Laporan Penelitian Sruktur Anatomi Tumbuhan Kemangi

13
Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemangi (Ocimum sp.) adalah tumbuhan yang daunnya biasa dimakan sebagai lalap. Tumbuhan yang termasuk ke dalam famili Lamiaceae ini memiliki aroma daunnya khas serta kuat, namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Di Indonesia, tanaman kemangi banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, dan Maluku. Namun, banyak dibudidayakan di daerah Jawa Barat untuk dicari kandungan minyak atsirinya. Tumbuhan ini hidup secara liar dan berbau harum serta dapat tumbuh dengan baik dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Tumbuhan Kemangi sangat sensitif terhadap iklim dingin, dapat berkembang dengan sangat baik jika mendapat sinar matahari yang melimpah dan membutuhkan iklim yang panas dan kering. Jika ditinjau dari morfologi, Kemangi merupakan tumbuhan terna yang tegak, tinggi tanaman antara 0,30,6 m. Sistem perakaran pada kemangi adalah akar tunggang dan warna akarnya putih kotor. Batang kemangi berkayu, segiempat, beralur, dan bercabang. Batang muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna kecoklatan. Batang kemangi memiliki bulu hijau halus. Daunnya tunggal, berwarna hijau, dan memiliki pertulangan menyirip. Letak daun berhadapan; tangkai daun berwarna hijau dan panjangnya antara 0,52 cm. Helaian daun berbentuk bulat telur, ujungnya meruncing dan pangkalnya tumpul, serta tampak menggelombang. Pada sebelah menyebelah ibu tulang daun terdapat 36 tulang cabang. Tepi daun sedikit bergerigi dan terdapat bintik-bintik serupa kelenjar. Namun jika ditinjau secra anatomi, ada perbedaan jaringan yang menyusun organ tumbuhannya meliputi: akar, batang serta daun sehingga dipilih tumbuhan ini sebagai objek penelitian anatomi tumbuhan. Untuk membuktikan hal tersebut, maka dilakukan studi pengamatan anatomi dengan menggunkan tumbuhan Kemangi meliputi organ akar, batang serta daun.

Transcript of Laporan Penelitian Sruktur Anatomi Tumbuhan Kemangi

Page 1: Laporan Penelitian Sruktur Anatomi Tumbuhan Kemangi

Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemangi (Ocimum sp.) adalah tumbuhan yang daunnya biasa dimakan sebagai

lalap. Tumbuhan yang termasuk ke dalam famili Lamiaceae ini memiliki aroma

daunnya khas serta kuat, namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Di Indonesia,

tanaman kemangi banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, dan Maluku. Namun,

banyak dibudidayakan di daerah Jawa Barat untuk dicari kandungan minyak atsirinya.

Tumbuhan ini hidup secara liar dan berbau harum serta dapat tumbuh dengan baik

dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Tumbuhan Kemangi sangat sensitif

terhadap iklim dingin, dapat berkembang dengan sangat baik jika mendapat sinar

matahari yang melimpah dan membutuhkan iklim yang panas dan kering. Jika ditinjau

dari morfologi, Kemangi merupakan tumbuhan terna yang tegak, tinggi tanaman

antara 0,3–0,6 m. Sistem perakaran pada kemangi adalah akar tunggang dan warna

akarnya putih kotor. Batang kemangi berkayu, segiempat, beralur, dan bercabang.

Batang muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna kecoklatan. Batang kemangi

memiliki bulu hijau halus. Daunnya tunggal, berwarna hijau, dan memiliki

pertulangan menyirip. Letak daun berhadapan; tangkai daun berwarna hijau dan

panjangnya antara 0,5–2 cm. Helaian daun berbentuk bulat telur, ujungnya meruncing

dan pangkalnya tumpul, serta tampak menggelombang. Pada sebelah menyebelah ibu

tulang daun terdapat 3–6 tulang cabang. Tepi daun sedikit bergerigi dan terdapat

bintik-bintik serupa kelenjar. Namun jika ditinjau secra anatomi, ada perbedaan

jaringan yang menyusun organ tumbuhannya meliputi: akar, batang serta daun

sehingga dipilih tumbuhan ini sebagai objek penelitian anatomi tumbuhan. Untuk

membuktikan hal tersebut, maka dilakukan studi pengamatan anatomi dengan

menggunkan tumbuhan Kemangi meliputi organ akar, batang serta daun.

