semua membran menyusun RE memiliki struktur yang sama dengan membran plasma dan membran nukleus, yakni tersusun atas lemak dan protein, serta membentuk pipa halus yang beranastomosis. Membran RE merupakan kelanjutan dari membran neukleus, hingga ke membran plasma. Dengan adanya sistem endomembran ini, maka seolah-olah terbentuk lumen menyerupai "terowongan" yang menghubungkan neukleus dengan luar sel. Retikulum Endoplasma dibedakan berdasarkan ada tidaknya ribosom pada membrannya (Gambar 2.4) , menjadi RE kasar dan RE halus. RE kasar, yaitu jika membran RE yang berhadapan dengan sitoplasma ditempeli ribosom, sehingga tampak berbintil-bintil. RE halus, yaitu RE yang tidak ditempeli ribosom. Karena ribosom merupakan tempat sintesis protein, maka RE kasar merupakan penampungan protein yang dihasilkan. Protein yang dihasilkan masuk kedalam lumen RE.Gambar 2.4 Retikulum Endoplasma Dalam jaringan, sekresi RE halus diduga turut dalam produksi senyawa lipofil. RE dianggap turut berfungsi alam angkutan di dalam sel yaitu mengangkut bahan yang di sekresikan. Sisterna RE dapat melebar dan menghimpun protein dan senyawa lain. Diduga bahwa dengan cara melebarkan diri, sisterna atau vesikula (katung kecil) pada RE dapat membentuk vakuola. RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi otot. Retikulum Endoplasma Memiliki Fungsi sebagai berikut: Sebagai penampang sintesis protein, untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel. Mensintesis lemak dan kolesterol. Menawarkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati. Jalan transpor dalam memindahkan molekul-molekul dari bagian sel yang satu ke bagian sel lain.2. Diktiosom (Badan Golgi)Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel. Organel ini di temui pada organ yang melaksanakan fungsi ekskresi. Sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.StrukturStruktur badan Golgi berupa berkas kantung berbentuk cakram yang bercabang menjadi serangkaian pembuluh yang sangat kecil di ujungnya. Karena hubungannya dengan fungsi pengeluaran sel amat erat, pembuluh mengumpulkan dan membungkus karbohidrat serta zat-zat lain untuk diangkut ke permukaan sel. Pembuluh itu juga menyumbang bahan bagi pembentukan dinding sel.Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk tubulus dan juga vesikula. Dari tubulus dilepaskan kantung-kantung kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti enzimenzim pembentuk dinding sel.

Badan Golgi merupakan suatu bagian sel yang hampir serupa dengan Retikulum Endoplasma. Hanya saja, Badan Golgi terdiri dari berlapis-lapis ruangan yang juga ditutupi oleh membran. Badan Golgi mempunyai 2 bagian, yaitu bagian cis dan bagian trans. Bagian cis menerima vesikel-vesikel [vesicle] yang pada umumnya berasal dari Retikulum Endoplasma Kasar. Vesikel ini akan diserap ke ruangan-ruangan di dalam Badan Golgi dan isi dari vesikel tersebut akan diproses sedemikian rupa untuk penyempurnaan dan lain sebagainya. Ruangan-ruangan tersebut akan bergerak dari bagian cis menuju bagian trans. Di bagian inilah ruangan-ruangan tersebut akan memecahkan dirinya dan membentuk vesikel, dan siap untuk disalurkan ke bagian-bagian sel yang lain atau ke luar sel.

Skema transpor di dalam badan Golgi. 1. Vesikel retikulum endoplasma, 2. Vesikel eksositosis, 3. Sisterna, 4. Membran sel, 5. Vesikel sekresi.

Fungsi badan golgi: Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjarkantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma. Membentuk dinding sel tumbuhan Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom. Tempat untuk memodifikasi protein Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel Untuk membentuk lisosom

