Makalah Abortus.doc

32
ASUHAN KEBIDANAN KEPADA IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INCOMPLET TERHADAP Ny. S DI RS. MARGA HUSADA TAHUN 2012 BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan suatu kejadian penting pada setiap pasutri dan merupakan awal dari kehidupan seorang manusia. Selayaknya kehamilan disiapkan dengan matang dari kesehatan ibu dan buah hati. Saat inipun ibu sudah harus diberi pengertian bagaimana seharusnya ia menjaga kondisi tubuh untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Kehamilan itu sendiri adalah hasil pertemuan antara sel telur dengan sel sperma disaluran tuba fallopi dan membentuk sebuah janin. Pada umumnya setiap kehamilan berakhir dengan lahirnya bayi yang sempurna. Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu demikian, sering kali perkembangan kehamilan mendapat gangguan seperti pendarahan, gangguan perdarahan yang sering timbul pada awal kehamilan salah satunya adalah abortus. Abortus adalah penghentian sebelum janin dapat hidup.

Transcript of Makalah Abortus.doc

ASUHAN KEBIDANAN KEPADA IBU HAMIL DENGAN ABORTUS INCOMPLET TERHADAP Ny. S DI RS. MARGA HUSADA TAHUN 2012

BAB. I PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG

Kehamilan merupakan suatu kejadian penting pada setiap pasutri dan merupakan awal dari kehidupan seorang manusia. Selayaknya kehamilan disiapkan dengan matang dari kesehatan ibu dan buah hati. Saat inipun ibu sudah harus diberi pengertian bagaimana seharusnya ia menjaga kondisi tubuh untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Kehamilan itu sendiri adalah hasil pertemuan antara sel telur dengan sel sperma disaluran tuba fallopi dan membentuk sebuah janin. Pada umumnya setiap kehamilan berakhir dengan lahirnya bayi yang sempurna. Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu demikian, sering kali perkembangan kehamilan mendapat gangguan seperti pendarahan, gangguan perdarahan yang sering timbul pada awal kehamilan salah satunya adalah abortus. Abortus adalah penghentian sebelum janin dapat hidup.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh American Collage of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) dilakukan bahwa sekitar 15% kehamilan mengalami keguguran, sedangkan data lain menyebutkan bahwa janinnya sekitar 15-40% dari kehamilan yang terjadi. Angka sebenarnya mungkin lebih besar, karena bisa saja keguguran terjadi sebelum seorang wanita menyadari bahwa dirinya hamil. Dari jumlah tersebut sekitar 60-75% angka keguguran terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu.

Abortus bila tidak ditangani dengan baik maka akan mengakibatkan perdarahan yang hebat sampai syok dan berakhir dengan kematian. Selain itu juga akan mengakibatkan perforasi, infeksi dan tetatus serta payah ginjal akut. Untuk mengatasi masalah perdarahan dilakukan tindakan asuhan kebidanan rehidrasi cairan dan transfusi darah.

Dengan adanya fenomena di atas penulis tertarik untuk mengelola klien dengan masalah abortus. B. TUJUAN PENULISAN1. Tujuan umum Memperoleh gambaran hasil pengelolaan asuhan kebidanan pada klien dengan abortus incompletus di RS Marga Husada Pati. 2. Tujuan khusus

Memperoleh gambaran tentang :a. Gambaran hasil pengkajian pada pasienb. Gambaran prioritas tindakan asuhan kebidanan untuk

mengatasi masalah dengan abortusc. Gambaran perencanaan tindakan asuhan kebidanan untuk

mengatasi masalah yang munculd. Gambaran tindakan asuhan kebidanane. Gambaran hasil dari tindakan kebidanan yang telah

dilakukan.

