makalah agroklimatologi kapulaga

15
TUGAS TERSTRUKTUR “Pengelolaan Iklim Pada Tanaman Kapulaga (Amomum cardamomum)” PENDAHULUAN Tanaman kapulaga merupakan tanaman herbal yang membentuk rumpun, Kapulaga (Amomum cardamomum) selama ini dikenal sebagai rempah untuk masakan dan juga lebih banyak digunakan untuk campuran jamu. Di beberapa daerah kapulaga dikenal dengan nama kapol, palago, karkolaka, dan lain-lain. Orang Tionghoa menyebutnya pai thou kou (bahasa Tionghoa). Orang Yunani biasa menyebut cardamomom yang kemudian dilatinkan oleh orang Romawi menjadi cardamomum. Dalam bahasa Inggris disebut cardamom. Dalam bahasa Thai disebut krava, elaichi dalam bahasa Hindi, dan elakkaai dalam bahasa Tamil. Kapulaga merupakan tanaman tahunan berupa perdu dengan tinggi 1,5 m, berbatang semu, buahnya berbentuk bulat, membentuk anakan berwarna hijau. Mempunyai daun tunggal yang tersebar, berbentuk lanset, ujung runcing dengan tepi rata.Pangkal daun berbentuk runcing dengan panjang 25-35 cm dan lebar 10- 12 cm, pertulangan menyirip dan berwarna hijau (Maryani, 2003). Batang kapulaga disebut batang semu, karena terbungkus oleh pelepah daun yang berwarna hijau, bentuk batang bulat, tumbuh tegak, tingginya sekitar 1-3 m. Batang tumbuh

description

tentang agroklimatologi untuk budidaya tanaman Kapulaga

Transcript of makalah agroklimatologi kapulaga

Page 1: makalah agroklimatologi kapulaga

TUGAS TERSTRUKTUR

“Pengelolaan Iklim Pada Tanaman Kapulaga (Amomum cardamomum)”

PENDAHULUAN

Tanaman kapulaga merupakan tanaman herbal yang membentuk rumpun,

Kapulaga (Amomum cardamomum) selama ini dikenal sebagai rempah untuk

masakan dan juga lebih banyak digunakan untuk campuran jamu. Di beberapa

daerah kapulaga dikenal dengan nama kapol, palago, karkolaka, dan lain-lain.

Orang Tionghoa menyebutnya pai thou kou (bahasa Tionghoa). Orang Yunani

biasa menyebut cardamomom yang kemudian dilatinkan oleh orang Romawi

menjadi cardamomum. Dalam bahasa Inggris disebut cardamom. Dalam bahasa

Thai disebut krava, elaichi dalam bahasa Hindi, dan elakkaai dalam bahasa Tamil.

Kapulaga merupakan tanaman tahunan berupa perdu dengan tinggi 1,5 m,

berbatang semu, buahnya berbentuk bulat, membentuk anakan berwarna hijau.

Mempunyai daun tunggal yang tersebar, berbentuk lanset, ujung runcing dengan

tepi rata.Pangkal daun berbentuk runcing dengan panjang 25-35 cm dan lebar 10-

12 cm, pertulangan menyirip dan berwarna hijau (Maryani, 2003). Batang

kapulaga disebut batang semu, karena terbungkus oleh pelepah daun yang

berwarna hijau, bentuk batang bulat, tumbuh tegak, tingginya sekitar 1-3 m.

Batang tumbuh dari rizome yang berada di bawah permukaan tanah, satu rumpun

bisa mencapai 20-30 batang semu, batang tua akan mati dan diganti oleh batang

muda yang tumbuh dari rizoma lain (Sumardi, 1998).

Kapulaga berbunga majemuk, berbentuk bonggol yang terletak di pangkal

batang dengan panjang kelopak bunga 12,5 cm di kepala sari terbentuk elips

dengan panjang 2 mm, tangkai putik tidak berbulu, dan berbentuk mangkok.

Mahkota berbentuk tabung dengan panjang 12,5 mm, berwarna putih atau putih

kekuningan. Mahkota berbuah kotak dengan biji kecil berwarna hitam (Maryani,

2003).

Buahnya berupa buah kotak,terdapat dalam tandan kecil-kecil dan pendek.