3. MitokondriaMitokondria merupakan organel yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya jika sel hidup di warnai dengan Janus Green. Dalam preparat untuk mikroskopn elektron, terlihat dalam berbagai bentuk seperti bulat, memanjang, dan kadang-kadang bercuping. Namun dengan teknik yang membangun kembali organel itu dari sayatan seri ditemukan bahwa ada pula yang berbentuk silinder panjang yang bercabang. Panjang mitokondria mencapai 3m, dengan garis tengah 0,5-1 m, serta dibatasi oleh selubung yang terdiri sari dua satuan membran. Mitokondria merupakan tempat untuk zat kimia untuk memenuhi energi bagi sel, juga bertanggung jawab untuk sintesis lemak. Setiap mitokondria terbungkus membran rangkap. Di antara kedua memebran berisi cairan yang kaya akan coenzim. Membran dalam mempunyai julur ke dalam yang berupa deretan lipatan-lipatan yang di sebut krista. Munculnya krista ini diperkirakan untuk meningkatkan luas permukaan dalam mitokondria. Proses respirasi juga terjadi di dalam membran dalam. Respirasi aerob sebagai sumber energi utama bagi sel. Selain itu, mitokondria terlibat pula dalam memenuhi ATP sebagai sumber energi utama bagi sel. Membran dalam merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut krista . Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks melewati membran dalam. Ruang antar membran yang terletak di antara membran luar dan membran dalam merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi -oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium.Dalam mitokondria ditemukan ribosom yang lebih kecil ukurannya daripada yang terdapat pada sitoplasma. Ribosom itu mengandung fibril ADN, namun kemampuan genetiknya terbatas.4. PlastidaPlastid adalah salah satu organel pada sel-sel (tumbuhan dan alga). Organel ini paling dikenal dalam bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. organ plastida merupakan organ yang hanya dimiliki tumbuhan saja. merupakan organel dengan membran ganda, sehingga ada membran luar dan membran dalam. Plastida merupakan organel utama yang hanya ditemukan pada tumbuhan dan alga. Plastida berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, sintesis asam lemak dan terpen yang diperlukan untuk pertumbuhan Secara evolusi plastida dianggap sebagai prokariota yang bersimbiosis ke dalam sel eukariota dan kemudian kehilangan sifat otonomi penuhnya. Teori endosimbiosis ini mirip dengan yang terjadi terhadap mitokondria namun introduksi plastida dianggap terjadi lebih kemudian.

Pada lamella terdapat grana, yang berbentuk seperti butir-butir. Jumlah grana dalam setiap lamella berbeda-beda tergantung spesies tumbuhannya. Jumlah grana pada tumbuhan tingkat rendah lebih sedikit dibanding pada tumbuhan tingkat tinggi. Enzim yang terdapat di dalam plastida bervariasi tergantung tingkat kedewasaannya. Proplastida (bakal plastida) misalnya, memiliki enzim-enzim yang penting untuk pembentukan protein, lipida dan Asam Ribo Nukleat (ARN). Sedangkan pada plastida yang telah mencapai kedewasaan misalnya, terkandung enzim-enzim lain yang penting bagi pembentukan klorofil, karotenoid atau pembentukan pigmen-pigmen lainnya, serta enzim pembentuk karbohidrat. Macam-macam plastida, antara lain:

a. KromoplasKromoplas adalah plastida yang bertugas mengintensis dan menyimpan pigmen merah, jingga, atau kuning. Kromoplas terdapat antara lain pada buah tomat dan wortel. Perkembangan pigmen berkaitan dengan modifikasi, bahkan perombakan sama sekali, tilakoid. Dalam proses itu, globula (gelembung) lipid bertambah banyak. Dalam beberapa kromoplas, pigmen disimpan dalam globula (cabe kuning, jeruk). Pada kromoplas lain, pigmen berkumpul dalam fibril protein yang berjumlah banyak (cabe merah). Bentuk ketiga dari pigmen adalah bentuk kristaloid. Pada tomat merah, perkembangan likopen berbentuk kristal berkaitan dengan membran tilakoid. Beberapa krislal menjadi amat panjang dan tilakoid memanjang, sementara likopera dibentuk. Kristaloid karoten dalam akar wortel dibentuk sewaktu struktur dalam plastida rusak dan tetap berhubungan dengan selubung lipoprotein. Kromoplas tidak memiliki klorofil.b. LeukoplasLeukoplas adalah plastida yang tidak mengandung pigmen warna. Leukoplas terdapat dalam sel jaringan tumbuhan yang biasanya tidak terkena cahaya. Leukoplas terdapat pada sel-sel embrional, empulur batang, dan bagian tumbuhan di dalam tanah yang berwarna putih.

