Makalah

9
MAKALAH MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PERANAN TIK DALAM BIDANG FARMASI Dosen Pengajar : Disusun Oleh : Novia Andriani (P17335114024) / IA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG Jln. Prof. Eyckman No. 24 Bandung Telp. (022) 2032672 / Fax (022) 2042630

description

tikom

Transcript of Makalah

Page 1: Makalah

MAKALAH

MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PERANAN TIK DALAM BIDANG FARMASI

Dosen Pengajar :

Disusun Oleh :

Novia Andriani(P17335114024) / IA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG

Jln. Prof. Eyckman No. 24 Bandung Telp. (022) 2032672 / Fax (022) 2042630

JURUSAN D III FARMASI

2015

Page 2: Makalah

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi telah merubah bagaimana cara kita hidup dan bekerja.

Perkembangan teknologi informasi dunia yang begitu pesat sekarang ini telah merambah

ke berbagai sektor. Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, kita juga

dituntut untuk dapat memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut. Salah satu cara

memanfaatkan perkembangan teknologi informasi adalah penggunaan komputer di

berbagai bidang kehidupan salah satunya bidang kesehatan yaitu dapat kita lihat pada

suatu instansi kesehatan dalam mengolah data dengan hadirnya teknologi informasi (IT).

Instansi kesehatan menggunakan teknologi komputer untuk mendapatkan informasi yang

diperlukan dalam menyampaikan atau mengirim data dalam bentuk informasi. Hal ini

harus didukung oleh perkembangan peralatan elektronika, seperti komputer dan software-

software pendukung, khususnya di bidang informasi.

Pada kesempatan ini, saya akan membahas mengenai peranan dan manfaat

penggunaan teknologi informatika khususnya di bidang farmasi. Kemampuan komunikasi

yang baik tentu dibutuhkan oleh semua bidang profesi,termasuk apoteker. Dahulu

apoteker hanya sibuk pada bagian produksi obat namun pada masa ini apoteker dituntut

untuk dapat berkomunikasi dengan baik untuk mencapai hasil terapi yang pasti dan

meningkatkan kualitas hidup pasien. Bentuk komunikasi dalam farmasi terdiri dari

berbagai bentuk,salah satunya adalah komunikasi melalui teknologi informatika yang

mulai diterapkan pada masa ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Teknologi Informatika dan Komunikasi?

2. Apa pengertian Teknologi Informatika Farmasi?

3. Bagaimana manfaat Teknologi Informatika di bidang Farmasi?

4. Bagaimana sistem Informasi di Instalasi Farmasi dan Apotek?

C. TUJUAN

1. Menjelaskan pengertian tentang Teknologi Informatika dan Komunikasi

2. Menjelaskan pengertian Teknologi Informatika Farmasi

3. Menjelaskan manfaat Teknologi Informatika di bidang Farmasi

4. Menjelaskan Sistem Informasi di Instalasi Farmasi dan Apotek

Page 3: Makalah

BAB IIPEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memuat semua teknologi yang berhubungan dengan penanganan informasi. Penanganan ini meliputi pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Jadi, TIK adalah teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.

Ditinjau dari susunan katanya, teknologi informasi dan komunikasi tersusun dari 3 (tiga) kata yang masing-masing memiliki arti sendiri. Kata pertama, teknologi, berarti pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Istilah teknologi sering menggambarkan penemuan alat-alat baru yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik.

Kata kedua dan ketiga, yakni informasi dan komunikasi, erat kaitannya dengan data. Informasi berarti hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian sekelompok data yang memberi nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi hubungan saling mempengaruhi di antara keduanya.

Jadi dapat di sumpulkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dan proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.

B. PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMATIKA FARMASI

Informatika farmasi (Pharmacy informatics) adalah realisasi informatika untuk farmasi dan kegiatannya agar efektif biaya dalam pemanfaatan sistem informasi dan perangkat teknologi. Informatika farmasi bertujuan menyediakan informasi yang cepat dan handal tentang terapi obat yang mampu membantu pasien dalam proses penyembuhannya.

 Teknologi ini akan membantu dalam mendukung, merampingkan, meningkatkan alur kerja, dan meningkatkan keselamatan pasien. Dengan menggunakan kemajuan teknologi informasi dan perangkat keras komputer dan perangkat lunak, informatika farmasi mampu memberikan metode pembiayaan yang efektif untuk apotek dan rumah sakit untuk berkomunikasi dengan mudah dan menciptakan kerangka kerja yang maju dimana mereka dapat lebih memenuhi kebutuhan masyarakat pada umumnya.

