Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh- tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa. Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan Al-Quran terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya. Dalam pandangan akhlak Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya. Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan manusia bertanggung jawab, sehingga ia tidak melakukan perusakan, bahkan dengan kata lain, "Setiap perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia sendiri." B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana alam sebagai rahmat dan karunia Allah SWT? 2. Bagaimana memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan? 1

description

makalah akhlak

Transcript of Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

Page 1: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang berada di sekitar

manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa. Pada

dasarnya, akhlak yang diajarkan Al-Quran terhadap lingkungan bersumber dari fungsi

manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dengan

sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman,

pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya.

Dalam pandangan akhlak Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum

matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi

kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya. Ini berarti manusia

dituntut untuk mampu menghormati proses-proses yang sedang berjalan, dan terhadap semua

proses yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan manusia bertanggung jawab,

sehingga ia tidak melakukan perusakan, bahkan dengan kata lain, "Setiap perusakan terhadap

lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia sendiri."

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana alam sebagai rahmat dan karunia Allah SWT?

2.      Bagaimana memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan?

3.      Bagaimana memanfaatkan SDA dan lingkungan secara proporsional?

4.      Bagaimana bencana alam dan kearifan manusia?

C.    Tujuan

1.      Untuk mendeskripsikan alam sebagai rahmat dan karunia Allah SWT

2.      Untuk mengetahui cara memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan

3.      Untuk mengetahui cara memanfaatkan SDA dan lingkungan secara proporsional

4.      Untuk mengetahui bencana alam yang terjadi dan kearifan manusia

1

Page 2: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

D.    Manfaat

1.      Menambah wawasan kita terutama yang menyangkut dengan lingkungan, seperti alam

sebagai rahmat dan karunia Allah SWT, cara memelihara kebersihan dan kesehatan

lingkungan, cara memanfaatkan SDA dan lingkungan secara proporsional, dan bencana alam

yang terjadi dan kearifan manusia.

2.      Sebagai bahan referensi bagi kita semua dalam meningkatkan pengetahuan kita mengenai

akhlak terhadap lingkungan.

2

Page 3: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Alam sebagai rahmat dan karunia Allah SWT

Binatang, tumbuhan, dan benda-benda tak bernyawa semuanya diciptakan oleh Allah

SWT dan menjadi milik-Nya, serta semua memiliki ketergantungan kepada-Nya. Keyakinan

ini mengantarkan sang Muslim untuk menyadari bahwa semuanya adalah "umat" Tuhan yang

harus diperlakukan secara wajar dan baik.

Karena itu dalam Al-Quran surat Al-An'am (6): 38 ditegaskan bahwa binatang melata

dan burung-burung pun adalah umat seperti manusia juga, sehingga semuanya --seperti

ditulis Al-Qurthubi (W. 671 H) di dalam tafsirnya-- "Tidak boleh diperlakukan secara

aniaya."

Tuhan ini mengundang seluruh manusia untuk tidak hanya memikirkan kepentingan

diri sendiri, kelompok, atau bangsa, dan jenisnya saja, melainkan juga harus berpikir dan

bersikap demi kemaslahatan semua pihak. Ia tidak boleh bersikap sebagai penakluk alam atau

berlaku sewenang-wenang terhadapnya. Memang, istilah penaklukan alam tidak dikenal

dalam ajaran Islam. Istilah itu muncul dari pandangan mitos Yunani. Yang menundukkan

alam menurut Al-Quran adalah Allah. Manusia tidak sedikit pun mempunyai kemampuan

kecuali berkat kemampuan yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.

Mahasuci Allah yang menjadikan (binatang) ini mudah bagi kami, sedangkan kami

sendiri tidak mempunyai kemampuan untuk itu (QS Az-Zukhruf [43]: 13) Jika demikian,

manusia tidak mencari kemenangan, tetapi keselarasan dengan alam. Keduanya tunduk

kepada Allah, sehingga mereka harus dapat bersahabat.

Al-Quran menekankan agar umat Islam meneladani Nabi Muhammad saw yang

membawa rahmat untuk seluruh alam (segala sesuatu). Untuk menyebarkan rahmat itu, Nabi

Muhammad saw bahkan memberi nama semua yang menjadi milik pribadinya, sekalipun

benda-benda itu tak bernyawa. "Nama" memberikan kesan adanya kepribadian, sedangkan

kesan itu mengantarkan kepada kesadaran untuk bersahabat dengan pemilik nama. Nabi

Muhammad saw telah mengajarkan : "Bertakwalah kepada Allah dalam perlakuanmu

terhadap binatang, kendarailah, dan beri makanlah dengan baik."

