Makalah Analisis Model Empirik

37
LAPORAN PENELITIAN ANALISIS MODEL EMPIRIK ANALISIS FAKTOR MINAT DAN KEPUASAN WARGA YASMIN SEKTOR VI TERHADAP PRODUK ASURANSI PENDIDIKAN DISUSUN OLEH : GALIH FEBRIANTO G54090053 LAILATUL QODARIAH G54100016 DADAN SUNANDAR G54100019 AHMAD SYAFIIH G54100037 NURUL TIKAWATI G54100055 ZAKIYATUN NUFUS G54100063 IKA SYATTWA B G54100066 RIZAL NURBAYAN G54100077 PUTRI PUTU PRATAMI G54100096 BILYAN USTAZILA G54100101 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

Transcript of Makalah Analisis Model Empirik

Page 1: Makalah Analisis Model Empirik

LAPORAN PENELITIAN ANALISIS MODEL EMPIRIK

ANALISIS FAKTOR MINAT DAN KEPUASAN WARGA YASMIN

SEKTOR VI TERHADAP PRODUK ASURANSI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

GALIH FEBRIANTO G54090053

LAILATUL QODARIAH G54100016

DADAN SUNANDAR G54100019

AHMAD SYAFI’IH G54100037

NURUL TIKAWATI G54100055

ZAKIYATUN NUFUS G54100063

IKA SYATTWA B G54100066

RIZAL NURBAYAN G54100077

PUTRI PUTU PRATAMI G54100096

BILYAN USTAZILA G54100101

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

Page 2: Makalah Analisis Model Empirik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal mendasar yang dibutuhkan oleh setiap

manusia dengan cara mempelajari dan memahami ilmu pengetahuan dari

setiap objek tertentu secara spesifik. Pendidikan terdiri dari dua jenis yaitu

pendidikan formal yang didapat dari sekolah serta pendidikan informal yang

didapat dari lingkungan sekitar yang mempengaruhi dalam berperilaku dan

bertutur kata yang baik. Pendidikan formal yang didapat dari sekolah akan

menambah pengetahuan dan pemahaman tentang kehidupan yang dapat

membentuk pola pikir manusia ke jenjang yang lebih baik, luas,dan

menyeluruh. Oleh karena itu pendidikan harus disiapkan secara dini dan

matang agar dapat menjamin generasi masa depan yang lebih baik.

Terjaminnya pendidikan bagi anak oleh orang tua terkadang

terkendala biaya pendidikan yang semakin lama semakin meningkat dari

tahun ke tahun sehingga terkadang banyak anak yang tidak bisa melanjutkan

pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi karena terkendala biaya yang relatif

mahal. Terlebih lagi biaya pendidikan di Indonesia yang mengalami

peningkatan rata rata 15%-20% pertahunnya yang bahkan melebihi tingkat

inflasi umum yang membuat beban orangtua untuk biaya pendidikan

semakin tinggi. Selain itu fisik setiap manusia yang tidak selalu sehat

apalagi dengan pola hidup yang buruk yang dapat menyebabkan timbulnya

berbagai penyakit kritis semakin meningkatkan resiko kematian yang terjadi

di suatu keluarga terutama jika itu terjadi pada anggota keluarga yang

berperan sebagai pencari nafkah. Hal di atas mengartikan bahwa perlu suatu

strategi untuk memenuhi biaya pendidikan, salah satunya dengan mengikuti

asuransi pendidikan. Berdasarkan pemikiran itulah, tulisan ini akan

membahas tentang minat warga Yasmin Sektor 6 terhadap Asuransi

Pendidikan.

Sulitnya memenuhi biaya pendidikan yang semakin meningkat dapat

disiasati dengan perencanaan biaya pendidikan yang matang. Pengalokasian

dana pendidikan yang dilakukan secara berkala dan pasti setiap periode

Page 3: Makalah Analisis Model Empirik

tertentu merupakan salah satu cara untuk menyiasati mahalnya biaya

pendidikan saat ini. Mike Rini Sutikno, CFP, perencana keuangan dari MRE

Financial & Business Advisory, dana pendidikan anak sebaiknya disiapkan

secepat mungkin. Namun, persiapan yang cepat tanpa adanya sarana

terpercaya dalam mengelola dana pendidikan yang telah kita sisihkan

sekaligus menjamin kelangsungan pendidikan di kemudian hari akan

membuat banyak orang mengabaikan pentingnya menyiasati dana

pendidikan secepat mungkin. Asuransi pendidikan adalah salah satu cara

pengalokasian dana pendidikan yang dapat memaksa kita untuk menabung

biaya pendidikan secara teratur sehingga dapat menyiasati dana pendidikan

yang terus meningkat.

1.2 Rumusan Masalah

Faktor-faktor apa yang mempengarui minat warga Yasmin Sektor VI

terhadap kepemilikan produk asuransi pendidikan ?

Faktor-faktor apa yang mempengarui kepuasan warga Yasmin

Sektor VI terhadap produk asuransi pendidikan ?

1.3 Tujuan

Mengetahui faktor-faktor yang mempengarui minat terhadap

kepemilikan produk asuransi pendidikan

Mengetahui faktor-faktor yang mempengarui kepuasan terhadap

produk asuransi pendidikan

1.4 Ruang Lingkup

Minat warga Yasmin Sektor VI terhadap produk asuransi pendidikan

sangat mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor yang relevan seperti iklan

asuransi pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan faktor-

faktor relevan lainnya. Akan tetapi, dalam karya tulis ini hanya dibahas dua

faktor saja, yaitu tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan kepala

keluarga.

Page 4: Makalah Analisis Model Empirik

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Kepuasan Pelanggan/Konsumen

Kepuasan pelanggan merupakan suatu tingkatan dimana kebutuhan,

keinginan dan harapan dari pelanggan dapat terpenuhi yang akan

mengakibatkan terjadinya pembelian ulang atau kesetiaan yang berlanjut

(Band, 1991). Faktor yang paling penting untuk menciptakan kepuasan

konsumen adalah kinerja dari agen yang biasanya diartikan dengan kualitas

dari agen tersebut (Mowen, 1995).

