Makalah Agama Islam

18
MAKALAH AGAMA ISLAM MOTIVASI ISLAM TERHADAP IPTEK DISUSUN OLEH : IMA HADYA MULKY 1311412012 KARINA NABILLA 1311412027 NADA RANIA 1311412021 OVY PRIMA DAMARA 1311411002 RIZKY DWI LESTARI 1311411033 SITI FADHILLA TSABITHA 1311412029 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ANDALAS 0

description

repost

Transcript of Makalah Agama Islam

Page 1: Makalah Agama Islam

MAKALAH AGAMA ISLAM

MOTIVASI ISLAM TERHADAP IPTEK

DISUSUN OLEH :

IMA HADYA MULKY 1311412012

KARINA NABILLA 1311412027

NADA RANIA 1311412021

OVY PRIMA DAMARA 1311411002

RIZKY DWI LESTARI 1311411033

SITI FADHILLA TSABITHA 1311412029

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN AJARAN 2013/2014

0

Page 2: Makalah Agama Islam

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wb

Dengan menyebut nama Allah swt yang lagi maha pengasih dan maha penyayang. Puji syukur yang sedalam-dalamnya kami panjatkan kepada Allah SWT . Karena berkat rahmat dan ridho-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa shalawat dan salam kami sertakan pada Rasul kami, Muhammad SAW.

Makalah yang berjudul ‘ Motivasi Islam terhadap IPTEK’ ini kami susun berdasarkan tugas yang telah diberikan dan merupakan hasil dari diskusi yang telah kami laksanakan sebelumnya. Dalam pembuatan makalah ini pastilah masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kami selaku penulis memohon maaf apabila ada unsur dalam makalah kami yang kurang tepat. Dan semoga makalah kami ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang membacanya.

Wassalamu alaikum wr.wb

Hormat kami,

Penulis

1

Page 3: Makalah Agama Islam

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1

Daftar Isi 2

Bab I : Pendahuluan 3

Latar Belakang 3

Tujuan Pembelajaran 4

Rumusan Masalah 4

Bab II : Isi 5

Bab III : Penutup 11

Kesimpulan 11

Saran 11

Kepustakaan 12

2

Page 4: Makalah Agama Islam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangKurang lebih sekitar 800 ayat dalam Al-Quran menjelaskan bagaimana pemikiran dan peng-amatan tentang alam dan proses pembuatannya. Bukan hanya terhadap alam, tapi dalam Al-Quran juga dijelaskan tentang pertumbuhan embrio manusia dalam rahim seorang ibu. Luar biasanya, surah ke-23 ini dijadikan bahan acuan dalam buku Keith Moore yang berjudul “Human development as described in the Al-Quran dan sunnah.”

Hal ini bermaksud bahwa Allah SWT memerintahkan hambaNya untuk senantiasa menggali dan mendalami ilmu pengetahuan. Kurang lebih sekitar 854 kali dalam Al-Quran kata ilmu diulang. Ilmu merupakan sebuah keistimewaan kita sebagai manusia dibandingkan dengan makhlukNya yang lain. IPTEK atau ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita lepaskan dalam kehidupan kita. Kita membutuhkan ilmu karena kita pada dasarnya mempunyai suatu anugrah yang diberikan Allah SWT. Allah SWT menyuruh kita memaksilkan kemampuan akal yang diberikan pada kita. Bahkan pernah dikatakan dalam suatu hadits bahwa ada tiga peninggalan yang mampu menolong manusia terhindar dari api neraka. Yaitu, amal jariyah, ilmu bermanfaat dan doa anak soleh.

Seperti para ilmuwan islam yang tergerak mendalami ilmu karena ayat-ayat Al-Quran. Kita sebagai mahasiswa jangan sampai tertinggal. Terlebih lagi, kita sebagai mahasiswa kedokteran dimana ilmu kita akan senantiasa dipraktikkan dalam kinerja kita sehari-hari kedepannya. Maka dari itu, kami menulis makalah yang berjudul ‘Motivasi Islam terhadap IPTEK’ merupakan bentuk keinginan kami menggali lebih dalam ilmu pengetahuan.

