MAKALAH - aku · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar...

38
PENERAPAN SYARIAT ISLAM PADA EKONOMI SEKTOR MAKRO MAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak Oleh,: Mutiara Widiasari 133403253 Firda Aulia 133403229 Reynaldi Eka Putra 133403273 Muhammad Ramdan 133403255 Anggraeny Gusindra F 133403226 (Zero Contribution/No Effort) PROGRAM STUDI EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SILIWANGI 2015 2016

Transcript of MAKALAH - aku · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar...

Page 1: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN SYARIAT ISLAM PADA EKONOMI

SEKTOR MAKRO

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar

Akuntansi Syariah

Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak

Oleh,:

Mutiara Widiasari 133403253

Firda Aulia 133403229

Reynaldi Eka Putra 133403273

Muhammad Ramdan 133403255

Anggraeny Gusindra F 133403226 (Zero

Contribution/No Effort)

PROGRAM STUDI EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS SILIWANGI

2015 – 2016

Page 2: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

i

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penerapan

Syariat Islam Pada Ekonomi Sektor Makro”. Penulisan makalah seminar

akuntansi syariah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata

kuliah seminar akuntansi syariah yang ada di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Siliwangi. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah seminar

akuntansi syariah ini terlaksana dengan adanya bantuan, bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Euis Rosidah,S.E,M.Ak, selaku dosen pengajar yang telah menyediakan

waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan

makalah seminar akuntansi syariah ini.

2. Agung Fatwa Maulana F, yang telah bersedia menyediakan waktu, tenaga

dan pikiran untuk menjadi mentor penulis dalam menyusun makalah pada

mata kuliah seminar akuntansi syariah ini.

3. Keluarga dan sahabat atas dukungannya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah pada mata kuliah seminar akuntansi syariah ini

dengan baik.

Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua

pihak yang telah membantu. Semoga seminar akuntansi syariah ini membawa

manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Tasikmalaya,Desember 2016

Penulis

Page 3: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

ABSTRAK ................................................................................................... 1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 2

B. Rumusan Masalah .................................................................... 6

C. Tujuan Makalah ....................................................................... 6

D. Manfaat Makalah ...................................................................... 6

E. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 7

BAB 2 LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori......................................................................... 8

BAB 3 PEMBAHASAN

A. Konsep Ideal Pasar Dalam Ekonomi Makro Islam ................... 10

1. Konsep Pasar Dalam konomi Islam .................................... 11

2. Uang Dalam Prespektif Islam .............................................. 13

3. Kebijakan Fiskal Dalam Ekonomi Islam .............................. 15

4. Kebijakan Moneter Dalam Ekonomi Islam ........................... 26

5. Instrumen Kebijakan Moneter ............................................. 27

6. Posisi Bank Sentral Dalam Islam ........................................ 29

7. Manajemen Moneter Dalam Islam ...................................... 31

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan ................................................................................... 33

Saran ............................................................................................ 33

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 35

Page 4: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1

Abstract: This paper describes the concept and function of macroeconomic or

macro-economic in the view of Islam. Macroeconomic explain the economic

changes that affect many households (household), companies and markets.

Macroeconomics can be used to analyze how best to influence the targets of

wisdom such as economic growth, price stability, employment and the

achievement of sustainable balance sheet. Islam describes various business rules

of ethics that must be done by a Muslim businessman and the business is expected

to be developed and expanded rapidly due to always get a blessing from Allah

SWT. Business ethics Islam guarantees, both businessmen, business partners,

and customers, each of which will mutually benefit. In writing a paper on

macroeconomic used literature data collection methods that are based on literature

references and literature related to this discussion is about the macroeconomic

Islam. One solution is important to be aware of government in restoring Indonesia's

economy is the economic application of Shari'ah. Economic Shari'ah has a strong

commitment to poverty alleviation, economic growth justice, elimination of usury,

and a prohibition on currency speculation, creating economic stability.

Keywords: islam business, macro, Islamic economics

Abstrak: Tulisan ini mendeskripsikan tentang konsep dan fungsi ekonomi makro

atau makro ekonomi dalam pandangan islam. Makro ekonomi menjelaskan

perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga (household),

perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara

terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan

ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca

yang berkesinambungan. Aturan bisnis Islam menjelaskan berbagai etika yang

harus dilakukan oleh para pembisnis muslim dan diharapkan bisnis tersebut akan

maju dan berkembang pesat lantaran selalu mendapatkan berkah dari Allah SWT.

Etika bisnis Islam menjamin, baik pebisnis, mitra bisnis, maupun konsumen,

masing-masing akan saling mendapatkan keuntungan. Dalam penulisan makalah

tentang ekonomi makro ini digunakan metode pengumpulan data kepustakaan

yang didasarkan pada referensi literature dan pustaka yang terkait dengan

pembahasan ini yaitu tentang ekonomi makro islam. Salah satu solusi penting

yang harus diperhatikan pemerintahan dalam memulihkan ekonomi Indonesia

adalah penerapan ekonomi syari’ah. Ekonomi syari’ah memiliki komitmen yang

kuat pada pengentasan kemiskinan, penegakan keadilan pertumbuhan ekonomi,

penghapusan riba, dan pelarangan spekulasi mata uang sehingga menciptakan

stabilitas perekonomian.

Kata Kunci: bisnis islam, makro, ekonomi Syariah

Page 5: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian seakan menjadi nyawa bagi setiap manusia,

masyarakat, bangsa dan negara. Disadari atau tidak bahwa setiap

manusia di dunia ini tidak akan bisa lepas dari yang namanya dunia

perekonomian karena hal ini merupakan salah satu fitrah manusia

dalam menjalani kehidupannya. Praktek atau aktivitas hidup yang

dijalani umat manusia di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada

khususnya, menunjukkan kecenderungan pada aktivitas yang

banyak menanggalkan nilai-nilai atau etika ke-Islaman, terutama

dalam dunia bisnis.

Secara umum, bisnis merupakan suatu kegiatan usaha individu yang

terorganisir untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna

mendapat keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat,

atau sebagai penghasil barang atau jasa sebagai pemenuhan hidup

masyarakat. Keterlibatan kaum muslimin di dalam dunia bisnis tentu

saja bukanlah suatu hal yang baru. Sejak abad 14 Masehi kenyataan

tersebut telah ada dan berlangsung hingga sekarang, dan tidaklah

mengejutkan karena Islam menganjurkan umatnya untuk berbisnis.

Salah satu yang terlibat adalah Rasullullah SAW.