Dan Dia (Allah) menundukkan untuk kamu; semua yang ada di langit dan di bumi

semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya (QS Al-Jatsiyah [45]: 13). Ini berarti bahwa alam raya

telah ditundukkan Allah untuk manusia. Manusia dapat memanfaatkannya dengan sebaik-

3

Page 4: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

baiknya. Namun pada saat yang sama, manusia tidak boleh tunduk dan merendahkan diri

kepada segala sesuatu yang telah direndahkan Allah untuknya, berapa pun harga benda-benda

itu. Ia tidak boleh diperbudak oleh benda-benda itu. Manusia dalam hal ini dituntut untuk

selalu mengingat-ingat, bahwa ia boleh meraih apa pun asalkan yang diraihnya serta cara

meraihnya diridhoi Allah SWT, sesuai dengan kaidah kebenaran dan keadilan. Akhirnya kita

dapat mengakhiri uraian ini dengan menyatakan bahwa keberagamaan seseorang diukur dari

akhlaknya. Nabi bersabda : "Agama adalah hubungan interaksi yang baik."Beliau juga

bersabda: "Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (amal) seorang mukmin pada

hari kiamat, melebihi akhlak yang luhur. (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi).

B.      Memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan

      Pengertian kebersihan lingkungan

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah,

dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau

infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen,

dan bahan kimia berbahaya.

Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienes yang baik. Manusia perlu

menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak

menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain.

Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci

tangan, dan memakai pakaian yang bersih, Mencuci adalah salah satu cara menjaga

kebersihan dengan memakai air dan sejenis sabun atau deterjen. Mencuci tangan dengan

sabun atau menggunakan produk kebersihan tangan merupakan cara terbaik dalam mencegah

penularan influenza dan batuk-pilek.

Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai

sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot

rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan

(misalnya dengan abu gosok), membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang

sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan

membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.

Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan

manusia. Kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan kamar bedah di rumah sakit,

sedangkan kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik

semikonduktor yang bebas debu.

4

Page 5: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya,

debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi

perdebatan dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah

kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat.

Problem tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat

selalu tidak sadar akah hal kebersihan lingkungan. Tempat pembuangan kotoran tidak

dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit, penyakit

usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang

golongan keluarga ekonomi lemah. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak secara

umum pun menjadi terhambat.

         Cara memelihara kebersihan lingkungan:

Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana

menjaga kebersihan lingkungan, Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk

memberikan pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan

lingkungan, Sertakan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan,

Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda, Pekerjakan petugas kebersihan

lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap bulannya, Sosialisakan kepada

masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan non

organic, Pelajari teknologi pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat dimanfaatkan

kembali untuk pupuk, Kreatif, Dengan membuat souvenir atau kerajinan tangan dengan

memanfaatkan sampah, Atur jadwal untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.

      Pengertian Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan

dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat

dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat.

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus

menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan

ekologis. Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu kesehatan mayarakat.

      Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat

1.      Keadaan Air

Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan air

tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri

yang di dalam air tersebut mati.

2.      Keadaan Udara

5

Page 6: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen

dan di dalamnya tidka tercear oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat

carbondioksida).

3.      Keadaan tanah

Tanah yang sehat adalah tamah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak

tercemar oleh zat-zat logam berat.

         Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1.      Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai

2.      Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

3.      Mengolah tanah sebagaimana mestinya

4.      Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

         Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1.      Mengurangi Pemanasan Global.Dengan menanam tumbuhan sebanyak-banyaknya pada

lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan global, karbon, zat O2

(okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang

menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat

O2 yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas.

2.      Menjaga Kebersihan Lingkungan. Dengan lingkungan yang sehat maka kita harus menjaga

kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari segala

penyakit dan sampah.Sampah adalah musuh kebersihan yang paling utama. Sampah dapat

dibersihkan dengan cara-cara sebagai berikut ;

Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang dapat dimakan

oleh zat-zat organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan

mengubur dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh sampah organik :Daun-daun

tumbuhan, Ranting-ranting tumbuhan, Akar-akar tumbuhan.

Membersihkan Sampah Non Organik Sampah non organik adalah sampah yang tidak

dapat hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat

dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.

C.    Memanfaatkan SDA dan lingkungan secara proporsional

Kehidupan manusia di muka bumi ini tidak terlepas dari peran serta lingkungan.

Sebagaimana manusia merupakan bagian dari lingkungan, bersama-sama dengan tumbuhan,

hewan, dan mikroorganisme yang telah menjadi satu mata rantai yang tidak akan terpisah.

6

Page 7: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

Untuk itulah, manusia harus memanfaatkan sumber daya alam secara tepat, agar lingkungan

tetap lestari.

Pengelolaan lingkungan hidup merupakan pengelolaan terpadu dalam pemanfaatan,

penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemuliaan, dan pengembangan

lingkungan hidup. Agar tujuan tersebut dapat tercapai perlu dilakukan hal-hal sebagai

berikut.

1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan

pembangunan manusia seutuhnya.

2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana agar seluruh sumber daya alam

digunakan oleh kepentingan orang banyak seproduktif mungkin dan menekan pemborosan

seminimal mungkin.

3. Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan hidup, oleh sebab itu pengembangan

sumber daya alam senantiasa harus disertai dengan usaha memelihara kelestarian tata

lingkungan.

4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi

sekarang dan mendatang.

5. Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 mengenai Analisis Dampak

Lingkungan diantaranya, memberikan kewajiban kepada para pengelola dan pemilik pabrik

untuk menyelenggarakan sebuah studi kelayakan teknis dan ekonomis serta analisis dampak

lingkungan yang dapat dipertanggungjawabkan.

6. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan

kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Dengan menerapkan pengelolaan lingkungan hidup akan terwujud kedinamisan dan

keharmonisan antara manusia dengan lingkungannya. Untuk mencegah dan menghindari

tindakan manusia yang semena-mena (eksploitasi) maka diterapkan kebijakan melalui

undang-undang lingkungan hidup.

Di Indonesia hal ini dapat dikaji dalam pengelolaan lingkungan hidup dimana

dikatakan bahwa dengan diberlakukannya UU No. 4 Th. 1982 yang disempurnakan dan

diganti dengan UU No. 23 Th. 1997, masalah lingkungan hidup telah menjadi faktor penentu

dalam proses pengambilan keputusan pemanfaatan dan pengolahan SDA. Pembangunan tidak

lagi menempatkan SDA sebagai modal, tetapi sebagai satu kesatuan ekosistem yang di

dalamnya berisi manusia, lingkungan alam dan/atau lingkungan buatan yang membentuk

kesatuan fungsional, saling terkait, dan saling tergantung dalam keteraturan yang bersifat

7

Page 8: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

spesifik, berbeda dari satu tipe ekosistem ke tipe ekosistem yang lain. Oleh sebab itu,

pengelolaan lingkungan hidup bersifat spesifik, terpadu, holistik dan berdimensi ruang.

Berdasarkan UU No. 23 Th. 1997 lingkungan hidup diartikan sebagai kesatuan ruang

dengan kesemua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan

perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia

serta makhluk hidup lainnya. Pengelolaan lingkungan hidup didefinisikan sebagai upaya

terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,

pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian

lingkungan hidup. Pada Bab II pasal 4 UU No. 23 Th. 1997 dikemukakan bahwa sasaran

pengelolaan lingkungan hidup adalah sebagai berikut.

1. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan

lingkungan hidup.

2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang mempunyai sikap dan tindak untuk melindungi serta membina lingkungan hidup.

3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa mendatang.4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup.5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.6. Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari dampak usaha

dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pasal 3 menyebutkan bahwa

usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting

terhadap lingkungan hidup meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam.

2. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tidak terbaharui.

3. Proses dan kajian yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, pencemaran

dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumber daya alam dalam

pemanfaatannya

4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan

buatan, serta lingkungan sumber daya.

5. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan

konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya.

6. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan dan jasad renik.

7. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non-hayati.

8

Page 9: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

8. Penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk

mempengaruhi lingkungan hidup.

9. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi dan dapat mempengaruhi pertahanan Negara

Pengeksploitasian terhadap sumber daya alam harus dilakukan secara proporsional,

tidak boleh berlebihan. Jika mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan maka

ekosistem lingkungan bisa rusak sehingga masyarakat setempat dan juga industri tersebut

akan mendapatkan dampak buruknya. Jika misalnya harus menebang pohon, maka dibarengi

dengan usaha penanaman kembali (reboisasi).

setiap lingkungan hidup yang ada di sekitar kita semuanya bermanfaat bagi kehidupan

manusia, mulai dari udara, air, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Udara sangat berguna bagi

kehidupan manusia yakni untuk bernafas, karena sedetik saja kita tidak bisa menghirup udara

untuk bernafas, maka hidup akan berakhir. Air sangat berguna untu minum, tidak sedikit

manusia yang mati karena kehausan, bahkan hewan dan tumbuh-tumbuhanpun akan mati bila

tidak ada air. Hewan, terutama hewan ternak yang halal, ada yang berguna untuk dimakan,

ada yang bermanfaat untuk dipergunakan tenaganya, seperti kerbau untuk membajak sawah,

kuda dan unta untuk kendaraan. Sedangkan tumbuh-tumbuhan berguna untuk dimakan,

seperti buah-buahan dan sayuran. Dan ada juga yang digunakan sebagai bahan bangunan dan

kayu bakar dan lain sebagainya.

Manusia sebagai khalifah fil ardh telah diperintakan Allah Swt.untuk memelihara,

melestarikan dan mempergunakan lingkungan hidup untuk kepentingan manusia itu sendiri.

