makalah

download makalah

If you can't read please download the document

description

oke

Transcript of makalah

MAKALAH TENTANG ASMAUL HUSNA(Al Jalil , Al Karim, Ar Raqib, Al Mujib, Al-Wasi) DI TULIS OLEH KELOMPOK 10 SITI NENG HERNAWATI SIT FATIMAH SITI KARMILA FITRI ANI GILANG PERDANA. S

SMA PGRI BALARAJA TAHUN AJARAN 2011-2012 ==================================== ====DAFTAR ISI BAB I ................................................................................................1I. PENDAHULUAN....................................................................1 1. LATAR BELAKANG...................................................................2 2. TUJUAN......................................................................................2 BAB II ...............................................................................................3 II.a ISI / PEMBAHASAN...................................................................3 1. PENGERTIAN ASMAUL HUSNA ............................3

2. MENGURAIKAN 5 ASMAUL HUSNA ( Al Jalil , Al Karim, Ar Raqib, Al Mujib, Al-Wasi).3 3. LIMA ASMAUL HUSNA DAN KHASIATNYA ( Al Jalil , Al Karim, Ar Raqib, Al Mujib, Al-Wasi)............5 II.b FUNGSI IMAN KEPADA ALLAH SWT.............................10 BAB III ..........................................................................................11 III.a III.b KESIMPULAN...........................................................................11 PENUTUP...................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA .........................................................13

i ============================================================ ==== BAB I I .PENDAHULUAN Dalam agama Islam, Asmaa'ul husna adalah nama-nama Allah ta'ala yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berati yang baik atau yang indah jadi Asma'ul Husna adalah nama nama milik Allah ta'ala yang baik lagi indah. Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini, karena nama-nama Allah adalah alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. Meskipun timbul perbedaan pendapat tentang arti, makna, dan penafsirannya akan tetapi yang jelas adalah kita tidak boleh musyrik dalam mempergunakan atau menyebut nama-nama Allah ta'ala. Selain perbedaaan dalam mengartikan dan menafsirkan suatu nama terdapat pula perbedaan jumlah nama, ada yang menyebut 99, 100, 200, bahkan 1.000 bahkan 4.000 nama, namun menurut mereka, yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT yang harus dipahami dan dimengerti oleh orang-orang yang beriman seperti Nabi Muhammad SAW. Asmaaulhusna secara harfiah ialah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah. Para ulama berpendapat bahwa kebenaran adalah konsistensi dengan kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis "Allah adalah ...", karena tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allah, akan

tetapi harus dapat mengerti dengan hati dan keteranga Al-Qur'an tentang Allah ta'ala. Pembahasan berikut hanyalah pendekatan yang disesuaikan dengan konsep akal kita yang sangat terbatas ini. Semua kata yang ditujukan pada Allahharus dipahami keberbedaannya dengan penggunaan wajar kata-kata itu. Allah itu tidak dapat dimisalkan atau dimiripkan dengan segala sesuatu, seperti tercantum dalam surat AlIkhlas.

() () () ()

"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia". (QS.AlIkhlas : 1-4)

Para ulama menekankan bahwa Allah adalah sebuah nama kepada Dzat yang pasti ada namanya. Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) padaNya. Dengan demikian,Allah Yang Memiliki Maha Tinggi. Tapi juga Allah Yang Memiliki Maha Dekat. Allah MemilikiMaha Kuasa dan juga Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sifat-sifat Allah dijelaskan dengan istilah Asmaaul Husna, yaitu nama-nama, sebutan atau gelar yang baik. 1 ============================================================= == 1. Latar Belakang Allah SWT adalah dzat yang maha perkasa, keperkasaan Allah tiada bandingannya, tidak terbatas dan bersifat kekal. Allah SWT menciptakan alam semesta ini untuk kepentigan umat manusia, dalam menciptakan alam Allah tidak pernah meminta bantuan terhadap mahluk lain, oleh karena itu kita sebagai hamba Allah hendaknya selalu memuliakan-Nya, kemampuan Allah dengan cara selalu mentaati seagala apa yang telah diperintahkan-Nya dan juga menjauhi segala sesuatu yang telah di larangNya. Kemampuan Allah dalam menciptakan alam beserta isinya merupakan wujud dari Asmaul Husna yaitu Al-Aziz, Allah memiliki 99 Asmaul Husna, termasuk di antaranya ialah Al-Gaffar, Al-Basit, An-Nafi, Ar-Rauf, Al-Barr, Al-Hakim, AlFattah, Al-Adl, Al-Qayyum, dan seterusnya. Nama-nama tersebut telah disebutkan dalam Al-Quran bahwa Adanya Asmaul Husna sebagai bukti bahwa Allah maha