3

Page 5: Makalah Agama Islam

1.2. Tujuan Pembelajaran1. Mampu memahami ayat-ayat dalam Al-Quran dan hadits yang memotivasi

pengembangan IPTEK 2. Mampu memahami kedudukan dan kehormatan seorang ilmuwan dalam islam3. Mampu memahami ciri-ciri yang dimiliki seorang ilmuwan 4. Mampu memahami cara menciptakan ilmuwan yang memiliki integritas antara iman,

ilmu, dan amal.1.3. Rumusan Masalah

1. Apa saja ayat-ayat Al-Quran dan hadits yang menjelaskan tentang motivasi pengembangan IPTEK

2. Bagaimana kedudukan dan kehormatan seorang ilmuwan dalam islam3. Bagaimana ciri-ciri yang dimiliki seorang ilmuwan4. Bagaimana cara menciptakan ilmuwan yang memiliki integritas antara iman, ilmu dan

amal

4

Page 6: Makalah Agama Islam

BAB II

ISI

2.1. Motivasi Al-Quran dan Hadist tentang Pengembangan IPTEK

Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia mengajarkan dasar-dasar dan mengarahkan per- kembangan saintek menuju muaranya yang hakiki. Yaitu dapat membawa keberkahan dan kemanfaatan dalam kehidupan manusia. Al-Quran merupakan firman Allah SWT yang meng-andung berbagai aspek kehidupan, baik itu aspek hukum, sejarah, aqidah, eskatologi mauun isyarat pengetahuan. Sebagai contoh dalam surah Al-Alaq ayat 1-5 yang terjemahannya;

(1) Bacalah dengan nama tuhanmu yang menciptakan(2) Yaitu menciptakan manusia dari segumpal darah(3) Bacalah dan tuhanmu itu adalah maha mulia(4) Dia yang mengajarkan dengan qalam(5) Mengajari manusia dari apa-apa yang ia tidak tahu

Dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu pengetahuan dapat diperleh dengan dua cara, yaitu belajar dengan sungguh-sunggu menggunakan potensi-potensi yang diberikan oleh Allah swt. Dalam rangka mewujudkan suatu peradaban haruslah memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi agar;

1.Mampu meningkatkan kualitas hidup manusia.

Sebagaimana Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an yaitu;

“     Allah tidak akan merubah nasib suatu bangsa, hingga mereka berusaha keras untuk merubahnya     ” (Qs, Ar-Ra’d:11 )

Ayat tersebut memiliki sifat dinamis, karena mengajarkan untuk selalu berusaha dengan sungguh-sungguh dalam meningkatkan kualitas diri.

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Qs. Al-Qashash:77)

2.Mampu menjalankan fungsi manusia sebagai khalifatullah

Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman bahwa;

“  Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.”(Qs. Al-Baqarah: 30)

5

Page 7: Makalah Agama Islam

Dari ayat diatas dijelaskan bahwa manusia di muka bumi adalah sebagai khalifah (pemimpin). Sebagai khalifah, kita memiliki tugas untuk melakukan pengaturan terhadap bumi dan seisinya agar kehidupan manusia dapat berjalan dengan baik. Di sinilah kita, umat Islam, dituntut memiliki kemampuan mengelola bumi dan isinya dengan mampu memahami, menguasai dan menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

3.Mampu mengembangakan potensi fitrah

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur” (Qs. An-Nahl:78)

Dari ayat diatas menjelaskan bahwa setiap insan manusia dilahirkan dari perut seorang ibu dalam keadaan yang bersih (suci), ibaratnya kertas putih tanpa noda.

Al-Qur`an memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia, baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui. Informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi pun disebutkan berulang-ulang dengan tujuan agar manusia bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah mempraktekkan metode, mengadakan observasi dan penelitian ilmiah terhadap segala macam peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap lingkungan keadaan masyarakat dan historisitas bangsa-bangsa zaman dahulu.  Sebagaimana firman Allah berikut ini:

ر�ض� � و�األ� م�او�ات� الس� ف�ي م�اذ�ا وا �ظ�ر� ان ق�ل�

Artinya:    “Katakanlah (Muhammad): lakukanlah nadzar (penelitian dengan menggunakan metode ilmiah) mengenai apa yang ada di langit dan di bumi ...”( QS. Yunus ayat 101)

�ن� �ي �ذ�ب �م�ك ال �ة� ع�اق�ب �ان� ك �ف� �ي ك وا �ظ�ر� ف�ان ر�ض�� �أل ا ف�ي وا �ر� ي ف�س� �ن% ن س� �م� �ك �ل ق�ب م�ن� خ�ل�ت�     ق�د�

Artinya:     “Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)”. (QS. Ali Imran: 137)

  و�ن� �ص�ر� �ب ت � �ف�ال أ �م� ك �ف�س� �ن أ و�ف�ي

Artinya:”Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”. (QS. Az-Zariyat: 21)