Sebagaimana firman Allah Swt.dalam al Qur’an : 

ف�يه�ا م� ك �ع�م�ر� ت و�اس� ر�ض�� األ� م�ن� م� �ك أ �ش� �ن أ هو�

”Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu untuk

memakmurkannya” (Q.S.11: 61)

Az Zuhaily (1998) menafsirkan ayat tersebut, bahwa alam ini diciptakan untuk kita

dan kita diperintakan untuk melestarikan, memakmurkan dan memanfaatkannya dengan

sebaik-baiknya untuk kepentingan diri kita sendiri. Namun harus diingat, bahwa kita harus

menjaga keseimbangan alam dan lingkungan hidup. Janganlah kita membuat kerusakan di

muka bumi ini, tidak boleh mengeksploitasi alam hanya untuk kepentingan nafsu serakah.

9

Page 10: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

Misalnya menebang pohon seenak udelnya tanpa menanam kembali pohon sebagai

pengantinya. Karena itu akan mengakibatkan bencana bagi manusia itu sendiri.

D.    Bencana alam dan kearifan manusia

Setiap kali muncul/terjadi suatu bencana, sering orang bertanya-tanya, ada apa dengan

bencana? Setiap orang beragam dalam menjawab pertanyaan seperti ini. Ada yang menjawab,

terjadi karena pergeseran lempengan-lempengan yang ada di dasar laut, sehingga berpotensi

menimbulkan gempa tektonik dan tsunami. Ada lagi yang menjawab, mungkin karena alam

sudah tidak bersahabat dengan kita. Bahkan ada yang lebih radikal lagi jawabannya, karena

alam sudah terlalu sering disakiti, dirusak, dizholimi (dieksploitasi) oleh manusia, maka alam

itu marah yang membabi buta. Dan kalau alam itu sudah marah dan murka maka dampaknya

adalah kepada manusia itu sendiri.

Semua jawaban di atas apabila disimpulkan, karena umat manusia sudah tidak lagi

memelihara dan menjaga akhlak yang baik terhadap alam dan lingkungan hidup yang ada di

sekitarnya. Sudah bosan rasanya telinga kita mendengar berita-berita yang menggambarkan

tentang prilaku manusia yang berbuat tidak adil terhadap alam dan lingkungan.

Padahal dampak dari perbuatannya itu akan kembali lagi kepada manusia itu sendiri.

Sebut saja misalnya penebangan liar (penggundulan) hutan tanpa memperhatikan undang-

undang yang berlaku, mengakibatkan banjir bandang dan longsor. Membakar hutan secara

ilegal, untuk kepentingan oknum para pengusaha Kelapa Sawit, mengakibatkan asap tebal

dimana-mana bahkan sampai ke negara tetangga. Dan pengeboran minyak tanpa

memperhatikan peraturan yang berlaku, berdampak luapan lumpur yang tidak terkendali

seperti di Sidoarjo dan lain-lain. Kenapa manusia tega berbuat demikian? Allah Swt.

berfirman dalam Al-Qur’an:

�مس�و�م�ة� ال �ل� �خ�ي �ف�ض�ة�و�ال و�ال �ط�ر�ة�م�ن�الذ�ه�ب� �مق�ن �اط�ير�ال �ق�ن �ين�و�ال �ن �ب .س�اء�و�ال الن م�ن� الش�ه�و�ات� �اس�حب0 �لن .ن�ل زي

�ا �ي الد0ن �اة� �ح�ي ال �اع م�ت �ك� ذ�‌:ل �ح�ر�ث�‌ �و�ال �ع�ام �ن �و�األ�  

” Telah dihiasi pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,

yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta benda yang banyak dari jenis emas, perak, kuda

pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia ” (Q.S.

3:14). 

10

Page 11: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

Ayat ini mengisyaratkan bahwa setiap manusia diberi potensi hawa nafsu untuk

mendapatkan rasa cinta kepada wanita cantik, ingin memiliki harta benda yang banyak

seperti emas, perak, kuda pilihan (kendaraan mewah), binatang ternak dan sawah ladang (Az-

Zuhaily:1998) Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan semuanya itu, walaupun dengan

berbagai cara, tidak peduli apakah cara yang digunakan itu merusak alam dan lingkungan

atau tidak yang penting bagi dirinya bahwa tujuan itu tercapai. Maka dari sinilah awal mula

proses terjadinya kerusakan alam yang mengakibatkan bencana yang sangat dasyat di negeri

ini.