c. AmiloplasAmiloplas tidak mengandung pigmen dan berfungsi dalam penyimpanan amilium. Amiloplas banyak di temukan di jaringan penyimpanan pada beberapa tanaman, misalnya pada tumbuhan umbi kentang. Amilum atau pati dapatditunjukkan dengan mudah karena berwarna biru atau hitam dengan iodium. Bila dipanaskan sampai 70C warna hilang dan menjadi biru lagi setelah dingin kembali. Reaksi ini dianggap sebagai reaksi permukaan. Butir besar menunjukkan lapisan yang mengelilingi sebuah titik di tengah, yakni hilum. Hilum bisa berada di tengah butir pati atau agak ke tepi. Retakan yang sering terlihat berarah radial dari hilum nampaknya terjadi akibat dehidrasi butir pati. Terjadinya lapisan dianggap sebagai akibat letak molekul yang lebih padat di awal pembentukan lapisan, dan secara bertahap menjadi lebih renggang di sebelah luar. Hal itu menyebabkan perbedaan kadar air yang terkandung di dalamnya. Jadi, adanya lapisan dianggap akibat perbedaan kadar air dalam lapisan yang berturut-turut, sedangkan taraf kepadatan menyebabkan perbedaan indeks bias. Dalam alkohol kuat, semua lapisan itu hilang, mungkin karena dehidrasi yang meniadakan perbedaan taraf kepadatan. Pada pati serealia, terjadinya lapisan bergantung pada irama harian.d. KloroplasKloroplas adalah plastida yang mengandung klorofil, dan sedikitnya dua zat warna kuning atau merah, atau kelompok zat warna (karotenoid): satumacam karoten atau lebih (C40H56) dan xantofil (C40H56O2. Kloroplas hanya dijumpai pada sel autotrof yang eukariotik. Umumnya berbentuk seperti lensa. Kloroplas berfungsi dalam fotosintesis dan pada kebanyakan tumbuhan berfungsi pula dalam pembentukan pati dari karbohidarat terlarut hasil fotosintesis, serta melarutkan kembali.

Bentuk kloroplas beraneka ragam, ada yang seperti jala, mangkuk, pita, dan lembaran. Pada tumbuhan berbunga, kloroplas umumnya berbentuk bulat atau lonjong (oval). Ukuran kloroplas sel tumbuhan tingkat tinggi sekitar 4-6 mikro. Setiap sel mengandung 20-40 kloroplas per milimeter persegi. Apabila jumlahnya masih kurang mencukupi, kloroplas dapat membelah diri. Sebaliknya, jika berlebihan sejumlah kloroplas akan rusak.Kloroplas memiliki membran rangkap, yaitu membran luar dan dalam. Membran luar permukaan rata dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat. membran dalam membungkus cairan kloroplas yang disebut Stroma. Membran dalam kloroplas melipat kearah dalam dan membentuk lembaran-lembaran yang disebut Tilakoid.