Sebelum diangkat menjadi Nabi, beliau adalah seorang pedagang

yang sukses. Masa kecil beliau dihabiskan dengan bekerja dan

mencari nafkah kerna orangtuanya sudah tiada. Seiring beranjaknya

usia, Rasulullah tetap bekerja bahkan semakin keras berusaha untuk

menghidupi keluarga dan sebagai pemimpin kaum Muslimin di dunia,

beliau memiliki tanggung jawab untuk membantu kemaslahatan

umat. Nabi Muhammad SAW telah melakukan perdagangan secara

jujur, adil, dan tidak pernah membuat pelanggannya kecewa. Ia

selalu menepati janji dan mengantarkan barang dagangan dengan

Page 6: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

3

kualitas sesuai permintaan pelanggan. Sejak muda ia telah dikenal

memiliki reputasi yang sangat jujur dalam berdagang. Lebih dari itu,

Muhammad meletakkan keadilan dalam prinsip

dasar perdagangannya. Keterbukaan dan kejujuran Muhammad

dalam melakukan transaksi perdagangan merupakan teladan abadi

bagi para pengusaha generasi selanjutnya. Dewasa ini kaum

muslimin mengalami masalah yang sangat dilematis karena dalam

pikirannya ada semacam keraguan apakah praktek – praktek bisnis

yang dilakukan telah benar menurut pandangan Islam, padahal

mereka telah berpartisipasi aktif di dalam dunia bisnis. Banyak yang

telah meninggalkan nilai – nilai atau etika keIslaman hanya untuk

mencari laba sebesar-besarnya. Seiring perkembangan zaman,

muncul bentuk-bentuk baru , institusi, teknis-teknis bisnis atau mode

yang sebelumnya tidak pernah terjadi juga menimbulkan

problematika baru yang berkaitan dengan sistem perekonomian

yang semakin maju, praktek bisnis yang mereka jalani belum tentu

sesuai dengan ajaran Islam meskipun itu menghasilkan profit yang

cukup besar. Fenomena ini menuntut peran dari hukum Islam untuk

menjawab permasalahan yang terjadi. Terutama bagaimana cara

menyikapi sistem ekonomi yang memegang peranan penting dalam

dunia bisnis. Salah satu ciri ajaran Islam adalah selalu menetapkan

secara global dalam masalah-masalah yang mengalami perubahan

karena lingkungan dan zaman, termasuk dalam masalah ekonomi

dan politik. Oleh karena itu, cukuplah dalam masalah ini, nash-nash

yang menetapkan prinsip dan dasar yang bersifat menyeluruhdan

arahan yang bersifat prinsip. Islam mempunyai suatu sistem yang

diyakini dapat menjawab permasalahan tersebut, yaitu sistem

ekonomi Islam. Secara sederhana ekonomi Islam adalah ilmu yang

berupaya untuk memandang, meninjau, dan meneliti yang bertujuan

untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut secara

Islami.

Page 7: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

4

Cara Islami didasari oleh ajaran Islam. Pengusaha diperbolehkan

memiliki harta namun kepemilikannya bukanlah untuk dirinya saja,

karena seharusnya juga memperhitungkan kondisi lingkungan

sekitar yang perlu dibantu sehingga ada fungsi sosial didalamnya.

Juga selalu berpedoman pada segi tiga abadi, yang

menggambarkan hubungan antara Allah SWT sebagai penguasa

tunggal, dengan harta dan manusia. Islam menghalalkan jual beli

yang termasuk juga bisnis. Namun tentu saja orang yang

menjalankan bisnis secara Islam, harus menggunakan tatacara atau

aturan main bagaimana seharusnya seorang muslim berusaha

dalam dunia bisnis agar mendapatkan berkah dari Allah SWT di

dunia maupun akhirat. Aturan bisnis Islam menjelaskan berbagai

etika yang harus dilakukan oleh para

pembisnis muslim dan diharapkan bisnis tersebut akan maju dan

berkembang pesat lantaran selalu mendapatkan berkah dari Allah

SWT. Etika bisnis Islam menjamin, baik pebisnis, mitra bisnis,

maupun konsumen, masing-masing akan saling mendapatkan

keuntungan.

Fungsi fiskal menurut konvensional adalah sebuah fungsi

dalam tataran perekonomian yang sangat identik kemampuan yang

ada pada pemerintah dalam masalah menghasilkan pendapatan

untuk menutupi kebutuhanya dan lalu mengalokasikan anggarannya

yang ada, atau bisa disebut dengan anggaran belanja Negara dan

juga mendistribusikanya agar tercapai apa yan dinamakan dengan

efisiensi anggaran. Sedangkan instrument fiskal yang bisa

digunakan adalah pajak dan anggaran. Dalam pandangan ekonomi

islam pendapatan dan anggaran merupakan alat yang efektif dalam

rangka untuk mencapai tujuan ekonomi.

Kebijakan fiskal dan keuangan mendapat perhatian serius

dalam tata perekonomian Islam sejak awal. Dalam negara Islam,

kebijaksanaan fiskal merupakan salah satu perangkat untuk

mencapai tujuan syariah yang dijelaskan Imam Al-Ghazali termasuk

Page 8: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

5

meningkatkan kesejahteraan dengan tentap menjaga keimanan,

kehidupan, intektualitas, kekayaan dan kepemilikan. Bentuk-bentuk

campur tangan pemerintah antara lain, Membuat peraturan-

peraturan, dengan maksud untuk menghindari praktek sehat dalam

perekonomian pasar, secara langsung ikut serta dalam kegiatan-

kegiatan ekonomi. Ikut serta pemerintah dilakukan dengan

mendirikan perusahaan-perusahaan yang menyediakan barang atau

jasa jasa dalam kehidupan masyarakat.

Pada dasarnya sebagian besar upaya stabilisasi makro

ekonomi berfokus pada pengendalian atau pemotongan anggaran

belanja pemerintah dalam rangka mencapai keseimbangan neraca

anggaran. Oleh karena itu, setiap upaya mobilisasi sumber daya

untuk membiayai pembangunan publik yang penting hendaknya

tidak hanya difokuskan pada sisi pengeluaran saja, tetapi juga pada

sisi penerimaan pemerintah.

Ekonomi makro atau makro ekonomi adalah studi tentang

ekonomi secara keseluruhan. Makro ekonomi menjelaskan

perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga

(household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat

digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi

target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas

harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang

berkesinambungan.

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi

secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain

: pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran,

jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun

neraca pembayaran internasional. Sementara ilmu ekonomi mikro

mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya

perusahaan, rumah tangga.

Masalah-masalah makro ekonomi terjadi di setiap negara, baik

Negara maju dan juga negara berkembang. Oleh karena itu,

Page 9: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

6

Pemerintah menciptakan kebijakan-kebijakan makro ekonomi agar

pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik. Makalah ini

akan membahas mengenai konsep dasar makro ekonomi serta

masalah dan kebijakan-kebijakan yang ada didalamnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang telah dipaparkan penulis dalam latar

belakang diatas, maka penulis juga sudah merumuskan rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana keseimbangan pasar dalam ekonomi makro

islam?

2. Bagaimana kebijakan fiskal dalam ekonomi islam?

3. Bagaimana kebijakan moneter dalam ekonomi islam?

C. Tujuan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun

untuk mengetahui dan mendiskripsikan :

1. Keseimbangan pasar dalam ekonomi makro islam.

2. Kebijakan fiskal dalam ekonomi islam.

3. Kebijakan moneter dalam ekonomi islam.

D. Manfaat Makalah

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Penulis, untuk menambah pengetahuan khususnya tentang

sistem ekonomi menurut islam khususnya ekonomi sector makro.

2. Akademisi, bisa dijadikan referensi dalam penelitian-penelitian

selanjutnya disamping sebagai sarana untuk menambah

wawasan.