2.2 Definisi Minat

Pengertian Minat menurut Tidjan adalah gejala psikologis yang

menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan

senang. Sedangkan menurut Drs. Dyimyati Mahmud, minat dalah sebagai

sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh

perhatian pada situasi atau aktifitas tertentu dan bukan pada yang lain, atau

minat sebagai akibat yaitu pengalaman efektif yang distimular oleh hadirnya

seseorang atau sesuatu obyek, atau karena berpartisipasi dalam suatu

aktifitas.

Berdasarkan definisi minat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat

adalah gejala psikologis yang menunjukan bahwa minat adanya pengertian

subyek terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut menarik

perhatian dan menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung kepada

obyek tersebut.

2.3 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Timbulnya Minat

Menurut Crow and Crow, ada tiga faktor yang menimbulkan minat

yaitu “Faktor yang timbul dari dalam diri individu, faktor motif sosial dan

faktor emosional yang ketiganya mendorong timbulnya minat”, (Johny

Killis,1988:26). Pendapat tersebut sejalan dengan yang dikemukakan

Page 5: Makalah Analisis Model Empirik

Sudarsono, faktor-faktor yang menimbulkan minat dapat digolongkan

sebagai berikut :

Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan

yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.

Faktor motif sosial, Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat

didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan

pengakuan, perhargaan dari lingkungan dimana ia berada.

Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang

dalam menaruh perhatian terhadap sesuat kegiatan atau objek tertentu (

1980 : 12)

2.4 Definisi Asuransi dan Asuransi Pendidikan

Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan,

sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara

finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya dari kejadian-

kejadian tak seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit. Asuransi

melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu

sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.

Salah satu produk asuransi adalah asuransi pendidikan. Asuransi

pendidikan adalah produk asuransi yang digunakan untuk menjamin biaya

pendidikan anak sedari dini. Asuransi ini bisa dikatakan sebagai alternatif

tabungan pendidikan. Pada umumnya, asuransi ini dibagi menjadi dua

bagian, yaitu investasi dan proteksi. Investasi bertujuan untuk

mengumpulkan dana sehubungan dengan biaya pendidikan anak. Sedangkan

proteksi bertujuan untuk melindungi dan menjamin biaya kesehatan anak

ketika si buah hati jatuh sakit.

Singkatnya asuransi pendidikan merupakan kombinasi produk

asuransi jiwa berjangka (term-life) plus tabungan. Fitur utama sebetulnya

asuransi jiwa yang akan membayarkan uang pertanggungan pendidikan

apabila si tertanggung meninggal dunia. Seperti yang tercantum dalam

definisi asuransi menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD),

Page 6: Makalah Analisis Model Empirik

tentang asuransi atau pertanggungan seumurnya, Bab 9, Pasal 246:

"Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang

penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan

menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena

suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan,

yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu”.

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Asuransi Pendidikan

Asuransi pendidikan memberikan manfaat perlindungan maupun

investasi yang memberikan jaminan ketersediaan dana pendidikan untuk

anak. Manfaat perlindungan dari asuransi pendidikan ialah menanggung

resiko kematian orangtua dengan memberikan sejumlah uang apabila ada

kejadian tak terduga yang menimpa orangtua. Uang pertanggungan yang

diberikan disesuaikan dengan biaya pendidikan anak dan yang telah

disepakati sebelumnya.

Asuransi pendidikan juga memiliki manfaat investasi karena

perusahaan asuransi mengelola dan menginvestasikan sebagain premi yang

telah dibayarkan oleh orangtua sehingga menjamin ketersediaan dana

pendidikan bagi anak. Perusahaan asuransi akan memberikan dana yang

jumlahnya tercantum dalam polis asuransi untuk dana pendidikan anak yang

waktu pengambilannya disesuaikan dengan waktu saat anak masuk sekolah.

Oleh karena itu asuransi pendidikan perlu disiapkan oleh orangtua untuk

menjamin tersedianya dana pendidikan bagi anak agar anak dapat menjalani

pendidikan yang lebih baik.

2.6 Definisi Structural Equation Modeling (SEM)

Structural equation modeling (SEM) adalah teknik analisis multivariat

yang umum dan sangat bermanfaat yang meliputi versi-versi khusus dalam

jumlah metode analisis lainnya sebagai kasus-kasus khusus. SEM

mempunyai karakteristik yang bersifat sebagai teknik analisis untuk lebih

menegaskan (confirm) daripada untuk menerangkan. Maksudnya, seorang

peneliti lebih cenderung menggunakan SEM untuk menentukan apakah

Page 7: Makalah Analisis Model Empirik

suatu model tertentu valid atau tidak dari pada menggunakannya untuk

menemukan suatu model tertentu cocok atau tidak, meski analisis SEM

sering pula mencakup elemen-elemen yang digunakan untuk menerangkan.

Ukuran-ukuran yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk

mendapatkan model yang sesuai dalam SEM adalah:

1. Chi Square

Chi Square digunakan untuk menguji apakah model sesuai dengan

data, namun Chi Square sangat sensitif terhadap sample yang terlalu kecil

maupun yang terlalu besar. Oleh karena itu pengujian ini perlu dilengkapi

dengan alat uji lainnya. Nilai Probability Chi Square (P-value) > 0.05

menandakan data empiris identik dengan model. Nilai P-value berkisar 0-1

dan model persamaan struktural akan semakin baik jika mendekati 1.

2. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)

Merupakan ukuran yang mencoba memperbaiki kecendrungan

statistik Chi Square. Nilai RMSEA antara 0.05 dan 0.08 mengindikasikan

indeks yang baik untuk menerima kesesuaian sebuah model.