Page 2: Laporan Penelitian Sruktur Anatomi Tumbuhan Kemangi

Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana struktur sel dan jaringan penyusun organ akar tumbuhan

Kemangi?

2. Bagaimana struktur sel dan jaringan penyusun organ batang muda dan batang

tua tumbuhan Kemangi?

3. Bagaimana struktur sel dan jaringan penyusun organ daun tumbuhan

Kemangi?

C. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan struktur sel dan jaringan penyusun organ akar tumbuhan

Kemangi.

2. Mendeskripsikan struktur sel dan jaringan penyusun organ batang tumbuhan

Kemangi.

3. Menganalisis perbedaan struktur sel dan jaringan penyusun organ batang

muda dan batang tua tumbuhan Kemangi.

4. Mendeskripsikan struktur sel dan jaringan penyusun organ daun tumbuhan

Kemangi.

Page 3: Laporan Penelitian Sruktur Anatomi Tumbuhan Kemangi

Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 3

BAB II

STRUKTUR ANATOMI DAUN KEMANGI

Topografi

Keterangan:

EpA : Epidermis Atas (Adaksial)

ParPa : Parenkim Palisade

ParSpo : Parenkim Sponsa

EpB : Epidermis Bawah (Abaksial)

Bp : Berkas Pengangkut

RAS : Ruang Antar Sel

Sto : Stomata

Page 4: Laporan Penelitian Sruktur Anatomi Tumbuhan Kemangi

Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 4

Sistem Jaringan Penutup

Epidermis terletak pada paling luar

(perifer) dari daun, baik pada permukaan

abaksial (epidermis atas) maupun

abaksial (epidermis bawah), yang

tersusun atas satu lapis dengan penebalan

sel yang tidak merata. Terdapat stoma

yang epistomatik (terdapat pada

permukaan adaksial daun).

Mesofil

Mesofil terletak diantara epidermis atas

dan epidermis bawah, tersusun dari

jaringan parenkim, mengandung

kloroplas dan terdiferensiasi menjadi

jaringan parenkim palisade dan parenkim

sponsa. Kelenjar minyak eteris tidak

ditemukan pada sayatn melintang.

Parenkim palisade: tersusun oleh

sel-sel yang berbentuk batang

tanpa ada ruang antar sel,

mengandung kloroplas dan

terdapat pada permukaan

adaksial.

Parenkim sponsa: tersusun atas

jaringan parenkimatik yang

Page 5: Laporan Penelitian Sruktur Anatomi Tumbuhan Kemangi

Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 5

bentuknya tidak teratur, longgar,

membentuk ruang yang berisi

rongga udara, mengandung

kloroplas dan terdapat pada

permukaan abaksial daun.

Berkas Pengangkut

Berkas pengangkut tersusun atas xilem

dan floem, xilem terletak pada

permukaan adaksial daun sedangkan

floem terletak pada permukaan abaksial

daun. Terdapat RAS (ruang antar sel) di

bawah xilem.

RAS : ruang antar sel

Xy : xylem

Ph : floem

Page 6: Laporan Penelitian Sruktur Anatomi Tumbuhan Kemangi

Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 6

Sayatan Permukaan Adaksial Daun

Keterangan:

Sto : Stomata

Ce : Celah stoma

Ste : sel tetangga

Spe : Sel penutup

Stoma pada daun kemangi memiliki tipe

Diasitik. Hal ini terlihat dari jumlah sel

tetangga sebanyak 2 dengan poros

panjangnya yang tegak lurus terhadap

poros panjang stoma.

Sayatan Permukaan Abaksial Daun

Keterangan:

TG : Trikoma glandular

Pada sayatan permukaan abaksial daun

terdapat trikoma glandular dengan tipe

stoma yang sama dan tidak jauh berbeda

dengan sayatan abaksial daun, yaitu tipe

Diasitik.