perkasa dan maha bijaksana, untuk itu maka kita wajib mengamalkan Asmaul Husna ke dalam kehidupan sehari-hari.

2.TUJUAN Dengan adanya makalah ini maka kami bertujuan untuk : 1. Menjelaskan tentang Asmaul Husna. 2. Mengetahui pengaruh pengaruh dari Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari. 3. Menjelaskan manfaat manfaat dari dari Asmaul Husna.

2 ============================================================= ===== BAB II II.a ISI / PEMBAHASAN 1. PENGERTIAN ASMAUL HUSNA

Asmaul Husna berasal dari kata ismi (nama) husna Artinya nama-nama yang indah. Nama-nama tersebut hanya dimiliki dan disandang oleh Allah SWT, jumlahnya sebanyak 99 (sembilan pUluh sembilan). Menurut Abdullah bin Sani dalam bukunya Asmaul Husna dalam komentar, 76 nama dari Asmaul Husna terdapat dalam Al Quran, sedang yang 23 lainnya terdapat dalam hadits.Adanya Asmaul Husna diterangkan dalam Al Quran. Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki Al Asmaul (nama-nama baik). (QS. Thoha: 8). Asmaul Husna merupakan amalan yang bermanfaat dan mempunyai nilai yang tak terhingga tingginya. Allah memiliki Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut) namanama-Nya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut) namanama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan. (QS. Al Araf: 180) Katakanlah, serulah Allah atau serulah ar Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu menyeru-Nya, maka bagi-Nya nama-nama yang baik. (QS. Al Isra: 110). Dijelaskan pula dalam hadits: Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, yaitu seratus dikurangi satu. Barangsiapa menghafalkannya, akan masuk surga. Sesungguhnya itu witir (tidak genap). Dia menyukai witir itu.(HR. Imam Baihaqi). Adanya Asmaul Husna secara rinci diterangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. sebagai berikut:

2. MENGURAIKAN 5 ASMAUL HUSNA ( Al Jalil , Al Karim, Ar Raqib, Al Mujib, Al-Wasi) 1). Al Jalil Maha Mulia Ar-Razi ra. berkata: Perbedaan antara Al-Jalil, Al-Kabir dan Al-Azhim adalah, bahwa Al-Kabir artinya Yang Sempurna di dalam Dzat;Al-Jalil artinya Yang Sempurna di dalam sifat; danAl-Azhim artinya Yang Sempurna di dalam keduanya.

3 ============================================================= == 2). Al Karim

Maha Pemurah

Ada pendapat lain mengatakan, bahwa Al-Karim artinya ialah jika mampu membalas, ia justru memaafkan; jika berjanji, ia menepati; dan jika memberi, ia melebihi apa yang diharapkan, tidak peduli berapa banyak ia memberi dan kepada siapa ia memberi. Jika timbul kebutuhan kepada selainnya, ia tidak rela. Dia tidak menyia-nyiakan orang yang berlindung atau menyerahkan diri kepadanya, dan dicukupkannya orang itu dari perantara dan pembela lain. Tidak ada yang memiliki sifat-sifat ini selain Allah SWT.