3. Goodness of Fit Index (GFI)

Ukuran ini menunjukkan seberapa besar model mampu

menerangkan keragaman data. Semakin besar nilai yang diperoleh berarti

nilai semakin baik dengan nilai minimal 0.9 untuk suatu model dikatakan

layak.

4. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)

AGFI merupakan modifikasi dari GFI dengan mengakomodasikan

derajat bebas model dengan model lain yang dibandingkan. Nilai yang

direkomendasikan adalah AGFI > 0.9 sebagai acuan suatu model dikatakan

layak.

2.7 Variabel latent

Variabel latent merupakan variabel-variabel yang tidak terobservasi

(unobserved variables) atau disebut sebagai konstruk (constructs) atau

sebutan lainnya ialah faktor (factors) yang diukur dengan menggunakan

indikator-indikator masing-masing. Variabel-variabel laten mencakup

Page 8: Makalah Analisis Model Empirik

variabel bebas, perantara dan tergantung. Variabel-variabel "exogenous"

merupakan variabel bebas dengan tanpa variabel penyebab sebelumnya.

Variabel-variabel "endogenous"merupakan variabel-variabel perantara yang

dapat sebagai efek dari variabel exogenous lainnya atau variabel-variabel

perantara, dan merupakan penyebab terhadap variabel-variabel perantara

lainnya dan variabel-variabel tergantung, serta dapat berfungsi sebagai

variabel-variabel tergantung sebenarnya.

2.8 Variabel indikator

Variabel indikator merupakan variabel-variabel yang diobservasi

(observed variable), kadang disebut sebagai variabel manifest (manifest

variables) atau variabel referensi (reference variables). Sebaiknya peneliti

menggunakan empat variabel atau lebih. Tiga variabel juga sudah cukup

dapat diterima. Jika hanya digunakan dua variabel, maka analisis akan

bermasalah. Berkaitan dengan itu, jika hanya digunakan satu pengukuran,

maka kesalahan (error) tidak dapat dibuat model. Model – model yang

menggunakan hanya dua indikator per variabel laten akan sulit diidentifikasi

(underidentified) dan estimasi-estimasi kesalahan akan tidak reliabel.

Page 9: Makalah Analisis Model Empirik

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di kawasan Taman Yasmin Sektor 6. Adapun

waktu pelaksanaannya yaitu pada hari Sabtu, 23 November 2013dan hari

Jumat, 29 November 2013 .

3.2 Jumlah Sampel dan Teknik Sampling

Jumlah Kepala Keluarga (KK) warga Yasmin sektor 6 sebanyak 450

KK yang tersebar di 5 RT. Diasumsikan warga Yasmin sektor 6 memiliki

tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan KK yang homogen. Oleh karena

itu, teknik sampling yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah Simple

Random Sampling. Sampel yang akan diambil dari populasi tersebut

mengikuti aturan sebagai berikut:

Setelah memilih nilai , diperoleh nilai n sebagai berikut:

Dengan menggunakan faktor koreksi maka

Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada 33 kepala keluarga.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan alat

yang digunakannya adalah kuesioner. Jawaban dari hasil wawancara dan

Page 10: Makalah Analisis Model Empirik

kuesioner tersebut menjadi sumber data primer yang akan diolah. Keusioner

yang digunakan akan dilampirkan di bagian halaman lampiran.

3.4 Analisis Data

Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif dan inferensia.

Secara desktiptif berarti dilakukan penyajian atau peringkasan data hasil

wawancara.

Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan

pengumpulan dan penyajian suatu gugus data ehingga memberikan

informasi yang berguna (Walpole,1993). Setelah data tersebut

dideskriptifkan, langkah selanjutnya adalah menganalisis dan

menyimpulkan data tersebut. Langkah ini disebut juga sebagai statistika

inferensia. Inferensia statistik mencakup semua metode yang berhubungan

dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau

penarikan kesimpulan mengenai kesuluruhan gugus data induknya

(Walpole,1993)

Statistika inferensia yang digunakan adalah analisis regresi linear

sederhana. Tingkat pendapatan kepala keluarga menjadi variabel yang bebas

sedangkan minat warga Yasmin sektor 6 sebagai variabel terikatnya.

Pengontrolan kualitas data, dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa valid suatu item

pertanyaan dapat mengukur variable yang diteliti. Sedangkan uji reliabilitas

digunakan untuk menentukan reliabilitas serang item pertanyaan dalam

kehandalan mengukur suatu variable. Uji validitas dan reabilitas dilakukan

dengan menggunakan software LISREL, dalam hal ini bertujuan untuk

mengetahui apakah variabel indikator mampu mengukur variabel laten.

Validitas pertanyaan yang meupakan variabel indikator dalam mengukur

variabel laten tertentu dinilai dengan melihat apakah loading factor-nya

nyata yaitu memiliki nilai t lebih dari t kritis (1.96 pada tingkat signifikansi

5%). Untuk uji reabilitas dilakukan dengan menghitung construct reliability.

Nilai construct reliability variabel dikatakan baik artinya indikator-indikator

yang handal dalam mengukur peubah laten jika lebih besar dari 0.6.

Page 11: Makalah Analisis Model Empirik

Analisis hubungan berbagai dimensi variabel indikator terhadap minat

dan kepuasan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). SEM

mampu mengukur suatu hubungan yang tidak bisa diukur secara langsung.

Untuk menganalisis SEM digunakan software LISREL.

Interpretasi Model yaitu melihat besarnya pengaruh atau kontribusi

variabel indikator terhadap varibel laten. Berikut adalah variable laten dan

indikator yang digunakan dalam penelitian ini:

Variable Minat

P2.1 Produk asuransi pendidikan menarik bagi saya.

P2.2 Produk asuransi pendidikan yang ada sudah sesuai dengan

kebutuhan saya.

P2.3 Produk asuransi pendidikan memiliki kualitas yang baik.

P2.4 Produk asuransi pendidikan memiliki harga premi yang

terjangkau.