E. Metode Pengumpulan Data

Dalam penyusunan makalah ini, perlu sekali pengumpulan data

serta sejumlah informasi aktual yang sesuai dengan

Page 10: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

7

permasalahan yang akan dibahas. Sehubungan dengan masalah

tersebut dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak hanya

mengandalkan pengetahuan sendiri namun mengambil rujukan

dari beberapa literatur sebagaimana tertuang dalam Daftar

Pustaka.

Page 11: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

Sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang hakikat ekonomi

islam,maka ada baiknya diberikan pengertian tentang ekonomi islam

yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi islam.

1. M. Akram Khan

Islamic economic aims the study of the human falah

(well-being) achieved by organizing the resources of the earth

on the basic of cooperation and participation. Secara lepas

dapat diartikan bahwa ilmu ekonomi makro Islam bertujuan

untuk melakukan kajian tentang kebahagiaan hidup manusia

yang dicapai dengan mengorganisasikan sumber daya alam

atas dasar bekerja sama dan partisipasi.

2. Muhammad Abdul Manan

Islamic economics is a social science which studies the

economics problems of a people imbued with the values of

Islam. Jadi, menurut Manan ilmu ekonomi makro Islam adalah

ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah

ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai islam.

3. M. Umar Chapra

Islamic economics was defined as that branch of

knowledge which helps realize human well-being through an

allocation and distribution of scarce resources that is in

conformity with Islamic teaching without unduly curbing

individual freedom or creating continued macro economics

and ecological imbalances. Jadi, menurut Chapra ekomi

makro Islam adalah sebuah pengetahuan yang membantu

upaya realisasi kebahagiaan manusia melalui alokasi dan

Page 12: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

9

distribusi sumber daya yang terbatas yang berada dalam

koridor yang mengacu pada pengajaran islam tanpa

memberikan kebebasan individu atau tanpa perilaku makro-

ekonomi yang berkesinambungan dan tanpa

ketidakseimbangan lingkungan.

Dari definisi -definisi yang dikemukakan di atas, kita

dapat memunculkan suatu pertanyaan apakah ilmu ekonomi

makro islam bersifat positif atau normatif ? Menurut Chapra,

ekonomi Islam jangan terjebak oleh pendekatan positif dan

normatif. Karena sesungguhnya pendekatan itu saling

melengkapi dan bukan saling menafikan.

Page 13: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

10

BAB III

PEMBAHASAN

A. Konsep ideal pasar dalam ekonomi makro islam.

Manusia merupakan makhluk sosial, yang artinya manusia

tidak bisa hidup sendiri dalam memenuhi kebutuhan untuk

mempertahankan hidupnya. Oleh sebab itu, sudah seharusnya

manusia saling tolong menolong. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman

“Dan Tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan

takwa…” (QS. 5:2). Disadari atau tidak, dalam hidup bermasyarakat

manusia selalu berhubungan satu dengan yang lainnya.

Kesejahteraan merupakan suatu kondisi yang diidamkan

seluruh umat manusia. Tidak ada manusia yang tidak

mengingikannya karena di dalamnya terkandung segala kenikmatan

hidup, seperti kebahagiaan, ketentraman, kamakmuran, dan

keadilan. Lantas bagaimana untuk mendapatkan kesejahteraan

tersebut? Karena itu tidak heran jika manusia menguras semua

energi pemikirannya dalam mencari ‘petunjuk’ yang paling tepat

untuk mencapai kondisi tersebut. Sehingga dalam peradaban

manusia lahirlah ideologi-ideologi yang berfungsi sebagai petunjuk,

seperti kapitalisme dan sosialisme yang banyak dianut oleh Negara-

negara di dunia.

Kapitalisme dan sosialisme dibentuk di atas landasan nilai

(value) yang sama yaitu materialisme-hedonisme yaitu segala

kegiatan manusia dilatarbelakangi dan diorientasikan kepada segala

sesuatu yang bersifat duniawi, dan dibangun di atas pandangan

dunia yang sekuler yaitu memisahkan hal-hal yang bersifat spiritual

dan material (agama dengan dunia). Sosialisme bahkan memiliki

pandangan yang negatif terhadap agama. Menurut mereka agama

adalah sesuatu yang tidak realistis, berwujud material. Bahkan

Page 14: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

11

agama sesungguhnya adalah rekayasa kelompok yang berkuasa

untuk memperkokoh kepentingan mereka sendiri. Salah satu

ungkapan Marx yang populer adalah, “Kritik terhadap agama adalah

syarat yang pertama atas segala kritik”(Hendrie Anto, 2003; 356).

Tidak ada keraguan bahwa sistem pasar telah

merealisasikan kemakmuran dalam perekonomian barat seperti

yang bisa kita saksikan saat ini. Laju pertumbuhan ekonomi yang

tinggi secara umum telah terwujud dan telah terjadi ekspansi

kekayaan yang begitu luas. Ciri utama keseluruhan logika sistem

pasar adalah adanya anggapan simetri antara kepentingan umum

dan individu. Akan tetapi sejarah dan pengalaman tidak

menunjukkan kebenarana adanya simetri antara kepentingan sosial

dan individu.

Berdasarkan uraian singkat ini timbul pertanyaan, apakah

sistem kapitalisme dan sosialisme berhasil membawa

masyarakatnya mendapatkan kesejahteraan. Berangkat dari

penjelasan yang telah penulis paparkan di atas inilah penulis tertarik

untuk menggali lebih dalam lagi mengenai kegagalan sistem

kapitalisme dan sosialisme dalam mewujudkan kesejahteraan bagi

masyarakatnya melalui konsep pasar. Penulis juga akan membahas

konsep pasar dalam ekonomi islam. Apakah ekonomi islam yang

melalui konsep pasarnya akan mampu mewujudkan kesejahteraan

bagi masyaraktanya?

1. Konsep pasar dalam ekonomi islam

Seleteh mengetahui kegagalan sistem kapitalisme dan

sosialisme dalam mewujudkan kesejahteraan, lantas sistem

apa yang harus kita terapkan untuk mencapai kesejahteraan?

Ekonomi Islam adalah solusinya. Rasullah telah membuktikan

keberhasilan system ekonomi islam pada masa

pemerintahannya. Lantas kita sebagai Negara yang

mayoritas penduduknya adalah muslim malah tidak

Page 15: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

12

menerapkan apa yang diterapkan oleh Rasullah dan

parahnya kita tetap bertahan dengan sistem yang penuh

dengan kebobrokan ini. Ironis memang, karena pada saat ini

tidak satupun negara muslim atau yang mayoritas

penduduknya muslim benar-benar menerapkan syariat

Islam termasuk sistem ekonominya. Sistem ekonomi Islam

tidak berlaku di manapun di dunia muslim. Ideologi yang

dominan di negara-negara muslim bukanlah Islam, melainkan

sekulerisme yang dicampur dengan feodalisme,

kapitalisme, dan sosialisme.