BAB.II TINJAUAN TEORI

1. Pengertian Abortus Abortus atau keguguran adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Dibawah ini dikemukakan beberapa definisi para ahli tentang abortusA. EASTMEN : Abortus ialah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup hidup sendiri diluar uterus. Belum sanggup diartikan apabila fetus itu beratnya terletak antara 400 1000 gram atau usia kehamilan kurang dari 28 minggu.B. JEFFCOAT : Abortus adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu.C. HOLMER : Abortus adalah terputusnya kehamilan sebelum minggu ke-16, dinamakan proses plasentasi belum siap. (Sinopsis Obstetri Jilid I, 2002)2. Etiologi Abortus (Sinopsis Obstetri Jilid I, 2002)

Faktor-faktor yang menyebabkan kematian fetus adalah :A. Kelainan ovum . Menurut HERTIG dkk, pertumbuhan abnormal dari fetus sering menyebabkan abortus spontan. Menurut penyelidikan mereka, dari 1000 abortus spontan, maka 48,9% disebabkan karena ovum yang patologis ; 3,2% disebabkan oleh kelainan letak embriio, dan 9,6% disebabkan karena plasenta yang abnormal.Pada ovum abnormal 6% diantaranya terdapat degenerasi hidatid vili. Abortus spontan yang disebabkan oleh karena kelainan dari ovum, berkurang kemungkinannya kalau kehamilan sudah lebih dari satu bulan, artinya makin muda kehamilan saat terjadinya abortus makin besar kemungkinan disebabkan oleh kelaninan ovum (50-80%)B. Kelainan genetalia ibu Misalnya pada ibu yang menderita :

a. Anomali kogenital (hipoplasia uteri, uterus bikornis dll) b. Kelainan letak dari uterus seperti retrofleksi uteri fisaka

c. Tidak sempurnanya persiapan uterus dalam menanti nidasi

dari ovum yang sudah dibuahi, seperti kurangnya

progesterone atau estrogen, endometritis, mioma,

submucosa

d. Uterus terlalu cepat teregang (kehamilan ganda, mola)

e. Distosio uterus, misalnya karena terdorong oleh tumor

pelvis.

C. Gangguan sirkulasi plasenta Kita jumpai pada ibu yang menderita penyakit nefritis,

hipertensi,toksemia gravidarum, anomali plasenta, dan

endometritis oleh karena lues. D. Penyakit-penyakit ibu Misalnya pada : a. Penyakit infeksi yang menyebabkan demam tinggi seperti

pneumonia, tifoid, pielitis, rubeola, demam malta dan

sebagainya. Kematian fetus dapat disebabkan karena

toksin dari ibu atau infasi kuman atau virus pada fetus. b. Keracunan Pb, nikotin, gas racun, alkohol dan lain-lain c. Ibu yang asfiksia seperti pada dekompensasi kordis,

penyakit paru berat, anemia gravis. d. Malnutrisi, avitaminosis dan gangguan metabolisme,

hipertiroid, kekurangan vit A, C atau E, diabeters melitus.E. Antagonis Rhesus Pada antagonis rhesus, darah ibu yang melalui plasenta

merusakdarah fetus, sehingga terjadi anemia pada fetus

yang berakibat meninggalnya fetus.F. Terlalu cepatnya korpus luteum menjadi atrofis, atau faktor

servixs, yaitu inkompetensi serviks, servisitis.G.Perangsang pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi;

umpamamanya: sangat terkejut, obat-obat uterotonika,

ketakutan, laparotomi, dan lain-lain. Atau dapat juga karena

trauma langsung terhadap fetus; selaput janin rusak langsung

trauma instrumen, benda dan obat-obatan.H. Penyakit Bapak : umur lanjut, penyakit kronis seperti : TBC,

anemia, dekompensasi kordis, malnutrisi, nefritis, sifilis,

keracunan (alkohol, nikotin, pada, dll) sinar rontgen,

avitaminosis.

FrekuensiDiperkirakan frekuensi keguguran spontan berkisar antara 10-15%. Namun demikian, frekuensi keguguran yang pasti sukar ditentukan, karena abortus buatan banyak yang tidak dilaporkan, kecuali bila terjadi komplikasi. Juga karena sebagian keguguran spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan, sehingga wanita tidak datang ke dokter atau rumah sakit.Menurut SIEGLER dan EASTMAN, abortus terjadi pada 10% kehamilan. Menurut EASTMAN, 80% dari abortus terjadi pada bulan ke 2-3 kehamilan, sementara SIEMENS mendapatkan 76% (Sinopsis Obstetri Jilid I, 2002).