P2.5 Produk asuransi pendidikan membantu saya dalam menyiapkan

dana pendidikan.

P2.6 Sejauh yang saya tahu, produk asuransi pendidikan yang ada

telah professional mengelola dana pendidikan.

P2.7 Saya berkeinginan untuk tetap menjadi nasabah produk asuransi

pendidikan

Page 12: Makalah Analisis Model Empirik

Variable Kepuasan

P3.1 Pembayaran premi sesuai dengan kebutuhan pendidikan.

P3.2 Harga premi yang ditawarkan asuransi pendidikan sesuai dengan

pendapatan saya.

P3.3 Jaminan kerugian yang ditawarkan produk asuransi pendidikan

tak memberatkan saya mengeluarkan dana premi

P4.4 Jaminan kerugian yang ditawarkan sesuai dengan harga premi

yang harus dibayarkan.

Page 13: Makalah Analisis Model Empirik

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif

4.1.1 Demografi

Pendidikan

Tabel 1. Tingkat Pendidikan Gambar 1. Tingkat pendidikan

Diagram pie-chart di atas menggambarkan bahwa dari 34 orang responden,

sebanyak enam orang berpendidikan S2 / S3 atau sekitar 17 % dari total data. 53%

berpendidikan S1, yakni mencakup sekitar 18 orang. Tingkat pendidikan

responden yang Diploma sebanyak lima orang atau sekitar 15% dari total data,

sedangkan tingkat pendidikan responden yang SMU/sederajat yang mencapai

15% atau ada lima orang.

Tingkat pendidikan Frekuensi

S2 / S3 6

S1 18

Diploma 5

SMU / sederajat 5

Total 34

Page 14: Makalah Analisis Model Empirik

Pendapatan

Tabel 2. Tingkat Pendapatan Gambar 2. Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan dari 34 responden, lebih dari setengahnya yakni

mencapai 62% mempunyai pendapatan lebih dari tujuh juta rupiah yaitu sebanyak

21 orang. Pendapatan responden yang berada sekitar lima sampai tujuh juta

sebanyak lima orang atau sekitar 14% - 15%, hal tersebut sama dengan tingkat

pendapatan responden yang berkisar 2,4 juta sampai lima juta yaitu 14%-15%.

Sisanya sebanyak dua orang atau sekitar 6% berada pada tingkat pendapatan

dibawah 1,6 juta dan sebanyak satu orang atau sekitar 3% berada diantara 1,6 juta

sampai 2,4 juta.

4.1.2 Media

Iklan

Tabel 3. Skala Likert (Iklan) Gambar 3. Skala Likert (Iklan)

Skala Likert Frekuensi

Sangat Setuju 10

Setuju 3

Kurang Setuju 10

Tidak setuju 6

Tingkat Pendapatan Frekuensi

> 7 juta 21

5 juta - 7 juta 5

2,4 juta - 5 juta 5

1,6 juta - 2,4 juta 1

<1,6 juta 2

Total 34

Page 15: Makalah Analisis Model Empirik

Sangat tidak setuju 5

Total 34

Diagram pie-chart di atas menggambarkan bahwa sebanyak sepuluh orang

responden atau sekitar 29% dari total responden sangat setuju bahwa iklan

mempengaruhi minat untuk menggunakan asuransi pendidikan. Sebanyak tiga

orang atau sekitar 9% setuju iklan mempengaruhi minat menggunakan asuransi

pendidikan. Sebanyak sepuluh orang berpendapat kurang setuju bahwa iklan

mempengaruhi minat dalam menggunakan asuransi pendidikan. Responden yang

berpendapat tidak setuju iklan mempengaruhi minat sebanyak enam orang atau

sekitar 18% dari total responden. Sisanya yakni sebanyak lima orang responden

atau sekitar 15% sangat tidak setuju bahwa minat responden menggunakan

asuransi pendidikan dipengaruhi oleh media iklan.

Teman

Tabel 4. Skala Likert (Teman) Gambar 4. Skala Likert (Teman)

Skala Likert Frekuensi

Sangat Setuju 6

Setuju 2

Kurang Setuju 10

Tidak Setuju 11

Sangat Tidak Setuju 5

Total 34

Berdasarkan pie-chart di atas, sebanyak enam orang responden atau sekitar

18% dari total 34 responden sangat setuju bahwa teman mempengaruhi minat

responden dalam menggunakan asuransi pendidikan. Sebanyak dua orang

responden atau sekitar 6% setuju teman mempengaruhi minat dalam

menggunakan asuransi pendidikan. Sedangkan sebanyak sepuluh orang atau

sekitar 29% responden menyatakan kurang setuju media teman mempengaruhi

Page 16: Makalah Analisis Model Empirik

minat dalam menggunakan asuransi pendidikan. Responden yang menyatakan

tidak setuju media teman mempengaruhi minat dalam menggunakan asuransi

pendidikan sebanyak sebelas orang atau sekitar 32% dari total responden. Sisanya

yakni sebanyak lima orang atau sekitar 15% menyatakan sangat tidak setuju

teman menpengaruhi minat dalam menggunakan asuransi pendidikan.

Keluarga

Tabel 5. Skala Likert (Keluarga) Gambar 5. Skala Likert (Keluarga)

Skala Likert Frekuensi

Sangat Setuju 7

Setuju 1

Kurang Setuju 13

Tidak Setuju 8

Sangat Tidak Setuju 5

Total 34

Diagram pie-chart di atas menggambarkan bahwa sebanyak tujuh orang

responden atau sekitar 21% dari total responden berpendapat sangat setuju bahwa

keluarga mempengaruhi minat dalam menggunakan asuransi pendidikan.

Responden yang berpendapat setuju keluarga mempengaruhi minat menggunakan

asuransi pendidikan hanya satu orang atau sebesar 3% dari 34 orang responden.

