Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10

12
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………….………………………........ i DAFTAR ISI ........……………………………………………………………………………..…… ii BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….…. 1 1.1Latar Belakang……………….…………………………………….……….................... 1 1.2Perumusan Masalah………………………………………………………….…………. 1 1.3Tujuan Masalah………………………………………………..…………………………. 1 1.4Manfaat Masalah……………………………..……………………………………..…… 1 BAB II PEMBAHASAN……………..……………………………………………………….. 2 2.1 MENGHITUNG VARIANS………………………………………………………............ 2 2.2 Varians Pendapatan………………………………………..……………………...… 2-4 2.3 Varians Beban…………………………………………………….…………..……….... 4 2.4 Varians Dalam Praktek…………………………………………………………..….. 4-5 2.5 Keterbatasan Analisis ………………………………………….…………….……….. 5 2.6 Tindakan Manajemen………………………………………………………..…………. 6 BAB III KASUS…………………………….……………………………………………….... 7 BAB IV PENUTUP……………….……………………………………………………..….... 8 4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….…. 8 DAFTAR PUSTAKA……………………….......……………………………..…………………... 8 SLIDE POWERPOINT……………………………………………………………………..... 9 SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 1

description

Sistem Pengendalian Management - Semester IV - Public Accounting

Transcript of Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10

Page 1: Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………….………………………........ i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..…… ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….…. 1

1.1 Latar Belakang……………….…………………………………….……….................... 1

1.2 Perumusan Masalah………………………………………………………….…………. 1

1.3 Tujuan Masalah………………………………………………..…………………………. 1

1.4 Manfaat Masalah……………………………..……………………………………..…… 1

BAB II PEMBAHASAN……………..……………………………………………………….. 2

2.1 MENGHITUNG VARIANS………………………………………………………............ 2

2.2 Varians Pendapatan………………………………………..……………………...… 2-4

2.3 Varians Beban…………………………………………………….…………..……….... 4

2.4 Varians Dalam Praktek…………………………………………………………..….. 4-5

2.5 Keterbatasan Analisis ………………………………………….…………….……….. 5

2.6 Tindakan Manajemen………………………………………………………..…………. 6

BAB III KASUS…………………………….……………………………………………….... 7

BAB IV PENUTUP……………….……………………………………………………..….... 8

4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….…. 8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..…………………... 8

SLIDE POWERPOINT……………………………………………………………………..... 9

SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 1

Page 2: Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Makalah ini memfokuskan pada analisis atas ukuran-ukuran kinerja keuangan.

Bagian pertama menjelaskan bagaimana varians antara data aktual dan data anggaran

dihitung untuk unit bisnis. Karena anggaran beban dan pendapatan merupakan bagian dari

anggaran untuk unit bisnis, pembahasan ini dapat diperluas untuk mencakup pusat beban

dan pusat pendapatan. Bagian kedua menjelaskan bagaimana laporan dari varians-varians

ini digunakan oleh managemen senior untuk mengevaluasi kinerja unit bisnis.

2.1 Rumusan Masalah

Adapun latar belakang diatas mempunyai perumusan masalah yakni

mengidentifikasi penyebab varians antara laba yang dianggarkan dan jumlah yang berkaitan

pada masing-masing penyebab.

3.1 Tujuan Masalah

Mampu memaparkan dan menjelaskan secara terperinci mengenai analisis

penyebab varians tersebut.

Pemenuhan tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.

4.1 Manfaat Masalah

Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang Analisis Laporan Kinerja

Keuangan.

SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 2

Page 3: Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MENGHITUNG VARIANS

Varians dibagi menjadi 2 yaitu

1. varians pendapatan : varians volume dan varians harga untuk unit bisnis

keseluruhan dan untuk setiap pusat tanggungjawab pemasaran dalam unit tersebut.

varian tersebut dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan area dan distrik penjualan.

2. varians beban : beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dibagi

lebih lanjut berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik.

Oleh karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasikan setiap varians dengan manajer

individual yang bertanggungjawab untuk itu. Analisis jenis ini adalah alat yang sangat

ampuh. Tanpanya, kemanjuran anggaran laba akan sangat terbatas.

Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide-ide berikut ini:

mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba

merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor-faktor penyebab kunci tersebut.

fokus pada dampak laba laba dari varians dalam setiap faktor penyebab.