Dalam Al-Qur`an terdapat ayat-ayat yang memberikan motivasi agar manusia menggunakan akal fikiran untuk membaca dan mengamati fenomena-fenomena alam semesta. Al-Qur`an menuntun manusia pada jalur-jalur riset yang akan ditempuh sehingga manusia memperoleh hasil yang benar. Al-Qur`an juga sebagai hudan memberi kecerahan pada akal manusia, kebenaran hasil riset dapat diukur dari kesesuaian rumus baku, dan antara akal dengan naql. Al-Qur`an

6

Page 8: Makalah Agama Islam

merupakan rumus baku, alam semesta dengan segala perubahannya sebagai persoalan yang layak dan perlu dijawab, maka Al-Qur`an sebagai kamus alam semesta. Solusi tentang teka-teki alam semesta akan terselesaikan dengan benar jika digunakan formula yang tepat yaitu Al-Qur`an. Dengan demikian ayat-ayat kauniyah dan ayat-ayat Qur’aniyah akan berjalan secara pararel dan seimbang. Ilmu pengetahuan seperti ini jika menjelma menjadi teknologi maka akan menjadikan teknologi berbasiskan Qur’an atau teknologi yang Qur’anik. Berikut beberapa ayat dalam Al-Quran;

و�ن� �ر� �ذ�ك ت �م� �ك �ع�ل ل �ن� ي و�ج� ز� �ا �ق�ن ل خ� ي�ء6 ش� ��ل9 ك        و�م�ن�

Artinya: ”Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah”. (QS. Az Zariyat: 49)

�م�و�ن� �ع�ل ي � ال و�م�م�ا ه�م� �ف�س� �ن أ و�م�ن� ر�ض�� �أل ا �ت� �ب �ن ت م�م�ا �ه�ا �ل ك و�اج� �ز� �أل ا ل�ق� خ� �ذ�ي ال �ح�ان� ب س�

Artinya: “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri maupun dari apa yang tidak mereka ketahui”. (QS. Yasin: 36)

  �ق�ت� ( ل خ� �ف� �ي ك �ل� �ب �إل ا �ل�ى إ و�ن� �ظ�ر� �ن ي � �ف�ال ف�ع�ت�) (17أ ر� �ف� �ي ك م�اء� الس� �ل�ى �ت�) (18و�إ �ص�ب ن �ف� �ي ك �ال� ب �ج� ال �ل�ى و�إس�ط�ح�ت� ( )19 �ف� �ي ك ر�ض�

� �أل ا �ل�ى )20و�إ

Artinya: ”Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (QS. Al-Ghasiyah: 17-20)

� �ال إ �ف�ذ�ون �ن ت � ال �ف�ذ�وا ف�ان ر�ض�� �أل و�ا م�او�ات� الس� �ق�ط�ار� أ م�ن� �ف�ذ�وا �ن ت �ن� أ �م� �ط�ع�ت ت اس� �ن� إ �س� �ن �إل و�ا ��ج�ن ال ر� م�ع�ش� �ا ي

ل�ط�ان6 �س� ب

Artinya: Hai sekumpulan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (sulthon). (QS. Ar Rahman: 33)

2.2. Kedudukan dan Kehormatan Seorang Ilmuwan dalam Islam

Dalam al-Quran Surat AlMujadalah ayat 11 dikemukakan: “ Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat ”. Beberapa tokoh penting (ilmuwan) dalam sejarah Islam jelas menjadi bukti janji AllAh SWT akan terangkatnya derajat mereka baik dihadapan Allah maupun sesama manusia. 

Nama-nama besar seperti Abu Hasan Al’asyari (873-935), al Juba’i (w.303 H) al Maturidi (w.944) dalam lapangan theology Islam; Imam AlBukhari (w.870), Imam Muslim (w.875), al Turmudzi (w.892) dan al Nasa’I (w.915) dalam lapangan Hadist; AlKhuwarizmi (800-847)

7

Page 9: Makalah Agama Islam

ilmuwan Muslim perintis ilmu pasti, al farghani atau farghanus abad 9 seorang ahli astronomi dll.

Dalam lapangan kedokteran ilmuwan Muslim yang sangat terkenal, antara lain Abu ali Al Husain bin Abdullah bin Sina (Ibn Sina) atau Avicenna (980-1037) dan diberi julukan sebagai the prince of physician yang juga dikenal sebagai Filsuf besar, termasuk Al Farabi (870-950) yang juga memiliki keahlian dalam lapangan logika, politik dan ilmu jiwa (Abuddin: 150-151) dan masih banyak lainnya, menunjukkan pada umat Islam tingginya kedudukan mereka di kalangan umat Islam hingga menembus umat di luar Islam.