Sebesar 13 orang atau sekitar 38% responden menyatakan kurang setuju terhadap

pernyataan bahwa keluarga mempengaruhi minat dalam menggunakan asuransi

pendidikan. Responden yang menyatakan tidak setuju keluarga mempengaruhi

minat menggunakan asuransi pendidikan sebanyak delapan orang atau sebesar

23% responden. Sisanya sebanyak lima orang responden atau sebesar 15%

menyatakan sangat tidak setuju keluarga mempengaruhi minat dalam

menggunakan asuransi pendidikan.

Page 17: Makalah Analisis Model Empirik

Sales

Tabel 6. Skala Likert (Sales) Gambar 6. Skala Likert (Sales)

Skala Likert Frekuensi

Sangat Setuju 8

Setuju 4

Kurang Setuju 9

Tidak Setuju 7

Sangat Tidak Setuju 6

Total 34

Sebanyak delapan orang atau sebesar 23% dari 34 responden menyatakan

sangat setuju sales asuransi pendidikan mempengaruhi minat dalam menggunakan

asuransi pendidikan. Responden yang menyatakan setuju sales asuransi

mempengaruhi minat dalam menggunakan asuransi pendidikan hanya sebanyak

empat orang atau sebesar 12% responden. Sebanyak sembilan responden atau

sebesar 26% responden menyatakan kurang setuju bahwa sales asuransi

mempengaruhi minat dalam menggunakan asuransi pendidikan. Responden yang

menyatakan tidak setuju bahwa sales mempengaruhi minat dalam menggunakan

asuransi pendidikan sebesar 21% yakni sebanyak tujuh orang. Sisanya yakni

sebanyak enam orang atau 18% responden menyatakan sangat tidak setuju bahwa

sales mempengaruhi minat responden dalam menggunakan asuransi pendidikan.

Brosur

Tabel 7. Skala Likert (Brosur) Gambar 7. Skala Likert (Brosur)

Skala Likert Frekuensi

Sangat Setuju 11

Setuju 4

Kurang Setuju 13

Page 18: Makalah Analisis Model Empirik

Tidak Setuju 4

Sangat Tidak Setuju 2

Total 34

Diagram pie-chart di atas menggambarkan bahwa sebanyak sebelas orang

responden atau sebesar 32% dari 34 responden menyatakan sangat setuju bahwa

brosur tentang asuransi mempengaruhi minat dalam menggunakan asuransi

pendidikan, sedangkan responden yang menyatakan setuju bahwa brosur

mempengaruhi minat penggunaan asuransi pendidikan mencapai empat orang atau

sebesar 12%. Responden yang menyatakan kurang setuju bahwa brosur

mempengaruhi minat dalam menggunakan asuransi pendidikan sebanyak 13 orang

atau sebesar 38%. Responden yang menyatakan tidak setuju bahwa brosur

mempengaruhi minat dalam menggunakan asuransi pendidikan sebanyak empat

orang atau sebesar 12% dari total responden. Sisanya yakni sebanyak dua orang

yaitu 6% responden menyatakan sangat tidak setuju bahwa minat dalam

menggunakan asuransi pendidikan dipengaruhi oleh brosur.

4.2 Analisis Inferensia

4.2.1 Analisis Minat

Analisis pengaruh minat warga Yasmin Sektor 6 yang memiliki

produk asuransi pendidikan terhadap Asuransi Pendidikan tersebut

Penelitian Minat asuransi pendidikan merupakan suatu hal yang penting

dalam mengetahui kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh

perhatian dan menimbulkan rasa senang terhadap produk asuransi pendidikan,

sehingga akhirnya memutuskan diri sebagai pemilik suatu produk asuransi

pendidikan kemudian mempertimbangkan untuk menggunakan produk asuransi

tersebut . Kesulitan dalam mengetahui tingkat minat seseorang karena sulitnya

mendapatkan data terhadap asuransi pendidikan dapat diatasi dengan

mengukurvberbagai variabel indikator yang menggambarkannya, berikut adalah

variabel indikator yang kami gunakan,

Page 19: Makalah Analisis Model Empirik

Variabel Indikator

P2.1 Produk asuransi pendidikan menarik bagi saya (ketertarikan)

P2.2 Produk asuransi pendidikan yang ada sudah sesuai dengan

kebutuhan saya (kebutuhan)

P2.3 Produk asuransi pendidikan memiliki kualitas yang baik

(kualitas)

P2.4 Produk asuransi pendidikan memiliki harga premi yang

terjangkau (biaya premi)

P2.5 Produk asuransi pendidikan membantu saya dalam menyiapkan

dana pendidikan (manfaat)

P2.6 Sejauh yang saya tahu,produk asuransi pendidikan yang ada telah

professional mengelola dana pendidikan (profesionalitas)

P2.7 Saya berkeinginan untuk tetap menjadi nasabah produk asuransi

pendidikan (dampak servis)

berikut skala Likert yang digunakan untuk menilai variabel indikator beserta

representasinya,

1: Sangat Setuju

2: Setuju

3: Kurang Setuju

4: Tidak Setuju

5: Sangat Tidak Setuju

dengan modal variable indikator dan skala Likert di atas, kami melakukan analisis data

SEM (Structural Equation Model) menggunakan software LISREL dan berpegang pada

asumsi adanya kesulitan dalam mengukur varibel minat secara langsung walaupun tidak

memenuhi asumsi penggunaan minimal sample size yang diperlukan dalam

menggunakan analisis SEM adalah 100- 150 (Ding et al. Dalam Ghozali dan Fuad, 2005).