Buah bulat memanjang, berlekuk, bersegi tiga, agak pipih, kadang-kadang

berbulu, berwarna putih kekuningan atau kuning kelabu.Buah beruang 3, setiap

Page 2: makalah agroklimatologi kapulaga

ruang dipisahkan oleh selaput tipis setebal kertas.Tiap ruang berisi 5-7 biji kecil-

kecil, berwarna coklat atau hitam, beraroma harum yang khas. Dalam ruang biji-

biji ini tersusun memanjang 2 baris, melekat satu sama lain (Sinaga, 2008). Buah

tersusun rapat pada tandan, terdapat 5-8 buah pada setiap tandannya. Bentuk buah

bulat dan beruang tiga, setiap buah mengandung 14-16 biji dan kulit buah berbulu

halus. Panjang buah mencapai 10-16 mm (Sumardi, 1998). Kapulaga di daerah

Sumatra dikenal dengan nama roude cardemon (Aceh), kalpulaga (Melayu),

pelage puwar (Minangkabau), di Jawa dikenal dengan nama palago (Sunda),

kapulaga (Jawa), Kapulaga (Madura), dan kapolagha (Bali). Di Sulawesi dikenal

dengan nama kapulaga (Makassar) dan gandimong (Bugis), Gardamungu Pelaga

(Malaysia), Luk grawan (Thailand), Cardamom (Inggeris) (Maryani, 2003).

Kedudukan taksonomi kapulaga menurut Backer dkk. (1968), sebagai berikut:

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Liliopsida

Bangsa : Zingiberales

Suku : Zingiberaceae

Marga : Amomum

Jenis : Amomum compactum Soland. ex Maton

Tanaman kapulaga berasal dari pegunungan Malabar, pantai barat

India.Tanaman ini laku di pasar dunia, sehingga banyak ditanam di Srilanka,

Thailand dan Guatemala, sedangkan di Indonesia, kapulaga mulai dibudidayakan

sejak tahun 1986. Tanaman kapulaga tergolong dalam herba dan membentuk

rumpun, sosoknya seperti tumbuhan jahe dan dapat mencapai ketinggian 2 - 3

meter dan tumbuh di hutan-hutan yang masih lebat (Anonim, 2011).Kapulaga

(Amomum compactum Soland. ex Maton) bersinonim dengan Amomum

cardamomum Willd dan Amomum kapulaga Sprague (Sinaga, 2008).

Kapulaga (A. Compactum) adalah tumbuhan asli dan endemik di wilayah

perbukitan di Jawa bagian barat. Kini ditanam dan mungkin meliar di berbagai

tempat, A. compactum terutama dihasilkan secara komersial dari Jawa Barat dan

Sumatra bagian selatan. Tanaman ini terutama menyenangi wilayah dengan

Page 3: makalah agroklimatologi kapulaga

kelembaban yang tinggi, curah hujan antara 2.500-4.000 mm pertahun, suhu

tahunan yang kurang lebih hangat dan stabil (23-28 °C), dan banyak hari hujan

(sekurangnya 136 hari dalam setahun). Kapulaga juga menghendaki tempat yang

setengah ternaungi, pada tanah-tanah yang terdrainase dengan baik, pH 5-6,8, dan

memiliki kandungan bahan organik yang cukup tinggi.

Sinonim Kapulaga

• Amomum kapulaga Sprague

• Amomum compactum Solad ex Maton

• Alpinia striata Horst.

• Cardamomum minum Rumph

• Elettaria cardamomum Maton

• Elettaria major Smith

Deskripsi tumbuhan

Tumbuhan berupa herba tahunan, tingginya dapat mencapai 1 - 5 meter.

Tumbuh bergerombol, membentuk banyak anakan. Batang semu yang tersusun

oleh pelepah- pelepah daun, berbentuk silindris, berwarna hijau. Umbi batang

agak besar dan gemuk. Daun tunggal, tersebar, berwarna hijau.tua. Helai daun

licin atau agak berbulu, berbentuk lanset atau tombak, dengan pangkal dan ujung

runcing, dan tepi daun rata. Panjang daun sekitar 30- 60 cm, dan lebarnya 10-12

cm. Pertulangan menyirip. Tangkai daun sangat pendek. Panjang pelepah dan

tangkai daun sekitar 1-1,5 meter. Antara palepah dan helai daun terdapat lidah

yang ujungnya tumpul, panjang sekitar 0,5 cm. Perbungaan berupa bulir

(bongkol) yang kecil terletak di ujung batang, berwarna putih atau putih

kekuningan. Tangkai bunga muncul dari umbi batang, menjuntai, ramping.