Islam adalah agama universal yang mengatur seluruh

dimensi kehidupan umatnya baik dunia maupun akhirat. Islam

sudah mengatur masalah ekonomi semenjak Islam itu

diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW. Karena rujukan

utama pemikiran ekonomi Islam adalah al-Qur’an dan al-

Hadits. Termasuk di dalamnya adalah masalah pasar. Pasar

mendapat kedudukan yang penting dalam ekonomi Islam.

Rasulullah SAW menghargai harga yang dibentuk oleh pasar

sebagai harga yang setara. Beliau menolak adanya price

intervention seandainya perubahan harga terjadi

karena mekanisme pasar yang wajar. Tetapi pasar disini

mengharuskan adanya moralitas, antara lain: persaingan

yang sehat (fair play), kejujuran (honesty), keterbukaan

(transparancy), dan keadilan (justice). Jika nilai- nilai ini

telah ditegakkan tidak ada alasan untuk menolak harga

pasar. Implementasi nilai-nilai moralitas dalam pasar

merupakan tugas personal bagi setiap pelaku pasar. Bagi

seorang muslim ia merupakan refleksi keimanan kepada Allah

SWT. Penghargaan ajaran Islam terhadap mekanisme pasar

dari ketentuan Allah bahwa perniagaan harus dilakukan

secara baik dengan rasa suka sama suka (antaradin

minkum/mutual goodwill).

Page 16: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

13

Pada umumnya kegiatan ekonomi diperbolehkan,

kecuali apa yang secara tegas dilarang oleh syariah. Dalam

pandangan Islam, pasar merupakan wahana transaksi

ekonomi yang ideal, tetapi memiliki berbagai kelemahan,

yang tidak cukup memadai pencapaian tujuan ekonomi yang

Islami. Secara teoritik maupun praktikal, pasar memiliki

beberapa kelemahan. Oleh karenanya, perlu menempatkan

pasar secara propersional dalam perekonomian dan

kemudian memperbaiki dan melengkapi kekurangan-

kekurangannya.

Berbicara mengenai pasar, ajaran Islam berusaha

untuk menciptakan suatu keadaan pasar yang dibingkai oleh

nilai-nilai syariah, meskipun tetap dalam suasana yang

bersaing. Dengan kata lain, konsep Islam tentang pasar yang

ideal adalah perfect competition market plus, yaitu plus nilai-

nilai syariah Islam.

Secara garis besar, pandangan islam tentang pasar

adalah sebagai berikut:

1. Pasar memiliki kelebihan sekaligus kekurangannya. Dengan

kata lain, mekanisme pasar tidak dianggap sebagai sesuatu

yang telah sempurna atau baku sehingga tidak perlu ada

intervensi dan rekayasa apapun (taken for granted).

Intervensi yang tidak berlebihan diperlukan agar mekanisme

pasar berjalan sesuai dengan kepentingan perekonomian

yang Islami. Jadi pasar bebas yang Islami tidak berarti

sebebas-bebasnya.

2. Pasar tidak ditempatkan sebagai satu-satunya mekanisme

distribusi yang utama dalam perekonomian, tetapi hanya

merupakan salah satu dari berbagai mekanisme yang

diajarkan syariah Islam. Oleh karenanya, perekonomian yang

Islami akan mengkombinasikan pendekatan pasar dengan

non pasar.

Page 17: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

14

Uang dalam perspektif islam

Dalam konsep ekonomi Islam uang adalah milik

masyarakat (money is goods public). Barang siapa yang

menimbun uang atau dibiarkan tidak produktif berarti

mengurangi jumlah uang beredar yang dapat mengakibatkan

tidak jalannya perekonomian. Jika seseorang sengaja

menumpuk uangnya tidak dibelanjakan, sama artinya dengan

menghalangi proses atau kelancaran jual beli. Implikasinya

proses pertukaran dalam perekonomian terhambat.

Disamping itu penumpukan uang/harta juga dapat mendorong

manusia cenderung pada sifat-sifat tidak baik seperti tamak,

rakus dan malas beramal (zakat, infak dan sadaqah). Sifat-

sifat tidak baik ini juga mempunyai imbas yang tidak baik

terhadap kelangsungan perekonomian. Oleh karenanya Islam

melarang penumpukan / penimbunan harta, memonopoli

kekayaan, “al kanzu” sebagaimana telah disebutkan dalam

QS:At Taubah 34-35 berikut:

”Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian

besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani

benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan

mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan

orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak

menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah

kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang

pedih”

Disamping itu uang yang disimpan dan tidak

dimanfatkan disektor produktif (idle asset) maka jumlahnya

akan semakin berkurang karena adanya kewajiban zakat bagi

umat Islam. Oleh karena itu uang harus berputar (Money as

flow consept). Islam sangat menganjurkan

bisnis/perdagangan, investasi disektor riil.. Uang yang

Page 18: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

15

berputar untuk produksi akan dapat menimbulkan

kemakmuran dan kesehatan ekonomi masyarakat.Teori

konvensional meyakini bahwa uang saat ini lebih bernilai

dibanding uang di masa depan (Economic value of time vs

time value of money). Teori ini berangkat dari pemahaman

bahwa uang adalah sesuatu yang sangat berharga dan dapat

berkembang dalam suatu waktu tertentu. Dengan memegang

uang orang dihadapkan pada risiko berkurangnya nilai uang

akibat inflasi. Sedangkan jika menyimpan uang dalam bentuk

surat berharga ,maka pemilik uang akan mendapatkan bunga

yang diperkirakan diatas inflasi yang terjadi .

Teori time value of money tampak tidak akurat, karena

setiap investasi selalu mempunyai kemungkinan mendapat

hasil positif, negatif bahkan tidak mendapat apa-apa. Dalam

teori keuangan hal ini dikenal dengan istilah risk-return

relation. Disamping itu kondisi ekonomi tidak selalu

menghadapi masalah inflasi. Keberadaan deflasi yang

seharusnya menjadi alasan munculnya negative time value of

money diabaikan oleh teory ekonomi konvensional.

Ekonomi Islam memandang waktulah yang memiliki

nilai ekonomis (penting).Pentingnya waktu disebutkan Allah

dalam QS.Al Ashr :1-3 “Demi masa. Sesungguhnya manusia

itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang

beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat

menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat

menasehati supaya menetapi kesabaran”

3. Kebijakan fiskal dalam ekonomi islam

a. Pengertian

Kebijakan Fiskal merupakan sebuah kebijakan

ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola

perekonomian kekondisi yang lebih baik dengan cara

Page 19: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

16

mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

Kebijakan fiskal dapat juga diartikan sebagai tindakan

yang diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran

belanja Negara dengan maksud untuk mempengaruhi

jalanya perekonomian. Menurut Islam, sistem ekonomi

Islam pada dasarnya dibagi kedalam tiga sector yang

utama, yaitu sektor public, sektor swasta dan juga

sektor keadilan sosial. Fungsi daripada sektor fiskal

menurut Islam:

Memelihara terhadap hukum, keadilan dan juga

pertahanan

Perumusan dan pelaksanaan terhadap

kebijakan eonomi

Manajemen kekayaan pemerintah yang ada di

dalam BUMN

Intervensi ekonomi oleh pemerintah jika

diperlukan

Fungsi fiskal menurut konvensional adalah

sebuah fungsi dalam tataran perekonomian yang

sangat identik kemampuan yang ada pada pemerintah

dalam masalah menghasilkan pendapatan untuk

menutupi kebutuhanya dan lalu mengalokasikan

anggarannya yang ada, atau bisa disebut dengan

anggaran belanja Negara dan juga mendistribusikanya

agar tercapai apa yan dinamakan dengan efisiensi

anggaran. Sedangkan instrument fiskal yang bisa

digunakan adalah pajak dan anggaran. Dalam

pandangan ekonomi islam pendapatan dan anggaran

merupakan alat yang efektif dalam rangka untuk

mencapai tujuan ekonomi.