5. Struktur dan Perkembangan KloroplasBentuk kloroplas sangat bervariasi antara sel meskipun pada spesies yang sama. Bentuk kloroplas dapat bermacam-macam, misalnya bulat, cakram, tongkat, mangkuk, bentuk filament maupun bentuk lensa (bikonvek/plankonveks). Bentuk kloroplas yang beranekaragam ditemukan pada ganggang (algae). Kloroplast berbentuk jala ditemukan pada Cladophora, berbentuk pita spiral pada Spirogyra.Ukuran kloroplast bervariasi. Garis tengah lensa tersebut 2 6 m. sedangkan tebalnya 0,5 1,0 m. Kloroplas sel poliploid lebih besar daripada sel diploid. Plastida atau proplastida memperbanyak diri dengan membelah. Dalam berbagai plastida, termasuk kloroplas, bisa ditemukan lipid berbentuk globul (plastoglobuli) dan fitoferitin (senyawa besi-protein). Selain itu, dilaporkan adanya tubuh protein amorf yang dibatasi oleh membran. Sistem membran pada plastida disusun oleh sejumlah kantung yang dinamakan tilakoid. Pada proplastid, sistem tilakoid merupakan yang paling rendah taraf perkembangannya dan terdiri hanya dari beberapa tilakoid atau tak ditemukan tilakoid sama sekali. Di saat plastida berdeferensiasi, membran dalam menguncup membentuk vesikula pipih, kemudian berproliferasi (tumbuh,meluas) dan membentuk tilakoid. Dalam kloroplas, tilakoid menempatkan dirinya menurut susunan yang khas. Pada saat kloroplas berdeferensiasi, jumlah ribosom meningkat, sedangkan pada leukoplas, produksi ribosom lengkap terhenti dan jumlahnya berkurang sejak awal stadium perkembangannya. Dalam kloroplas, sistem tilakoid terdiri dari grana dan fret (tilakoid dalam stroma). Setiap grana terdiri dari satu tumpukan tilakoid yang masing-masing berbentuk cakram. Grana saling berhubungan dengan adanya jalinan fret dalam stroma. Kini dianggap bahwa kedua jenis tilakoid saling berhubungan sehingga ruang di dalamnya bersinambungan. Membran kloroplas terdiri dari lipid dan protein dalam jumlah yang sama. Klorofil terdapat dalam membran tilakoid. Pada membran itu banyak terdapat partikel persatuan luas. Jenis partikel tertentu dianggap sebagai bagian dari membran yang dinamakan kuantosom, yakni satuan morfologi untuk berlangsungnya reaksi fotosintesis yang memerlukan cahaya. Namun, tampaknya kuantosom tidak perlu selalu berbentuk satu unit fungsi. Selain sistem untuk menangkap cahaya matahari, dalam kloroplas jugan terdapat enzim yang membantu fiksasi CO2 manjadi gula. Pada pertumbuhan tinggi yang tumbuh di tempat gelap, daun serta batang yang berkembang tampak pucat, disebut teretiolasi. Dalam keadaan seperti itu, vesikula yang berasal dari membran dalam berkembang menjadi kerangka parakristal yang disebut tubuh prolamela. Plastid seperti itu dinamakan etioplas. Jika kemudian tumbuhan disimpan ditempat bercahaya, maka tubuh prolamela berkembang menjadi sistem tilakoid yang khas bagi kloroplas. Sebagaimana diutarakan di atas, baik plastida maupun mitokondria mengandung ADN dan ribosom. Sebab itu, kedua organel tersebut memiliki kemungkinan untuk berotonomi. Indikasi seperti itu mengakibatkan adanya hipotesis yang menyatakan bahwa dalam perkembangan evolusi, plasida dan mitokondria berasal dari prokariot (misalnya, sejenis alga biru) yang terkandung dalam sel eukariot yang primitif dan di sana memantapkan diri sebagai tubuh simbiotik.Sistem Endomembran adalah Sistim selaput internal dalam sel Eukariot yang membagi sel ke susunan fungsional dan struktural, atau organel. Sel Prokariotik tidak mempunyai sistem endomembran, sehingga tidak punya banyak organel. Sistem ini juga memberikan sistem mengangkut, untuk memindahkan molekul lewat bagian dalam sel, serta permukaan interaktif untuk sintesis lipid dan protein. Membran yang dibuat sistem endomembran terbuat dari lipid bilaye, dengan protein disambungkan pada masing-masing sisi atau melintasi mereka. Organel-organel pada sitoplasma memanglah kompleks, namun diantara organel-organel berikut dapat dikelompokkan apakah ia termasuk kedalam sistem endomembran atau tidak. Sferosom dan badan mikro masuk kedalam sistem endomembran, sedangkan ribosom dan mikrotubulus tidak termasuk kedalamnya. Organel-organel berikut inilah menjadi rinciannya:1. Micro Body (Badan Mikro)Badan mikro adalah organel bulat yang terbungkus oleh selapis membran, berbutir-butir di sebelah dalamnya, dan kadang disertai kristal protein. Dua jenis badan mikro yang penting adalah peroksisom dan glioksisom yang masing-masing berperan khusus dalam aktivitas kimia sel tumbuhan. Peroksisom menguraikan asam glikolat yang dihasilkan dari fostosintesis, mendaur ulang molekul lain kembali ke kloroplas. Peroksisom dapat dijumpai pada sel hewan dan tumbuhan, menghasilkan enzim katalase (untuk menguraikan peroksida yang beracun bagi sel), metabolisme lipid. Reaksinya: H2O2 (peroksida) --> H2O + O2Glioksisom menguraikan lemak menjadi karbohidrat selama dan sesudah perkecambahan biji. Hidrogen peroksida hasil reaksi ini juga diuraikan di dalam glioksisom. Glioksisom hanya dijumpai pada sel tumbuhan, berfungsi untuk sintesa glisin, serin, perkecambahan, dan berperan dalam metabolisme asam lemak.