3). Ar Raqib

Maha Mengawasi

Dikatakan bahwa makna Ar-Raqib adalah Al-Alim (Yang Maha Mengetahui) dan Al-Hafizh (Yang Maha Memelihara). Jadi, barangsiapa menjaga sesuatu sehingga tidak terlupakan olehnya, dan selalu mengawasinya, maka ia disebut Raqib. 4). Al Mujib

Maha Mengabulkan

Dia memenuhi permintaan orang yang meminta yang sesuai dengan keutamaan-Nya. Dia berikan kehendak orang itu atau yang lebih baik darinya untuk masa sekarang atau yang akan datang. Allah SWT menghadapi permintaan orang yang meminta dengan memenuhinya, dan menghadapi doa orang yang memohon dengan mengabulkannya, dan menghadapi kesulitan orang-orang yang sengsara dengan mencukupinya. Bahkan Dia memmberi kenikmatan sebelum diminta, dan mengkaruniai sebelum doa. Hanya Dia sajalah yang Maha Mengetahui kebutuhan orang-orang yang membutuhkan sebelum mereka menyatakan permintaan mereka. Dia telah mengetahui di alam azali-Nya, sehingga disiapkan-Nyalah sebab-sebabnya dan diatur-Nyalah cara-cara untuk mencapainya.

5). Al-Wasi

Maha Luas

Semua yang luas itu, betapapun besarnya, tetap akan berakhir di ujungnya. Yang tidak berakhir, dialah yang pantas disebut luas, dan Allah SWT, seperti yang telah kami katakan, adalah Dzat Yang Mahaluas secara mutlak. Luas seorang hamba adalah di dalam pengetahuan dan akhlaknya. Jika ilmunya banyak, maka ia disebut luas sesuai dengan luas ilmunya itu.

4

=============================================================

4. LIMA ASMAUL HUSNA DAN KHASIATNYA 1. Al Jalil Ar-Razi ra. berkata: Perbedaan antara Al-Jalil, Al-Kabir dan Al-Azhim adalah, bahwa Al-Kabirartinya Yang Sempurna di dalam Dzat;Al-Jalil artinya Yang Sempurna di dalam sifat; dan Al-Azhimartinya Yang Sempurna di dalam keduanya. Jadi Al-Jalil ialah Dzat Yang Mahabesar keadaan-Nya, dan tampak nyata urusanNya. Tidak ada sesuatu pun yang menandingi Dzat, Sifat, dan perbuatan-Nya. Dialah yang mempunyai sifat Jalal(kebesaran). Dan sifat Jalal itu ialah Al-Ghaniy, AlMalik, Al-Quddus, Al-Alim, Al-Qadir, dan lain-lain sifat yang telah kami sebutkan. Yang mengumpulkan semua sifat ini adalah Al-Jalil yang mutlak, yaitu Allah SWT. Sebab, semua keelokan, kesempurnaan, dan kebaikan yang ada di alam ini semua berasal dari cahaya Dzat-Nya dan bekas-bekas sifat-Nya. Tidak ada maujud yang memiliki kesempurnaan secara mutlak kecuali Allah. Karena itulah, orang yang mengenal-Nya dan yang memandang keelokan-Nya mendapatkan perasaan senang, lezat, dan gembira, yang menjadi sebab mereka berhak mendapatkan surga. Jika Dia telah pasti sebagai Dzat yang Jalil dan Jamil, maka semua yang indah itu tentu dicintai dan dirindukan oleh mereka yang memahami keindahannya. Karena itulah, Allah juga dicintai dan dirindukan, tetapi oleh orang-orang arif; sebagaimaana gambar dicintai oleh orang-orang yang melek ( mata terbuka ), bukan oleh orangorang yang buta. Khasiatnya Barangsiapa membaca ism ini atau menuliskannya pada sehelai kertas dengan tinta misik dan zafaran, lalu dibawanya, maka Allah akan memberikan kewibawaan dan kebesaran kepada-Nya. oOo