Kelopak panjang, lebih kurang 1-1,5 cm, berbulu, berwarna hijau. Bunga

berwarna putih.bergaris-garis lembayung, dengan warna kemerah-merahan di

bagian tengahnya. Mahkota berbentuk tabung, panjang 1-1,5 cm, berwarna putih

atau putih kekuningan. Taju biasanya lebih panjang dari tabungnya. Bibir bunga

berwarna biru berlajur putih, tepinya kuning. Benang sari panjangnya 1-1,5 cm,

kepala sari bentuk elips, panjang sekitar 2 mm. Tangkai putik tidak berbulu,

kepala putik berbulu, berbentuk mangkok. Buahnya berupa buah kotak, terdapat,

Page 4: makalah agroklimatologi kapulaga

dalam tandan kecil-kecil dan pendek. Buah bulat memanjang, berlekuk, bersegi

tiga, agak pipih, kadang-kadang berbulu, berwarna putih kekuningan atau kuning

kelabu. Buah beruang 3, setiap ruang dipisahkan oleh selaput tipis setebal kertas.

Tiap ruang berisi 5-7 biji kecil-kecil, berwarna coklat atau hitam, beraroma harum

yang khas. Dalam ruang biji-biji ini tersusun memanjang 2 baris, melekat satu

sama lain. Akar serabut, berwarna putih kotor. Rimpang bulat panjang, bercabang

simpodial, berwarna putih kekuningan. Pada awalnya cabang-cabang rimpang ini

dibungkus oleh sisik-sisik yang pendek. Semua bagian dari tumbuhan ini berbau

harum (Sinaga, 2012).

Page 5: makalah agroklimatologi kapulaga

I. PENGELOLAAN IKLIM

Pengelolaan iklim adalah suatu proses perencanaan dan implementasi

kegiatan yang bersifat manipulasi unsur iklim untuk memperoleh manfaat tanpa

menyebabkan kerusakan sumber daya. Tujuannya adalah menurunkan

ketergantungan usaha pertanian terhadap cuaca (iklim), untuk meningkatkan

pertumbuhan dan perkembangan tanaman, untuk mencegah kekuranagn unsur

hara dan zat makanan akibat iklim yang tidak baik dan mencegah berkembangnya

penyakit tanaman (Kartasapoetro,2008). Sehingga pengelolaan iklim sangatlah

penting dalam berbudidaya, berikut pengelolaan iklim tanaman kapulaga atau cara

untuk mencapai tujuan tersebut dalam budidaya kapulaga adalah sebagai berikut :

A. Penyesuaian (Adaptasi)

Penyesuaian adalah pengelolaan iklim pada suatuusaha pertanian yang

dilaksanakan sesuai dengan iklim suatu wilayah. Sehingga dengan pengertian

tersebut dalam berbudi daya atau melakukan usaha pertanian di suatu wilayah kita

harus mengetahui atau mengamati dengan cermat iklim diwilayah tersebut, baru

kemudian kita tentukan tanaman apa yang cocok dengan iklim tersebut,

pengelolaaniklim ini biasanya dilakukan pada pembukaan lahan baru, mengingat

pentingnya peran dan pengaruh iklim bagi tanaman. Dalam berbudi daya kapulaga

harus menyesuaikan syarat tumbuh dalam hal iklim misalnya suhu, pencahayaan,

curah hujan,dan lain-lain. Maka dari itu penyesuaian perlu dilakukan dengan cara

mengamati hingga didapat keadaan iklim seperti yang dikehendaki tanaman

kapulaga, maka dengan begitu tanaman kapulaga akan berproduksi dengan baik.

Tanah yang cocok untuk ditanami kapulaga adalah tanah latosol, andosol,

alluvial, podsolik merah kuning dan mediteran, yang memiliki humus tebal,

berdrainase baik selain itu bertekstur lempung berliat atau lempung berpasir dan

tanamna kapulaga tidak tahan terhadap kekeringan. Pada tanah bertekstur liat

pertumbuhan kapulaga tidak mengecewakan asal diadakan pengolahan tanah

terlebih dahulu. Tanaman ini tidak tahan terhadap genangan air, tanah yang

memiliki topografi rata sampai miring dapat ditanami tanaman ini. Di lahan yang

Page 6: makalah agroklimatologi kapulaga

berlereng curam, rumpun tanaman yang terbentuk akan berfungsi mengurangi

atau menghambat aliran air permukaan yang berlebihan sehingga erosi permukaan

dapat ditekan. Kandungan Bahan organik tanah harus tinggi dengan derajat

kemasaman atau pH 5-6,8 (Santoso, 1988).

