Makalah
description
Transcript of Makalah
PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH
A. LATAR BELAKANG
Kehadiran dan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi di era
komunikasi global dewasa ini telah memberikan peluang dan perluasan interaksi
antara dosen/guru/pakar dan (maha)siswa, antar (maha)siswa, antara
(maha)siswa dan sumber-sumber belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana
saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Selain itu, dengan bantuan Teknologi
Informasi dan Komunikasi proses penyampaian dan penyajian materi
pembelajaran maupun gagasan dapat menjadi lebih menarik dan
menyenangkan. Di sisi lain, kehadiran Teknologi Informasi dan Komunikasi
sebagai teknologi baru memberikan tantangan kepada para dosen dan guru untuk
mampu menguasainya sehingga dapat memilih Teknologi Informasi dan
Komunikasi secara efektif dan efisien di dalam proses belajar mengajar yang
dikelolanya.
Perkembangan teknologi multimedia telah menjanjikan potensi besar
dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi,
menyesuaikan informasi dan sebagainya. Multimedia juga menyediakan
peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga
menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi pelajar, dengan
multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menentukan dengan
1
apa dan bagaimana siswa untuk dapat menyerap informasi secara cepat dan
efisien. Sumber informasi tidak lagi terfokus pada teks dari buku semata-mata
tetapi lebih luas dari itu. Kemampuan teknologi multimedia yang telah
terhubung internet akan semakin menambah kemudahan dalam mendapatkan
informasi yang diharapkan.
Dalam hal ini, profesionalisme guru tidak hanya mencakup kemampuan
membelajarkan siswa, tetapi juga kemampuan mengelola informasi dan
lingkungan (yang meliputi tempat belajar, metode, media, sistem penilaian, serta
sarana dan prasarana) untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa sehingga
menjadi lebih mudah (Ibrahim, et.al., 2001 dikutip oleh I Wayan Santyasa,
2007). Oleh karena, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya
Teknologi Informasi dan Komunikasi, telah memperkaya sumber dan media
pembelajaran dalam berbagai bentuk seperti buku teks, modul, transparansi
OHP, slide Power Point, gambar/foto, animasi, film/video, siaran televisi, siaran
radio, hiperteks, halaman Web, program pembelajaran berbantuan komputer, dan
software aplikasi pendukung pembelajaran, maka dosen/guru yang profesional
harus mampu memilih, mengembangkan dan memanfaatkan berbagai jenis
media pembelajaran dengan memanfaatkan kecanggihan Teknologi Informasi
dan Komunikasi tersebut.
Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi juga telah
memungkinkan memanfaatan berbagai jenis/macam media secara bersamaan
dalam bentuk multimedia pembelajaran. Dalam hal ini penggunaan multimedia
2
interaktif.yang mempermudah dosen atau guru untuk mengontrol. Penggunaan
multimedia interaktif yang memuat komponen audio-visual (suara dan tampilan)
untuk penyampaian materi pembelajaran dapat menarik perhatian siswa untuk
belajar. Multimedia interaktif juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melakukan eksperimen semu dan eksplorasi sehingga memberikan
pengalaman belajar daripada hanya sekedar mendengar uraian/penjelasan guru.
Makalah ini menyajikan beberapa hal yang terkait dengan penerapan multimedia
interaktif dalam pembelajaran di sekolah.
Ada beberapa masalah yang perlu diperhatikan terkait dengan penerapan
multimedia interaktif dalam pembelajaran di sekolah yaitu:
1. Bagaimanakah penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran!
2. Bagaimanakah model-model pembelajaran berbasis multimedia interaktif!
3. Bagaimanakah pemanfaatan multimedia interaktif dalam proses
pembelajaran!
Berdasarkan latar belakang dan masalah yang telah diuraikan di atas,
maka tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran.
2. Untuk mengetahui model-model pembelajaran berbasis multimedia interaktif.
3. Untuk mengetahui pemanfaatan multimedia interaktif dalam proses
pembelajaran.
3
B. ISI
1. Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih
media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi
secara terintegrasi. Multimedia dapat pula diartikan sebagai presentasi
materi dengan menggunakan kata-kata sekaligus gambar- gambar.
Multimedia yang memenuhi syarat tertentu dan digunakan dalam proses
belajar mengajar dapat dikatakan sebagai multimedia pembelajaran.