Islam memandang bahwa segala musibah yang terjadi di alam ini akibat perbuatan

manusia itu sendiri. Seperti dalam firman Allah Swt.:

�ر�ج�عون� �هم�ي �ع�ل وال �ذ�يع�م�ل ال �ع�ض� ذ�يق�هم�ب �ي �اس�ل �د�يالن �ي أ �ت� �س�ب �م�اك ب �ح�ر� �ب �ر.و�ال �ب ف�يال �ف�س�اد ال ظ�ه�ر�“ Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan

manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka,

agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Q.S. 30: 41)

Dalam ayat ini menjelaskan bahwa musibah yang terjadi baik di daratan maupun di

lautan akibat ulah manusia yang mengumbar hawa nafsunya untuk kepentingan dirinya. Dan

musibah sengaja Allah Swt. timpahkan kepada manusia agar manusia kembali ke jalan

Tuhannya yakni jalan yang benar.

bila mempergunakan lingkungan hidup di jalan yang dimurkai Allah Swt., misalnya

membiarkan bumi (tanah) dan berbagai macam kemaksiatan tumbuh subur di negeri ini, para

pemimpin negara banyak yang korupsi, kaum muda-mudi tidak risih memamerkan auratnya

di depan umum, tayangan TV penuh dengan pornografi dan pornoaksi, maka jangan heran

bila bencana silih berganti, sebagai peringatan dari Allah Swt. na’udzu billah min dzalik. 

berakhlakulkarimah dengan lingkungan hidup adalah berani memelihara,

melestarikan, dan memanfaatkannya untuk kepentingan manusia dalam rangka menuju ridho

Allah Swt. Dan apabila dipergunakan untuk sebaliknya. Maka bersiap-siaplah menerima

bencana yang maha dahsyat, seperti dijanjikan dalam al Qur’an :

�ع�ق�اب� ال ش�د�يد �ه� الل ��ن �مواأ و�اع�ل ‌Lة�خ�اص م� �ك �موام�ن ظ�ل �ذ�ين� ال ��ن ص�يب ت ال� Lة� �ن ف�ت �قوا �و�ات“ Dan hendaklah kalian takut akan fitnah (bencana) yang tidak khusus menimpa orang-orang

yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya”

(Q.S.8: 25).

11

Page 12: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

Manusia di muka bumi ini adalah khalififah, yang diberi kemampuan oleh Allah

untuk mengelola, merawat dan mendaya gunakan dengan sebaik-baiknya, apabila manusia

sebagai khalifah tak mumpu mengelolanya dengan baik maka akan munculah musibah-

musibah dari hukum alam ini yang susah sekali untuk mengelakkannya. , sekedar contoh

apabila manusia membabat habis hutan maka yang terjadi adalah banjir besar yang bisa

meluluh lantakan orang yang tak bersalah sekalipun.

Namun disana terdapat juga musibah yang tidak disebabkan oleh ulah manusia dalam

mengelola bumi, Angin yang tadinya mendistribusi awan (QS al-Baqarah/2:164) dan

menyebabkan penyerbukan dalam dunia tumbuh-tumbuhan (Q.S. al-Kahfi/18:45), tiba-tiba

tampil begitu ganas memorak-porandakan segala sesuatu yang dilalewatinya (QS

Fushshilat/41:16).

Gunung-gunung yang tadinya sebagai pasak bumi (QS al-Naba'/78:7), tiba-tiba

memuntahkan debu, lahar panas, dan gas beracun (QS al-Mursalat/77:10 atau yang baru saja

menimpa saudara-saudara kita di jawa tengah ketika lempengan-lempengan bumi bergeser

maka terjadilah gempa yang tidak terduga.

Bencana seperti ini adalah merupakan ujian bagi kita semua, karena musibah ini telah

menimpa tidak saja bagi orang yang berdosa tapi juga bagi orang yang beriman. Mereka

menanggung penderitaan yang sama, marilah kita menghindarkan anggapan bahwa ini

merupakan azab atas dosa-dosa yang diperbuat oleh para korban sendiri., disaat kita

menganggap ini azab, maka bagi korban yang menderita  akan mendapatkan kesusahan dua

kali, pertama musibah itu sediri dan yang kedua adalah suudlon kita, tentunya ungkapan-

ungkapan itu akan menyudutkan bagi yang terkena musibah. Cara kerja azab Tuhan di dalam

Alquran hanya menimpa kaum yang durhaka dan tidak menimpa atau mencederai orang-

orang yang shaleh dan taat pada Tuhan. Sedangkan cara kerja mushibah dan bala tidak

membedakan satu sama lainnya.

Memang telah terdapat ayat-ayat yang menerangkan tentang azab umat—umat

terdahulu Bentuk azab itu antara lain:

1) banjir besar (mungkin ini gelombang tsunami pertama) seperti yang ditimpakan pada umat Nabi Nuh;2) bencana alam dahsyat berupa suara yang menggemuruh seperti yang ditimpakan kepada umat Nabi Syu'aib;3) tanah longsor dahsyat seperti yang ditimpakan kepada umat Nabi Luth;

Meski demikian Secara historis, Nabi Muhammad adalah seorang nabi yang tidak

pernah sekalipun mendoakan ummatnya agar celaka. Dia tidak pernah menghadapi kondisi

12

Page 13: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

psikologis yang sangat mengecewakan dan menyerah dalam berda’wah pada umatnya, Maka,

dia tidak pernah berdoa minta azab kepada Allah bagi kaum-kaumnya yang tidak taat.