Ditentukan variabel laten sebagai minat dan P2.1-P2.7 sebagai variable indikator yang

Page 20: Makalah Analisis Model Empirik

digunakan untuk mengukur tingkat minat. Analisis statistika ini bertujuan untuk

membantu merancang pola kausalitas melalui data, untuk memastikan bahwa pola SEM

yang dihasilkan secara sah dapat menggambarkan prilaku suatu variable laten. Berikut

hasil analisis tingkat minat menggunakan software LISREL

Diagram SEM di atas merepresentasikan suatu model variabel laten minat

yang dapat digambarkan melalui variabel indikator P2.1-P2.6 dengan proporsi

tertentu. Dari output LISREL di atas, nilai p-Value sebesar 0,99866 (lebih besar

dari 0.05), nilai RMSEA sebesar 0.000 (lebih kecil dari 0.08), begitupun dengan

nilai chi-square sebesar 3.20 (lebih besar dari 0.05) namun nilai chi-suare

memiliki nilai yang berbeda cukup jauh dari nilai derajat bebasnya, artinya model

tersebut tidak cocok dengan data yang ada sehingga model yang diajukan tidak

layak dan penduga parameter tidak nyata. Penyebab ketidaksempurnaan tersebut

(berdasarkan output LISREL) adalah sample size terlalu kecil dan ternyata setelah

peneliti membaca literatur lain (Firstri Syanputri, 2009) yang menyatakan bahwa

sample size yang diperlukan jika menggunakan analisis SEM adalah 100- 150

(Ding et al. Dalam Ghozali dan Fuad, 2005). Walaupun demikian, untuk

kepentingan pembelajaran maka peneliti mencoba untuk menginterpretasikan

koefisien-koefisien penduganya (hanya sebagai contoh dengan mengasumsikan

Page 21: Makalah Analisis Model Empirik

bahwa model tersebut layak sehingga pada kenyataannya tidak dijadikan dasar

dalam pengambilan kesimpulan)

Tingkat penggambaran minat melalui proporsi variable indikator

Dalam model ini dapat dilihat bahwa variable indikator yang paling

menggambarkan variabel laten minat adalah variable indikator P2.5 (manfaat) dan

variable indikator yang paling tidak dapat menggambarkan variable laten adalah

variable indicator P2.4(biaya premi), pengujian terhadap model perlu dilakukan

untuk memastikan kebaikan model yang merepresentasikan variable laten minat

dengan berbagai variable indikator yang telah ditentukan, pengujian ini berguna

untuk meningkatkan kepercayaan banyak orang akan kesesuaian interpretasi

model

Uji validitas dan uji reliabilitas

Ketepatan dan keterandalan variabel indikator dalam kuesioner dapat dilihat

melalui validitas dan reabilitasnya. Uji validitas adalah salah satu cara untuk

mengetahui kemampuan instrumen penelitian atau butir-butir pertanyaan yang

kemudian dijadikan variabel indikator telah dapat mengukur dengan tepat atau

benar apa yang hendak diukur Uji untuk validitas.

Page 22: Makalah Analisis Model Empirik

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat proporsi masing-masing

variabel laten dengan warna merah dan hitam, dengan warna merah

memperlihatkan bahwa proporsi kontribusi variabel indikator terhadap variable

laten minat kurang dari nilai t-value sebesar 1.96 dan warna hitam

memperlihatkan bahwa proporsi kontribusi variabel indikator terhadap variabel

laten minat lebih besar dari nilai t-value sebesar 1.96. proporsi kontribusi variabel

indikator terhadap variabel laten minat yang memiliki nilai t-value lebih besar dari

1.96 berarti nyata yaitu indikator-indikator tersebut mampu menjelaskan variabel

laten yaitu minat dan ini diwakili oleh variable P2.1(keterkaitan),

P2.2(kebutuhan),P2.5(manfaat), dan P2.7(dampak servis), sedangkan untuk

indikator P2.3 (kualitas) dan P2.6 (profesionalitas) yang memiliki nilai t-value

kurang dari 1.96 merepresentasikan bahwa variabel indikator ini tidak nyata yaitu

indikator-indikator tersebut tidak mampu menjelaskan variabel laten yaitu minat.

Namun dalam kasus khusus, kami mengasumsikan bahwa proporsi nilai

kontribusi variabel indikator sebesar nol sangat tidak menggambarkan variabel

laten, jadi tidak akan dipertimbangkan pada uji validitas, seperti yang terlihat pada

variable indicator P2.4 (biaya premi).

Uji reabilitas menunjukkan sejauhmana pengukuran dapat memberikan hasil

yang tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang

sama. Akibatnya, jika kita melakukan penelitian yang sama dengan tujuan yang

sama dan karakteristik responden yang sama, maka hasil pengambilan data

berikutnya akan kita dapatkan respon yang kurang lebih sama. Dalam kasus ini

kami menguji reabilitas yang dilihat dari nilai construct reability (lampiran 1).

Construct reability untuk tiap variabel laten memiliki nilai >0.6 yang berarti

bahwa variabel-variabel indikator handal dalam mengukur variabel laten. Berikut

nilai construct reability untuk variable laten minat adalah 0.829849 yang

menyimpulkan bahwa variable-variabel indicator handal dalam mengukur variable

laten minat.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa tingkat minat warga Yasmin Sektor 6

terhadap kepemilikan produk asuransi pendidikan dapat dikatakan valid dan

reliable. Selain itu pengukuran kebaikan modelnya yaitu nilai RMSEA dan nilai

Page 23: Makalah Analisis Model Empirik

Chi-Square, dapat dikatakan model cukup baik dalam menggambarkan minat

warga Yasmin Sektor 6 terhadap kepemilikan produk asuransi pendidikan, lalu

indikator pengukuran minat yang paling menggambarkan variabel laten minat

adalah P2.6 (profesionalitas) dan indikator pengukuran minat yang paling tidak

menggambarkan variabel laten minat adalah P2.3 (biaya premi).

Untuk penelitian selanjutnya, jika analisis yang digunakan adalah Structural

Equation Model (SEM) harus diperhatikan sample size yang diambil agar model

yang diperoleh sesuai dan parameter-parameter yang diduganya pun nyata.