Sehingga, dapat dikatakan bahwa multimedia pembelajaran adalah media
yang mampu melibatkan banyak indra dan organ tubuh selama p roses
pembelajaran berlangsung.
Terdapat tiga tipe pemanfaatan multimedia pembelajaran yaitu:
1. Multimedia digunakan sebagai salah satu unsur pembelajar an di kelas.
2. Multimedia digunakan sebagai materi pembelajar an mandiri.
3. Multimedia digunakan sebagai media satu-satunya di dalam
pembelajaran.
Multimedia yang memiliki unsur Interactive Link dapat disebut
sebagai multimedia interaktif. Interactive Link adalah sebagian dari
multimedia interaktif, dimana pengguna dap at menekan mouse atau objek
pada screen seperti button atau teks dan menyebabkan program melakukan
perintah tertentu. Interaktifitas dalam multimedia diberikan batasan bahwa
pengguna (user) dilibatkan untuk berinteraksi dengan program aplikasi.
4
Interactive Link pada multimedia interaktif memungkinkan
penggunaannya mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia
tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif adalah
suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat
dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang
dikehendaki untuk proses selanjutnya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi multimedia mampu
memberi kesan yang besar dalam bidang komunikasi dan pendidikan karena
bisa mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio dan video. Multimedia
telah mengembangkan proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang
lebih dinamik. Namun yang lebih penting ialah pemahaman tentang
bagaimana menggunakan teknologi tersebut dengan lebih efektif dan
dapat menghasilkan idea-idea untuk pengajaran dan pembelajaran. Pada
masa kini, guru perlu mempunyai kemahiran dan keyakinan diri dalam
menggunakan teknologi ini dengan cara yang paling berkesan. Suasana
pengajaran dan pembelajaran yang interaktif, lebih menggalakkan
komunikasi aktif antara berbagai hal. Penggunaan komputer multimedia
dalam proses pengajaran dan pembelajaran adalah dengan tujuan
meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran. Dengan berkembangnya
teknologi multimedia, unsur-unsur video, bunyi, teks dan grafik dapat
dikemas menjadi satu melalui Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK).
5
Sekarang ini, materi Proses Belajar Mengajar telah banyak ditemukan
dipasaran yang disediakan dalam bentuk VCD atau DVD. Contoh- contoh
yang dapat kita temukan seperti ensiklopedia, kamus elektronik, buku cerita
elektronik, materi pembelajaran yang telah dikemas dalam bentuk CD
atau DVD dan masih banyak lagi yang dapat di temui. Konsep permainan
dalam pembelajaran digabung untuk menghasilkan pengalaman
pembelajaran yang menyenangkan.
Model–model ini dapat digunakan dalam pembelajaran di dalam
kelas atau pembelajaran sendiri. Bisa juga digunakan untuk pembelajaran di
rumah dan di sekolah. Sesi pembelajaran bisa disesuaikan dengan tahap
penerimaan dan pemahaman pelajar. Pencapaian dan keberhasilan pelajar
akan diuji jika pelajar tidak mencapai tahap yang memuaskan, maka sesi
pemulihan pula akan dilaksanakan. Rekor pencapaian pelajar akan
disimpan supaya prestasi pelajar bisa diawasi. Konsep pembelajaran sendiri
dapat dilaksanakan bila informasi tersebut menarik dan memotivasikan
pelajar untuk terus belajar. Ini dapat dicapai jika materi atau informasi
direka bentuk dengan baik menggunakan multimedia. Suasana pengajaran
dan pembelajaran yang interaktif akan menggalakkan komunikasi berbagai
hal (pelajar-guru, pelajar-pelajar, pelajar-komputer). Gabungan berbagai
media yang memanfaatkan sepenuhnya indra penglihatan dan pendengaran
mampu menarik minat belajar. Namun yang lebih utama ialah pencapaian
objektif pengajaran dan pembelajaran dengan berkesan. Harus diingat bahwa
6
teknologi multimedia hanya bertindak sebagai pelengkap, tambahan atau
alat bantu kepada guru. Multimedia tidak akan mengambil alih tempat dan
tugas guru.
Multimedia adalah sebagai saluran pilihan dalam menyampaikan
informasi dengan cara yang lebih berkesan. Multimedia interaktif dapat
digunakan untuk bermacam-macam bidang pekerjaan, tergantung kreativitas
untuk mengembangkannya.