3. Klasifikasi

Abortus dapat dibagi atas 2 bagian : A. Abortus spontan

Adalah abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-

faktor mekanis ataupun medisinalis, semata-mata

disebabkan oleh faktor-faktor alamiah.

B. Abortus Provakotus (induced abortion)

Adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai

obat -obatan maupun alat-alat. Abortus ini lalu dibagi lagi

menjadi

a. Abortus medisinalis (abortus theraupetica)

Adalahabortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan

bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu

(berdasarkan indikasi medis), biasanya perlu mendapat

persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli. b.Abortus kriminalis

Adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan

yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.

4. Klinis Abortus Spontan

Dapat dibagi atas :

A. Abortus kompletus (keguguran lengkap) : artinya seluruh

hasilkonsepsi dikeluarkan, sehingga rongga rahim kosong.

Terapi:Hanya dengan uterotonika

B. Abortus inkompletus (keguguran bersisa) : hanya sebagian

dari konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah

desi dua atau plasenta.

Gejala:Didapat antara lain adalah aminore, sakit perut, dan

mules-mules, perdarahan yang sedikit atau banyak dan

biasanya berupa stosel(darah beku),sudah ada keluar fetus

atau jaringan.

Terapi :Bila ada tanda tanda syok maka atasi dulu dengan

pemberian cairan dan transfusi darah. Kemudian keluarkan

jaringansecepat mungkin dengan metode digital dan

kuretasesetelah itu beri obat obat uterotenika dan

antibiotic.

C. Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung)

Adalah abortus yang sedang berlangsung, dengan astium

sudah terbuka dan ketuban yang teraba.

Kehamilan ini tidak dapat dipertahankan lagi.

Terapi:seperti abortus inkompletus

D. Abortus Iminens (Keguguran membakat)

Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan

memberikan obat-obat hormonal dan antispasmodika serta

istirahat. Kalau perdarahan setelah beberapa minggu masih

adamaka perlu ditentukan apakah kehamilan masih baik

atau tidak. Kalau reaksi kehamilan 2 kali berturut-turut

negatife maka sebaiknya uterus dikosongkan (kuret)

E.Missed Abortion

Adalahkeadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap

berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan

atau lebih. Fetus yang meninggal ini

a.bisa keluar dengan sendirinya dalam 2-3 bulan sesudah

fetus mati

b.bisadireabsorbsi kembali hingga hilang.

c .Bisa terjadi mengering dan menipis yang disebut : fetus

papyraceus

d.bisajadi mola karnosa, dimana fetus yang sudah mati

1minggu akan mengalami degenerasi dan air ketubannya

diresorbsi.

F.Abortus habitualis (keguguran berulang) adalah keadaan

dimanapenderita mengalami keguguran berturu-turut

3kali atau lebih. Menurut HERTIG abortus spontan terjadi

dalm 10% dari kehamilan dan abortus habitualis 3,6

9,8% dari abortus spontan

G.Abortus infeksiosus dan abortus septik : Abortus infeksiosus adalah keguguran yang disertai

infeksi genital.

Abortus septik adalah keguguran disertai infeksi berat

denganpenyebaran kuman atau toksinnya ke dalam

peredaran darah atau peritoneum, hal ini sering

ditemukan pada abortus inkompletus, atau abortus

buatan, terutama yang kriminalis tanpa memperhatikan

syarat-syarat asepsis dan antisepsis. Bahkan pada

keadaan tertentu dapat terjadi perforasi rahim.

5. Komplikasi Abortus

A. Perdarahan (hemorrhage) B.Perforasi : sering terjadi sewaktu dilatasi dan kuretase

yang dilakukan oelh tenaga yang tidak ahli. C. Infeksi dan tetanus D. Payah ginjal akut E. Syok, pada abortus dapat disebabkan oleh : a. Perdarahan yang banyak disebut syok hemoragik b. Infeksi berat atau sepsis disebut syok septik atau

endoseptic.