2. RibosomSintesis protein merupakan fungsi sel yang vital yang berlangsung di ribuan ribosom. Ribosom tersebar di sitoplasma atau bergabung dengan ER kasar di dalam sel, dan selalu di membran rangkap ER di sisi sitosol. Ribosom juga menempel di membran luar selimut inti di sisi sitosol. Ribosom nampak sebagai bintik hitam pada mikrograf elektron. Sering juga membentuk rantai seperti untaian, khususnya dalam pola spiral (terpilin). Struktur ini dinamakan poliribosom atau polisom. Dalam ribosom, informasi genetik dari mRNA diterjemahkan menjadi protein (Hasnunidah, 2007).

Gambar: Ribosom. Ribosom terdiri dari subunit besar dan kecil yaitu rRNA dan protein. Setiap subunit disintesis di dalam nukleolus dan dikeluarkan melalui pori nukleus ke dalam sitoplasma (Johnson, 2000). Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel yang memiliki laju sintesis protein yang tinggi secara khusus memiliki jumlah ribosom yang sangat banyak. Ribosom bebas tersuspensi dalam sitosol, sementara ribosom terikat dilekatkan pada bagian luar jalinan membran yang disebut retikulum endoplasmik. Sebagian besar protein yang dibuat oleh ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol; contohnya ialah enzim-enzim yang mengkatalisis proses metabolisme yang bertempat di dalam sitosol (Campbell, 2002).

3. Sferosom (Oleosome)Sferosom berbentuk bulat dan diselimuti oleh membran unit yang berasal dari ER, berisi bahan berlemak, berfungsi sebagai pusat sintesis dan penyimpanan lemak (Hasnunidah, 2007), sebagai intermedia sintesis lilin, kutin, dan beberapa senyawa penghasil lilin dan kutin penyusun dinding sel. Sferosom terlihat gelap setelah difiksasi dengan osmium tetroksida.