Adapun tujuan dari kebijakan pemerintah

menurut Sukirno, yaitu dilihat berdasarkan dua tujuan

Page 20: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

17

yakni tujuan yang berifat ekonomi dan tujuan yang

bersifat sosial dan politik.

Tujuan yang bersifat ekonomi, Ada tiga faktor yang

menjadi pertimbangan utama, yakni:

Menyediakan lapangan pekerjaan yang layak

bagi masyarakat

Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat.

Memperbaiki distribusi pendpatan masyarakat

serta mengurangi ketimpangan dalam

masyarakat.

Tujuan yang bersifat sosial politik:

Meningkatkan kemakmuran keluarga dan

kestabilan keluarga.

Menghindari masalah-masalah sosial, keamanan,

dan perlindungan hukum bagi masyarakat.

Mewujudkan kesetabilan politik.

Sementara menurut Siddiq (1988),

mengklasifikasikan fungsi Negara islami dalam tiga

kategori, yaitu :

Fungsi yang dinamakan syariah secara permanen,

meliputi :

Pertahanan

Hukum dan ketertiban

Keadilan

Pemenuhan kebutuhan

Dakwah

Amar ma’ruf nahi mungkar

Administrasi sipil

Pemenuhan kewajiban-kewajiban sosial jika

sektor swasta gagal memenuhinya

Page 21: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

18

Fungsi turunan syariah yang berbasis ijtihad sesuai

kondisi sosial dan ekonomi pada waktu tertentu,

meliputi:

Perlindungan lingkungan

Penyediaan sarana kepentingan umum

Penelitian ilmiah

Pengumpulan modal dan pembangunan ekonomi

Menyediakan subsidi pada kegiatan swasta

tertentu

Pembelanjaan yang diperukan untuk stabilisasi

kebijakan.

Fungsi yang diamanahkan secara kontekstual

berdasarkan proses musyawarah, meliputi semua

kegiatan yang dipercayakan masyarakat kepada

sebuah proses musyawarah. Inilah yang menurut

Siddiqi terbuka dan berbeda kepada setiap Negara

tergantung situasi dan kondisi Negara masing-masing.

Pandangan berbeda tentang fungsi dan

tanggungjawab Negara disampaikan oleh Khaf (1989).

Negara tidak bebas menentukan prioritas pilitik dan

ekonomi, ataupun memaksakan pola pembelanjaan

Negara, politik dan ekonomi yang membatasi

kebebasan dan hak individu yang diberikan Allah

SWT. Sasaran utama Negara Islami melindungi

agama dan supermasi kalimatullah. Negara harus

membantu kaum muslimin melaksanakan kewajiban

agamanya. Selanjutnya Negara islam harus

bertanggungjawab menyampaikan kalimatullah ke

kalangan non muslim melalui kegiatan dakwah.

Page 22: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

19

b. Bentuk kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal dapat dibedakan dalam dua

golongan, yaitu:

1. Penstabil otomatik

Pensetabil otomatik adalah bentuk-bentuk

sistem fiskal sedang berlaku yang secara otomatik

cenderung untuk menimbulkan kestabilan dalam

kegiatan ekonomi.

Sistem perpajakan yang progresif dan proporsional

Sitem pajak progresif adalah suatu sistem

perpajakan yang mengenakan persentase lebih

tinggi seiring dengan semakin tinggi jumlah

pendapatan, sistem pajak ini biasanya digunakan

dalam memungut pajak pendapatan individu dan

dipraktekan hampir di semua Negara. Sementara

pajak proporsional adalah suatu sistem perpajakan

yang mengenakan persentase yang sama

terhadap seluruh tingkat pendapatan. Di beberapa

Negara, sitem pajak porposional biasanya

digunakan untuk memungut pajak atas keuntungan

perusahaan korporat, yaitu pajak yang harus

dibayar adalah porposional dengan keuntungan

yang diperoleh, misalkan 30% dari keuntungan

adalah pajak yang harus dibayarkan.

Kebijakan harga minimum

Kebijakan harga minimum merupakan suatu

sistem pengendalian harga yang bertujuan

menstabilkan pendapatan para petani dan pada

Page 23: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

20

waktu yang sama menjaga agar mendapatkanya

cukup tinggi. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk

menstabilkan harga dan pendapatan serta

membantu mengurangi fluktuasi kegiatan seluruh

ekonomi.

Sistem asuransi pengangguran

Sistem ini adalah suatu bentuk jaminan sosial yang

diberikan kepada penganggur. Sistem ini pada

dasarnya menghruskan (I) tenaga kerja yang

sedang bekerja untuk membayar asuransi

pendapatan. (II) menerima jumlah pendapatan

yang ditentukan pada saat menganggur.

2. Kebijakan Fiskal Diskresioner

Kebijakan fiskal diskresioner merupakan

langkah-langkah dalam bidang pengeluaran

pemerintah dan perpajakan yang secara khusus

membuat perubahan ke atas sistem yang ada, yang

bertujuan untuk mengatasi masalah ekonomi yang

dihadapi. Karena ternyata penstabil otomatik belum

dapat mengatasai masalah pengangguran atau inflasi

dalam perekonomian.

Secara umum kebijakan diskresioner

digolongkan menjadi dua bentuk, yaitu:

Kebijakan Fiskal Ekspansif (expansionary Fiscal

Policy)

Maksudnya adalah pola kondisi perekonomian

yang rendah ketika menghadapi masalah

pengangguran. Bentuk kebijakan ini adalah

dengan menambah pengeluaran pemerintah, yang

biasanya digunakan untuk perbaikan infrastruktur

dan kegiatan ekonomi. Dan juga mengurangi

tingkat persentase pengenaan pajak.

Page 24: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

21

Kebijakan FIskal Kontraksi (contractionary fiscal

Policy)

Kebijakan yang kedua ini dilakukan ketika

maslah inflasi yang dihadapi atau perekonomian

telah mencapai kesempatan kerja penuh dan

tingkat pengangguran sangat rendah. Tujuanya

adalah agar inflasi kembali normal dengan tetap

menjamin agar kesempatan kerja penuh tercapai.

Namun kebijakan yang mengurangi pengeluaran

pemerintah merupakan kebijakan fiskal

diskresioner yang paling efektif dalam menekan

tingkat inflasi.

Kebijakan fiskal memiliki beberapa

kelemahan,yaitu:

Adanya jed waktu (time lag)

Recognition lag, yaitu periode di antara

bermulanya masalah yang dihadapi dengan

masanya disadari bahwa kebijakan perlu

dijalankan untuk mengatasi masalah tersebut.