Mencoba untuk menghitung dampak yang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap

faktor penyebab dengan cara memvariasikan satu faktor saja sementara faktor-faktor

lainnya dianggap konstan.

Menambahkan kompleksitas secara bertahap, lapis per lapis, mulai dari tingkat “akal

sehat” yang paling mendasar (“mungupas bawang”).

Menghentikan proses tersebut ketika kompleksitas yang ditambahkan di tingkat yang

baru dibuat tidak dijustifikasi dengan tambahan wawasan mengenai faktor-faktor

penyebab yang endasari varians laba keseluruhan.

2.2 Varians Pendapatan

Dalam bagian ini, dijelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga,

volume dan bauran penjualan. Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produksi, dan

hasil dari lini produksi kemudian diagregasikan untuk menghitung total varians. Varians yang

positif adalah menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan bahwa laba aktual

melebihi laba yang dianggarkan, dan varians yang negatif adalah tidak menguntungkan.

SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 3

Page 4: Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10

Varians Harga Penjualan : Dihitung dengan mengalikan selisih antara harga aktual

dan harga standar dengan volume aktual.

Varians Bauran dan Volume : Seringkali varians bauran dan volume tidak

dipisahkan. Persamaan untuk gabungan keduanya adalah :

Variansbaurandan volume=(Volumeaktual−Volume yang dianggarkan )

* Kontribusi per unit yang dianggarkan

Varians volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang

dianggarkan.

Varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari yang

diasumsikan dalam anggaran.

*Karena setiap produk memperoleh kontribusi per unit yang berbeda, maka

penjualan proporsi produk yang berbeda dari yang di anggarkan akan menghasilkan

suatu varians. Jika unit bisnis tersebut memiliki bauran yang “lebih kaya” (contoh:

proposi produk yang lebih tinggi dengan margin kontribusi yang tinggi), laba aktual

akan lebih tinggi dari yang dianggarkan dan jika unit bisnis tersebut memiliki bauran

yang “lebih ramping” maka laba akan menjadi rendah. Karena varians volume dan

bauran bersifat gabungan, maka teknik untuk memisahkan keduanya adalah sesuatu

yang bersifat arbitrer. Yang diperjelas dibawah ini.

Varians Bauran : untuk masing-masing produk diperoleh persamaan :

Variansbauran=¿

(Volume penjualanaktual)¿❑¿Kontibusi per unit yang dianggarkan

Varians Volume : dapat dihitung dengan cara mengurangkan varians bauran dari

gabuangan antara varians bauran dan varians volume.

Varians volume=¿

[ (Penjualan yangdianggarkan )❑¿ (Kontibusi perunit yangdianggarkan ) ] Analisis Pendapatan Lainnya : Varians pendapatan dapat dibagi-bagi lebih lanjut.

Dalam kasus ini menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk

mengklasifikasikannya per produk.

Penetrasi Pasar dan Volume Industri : Salah satu perluasan dari analisis laba adalah

untuk memisahkan varians bauran dan volume menjadi jumlah yang disebabkan oleh

perbedaan dalam pangsa pasar dan jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam

volume produksi. Prinsipnya adalah bahwa manager unit bisnis bertanggungjawab

alas pangsa pasar, tetapi mereka tidak bertanggung jawab atas volume industry

SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 4

Page 5: Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10

karena hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Untuk membuat

perhitungan ini, data penjualan industry harus tersedia. Persamaan berikut ini

digunakan untuk memisahkan dampak penetrasi pasar dari volume industry untuk

varians bauran dan volume:

Varians PangsaPasar=¿

*penetrasi pasar yang dianggarkan

*kontribusi per unit yang dianggarkan

2.3 Varians Beban

Biaya Tetap : Varians antara biaya tetap actual dengan yang dianggarkan didapat

dari pengurangan, karena biaya-biaya ini tidak di pengaruhi baik oleh volume

penjualan maupun volume produksi.

Biaya Variabel : adalan biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional

dengan volume. Biaya produksi variable yang dianggarkan harus disesuakan dengan

volume produksi actual. Asumsikan bahwa produksi bulan jaJanuari adalah sebagai

berikut: produk A, 150.000 unit; produk B, 20.000 unit; produk C, 200.000 unit.