Kapulaga dapat tumbuh  pada ketinggian 200-1000 m dari permukaan laut

dan optimalnya 300-500 m dari permukaan laut. Namun, kapulaga tidak dapat

tumbuh dengan baik apabila ditanam di lahan dengan ketinggian kurang dari 500

m. Pada dasarnya kapulaga dapat tumbuh pada dataran rendah maupun pada

dataran tinggi. Ketinggian tempat berkaitan erat denagn kondisi suhu udara

setempat (Santoso, 1988).

Kapulaga memerlukan suhu 10-35ºC dengan udara yang sedikit lembab.

Suhu rata-rata yang dikehendaki berkisar antara 20-300 C, sedangkan di dataran

rendah denga pohon pelindung yang cukup rimbun suhunya 23-30o C. Sedangkan

iklim yang cocok untuk tanaman kapulaga adalah daerah – daerah yang bertipe

iklim A, B, dan C (sistim schidt dan ferguson). Kelembaban udara cukup tinggi

yaitu 40 – 75%, dengan curah hujan optimal 2.500-4.000 mm per tahun. Curah

hujan yang terlalu tinggi berpengaruh buruk sehingga tangkai bunganya pendek

dan bunga banyak yang busuk. Musim kemarau yang panjang mengakibatkan

pembentukan anakan sedikit, sehingga bunga yang dihasilkan berkurang. Pada

daerah dengan rata-rata curah hujan 2.500-4000 mm/tahun diperlukan 136 hari

hujan per tahun dengan bulan kering tidak lebih dari 2,5 bln, bulan basah 8 bln

dan bulan lembab 1,5 bln. Dan intensitas cahaya yang baik untuk pertumbuhan

kapulaga berkisar 30-70 % (Santoso, 1988)

B. Peramalan (Prediksi)

Peramalan (prediksi) adalah pengelolaan iklim suatu ussaha pertanian

dengan menduga cuaca / iklim yang akan terjadi disuatu wilayah. Peramalan

dalam budidaya kapulaga penting dilakukan, diantaranya dilakukan dengan

perhitungan data cuaca dalam jangka panjang dan jangka pendek, ataupun dengan

informasi dari media masa. Aplikasinya terhadap pemupukan, dan pengendalian

Page 7: makalah agroklimatologi kapulaga

terhadap hama dan penyakit seperti hama penggerek buah serta untuk

menghindari kerusakan tanaman kapulaga. Hama ini menyerang dimusim

kemarau sehingga dengan peramalan iklim dapat dilakukan pencegahan atau

pengendalian.

Penanaman kapulaga sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau

sekitar Bulan Oktober – Desember, atau pada mangsa kanem (istilah jawa).

Dengan demikian, pada pertumbuhan awal tanaman tidak kekurangan air dan

tidak terkena cahaya matahari yang terlalu panas, mengingat tanaman ini sangat

rentan terhadap kekeringan. Meskipun demikian menurut keterangan responden

penanaman diluar musim penghujan dapat saja dilakukan namun harus disertai

dengan penyiraman setiap pagi dan sore untuk menjaga kelembaban tanahnya.

C. Pengubahsuaian (Modifikasi)

Pengubahsuaian (modifikasi) adalah pengelolaan suatu uasaha pertanian

dengan mengubah cuaca/iklim supayamendekati kebutuhan cuaca / iklim suatu

tanaman. Kapulaga dapat tumbuh subur di tempat teduh atau di bawah kayu

tegakan Perhutani, yang sebagian besar berupa tanaman pinus. Kapulaga hanya

dapat tumbuh baik di bawah naungan. Komoditas ini cocok untuk dikembangkan

sebagai tanaman tumpangsari pada kebun-kebun tanaman keras. Misalnya di

hutan jati, kebun kopi, kakao, petai, jeruk  dan lain-lain yang bagian bawah

tegakannya masih menerima sedikit sinar matahari dengan perbandingan 1 : 2 (1

penaung – 2 kapulaga).

Bagi tanaman kapulaga, pohon naungan merupakan syarat mutlak, sebab,

tanaman kapulaga menghendaki intensitas cahaya yang tidak terlalu tinggi, yaitu

berkisar antara 30-70 %. Oleh sebab itu sebelum penanaman kapulaga harus

menanam pohon naungan terlebih dahulu. Pohon naungan yang biasanya

digunakan adalah kelapa, aren, duku, durian, lamtoro, sengon, kopi, pisang,

nangka, kedawung, dan kenanga ( Santoso, 1988).