BAB. III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN PATOLOGIS TERHADAP Ny. S DENGAN ABORTUS INKOMPLIT DI RS MARGA HUSADA PATI TAHUN 2012

I. Pengkajian secara auto anamnesa

Hari/ tanggal : Kamis, 9 Februari

Jam : 07.00 WIB

A. DATA SUBYEKTIF 1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung jawab Nama Istri

: Ny. S

Nama Suami: Tn. Yuma Umur

: 20 tahun

Umur

: 45tahun Agama

: Islam

Agama

: Islam Suku

: Jawa

Suku

: Jawa Pendidikan

: SMK

Pendidikan

:SMA Pekerjaan

: Ibu rumah tanggaPekerjaan

: SWASTA Alamat

: Ds. Kranggan I/3

Alamat

: Ds.Kranggan 3. Keluhan Utama Ibu datang kiriman bidan dengan hamil 3 bulan mengeluarkan

darah dari jalan lahir.4. Riwayat Perkawinan Usia Menikah

: 20 tahun Lama menikah

: 5 bulan Banyaknya menikah: 1 kali5. Riwayat Menstruasi Menarche

: 12 tahun Siklus

: 30 hari Lamanya

: 6-7 hari Banyaknya

: 3 x ganti softex Keluhan

: Tidak ada6. Riwayat persalinan lalu Ibu baru hamil ini 7. Riwayat Kehamilan Sekarang HPHT

: 15 Nopember 2011 HPL

: 22 Agustus 2012 ANC

: TM I x ImunisasiTT: belum

8. Riwayat Kesehatan Ibu dan Keluarga a. Data kesehatan ibu Ibu tidak pernah dirawat di rumah sakit, penyakit keturunan

tidak ada, tidak ada penyakit menular b. Data kesehatan keluarga Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita

penyakitmenular dan keturunan.9. Pola Kebiasaan sehari-hari a. Nutrisi Sebelum hamil : Makan 2-3 x/hari dengan porsi sedang,

1 piring nasi, lauk 1 potong tempe/tahu, atau, dengan

1 mangkuk kecil sayur, dan 7-8 gelas air putih perhari Saat hamil : Ibu makan 2 x/hari dengan porsi nasi sedikit,

lauk kadang mau kadang tidak, minum air putih 4-5

gelas hari. b. Eliminasi Sebelum hamil : BAB 1 x sehari, BAK 5-6 x sehari Saat hamil : BAB kadang ya kadang tidak, BAK 3-4 x sehari c. Personal hygiene Sebelum hamil : Mandi 2 x sehari, pagi dan sore Saat hamil : Mandi 2 x sehari, pagi dan sore d. Pola istirahat Sebelum hamil : Tidur malam 7-8 jam/hari, tidur siang 1-2

jam/hari Saat hamil : Tidur malam 6 jam/hari, tidur siang 1-2 jam/hari e. Seksualitas Seksualitas antara ibu dan suaminya 3x seminggu 10. Riwayat Kontrasepsi Ibu belum pernah menggunakan kontrasepsi11. Riwayat Psikologi pasien a. Apakah kehamilan ini direncanakan : ya b. Respon terhadap kehamilan : keluarga senang dengan

kehamilan.

B. DATA OBYEKTIF1. Pemeriksaan umum : KU

: Baik

RR

: 20 x/mt Kesadaran

: Composmetis

S

: 36,50c BB

: Sebelum hamil 48 kg BB

: Saat hamil 49 kg Tinggi badan : 160 cm LILA

: 24 cm TD

: 110/70 mmhg Nadi

: 80 x/mt2. Pemeriksaan fisik Head to toe a. Kepala : Mesocephal b. Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih. c. Hidung : keadaan bersih, tidak ada benjolan hidung d. Mulut: bibir lembab tidak ada sariawan,tdk ada gigi

berlobang. e. Telinga : Keadaan bersih, bentuk simetris, tidak ada kotoran f. Leher : Tidak ada pembesaran tyroid dan pemb.vena jugularis g. Dada : Bentuk payudara simetris kanan dan kiri, belum ada

hiperpigmentasiareola mamae. h. Abdomen : Keadaan pembesaran abdomen sesuai dengan usia

kehamilan.