Asumsikan juga bahwa biaya produksi variable yang terjadi dalam bulan Januari

adalah sebagai berikut: Bahan Baku, $470.000; Tenaga Kerja $65.000; Overhead

produksi variable, $90.000. Beban produksi yang dianggarkan disesuaikan ke jumlah

yang seharusnya dikeluarkan pada tinkinerja actual gkat produksi actual dengan cara

mengalihkan setai elemen dari biaya standar untuk setiap produk dengan volume

produksi untuk produk tersebut.

2.4 Varians Dalam Praktek

Periode Waktu Dari Perbandingan

Perbandingan antara anggaran tahunan dengan perkiraan saat ini akan kinerja

aktual untuk saru tahun penuh menunjukan seberapa dekat manajer unit bisnis

memperkirakan akan memenuhi target laba tahunan. Disisi lain kekuatan-kekuatan

yang membuat kinerja aktual berada dibawah anggaran untuk tahun tersebut sampai

dengan tanggal tertentu dapat diperkirakan akan berlanjut di bulan-bulan berikutnya,

sehingga membuat angka akhir berbeda secara signifikan dari jumlah yang

dianggarkan. Mendapatkan estimasi yang realistis tidak mudah. Manajer Unit bisnis

cenderung optimis terhadapa kemampuan mereka untuk berkinerja dibulan-bulan

selanjutnya, karena bila mereka pesimis, maka hal tersebut akan membuat

kemampuan mereka untuk mengelolah diragukan.

SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 5

Page 6: Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10

Fokus Pada Margin Kotor : Analisis varians dilakukan dengan mensubtitusi margin

kotor untuk harga jual dalam persamaan pendapatan. Margin Kotor adalah selisih

antara harga jual aktual dengan biaya produksi standar.

Standar Evaluasi : Dalam system pengendalian manajemen, standar formal

digunakan dalan evaluasi laporan atas aktivitas aktul dan terdiri atas tiga jenis, yaitu :

a. Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya : Standar ini

merupakan dasar terhadap mana kinerja aktual siperbandingkan dibanyak

perusahaan.

b. Standar Historis : Standar jenis ini memiliki dua kelemahan yang serius:

1. Kondisi mungkin saja berubah, antara kedua periode tersebut

sedemikian rupa sehingga perbandingan menjadi tidak valid lagi.

2. Kinerja periode sebelumnya mungkin saja tidak dapat diterima.

c. Standar Eksternal : Standar ini adalah standar yang diturunkan dari kinerja

pusat tanggung jawab lain atau perusahaan-perusahaan lain dalam industri

yang sama.

Keterbatasan Standar

Varians antara kinerja aktual dan standar adalah bermakna hanya jika diturunkan

dari standar yang valid. Bahkan biaya standar mungkin bukan merupakan estimasi

yang akurat mengenai berapa biaya yang seharusnya dalam situasi tersebut. Situasi

ini dapat muncul karena salah satu kedua alasan:

a. Standar tersebut tidak ditetapkan dengan selayaknya,

b. Walaupun standar tersebut ditetapkan secara layak dalam kondisi yang ada

pada waktu itu, kondisi yang berubah membuat standar tersebut menjadi

using.

Sistem Biaya Penuh

Jika perusahaan memiliki system biaya penuh( full-cost system), baik biaya overhead

variable maupun tetap dimasukkan dalam persediaan pada biaya standar per unit.

Jika persediaan akhir lebih tinggi dibandingkan dengan persediaan awal , sebagian

dari biaya overhead tetap yang terjadi di periode tersebut tetap akan tinggal di

persediian dan bukannya mengalir ke harga pokok penjualan. Sebaliknya, jika saldo

persediaan turun selama periode tersebut, lebih baynyak biaya overhead tetap yang

dilepaskan ke harga pokok penjualan dibandingkan dengan jumlah aktual yang

terjadi dalam periode tersebut.

SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 6

Page 7: Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10

2.5 Keterbatasan Analisis Varians

Keterbatasan yang paling penting adalah bahwa walaupun analisis ini

mengidentifikasikan dimana varians terjadi, tetapi tidak mengatakan mengapa varians ini

terjadi atau apa yang dilakukan mengenainya. Misalnya, Laporan tersebut munkin saja

menunjukkan adanya varians signifikan yang tidak menguntukan dalam beban pemasaran,

dan mungkin saja mengidentifikasikan varians ini dengan beban promosi penjualan yang

tinggi. Tetapi, laporan tersebut tidk menjelaskan mengapa beban promosi penjualan tinggi

dan apa, jika ada, tindakan yang sedang dilakukan. Penjelasan naratif, yang melengkapi

laporan kinerja, seharusnya memberikan penjelasan semacam itu.

Masalah Kedua dalam analisis varians adalah untuk menentukan apakah suatu

varians adalah signifikan. Keterbatasan ketiga dari analisis varians adalah bahwa ketika

laporan kinerja menjadi lebih teragregasi, varians yang saling meniadakan dapat

menyesatkan pembacanya.

Demikian pula, ketika varians menjadi semakin teragregasi, para manajer menjadi

semakin bergantung pada penjelasan-penjelasan dan prediksi yang menyertainya. Para

manajer pabrik mengetahui apa yang terjadi di pabrik mereka dan debgan mudah

menjelaskan penyebab dari varians.

Akhirnya, laporan itu hanya menunjukan apa yang telah terjadi. Lapotan tersebut

tidak menunjukan dampak masa depan dari tindakan-tindakan yang telah diambil oleh

manajer.

2.6 Tindakan Manajemen

Ada satu prinsip utama dalam menganalisis laporan keuangan formal: Laporan laba

bulanan sebaiknya tidak berisi hal-hal yang tak terduga. Informasi yang signifikan harus

dikomunikasikan secepatnya melalui telepon, fax, e-mail, atau pertemuan pribadi segera

setelah hal itu diketahui. Laporan formal mengonfirmasikan kesan umum bahwa manajer

senior telah mengetahui dari sumber-sumber tersebut.

Salah satu manfaat utama dari laporan formal adalah bahwa laporan tersebut

memberikan tekanan yang diinginkan pada manajer ditingkat yang lebih rendah untuk

mengambil tindakan perbaikan atas inisiatif mereka sendiri.

Laporan Laba adalah tidak berguna kecuali laporan tersebut mengarah pada

tindakan. Tindakan tersebut mungkin terdiri dari pujian atas kerja telah dilakukan dengan

baik, saran-saran untuk melakukan hal secara berbeda, “memproses”, atau tindakan

ketenaga kerjaan yang lebih drastis lagi. Tetapi, tindakan-tindakan ini tidak dilakukan untuk

setiap unit bisnis setiap bulan. Selama bisnis berjalan baik, pujian adalah yang paling

diperlukan, dan kebanyakkan orang tidak mengharapkan untuk memperoleh pujian secara

rutin.

SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 7

Page 8: Makalah - Analisis Laporan Kinerja Keuangan - BAB10

BAB IV

PENUTUP

4.1     Kesimpulan

Para manager unit bisnis melaporkan kinerja keuangan mereka kepada managemen

senior secara teratur, biasanya perbulan. Laporan formal terdiri dari perbandingan antara

pendapatan dan biaya aktual dengan jumlah yang dianggarkan. Selisihnya, atau varians,

antara kedua jumlah ini dapat dianalisis pada beberapa tingkatan yang rinci. Analisis ini

mengidentifikasikan penyebab varians antara laba yang dianggarkan dan jumlah yang

berkaitan dengan masing-masing penyebab.

***

DAFTAR PUSTAKA

Brownell, Peter, dan Mark Hirst. “Reliance on Accounting Information, Budgetary

Participation, and Task Uncertanty: Test of a Three-Way Interaction.” Journal of Accounting

Research XXIV, no.2 (Musim gugur 1986), hal. 241-49.

Brownell, Peter, dan Morris Mclnnes. “Budgetary Participation, Motivation, and Management

Performance.” The Accounting Review, Oktober 1986, hal.587-600.

Chenhall, R. H., dan D. Morris. “The Impact of Structure, Environment, and Interdependence

on the Perceived Usefulness of Management Accounting Systems.” The Accounting Review

LXI, no.1 (Januari 1986), hal. 16-35

SPM BAB 10 – Analisis Laporan Kinerja Keuangan – Public Accounting IV B & D 8