Musibah adalah suatu keniscayaan yang melanda semua manusia, baik secara

perorangan maupun kelompok. Perasaan takut, lapar, kekurangan harta, jiwa, sampai

kekurangan buah-buahan yang dibutuhkan, selalu menyertai mereka yang terkena musibah.

البقرة ( �ر�ين� �ش.ر�الص�اب و�ب �م�ر�ات� �نفس�و�الث م�و�ال�و�األ�� �ق�صVم�ن�األ� �جوع�و�ن و�ال �خ�و�ف� �ش�ي�ءVم�ن�ال ب م� �ك و�ن �ل �ب �ن و�ل

البقرة) (155 �ه�ر�اج�عون� �ي �ل �اإ �ن و�إ �ه� �ل �ال �ن واإ ق�ال �ة\ �هم�مص�يب �ت ص�اب� �ذ�اأ إ �ذ�ين� ت� )156ال و�ا و و م� ه م� و و� و� ه� و� م� أ�ا

البقرة ( �دون� �مه�ت �ك�هم�ال �ئ و�ل و�أ .ه�م�و�ر�ح�م�ة\ )157م�ن�ر�ب

''Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan,

kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan, dan berikanlah kabar gembira kepada

orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka

mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Mereka itulah yang mendapat keberkahan

yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang

mendapat petunjuk.'' (QS Al-Baqarah (2): 155-157).

  Cara Menyikapi Bencana Alam

Pertama  : kita maknai bahwa peristiwa ini semua adalah semata-mata ujian dari sang maha

kuasa atas seluruh alam semesta ini, dan ketika kita bisa melaluinya maka Allah akan

menaikkan derajat keimanan kita.

Seperti sabda Rasulullah SAW, ''Siapa yang akan diberi limpahan kebaikan dari Allah, maka

diberi ujian terlebih dahulu.'' (HR Bukhari Muslim).

Yang kedua : Semua ujian haruslah kita hadapi dengan kesabaran,karena kesabaran adalah

sebuah tanda lulusnya sebuah ujian, seperti pada sebuah hadis : ''Sungguh menakjubkan

perkara orang yang beriman seluruh perkaranya menjadi baik. Ketika ditimpa musibah dia

bersabar, itu membawa kebaikan baginya. Dan ketika mendapatkan nikmat dia bersyukur dan

itu membawa kebaikan baginya.'' (Al-Hadist).

Yang ketiga : Bahwa seberat apapun ujian yang berupa musibah alam raya ini, kita yakin

Allah pasti sudah proprosional dalam mengujinya dan tidak akan melebihi dari kesanggupan

dalam menjalaninya bagi  orang yang tertimpa.

13

Page 14: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

ال� �ا �ن ب ر� �ت� ب �س� �ت اك م�ا �ه�ا �ي و�ع�ل �ت� ب �س� ك م�ا �ه�ا ل ع�ه�ا وس� ��ال إ ا Lف�س� ن �ه الل �ل.ف ك ي ال�

ع�ل�ى �ه �ت ح�م�ل �م�ا ك ا Lص�ر� إ �ا �ن �ي ع�ل �ح�م�ل� ت و�ال� �ا �ن ب ر� �ا �ن �خ�ط�أ أ و�� أ �ا ين �س� ن �ن� إ �ا ؤ�اخ�ذ�ن ت

�ا �ن ل و�اغ�ف�ر� �ا ع�ن و�اع�ف �ه� ب �ا �ن ل ط�اق�ة� ال� م�ا �ا �ن ح�م.ل ت و�ال� �ا �ن ب ر� �ا �ن �ل ق�ب م�ن� �ذ�ين� ال

البقرة ( �اف�ر�ين� �ك ال � �ق�و�م ال ع�ل�ى �ا ن ف�انصر� �ا ن م�و�ال� �ت� �ن أ �ا ح�م�ن )286و�ار�

''Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.'' (QS

Al-Baqarah (2): 286.

Keempat   : Apapun bentuk musibah yang di derita oleh seorang muslim,baik itu

berupa kesususahan, penderitaan maupun penyakit, Allah akan menghapus sebagian

kesalahan dan dosa, dengan demikian derajat para korban bencana akan mulia, bagi yang

meninggal dunia dia akan mati syahid dan bagi yang masih hidup tentunya dengan kesabaran

atas penderitaan itu Allah akan hapus sebagian kesalahan dan dosa dosanya.

Kelima bagi kita yang tidak secara langsung mengalami musibah itu, hendaknya kita

jadi peristiwa itu sebagai momentum untuk menyaksikan kebesaran dan keagungan Allah,

sehingga akan menguatkan iman kita pada sang pencipta alam semesta.

Marilah kita bayangkan apabila musibah itu menimpa diri kita sendiri, keluarga kita,

atau temen-teman kita, tentunya kita akan menderita dan susah menjalani cobaan besar ini.