4. MicrotubulesMikrotubul adalah silinder panjang yang berongga terdiri dari molekul protein bundar yang disebut tubulin. Fungsi mikrotubul diduga berkenaan dengan gerak yang mengarah , khususnya di kromosom saat sel membelah atau di organel sel. Gerak itu meliputi pengendalian arah mikrofibril selulosa pada dinding sel atau gerak sel itu sendiri. Mikrotubul terdapat di bagian tepi sitoplasma, contohnya ada pada benang spindel. Mikrotubul juga sebagai penyusun sentriol, flagella dan juga cillia.5. MikrofilamenMikrofilamen merupakan struktur protein yang amat ramping (garis tengah 5 7 m) yang terdapat baik pada tumbuhan maupun hewan. Kini diketahui bahwa mikrofilamen pada tumbuhan sama dengan hewan, yakni terdiri dari aktin dan terlibat dalam gerakan sel. Sitoplasma tumbuhan amat dinamis; arus sitoplasma mengalir dengan cepat (siklosis atau aliran sitoplasma) sambil membawa organel. Hal ini dengan mudah dilihat pada sel rambut filament Rhoeo discolor atau sel daun Vallisnera. Organel dapat bergerak secara mandiri; kloroplas bergerak ke tempat dalam sel dengan cahaya optimal, vesikula diktiosom dapat bermigrasi ke daerah pertumbuhan atau sekresi. Mitokondria serta protein juga bisa bergerak.6. VakuolaVakuola hampir selalu merupakan organel yang paling besar volumenya pada sel tumbuhan dewasa. Vakuola sering menempati lebih dari 90% volume protoplas, serta membiarkan sisa protoplas, yakni sitoplasma, melekat pada dinding sebagai lapisan amat tipis. Tonoplas membatasi vakuola dan dalam vakuola terdapat caira vakuola yang merupakan bagian terbesar dari protoplas. Pada sel meristem terdapat banyak vakuola kecil yang bersama-sama disebut vakuom.Cairan vakuola terdiri terutama dari air, namun di dalamnya bisa terlarut berbagai zat seperti gula, berbagai garam, protein, alkaloida, zat penyamak, dan zat warna.GulaJenisnya adalah glukosa, sakarosa, maltosa, dan banyak yang lain seperti fruktosa. Pada banyak Asteraceae ditemukan hasil kondensasi fruktosa, yakni inulin (sebanding dengan pati-glukosa) yang larut dalam air dan ditemukan dalam vakuola. Dalam etalon, inulin menghablur sebagai sferokristal. Pati tidak pernah ditemukan dalam vakuola, melainkan senantiasa dalam sitoplasma.GaramYang terutama ditemukan adalah garam K, Mg, dan Ca yang biasanya berikatan dengan asaam organik seperti asamoksalat dan asam sitrat, namun kadang kadang juga dengan asam anorganik. Nitrat, misalnya, ditemukan dalam cairan vakuola tembakau dan bunga matahari (tumbuhan nitrat), sedangkan garam dapur ditemukan pada tumbuhan di tepi pantai. Ca sering ditemukan berikatan dengan asam oksalat yang menghablur menjadi berbagai bentuk Kristal.ProteinDalam vakuola sel beberapa macam biji banyak terdapat protein. Ketika biji mengering, protein mengendap di batas luar vakuola atau dalam vakuola itu sendiri. Struktur membulat yang terjadi seperti itu dinamakan butir aleuron. Jadi, butir aleuron sebenarnya vakuola yang mengering. Pada endosperm biji jarak (Ricinus) terdapat butir aleuron yang besar. Di dalam butir aleuron ditemukan, selain protein amorf, juga kristaloid protein yang disebut Kristal protein. Di samping itu sering terlihat tubuh bulat, yakni globoid yang mengandung fitin, yakni asam heksafosfor meso inosit.Pada biji Poaceae, lapisan terluar endosperm berisi butiran aleuron, disebut lapisan aleuron. Dalam proses pembuatan tepung, lapisan ini justru dihilangkan. Hal serupa terjadi pada penggilingan beras yang melenyapkan lapisan aleuran, yang ada padi banyak mengandung vitamin B1 (aneurin), yaitu vitamin anti beri-beri. Dalam bagian endosperm lain dari biji, yang terutama mengandung pati, ditemukan protein yang disebut glutein.AlkaloidContohnya adalah kafein dari kopi, teobromin pada coklat, piperine pada lada, kokain pada Erythroxilon coca, kinin pada Cinchona, dan nikotin pada tembakau (Nicotiana tabacum). Alkaloid merupakan basa tumbuhan yang mengandung nitrogen.TaninZat yang juga disebut zat penyamakn merupakan ikatan gula (glikosida) dengan asam galat. Tannin banyak ditemukan dalam kulit kayu, dan sering juga dalam sel berantosian. Jumlah tannin berubah-ubah sesuai dengan musim.Zat warna atau pigmenPigmen dalam tumbuhan ditemukan dalam plastida dan dalam vakuola. Klorofil menyebabkan warna hijau. Dalam plastida yang sama ditemukan karotenoid, namun warnanya tertutup oleh klorofil. Karotenoid lebih nyata terlihat jika jumlah klorofil kurang banyak atau tak ada seperti pada kromoplas.Pigmen dalam vakuola adalah flavonoid, yakni antosian dan flavon, yang terlarut dalam cairan vakuola dan mengakibatkan warna pada bunga dan buah. Warna merah, ungu, dan biru yang ditemukan di dunia tumbuhan dalam berbagai nuansa berasal dari antosian dala cairan vakuola. Pada tumbuhan seperti kubis merah atau bagian bawah daun Rhoeo discolor, antosian hanya ditemukan di epidermis sedangkan sel bagian dalam tidak mengandung antosian. Banyak macam antosian berubah warnanya sesuai dengan pH, dari warna merah jambon (lingkungan asam) hingga ungu atau biru (lingkungan netral atau agak basa) seperti pada epidermis bawah Rhoeo discolor. Namun, pada bit merah (Beta), warna tak berubah.Flavon atau flavonol terserap kuat di daerah ultraviolet dari spectrum cahaya dan dapat dideteksi oleh serangga. Senyawa ini mengakibatkan penampakan kuning muda atau krem bening pada daun mahkota bunga. Kadang warna mahkota bunga merupakan akibat bergabungnya beberapa pigmen. Warna daun yang akan gugur adalah hasil berbagai proses serta kombinasi berbagai pigmen. Awalnya klorofil terurai menjadi senyawa tak berwana, lalu karotenoid tampak membuat daun terlihat kuning. Warna merah atau ungu pada daun adalah