i. Genetalia : Terlihat darah keluar dari jalan lahir j. Ekstremitas Atas : Bentuk simetris, turgor kulit baik, dapat digunakan

denganbaik, tidak ada kecacatan Bawah : Bentuk simetris, keadaan kuku bersih, keadaan kulit

baik.3. Palpasi Leopold I : TFU 2 jari di atas simphisis Leopold II : Tidak dilakukan Leopold III : Tidak dilakukan4. Auskultasi Tidak dilakukan5. Perkusi : Reflek patela positif6. Pemeriksaan penunjang USG : Terlihat sisa jaringan hasil konsepsi

C. ASSASEMENT Jam 07.15 wib Ny.S umur 20 tahun G1 P0 A0 Hamil 12 minggu

dengan AbortusIncompletus Masalah Ibu merasa cemas karena keluar darah dari jalan lahir Kebutuhan Penangan segera kondisi pasien

D. PLANINNG / RENCANA TINDAKAN Jam 07.20 Tanggal 9 februari 2012 1.Beritahu ibu tentang kondisi kehamilannya 2.Kolaborasi dokter untuk tindakan selanjutnya 3.Beri ibu infom concent 4. Lakukan pengawasan KU ibu E. IMPLEMENTASI 1. Memberitahu ibu bahwa kehamilannya mengalami kegugu-

randan masih ada sisa jaringan yang harus dibersihkan

2.Memberi ibu infom concent

3.Melaksanakan advis dokter yaitu Memberi injeksi oxytosin 10 unit secara IM Memberi ibu invitec oral 1tablet untuk diminum Memberitahu ibu untuk puasa sebelum curretage

4. Menyiapkan alat untuk curettage yaitu: Speculum, tenaculum,sonde uterus,busi, sendok curret,

bengkok,kom betadin,kassa steril, handscoon steril,lampu

sorot, air klorin,air DTT,APD,ember tempat kotoran. 5. Membantu dokter dalam pelaksanaan curettage.

6. Melakuka perawatan pasca curettage.

-Mengawasi KU, TTV ibu -Membersihkan darah dari jalan lahir -Membaringkan pasien dengan kepala miring dan tanpa batal

-Memberitahu keluarga untuk tidak makan/minum sebelum

ibusadar

-Memberitahu keluarga ibu boleh pulang kalau kondisi sudah

baik VII. Evaluasi 1. Ibu mengerti kondisinya saat ini 2. Ibu sudah menandatangani surta persetujuan tindakan 3.Ibu sudah dinjeksi oxytosin Ibu sudah minum invitec

Ibusudah minum invitec 4. Alat curettage sudah siap

5. Cureetage sudah dilaksanakan 6. KU Ibu baik TD: 110/70 Mmhg, N: 80x/mt RR: 22x/mt Ibu dibaringkan dengan kepala dimiringkan Ibu tidak diberi makan sampai pasien sadar Ibu masih istirahat diruangan sampai kondisi baik DAFTAR PUSTAKA

Prof. dr. Ida Bagus Gde Manuaba, Spog. 1998. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Jakarta. EGC

Prof. dr. Abdul Bani Saifuddin, Spog. Mph. 2001. Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal. Yayasan Bina Pustaka. Sarwono Prawirohardjo

Prof. Dr. dr. Sarwono Prawirohardjo. 1992. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Prof. Dr. dr. Rustam Mochtar, MPH. 2002. Sinopsis Obstetri. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC

LAPORAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN III PATOLOGIS DI RS MARGA HUSADA PATI KABUPATEN PATILaporan ini sebagai salah satu tugas untuk memenuhi

Praktek Klinik Kebidanan Patologis Pada Semester V

disusun Oleh :

ARI HANDAYANI

NIM : PB.09.2001

ERNA SETYANINGSIH

NIM : PB.09.2005

ISTIKOMAH

NIM : PB.09.2007

KORINGAH

NIM : PB.09.2009

NGATINI

NIM : PB.09.2015

STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS

PRODI D-III KEBIDANANJl. Ganesha I Purwosari Kudus

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Rumah Sakit Marga Husada Kabupaten Pati merupakan Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan Khususnya kepada Anggota TNI, PNS TNI, dan keluarganya serta masyarakat umum dengan pelayanan yang cukup memadai.