C. MANFAAT TEKNOLOGI INFORMATIKA DI BIDANG FARMASI

Sistem informatika farmasi secara otomatis  menjadi penting yang memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Database yang dapat merampingkan proses sehingga personil yang digunakan lebih efisien dan informasi yang tersedia tepat waktu.

2. Meningkatkan komunikasi antara apoteker, dokter dan tenaga kesehatan lainnya, serta pasien.

Page 4: Makalah

3. Mampu meningkatkan kecepatan diagnosis dan memeriksa interaksi obat yang mungkin atau alergi sebelum resep diisi/ditulis,

4. Informatika farmasi memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dari obat-obatan yang mereka dapatkan dan memungkinkan mereka menjadi aset penting dalam pengobatan penyakit mereka sendiri.

5. Apoteker juga mungkin dapat membantu dokter dan orang lain dalam menemukan resep yang tepat untuk kondisi tertentu, yang dapat mengurangi kebutuhan untuk beberapa kunjungan ke praktek dokter. Hal ini, dikombinasikan dengan biaya yang rendah karena berkurangnya kunjungan ke dokter, penggunaan obat generik, sehingga sangat mengurangi biaya pengobatan bagi pasien. Membantu praktisi farmasi dalam beberapa hal, baik desain sistem dan manajemen

6. Mengoptimalkan keamanan dan efisiensi dari proses penggunaan obat.7. Meningkatkan efisiensi dan mengurangi waktu apoteker dalam menyiapkan serta

mengeluarkan obat dan memungkinkan peningkatan waktu untuk kegiatan klinis.8. Penerapan teknologi ini juga memungkinkan penyebaran langkah-langkah keamanan

canggih.9. Sistem farmasi menggabungkan pasien khusus data klinis untuk mendukung

penelaahan kesesuaian obat, melakukan real-time manajemen persediaan, dan interaktif dengan sistem lain, termasuk untuk persediaan atau pemasukan obat yang terkomputerisasi (CPOE/ computerized provider order entry), administrasi bar code obat (BCMA/ bar code medication administration), sistem dispensing yang otomatis, sistem penagihan, dan catatan kesehatan elektronik (EHR/ electronic health records).

10. Sistem informatika farmasi juga ada dalam pengaturan rawat jalan dan berfungsi untuk membantu apoteker menerima, proses, isi, dan mengeluarkan perintah resep; persediaan obat, dan pembayaran tagihan resep.

Selain itu, informatika farmasi juga digunakan untuk meningkatkan komunikasi antara apoteker, dokter dan pengasuh lainnya, dan pasien. Selain mampu meningkatkan kecepatan diagnosis dan memeriksa interaksi obat mungkin atau alergi sebelum resep diisi, informatika farmasi memungkinkan pasien untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dari obat-obatan yang diberikan dan memungkinkan pasien memiliki kemampuan untuk mengobati penyakit mereka sendiri. Apoteker juga mungkin dapat membantu dokter dan orang lain dalam menentukan terapi yang tepat untuk kondisi tertentu.

D. Sistem Informasi di Instalasi Farmasi dan Apotek

Informatika farmasi bekerja dengan sistem informasi farmasi yang membantu apoteker membuat keputusan yang sangat baik tentang terapi obat pasien sehubungan dengan, catatan asuransi kesehatan, interaksi obat, serta informasi resep dan pasien Sistem Informasi Farmasi dibagi menjadi 2 yaitu sistem informasi instalasi farmasi dan sistem informasi apotek.

1. Sistem Informasi Instalasi FarmasiDivisi farmasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan barang farmasi berupa

obat yang digunakan oleh semua unit di lingkungan rumah sakit baik untuk pelayanan rawat jalan termasuk gawat darurat dan bedah sentral, pelayanan rawat inap termasuk rawat intensif maupun penggunaan obat yang digunakan di lingkungan penunjang medis seperti laboratorium.