Dicision lag atau inside lag, yaitu perbedaan

waktu di antara menyadari maslah yang dihadapi

dengan waktu dimana kebijakan-kebijakan

ekonomi mulai dilaksanakan atau berfungsi.

Action lag atau outside lag, yaitu perbedaan

waktu di antara pelaksanaan kebijakan dan

pengaruh sepenuhnya yang dirasakan dalam

ekonomi.

Page 25: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

22

Persaingan untuk memperoleh dana di antara

pemerintah dan sektor swasta. Persaingan ini akan

menimbulkan crowding out dan menyebabkan

kenaikan suku bunga dan menurunkan investasi.

Kebutuhan untuk membayar bunga dan mencicil

pembayaran kembali pinjaman di masa yang akan

datang. Bukan saja pinjaman pemerintah tersebut

akan meninggalkan beban kepada generasi yang

akan datang tetapi juga menyebabkan pengurangan

dana pembangunan.

c. Kebijakan fiskal pada Masa Rasulullah SAW

Pada zaman Rasulullah saw pemikiran dan

mekanisme kehidupan politik dinegara islam

bersumber dan berpijak pada nilai-nilai aqidah.

Lahirnya kebijakan fiskal di dalam dunia islam

dipengaruhi oleh banyak factor, salah satunya karena

fiskal merupakan bagaian dari instrument ekonomi

public. Untuk itu factor-faktor seperti social, budaya

dan politik termasuk di dalamnya. Tantangan

Rasulullah saw sangat besar dimana beliau

dihadapkan pada kehidupan yang tidak menentu baik

dari kelompok internal maupun eksternal, dalam

kelompok internal Rasulullah saw harus

menyelesaikan masalah bagaimana menyatukan

antara kaum ansar dan kaum muhajirin paska hijrah

dari mekkah ke madinah. Sementara tantangan dari

kelompo eksternal yaitu bagaimana Rasul bisa

mengimbangi ronrongan dari kaum kafir quraisy. Akan

tetapi Rasulullah saw dapat mengatasi semua

permasalahanya berkat pertolongan Allah swt.Di

dalam sejarah islam keuangan publik berkembang

bersamaan dengan pengembangan masyarakat

Page 26: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

23

muslim dan pembentukan warga Negara islam oleh

Rasulullah saw paska hijrah.

d. Unsur-unsur kebijakan fiskal pada masa

pemerintahan Rasulullah SAW

Melihat kondisi yang tidak menentu seperti ini,

maka Rasulullah saw malakukan upya-upaya yang

dikenal dengan kebijakan fiskal . baliau sebagai

pemimpin di madinah yaitu dengan melakukan unsur-

unsur ekonomi. Diantaranya adalah sebagai berikut:

Sistem ekonomi

Sistem ekonomi yang diterapkan Rasulullah

saw berakar dari prinsip-prinsip qur’ani. Prinsip islam

yang paling mendasar yaitu kekuasaan tertinggi

hanya milik Allah semata dan setiap manusia

diciptakan sebagai khalifahnya di muka bumi. Dan

disini ada beberapa prinsip-prinsip yang pokok

tentang kebijakan ekonomi islam yang dijelaskan Al-

qur’an sebagai berikut:

Kekuasaan tertinggi adalah milik Allah swt.

Manusia hanyalah khlifah Allah swt dimuka

bumi.

Semua yang dimiliki dan didapatkan manusia

adalah atas rahmat Allah swt, oleh karena itu,

manusia yang kurang beruntung mampunyai

hak atas sebagian kekayaan yang dimiliki

saudaranya.

Kekayaan harus diputar dan tidak boleh

ditimbun.

Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya,

termasuk riba harus dihilangkan.

Page 27: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

24

Menetapkan system warisan sebagai media

redistribusi kekayaan yang dapat melegimitasi

berbagai konflik individu.

Menghilagkan jurang pemisah antara golongan

miskin dan kaya.

Keuangan dan pajak

Pada tahun awal sejak dideklarasi sebagai

Negara, madinah hampir tidak memiiki sumber

pendapatan ataupun pengeluaran Negara. Seluruh

tugas Negara dilkukan secara gotong royong dan

sukarela. Rasulullah saw sendiri adalah seorang

kepala Negara yang juga merangkap sebagai ketua

mahkamah agung, mufti besar, panglima perang

tertinggi, serta penanggung jawab administrasi

Negara. Ia tidak memproleh gaji dari Negara

maupun masyarakat, kecuali hadiah-hadiah kecil

pada umumnya berupa bahan makanan. Dan pada

masa itu juga belum ada tentara dalam bentuk

formal maupun tetap. Setiap muslim yang memiliki

fisik yang kuat dan mampu berperang bisa menjadi

tentara. Mereka tidak memperoleh gaji tetap tapi

diperbolehkan mendapat harta dari hasil rampasan

perang, seperti senjata, kuda, unta, dan barang-

barang bergerak lainnya

e. Sumber-sumber pendapatan Negara di masa

Rasulullah SAW

Berdasarkan jenisnya

Pendapatan primer:

Ghanimah : pendapatan dari hasil perang.

Fa’i : harta peninggalan suku bani nadhir.

Kharaj : pajak atas tanah yang dipungut kepada non-

muslim ketika khaibar dilakukan pada tahun ke-7

Page 28: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

25

hijriyah, jumlah kharaj dari tanah tetap, yaitu

setengah dari hasil produksi.

Waqf

Ushr : zakat dari hasil pertanian termasuk buah-

buahan

Jizyah : pajak perkepala yang dipungut oleh

pemerintah islam dari orang-orang yang bukan islam

sebagai imbalan bagi keamanan diri mereka.

Pendapatan skunder:

Uang tembusan

Pinjaman

Amwal fadhla

Nawaib

Shodaqoh lain seperti kurban dan kaffarat

Hadiah

Berdasarkan sumbernya

Muslim : zakat, ushr, zakat fitrah, waqf, amwal fadhl,

nawaib, shodaqoh lain, dan khums.

Non-muslim : jizyah, kharaj, ushr ( 5% )

Umum : ghanimah, fa’i, uang tebusan, pinjaman dari

muslim atau non-muslim, dan hadiah dari pemimpin

atau pemerintah

f. Pengeluaran Negara di masa Rasulullah SAW

Primer:

pembiayaan pertahanan, seperti persenjataan, unta,

kuda, dan persediaan.

Pembiayaan gaji untuk wali, qadi, guru, imam,

muadzin, dan pejabat Negara lainya.

Pembayaran upah kepada para sukarelawan.

Page 29: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

26

Pembayaran utang Negara.

Skunder

Bantuan untuk orang belajar agama di madinah.

Hiburan untuk delegasi keagamaan.

Hiburan untuk para utusan suku dan Negara serta

biaya perjalanan mereka.

Pembayaran utang untuk orang yang meninggal

dalam keadaan miskin.

Pembayaran tunjangan untuk sanak saudara

Rasulullah saw.