Page 7: Laporan Penelitian Sruktur Anatomi Tumbuhan Kemangi

Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 7

BAB III

STRUKTUR ANATOMI BATANG MUDA DAN BATANG TUA

KEMANGI

Batang Kemangi Muda

Keterangan:

TG (trikoma glandular): Berbentuk

rambut pada permukaan epidermis,

multiseluler dan terdapat lumen.

Terdiri dari kepala (Kp), tubuh

(Tub), serta kaki (Ka) trikoma dan

sebagai derivat epidermis.

Ep (Epidermis): terdiri dari 1 lapis

sel, rapat, tidak ada ruang antar sel.

Terletak di daerah tepi (perifer)

sebagai pelindung.

C (daerah korteks): daerah antara

epidermis dengan berkas

pengangkut dan berisi jaringan

parenkim.

Cr (Klorenkim): isodiametris,

terdapat kloroplas, dan terletak di

bawah epidermis.

Pr (Parenkim): memiliki bentuk

yang isodiametris dan berfungsi

sebagai jaringan dasar.

Cbz (daerah kambium / Cambium

Zone): sel berukuran kecil,

tersusun rapi dengan dinding sel

yang tipis, serta terletak diantara

daerah korteks dan berkas

pengangkut.

Ph (floem): terletak pada posisi ke

arah luar (perifer) dari xilem.

C

Page 8: Laporan Penelitian Sruktur Anatomi Tumbuhan Kemangi

Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 8

Terdiri dari sel tapis dan sel

pengiring yang selalu

berdampingan, parenkim floem,

dan sklerenkim floem.

Scf (Sklerenkim floem): terdapat

penebalan dinding yang merata.

Lumen kusam, tidak ada

sitoplasma (sel-sel mati), terdapat

di luar floem sebagai pelindung

floem, dan berwarna pucat ketika

dilihat di bawah mikroskop.

Tr (trakea): sel berukuran besar,

bulat, nampak terang, dikelilingi

sel-sel kecil dan disekitarnya

terdapat parenkim dan sklerenkim.

Xy (xilem): terletak pada posisi ke

arah dalam (pusat). Terdiri dari

trakea, serabut xilem, dan

parenkim xilem.

E (empulur): merupakan silinder

pusat pada batang dan terisi oleh

parenkim yang isodiametris.

Batang Kemangi Tua

EP (epidermis): terdiri dari 1 lapis

sel, rapat, tidak ada ruang antar sel.

Terletak di daerah tepi (perifer)

sebagai pelindung.

Cr (Klorenkim): isodiametris,

terdapat kloroplas, dan terletak di

bawah epidermis.

C (daerah korteks): merupakan

daerah diantara epidermis dan

berkas pengangkut. Berisi jaringan

parenkim yang isodiametris dan

Sayatan bagian epidermis batang kemangi

Page 9: Laporan Penelitian Sruktur Anatomi Tumbuhan Kemangi

Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 9

berfungsi sebagai jaringan dasar.

Cbz (daerah kambium / Cambium

Zone): sel berukuran kecil,

tersusun rapi dengan dinding sel

yang tipis, serta terletak diantara

daerah korteks dan berkas

pengangkut.

Scf (Sklerenkim floem): terdapat

penebalan dinding yang merata.

Lumen kusam, tidak ada

sitoplasma (sel-sel mati), terdapat

di luar floem sebagai pelindung

floem, dan berwarna pucat ketika

dilihat di bawah mikroskop.

Phs (floem sekunder): terletak pada

posisi lebih luar (ke arah perifer)

dari xilem sekunder, terletak di

bagian terdalam korteks, dibentuk

oleh kambium pembuluh.

XyS (xilem sekunder): terletak

pada posisi lebih dalam (ke arah

empulur) dari floem primer,

terletak di bagian terdalam korteks,

dibentuk oleh kambium pembuluh.

Sc (sklerenkim): terjadi penebalan

dinding yang merata dimana lumen

kusam, tidak ada sitoplasma, sel-

sel penyusunnya merupakan sel

mati, dan berwarna putih pucat

ketika diamati di bawah

mikroskop.