4.2.2 Analisis Kepuasan

Konsep kepuasan pelanggan merupakan suatu tingkatan yang

menggambarkan kondisi kebutuhan, keinginan, dan harapan dapat terpenuhi

sehingga pelanggan ingin membeli ulang atau kesetiaan menggunakan suatu

produk. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan tingkat

kepuasan warga Yasmin sektor 6 terhadap produk asuransi pendidikan yang

mereka miliki. Pengukuran tingkat kepuasan pengguna tidat dapat diukur secara

langsung sehingga diperlukan indikator yang dapat merepresentasikan kepuasan.

Berikut adalah pernyataan-pernyataan yang menjadi indikator yang dapat

merepresentasikan kepuasan yang tertuang pada kuesioner.:

P3.1 Pembayaran premi sesuai dengan kebutuhan pendidikan.

P3.2 Harga premi yang ditawarkan asuransi pendidikan sesuai dengan

pendapatan saya.

P3.3 Jaminan kerugian yang ditawarkan produk asuransi pendidikan tak

memberatkan saya mengeluarkan dana premi

P4.4 Jaminan kerugian yang ditawarkan sesuai dengan harga premi yang

harus dibayarkan.

Page 24: Makalah Analisis Model Empirik

skala likert yang digunakan untuk menilai variable indikator beserta

representasinya adalah sebagai berikut:

5 = Sangat Setuju (SS)

4 = Setuju (S)

3 = Kurang Setuju (KS)

2 = Tidak Setuju (TS)

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

Analisis Kepuasan dengan SEM

Pengukuran tungkat kepuasan tidak dapat dilakukan secara langsung

sehingga memerlukan indikator yang dapat menggambarkan tingkat kepuasan.

Dengan kata lain kepuasan dapat dikatakan sebagai variable laten. Untuk

mengetahui besarnya pengaruh indikator terhadap tingkat kepuasan digunakan uji

Structural Equation Modeling (SEM). SEM mampu mengukur suatu hubungan

yang tidak bisa diukur secara langsung.Pengujian dengan SEM dapat dilakukan

dengan menggunakan software LISREL. Berikut adalah output yang diperoleh

dari LISREL:

Berdasarkan grafik yang dikeluarkan oleh software LISREL diatas,

kepuasan dalam menggunakan asuransi pendidikan sangat dipengaruhi oleh

Page 25: Makalah Analisis Model Empirik

indikator P3.4 yang berarti jaminan kerugian yang ditawarkan oleh suatu

perusahaan asuransi sesuai dengan harga premi yang harus dibayarkan.

Uji validitas dan uji Relibilitas

Untuk mengetahui kualitas data yang digunakan dalam mengukur factor-

faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pengpengguna asuransi pendidikan,

maka digunakan uji validitas dan uji realibilitas.

Berikut ini adalah hasil uji validitas yang diperoleh dengan menggunkan

software LISREL:

Berdasarkan Output diatas semua Indikator memiliki nilai t-value<1.96,

maka indikator-indikator tersebut dapat dikatakan tidak valid , dapat diartikan

bahwa indikator-indikator tersebut tidak mampumenggambarkan variabel laten

tingkat kepuasan.

Uji reliabilitas dilihat dari nilai construct reability(CR). Berikut adalah

perhitungan untuk memperoleh nilai CR:

dari hasil perhtungan Construct reability untuk tiap variabel laten memiliki nilai

>0.6, berarti bahwa variabel-variabel indikator handal dalam mengukur variabel

laten.

Page 26: Makalah Analisis Model Empirik

Dari hasil pengujian kulitas data dengan menggunakan LISREL dapat

diketahui bahwa uji kepuasan Warga Yasmin sektor 6 terhadap kepemilikan

produk asuransi pendidikan dapat dikatakan tidak Valid, tetapi Reliable. Selain

itu, pengukuran kebaikan model yaitu nilai RMSE dan nilai Chi-Square, dapat

dikatakan bahwa model cukup baik dalam menggambarkan tingkat kepuasan

warga Yasmin sektor 6 terhadap produk asuransi pendidikan yang mereka miliki.

Hal ini diperoleh dari ouput LISREL dimana nilai RMSEA sebesar 0.000 (lebih

kecil dari 0.08), nilai p-Value sebesar 0.72962 (lebih besar dari 0.05), begitu pula

dengan nilai chi-square sebesar (0.63) yang selisihnya tidak berbeda jauh dengan

derajat bebasnya sebsar 2.

Page 27: Makalah Analisis Model Empirik

BAB 5

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Indikator pengukuran minat yang paling menggambarkan variabel

laten minat adalah P2.5 dan Indikator pengukuran minat yang paling tidak

menggambarkan variabel laten minat adalah P2.4. Sedangkan Indikator

pengukuran tingkat kepuasan yang paling menggambarkan variabel laten

tingkat kepuasan adalah P3.4 dan Indikator pengukuran tingkat kepuasan

yang paling tidak menggambarkan variabel laten tingkat kepuasan adalah

P3.2

5.2 SARAN

Sebaiknya sebelum melakukan penelitian, peneliti harus memahami

landasan teori yang akan digunakan.

Buatlah kuesioner yang sesuai dengan judul dan tujuan yang diharapkan.

Jika ingin melanjutkan penelitian ini sebaiknya jumlah responden yang di

survey lebih banyak agar dapat meminimumkan error.

Jika ingin menggunakan analisis SEM dengan Lisrel sebaiknya

responden berjumlah lebih dari 100.

Page 28: Makalah Analisis Model Empirik

BAB 6

DAFTAR PUSTAKA

Band, William A, 1991, Creating value for customer: Designing and

Implementation a Total Corporate Strategy, John Walley and Sons Inc,

Canada.

Mowen, John C, 1995, Consumer behavior, Prentice Hall, Inc, Englewood Cliffs,

New Jersey,International Edition.