4. Kebijakan moneter dalam ekonomi islam

Seperti yang telah disebutkan dalam bab pendahuluan

diatas bahwa Kebijakan Moneter adalah suatu usaha

dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar

dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui

pengaturan jumlah uang yang beredar dalam

perekonomian.Sasaran yang ingin dicapai adalah

memelihara kestabilan nilai uang baik terhadap factor

internal maupun eksternal. Stabilitas nilai uang

mencerminkan stabilitas harga yang pada akhirnya akan

mempengaruhi realisasi pencapaian tujuan pembangunan

suatu Negara, seperti pemenuhan kebutuhan dasar,

pemerataan distribusi,perluasan kesempatan kerja,

pertumbuhan ekonomi riil yang optimum dan stabilitas

ekonomi.

Secara prinsip, tujuan kebijakan moneter islam tidak

berbeda dengan tujuan kebijakan moneter konvensional

yaitu menjaga stabilitas dari mata uang (baik secara

internal maupun eksternal) sehingga pertumbuhan

ekonomi yang merata yang diharapkan dapat tercapai.

Stabilitas dalam nilai uang tidak terlepas dari tujuan

ketulusan dan keterbukaan dalam berhubungan dengan

Page 30: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

27

manusia. Hal ini disebutkan AL Qur’an dalam

QS.Al.An’am:152

ل اوفوأ ك يل كو ل لل طللقلك كوال لل

“……. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan

dengan adil. …”

Mengenai stabilitas nilai uang juga ditegaskan

oleh M. Umar Chapra (Al Quran Menuju Sistem

Moneter yang Adil), kerangka kebijakan moneter dalam

perekonomian Islam adalah stok uang, sasarannya

haruslah menjamin bahwa pengembangan moneter yang

tidak berlebihan melainkan cukup untuk sepenuhnya

dapat mengeksploitasi kapasitas perekonomian untuk

menawarkan barang dan jasa bagi kesejahteraan Sosial

Umum.Pelaksanaan kebijakan moneter (operasi moneter)

yang dilakukan otoritas moneter sebagai pemegang

kendali money supply untuk mencapai tujuan kebijakan

moneter dilakukan dengan menetapkan target yang akan

dicapai dan dengan instrumen apa target tersebut akan

dicapai.

5. Instrument Kebijakan Moneter

Setiap kebijakan pastinya memerlukan instrument

dalam mencapai tujuan-tujuanya,adapun instrument

tersebut adalah:

a. Instrument Kebijakan Moneter Monvensional

Instrumen-instrumen pokok dari kebijakan moneter

dalam teori konvensional antara lain adalah:

Kebijakan Pasar Terbuka(Open Market Operation)

Kebijakan membeli atau menjual surat berharga

atau obligasi di pasar terbuka. Jika bank sentral

ingin menambah suplai uang maka bank sentral

akan membeli obligasi, dan sebaliknya bila akan

Page 31: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

28

menurunkan jumlah uang beredar maka bank

sentral akan menjual obligasi.

Penentuan Cadangan Wajib Minimum(Reserve

Requirement)

Bank sentral umumnya menentukan angka rasio

minimum antara uang tunai (reserve) dengan

kewajiban giral bank (demand deposits), yang biasa

disebut minimum legal reserve ratio. Apabila bank

sentral menurunkan angka tersebut maka dengan

uang tunai yang sama, bank dapat menciptakan

uang dengan jumlah yang lebih banyak daripada

sebelumnya.

Penentuan Discount Rate

Bank sentral merupakan sumber dana bagi bank-

bank umum atau komersial dan sebagai sumber

dana yang terakhir (the last lender resort). Bank

komersial dapat meminjam dari bank sentral dengan

tingkat suku bunga sedikit di bawah tingkat suku

bunga kredit jangka pendek yang berlaku di pasar

bebas. Discount rate yang bank sentral kenakan

terhadap pinjaman ke bank komersial

mempengaruhi tingkat keuntungan bank komersial

tersebut dan keinginan meminjam dari bank sentral.

Ketika discount rate relatif rendah terhadap tingkat

bunga pinjaman, maka bank komersial akan

mempunyai kecendrungan untuk meminjam dari

bank sentral.

Moral Suasion Kebijakan Bank Sentral yang bersifat

persuasif berupa himbauan/bujukan moral kepada

bank

Instrumen-instrumen konvensional yang

mengandung unsur bunga (bank rates, discount

Page 32: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

29

rate, open market operation dengan sekuritas bunga

yang ditetapkan didepan) tidak dapat digunakan

pada pelaksanaan kebijakan moneter berbasis

Islam.

b. Instrument Kebijakan Moneter Islam

Instrument yang di perlukan dalam kebijakan moneter

Islam diharapkan tidak hanya akan membantu

mengatur penawaran uang seirama terhadap

permintaan rill terhadap uang, tetapi juga memenuhi

kebutuhan untuk membiyayai deficit pemerintah yang

benar-benar rill dan mencapai sasaran sosioekonomi

masyarakat Islam lainnya. Terdapat sejumlah elemen

untuk mengatur hal ini. Diantaranya (chapra, 2000):

Saham public terhadap deposito unjuk (uang giral)

Cadangan wajib resmi

Pembatas kredit

Alokasi kredit(pembiayaan)yang beralokasi kepada

nilai

Instrument factory(anjang piutang)

6. Posisi Bank Sentral Dalam Islam

Dalam ekonomi konvensional, bank sentral berfungsi

sebagai lembaga yang bertanggung jawab mengatur

kelancaraan proses intermediasi, penyaluran mata uang

dan yang tidak kalah pentingnya, bank sntral merupakan

“ lender of the last resort”. Bank sentral mulai berfungsi

sebagai pengelola kebijakan moneter di mulai ketika uang

kertas mulai menggantikan uang emas dan uang yang di

keluarkan oleh bank sentral tidak lagi di dukung dengan

cadangan emas.

Page 33: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

30

Konsep bank sentral dengan segala tanggung jawab

dan fungsinya ini, sesungguhnya tidak di kenal dalam

sejarah perekonomian Islam. Bahkan muhamad anwar

(dalam tamanni,2002) melihat keberadaan bank sentral

sebagai sesuatu yang tidak Islami, alasannya

pengeluaran vi’at money telah secara langsung

menciptakan seignorage kepada pemerintah dan proses

ini sekaligus mentransfer property rill dari masyarakat

kepada pihak berkuasa jelas ini sangat bertentangan

dengan apa yang di perintahkan oleh syariah,

sebagaimana firman Allah SWT:

“Dan jangalah sebahagian kamu memakan harta

sebahagian yang lain diantara kamu dengan jalan yang

bathil dan (jangalah) kamu membawa (urusan) harta itu

kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian

daripada harta benda orang lain dengan (jalan berbuat)

dosa, padahal kamu mengetahui.”

(Qa, Al-Baqarah ayat 188)

Tidak islaminya bank sentral ini terkait dengan

kegiatan pengedaran uang yang dilakukannya dimana

bank sentral sebagai tangan pemerintah, memperoleh

pendapatan yang tidak adil dari uang yang beredar, atau

seignorage. Seignorage adalah pendapatan yang di

terima dari mencetak uang di mana nilai nominal uang

yang di cetak jauh lebih besar dari pada nilai kertas dan

biaya pencetakannya.