XyR (jejari xilem): xilem yang

memanjang pada berkas

Page 10: Laporan Penelitian Sruktur Anatomi Tumbuhan Kemangi

Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 10

Analisis:

Kemangi (Ocimum sp.) merupakan Angiospermae dikotil basah yang termasuk dalam

famili Lamiaceae. Pada batang muda, susunan anatomis dari tepi ke pusat yaitu: epidermis

selapis, daerah korteks yang terdiri dari jaringan klorenkim yang melekuk ke dalam dan

parenkim yang isodiametris sebagai jaringan dasar, serta terdapat berkas pengangkut. Pada

batang muda, pertumbuhan primer dapat terlihat dari susunan berkas pengangkutnya yang

seperti tumbuhan dikotil pada umumnya, yaitu floem ke arah tepi (perifer) dan xilem ke arah

pusat yang dibatasai oleh kambium dengan tipe berkas pengangkut kolateral.

pengangkut, tersusun atas sel-sel

isodiametris dan berwarna hijau.

Tr (Trakea): sel berukuran besar,

bulat, nampak terang, dikelilingi

sel-sel kecil dan disekitarnya

terdapat parenkim dan sklerenkim.

E (empulur): merupakan silinder

pusat pada batang dan terisi oleh

parenkim yang isodiametris.

C

Gambar 1: struktur batang muda pada kemangi Gambar 2: berkas pengangkut pada batang

muda kemangi

Page 11: Laporan Penelitian Sruktur Anatomi Tumbuhan Kemangi

Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 11

Sedangkan pada batang tua kemangi menunjukkan struktur anatomi dari tepi ke pusat

yaitu: epidermis selapis yang membuktikan bahwa dikotil herba tidak mengalami pergantian

lapisan pelindung karena umurnya yang singkat serta sudah tidak ditemukan adanya trikoma

glandular sebagai derivat epidermis, daerah korteks yang terdiri dari klorenkim yang melekuk

ke dalam dan parenkim isodiametris yang mulai menyempit akibat dari aktivitas

pertumbuhan sekunder, serta berkas pengangkut sekunder yang tersusun rapat. Saat terjadi

pertumbuhan sekunder, daerah korteks dan empulur akan mengalami penyempitan

diakibatkan hasil pembentukan berkas pengangkut sekunder, dimana xilem sekunder

memiliki daerah yang lebih luas jika dibandingkan dengan floem sekunder. Pada batang

kemangi muda dan tua tidak terjadi variasi struktur pada berkas pengangkutnya (anomali) dan

berkas pengangkut tersusun secara kolateral sesuai dengan ciri dikotil pada umumnya.

Gambar 3: struktur batang tua pada kemangi Gambar 4: berkas pengangkut pada batang tua

kemangi

Page 12: Laporan Penelitian Sruktur Anatomi Tumbuhan Kemangi

Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 12

BAB IV

STRUKTUR ANATOMI AKAR KEMANGI

Akar Sekunder

Keterangan:

Per : Periderm

XyS : Xilem sekunder

Tr : Trakea

R : jejari empulur

Sc : Sklerenkim

XyP : Xilem primer

PhS : Floem sekunder

Deskripsi:

Periderm terdiri dari beberapa lapis sel, terletak pada perifer sebagai pengganti epidermis.

Korteks tidak terlihat begitu juga dengan Eksodermis dan endodermis akibat pertumbuhan

sekunder yang ditandai dengan adanya penebalan.

Jaringan pengangkut tersusun secara radial; xilem dan floem berseling-seling bergantian.

Berkas pengangkut primer tersusun secara eksarkh, yaitu protoxilem terletak lebih ke arah

luar dibandingkan dengan metaxilem dengan tipe bubungan yaitu tetrakh.

Berkas pengangkut sekunder tersusun secara konsentris kolateral. Kambium tidak terlihat

akibat pertumbuhan sekunder. Floem sekunder terletak lebih ke arah luar dari xilem

Page 13: Laporan Penelitian Sruktur Anatomi Tumbuhan Kemangi

Laporan Penelitian Anatomi Tumbuhan 13

sekunder di mana pertambahan jaringan tertahan pada jari-jari empulur.

Pada tumbuhan kemangi, tidak ditemukan akar primer diakibatkan ketika tumbuhan tersebut

di ambil tidak menampakkan struktur morfologi dari akar primer.