Ronald E. Walpole, (1992), Pengantar Statistik, PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Syanputri, Firstri. 2009. Analisis Pengaruh Kerja Terhadap Kinerja Tenaga

Kependidikan Studi Kasus: Sembilan Fakultas Institut Pertanian Bogor,

Dramaga Bogor, Institut Pertanian Bogor, Bogor

Page 29: Makalah Analisis Model Empirik

LAMPIRAN

Lampiran I : Dokumentasi

Page 30: Makalah Analisis Model Empirik

Lampiran II :Software Lisrell

Tabel : Data MinatdanKepuasanRespondenterhadapProdukAsuransiPendidikan

Syntax1 :Minat

Page 31: Makalah Analisis Model Empirik

Output Syntax 1 :

Syntax2 :Kepuasan

Page 32: Makalah Analisis Model Empirik

Output Syntax2 :

Perhitungan reliabilitas minat

Page 33: Makalah Analisis Model Empirik

PerhitunganReliabilitas Tingkat Kepuasan

Page 34: Makalah Analisis Model Empirik

SCREENING

USAGE

Lampiran III : Kuisioner

KUESIONER

PENGARUH FAKTOR MINAT DAN KEPUASAN WARGA YASMIN SEKTOR 6

TERHADAP PRODUK ASURANSI PENDIDIKAN

I. IdentitasResponden

Nama :______________________________________

Alamat :_____________________________________

Umur :______________________________________

Pekerjaan : ___________________________________

S1.Apakahandamengetahuiasuransi

1.Ya

2.TidakSTOP, Terimakasihataspartisipasinya

S2. Apakahandamengenalasuransipendidikan

1.YadilanjutkankeP1

2.Tidakdilanjutkanke P5

P1.Apakahandasaatinimenggunakan/memiliki produkasuransi Pendidikan

1.ya

2.Tidaklanjut ke P5

P2. Dari lembaga mana saja produk asuransi pendidikan tersebut?

1.

2.

P3. Faktor-faktor apa saja yang Anda pentingkan dalam memilih produk Asuransi? [M]

1. Lembaga yang menerbitkan terkenal

2. Lembaga yang menerbitkan dapat percaya

Page 35: Makalah Analisis Model Empirik

3. Angsuran preminya ringan

4. Ada bonusnya

5. Dapat diambil/dicairkan kapan saja

6. Manfaatnya jelas

7. Lainnya sebutkan ....................

P4. Darimanasajaandamendapatinformasimengenaiprodukasuransipendidikan

1. Iklan 4. Brosur/pamflet

2. Teman/tetangga 5. Karyawanperusahaanasuransi

3. Saudara/keluarga 6. Lainnya (sebutkan)……………

P5. Diantara media informasi berikut, bagaimana pengaruhnya terhadap Minat Anda

menggunakan produk Asuransi Pendidikan

Tidakmempeng

aruhi

Kurangmempenga

ruhi

Biasasaj

a

Mempengar

uhi

Sangatmempeng

aruhi

Iklan 1 2 3 4 5

Teman/tetangga 1 2 3 4 5

Saudara/keluarga 1 2 3 4 5

Sales/karyawan Perusahaan

asuransi

1 2 3 4 5

Brosur/pamflet 1 2 3 4 5

P6. Seberapa setujukah Anda dengan pernyataan berikut

1 = SangatSetuju (SS)

2 = Setuju (S)

3 = KurangSetuju (KS)

4 = TidakSetuju (TS)

5 = SangatTidakSetuju (STS)

Tabel 1.VariabelMinatPenggunaanProdukAsuransiPendidikan

No. Pernyataan 1 2 3 4 5

1 Produkasuransipendidikanmenarikbagisaya.

2 Produkasuransipendidikan yang adasudahsesuaidengankebutuhansaya.

3. Produkasuransipendidikanmemilikikualitas yang baik.

4. Produkasuransipendidikanmemilikihargapremi yang terjangkau.

Page 36: Makalah Analisis Model Empirik

DEMOGRAFIS

5. Produkasuransipendidikanmembantusayadalammenyiapkandanapendidikan.

6. Sejauh yang sayatahu,produkasuransipendidikan yang adatelah professional

mengeloladanapendidikan.

7. Sayaberkeinginanuntuktetapmenjadinasabahprodukasuransipendidikan

Tabel 2.Variabel Tingkat Pendapatan Rata-Rata per Bulan

No

.

Pertanyaan 1 2 3 4 5

1. Pembayaranpremisesuaidengankebutuhanpendidikan.

2. Hargapremi yang ditawarkanasuransipendidikansesuaidenganpendapatansaya.

3. Jaminankerugian yang

ditawarkanprodukasuransipendidikantakmemberatkansayamengeluarkandanapre

mi

4. Jaminankerugian yang ditawarkansesuaidenganhargapremi yang

harusdibayarkan.

D1. Jenis kelamin Anda?

1. Pria 2. Wanita

D2. Status pernikahan Anda?

1. Belum menikah 2. Sudah menikah 3. Janda/duda

D3. Tingkat pendidikan terakhir?

1. S3/S2 4. SMU / sederajat

2. S1 5. SMP

3. Akademi/Diploma

D4. Pendapatan rata-rata Anda per bulan?

1.> Rp7.000.000 4. Rp1.600.000 – Rp2.400.000

2. Rp5.000.000 – Rp7.000.000 5. < Rp1.600.000

3. Rp2.400.000 – Rp5.000.000

D5. Pengeluaran rata-rata pengeluaran Rumah Tangga/Pribadi Anda per bulan?

1. >Rp2.000.000,00 4. Rp. 500.001,00 -Rp. 1.000.000,00

2. Rp. 1.500.001,00 - Rp. 2.000.000,00 5. Rp. 300.000,00 –Rp. 500.000,00

3. Rp. 1.000.001,00 -Rp. 1.500.000,00

Page 37: Makalah Analisis Model Empirik

D6. Apakah Anda memiliki Anak/tanggunga yang masih sekolah?

1. Ya

2. Tidak