Aplikasi multimedia dibagi menjadi beberapa kategori, di antaranya
yaitu:
1. Presentasi bisnis
2. Pelatihan dan Pendidikan
3. Penyampaian Informasi
4. Promosi dan penjualan
5. Produktivitas
6. Teleconferencing
7. Film
8. Virtual reality
9. Web
10. Game
Pada dasarnya penggunaan komputer atau yang disebut sebagai
teknologi informasi dalam menyampaikan bahan pengajaran
memungkinkan untuk melibatkan pelajar secara aktif serta dapat
7
memperoleh umpan balik secara cepat dan akurat. Komputer menjadi
popular sebagai media pengajaran karena komputer memiliki keistimewaan
yang tidak dimiliki oleh media pengajaran lain sebelum adanya komputer
(Munir,2005). Diantara keistimewaan komputer sebagai media, yaitu :
Hubungan interaktif: komputer menyebabkan terwujudnya hubungan
antara stimulus dan respons, menumbuhkan inspirasi dan meningkatkan
minat.
Pengulangan: komputer memberikan fasilitas bagi pengguna untuk
mengulang materi atau bahan pelajaran yang diperlukan, memperkuat
proses pembelajaran dan memperbaiki ingatan, memiliki kebebasan
dalam memilih materi atau bahan pelajaran.
Umpan balik dan peneguhan: media komputer membantu pelajar
memperoleh umpan balik (feedback) terhadap pelajaran secara leluasa
dan dapat memacu motivasi pelajar dengan peneguhan positif yang diberi
apabila pelajar memberikan jawaban.
Simulasi dan uji coba: media komputer dapat mensimulasikan atau
menguji coba penyajian bahan pelajaran yang rumit dan teliti.
2. Model-Model Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif
Bentuk-bentuk pemanfaatan model-model multimedia interaktif
dalam pembelajaran dapat berupa drill, tutorial, simulation, dan games
(Rusman,2005). Pada dasarnya salah satu tujuan pembelajaran dengan
8
multimedia interaktif adalah sedapat mungkin menggantikan dan atau
melengkapi serta mendukung unsur-unsur: tujuan, materi, metode, dan alat
penilaian yang ada dalam proses belajar mengajar dalam sistem pendidikan
konvensional yang biasa kita lakukan.
Menurut Nandi, (2006) terdapat model-model multimedia interaktif
dalam pembelajaran yaitu :
Model Drills
Model drills merupakan salah satu bentuk model pembelajaran
interaktif berbasis komputer (CBI) yang bertujuan memberikan
pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui penyediaan latihan-
latihan soal untuk menguji penampilan siswa melalui kecepatan
menyelesaikan latihan soal yang diberikan program. Secara umum
tahapan materi model drill adalah sebagai berikut :
Penyajian masalah-masalah dalam bentuk latihan soal pada tingkat
tertentu dari penampilan siswa.
Siswa mengerjakan latihan soal.
Program merekam penampilan siswa, mengevaluasi kemudian
memberikan umpan balik.
Jika jawaban yang diberikan benar program menyajikan soal
selanjutnya dan jika jawaban salah program menyediakan fasilitas
untuk mengulang latihan atau remediation, yang dapat diberikan
secara parsial atau pada akhir keseluruhan soal.
9
Model Tutorial
Model tutorial merupakan program pembelajaran interaktif yang
digunakan dalam PBM dengan menggunakan perangkat lunak atau
software berupa program komputer berisi materi pelajaran. Secara
sederhana pola-pola pengoperasian komputer sebagai instruktur pada
model tutorial ini yaitu:
Komputer menyajikan materi.
Siswa memberikan respon.
Respon siswa dievaluasi oleh komputer dengan orientasi pada arah
siswa dalam menempuh prestasi berikutnya.
Melanjutkan atau mengulangi tahapan sebelumnya.
Tutorial dalam program pembelajaran multimedia interaktif
ditujukan sebagai pengganti manusia sebagai instruktur secara langsung
pada kenyataannya, diberikan berupa teks atau grafik pada layar yang
telah menyediakan poin-poin pertanyaan atau permasalahan.