hasil oksidasi flavonoid. Pada musim gugur, daun serentak menimbulkan warna musim gugur karena dihasilkan oleh kombinasi klorofil dan karotenoid dalam jumlah sedikit dan antosianin dalam jumlah besar bersama dengan tannin dan berbagai pigmen lain serta adanya pencoklatan dinding sel.Vakuola berfungsi dalam mempertahankan turgor sebab jika vakuola menyerap air dan menekan keluar, sementara dinding sel keras, maka tekanan (tekanan turgor) dibangun dalam sel. Vakuola juga amat penting dalam pertumbuhan sel; mensekresikan proton (H+) yang melemahkan dinding. Seiring dengan peristiwa itu, vakuola menyerap air dengan cepat, lalu membengkak dan dengan demikian tonoplas dan sitoplasma ke dinding serta mengakibatkan tekanan turgor kepadanya untuk meregangkan dinding sehingga berukuran lebih besar.Vakuola juga berlaku sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Vakuola dapat berlaku sebagai tempat penyimpan sementara yang aktif dan terkendalikan bagi bahan berguna, terutaa kalsium. Pada waktu tertentu, kalsium diserap untuk mempertahankan kadar rendah dalam sitoplasma, kemudian dapat dilepaskan kembali guna meningkatkan konsentrasinya dalam sitoplasma dan dengan mengaktifkan enzim tertentu yang peka terhadap kalsium. Vakuola juga berlaku seperti lisosom yang mampu mengurai dan mendaur ulang bagian organel yang sudah tua dan tidak diperlukan.7. Zat ergastikAwalnya zat ergastik dianggap hasil metabolism yang tak terpakai atau cadangan makanan, namun dewasa ini diduga bahwa banyak di antara zat ini memiliki keuntungan selektif dalam membuat tumbuhan menjadi pahit atau kurang enak dan dengan demikian tidak dimangsa oleh hewan. Disini juga terdapat banyak Kristal yang menghambat serangga untuk memakannya atau bertelur diatasnya. Zat ergastik berikut mencakup pati, protein, lipid, dan Kristal.PatiButir pati yang dibentuk dalam kloroplas selanjutnya dapat terurai dan diangkut dalam bentuk gula ke jaringan penyimpan cadangan makanan untuk kemudian tersintesis kembali dalam amiloplas.ProteinProtein ditemukan dalam berbagai bentuk, terutama pada biji. Pada serealia, butir aleuron terdapat dalam lapisan aleuron yang merupakan lapisan sel terluar dari endosperm. Di dalam sel endosperm lainnya terdapat protein amorf.LipidMinyak dan lemak, keduanya gliserida asam lemak, merupakan bahan cadangan penting dalam tumbuhan. Bedanya, lemak bersifat padat, sedangkan minyak bersifat cair pada suhu normal. Keduanya banyak ditemukan pada biji dan buah, dihasilkan oleh elaioplas atau sferosom. Senyawa lipid lainnya seperti terpen dan minyak atsiri biasanya dihasilkan oleh jaringan ekskresi.KristalPada tumbuhan tingkat tinggi, Kristal kalsium oksalat paling umum ditemukan. Kalsium karbonat dan kalsium malat agak langka. Selain kristal yang ditemukan pada vakuola, ada pula yang tertanam dalam dinding sel atau pada bagian luarnya seperti pada asterslereid Nymphaea. Bentuk kristal yang umum ada 3, yaitu kristal pasir, rafida, dan stiloid. Kristal pasir adalh kristal berbentuk prisma yang amat kecil dan biasanya ditemukan dalam jumlah besar. Bentuk rafida adalah kristal panjang dan ramping yang kedua ujungnya runcing. Sel yang mengandung kristal rafida dapat berbentuk sama dengan sel yang ada di sekelilingnya atau dapat pula berbentuk idioblas, yakni sel yang berbeda dengan sel disekitarnya. Sel yang mengandung rafida sering tersebar secara khas dalam tumbuhan dan adapt digunakan dalam taksonomi. Stiloid adalah kristal berbentuk prisma yang panjang dan kedua ujungnya meruncing seperti bilah. Pada sel, kristal ini ditemukan secara menyendiri atau berpasangan dalam kelompok kecil.Tubuh silica dan stegmataTubuh silica atau stegmata (tunggal: stigma) merupakan pengendapan oksida silicon dan lebih umum ditemukan pada monokotil dari pada dikotil. Bentuknya yang khas sering dijadikan ciri khusus familia atau genus. Silica dapat pula tersimpan langsung di dalam dinding sel.8. NoktahNoktah adalah tempat sitoplasma sel berhubungan dengan sitoplasma sel di sampingnya. Lapangan noktah primer juga disebut noktah primordial atau noktah primer. Jadi, noktah primer adalah bagian tipis pada dinding yang ditembus oleh benang sitoplasma halus atau plasmodesmata. Pada waktu pembentukan dinding sekunder, bahan lapisan dinding tersebut tidak menutupi daerah lapangan noktah primer, sehingga plasmodesmata tetap dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Kedua noktah yang berpasangan disebut pasangan noktah. Setiap bagian dari pasangan itu memiliki ruang noktah , dan selaput yang memisahkan disebut selaput noktah. Jadi, selaput nokath tipis yang ditembus oleh plasmodesmata itu terdiri dari lamella tengah dengan dinding primer tipis di setiap sisinya.Ukuran dan struktur noktah beragam. Noktah sederhana adalah noktah yang dinding sekundernya berakhir tepat di tepi cekungan yang dibentuk oleh lapangan noktah primer. Dinding sekunder dapat melebihi tepi cekungan lapangan noktah primer sehingga terdapat bagian terlindung atau bertepi khusus. Noktah seperti ini disebut noktah terlindungi dan biasanya terletak di xylem.Pada selaput noktah terlindungi trakeid Gymnospermae menunjukkan spesialisasi. Bagian tengah selaput noktah menjadi lebih tebal dan membentuk torus, sedangkan bagian lainnya yang menjadi margo terdiri dari berkas mikrofibril. Margo berstruktur terbuka akibat hilangnya matriks non selulosa pada dinding primer dan lamella tengah. Margo bersifat lentur dan dalam keadaan tertekan dapat berpindah ke salah satu sisi tepi noktah sehingga menutup lubang noktah dengan torusnya. Dalam keadaan seperti itu noktah tidak berfungsi dalam pengangkutan dan disebut noktah teraspirasi.