2. Cara kerja pelayanan Rumah Sakit Marga Husada Kabupaten Pati telah disesuaikan dengan standart pelayanan Rumah Sakit pada umumnya, sehingga meningkatkan suatu pelayanan kesehatan kepada Anggota TNI, PNS TNI, dan Keluarganya serta masyarakat.

3. Sistem Rumah Sakit yang telah menggunakan komputer sebagai alat bantu register sangat membantu kelancaran dalam pencarian data pasien yang dibutuhkan sewaktu-waktu.

B. Saran

1. Lahan Praktek

a. Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang kesehatan dengan perkembangan saat ini.

b. Pertahankan mutu pelayanan yang telah dilakukan kepada Anggota TNI, PNS TNI, dan Keluarganya serta masyarakat umum demi tercapainya derajat kesehatan yang optimal.

c. Pertahankan keramahan dalam pelayanan di Rumah Sakit Marga Husada Pati.2. Masyarakat

a. Di harapkan pada ibu hamil agar tetap memeriksakan kehamilannya walaupun tidak ada keluhan, kesadaran untuk pemeriksaan kehamilan di tingkatkan.

3. Praktikan

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan setelah melaksanakan praktek patologis di Rumah Sakit.

KATA PENGATAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME sehingga kami dapat menyusun laporan ini. Adapun laporan ini kami susun untuk memenuhi tugas praktek kebidanan patologis di Rumah Sakit Marga Husada Pati Kabupaten Pati.

Dalam menyusun laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Dalam penyusunan laporan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Mutiara Nilamsari Kepala Rumah Sakit Marga Husada Pati2. Rusnoto, SKM, M.Kes (Epid) selaku Direktur STIKES Muhammadiyah Kudus

3. Noor Azizah, S.SiT selaku Ka. Jurusan / Prodi D-III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Kudus4. Indah Risnawati, S.SiT selaku Ka. UPT Praktek Klinik STIKES Muhammadiyah Kudus5. Serka Joko Supriyono, Am. Kep. selaku pembimbing Praktek Klinik di Rumah Sakit Marga Husada Pati 6. Seluruh staf Rumah Sakit Marga Husada Pati yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini7. Seluruh staf STIKES Muhammadiyah Kudus8. Suami dan keluarga kami yang senantiasa memberikan dukungannya untuk kami.9. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan iniBesar harapan kami atas laporan yang tersusun ini dapat memberikan manfaat untuk para pembaca.

Atas perhatian dari pembaca, kami mengucapkan terima kasih

Pati, Februari 2012

PenyusunDAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Dafttar isi

BAB I PENDAHULUAN.................................................................A. Latar Belakang

B. Tujuan penulisan

BAB IITINJAUAN TEORI

I. Pengertian AbortusA. Pengertian Menurut EASTMENB. Pengertian Menurut JEFFCOATC. Pengertian Menurut HOLMERII. Etiologi AbortusA. Kelainan Ovum.B. Kelainan Genetalia Ibu

C. Gangguan Sirkulasi Plasenta

D. Penyakit penyakit Ibu

E. Antagonis Resus

F. Corpus Luteum Atrofis

G. Perangsangan pada Ibu..H. Penyakit Bapak..III. KlasifikaiA. Abortus Spontan

B. Abortus PropokatusIV. Klinis Abortus Spontan

A. Abortus Komletus.

B. Abortus Inkompletus.

C. Abortus Insipiens

D. Abortus Iminens

E. Missed Abortion.

F. Abortus Habitualis..

G. Abortus Infeksiosus

V. Komplikasi Abortus

A. Perdarahan.

B. Perforasi.

C. Infeksi dan Sepsis

D. Payah Ginjal..

E. Syok..

BAB IIITINJAUAN KASUS BAB IVPENUTUP

DAFTAR PUSAKA