Metode Simulasi
Model simulasi pada dasarnya merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman secara kongkrit
melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati
suasana pengalaman yang mendekati suasana sebenarnya dan
berlangsung dalam suasana yang tanpa resiko. Model simulasi terbagi
10
dalam empat kategori, yaitu: fisik, situasi, prosedur, dan proses. Secara
umum tahapan materi model simulasi adalah sebagai berikut:
pengenalan, penyajian, informasi, (simulasi1, simulasi2, dan
seterusnya), pertanyaan dan respon jawaban, penilaian respon,
pemberian feedback tentang respon, pengulangan, segmen pengaturan
pengajaran, dan penutup.
Model Instructional Games
Model Instructional Games merupakan salah satu metode dalam
pembelajaran dengan multimedia interaktif yang berbasis komputer.
Tujuan Model Instructional Games adalah untuk menyediakan
suasana/lingkungan yang memberikan fasilitas belajar yang menambah
kemampuan siswa. Model Instructional Games tidak perlu menirukan
realita namun dapat memiliki karakter yang menyediakan tantangan
yang menyenangkan bagi siswa. Model Instructional Games sebagai
pembangkit motivasi dengan memunculkan cara berkompetisi untuk
mencapai sesuatu.
3. Pemanfaatan Multimedia Interaktif Dalam Proses Pembelajaran
Agnew, Kellerman & Meyer (1996: 8) menyatakan bahwa istilah
multimedia lebih terfokus pada interaktivitas antara media dengan pemakai
media. Constantinescu (2007: 2) menyatakan bahwa “Multimedia refers to
computer-based systems that use various types of countent, such as text,
audio, video, graphichs, animation, and interactivity”. Maksudnya adalah
11
bahwa multimedia merujuk kepada sistem berbasis komputer yang
menggunakan berbagai jenis isi seperti teks, audio, video, grafik, animasi,
dan interaktivitas.
Chapman & Chapman (2004: 8) menyatakan bahwa bentuk
multimedia sebagai alat penyampaian pesan dibedakan menjadi dua yaitu
online delivery dan offline delivery. Online delivery adalah multimedia yang
menggunakan suatu jaringan untuk menyampaikan informasi dari satu
komputer atau server mechine yang menjadi pusat penyimpanan data ke
jaringan lain baik jaringan lokal dalam suatu organisasi maupun jaringan
internet. Offline delivery adalah multimedia yang disimpan dengan
menggunakan suatu alat penyampaian atau kemasan yang dapat dipindahkan.
Alat penyampaian tersebut harus mampu menyimpan data yang besar sesuai
dengan ciri-ciri data multimedia misalnya DVD dan CD-ROM.
Berdasarkan uraian diatas, istilah multimedia pembelajaran dapat
diartikan sebagai sistem komunikasi interaktif berbasis komputer dalam suatu
multimedia menggunakan komputer dalam menyajikan pembelajaran.
Sedangkan istilah terintegrasi berarti bahwa multimedia pembelajaran dapat
menampilkan teks, gambar, audio, dan video atau animasi dalam satu kali
tayangan presentasi.
Multimedia pembelajaran memberi manfaat dalam beberapa situasi
belajar mengajar. Philips (1997: 12) menyatakan bahwa ”IMM has the
potential to accommodate people with different learning style”. Artinya
12
adalah bahwa multimedia interaktif dapat mengakomodasi cara belajar yang
berbeda-beda. Lebih lanjut Philips (1997:12) menyatakan bahwa multimedia
interaktif memiliki potensi untuk menciptakan suatu lingkungan multisensory
yang mendukung cara belajar tertentu.
Berdasarkan hal tersebut, multimedia dalam proses belajar mengajar
dapat digunakan dalam tiga fungsi. Pertama, multimedia dapat berfungsi
sebagai alat bantu instruksional. Kedua, multimedia dapat berfungsi sebagai
sumber petunjuk belajar, misalnya, multimedia digunakan menyimpan
serangkaian slide mikroskop atau radiograf.
Menurut Agnew, Kellerman & Meyer (1996: 14), pembuatan proyek-
proyek multimedia dapat membantu siswa mencapai berbagai tujuan yang
luas. Lebih lanjut Agnew, Kellerman & Meyer (1996: 155) menyatakan
bahwa “Experience indicates that young can beneflt from creating
multimedia projects that unclude text, graphics, images, audio and video
particularly in the from of animation”. Pernyataan tersebut mengandung
makan bahwa anak-anak bisa mendapat manfaat dari proyek multimedia
yang memuat teks, grafik, gambar, audio, dan video khususnya animasi.