Maka marilah kita bantu para korban bencana semaksimal mungkin karena sekecil apapun

bantuan itu akan sangat berharga sekali bagi kehidupan para korban yang masih hidup. Kita

berharap musibah ini akan membawa kebaikan-kebaikan dalam ridlo Allah. Kita semua

berduka atas musibah ini. Kita semua harus mohon ampun atas semua dosa. Namun, kita

tidak boleh mengeluh dan bersedih berkepanjangan serta kehilangan harapan pada Tuhan

Sembari bertobat dan mohon petunjuk Tuhan, mari kita baca hikmah dan pembelajaran dari

musibah ini.

Jalan terbaik menyikapi musibah adalah kita pasrahkan diri kita kepada Allah SWT

dengan sikap tawakkal dan tawaddhu’ serta bersabar. Mudah-mudahan banyak hikmah yang

bisa kita petik dan ambil pelajaran dalam mengarungi kehidupan ini.

Islam tidak memandang musibah itu adalah bentuk murkanya Allah, tapi adalah

teguran kepada umat-Nya, cobaan bagi orang-orang yang beriman dan pelajaran buat orang-

orang yang masih bergelimang dosa dan maksiat. Melalui musibah seyogianya dapat

mempertebal keimanan kita karena begitu mudahnya Allah SWT menunjukkan keperkasaan-

Nya kepada kita.

14

Page 15: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

Allah SWT berfirman: “Yang menjadikan kematian dan kehidupan, supaya Dia

menguji kamu, siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi

Maha Pengampun.” (QS Al-Mulk 2).

Ayat ini mengajarkan kita bahwa Allah SWT akan menguji kesabaran kita sebagai

orang beriman, sama halnya dengan orang-orang yang menempuh pendidikan, ada ujian yang

dilalui agar dapat lulus dengan hasil yang memuaskan.

Rasulullah SAW bersabda: “Jika Allah berkehendak positif kepada hamba-Nya, maka

Dia akan mendahulukan siksanya terhadap hamba-Nya, dan jika Allah berkehendak negatif

terhadap hamba-Nya, maka siksa akibat dosa-dosanya ditunda sampai ke akherat kelak.” (HR

Tirmidzi).

Sikap yang diajarkan Rasulullah SAW hendaknya senantiasa mampu kita terapkan

karena lima belas abad yang lalu Nabi mengalami banyak serangkaian musibah dan cobaan

ketika berupaya meyakinkan orang-orang kafir tentang kebenaran Islam. Cobaan dan

musibah datang silih berganti. Beliau dicela, dicaci maki dan hendak dibunuh. Tapi beliau

tidak pernah berputus asa dan menyurutkan langkah serta menganggap itu adalah “bencana”

sebagai bentuk ujian yang harus ia lalui. Nabi akhirnya dapat memetik hasil sempurna dari

perjuangannya: Islam dapat diterima.

Selain meneladani perilaku yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, kita harus

menyikapi musibah yang terjadi dan menimpa kita dengan tetap ber-husnuzzhan kepada

Allah SWT, berbaik sangka kepada-Nya dengan memandang serba positif terhadap

keputusan yang Dia ambil. Baik terhadap diri kita, orang lain dan alam seluruhnya.

Orang yang ber-husnuzzhan terhadap Allah SWT memiliki pandangan yang luas yang

didasari oleh keimanan yang tangguh. Ia meyakini bahwa segala keputusan atau takdir Allah

baik berupa kesenangan maupun yang menyusahkan tidak mungkin ditujukan-Nya untuk

menyengsarakan umat manusia. Keputusan Allah atas manusia tadi adalah bentuk dari

pendidikan, cobaan atau ujian untuk mengukur sejauhmana keimanan seseorang.

Bagi yang memiliki sifat husnuzzhan kepada Allah SWT, bila ia mendapat ujian

kenikmatan tidak sombong tetapi tetap tawaddhu’ dan bila mendapat musibah di kala sulit

tidak berkeluh kesah, tetap kukuh berprasangka baik kepada-Nya. Karena Allah tidak akan

memberikan beban kepada umat-Nya di luar kemampuan. Hal ini Allah tegaskan dalam

firman-Nya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, bukan kesusahan.” (QS Al-Baqarah

185).

Islam memberikan pedoman bagaimana menyikapi musibah (unheil:s.) sebagaimana

ditulis Ibrahim Anis dalam bukunya Al-Mu’jam Al-Wasith:

15

Page 16: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

         Iman dan ridha terhadap ketentuan Allah SWT. Sebagai orang yang beriman kita harus

mempunyai keyakinan bahwa setiap bencana dan musibah adalah benar datangnya dari Allah,

tidak mengaitkan dengan hal-hal lain seperti murkanya makhluk halus yang menunggu

tempat tersebut. Karena setiap musibah dan bencana yang menimpa kita adalah bentuk

pelajaran yang harus kita ambil hikmahnya.