5 ============================================================= ==

2. Al KarimAl Karim ialah Dzat yang banyak memberi dan berbuat baik tanpa diminta. Berbeda dengan As-Sakhiy (dermawan) yang suka memberi karena diminta. Atas dasar inilah, Allah memberikan nama-Nya dengan Al-Karim, bukan As-Sakhiy. Ada pendapat lain mengatakan, bahwa Al-Karim artinya ialah jika mampu membalas, ia justru memaafkan; jika berjanji, ia menepati; dan jika memberi, ia melebihi apa yang diharapkan, tidak peduli berapa banyak ia memberi dan kepada siapa ia memberi. Jika timbul kebutuhan kepada selainnya, ia tidak rela. Dia tidak menyia-nyiakan orang yang berlindung atau menyerahkan diri kepadanya, dan dicukupkannya orang itu dari perantara dan pembela lain. Tidak ada yang memiliki sifat-sifat ini selain Allah SWT. Ibnu Atha berkata: Al-Karim ialah Dzat yang tidak dilampaui oleh harapan. Berakhlak dengan ism ini mengharuskan Anda menjadikan seluruh anggota tubuh Anda sebagai wakaf kepada-Nya, wajah Anda menghadap kepada-Nya, dan kemauan Anda tertuju kepada-Nya. Khasiatnya Barangsiapa memperbanyak zikir dengan ism ini ketika hendak tidur dan dilakukan secara rutin, maka Allah akan menanamkan sifat karim ke dalam hati orang-orang arif. oOo

6 ==================================================================

3. Ar RaqibAr Raqib ialah Dzat yang senantiasa mengawasi dan memperhatikan segala sesuatu, sehingga tidak satu benda sekecil atom pun yang berada di padang sahara, di langit atau di bumi, yang luput dari-Nya. Dan dalam pengawasan-Nya itu, Dia tidak ditimpa oleh perasaan ngantuk atau tertidur. Dikatakan bahwa makna Ar-Raqib adalah Al-Alim (Yang Maha Mengetahui) dan Al-Hafizh (Yang Maha Memelihara). Jadi, barangsiapa menjaga sesuatu sehingga tidak terlupakan olehnya, dan selalu mengawasinya, maka ia disebut Raqib. Seorang hamba wajib mengetahui bahwa Allah-lah yang menjaga dan mengawasinya dan segala sesuatu. Dan harus diketahuinya pula bahwa nafsunya itu adalah musuhnya, setan itu musuhnya, dan bahwa keduanya senantiasa mencari-cari kesempatan untuk menyeretnya kepada kelalaian dan pembangkangan, sehingga ia harus selalu berhati-hati dan bersikap waspada terhadap keduanya, yaitu dengan jalan mengenal tipu daya mereka dan tempattempat keluar mereka, supaya ia dapat menutup jalan bagi mereka. Berakhlak dengan ism ini mengharuskan Anda bersikap sesuai dengan sifat ini, yaitu selalu waspada dan mengawasi gerak-gerik nafsu Anda. Khasiatnya Barangsiapa merasa khawatir terhadap janin yang dikandung oleh seorang ibu dari bahaya keguguran, maka hendaklah dibacakannya ke atas perut si ibu ism ini sebanyak 7 kali. Maka, insya Allah, si ibu akan terhindar dari keguguran. Dan barangsiapa hendak berlayar, dan ia merasa khawatir bahwa di antara keluarga yang ditinggalkannya ada yang berbuat tidak senonoh, maka hendaklah dibacakan ism ini 7 kali sambil memegang tengkuk mereka. Insya Allah apa yang dikhawatirkannya itu

tidak akan terjadi. oOo

7 =================================================================

4. Al MujibAl Mujib ialah Dzat yang memperkenankan orang berdoa kepada-Nya. Sesuai dengan firman Allah SWT yang artinya:

06( )

Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu! (QS. Al-Mumin: 60) Dia memenuhi permintaan orang yang meminta yang sesuai dengan keutamaan-Nya. Dia berikan kehendak orang itu atau yang lebih baik darinya untuk masa sekarang atau yang akan datang. Allah SWT menghadapi permintaan orang yang meminta dengan memenuhinya, dan menghadapi doa orang yang memohon dengan mengabulkannya, dan menghadapi kesulitan orang-orang yang sengsara dengan mencukupinya. Bahkan Dia memmberi kenikmatan sebelum diminta, dan mengkaruniai sebelum doa. Hanya Dia sajalah yang Maha Mengetahui kebutuhan orang-orang yang membutuhkan sebelum mereka menyatakan permintaan mereka. Dia telah mengetahui di alam azali-Nya, sehingga disiapkan-Nyalah sebab-sebabnya dan diatur-Nyalah cara-cara untuk mencapainya. Berakhlak dengan ism ini mengharuskan seorang hamba menyambut segala yang diperintahkan Tuhannnya, segala yang dilarang-Nya, segala yang disunnahkannNya, dan segala yang diserukanNya. Dan hendaklah pula ia menyambut hamba-hamba-Nya dengan memenuhi semua permintaan orang-orang yang meminta sesuai kemampuannya, dari semua yang telah dianugerahkan Allah kepadanya. Dan hendaklah menolaknya dengan kata-kata halus, bila ia tidak mampu memenuhinya. Dalam kaitan ini Allah berfirman dan yang artinya:

Dan terhadap orang yang meminta-minta, maka janganlah kamu menghardiknya. (QS. Adh-Dhuha: 10) Dan Nabi saw. bersabda: Seandainya aku diundang ke jamuan makan yang disuguhi kaki kambing, tentu aku akan menghadirinya; dan seandainya aku diberi hadiah kaki depan kambing, tentu akan aku terima. Kesediaan beliau untuk menghadiri jamuan yang hanya menyediakan makanan kaki kambing, dan kesediaan beliau untuk menerima hadiah kaki kambing itu merupakan puncak dari pemuliaan dan pemenuhan. Berapa banyak orang yang angkuh, enggan menerima hadiah, dan tidak semua undangan ia hadiri. Ini semua adalah akibat kesombongan dan kecongkakannya, tanpa mempedulikan betapa sakit hati orang yang menerima penolakannya itu. 8 ============================================================

Orang yang memiliki sifat demikian, tidak ada bagian apa pun untuknya dari ism yang mulia ini. Dan wajib atas seorang hamba untuk tidak menganggap besar segala yang dimintanya dari Allah itu, dan tidak bosan pula untuk memperbanyak doa, sebab Allah SWT Mahabesar dan Maha Pemurah. Rasulullah saw. bersabda: Berdoalah kepada Allah dan yakinlah bahwa doamu itu akan diperkenankan. Khasiatnya Barangsiapa membaca ism ini secara rutin, maka apa yang dimintanya akan diberikan oleh Allah. oOo

5. Al-WasiAl Wasi artinya ialah Dzat yang meliputi segala sesuatu dengan ilmu-Nya, atau Dzat Yang Maha Pemurah yang rahmat-Nya menyeluruh kepada orang mukmin dan orang kafir, kepada orang bakti dan orang durhaka. Atau, Dzat yang tak habis-habisnya bukti-Nya, tak berakhir kekuasaan-Nya, dan tak terbatas Dzat, asma, dan sifat-Nya. Al-Wasi berasal dari kata as-saah (luas). Dan kata as-saah itu terkadang disandarkan pada kata ilmu, jika ia menjadi luas dan meliputi dengan pengetahuan yang banyak. Dan terkadang disandarkan pada sifat baik dan menyebarkan kenikmatan. Jadi, Yang Mahaluas secara mutlak itu hanyalah Allah SWT, sebab jika dilihat ilmu-Nya, maka tidak ada tepi bagi lautan ilmu-Nya; dan jika dilihat kebaikan dan kenikmatan-Nya, maka tidak ada habisnya. Semua yang luas itu, betapapun besarnya, tetap akan berakhir di ujungnya. Yang tidak berakhir, dialah yang pantas disebut luas, dan Allah SWT, seperti yang telah kami katakan, adalah Dzat Yang Mahaluas secara mutlak. Luas seorang hamba adalah di dalam pengetahuan dan akhlaknya. Jika ilmunya banyak, maka ia disebut luas sesuai dengan luas ilmunya itu. Dan jika luas (lapang) akhlaknya sehingga tidak disempitkan oleh rasa takut miskin, dendam karena iri, rakus yang sangat dan sifat-sifat tercela lainnya, maka ia disebut luas (lapang). Namun ini semua ada ujungnya. Sedangkan yang luas tanpa ujung hanyalah Allah SWT semata. Berakhlak dengan ism ini mengharuskan Anda bersikap lapang dalam akhlak dan kasih-sayang terhadap hamba-hamba Allah dalam setiap keadaan. Khasiatnya Ism ini berkhasiat mendatangkan kelapangan dan kedudukan, lapang dada dan terhindarnya ia dari sifat dendam dan tamak, serta mendatangkan sifat qanaah (nrimo) bagi orang yang berzikir dengannya. oOo 9 ================================================================= II.b FUNGSI IMAN KEPADA ALLAH SWT Fungsi imann kepada allah, di ataranya a. b. c. d. e. f. g. Melaksanakan apa yang menjadi perintah Allah dan menjauhi larangannya. Memperkuat kepercayaan bahwa alam semesta ada yang menciptakan dan mengatur. Menyadari kelemahan diri di hadapan Allah yang Mahabesar. Menumbuhkan sikap disiplin dalam segala kegiatan. Sadar dan segera bertobat apabila berbuat dosa. Menyadari bahwa kita semua pasti akan mati dan dimintai pertanggung jawaban: dan Meningkatkan semangat kerja dan ibadah.