Fungsi bank sentral dan meninjaunya dengan

perspektif sejarah perekonomian islam. Pertama fungsi

mencetak uang atau currency . kedua, sebagai pengawas

lembaga-lembaga keuangan yang ada dan juga

mengelola sistem keuangan Negara agar senantiasa

setabil dan terarah.

Page 34: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

31

Dilihat dari kacamata pertama maka aspek

pengawasan dan resulasi sector keuangan perbankan ini

akan jatuh ke dalam kewenangan para muhtasib, atau

pengawas pasar keuangan.Muhtasib dan lembaganya,

hisbah mempunyai tugas yang relative sempit dan

terbatas. Di antaranya menurut Essid (1995, halaman

188) dalam tamanni (2002) adalah mengawasi pasar,

mengontrol timbangan dan sukatan, menjaga dari

tindakan penipuan, mengaturharga, arbitrasi konflik

antara penjual dan pembeli dan bahkan termasuk juga

mengawasi jalan-jalan di perkotaan (urban roods).

7. Manajemen Moneter Islam

Dasar pemikiran ini adalah terciptanya stabilitas

permintaan uang dan mengarahkan pemerintahan uang

tersebut kepada tujuan yang penting dan produktif

sehingga, setiap instrument yang akan mengarahkan

kepada instabilitas dan pengalokasian sumber dana yang

tidak produktif akan di tinggalkan.Sesuai dengan ajaran

Islam, manajemen moneter yang efisien dan adil tidak

berdasarkan pada mekanisme bunga, melainkan dengan

menggunakan instrument utama yaitu:

Value Judgement yang dapat menciptakan suasana

yang memungkinkan alokasi dan distribusi sumber

yang sesuai dengan ajaran Islam. Pada dasarnya

sumber daya merupakan amanah dari Allah yang

pemanfaatannya dilakukan secara efisien dan

efektif. Berdasarkan nilai-nilai Islam, permintaan

uang harus dimanfaatkan untuk memenuhi

kebutuhan dasar dan investasi yang produktif bukan

untuk konsumsi yang berlebihan, pengeluaran-

pengeluaran non produktif dan spekulatif.

Page 35: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

32

Kelembagaan yang berkaitan dengan kegiatan

social ekonomi dan politik yang salah satunya dapat

menciptakan mekanisme harga yang dapat

meningkatkan efisiensi dalam pemanfaatan sumber.

Kelembagaan yang berkaitan dengan kegiatan

social ekonomi dan politik yang salah satunya dapat

menciptakan mekanisme harga yang dapat

meningkatkan efisiensi dalam kesempatan kerja dan

pemenuhan kebutihan dasar.

Untuk menciptakan keseimbangan antara

money demand dan money supply banyak

pendekatan praktis yang dapat digunakan untuk

memperkirakan permintaan uang yang konsisten

dengan realisasi pencapaian tujuan sosio ekonomi

dengan kerangka stabilitas harga dan kemudian

memantapkan rentangan target pertumbuhan

penawaran uang yang akan membantu tercapainya

kecukupan permintaan ini secara memungkinkan.

Pentargetan moneter sebanding dengan perputaran

uang yang dapat diprediksikan secara nalar pada

periode yang tepat.

Page 36: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

33

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Salah satu solusi penting yang harus diperhatikan

pemerintahan dalam memulihkan ekonomi Indonesia adalah

penerapan ekonomi syari’ah. Ekonomi syari’ah memiliki

komitmen yang kuat pada pengentasan kemiskinan,

penegakan keadilan pertumbuhan ekonomi, penghapusan

riba, dan pelarangan spekulasi mata uang sehingga

menciptakan stabilitas perekonomian. Ekonomi syari’ah

yang menekankan keadilan, mengajarkan konsep yang

unggul dalam menghadapi gejolak moneter dibanding sistem

konvesional. Ke depan pemerintah perlu memberikan

perhatian besar kepada sistem ekonomi Islam yang telah

terbukti ampuh dan lebih resisten di masa krisis.

Aplikasi ekonomi Islam bukanlah untuk kepentingan

ummat Islam saja. Penilaian sektarianisme bagi penerapan

ekonomi Islam seperti itu sangat keliru, sebab ekonomi Islam

yang konsen pada penegakan prinsip keadilan dan

membawa rahmat untuk semua orang tidak diperuntukkan

bagi ummat Islam saja, dan karena itu ekonomi Islam bersifat

inklusif. Pemerintah harus melihat ekonomi syari’ah dalam

konteks penyelamatan eknonomi nasional.

B. Saran

Ekonomi islam atau ekonomi syariah saat ini sedang ramai di

perbincangkaan, bahkan sudah banyak masyarakat

menginginkan penerapannya pada perekonomian indonesia.

Penerapan ekonomi islam sendiri menurut kelompok kami

Page 37: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

34

merupakan perbaikan perekonomian Indonesia, dengan

segala prinsip-prinsip yang mengaturnya.

Oleh karena itu, pemerintah hendaknya bisa menyentakkan

dan membuka mata untuk melirik dan menerapkan ekonomi

syariah sebagai solusi perekonomian Indonesia. Pemerintah

harus melihat ekonomi syari’ah dalam konteks penyelamatan

ekonomi Nasional.

Sehubungan dengan itu, pembentukan Dewan Ekonomi

Nasional (DEN) perlu kembali diwujudkan dengan

memasukkan para pakar ekonomoi syariah di dalamnya.

Ekonomi syariah di Indonesia telah menunjukkan

ketangguhannya di masa krisis dan lagi pula dalam praktek

perekonomian di Indonesia selama ini, Indonesia sudah

menerapkan dual system, yakni konvensional dan sistem

ekonomi syari’ah, terutama yang berkaitan dengan lembaga

perbankan dan keuangan.

Page 38: MAKALAH - aku  · PDF fileMAKALAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Seminar Akuntansi Syariah Dosen : Euis Rosidah,S.E,M.Ak ... PENDAHULUAN A. Latar Belakang

35

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor.

https://www.google.com/-

q=keseimbangan+sistem+perekonomian+tiga+sektor

Istanto, A. 2013. Ekonomi Makro.

http://syariah99.blogspot.com/2013/05/ekonomi-makro-ekonomi-3-

sektor.html

Novitasari, N. 2012. Perekonomian 3 Sektor.

http://homezwork.com/-143264.htm

Sadono Sukirno, Teori Pengantar Ekonomi Makro, Ed. 3, (Jakarta :

PT Rajawali Pers, 2010), Hal. 150 – 159.

Satrio, K. 2013. Makro Makalah 3 Sektor.

http://www.scribd.com/doc/105460815/Tgs-Makro-Makalah-3sektor

Wiliandri, R. 2012. Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor.

http://rulywiliandri.files.wordpress.com/2012/09/keseimbangan-

ekonomi-tiga-sektor4.pdf

http://henipratiwi33.blogspot.com/2013/12/makalah-perekonomian-

3-sektor.html

http://maknyus-

wwwstarangelcom.blogspot.com/2012/02/perekonomian-dan-

multiplier.html

http://kontencampuran.blogspot.com/2013/02/masalah-dan-

kebijakan-dalam-ekonomi.html