KESIMPULANSel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665, dengan mengamati gabus menggunakan mikroskop. Semua makhluk hidup tubuhnya tersusun dari sel, bisa terdiri dari satu sel (uniselular) ataupun banyak sel (multiselular)Adapun bagian-nagian penting dari sel yaitu membran sel (membran plasma), dinding sel, sitoplasma, vakuola, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, badan golgi, lisosom, sentrosom, nuklues (inti sel), kloroplas.

DAFTAR PUSTAKAEstiti, B.Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung:ITBHasnunidah, N.2007. Bahan Ajar Struktur dan PerkembanganTumbuhan. Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung. Hidayat, E.B. 1995.Hasnunidah, N.2007. Bahan Ajar FisiologiTumbuhan. Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung. Salisbury, F.B and C.W. Ross. 1995.CampbellNA, Reece JB, Mitchell LG.2002.Biologi, Edisi Kelima, Jilid I. Jakarta: Erlangga.www.contohlaporan.blogspot.com [diakses tanggal 22 September 2012]www.google.com [diakses tanggal 22 September 2012]

LAMPIRAN DAN SOAL1. Ilmuwan yang menemukan sel dari pengamatannya menggunakan sayatan tipis gabus botol dengan mikroskop sederhana adalah..a. Robert Brownb. Robert Hookec. Chris Brownd. Robert Pattinsone. Hunstein2. Yang terkandung didalam inti sela. DNA, RNA, proteinb. DNA, RNA, kalsiumc. Selulosa, oksigen, kromatind. Kromatin, nukleoplasma, karbone. Protein, kromatin, selulosa3.Di bawah ini yang memiliki fungsi dalam mensintesis lipid ialah....a. Nukleusb. Mitokondriac. Diktiosomd. Retikulum Endoplasmae. Plastida4.Pigmen Zat hijau daun (klorofil) dominan terdapat pada....a. Kloroplas b. Amiloplasc. Kromoplasd. Leukoplase. Proteinoplas5. What microbody which only plants have?6. Apakah ciri khusus dari ribosom?a. Berisi timbunan lemakb. Tersusun atas protein tubulinc. Menguraikan peroksida yang beracun pada seld. Tersusun atas protein dan RNA, tempat sintesis protein dlm sele. Menghasilkan enzim katalase7. Dibawah ini adalah golongan zat ergastik(A = 1,2,3 ; B= 1 dan 3 ; C = 2 dan 4 ; D = hanya 4 ; E = benar semua)1. Pati4. Kristal2. Protein5. Silika3. Lipida8. Sebutkan 3 tipe bentuk noktah!

Kunci Jawaban1. B2. A3. D4. A5. Glioksisom6. D7. E8. Noktah sederhana, terlindungi, setengah terlindungi

124