10 ============================================================== BAB III IV. KESIMPULAN

1.Menghafal kata-kata Asmaul Husna amat besar f a e d a h n y a b a g i U m a t I s l a m d a n berpahala membacanya bila dilandasi keyakinan dan membenarkan isinya. Lebih dariitu, memahami dan makrifat terhadap makna hakiki yang terkandung di dalamnya akan membawa kea rah pengalaman dan penghayatan, atau dengan kata lainmendarah daging dalam kehidupan. Maka dijamin akan mendapatkan surgakeindahan dan kenyamanan yang tiada tara. 2.Izmul Azhom (nama yang agung) tidak semua orang bisa mengetahuinya, dan sesuaidengan apa yang disampaikan oleh Rasulullah saw, yang agaknya tersembunyi dalamsuatu kalimat yang cukup panjang.

11 ============================================================= ===== V. PENUTUP Makalah ini kami buat berdasarkan materi-materi dari berbagai sumber seperti internet dan buku buku yang ada sehingga bisa menjadi acuan bagi para siswa/siswi sebagai bahan pembelajaran tambahan mengenai ASMAUL HUSNA dan perkembngannya dalam dunia islam. Kami berharap dengan adanya makalah ini kita dapat mengambil peluang - peluang positif yang ada dari pembelajaran dan manfaat ASMAUL HUSNA sekarang ini sehingga kita bisa menjadi insan yang lebih maju dengan bekal iman dan taqwa kepada Allah SWT. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat untuk semua kalangan. amiin... Kritik dan saran sangat kami tunggu demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini, penulis pun mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua pihak.

12 ============================================================= == DAFTAR PUSTAKA

o Quraish, M. Shihab,Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian AlQuran, Jakarta,Lentera Hati, 2004 o Krishna Anad, Asmaul Husna 99 Nama Allah Bagi Orang Modern, 1999, Jakarta; Gramedia Pustaka Utama. o Syaikh Al-Utsaimin Sholeh bin Muhammad, Ai-Qawaidil Mutsla Memehami Nama dan Sifat Allah, 2003, Jogjakarta; Media Hidayah o Rahayu Suci.Thoifuri, Pendidikan Agama Islam, Sekolah Menengah Atas, Kelas X, 2007, Jakarta; Ganesa Exact. o Zaenal Damam Muhammad S. Makhfud Ahmad S. Buku Ajar Acuan Pengayaan Akidah Ahlak, MTS Kelas VII Semester 2, 2008,Solo; CV. Sindunata. o El-Bantanie Syafii Muhammad, Rahasia keajaiban asmaul husna,2009, Jakarta; PT. Wahyu Media. o http://www.riwayat.web.id/2009/12/asmaul-husna.html-25/04/2011=22.02 o http://blog.chess.com/emde/meneladani-sifat-sifat-tuhan-30/04/2011=12.35 o http://www.nuansaislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id= 504:meneladani-sifat-sifat tuhan&catid=101:tafsir&Itemid=353, 30/04/2011=13.10