Aristo Hadi Sutopo (2003: 21) menyatakan bahwa sistem multimedia
mempunyai beberapa keuntungan, yaitu: (1) mengurangi waktu dan ruang
yang digunakan untuk menyimpan dan menampilkan dokumen dalam bentuk
elektronik dibanding dalam bentuk kertas; (2) meningkatkan produktivitas
dengan menghindari hilangnya file; (3) memberi akses dokumen dalam
13
waktu bersamaan dan ditampilkan dalam layar; (4) memberi informasi
multidimensi dalam organisasi; (5) mengurangi waktu dan biaya dalam
pembuatan foto; dan (6) memberikan fasilitas kecepatan informasi yang
diperlukan dengan interaksi visual. Selain itu, manfaat multimedia adalah
memungkinkan dialog, meningkatkan kreativitas, memfasilitasi kolaborasi,
memperkaya pengalaman, dan meningkatkan keterampilan.
Multimedia pembelajaran merupakan lingkungan belajar berbasis
komputer yang memanfaatkan fleksibilitas untuk memecahkan masalah-
masalah belajar. Menurut Lee & Owens (2004: 181), sebagaimana
kebanyakan sistem mengajar, komputer dapat digunakan sebagai alat
mengajar untuk memberi penguatan belajar, merangsang untuk belajar, dan
memotivasi untuk belajar. Banyak manfaat yang diperoleh dari fleksibilitas
komputer karena komputer dapat memasukkan video, audio, elemen-elemen
grafis, bentuk-bentuk tampilan, dan proses pembelajaran.
Ada 3 tipe pemanfaatan multimedia pembelajaran, yaitu :
1. Multimedia digunakan sebagai salah satu unsur pembelajaran di kelas.
Misalnya jika guru menjelaskan suatu materi melalui pengajaran di kelas
atau berdasarkan suatu buku acuan, maka multimedia digunakan sebagai
media pelengkap untuk menjelaskan materi yang diajarkan di depan
kelas. Latihan dan tes pada tipe pertama ini tidak dalam paket
multimedia melainkan dalam bentuk print yang diberikan oleh guru.
14
2. Multimedia digunakan sebagai materi pembelajaran mandiri. Pada tipe
kedua ini multimedia mungkin saja dapat mendukung pembelajaran di
kelas mungkin juga tidak. Berbeda dengan tipe pertama, pada tipe kedua
seluruh kebutuhan instruksional dari pengguna dipenuhi seluruhnya di
dalam paket multimedia. Artinya seluruh fasilitas bagi pembelajaran,
termasuk latihan, feedback dan tes yang mendukung tujuan
pembelajaran disediakan di dalam paket.
3. Multimedia digunakan sebagai media satu-satunya di dalam
pembelajaran. Dengan demikian seluruh fasilitas pembelajaran yang
mendukung tujuan pembelajaran juga telah disediakan di dalam paket ini.
Paket semacam ini, seperti dijelaskan di muka, sering disebut CBL
(Computer Based Learning).
15
C. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pembahasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan
yaitu sebagai berikut:
1. Penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran yaitu dalam
menyampaikan bahan pengajaran memungkinkan untuk melibatkan pelajar
secara aktif serta dapat memperoleh umpan balik secara cepat dan akurat.
Sesi pembelajaran bisa disesuaikan dengan tahap penerimaan dan
pemahaman pelajar. Pencapaian dan keberhasilan pelajar akan diuji jika
pelajar tidak mencapai tahap yang memuaskan, maka sesi pemulihan pula
akan dilaksanakan. Rekor pencapaian pelajar akan disimpan supaya
prestasi pelajar bisa diawasi. Konsep pembelajaran sendiri dapat
dilaksanakan bila informasi tersebut menarik dan memotivasikan pelajar
untuk terus belajar. Ini dapat dicapai jika materi atau informasi direka
bentuk dengan baik.
2. Bentuk-bentuk pemanfaatan model-model multimedia interaktif dalam
pembelajaran dapat berupa drill, tutorial, simulation, dan instructional
games.
3. Terdapat tiga tipe pemanfaatan multimedia pembelajaran yaitu:
a. Multimedia digunakan sebagai salah satu unsur pembelajar an di kelas.
b. Multimedia digunakan sebagai materi pembelajar an mandiri.
c. Multimedia digunakan sebagai media satu-satunya di dalam
pembelajaran.
16