Page 5: Makalah

Sistem informasi instalasi farmasi yaitu system untuk mengelola data/informasi tentang input data baranf, transaksi/distribusi barang-barang kebutuhan di instalasi farmasi sampai dengan pembuatan laporan. Secara garis besar variabel-variabel yang harus ada didalam sistem informasi instalasi farmasi antara lain :a. Input data master (kemasan, satuan, pabrik, PBF, kelas terapi, kelompok, sediaan

dll)b. Input data barang farmasic. Transaksi-transaksi barang :

1) Permintaan barang dari pelayanan kesehatan dirumah sakit ke instalasi farmasi.2) Distribusi barang dari instalasi farmasi ke pelayanan kesehatan dirumah sakit. 3) Return permintaan barang permintaan pembelian barang ke bagian

pengadaan/purchase.4) Order barang ke supplier (SOP) 5) Penerimaan barang dari order pembelian6) Retur pembelian7) Bonus pembelian 8) Koreksi stok dan pemakaian barang

d. Laporan-laporan :1) Laporan penerimaan 7 distribusi barang ke instalasi secara periodik2) Laporanpembelian penerimaan barang gudang 3) Laporan stok perpelayanan kesehatan di RS4) Laporan stok instalasi farmasi5) Kartu persediaan

2. Sistem Informasi ApotekSalah satu contoh penerapan sistem informasi farmasi di apotek adalah

menggunakan Sistem Informasi Management (SIM) Apotek, dimana program aplikasi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000.

Sistem Informasi Manajemen Apotek merupakan sistem informasi pencatatan obat dan alat kesehatan di Apotek. Dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Apotek alur obat mulai dari penerimaan, pencatatan di gudang obat dan penjualan ke pasien terekam dalam database sehingga stok opname dapat dilakukan secara otomatis dan real time.

SIM apotek dibuat untuk menangani bagian point of sales kasir dan inventori dari suatu apotek, yaitu dengan cara menyediakan kemampuan untuk menangani transaksi beli dan jual secara resep dan non resep. Juga untuk menyajikan laporan laporan sehingga keputusan yang diambil manajer lebih tepat sasaran. Sistem aplikasi ini dirancang untuk digunakan secara mudah baik dengan keyboard dan mouse atau dengan barcode scanner sebagai alat memasukkan data. Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat.

Sistem pengelolaan data yang dihasilkan dari proses manajemen di unit apotek dari input data sampai dengan output data (laporan-laporan yang dihasilkan di unit apotek). Secara garis besar variabel-variabel yang harus ada dalam sistem informasi apotek antara lain :a. Penjualan obat ke pasien (rawat

jalan, rawat inap,UGD)b. Retur penjualan obatc. Print nota penjualan obatd. Laporan oenjualan harian

e. Laporan penjualan resep 7 resep untuk rawat jalan

f. Laporan penjualan berdasarkan jenis sediaan

g. Laporan resep per dokter

Page 6: Makalah

h. Laporan penjualan berdasarkan supplier

i. Laporan obat slow movingj. Laporan obat expired date (ED)

k. Laporan obat narkotika 7 psikotropika

l. Laporan analisism. Grafik penjualan

BAB IIIKESIMPULAN

Teknologi informasi dan komunikasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dan proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. Sedangkan Informatika farmasi (Pharmacy informatics) adalah realisasi informatika untuk farmasi dan kegiatannya agar efektif biaya dalam pemanfaatan sistem informasi dan perangkat teknologi. Informatika farmasi bertujuan menyediakan informasi yang cepat dan handal tentang terapi obat yang mampu membantu pasien dalam proses penyembuhannya. Dengan adanya teknologi komputer sebagai penerapan sistem baru, beban pekerjaan apoteker menjadi lebih ringan sehingga dapat meningkatkan mutu serta pelayanan kefarmasian terutama pada distribusi obat yang berdampak pada proses penanganan pasien selanjutnya. Sistem baru yang mengadopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat menyajikan laporan lebih mudah karena data yang tersusun rapi dalam database membuat penyajian laporan kepada direktur, maupun pihak manajemen yang lain menjadi lebih akurat, tepat waktu dan relevan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.zonasiswa.com/2014/10/pengertian-teknologi-informasi-dan.html

http://hafidafriyanto.blogspot.com/

https://andidafln.wordpress.com/2014/03/23/makalah-pemanfaatan-informatika-dalam-

bidang-farmasi/

Page 7: Makalah

https://nurwahidaidha99.wordpress.com/2013/04/17/pemanfaatan-teknologi-dan-informasi-

pada-bidang-farmasi/

http://hjriskimuispharmacist.blogspot.com/2012/05/makalah-informatika-farmasi.html