Semuanya sebagai konsekwensi logis dari ‘ilm’ yang mereka miliki. DR Wahbah Zuhaili dalam Tafsir Al Munir nya memaknai kata ‘darajaat’ (beberapa derajat) dengan beberapa derajar kemuliaan di dunia dan akhirat. Orang ‘alim yang beriman akan memperoleh pahala di akhirat karena ilmunya dan kehormatan serta kemulyaan di sisi manusia yang lain di dunia. Karena itu Allah SWT meninggikan derajat orang mu’min diatas selain mu’min dan orang-orang ‘ alim di atas orang-orang tidak berilmu. (juz 28: 43)

Dalam perspektif sosiologis, orang yang mengembangkan ilmu berada dalam puncak piramida kegiatan pendidikan. Banyak orang sekolah/ kuliah tetapi tidak menuntut ilmu. Mereka hanya mencari ijazah, status/gelar. Tidak sedikit pula guru atau dosen yang mengajar tetapi tidak mendidik dan mengembangkan ilmu. Mereka ini berada paling bawah piramida dan tentunya jumlahnya paling banyak. Kelompok kedua adalah mereka yang kuliah untuk emnuntu ilmu tetapi tidak emngembangkan ilmu. Mereka ini ingin memiliki dan menguasai ilmu pengetahuan untuk bekal hidupnya atau untuk dirinya sendiri, tidak mengembangkannya untuk kesejahteraan masyarakat. Kelompok ini berada di tengah piramida kegiatan pendidikan. Sedangkan kelompok yang paling sedikit dan berada di puncak piramida adalah seorang yang kuliah dan secara bersungguh-sungguh mencintai dan mengembangkan ilmu. Salah satunya adalah dosen yang sekaligus juga seorang pendidik dan ilmuwan.

Keutamaan orang ‘alim (ilmuwan) dibanding lainnya diperkuat oleh hadist Nabi dari Mu’adz; “Keutamaan orang ‘alim atas hamba (lainnya) adalah seperti kelebihan bulan purnama atas bintang-bintang” H.R Abu Daud, Turmudzi, Nasa’i , dan Ibn hibban.

Dan Hadist riwayat Ibnu Majah dari Utsman r.a; “ Tiga golongan orang yang ditolong di hari kiamat; yaitu para Nabi kemudian ‘Ulama kemudian syuhada”.(Ihya’:17)

Penjelasan al Quran , Hadist maupun fakta di atas memberikan gambaran yang jelas bahwa kedudukan ilmu dan ilmuwan begitu tinggi dan mulya di hadapan Alloh dan hamba-hambaNya. Jika umat Islam menyadari dan memegang teguh ajaran agamanya untuk menjunjung tingi ilmu pengetahuan , maka pasti dapat di raih kembali puncak kejayaan Islam sebagaimana catatan sejarah di abad awal Hijrah hingga abad ke dua belas Hijrah, dimana umat dan Negara- negara Islam menjadi pusat peradaban dunia.

2.3. Ciri-ciri yang harus dimiliki Seorang Ilmuwan

8

Page 10: Makalah Agama Islam

Ilmuwan adalah orang yang memiliki ilmu yang berasal dari kata ilmi yang berarti saintisme, saintifik, terpelajar, keserjanaan, dan akademik. Ciri khusus seorang ilmuwan adalah :

1. Bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah SWT dan selalu menegakkan keadilan, sebagaimana dijelaskan dalam surah Ali-Imran ayat 18 yang terjemahannya, “Allah berfirman bahwa tiada tuhan selain Dia, (demikian pula bersaksi) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, bahwa tiada tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”

2. Senantiasa memperhatikan fenomena alam dan dinamika kehidupan, serta khusyu, tunduk dan takut hanya kepada Allah SWT. Dijelaskan dalam surah Fathir ayat 27 dan 28.