         Sabar menghadapi musibah. Sabar (ergeben) adalah orang yang mampu menahan diri

terhadap bentuk ujian yang menimpa kita dan menerimanya dengan lapang dada. Karena

orang yang beriman itu bila dia ditimpa musibah akan tetap sabar dan bila dia diberi nikmat

akan tetap tawaddhu’ atau tidak sombong (aufgeblasen).

         Ada hikmah dibalik musibah. Setiap musibah dan bencana yang datang pasti mengandung

hikmah (weisheit: w.) yang tersembunyi. Bagi orang yang beriman menganggap itu

merupakan pelajaran atau mungkin Allah punya rencana dan maksud lain yang kita tahu

rahasia dibalik musibah tersebut.

         Tetap berikhtiar. Maksudnya tetap berusaha untuk memperbaiki keadaan atau

menghindarkan diri dari bencana yang menimpa tidak pasrah, menunggu dan diam saja. Kita

harus punya inisiatif untuk berbuat dan bertindak agar kita dapat keluar dari kesulitan yang

menghimpit.

         Bertobat. Tobat adalah kembali kepada Allah setelah kita melakukan maksiat atau kita

membersihkan semua kesalahan yang kita perbuat dengan jalan dekat kepada-Nya. Islam

tidak memandang manusia itu bagaikan malaikat tanpa berbuat dosa, tapi sebaik-baik

manusia itu adalah segera berhenti dari perbuatan dosa dan bertobat dari kesalahan yang

diperbuat.

         Memperbanyak doa dan dzikir. Selagi sedang ditimpa musibah kita dianjurkan

memperbanyak zikir karena dengan jalan tersebut dapat menentramkan hati dan

menghilangkan kegelisahan sambil berdoa supaya kita bisa keluar dari masalah tersebut. Nabi

SAW mengajarkan dalam doanya: “Allahumma jurnii khairon fii mushiibathii wa akhluf lii

khairan minhaa.” Artinya: “Ya Allah, berilah pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti

bagiku yang lebih baik daripadanya.” (HR Muslim).

         Tetap Istiqamah. Seorang muslim yang tangguh dalam menjalani cobaan yang diberikan

Allah, dia tetap konsisten dan teguh pendirian dalam menjalankan dan mengamalkan ajaran

Islam. Tidak lantas dengan ujian tersebut membuat ia semakin jauh dari ajaran agama bahkan

timbul penyakit stres atau mengambil jalan pintas bunuh diri.

16

Page 17: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Dia (Allah) menundukkan untuk kamu; semua yang ada di langit dan di bumi semuanya

(sebagai rahmat) dari-Nya (QS Al-Jatsiyah [45]: 13). Ini berarti bahwa alam raya telah

ditundukkan Allah untuk manusia. Manusia dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

2.      Cara memelihara kebersihan lingkungan:

Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat bagaimana

menjaga kebersihan lingkungan, Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk

memberikan pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan

lingkungan, Sertakan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan,

Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda, Pekerjakan petugas kebersihan

lingkungan dengan memberi imbalan yang sesuai setiap bulannya, Sosialisakan kepada

masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan non

organic

3.      Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

a. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai

b. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

c. Mengolah tanah sebagaimana mestinya

d. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

4.      Pengeksploitasian terhadap sumber daya alam harus dilakukan secara proporsional, tidak

boleh berlebihan. Jika mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan maka ekosistem

lingkungan bisa rusak sehingga masyarakat setempat dan juga industri tersebut akan

mendapatkan dampak buruknya.

5.      Cara menyikapi bencana : iman dan ridho terhadap ketentuan Allah SWT, sabar dalam

menghadapi musibah, ada hikmah dibalik musibah, tetap berikhtiar, bertobat, memperbanyak

do’a dan dzikir, tetap istiqomah.

B.     Saran

Marilah dengan bijak kita menyikapi musibah yang diberikan oleh Allah SWT dan tetap

berharap mudah-mudahan kita dijauhkan dari musibah dan bencana, dengan cara dalam

memanfaatkan SDA harus tetap memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan agar

tidak menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan dan walaupun sekarang banyak dari

saudara-saudara kita yang tengah berjuang mengatasinya, Ini adalah ladang pahala dan

17

Page 18: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

kesempatan buat kita untuk membantu meringankan beban mereka sambil berdoa semoga

saudara-saudara kita kuat dan mampu menghadapi ujian yang diberikan oleh Allah SWT.

18

Page 19: Makalah Akhlak Terhadap Alam Sekitar

 DAFTAR PUSTAKA

o   Dr. Rosihan Anwar, Akidah Akhlak, Pustaka Setia, Bandung, 2008

o   Kementrian Lingkungan Hidup RI, “HImpunan Peraturan Perundang-Undangan Lingkungan

Hidup”. Jakarta, 2002.

o   Drs. H. Ambo Asse, M.Ag. 2003. Al-Akhlak al-Karimah Dar al-Hikmah wa al-

Ulum.Makassar: Berkah Utami.

www.google.com

19