D. Penyulihan (Substitusi)

Page 8: makalah agroklimatologi kapulaga

Penyulihan adalah pengelolaan suatu usaha pertanian dengan mengganti

atau menambah unsur cuaca / iklim yang terbatas atau yang tidak ada. Pada

musim kemarau perlu di lakukan pengelolaan terhadap sistem irigasi lahan

tanaman kapulaga karena tanaman kapulaga tidak tahan terhadap kekeringan

misalnya seperti dibuat alat untuk menaglirkan air seperti de3nagn peralon dan

menggunakan diesel dan dibuat sumur untuk menyiram. Pada musim penghujan

harus dibuat drainase seperti dibuat selokan supaya tidak terjadi genangan air

karena walaupun kapulaga tidak tahan kekeringan namun juga tidak tahan pada

tempat yang menggenang air. Pada saat penanaman tanah pada lubang tanam

diusahakan gembur dan dengan aerasi yang baik sehingga setek yang ditanam

tidak terendam air. Penanaman setek ke dalam lubang tanam dilakukan sampai

batas rimpang dan tunas yang telah tumbuh tertimbun tanah setinggi 2-3 cm akan

mempercepat pertumbuhannya. Penanaman setek yang terlalu dalam atau lebih

dari 5 cm akan menghambat keluarnya tunas dari rimpang. Sebaliknya penanaman

yang terlalu dangkal akan memudahkan tanaman rebah maka daripada itu harus

menggunakan ajir. Dalam satu lubang ditanam 3 setek atau batang, arak tanam

yang diterapkan dan 1.5 m x 2 m atau per 14 m2 3 lubang untuk system tanam

tumpang sari.

Page 9: makalah agroklimatologi kapulaga

II. KESIMPULAN

Tanaman kapulaga merupakan tanaman herbal yang membentuk rumpun,

Kapulaga (Amomum cardamomum) selama ini dikenal sebagai rempah untuk

masakan dan juga lebih banyak digunakan untuk campuran jamu. Tanaman

Kapulaga merupakan tanaman rempah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan

berprospek cerah sebagai bahan “obat alam” tidak mempunyai efek samping

dibanding dengan menggunakan obat kimiawi. Kapulaga dapat tumbuh subur di

tempat teduh atau di bawah kayu tegakan Misalnya di hutan jati, kebun kopi,

kakao, petai, jeruk  dan lain-lain yang bagian bawah tegakannya masih menerima

sedikit sinar matahari dengan perbandingan 1 : 2 (1 penaung – 2 kapulaga). Iklim

yang cocok untuk tanaman kapulaga adalah daerah – daerah yang bertipe iklim

A, B, dan C. Kelembaban udara cukup tinggi yaitu 40 – 75%, dengan curah hujan

optimal 2.500-4.000 mm. Derajat kemasaman atau pH optimal untuk

pertumbuhan kapulaga adalah 5-6,8. Ketinggian optimalnya 300-500 m dari

permukaan laut. Suhu rata-rata yang dikehendaki berkisar antara 20-300 C.

Intensitas cahaya yang baik untuk pertumbuhan kapulaga berkisar 30-70 %.

Tanaman kapulaga merupakan tanaman herbal yang membentuk rumpun,

Kapulaga (Amomum cardamomum) selama ini dikenal sebagai rempah untuk

masakan dan juga lebih banyak digunakan untuk campuran jamu. Tanaman

kapulaga memerlukan pohon naungan . Untuk mengatasi penanaman kapulaga

pada musim kering dan penghujan memerkulan irigasi dan drainase yang baik

supaya tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Page 10: makalah agroklimatologi kapulaga

DAFTAR PUSTAKA

Backer, C. A., Bakhuizen, V. and Brink, R. C., 1968. Flora of Java. P. Noordhof

Groningen. The Netherlands.

Kartosapoetro, A G. 2008, Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan

Tanaman. Bumi Aksara, Jakarta.

Maryani, H. 2003. Tanaman Obat untuk Mengatasi Penyakit pada Usia Lanjut.

Agromedia Pustaka. Jakarta.

Santoso, H B. 1988, Kapulaga, Kanisius Yogyakarat

Sinaga, E. 2008. Amomum cardamomum Willd. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Tumbuhan Obat. UNAS. Jakarta.

Sumardi . 1998. Isolasi dan identifikasi Minyak Atsiri dari Biji Kapulaga

( Amonium Cardamomum ). Undergraduate thesis, Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro. Semarang.