�ا ن ج� �خ�ر� م�اء� م�اءM ف�أ ل� م�ن� الس� �ز� �ن �ه� أ ن� الل� �ر� أ �م� ت �ل أ

�ه�ا �و�ان ل� �فMا أ �ل ت ات6 م�خ� �م�ر� �ه� ث �ال� ج�د�د%ب ب �ج� و�م�ن� ال

ود% �يب� س� اب �ه�ا و�غ�ر� �و�ان ل� �ل�ف% أ ت �يض% و�ح�م�ر% م�خ� ب

�ه� �و�ان ل� �ل�ف% أ ت � م�خ� �ع�ام �ن �اس� و�الد�و�اب� و�األ� و�م�ن� الن

�ك� �ذ�]ل �م�اء� ك �ع�ل �اد�ه� ال ب �ه� م�ن� ع� ى الل �خ�ش� �م�ا ي �ن �ن� إ إ�ه� ع�ز�يز% غ�ف�ور% الل

“Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. ( Fathir ayat 27 dan 28)”

3. Senantiasa berdzikir dalam setiap keadaan dan berfikir pada ciptaan Allah SWT di langit dan bumi untuk kemahslatan umat (mengembangkan IMTAQ dan IPTEKA). Dalam surah Ali-Imran ayat 191. Yang terjemahannya, “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”

2.4. Cara Menciptakan Ilmuwan yang Memiliki Integritas Iman, Ilmu, dan Amal

9

Page 11: Makalah Agama Islam

Dalam surah ke-51 ayat 56 dijelaskan bahwa Allah swt menciptakan anusia dan jin semata-mata hanya untuk beribadah kepadaNya. Dengan kata lain, menjadi seseorang yang intelek karena Allah swt merupakan pengamalan ayat tersebut. Menurut Prof. Quraish Shihab seorang ilmuwan muslin adalah seseorang yang senantiasa mengingat Allah SWT dengan berdzikir. Seseorang yang memikirkan, memperhatikan, dan memahami fenomenal alam sehingga dapat memperoleh manfaatnya. Serta, seseorang yang berusaha dan berkreasi dalam bentuk nyata. Dari penuturan beliau terlihat bahwa adanya keseimbangan antara seseorang berilmu dengan beriman.

Dalam surah Ibrahim ayat 24 dan 25 dijelaskan bahwa keutuhan antara iman, ilmu dan akhlak dianalogikan bagaikan pohon yang sangat baik. Apabila manusia dapat menyeimbangkan iman dan ilmu serta amal. Maka manusia tersebut telah menjadi pribadi yang baik pula.

Banyak sekali keuntungan menjadi seseorang yang memiliki integritas antara iman, ilmu dan amal. Kita dapat memegang kewajiban dunia dan akhirat dalam satu genggaman. Bagaimana caranya? Tergantung pada niat dan keikhlasan diri kita dalam belajar sehingga dapat menghasilkan amal yang dapat berguna nantinya. Sebuah kutipan berisi “ iman seseorang mempengaruhi perkembangan lapangan akhlak dan rohani, sedangkan ilmu seseorang mempe-ngaruhi perkembangan lapangan jasmani dan intelektual.”

10

Page 12: Makalah Agama Islam

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan dan Saran

Dapat disimpulkan bahwa memiliki ilmu merupakan kewajiban semua hamba Allah SWT. Al-Quran sebagaim pedoman sangatlah mmotivasi dan memfasilitasi manusia dalam perkembangan IPTEK. Setiap manusia memiliki hak menjadi ilmuwan dan diharapkan sesuai dengan syariah islam. Ada hadits yang mengatakan bahwa, “keutamaan ilmuwan sama dengan keutamaan bulan purnama atas bintang-bintangnya”. Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa Allah SWT akan mengangkat derajat orang yang beriman dan bertakwa. Maka mulai dari diri kitalah untuk menyeimbangkan iman dan ilmu.

11

Page 13: Makalah Agama Islam

KEPUSTAKAAN

1. http://makalahzaki.blogspot.com/2012/10/kedudukan-ilmuwan.html (diakses pada tanggal 15 Februari 2014)

2. http://nadewiitscan.blogspot.com/2013/04/makalah-filsafat-dakwah-tentang-respons.html (diakses pada tanggal 15 Februari 2014)

3. http://aguzshelalu.wordpress.com/2013/06/02/motivasi-islam-dalam-mengembangkan- ilmu-pengetahuan/ (diakses pada tanggal 15 Februari 2014)

4. http://sharesandi.blogspot.com/2012/06/al-quran-sebagai-ilmu-pengetahuan.html (diakses pada tanggal 15 Februari 2014)

5. http://idajamal.blogspot.com/2010/04/keutamaan-menuntut-ilmu-dan-kedudukan.html (diakses pada tanggal 15 Februari 2014)

6. https://www.google.com/ #q=cara+menciptakan+ilmuan+yang+memiliki+integritas+antara+iman+ilmu+amal (diakses pada tanggal 15 Februari 2014)

7. http://www.batararayamedia.com/motivasi+islam+dalam+pengembangan+iptek_cari- 1.html (diakses pada tanggal 15 Februari 2014)

12